bab i pendahuluan - Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penandaan terhadap objek dunia nyata agar mudah dikenali oleh komputer
merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dan harus terpenuhi oleh
beberapa perusahaan-perusahaan besar atau industri. Bahkan untuk sebagian besar
dunia retail penandaan seperti ini merupakan suatu keharusan.
Teknik penandaan objek dunia nyata agar mudah dikenali oleh komputer telah
berkembang pesat beserta penerapannya dalam berbagai sisi kehidupan manusia
[1], teknik penandaan yang pertama kali ada dan masih banyak dipakai adalah
teknik penandaan barcode linear, kemudian teknik penandaan semacam ini
berkembang menjadi bervariasi hingga saat ini, diantaranya adalah teknik
penandaan barcode 2D, teknik penandaan menggunakan infra merah (IR) [10]
hingga teknik penandaan menggunakan frekwensi radio (RFID) [9].
Semakin banyaknya vendor-vendor perangkat mobile akhir-akhir ini
mengakibatkan munculnya persaingan untuk membuat perangkat mobile murah
dengan fasilitas yang banyak dan modern, fasilitas perangkat mobile yang
biasanya selalu ada saat ini dan sudah menjadi keharusan adalah memiliki sistem
operasi yang handal, kamera digital yang telah terintegrasi, fasilitas untuk
pengiriman pesan multimedia atau MMS hingga koneksi jaringan tanpa kabel
menggunakan infra merah atau Bluetooth. Dengan telah menjadi umumnya
perangkat mobile yang memiliki fasilitas kamera digital, dan berbasis sistem
operasi yang handal, maka dapat dimungkinkan penggunaan perangkat mobile
untuk membantu membaca penandaan objek dunia nyata yang menggunakan
teknik penandaan barcode, karena teknik penandaan barcode memiliki sifat
printable (dapat dicetak).
Beberapa standar Barcode 2D yang ada saat ini diantaranya adalah PDF417,
DataMatrix, Maxi Code dan QR Code. Namun diantara standar-standar Barcode
2D tersebut hanya Barcode 2D dengan standar QR Code yang memiliki
1
BAB I - Pendahuluan
2
keunggulan lebih dibanding yang lainnya, diantaranya QR Code dapat
menampung data lebih banyak dengan ukuran yang kecil, dapat dipergunakan
untuk semua kategori penggunaan dan telah menjadi Barcode 2D yang diakui
oleh dunia. Untuk lebih jelas perhatikan tabel perbandingan berikut [2] :
Tabel 1.1 Perbadingan standar-standar barcode 2D
Standar
QR Code
PDF417
DataMatrix
Maxi Code
DENSO
Symbol Technologies
RVSI Acuity CiMatrix
UPS
Japan
USA
USA
USA
7,089
2,710
3,116
138
Tampilan
Pengembang
Negara
Tipe
Numerik
Kapasitas AlphaNumerik
Data
4,296
1,850
2,355
93
Binary
2,953
1,018
1,556
-
Kanji
1,817
554
778
-
Large capacity
Small printout size
High speed scan
Large capacity, small
printout size, High speed
Keunggulan
scan
Penggunaan
Standarisasi
OA
AIM International, JIS, ISO AIM International, ISO
FA
AIM International, ISO AIM International, ISO
Di negara Jepang pembacaan barcode 2D menggunakan perangkat mobile
telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah ketika seorang
pelanggan ingin mengetahui produk terbaru dari sebuah toko, pelanggan tersebut
cukup membaca alamat web site toko tersebut dengam membaca simbol QR Code
yang tertera dalam brosur menggunakan perangkat mobile yang dimilikinya
kemudian mengakases web site toko tersebut tanpa harus repot mengingat alamat
web site toko tersebut dan mengetikkan alamat web site tersebut pada browser.
Contoh penerapan lainnya adalah ketika seorang pelanggan ingin membeli barang
dari sebuah toko, pelanggan cukup membawa perangkat mobile yang dimilikinya
dan memberikannya kepada kasir, kemudian kasir akan memasukkan data barang
yang dipilih oleh pelanggan melalui daftar barang dengan cara membaca simbol
QR Code untuk masing-masing barang melalui perangkat mobile pelanggan
tersebut dan dikirim ke suatu alamat server atau web site tertentu sehingga akan
terdaftar pada tagihan koran pelanggan, di negara Jepang tagihan biaya telepon
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
BAB I - Pendahuluan
digabung ke dalam tagihan koran. Penerapan ini dapat dilakukan di
3
negara
Jepang karena, negara ini telah menerapkan teknologi tinggi khususnya untuk
perangkat mobile dan memiliki sistem tagihan telepon yang terintegrasi.
