LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN 2016 BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) Jln. Cilauteureun, Cikelet, Garut 44177 Telp. (0262) 521020, Fax.(0262) 521209 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (BUTPAA Garut) tahun 2016 dibuat sebagai wujud dari tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan anggaran negara yang dikelola tahun anggaran 2016. Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang pengujian teknologi dan pengamatan antariksa dan atmosfer yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala LAPAN dalam rangka mencapai tujuan yang besar sesuai dengan visi LAPAN yang dicanangkan untuk tahun 2015-2019. Sesuai dengan misinya untuk meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi pengujian roket untuk mendukung dan mewujudkan kemandirian di bidang pengembangan dan aplikasi teknologi peroketan, meningkatkan kemampuan pelayanan data hasil pengujian, pengamatan, perekaman, pengolahan, dan pelaporan data atmosfer guna mendukung kemandirian di bidang pengembangan dan aplikasi teknologi peroketan, maka Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan AtmosferGarut telah melakukan program-program untuk menjamin terlaksananya misi yang diemban. Tahun 2016 sebagai tahun kedua dalam perwujudan Rencana Strategis 20152019 secara umum bisa dikatakan bahwa seluruh program Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut dapat terlaksana dengan baik yang didukung oleh sekitar 37 PNS serta anggaran sebesar Rp. 11.709.000.000,00 2 RINGKASAN EKSEKUTIF Kepercayaan LAPAN memberikan anggaran sebesar Rp. 11.709.000.000,00 untuk Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (BUTPAA Garut) menjadi semacam tugas besar bagai BUTPAA Garut untuk melaksanakan pengelolaan anggaran yang terencana, tertata, dan akuntabel. Anggaran sebesar itu diproyeksikan untuk pencapaian sasaran strategis mencapai Rp. 1.995.851.000 atau sekitar 18,40 persen dari pagu keseluruhan, sisanya digunakan untuk layanan perkantoran yang mencapai Rp. 8.847.869.000 atau sekitar 81,60 persen dari pagu keseluruhan. Anggaran untuk pencapaian sasaran strategis yang hanya 18,40 persen dari pagu keseluruhan tersebut digunakan untuk mencapai 3 (tiga) sasaran strategis, yaitu Peningkatan kemampuan pengujian roket (Rp.1.674.767.000); Tersedianya data atmosfer dan ionosfer (Rp. 252.684.000); serta Terselenggaranya layanan pengguna data atmosfer dan ionosfer (Rp. 68.400.000). Dari 3 (tiga) sasaran strategis tersebut, didapatkan 4 (empat) indikator kinerja utama (IKU) BUTPAA Garut yaitu; jumlah uji statik roket dengan target 2 kali kegiatan; jumlah uji terbang roket dengan target 4 kali kegiatan; jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer dengan target 12 dokumen; jumlah instansi pengguna layanan publik daerah dengan target 2 instansi, dan IKM 78,5. Capaian kinerja dari bulan Januari-Desember 2015, BUTPAA Garut mampu mencapai kegiatan uji statik sebanyak 1 kali atau 50 persen dari target, uji terbang sebanyak 5 kali atau 125 persen dari target, 12 dokumen akuisisi data atmosfer dan ionosfer atau 100% dari target, 2 instansi pengguna layanan publik daerah atau 100 persen dari target, serta IKM 83,21 dari target 78,5 atau sekitar 106 persen. Dari sisi penggunaan anggaran, BUTPAA Garut menggunakan anggaran sebesar Rp. 11.296.495.347 atau sekitar 96,48 persen dari pagu yang dianggarkan. Banyaknya sisa anggaran didominasi oleh sisa belanja dan tunjangan pegawai yang mencapai Rp. 230.743.361. atau sekitar 1,97 persen. 3 Realisasi anggaran BUTPAA Garut untuk pencapaian sasaran strategis mencapai Rp. 3.728.135.244 atau sekitar 96,33 persen dari pagu yang dianggarkan. Jika kita melihat dari pencapaian keempat IKU, maka persentase penggunaan anggaran nyaris sebanding dengan persentase pencapaian kinerja utama. Pada akhirnya, setiap proses kerja maka akan dilakukan evaluasi untuk melihat kekurangan atau kelemahan sehingga ke depannya bisa dicarikan solusi agar apa yang diharapkan sesuai dengan yang tercapai. Sehingga ke depannya menjadi pembelajaran bagi BUTPAA Garut agar lebih terencana, terarah, tertata, dan akuntabel dalam penyusunan anggaran untuk waktu yang akan datang. Salam, Rahadyan Lingga Laksita, S.T 4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................ RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 1.1.2 Tugas dan Fungsi .................................................................................................. 1.1.3 Struktur Organisasi .................................................................................................. 2 3 5 6 6 7 7 1.2 Aspek Strategis Organisasi dan Permasalahan Utama (Strategic Issued) ...................... 8 1.2.1 Aspek Strategis Organisasi .................................................................................... 8 1.2.2 Permasalahan Utama (Strategic Issued) ........................................................... 9 1.3 Sumberdaya Manusia dan Fasilitas .............................................................................. 1.3.1 Sumberdaya Manusia ........................................................................................... 1.3.2 Fasilitas ................................................................................................................. 10 10 11 BAB II RENCANA STRATEGIS 2015-2019 DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 ............... 2.1 Rencana Strategis 2015-2019 ...................................................................................... 2.1.1 Visi dan Misi ......................................................................................................... A.Visi ............................................................................................................................. B. Misi ........................................................................................................................... C. Tujuan Strategis ......................................................................................................... 