8 BAB II LANDASAN TEORI Perdagangan Internasional Ekspor

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
Perdagangan Internasional
Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu
negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan
skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di
tingkat internasional. Kegiatan ekspor menurut Undang-undang Kepabeanan
Nomor 17 tahun 2006 tantang perubahan atas Undang-undang Nomor 10
tahun 1995 tentang Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean, dimana barang yang dimksud terdiri dari dalam negeri (daerah
pabean), barang dari luar negeri (luar daerah pabean), barang bekas atau baru
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009). Ekspor
adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean dan dari peredaran
dalam masyarakat serta mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan
pemerintah dan mengharapkan bayaran dalam valuta asing.
Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan salah satu faktor penting dalam
keberhasilan suatu program perusahaan. Pengembangan barang atau produk
ini merupakan suatu istilah yang lebih terbatas dibandingkan dengan
perencanaan barang, yaitu mencangkup kegiatan teknis tentang penelitian,
8
9
pembuatan dan pendesainan barang. Menurut Basu Swastha DH dalam AsasAsas Marketing (1982;95).
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai
dengan analisa persepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan
aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua
fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting
bagi proyek pengembangan produk (Cross, 1994).
1. Pemasaran
Fungsi
pemasaran
adalah
menjembatani
interaksi
antara
perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi
proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan
identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus
merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan
target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.
2. Perancangan (desain)
Fungsi
perancangan
memegang
peranan
penting
dalam
mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan
pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup
desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan desain
industri (estetika, ergonomics, user interface).
3. Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang
dan mengoperasikan system produksi pada proses produksi produk. Fungsi
10
ini melingkupi pembelian, instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan
produk (Ulrich-Eppinger, 2001) dalam suatu perusahaan umumnya
melalui 6 tahapan proses.
a. Fase 1 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena
kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran
pengembangan produk aktual.
b. Fase 2 : Pengembangan Konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi,
alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu
atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih
jauh.
c. Fase 3 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk
dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponenkomponen
d. Fase 4 : Perancangan Detail
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk,
material, dan toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada
produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari
pemasok.
11
e. Fase 5 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari
bermacam-macam versi produksi awal produk.
f. Fase 6 : Produksi Awal
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem
produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah
untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang
timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi
awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada
beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai
disediakan untuk didistribusikan
4. Pengembangan Konsep
Inti dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan
konsep. Crawford mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi
antara lisan, tulisan, atau bentuk prototipe yang akan dilakukan perbaikan
dan bagaimana pelanggan menunjukkan keuntungan/kerugiannya. Proses
pengembangan produk (Ulrich-Eppinger, 2001). Tiga bagian penting yang
ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan kondisi konsep
(Crawford, 1994) adalah:
a. Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material
penyusunnya, dan sebagainya.
12
b. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan,
mekanika, kebijakan, dan seterusnya yang dapat digunakan untuk
menciptakan/mencapai produk yang dimaksud.
c. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut.
Pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model ‘hanya
bentuk’ yang ditunjukkan kepada konsumen untuk mengevaluasi
keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk
pilihan teknis. Pada dasarnya permodelan ini dapat dikatakan sebagai
pengembangan produk.
Strategi Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk adalah bagian dari strategi korporasi
(corporate strategy). Dalam strategi pengembangan produk terdapat potensi
keuntungan maupun risiko dari aktifitas pengembangan produk, dan banyak
faktor yang menyebabkan suatu organisasi mempertimbangkan melakukan
pengembangan produk baru. Hampir semua organisasi menemukan bahwa
pendekatan strategi managerial pada aktifitas pengembangan produk baru
akan meningkatkan peluang keberhasilan dan juga meminimasi biaya dan
risiko.
13
Kotler dalam bukunya Marketing Management (2009) mengemukakan
bahwa ada delapan proses pengembangan produk baru yaitu mencakup:
pemunculan gagasan (idea generation), penyaringan gagasan (idea screening),
pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing),
pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development), analisis
bisnis (business analysis), pengembangan produk (product development),
pengujian pasar (market testing), dan komersialisasi (commercialization).
