Aktifitas Pergudangan

advertisement
.
AKTIFITAS GUDANG & PENANGANAN BAHAN
Aktifitas Pergudangan :
•
•
•
•
•
Penerimaan & Penanganan
Penyimpanan
Pengeluaran
Pengendalian / Pengontrolan
Perawatan
Aktifitas gudang dijalankan
dengan baik akan mempengaruhi :
•
•
•
•
•
•
•
Sistem JIT
Kecepatan dalam merespon perubahan
Respon yang effesien terhadap permintaan konsumen
Menjaga kelancaran distribusi
Meningkatkan kepuasan konsumen
Meningkatkan keamanan dan keselamatan kerja operator
Melindungi barang dari lingkungan
Fungsi dasar dari manajemen
pergudangan :
•
•
•
•
Receiving : Menerima barang
Inspection and quality qontrol
Repackanging : Pengepakan ulang
Put Away : Menempatkan barang yang baru datang dari
storagenya
• Storage : menjaga barang hingga diperlukan
• Packing and shipping :
 Cek kelengkapan pesanan
 Siapkan kontainer untuk shipping
 Timbang
 Muat ke dalam truk
Fungsi dasar dari manajemen
pergudangan :
• Cross-docking : Barang yang diterima langsung dikirimkan
pada saat yang sama
• Repleshing : Pemesanan kembali jika sudah habis
Skema Aliran dan Fungsi
Gudang/Warehouse
Shipping and Receiving Flows
Operasi Penerimaan dan Pengiriman :
• Penerimaan barang serta pengambilan/pengiriman barang
harus dilakukan dengan sistematis
• Harus ada standar aktifita s(SOP) penerimaan dan
pengambilan barang, meliputi :
 Right material
 Right Quantity
 Right Quality
• Jika ada barang yang harus dikembalikan ke gudang, maka
catatannya harus direcord dengan baik
• Pengadministrasian harus rapi
JUST IN TIME (JIT)
• Definisi :
Sebuah Filosofi pemecahan masalah secara berkelanjutan
dan memaksa yang mendukung produksi yang ramping
(lean production)
• Produksi yang ramping (Lean Production)
Memasok pelanggan persis sesuai dengan keinginan
pelanggan ketika pelanggan menginginkannya tanpa
pemborosan , melalui perbaikan berkelanjutan.
PRINSIP POKOK JUST IN TIME (JIT)
• Pengurangan Pemborosan  Mengurangi aapun yang tidak
memberikan nilai tambah.
• Pengurangan Variabilitas  terjadi karena faktor internal dan
eksternal
 Karyawan, mesin dan para pemasok
 Gambar /spesifikasi tidak akurat
 Karyawan yang memproduksi sebelum gambar lengkap
 Permintaan pelanggan yang tidak diketahui
• Konsep Penarikan  sistem yang menarik unit dimana saat
diperlukan
JUST IN TIME (JIT) MEMERLUKAN
•
•
•
•
•
•
•
•
Pemasok
Tata Letak
Persediaan
Penjadwalan
Pemeliharaan pencegahan
Poduksi berkualitas
Pemberdayaan Karyawan
Komitmen
SASARAN KEMITRAAN JUST IN TIME (JIT)
•
•
•
•
Penghilangan aktifitas yang tidak perlu
Penghapusan persediaan di pabrik
Penghapusan persediaan yang transit
Penghilangan pemasok yang lemah
Persediaan
• Persediaan adalah setiap sumberdaya
yang disimpan (stored resource) yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan pada saat ini atau
masa depan
4 Jenis Persediaan
1. Bahan mentah dan komponen-komponen
yang dibeli,
2. Barang dalam proses (work in process,
WIP),
3. Bahan pemeliharaan, perbaikan dan
operasi (maintenace, repair & operation,
MRO), dan
4. Barang jadi.
Analisis ABC (what inventory to
control).
1. Analisis ABC membagi persediaan yang
ada di tangan dalam tiga kelompok
berdasarkan volume tahunan dan unit
harga.
2. Analisis ini merupakan penerapan dari
Prinsip Pareto, yang menyatakan: “ada
beberapa yang penting dan banyak yang
sepele”.
Analisis ABC (what inventory to
control).
3. Pemikiran yang mendasari prinsip ini adalah
bagaimana memfokuskan sumberdaya pada
bagian “persediaan penting meskipun sedikit”
itu dan bukan pada pada bagian persediaan yang
banyak tapi sepele.
4.
Analisis ABC mengakui adanya fakta bahwa
beberapa items persediaan lebih penting dari
lainnya. Items kelompok A adalah kritis, items
kelompok B adalah penting, dan items kelompok
C tidak penting, kalau diukur dengan nilai uang
per tahun.
ANALISIS PERSEDIAAN ABC (Cont.)
Secara umum identifikasi ke-3 kelompok
persediaan adalah sbb :
– Kelas A : Barang dlm jumlah unit 15 – 20 %, tetapi
bernilai rupiah 60 – 90 % dari investasi total tahunan
– Kelas B : Jumlah barang 30 - 40 % tetapi bernilai 10 –
30 % dari investasi total tahunan
– Kelas C : Jumlah barang 40 – 60 % tetapi bernilai 10 –
20 % dari investasi total tahunan
TABEL : PENGENDALIAN MASING-MASING
PERSEDIAAN ( ANALISIS ABC )
Kelas A
Kelas B
Kelas C
Pengendalian ketat
Moderat
Longgar
Penyimpanan lap.