2.2 Rencana Kinerja Tahun 2016 ....................................................................................... 2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2016 .................................................................................... 14 14 14 14 14 14 16 17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ....................................................................................... 3.1 Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016............................................................................ 3.2 Perbandingan Realisasi IKU terhadap Tahun Sebelumnya ............................................ 3.3 Capaian Lain di Luar IKU .............................................................................................. 3.4 Akuntabilitas Keuangan ............................................................................................... a. Realisasi Anggaran BUTPAAG Garut Tahun 2016 ......................................................... b. Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis BUTPAA Garut Tahun 2016 .......................... c. Capaian IKU dan Realisasi Anggaran BUTPAAG Garut per Sasaran Tahun 2016 ............ d. Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2015 dan 2016.............................. 19 20 27 29 33 33 34 35 36 BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... 37 38 5 BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi (Perka LAPAN Nomor 7 Tahun 2011). Adapun fungsi LAKIP yaitu sebagai dokumen tertulis pertanggungjawaban suatu unit Organisasi kepada Kepala LAPAN; sebagai media akuntabilitas setiap Unit Organisasi dan akuntabilitas, yaitu gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasran organisasi; dan sebagai media informasi tentang sejauh mana penerapan prinsip-prinsip good governance termasuk penerapan fungsi-fungsi manajemen secara benar di unit Organisasi yang bersangkutan. Manfaat dari LAKIP adalah untuk bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan; penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang; penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang; penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan; dan reward and punishment. 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 17 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut menyebutkan bahwa Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang pengujian teknologi dan pengamatan antariksa dan atmosfer yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala LAPAN. Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (BUTPAA Garut) dipimpin oleh seorang Kepala. Kepala mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi balai. Kepala Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut tahun 2016 ini dipegang oleh Rahadyan Lingga Laksita, S.T. 6 1. 1.2 Tugas Dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Kepala LAPAN Nomor 17 Tahun 2015 Pasal 2, Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut mempunyai tugasmelaksanakan pengujian teknologi penerbangan dan antariksa serta pengamatan, perekaman, pengolahan, dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana kegiatan dan anggaran; b. pengujian statik dan dinamik roket; c. pengujian teknologi aeronautika; d. pengamatan, perekaman, pengolahan, dan pengelolaan data antariksa dan atmosfer; e. pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaan peralatan uji teknologi penerbangan dan antariksa dan pengamatan antariksa dan atmosfer; f. pelaksanaan kerja sama teknis di bidang uji teknologi penerbangan dan antariksa dan pengamatan antariksa dan atmosfer; g. pemberian layanan publik penerbangan dan antariksa; h. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan; dan i. pelaksanaan urusan keuangan, sumber daya manusia aparatur, tata usaha, penatausahaan Barang Milik Negara, dan rumah tangga. 1.1.3 Struktur Organisasi Sesuai Perka LAPAN Nomor 17 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja BUTPAA Garut, struktur organisasi dapat dilihat pada gambar 1.1. berikut. Kepala BUTPAA Garut Sub Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1.1. Struktur Organisasi BUTPAA Garut 7 Penjelasan Gambar 1.1. 1) Kepala Balai merupakan jabatan struktural eselon III.a atau jabatan Administrator. 2) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, sumber daya manusia aparatur, tata usaha, penatausahaan Barang Milik Negara dan rumah tangga.Kepala Subbagian merupakan jabatan struktural eselon IV.a atau jabatan Pengawas. 3) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan. 1.2. Aspek Strategis Organisasi dan Permasalahan Utama (Strategic Issued) 1.2.1 Aspek Strategis Organisasi BUTPAA Garut merupakan satu-satunya lokasi peluncuran roket di Jawa, bahkan di Indonesia. BUTPAA Garut juga memiliki peralatan uji terbang roket yang cukup lengkap. Baik fasilitas berupa launcher berbagai tipe untuk uji terbang roket hingga alat testbed untuk uji statik roket. BUTPAA Garut juga mampu melayani uji terbang pesawat jenis UAV baik produksi dari LAPAN maupun mitra terkait seperti BPPT, Pindad, dan Kementerian Pertahanan. Letak BUTPAA Garut cukup strategis. Berada di jalur utama Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) Jawa Barat tentu memudahkan dalam mengakses lokasi. Launching pad yang berdekatan dengan Samudra Hindia sangat cocok menjadi lokasi peluncuran roket baik roket skala kecil mapun skala menengah. Selain itu, ke depannya juga bisa menjadi alternatif lain dalam hal pengangkutan roket dengan pengangkutan kapal. Sehingga proses pengangkutan roket tidak lagi menggunakan trailer besar yang tentu saja dapat menimbulkan kemacetan di tengah kota yang dilalui. Apalagi jika jalan yang dilalui rusak cukup parah, maka tentu akan mempengaruhi kualitas roket. 