Dalam setiap tahapan proses tersebut, manajemen akan mereview dan
mengambil keputusan apakah lanjut atau menghentikan proses pengembangan
produk baru tersebut.
IDEA GENERARITON
BUSINESS ANALYSIS
PRODUCT DEVELOPMENT
IDEA SCREENING
CONCEPT DEVELOPMENT
AND TESTING
MARKET TESTING
COMERCIALITATIAON
Gambar 2.1 Proses Pengembangan Produk Baru
Menurut Kotler dalam buku Marketing (1987), langkah-langkah
penting dalam pengembangan produk yang terlihat dalam gambar 2.4
dijelaskan di bawah ini :
14
1. Pemunculan gagasan (idea generation)
Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai
gagasan produk baru. Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis
usaha perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber yang paling
logis untuk mencari gagasan-gagasan produk baru.
2. Penyaringan gagasan (idea screening)
Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan
dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
3. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and testing)
Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya
dikembangkan menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini,
konsep produk berbeda dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu
gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh
perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk
adalah versi terinci dari ide yang diungkapkan dalam istilah konsumen
yang punya arti. Sedangkan suatu citra produk (image) adalah gambaran
khusus yang diperoleh dari produk nyata atau calon produk.
4. Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy development)
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk
memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran,
struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah
direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang
hendak dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan
15
strategi pemasaran menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi
distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga
menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran
keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.
5. Analisis usaha (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi
pemasaran, perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu.
Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk
menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah
memenuhi, produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.
6. Pengembangan produk (product development)
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu
menuju riset dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan
menjadi produk fisik. Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau
beberapa versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan
sebuah prototipe yang memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi
dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
7. Pengujian pasar (market testing)
Pengujian pasar ialah keadaan dimana produk dan program
pemasaran diperkenalkan kepada kalangan konsumen yang lebih otentik
untuk mengetahui bagaimana konsumen dan penyalur mengelola,
memakai, dan membeli-ulang produk itu dan seberapa luas pasarnya.
16
8. Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan
strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam
melemparkan suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan,
dimana, pada siapa, dan bagaimana.
Fungsi Pengembangan Produk
Pengembangan produk sangat berfungsi sebagai sarana untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan Sasaran kegiatan ini adalah untuk
memahami kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikannya secara efektif
kepada tim pengembangan. Output dari langkah ini adalah sekumpulan
pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar
secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan. Tujuan
metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah :
1. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan
konsumen.
2. Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tersembunyi dan tida
terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.
3. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.
4. Menjamin tidak adanya kebutuhan konsumen penting yang terlupakan.
5. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen
diantara anggota tim pengembang.
17
Penetapan spesifikasi target Spesifikasi merupakan terjemahan dari
kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara teknis. Output dari langkah
ini adalah suatu daftar spesifikasi target. Proses pembuatan target spesifikasi
terdiri dari 3 langkah :
a. Menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang
diturunkan dari tingkat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya.
b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikannya
dengan tingkat kepuasan dari pelanggan produk pesaing
c. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap
metrik.
Penyusunan konsep Konsep produk adalah sebuah gambaran atau
perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Sasaran
penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsepkonsep produk
yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep produk
merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan
konsumen.
Proses penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah :
1. Pemaparan masalah dengan diagram fungsi
2. Pencarian eksternal
3. Pencarian internal
4. Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel
kombinasi.
18
Pemilihan konsepPemilihan konsep merupakan kegiatan dimana
berbagai konsep dianalisis secara berturutturut, kemudian dieliminasi untuk
mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.
a. Pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu :
b. Penyaringan konsep tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit
jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep.
c. Penilaian konsep pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif
untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada hasil perbandingan
yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria. Pengujian konsep
Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan
konsumen telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan
mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses
pengembangan selanjutnya.
Penentuan spesifikasi akhir spesifikasi target yang telah ditentukan di
awal proses ditinjau kembali setelah proses dipilih dan diuji. Pada tahap ini,
tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang mencerminkan
batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang
diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan
kinerja. Perencanaan proyek pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini,
tim membuat suatu jadwal pengembangan secara rinci, menentukan strategi
untuk meminimasi waktu pengembangan, dan mengidentifikasi sumber daya
yang digunakan untuk menyelesaikan proyek. Analisis ekonomi analisis
ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan
19
menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya
manufaktur dan biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu
kegiatan dalam tahap pengembangan. Analisa produk-produk pesaing
pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi
produk baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk
rancangan produk dan proses produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk
mendukung banyak kegiatan awal sampai akhir.
