sistem respirasi

advertisement
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PERNAFASAN
Mata kuliah : Biomedik II
 RESPIRASI
 Suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran
karbondioksida hingga penggunaan energi di dalam tubuh.
 Mns bernafas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang
karbondioksida ke lingkungan.
Macam pernafasan
 Berdasarkan organ yang terlibat dalam inspirasi dan ekspirasi
maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam,
yaitu :
 pernapasan dada
 pernapasan perut.
 Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.
PERNAFASAN DADA
 Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot
antar tulang rusuk (muskulus intercostalis). Mekanismenya
dapat dibedakan sebagai berikut:
 INSPIRASI : Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi 
tulang rusuk terangkat  rongga dada membesar  tekanan
udara di rongga dada mengecil  udara dari luar masuk
 EKSPIRASI : Otot antar tulang rusuk relaksasi  tulang
rusuk kembali ke posisi semula  rongga dada mengecil 
tekanan udara di rongga dada membesar  udara dari dalam
keluar
PERNAFASAN PERUT
 Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya
melibatkan aktifitas otot diafragma yang membatasi rongga
perut dan rongga dada.
 Fase Inspirasi : Otot diafragma berkontraksi  diafragma
mendatar  rongga dada membesar  tekanan menjadi
kecil  udara luar masuk.
 Fase Ekspirasi: Otot diafragma berelaksasi  diafragma
kembali ke posisi semula  rongga dada mengecil 
tekanan menjadi lebih besar  udara keluar dari paru-paru
Inspirasi
Ekspirasi
Volume Udara Pernafasan
 Volume tidal
 Volume cadangan inspirasi (inspiratory reserve volume) atau




udara komplementer
Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau
udara suplementer
Volume sisa / residu
Kapasitas vital paru-paru
Volume total paru-paru
Penjelasan
 Volume tidal  volume udara pernafasan biasa = 500 cc
 Volume cadangan inspirasi (inspiratpry reserve volume) atau
udara komplementer  volume udara yang masih dapat
dimasukkan secara maksimal setelah inspirasi biasa = 1500 cc
 Volume cadangan ekspirasi (expiratory reserve volume) atau
udara suplementer  volume udara yang masih dapat
dikeluarkan secara maksimal setelah ekspirasi biasa = 1500cc
 Volume residu  volume udara yang masih tersisa didalam
paru-paru setelah ekspirasi maksimal = 1000 cc
 Kapasitas vital paru-paru  volume udara yang dapat
dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi
semaksimal mungkin = 3500 cc
 Volume total paru-paru  volume udara yang dapat
ditampung paru-paru semaksimal mungkin = 4500 cc
VOLUME UDARA PERNAFASAN
 UDARA PERNAPASAN ( UP )  volume 500 cc
 UDARA KOMPLEMENTER (UK)  volume 1500 cc
 UDARA CADANGAN (UC)  volume 1500 cc
 UDARA RESIDU (UR)  volume 1000 cc
 KAPASITAS VITAL PARU-PARU (KV) = UP + UK + UC
 VOLUME TOTAL PARU-PARU = UP + UK + UC + UR
FREKUENSI PERNAFASAN
 Dalam keadaan normal kita bernapas 16 – 24x / menit
 Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh :
 Jenis kelamin
 Usia
 Suhu tubuh
 Posisi tubuh
 Aktifitas tubuh
Organ Respirasi
ORGAN RESPIRASI
 Rongga hidung
 Dibatasi oleh tulang-tulang rawan sehingga mampu melakukan
gerak elastis dan mekanisme ini berhubungan dengan
perlindungan alami tubuh, serta memudahkan jalannya udara
keluar masuk.
 Udara pernapasan masuk melalui lubang hidung menuju rongga
hidung yang dilengkapi dengan silia dan selaput lendir yang
berguna untuk menyaring debu, melekatkan kotoran pada
rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan maupun
menyelidiki adanya bau udara.
 Rongga hidung berhubungan dengan tulang dahi, kelenjar air
mata, telinga bagian tengah dan rongga mulut. Itulah
sebabnya kita dapat pula bernapas melalui mulut
 FARING
 Faring merupakan rongga pertigaan ke arah saluran
pencernaan/esofagus, saluran pernapasan/batang tenggorok dan
saluran ke rongga hidung.
 Pada peristiwa tersedak saat makan sambil berbicara terjadi gerakan
refleks untuk mengeluarkan kembali benda atau makanan yang
masuk ke saluran nafas.
 Mekanisme menelan dan bernapas telah diatur sedemikian rupa
dengan katup epiglotis dan gerakan laring ke atas sewaktu menelan
sehingga saluran ke rongga hidung tertutup rapat.
 LARING
 Pada bagian laring terdapat glotis dan epiglotis yang terdiri atas
tulang rawan yang akan bergerak ke atas sehingga menutup
saluran napas pada saat menelan makanan.
 Dalam laring terdapat selaput suara yang ketegangannya diatur
oleh serabut otot sehingga dapat menghasilkan tinggi rendahnya
nada suara yang diperlukan. Keras lemahnya suara ditentukan
oleh aliran udara yang melewati selaput suara.
 TRAKEA
 Trakea terdiri atas 3 lapis sel yaitu lapisan epitel (bersilia dan
berlendir), lapisan tulang rawan dengan otot polosnya, lapisan
terluar yang terdiri dari jaringan pengikat.
 Trakea memanjang dari leher sampai tulang dada. Bagian ini
dapat bergerak elastis mendorong udara ke bagian paru-paru. Di
bagian dada, trakea akan bercabang dua menjadi bronki. Tempat
bercabangnya disebut bifurcatio trachea atau Karina.
Anatomi Organ Respirasi
 BRONKI
 Bronki merupakan percabangan dari trakea dan akan bercabang-
cabang lagi menjadi bronkiolus. Pada bagian sebelah kiri
bercabang dua dan sebelah kanan bercabang tiga. Paru-paru kiri
ukurannya > kecil daripada paru-paru kanan.
 BRONKHIOLUS
 Bronkiolus merupakan cabang halus dari bronki. Dinding
bronkiolus tipis, tidak bertulang rawan maupun bersilia.
Bronkiolus akan bercabang banyak dan berakhir membentuk
suatu kantung yang disebut alveolus
 ALVEOLUS
 Alveolus merupakan gelembung-gelembung halus yang
diselubungi oleh pembuluh darah kapiler.
 Alveolus merupakan tempat terjadinya pertukaran oksigen dan
karbondioksida melalui difusi.
 Dinding alveolus sangat elastis dan dilapisi dengan membran
tipis. Hal ini untuk memudahkan proses difusi gas ke dan dari
kapiler darah.
PARU-PARU
Paru-paru
 Jumlahnya dua buah yang terletak di rongga dada. Paru-paru
tersusun dari kumpulan alveolus yang dibungkus selaput
yang disebut pleura.
 Selaput sebelah dalam disebut pleura viseralis/pleura paru-paru.
Selaput sebelah luar disebut pleura parietalis/pleura dinding
rongga dada
PROSES PERNAFASAN
 Ventilasi:
 O2 atm/udara luar  alveoli
 Difusi : alveoli  kapiler paru
 Perfusi : aliran darah pada kapiler paru
 Transportasi:
 Transpor O2 kapiler paru  sel
 Transpor CO2 sel  kapiler paru
Download