8 1.2.2 Permasalahan Utama (Strategic Issued) Seiring berjalannya waktu, lingkungan di sekitar BUTPAA juga mengalami alih guna lahan. Banyaknya pemukiman dan penginapan di sekitar areal launching pad menimbulkan masalah tersendiri. Hal ini disebabkan karena Pulau Santolo, Pantai Sayangheulang, dan Pantai Pameungpeuk menjadi tempat pariwisata yang tentunya mengundang hadirnya para wisatawan. Sehingga setiap akan melakukan uji terbang terlebih dahulu harus mengungsikan warga pada pukul 06:30 WIB. Selain itu, beberapa hari sebelumnya juga menghimbau para nelayan agar pada hari (H) uji coba peluncuran untuk sementara tidak melaut. Jadi, pihak BUTPAA mempunyai pekerjaan rumah untuk mengevakuasi warga pada saat uji coba. Di lain pihak, tak setiap instansi pengguna jasa BUTPAA Garut mengatur jadwal jauh-jauh hari sebelumnya baik instansi LAPAN sendiri maupun instansi pemerintah lainnya. Secara ideal, untuk peluncuran uji terbang roket minimal 2 (dua) zona aman yang harus kosong guna menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Yaitu, zona 1 kurang lebih 600 meter dari launching pad dan zona II kurang lebih 2000 meter dari launching pad. Adapun untuk tim peninjauan yang biasanya terdiri dari Menristek, Kepala Pusat Lapan, Kepala Daerah setempat dan para ahli ditempatkan di fasilitas launch control center building yang letaknya sekitar 600 meter dari launching pad. Berdasarkan hasil peninjauan tata ruang, saat ini kondisi instalasi BUTPAAGarut khususnya untuk melakukan uji coba launching padnya sudah kurang ideal, mengingat zona aman ll 2000 meter dari launching pad harus kosong. Sedangkan saat ini di dalam ruang zona ll tersebut banyak dipenuhi oleh penginapan liar, permukiman warga, café, tempat pelelangan ikan dan pada hari tertentu di Pulau Santolo banyak wisatawan yang berkunjung. Selain itu, adanya peternakan bebek di belakang lokasi uji statik dan uji terbang membuat permasalahan di BUTPAA semakin kompleks. Di samping berbagai desakan dari masyarakat dengan berbagai kepentingan yang mau tidak mau memang harus disikapi secara bijaksana. 9 1.3. Sumber Daya Manusia dan Fasilitas 1.3.1 Sumber Daya Manusia (SDM) Sumber Daya Manusia BUTPAA Garut pada tahun 2016 ini terdiri dari 37 pegawai PNS, 21 pegawai honorer, 12 satpam, 3 pengemudi, dan 23 petugas kebersihan (PHL). Mereka menempati Sub Bagian Tata Usaha sebanyak 10 orang, Seksi Assembling dan Control Room sebanyak 21 orang, Seksi Atmosfer sebanyak 6 orang. Latar belakang pendidikan pegawai PNS BUTPAA Garut meliputi, 4 lulusan Sarjana (S-1), 1 lulusan Diploma IV (D IV), 1 lulusan Diploma III (D III), dan 32 lulusan SMA/sederajat. Sedangkan latar belakang pendidikan pegawai honorer BUTPAA Garut terdiri dari 3 lulusan sarjana (S-1), 2 lulusan Diploma III (D III), dan 13 lulusan SMA/sederajat. Pegawai PNS BUTPAA Garut yang tengah menempuh pendidikan Sarjana (S-1) sebanyak 1 orang. Pegawai yang menduduki jabatan struktural sebanyak 2 orang (2 jabatan) dan 35 orang pada Jabatan Fungsional. Sesuai dengan kegiatan utama BUTPAA Garut sebagai lembaga litbang, komposisi JFK adalah litkayasa sebanyak 32 orang, 1 arsiparis sebanyak 1 orang, dan fungsional umum sebanyak 2 orang. Komposisi PNS BUTPAA Garut Sesuai Bidang Kerja Per Desember 2016 30 20 10 Sub Bag Tata Usaha Seksi Pengujian Seksi Atmosfer 0 10 Komposisi PNS BUTPAA Garut Sesuai Pendidikan Per Desember 2016 35 30 S1/D IV 25 D3 20 SMA 15 10 5 0 Komposisi PNS BUTPAA Garut Sesuai Jabatan Fungsional Per Desember 2016 30 Perekayasa 20 Litkayasa Fungsional Umum 10 0 1.3.2 Fasilitas Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut (BUTPAA Garut) berada di Jln. Cilauteureun, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. BUTPAA Garut menempati lahan seluas sekitar 82 hektar yang berada di pesisir pantai Pameungpeuk. Lingkungan kantor BUTPAA Garut dijaga oleh prajurit dari Paskhas TNI AU dan tenaga Satuan Pengamanan (Satpam). Adapun Fasilitas yang dimiliki di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut diantaranya:Ruang Perakitan Motor Roket, Ruang integrasi Roket, Landasan Luncur (Launching Pad), Ruang Firing Control, Peluncur Roket (Launcher), 11 Ruang Akuisisi Data, Mobile Firing System, Test Bed, dan Meteorological Sounding System. Peralatan dan Mesin yang dimiliki Seksi Pengujian pada tahun 2015: 1. Launcher RX 550 2. Launcher RX 350 Pindad 3. Launcher RX 150 4. Test Bed 5. Speed Boat 6. Hoist 10 dan 5 ton 7. Peralatan Las Listrik dan Asetilen 8. Mesin Bubut 9. Mesin Milling 10. Bor Tangan 11. Toolkit Mekanik dan Elektronik 12. Firing System 13. Mobile Control Room 14. Automatic Identification System (AIS) 15. Sistem Monitoring dan CCTV 16. Sistem Komunikasi Public Address 17. Generator Set 80 kVA 18. Generator Set 12 kVA 19. Automatic Weather Station (AWS) Peralatan dan Mesin yang dimiliki Seksi Atmosfer pada tahun 2015: 1. Ionosonda IPS-51 2. MF-Radar 2.008 MHz 3. Peralatan Meteorologi (Analog & Digital) 4. Komunikasi Radio HF 5. VHF Radar 6. Komunikasi Radio VHF 12 7. Sistem LAN & Internet 8. TT&C Mobile Kendaraan dinas operasional yang digunakan saat ini berjumlah 20 unit yang terdiri dari 6 unit kendaraan roda 4 (empat) dan 14 unit kendaraan roda 2 (dua). NO. JENIS KENDARAAN JUMLAH 1 Kendaraan Roda 2 (dua) 14 unit 2 Kendaraan Roda 4 (empat) 6 unit 13 BAB II RENCANA STRATEGIS 2015-2019 DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 2.1 Rencana Strategis 2015-2019 Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Perencanaan strategis diperlukan untuk menentukan arah yang akan dituju dan bagaimana cara mencapainya. Perencanaan strategis juga dijadikan sebagai awal dari proses akuntabilitas suatu lembaga kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun BUTPAA Garut memiliki rencana 5 tahun ke depan untuk menjadi Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer yang andal untuk mendukung pusat unggulan. 