Penerimaan &
penggunaan barang
secara baik
Penyimpanan lap.
Penerimaan &
penggunaan barang
secara baik
-
Berdasarkan perhit.
Kebutuhan
Berdasarkan perhit.
Pemakaian di masa
lalu (daftar
permintaan)
Bila supply mencapai
titik re-order pesanan
sgr dilakukan
Pengecekan secara
tetap, revisi skedul
Serangkaian
pengecekan perub.
kebutuhan
Pengecekan sedikit
dilakukan dg
membandingkan thd
kebutuhan
TABEL : PENGENDALIAN MASING-MASING
PERSEDIAAN ( ANALISIS ABC )
Kelas A
Kelas B
Monitoring terus Monitoring
menerus
kemungkinan
kekurangan
persediaan
Persediaan
Persediaan
pengaman tidak pengaman
ada atau rendah moderat (2 – 3
(1-2 minggu)
bln)
Kelas C
Monitoring tidak
perlu/sedikit
Persediaan
pengaman
jumlah besar
(> 2 – 6 bln)
Menghitung Economic Order Quantity
EOQ = √ 2DS/H
•
•
•
•
•
Keterangan :
EOQ = Economic Order Quantity
D
= Demand (Jumlah Permintaan)
S
= Setup Cost (biaya pemesananan)
H
= Holding Cost (Biaya Penyimpananc
Mengurangi Ukuran Lot
Q* = √ 2DS
H {1-(d/p)}
Keterangan :
• Q* = Economic Order Quantity
• D
= Demand (Jumlah Permintaan setahun)
• d = Permintaan harian
• p = Produksi harian
• S
= Setup Cost (biaya pemesananan)
• H
= Holding Cost (Biaya Penyimpanan)
Contoh Soal
Analisis produksi Create Furniture, Aleda Roth,
telah menetapkan bahwa sebuah siklus produksi
selama 2 jam akan dapat diterima diantara dua
departemen. Lebih lanjut, dia menyimpulkan bahwa
waktu setup yang akan mengakomodasi siklus
waktu setup yang akan mengakomodasi siklus
waktu 2 jam harus di capai. Roth mengembangkan
data dan prosedur berikut untuk menentukan jumlah
maksimal waktu setup. Adapun informasinya
tambahan sbb :
Diket :
D = 400.000,- unit /tahun
d = 1.600 unit/hari { 400.000/250 h (asumsi hari
kerja selama setahun)}
p = 4000 unit/hari
Q = diinginkan sesuai EOQ = 400 (yang merupakan
permintaan 2 jam; artinya 1.600 perhari per empat
periode 2 jam)
H = Biaya penyimpanan =$20 per unit per tahun
S = Biaya setup (akan ditentukan)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
S = (Q2) (H) {1-(d/p)}
2D
S = (400) (20) {1-(1.600/4.000)}
2 (400.000)
S = (3.200.000) (0,6) = $2,40
800.000
S = (3.200.000) (0,6)
800.000
Waktu setup = $2,40 / (tingkat pekerja jam-an)
= $2,40 / ($ 30 per jam)
= 0,08 jam, atau 4,8 menit
PENANGANAN MATERIAL
.
DEFINISI
• Seni dan Ilmu pengetahuan dari perpindahan,
penyimpanan, perlindungan dan pengawasan
material
• Penanganan material dalam jumlah yang tepat
dari material yang sesuai, dalam kondisi baik,
pada tempat yang cocok, pada waktu yang
tepat, pada posisi yang benar, dalam urutan
yang sesuai, dengan biaya yang murah dan
menggunakan metode yang benar.
• Bethel. CS  membagi definisi material
handling menjadi Internal Transportation &
External Transportation
• H.T Amrine.  Membagi definisi material
handling menjadi Transfer dan Transport
TUJUAN (Meyers, 1993)
• Menjaga mengembangkan kualitas produk, mengurangi kerusakan dan memberikan perlindungan terhadap material
• Meningkatkan keamanan dan mengembangkan
kondisi kerja
• Meningkatkan produktivitas
• Meningkatkan tingkat penggunakan fasilitas
• Mengurangi bobot mati
• Sebagai pengawasan persediaan
Jenis Peralatan
•
•
•
•
•
•
•
Containers/pallet/hand carts
Conveyors
Cranes
Elevators
Pipelines
Turntables
AGVS
Biaya Penanganan Material
• Biaya Investasi (biaya pembelian peralatan, harga
komponen alat bantu dan investasi)
• Biaya Operasi (biaya perawatan, biaya bahan bakar
dan biaya tenaga kerja)
• Biaya Perawatan, biaya bahan bakar dan biaya
tenaga kerja
• Biaya pembelian muatan (biaya pembelian pallet
dan container)
• Biaya pengepakan dan kerusakan material
Download