Pada tugas akhir ini dirancang dan dibuat aplikasi pengenalan penandaan
barcode 2D dengan standar QR Code menggunakan perangkat mobile berbasis
sistem operasi symbian, karena Barcode 2D dengan standar QR Code telah
menjadi standar dunia dan memiliki banyak kelebihan termasuk dari segi
penggunaannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditemukan beberapa rumusan
masalah yaitu :
1.
Bagaimana membuat aplikasi pembaca suatu jenis barcode pada
perangkat mobile dengan memanfaatkan fasilitas kamera digital yang
dimiliki.
2.
Berapa jarak yang paling baik dalam proses pembacaan barcode, yaitu
yang menghasilkan prosentase kebenaran hasil baca yang tinggi dan
proses pembacaan yang cepat.
1.3 Tujuan Penelitian
Tugas akhir ini bertujuan :
1. Merancang dan membuat aplikasi pembaca barcode 2D dengan standard
QR Code menggunakan perangkat mobile berbasis sistem operasi symbian
dengan memanfaatkan fasilitas kamera digital yang dimiliki perangkat
mobile tersebut..
2. Menganalisa kecepatan proses pengenalan barcode tersebut, dan tingkat
kebenaran pengenalan sehingga pada akhirnya ditemukan jarak ideal
antara citra QR Code dengan kamera perangkat mobile ketika melakukan
pengenalan.
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
BAB I - Pendahuluan
4
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pengerjaan Tugas Akhir ini adalah:
1. Pembacaan barcode 2D dibantu dengan perangkat mobile Nokia7650
berbasis sistem operasi symbian yang memiliki kamera digital yang
terintegrasi.
2. Pembacaan QR Code yang dilakukan tidak mengatasi atau membahas
permasalahan noise.
3. QR Code yang akan dibaca dan dianalisa adalah versi 1 – 5 dengan
jarak 7,8,9,10,11 dan12 cm.
1.5 Metode Penelitian
Penyusunan tugas akhir ini menggunakan metodologi sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Pada tahap ini akan dilakukan pendalaman materi, identifikasi
masalah, dan metodologi pemecahan masalah.
2. Perancangan
Mengumpulkan data yang diperlukan, melakukan analisa dan
perancangan untuk tahap implementasi menggunakan pemodelan
Unified Modelling Language.
3. Implementasi
Implementasi dilakukan menggunakan bahasa pemrograman C++,
symbian emulator dan software development kit untuk pengembang
aplikasi perangkat mobile Nokia.
4. Pengujian
Pengujian dilakukan dengan membaca citra QR Code versi 1 – 5 dalam
jarak yang berbeda-beda menggunakan perangkat mobile Nokia7650,
pertama-tama citra QR Code ditangkap menggunakan kamera digital
pada Nokia7650 kemudian citra hasil tangkapan diproses oleh aplikasi
pembaca QR Code yang telah dibuat yang berjalan dalam emulator
yang berada diatas sebuah perangkat komputer.
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
BAB I - Pendahuluan
5
5. Analisis
Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil baca QR Code yang
dilakukan aplikasi pembaca QR Code menggunakan perangkat mobile
berbasis sistem operasi symbian dengan data sebenarnya yang terkandung
dalam QR Code tersebut sehingga ditemukan jarak ideal untuk melakukan
pembacaan QR Code menggunakan perangkat mobile berbasis sistem
operasi symbian.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I
Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, batasan masalah, dan metodologi
yang digunakan untuk mengerjakan Tugas Akhir ini.
BAB II
Landasan Teori
Berisi dasar teori yang menjadi landasan pengerjaan Tugas Akhir. Dasar teori
ini meliputi pengertian citra, penjelasan proses binerisasi dan pengenalan QR
Code.
BAB III
Analisis dan Perancangan Sistem
Berisi analisis sistem yang akan dibangun dan perancangan
perangkat lunak serta pemilihan algoritma yang akan digunakan
untuk membangun aplikasi yang dapat membaca barcode 2D
dengan standar QR Code menggunakan perangkat mobile berbasis
sistem operasi symbian.
BAB IV
Pengujian dan Evaluasi Hasil
Pada bagian ini, akan dijelaskan proses pengujian dan analisis hasil
pengujian dalam proses pengenalan QR Code menggunakan
perangkat mobile berbasis sistem operasi symbian.
BAB V
Kesimpulan dan Saran
Menjelaskan tentang kesimpulan dari keseluruhan penjabaran
sekaligus rekomendasi guna pengembangan lebih lanjut
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Download