2.1.1 Visi dan Misi A.Visi “Menjadi Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer yang andal untuk mendukung pusat unggulan” B. Misi “Meningkatkan kualitas produk data dan informasi penerbangan dan antariksa.” ” C. Tujuan Strategis "Meningkatkan kemampuan pengujian statik motor roket, pengujian dinamik/peluncuran roket,pelayanan data hasil pengujian, pengamatan, perekaman, pengolahan dan pelaporan data atmosfer, serta peningkatan layanan publik daerah." 14 Tabel 2.1. Tujuan dan Sasaran Strategis Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut 2016 TUJUAN STRATEGIS SASARAN STRATEGIS Meningkatkan kemampuan pengujian statik 1) Peningkatan kemampuan pengujian motor roket, pengujian dinamik/peluncuran roket, pelayanan data hasil pengujian, pengamatan, perekaman, pengolahan dan roket 2) Tersedianya data atmosfer dan ionosfer 3) Terselenggaranya layanan pengguna pelaporan data atmosfer, serta peningkatan data atmosfer dan ionosfer layanan publik daerah. Tabel 2.2 Program dan Kebijakan Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut 2016 SASARAN STRATEGIS KEBIJAKAN 1) Peningkatan kemampuan a. Meningkatkan kompetensi pengujian roket pegawai b. Memperbaiki infrastruktur 2) Tersedianya data dan peralatan pendukung atmosfer dan ionosfer uji statik dan uji terbang c. Membenahi sistem 3) Terselenggaranya dokumentasi hasil layanan pengguna data pengujian atmosfer dan ionosfer d. Menghidupkan kembali peran fungsional litkayasa dan perekayasa e. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait PROGRAM Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 15 2.2 Rencana Kinerja Tahun 2016 Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja sebagaipenjabaran dari Sasaran dan Program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan melalui kegiatan tahunan. Pada tahun ke-2 pelaksanaan RPJM 2015-2019, anggaran Bala Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut sebesar Rp. 11.709.000.000 digunakan untuk melaksanakan seluruh kegiatan pengembangan teknologi roket dan peningkatan kemampuan sarana pendukung sesuai target sasaran strategis yang meliputi: Peningkatan kemampuan pengujian roket; Tersedianya data atmosfer dan ionosfer; dan Terselenggaranya layanan pengguna data atmosfer dan ionosfer. Secara rinci hubungan rencana kinerja kegiatan pengembangan teknologi roket dengan indikator kinerja yang ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.3 Rencana Kinerja Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut Tahun 2016 SASARAN STRATEGIS 1) Peningkatan kemampuan pengujian roket INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET IKU-1: Jumlah uji statik roket 2 kali IKU-2: Jumlah uji terbang roket 4 kali 2) Tersedianya data atmosfer dan ionosfer IKU-3: Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer 3) Terselenggaranya layanan pengguna data atmosfer dan ionosfer IKU-4: Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah 2 instansi IKU-5: Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek sains dan uji teknologi 78,5 12 dokumen 16 2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2016 Penetapan Kinerja merupakan ikhtisar Rencana Kinerja Tahunan yang telahdisesuaikan dengan ketersediaan anggarannya, yaitu setelah proses anggaran (budgeting process) selesai. Penetapan Kinerja (PK) ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Bila melihat jumlah anggaran Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut tahun 2016 sebesar Rp. 11.709.000.000 yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya (2015) sebesar Rp. 10.843.720.000 adalah bentuk kepercayaan yang diberikan LAPAN agar segeradilakukan percepatan pencapaian output yaitu peningkatan kemampuan dalam pengembangan teknologi roket dan peningkatan akuisisi data atmosfer. Dalam Penetapan Kinerja 2016 telah ditetapkan IKU dan target kinerja Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut sesuai sasaran strategis, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Sasaran Strategis-1: Peningkatan kemampuan pengujian roket; Dengan IKU yang harus dicapai adalah: IKU-1: Jumlah uji statik roket; (target 2 kali) IKU-2: Jumlah uji terbang roket; (target 4 kali) Sasaran Strategis-2: Tersedianya data atmosfer dan ionosfer; Dengan IKU yang harus dicapai adalah: IKU-3: Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer; (target = 12 dokumen) Sasaran Strategis-2: Terselenggaranya layanan pengguna data atmosfer dan ionosfer; Dengan IKU yang harus dicapai adalah: IKU-4: Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah; (target = 2 instansi) IKU-5: Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek sains dan uji teknologi (78,5) Secara rinci Penetapan Kinerja Tahun 2016 Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut dapat disimpulkan pada Tabel 2.7. 17 Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut 2016 SASARAN STRATEGIS 1) Peningkatan kemampuan pengujian roket INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET IKU-1: Jumlah uji statik roket; 2 kali IKU-2: Jumlah uji terbang roket; 4 kali 2) Tersedianya data atmosfer dan ionosfer IKU-3: Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer; 3) Terselenggaranya layanan pengguna data atmosfer dan ionosfer IKU-4: Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah; 2 instansi IKU-5: Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek sains dan uji teknologi 78,5 12 dokumen Jumlah Pagu Anggaran 2016: Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa: Rp. 11.709.000.000 (Sub Program/Kegiatan Pengembangan Teknologi Roket) 18 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihakpihak yang mempunyai hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sedangkan kinerja merupakan gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. LAKIPini merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban secara periodik. Sehingga dalam pelaksanaan program kegiatan di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut yang melakukan Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa, kinerja yang dilakukan harus dapat diukur agar dapat menggambarkan atau menjelaskan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan hasil perumusan yang dituangkan pada Renstra LAPAN. Sedangkan strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan berdasarkan kebijakan yang mengacu kepada tugas pokok dan fungsi. Ada dua cara pengukuran kinerja dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dapat dilakukan yaitu Pengukuran Kinerja yang merupakan pengukuran tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan. Pengukuran Kinerja dilakukan dengan membandingkan target kinerja yang sudah ditetapkan dengan hasil kinerja yang dapat direalisasikan. Sehingga dapat dilihat tingkat keberhasillan dan tingkat kegagalan dan sekaligus penyebabnya. Pengukuran kinerja ini menyangkut kinerja fisik dan kinerja keuangannya. 