Tujuan Pengembangan Produk
Menurut Buchari Alma (2000;101) tujuan pengembangan produk
adalah
1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas
2. Untuk menambah omset penjualan
3. Untuk memenangkan persaingan
4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama
6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan
7. Untuk mencegah kebosanan konsumen
8. Untuk menyederhanakan produk pembungkus
Tahap-Tahap Pengembangan Produk
Agar pelaksanaan pengembangan produk dapat berjalan dengan baik
dan sesuai dengan yang diharapkan, perlu diperhatikan tahap-tahap dalam
20
melaksanakan pengembangan produk. Menurut Kotler (2002;382) tahap-tahap
pengembangan produk terbagi menjadi 8 yaitu :
1. Pemunculan gagasan pengembangan produk berawal dari pengembangan
gagasan, gagasan produk biasanya berasal dari berbagai sumber,
diantaranya yaitu manajer pengembangan dan penelitian pelanggan.
2. Penyaringan gagasan yang telah disampaikkan disortir menjadi 3
kelompok yaitu gagasan yang menjanjikan.
3. Pengembangan dan penyajian konsep gagasan yang menarik harus
disempurnakan mrnjadi konsep yang dapat diuji gagasan produk adalah
yang dapat ditawarkan oleh perusahaan ke pasar. Konsep produk adalah
versi terinci dari suatu gagasan yang dinyatakan dalam istilah-istilah yang
berarti bagi konsumen.
4. Pengembangan strategi pemasaran perusahaan yang mengembangkan
produk dengan melalui strategi pemasaranya perlu memperkenalkan
produknya kepada pasar, yang mencangkup 3 bagian pokok
5. Analisis bisnis setelah manajemen mengembangkan konsep produk dan
strategi pemasaran manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis.
Manajemen perlu melakukan persiapan proyeksi penjualan, biaya, dan laba
untuk menentukan apakah semua itu memenuhi konsep itu dapat
dilanjutkan ke tahap pengembangan produk
6. Pengembangan produk jika konsep produk dapat melewati pengujian
bisnis konsep itu akan berlanjut ke bagian litbang dan/atau rekayasa untuk
dikembangkan menjadi produk fisik
21
7. Pengujian pasar tahap dimana produk diberi merk kemasan dan program
atas tanggapan konsumen dan penyaluran terhadap masalah-masalah
perlakuan, penggunaan dan pembelian barang ulang produk senyatanya
serta pengakajian atas seberapa luas pasar sesungguhnya. Luasnya
pengujian pasar yang harus diadakan akan bergantung pada dua segi yaitu
biaya dan resiko penanaman modal disatu pihak dan pihak lainya adalah
keterbatasan waktu dan biaya penelitian.
8. Tahap komersialisasi tahap ini merupakan tahap peluncuran produk ke
pasar dimana perusahaan yang berkapasitas sebagai produsen suatu produk
atau memutuskan mengenai peluncuran produk kepasar. Dalam tahap ini
kewajiban manjemen adalah menentukan kapan, kepada siapa, dan
bagaimana produk-produk itu dipasarkan.
Macam dan Bentuk Pengembangan Produk
Macam bentuk pengembangan produk yang perlu dikembangkan oleh
perusahaan ada 3macam Menurut Prawiramidjaya (1994:94) yaitu :
1. Initial Development Suatu usaha penggunaan barang sehingga mempunyai
tingkat penggunaan yang lebih tinggi dari tingkat sebelumnya.
2. Improvement Development Adalah setiap perubahan barang yang
berakibat barang tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen atau
merupakan perubahan suatu barang pada wujud atau bentuk yang lebih
disukai konsumen.
22
3. New Use Application Adalah merupakan suatu penggunaan barang dengan
cara meningkatkan guna barang tersebut. Penggunaan barang dalam
bermacam-macam variasi adalah merupakan ciri dalam pengembangan
produk.
23
Download