19 3.1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 Capaian KinerjaBalai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut ini diwujudkan dalam nilai persentase pencapaian target yang dapat diselesaikan dari masing-masing indikatorkinerja utama (IKU). Capaian Kinerja BUTPAA Garut tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1: Capaian Kinerja Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut Tahun 2016: INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN IKU-1: Jumlah uji statik roket; 2 kali 1 kali 50 % IKU-2: Jumlah uji terbang roket; 4 kali 4 kali 100 % IKU-3: Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer; 12 dokumen 12 dokumen 100 % IKU-4: Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah; 2 instansi 2 instansi 100 % Analisis IKU-1: Jumlah uji statik roket Kegiatan uji statik yang dilaksanakan sepanjang tahun 2016 adalah sebanyak 1 kali. Uji Statik 1 (satu) unit roket RX450 dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2016. Hal ini menunjukkan capaian IKU ke-1 mencapai 50 % dari yang ditargetkan, yaitu 2 kali uji statik. Kegagalan pencapaian target uji statik dikarenakan Pusat Teknologi Roket belum siap melaksanakan uji statik RX 550 yang rencananya bakal diuji statik di BUTPAA Garut dikarenakan sulitnya memobilisasi X-Ray dari Pustekroket ke BUTPAA Garut. 20 Uji Statik 1 (Satu) Unit Roket RX450 (1 Desember 2015) Analisis IKU-2: Jumlah uji terbang roket Kegiatan uji terbang sepanjang tahun 2016 berhasil melaksanakan uji terbang sebanyak 4 kali. Hal ini menunjukkan capaian IKU ke-2 mencapai 100 % dari yang ditargetkan, yaitu 4 kali uji terbang. Adapun uji terbang roket pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: 1. Uji Terbang 6 (Enam) Unit Roket Pra Komurindo (25 Juli 2016) 2. Komurindo dan Kombat 2016 (26 Agustus 2016) 3. Uji Terbang 1 (Satu) Unit Roket RBX 450 (15 Desember 2016) 4. Uji Terbang 3 (Tiga) Unit Roket TMC (20 Desember 2016) Komurindo dan Kombat 2016 (26 Agustus 2016) 21 Uji Terbang 1 (Satu) Unit Roket RBX 450 (15 Desember 2016) Uji Terbang 3 (Tiga) Unit Roket TMC (20 Desember 2016) Analisis IKU-3: Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer Hasil pengamatan, perekaman dan pengolahan data atmosfer Triwulan I telah dilaksanakan oleh Seksi Atmosfer-BUTPAA Garut yang tersusun dalam bentuk laporan sejumlah 3 (tiga) laporan dengan perincian: 1. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan Januari 2016 mencapai 2,94 MB sehingga total data pada bulan Januari yaitu 2,94 MB. Meteorologi = 250 KB. AWS = 2.200 KB. ALE = 250 KB. Win Radio = 240 KB. 2. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan Februari 2016 mencapai 2,81 MB sehingga total data pada bulan Februari yaitu 5,75 MB. 22 Meteorologi = 220 KB. AWS = 2.100 KB. ALE = 250 KB. Win Radio = 240 KB. 3. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan Maret 2016 mencapai 3,1 MB sehingga total data pada bulan Maret 2016 yaitu 8,85 MB. Meteorologi = 250 KB. AWS = 2.300 KB. ALE = 280 KB. Win Radio = 270 KB. Hasil pengamatan, perekaman dan pengolahan data atmosfer Triwulan II telah dilaksanakan oleh Seksi Atmosfer-Garut BUTPAA Garut yang tersusun dalam bentuk laporan sejumlah 3 (tiga) laporan dengan perincian: 4. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan April 2016 mencapai 253,1 MB sehingga total data pada bulan April 2016 yaitu 261,95 MB. Meteorologi = 245 KB. AWS = 2.260 KB. ALE = 270 KB. Win Radio = 265 KB. Geomagnet = 250.060 KB. 5. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan Mei 2016 mencapai 254,9 MB sehingga total data pada bulan Mei 2016 yaitu 510,95 MB. Meteorologi = 250 KB AWS = 2.310 KB. ALE = 280 KB. Win Radio = 270 KB Geomagnet = 251.790 KB. 6. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan Juni 2016 mencapai 254,05 MB sehingga total data pada bulan Juni 2016 yaitu 760 MB. Meteorologi = 240 KB. 23 AWS = 2.280 KB. ALE = 276 KB. Win Radio = 270 KB. Geomagnet = 250.984 KB. Hasil pengamatan, perekaman dan pengolahan data atmosfer Triwulan III telah dilaksanakan oleh Seksi Atmosfer- BUTPAA Garut yang tersusun dalam bentuk laporan sejumlah 3 (tiga) laporan dengan perincian: 7. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan Juli 2016 mencapai 253,19 MB sehingga total data pada bulan Juli 2016 yaitu 1.013,19 MB. Meteorologi = 250 KB. AWS = 2.300 KB. ALE = 280 KB. Win Radio = 275 KB. Geomagnet = 250.085 KB. 8. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan Agustus 2016 mencapai 252,36 MB sehingga total data pada bulan Agustus 2016 yaitu 1.265,55 MB. Meteorologi = 250 KB. AWS = 2.315 KB. ALE = 280 KB. Win Radio = 275 KB. Geomagnet = 249.240 KB. 9. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan September 2016 mencapai 254,88 MB sehingga total data pada bulan Septembe 2016 yaitu 1.520,43 MB. Meteorologi = 245 KB AWS = 2.260 KB. ALE = 270 KB. Win Radio = 260 KB. Geomagnet = 251.845 KB. 24 Hasil pengamatan, perekaman dan pengolahan data atmosfer Triwulan IV telah dilaksanakan oleh Seksi Atmosfer- BUTPAA Garut yang tersusun dalam bentuk laporan sejumlah 3 (tiga) laporan dengan perincian: 10. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan Oktober 2016 mencapai 253,25 MB sehingga total data pada bulan Oktober 2016 yaitu 1.773,68 MB. Meteorologi = 255 KB. AWS = 2.360 KB. ALE = 275 KB. Win Radio = 268 KB. Geomagnet = 250.092 KB. 11. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan November 2016 mencapai 252,12 MB sehingga total data pada bulan November 2016 yaitu 2.025,80 MB. Meteorologi = 248 KB. AWS = 2.310 KB. ALE = 274 KB. Win Radio = 270 KB. Geomagnet = 249.018 KB. 12. Laporan Bulanan Kegiatan Sie. Atmosfer Bulan Desember 2016 mencapai 253,50 MB sehingga total data pada bulan Desember 2016 yaitu 2.279,30 MB. Meteorologi = 250 KB. AWS = 2.310 KB. ALE = 277 KB. Win Radio = 274 KB. Geomagnet = 250.389 KB. Sehingga hasil capaian IKU ke-3 yaitu 100 %, yaitu 12 dokumen sesuai dengan yang ditargetkan. 25 Analisis IKU-4: Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut sebagai salah satu Badan Layanan Umum (BLU) memiliki tugas utama untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga mampu memberikan kontribusi khususnya dalam hal penyebaran Iptek di lingkungan pelajar maupun mahasiswa. Layanan Publik Daerah yang berhasil dilaksanakan sepanjang tahun 2016 yaitu sebanyak 2 instansi. Hal ini berarti capaian capaian IKU ke-4 mencapai 100 % dari yang ditargetkan, yaitu 2 instansi. Keberhasilan ini disebabkan karena gencarnya sosialisasi dari Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut terhadap mitra terkait. Pengamatan Hilal Ramadhan 1427 H bersama MUI dan Kemenag Kabupaten Garut pada tanggal 5 Juni 2016 Sosialisasi Pengamatan Hilal Ramadhan 1427 H pada tanggal 4 Juni 2016. 26 3.2 Perbandingan Realisasi IKU terhadap Tahun Sebelumnya Adapun perbandingan Realisasi IKU dari tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini. SASARAN STRATEGIS 1. Peningkatan kemampuan roket INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015 2016 2015 2016 1. Jumlah uji statik roket 3 2 2 1 2. Jumlah uji terbang roket 5 4 5 4 12 12 12 12 10 2 9 2 pengujian 2. Tersedianya data atmosfer dan ionosfer 3. Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer 3. Terselenggaranya 4. Jumlah instansi layanan pengguna data pengguna layanan atmosfer dan ionosfer publik daerah 5. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek sains dan uji teknologi SASARAN STRATEGIS 1) Peningkatan kemampuan pengujian roket INDIKATOR KINERJA UTAMA 78,5 TARGET 83,21 REALISASI CAPAIAN (%) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 1) Jumlah motor roket yang berhasil diuji statik; 30 32 32 63 39 32 210 121 100 2) Jumlah roket yang berhasil diuji terbang; 20 20 20 81 35 25 405 175 125 100 130 130 121 125 54 121 96 41 12 12 12 12 12 12 100 100 100 3) Jumlah produksi propelan padat 2) Peningkatan kegiatan akuisisi data atmosfer REALISASI 4) Jumlah data atmosfer 27 Tabel di atas menunjukkan capaian IKU dari tahun 2012-2016. Tabel di atas menunjukkan perubahan IKU khususnya dari tahun 2012-2014 dengan tahun 20152016. Sehingga dengan melihat table di atas kita hanya bisa membandingkan anatara capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun 2016. Pada tahun 2015 target kegiatan uji statik dan uji terbang yaitu berturut-turut 3 kali dan 5 kali. Sedangkan capaian target pada tahun 2016 untuk kegiatan uji statik dan uji terbang yaitu berturut-turut 2 kali (66,67%) dan 5 kali (100%). Sedangkan pada tahun 2016 target kegiatan uji statik dan uji terbang yaitu berturut-turut 2 kali dan 4 kali. Sedangkan capaian target pada tahun 2016 untuk kegiatan uji statik dan uji terbang yaitu berturut-turut 1 kali (50%) dan 4 kali (100%). Pada kegiatan uji statik terjadi penurunan target dan capaian pada tahun 2016. Hal ini terjadi dikarenakan kegiatan uji statik roket pada tahun-tahun ke depan (2016) menggunakan roket yang lebih besar diameternya sehingga parameter dan pembuatan roket serta validasinya memerlukan waktu yang lebih lama disbanding dengan uji statik roket-roket kecil seperti pada tahun 2015. Pada kegiatan uji terbang juga terjadi penurunan target dan capaian pada tahun 2016. Hal ini terjadi dikarenakan kegiatan uji terbang roket pada tahun-tahun ke depan (2016) menggunakan roket yang lebih besar diameternya sehingga parameter dan pembuatan roket serta validasinya memerlukan waktu yang lebih lama dibanding dengan uji terbang roket-roket kecil seperti pada tahun 2015. 28 3.3 Capaian Lain di Luar IKU a. Uji Penembakan Missil France dan Kemenhan Pada tanggal 22 Juni 2016 telah dilaksanakan uji penembakan missil france di Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut. Uji Penembakan Missile France dan Kemenhan b. Kunjungan Sekolah Selain 2 (dua) instansi MUI dan Kemenag Kabupaten Garut, sepanjang tahun 2016 Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut juga menerima 13 kunjungan dari berbagai sekolah dan Universitas baik dari Garut, Tasikmalaya, maupun Bandung antara lain: Sekolah Tinggi Teknologi Garut (22 Februari 2016) MTs Mardliyah Pameungpeuk Garut (25 Februari 2016) Gerhana Matahari Sebagian (9 Maret 2016) MTs Darul Hufadz Sumedang (22 Maret 2016) SMA N 1 Karangnunggal Tasikmalaya (28 Maret 2016) Badan Informasi Geospasial (26 Mei 2016) SMK Cikelet Garut (4 Juni 2016) Dark Sky Night (6 Agustus 2016) SMP Manonjaya Tasikmalaya (3 September 2016) SMA Nugraha Bandung (1 November 2016) Dewan Pertimbangan Presiden (16 November 2016) Sosialisasi Hasil Litbang LAPAN (19 November 2016) SMK Ma’arif Garut (28 Desember 2016) 29 Kunjungan Badan Informasi Geospasial (26 Mei 2016) Kunjungan Dewan Pertimbangan Presiden (16 November 2016) Sosialisasi Hasil Litbang LAPAN (19 November 2016) 30 c. Uji Terbang Pesawat UAV Uji Terbang UAV Kemenhan (11-12 Februari 2016) Uji Terbang LSU (17-18 Februari 2016) Uji Terbang Pesawat Nirawat TNI (26-27 Juni 2016) 31 Uji Terbang LSU (28 Juni 2016) Uji Radar Kemenhan (14-20 Juli 2016) UAV Menembus Langit (27-28 Oktober 2016) 32 3.3. Akuntabilitas Keuangan a. Realisasi Anggaran BUTPAA Garut Tahun 2016 PAGU ANGGARAN REALISASI (Rp) (Rp) Pencapaian Sasaran Strategis 3.870.160.000 3.728.135.244 Layanan Perkantoran dan 7.870.160.000 7.568.360.103 11.709.000.000 11.296. 495.347 ALOKASI ANGGARAN Operasional TOTAL Alokasi anggaran untuk pencapaian sasaran strategis BUTPAA Garut Tahun 2016 mencapai 3.870.160.000, sedangkan realisasi anggaran mencapai 3.728.135.244 sehingga penyerapan anggaran untuk pencapaian sasaran strategis BUTPAA Garut mencapai 96,33%. Hal ini menunjukkan bahwa serapan anggaran untuk pencapaian strategis BUTPAA Garut sangat bagus. Alokasi anggaran untuk layanan perkantoran dan operasional BUTPAA Garut Tahun 2015 mencapai 7.870.160.000, sedangkan realisasi anggaran mencapai 7.568.360.103. Sehingga penyerapan anggaran untuk layanan perkantoran dan operasional BUTPAA Garut Tahun 2016 mencapai 96,16%. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum serapan anggaran untuk Layanan Perkantoran dan Operasional BUTPAA Garut sangat bagus. Meskipun secara keseluruhan serapan anggaran BUTPAA Garut cukup bagus, namun ada banyak hal yang menjadi perhatian dalam merencanakan anggaran ke depannya. Hal ini disebabkan karena sisa anggaran kebanyakan berasal dari banyaknya sisa Pembayaran Gaji dan Tunjangan yang mencapai sisa Rp. 230.743.361. Hal ini seharusnya menjadi perhatian penting bagi BUTPAA Garut agar tahun ke depan bisa merencanakan anggaran Belanja Pegawai dengan cermat. 33 b. Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis BUTPAA Garut Tahun 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA PAGU (Rp) REALISASI (Rp) 1.056.454.000 1.112.421.000 1. Peningkatan kemampuan pengujian roket 1. Jumlah uji statik roket 2. Tersedianya atmosfer ionosfer 3. Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer 200.000.000 4. Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah 67.000.000 data dan 3. Terselenggaranya layanan pengguna data atmosfer dan ionosfer (93,62 %) 2. Jumlah uji terbang roket 197.080.000 (98,54 %) 52.262.000 (78,00 %) 5. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek sains dan uji teknologi Tabel di atas menunjukkan Perbandingan Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut Tahun 2016. Sasaran Strategis Pertama yaitu Peningkatan Kemampuan Pengujian Roket realisasi anggaran hanya mencapai 93,62 %. Hal ini dikarenakan kurangnya capaian IKU1 yaitu uji statik roket yang hanya tercapai 50 % atau tercapai 1 kali dari target 2 kali kegiatan. Tidak tercapainya kegiatan uji statik roket RX 550 dikarenakan kurangnya persiapan dalam memobilisasi X-Ray dari Pustekroket ke BUTPAA Garut. Realisasi anggaran pada sasaran strategis kedua mencapai 98,54%. Hal ini cukup bagus mengingat IKU-3 Jumlah akuisisi data atmosfer mencapai 100% atau 12 laporan, sesuai dengan target yang direncanakan. Realisasi anggaran pada sasaran strategis ketiga cukup kecil, yaitu hanya mencapai 78,00 %. Sisa anggaran berasal dari belanja bahan. Semestinya sisa anggaran dapat digunakan untuk pembuatan cenderamata atau seminar kit pada layanan desiminasi agar dapat terserap secara optimal. Dari ketiga sasaran strategis, dapat disimpulkan bahwa penyerapan anggaran untuk tiga sasaran strategis sudah cukup bagus. 34 c. Capaian IKU dan Realisasi Anggaran BUTPAA Garut per Sasaran Tahun 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN IKU (%) REALISASI (%) 1. Jumlah uji statik roket 50 87,48 2. Jumlah uji terbang roket 100 96,59 7. Tersedianya data 3. Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer atmosfer dan ionosfer 100 98,54 8. Terselenggaranya 9. Jumlah instansi layanan pengguna data pengguna layanan atmosfer dan ionosfer publik daerah 100 78,00 6. Peningkatan kemampuan roket pengujian 10. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek sains dan uji teknologi 106 Tabel di atas hubungan antara capian kinerja dengan realisasi anggaran. Pada IKU-1 capaian IKU-nya hanya mencapai 50 % sedangkan realisasi anggaran mencapai 87,48 %. Di sini ada banyak kesenjangan antara capaian kinerja dan realisasi anggaran. Adapun hal ini terjadi karena adanya belanja modal berupa Pembangunan Papan Informasi Uji Statik di Pulau Santolo dan Balai yang nilainya mencapai 89. Pada IKU-2 capaian IKU-nya mencapai 100%, sedangkan realisasi anggarannya sebesar 96,59 %. Demikian juga pada IKU-3 yang capaian IKU-nya mencapai 100 %, sedangkan realisasi anggaran mencapai 98,54 %. Hal ini menunjukkan bahwa Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut cukup efektif dalam penggunaan anggaran. Pada IKU-4 yaitu Jumlah Instansi pengguna layanan publik daerah capaian IKUnya hanya mencapai 107,15 %, sedangkan realisasi anggaran hanya mencapai 69,08 %. Hal ini menunjukkan kurang cermatnya pengalokasian anggaran untuk IKU-4. Seharusnya sisa anggaran yang mayoritas berupa belanja bahan digunakan untuk belanja seminar kit acara desiminasi sehingga alokasi anggaran dan terserap secara optimal. 35 d. Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi BUTPAA Garut Tahun 2016 dan 2015 TAHUN 2015 PROGRAM 1. Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa TAHUN 2016 PAGU (Rp) REALISASI (Rp) PAGU (Rp) REALISASI (Rp) 10.843.720.000 10.032.617.944 11.709.000.000 11.296.495.347 (92,52 %) (96,48 %) Penjelasan penggunaan anggaran tahun 2016 adalah sebagai berikut: Pagu DIPA Tahun 2016 : Rp. 11.709.000.000 Realisasi anggaran tahun 2016 : Rp. 11.296.495.347 Prosentase Penyerapannya adalah : 96,48 % Anggaran tidak terealisasi sejumlah : Rp. 412.504.653 Anggaran yang tidak terealisasi berasal dari kegiatan Layanan Perkantoran yang mencapai Rp. 297.635.891. Sisa paling besar berasal dari sisa Pembayaran Gaji dan Tunjangan yang mencapai sisa Rp. 230.743.361. Persentase penyerapan anggaran tahun 2016 lebih besar dibanding tahun 2015 yang hanya mencapai 92,52%. Sehingga serapan anggaran tahun 2016 lebih baik dibanding tahun 2015. Adapun penjelasan penggunaan anggaran tahun 2015 adalah sebagai berikut: Pagu DIPA Tahun 2015 : Rp. 10.843.720.000 Realisasi anggaran tahun 2015 : Rp. 10.032.617.944 Prosentase Penyerapannya adalah : 92,52 % Anggaran tidak terealisasi sejumlah : Rp. 811.102.056 Anggaran yang tidak terealisasi berasal dari kegiatan Layanan Perkantoran yang mencapai Rp. 745.367.056. Sisa paling besar berasal dari sisa Pembayaran Gaji dan Tunjangan yang mencapai sisa Rp. 689.674.730. Dari data di atas, dapat dilihat bahwa kurangnya penyerapan anggaran tahun 2016 dan 2015 mayoritas dikarenakan kurang cermatnya dalam merecanakan pagu anggaran untuk belanja pegawai. 36 BAB IV PENUTUP LAKIP Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut tahun 2016 ini secara umum menunjukkan bahwa capaian kinerja BUTPAA Garut cukup bagus. Hal ini dikarenakan capaian target 5 (lima) indikator kinerja utama berturut-turut mencapai 50 %, 100 %, 100 %, 100 % dan 106 %. Sedangkan capaian realisasi anggaran tahun 2016 keseluruhan mencapai 96,48 %, lebih besar daripada tahun 2015 yang hanya sekitar 92,52 %. Sehingga bisa dikatakan penggunaan anggaran Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut cukup efektif dan tepat sasaran. LAKIP BUTPAA Garut 2016 ini dibuat sebagai pembanding terhadap target dan realisasi hasil yang dicapai Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut dalam melaksanakan kinerjanya selama tahun 2016. Sehingga LAKIP ini bisa menjadi bahan evaluasi sehingga perencanaan program dan anggaran, kebijakan dan strategi bagi pegawai di lingkungan BUTPAA Garut ke depannya dapat berjalan sesuai hasil yang diharapkan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja BUTPAA Garut. Beberapa langkah ke depan yang akan dilaksanakan oleh BUTPAA Garut untuk meningkatkan kinerja, antara lain: a) Memperbaiki infrastruktur sarana dan prasana pengujian roket baik untuk uji statik maupun uji terbang. b) Meningkatkan kompetensi SDM BUTPAA Garut dengan mengikutsertakan pegawai BUTPAA Garut untuk melaksanakan diklat ataupun bimtek yang diselenggarakan oleh LAPAN maupun instansi lain. c) Meningkatkan peran serta fungsional litkayasa dan perekayasa di lingkungan BUTPAA Garut. d) Meningkatkan kualitas pelayanan publik baik pelayanan perkantoran maupun pelayanan publik daerah. Pada akhirnya, dengan terjadinya peningkatan akuntabilitas dan kinerja BUTPAA Garut diharapkan dapat turut mendukung akuntabilitas dan kinerja LAPAN secara keseluruhan. 37 LAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER GARUT TAHUN ANGGARAN 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama (IKU) Peningkatan Kemampuan Pengujian Roket 2. Tersedianya data atmosfer dan ionosfer 3. Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer 12 Dokumen 3. Terselenggara nya layanan pengguna data atmosfer dan ionosfer 4. Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah 2 instansi 5. Indeks kepuasan 78,5 1. Target Program Anggaran 1. Jumlah uji statik roket 2 kali 11.709.000.000 2. Jumlah uji terbang roket 4 kali Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa masyarakat atas layanan iptek sains dan uji teknologi Jumlah Anggaran :Rp. 11.709.000.000 Kegiatan : Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa (Kegiatan Balai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut) Jakarta, Januari 2016 38 PENETAPAN KINERJA BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER GARUT TAHUN ANGGARAN 2016 Sasaran Strategis 1. Peningkatan Kemampuan Pengujian Roket 3. Tersedianya atmosfer ionosfer Indikator Kinerja Utama (IKU) Target 1. Jumlah uji statik roket 2 kali 2. Jumlah uji terbang roket 4 kali data 3. Jumlah akuisisi dan data atmosfer dan ionosfer 4. Terselenggaranya 4. Jumlah instansi layanan pengguna pengguna layanan data atmosfer dan publik daerah ionosfer 5. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek sains dan uji teknologi Program Anggaran Pengembang an Teknologi Penerbangan dan Antariksa 11.709.000.000 12 Dokumen 2 instansi 78,5 Jumlah Anggaran :Rp. 11.709.000.000 Kegiatan : Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa (KegiatanBalai Uji Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut): Jakarta, Januari 2016 39 PENGUKURAN KINERJA BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER GARUT TAHUN ANGGARAN 2016 ANGGARAN SASARAN STRATEGIS 1. Peningkatan Kemampuan Pengujian Roket 2. Tersedianya atmosfer ionosfer data dan 3. Terselenggaranya layanan pengguna data atmosfer dan ionosfer INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN 1. Jumlah uji statik roket 2 kali 1 kali 50 % 2. Jumlah uji terbang roket 4 kali 4 kali 100 % 3. Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer 12 Dokumen 12 Dokumen 4. Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah 2 instansi 5. Indeks kepuasan masyarakat atas layanan iptek sains dan uji teknologi 78,5 PROGRAM PAGU REALISASI CAPAIAN 1.056.454.000 1.112.421.000 93,62 % 100 % 200.000.000 197.080.000 98,54 % 2 instansi 100 % 67.000.000 52.262.000 78,00 % 83,21 106 % Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 40 CAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 2015-2019 BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER GARUT TAHUN 2016 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 1. Peningkatan kemampuan pengujian roket IKU-1: Jumlah uji uji statik roket; IKU-2: Jumlah uji terbang roket; TARGET 2015 2016 2017 2018 2019 3 kali (66,67 %) 2 kali (50 %) 1 kali 1 kali 1 kali 5 kali (100 %) 4 kali (100 %) 2 kali 2 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali IKU-3 Jumlah uji terbang LSU; 2. Tersedianya data atmosfer dan ionosfer IKU-3: Jumlah akuisisi data atmosfer dan ionosfer; 3. Terselenggaranya layanan pengguna data atmosfer dan ionosfer IKU-4: Jumlah instansi pengguna layanan publik daerah; IKU-5: Indeks Kepuasan Masyarakat 12 dokumen (100 %) 12 Dokumen (100 %) 1 GB 1 GB 1 GB 10 instansi (90 %) 2 Instansi (100 %) 16 Instansi 18 Instansi 20 Instansi 78,5% 79% 79,5% 80% 41