BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas hal

advertisement
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan hasil
penelitian meliputi karakteristik responden dan hasil uji statistik hubungan
pengetahuan dengan sikap ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
A. Karakteristik Responden
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.1 mengenai distribusi
responden berdasarkan umur, di dapatkan hasil bahwa responden
terbanyak adalah umur 20-35 tahun sebanyak 28 orang (80%). Umur
responden rata-rata dalam kategori usia produktif yaitu 20-35 tahun yang
memungkinkan mereka masih mampu menangkap informasi yang
diberikan dan bisa mengingat kembali (Notoatmodjo, 2007). Pada masa ini
merupakan usia dewasa muda, dimana daya ingat terhadap informasi yang
diterima baik langsung maupun tidak langsung akan lebih mudah diingat
dan dipahami.
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.2 mengenai distribusi
responden berdasarkan umur kehamilan, di dapatkan hasil bahwa
responden terbanyak adalah umur kehamilan trimester II sebanyak 16
orang (45,7%). Menurut Dewi (2011), pada masa ini ibu sudah bisa
menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan
pikirannya dengan lebih konstruktif. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
rasa kecemasan. Sehingga ibu lebih midah dalam menyerap infoemasi
46
47
yang diberikan mengenai Inisiasi Menyusu Dini. Karena kondisi ibu
sanggup mengatur diri lebih baik.
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.3 mengenai distribusi
responden berdasarkan pendidikan, di dapatkan hasil bahwa responden
terbanyak adalah dengan pendidikan menengah sebanyak 30 orang
(84,7%). Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap tentang
Inisiasi Menyusu Dini. Hal ini karena sebagian besar responden telah
menempuh pendidikan menengah, cara berfikirnya sudah mulai matang
dan mampu mengaflikasikan informasi yang diterima khususnya tentang
Inisiasi Menyusu Dini (Notoatmodjo, 2003).
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.4 mengenai distribusi
responden berdasarkan pekerjaan, di dapatkan hasil bahwa responden
terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga sebanyak 13 orang (37,1%).
Responden yang sebagian besar ibu rumah tangga akan lebih banyak
memiliki waktu luang untuk datang ke tenaga kesehatan ataupun
bersosialisasi
dengan
masyarakat
sehingga
kesempatan
untuk
mendapatkan informasi dan pengalaman lebih banyak. Hal ini sesuai
dengan faktor lingkungan pekerjaan menjadikan seseorang memperoleh
pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung (Soekanto, 2010).
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.5 mengenai distribusi
responden berdasarkan gravida (kehamilan), di dapatkan hasil bahwa
responden terbanyak adalah kehamilan ≥ 2 sebanyak 20 orang (57,1%).
48
Menurut Mubarak (2007), pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah
dialami seseorang dalam lingkungannya. Sehingga responden sebagian
besar telah mendapatkan informasi, memiliki pengalaman tentang Inisiasi
Menyusu Dini yang menjadi tolak ukur bagi ibu untuk mengarti Inisiasi
Menyusu Dini lebih banyak lagi.
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.6 mengenai distribusi
responden berdasarkan sumber informasi, di dapatkan hasil bahwa
responden terbanyak adalah dari petugas kesehatan sebanyak 15 orang
(42,9%). Hal ini sangat dimungkinkan karena responden pada penelitian
ini adalah ibu hamil yang tentunya mereka memeriksakan kehamilannya di
tempat pelayanan kesehatan sehingga sangat mungkin responden
memperoleh informasi tentang Inisiasi Menyusu Dini dari tenaga
kesehatan yang melayaninya. Menurut Nursalam (2010), informasi dapat
diperoleh di rumah, lembaga, organisasi, media cetak, televisi, dan tempat
pelayanan
kesehatan
dimana
semua
ini
mempengaruhi
tingkat
pengetahuan seseorang. Seseorang yang mempunyai sumber informasi
yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas
(Soekanto, 2007).
B. Analisis Univariat
1. Pengetahuan tentang Inisiasi Menyusu Dini
Hasil penelitian pengetahuan tentang Inisiasi Menyusu Dini
yang termasuk dalam tingkatan baik yaitu sebesar 10 responden
(28,6%) dan yang termasuk dalam tingkatan pengetahuan cukup
49
sebesar 17 responden (48,5%). Hal ini dapat terjadi karena banyaknya
media informasi yang mudah diakses oleh ibu hamil. Selain itu peran
petugas kesehatan dalam memberikan informasi tentang Inisiasi
Menyusu Dini. Pengetahuan ibu hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini
yang baik dapat menjadi faktor yang dapat menunjang keberhasilan
pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini. Hal ini didukung penelitian yang
dilakukan oleh Wahyuningsih (2009) dan Rahmawati (2008) yang
menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan
ibu dengan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini yang berarti bahwa
semakin baik pengetahuan ibu semakin baik pula tindakan ibu dalam
pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini.
Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat 8 responden
(22,9%) termasuk dalam pengetahuan kurang. Hal tersebut sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa
paparan informasi (media massa) dapat memepengaruhi pengetahuan
dalam diri seseorang. Selain paparan informasi (media massa),
pendidikan, lingkungan sekitar dan pengalaman juga mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
Keadaan yang tampak dari lingkungan sekitar ibu khususnya
lingkungan sosial dapat dinilai memepengaruhi pengetahuan ibu.
Sebagian besar ibu yang memiliki pengetahuan kurang terkait Inisiasi
Menyusu Dini dan pendidikan terahir termasuk kategori rendah,
50
memiliki tetangga atau teman bergaul yang sepadan mereka yang
berdampak pada pengetahuan yang kurang.
Pengalaman melhirkan ibu dapat mempengaruhi pengetahuan
ibu mengenai Inisiasi Menyusu Dini yaitu pengalaman melahirkan
bayinya. Jika ibu memiliki paritas lebih dari satu kali, maka
pengetahuannya mengenai hal-hal dalam persalinan salah satunya
Inisiasi Menyusu Dini akan berbeda dengan mereka yang memiliki
paritas satu kali.
2. Sikap Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap ibu tentang Inisiasi
Menyusu Dini yaitu sebagian besar responden memiliki sikap positif
tentang Inisiasi Menyusu Dini yaitu sebanyak 21 responden (60%),
sedangkan responden yang memiliki sikap negatif tentang Inisiasi
Menyusu Dini sebanyak 14 responden (40%). Hal ini dimungkinkan
karena ibu yang memiliki sikap positif tentang Inisiasi Menyusu Dini
memiliki tingkat pengetahuan tentang Inisiasi Menyusu Dini yang
baik dan cukup. Sesuai dengan penelitian Na’imul (2011), bahwa
semakin baik tingkat pengetahuan tentang Inisiasi Menyusu Dini
maka membuat sikap ibu mengarah ke sikap positif tentang Inisiasi
Menyusu Dini.
Sikap positif yang dihasilkan pada penelitian ini dipengaruhi
oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa
rangsangan pengetahuan, pengalaman pribadi, pengaruh orang lain
51
yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, media massa maupun
rangsangan emosional dari dalam dirinya (Notoatmodjo, 2007)
Pembentukan sikap negatif terhadap Inisiasi Menyusu Dini
disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu terkait Inisiasi
Menyusu Dini sehingga berdampak pada sikap. Sikap negatif pada
penelitian ini dipengaruhi oleh faktor antara lain pengalaman pribadi,
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi
atau lembaga pendidikan dan faktor emosi dalam diri individu
(Azwar, 2009).faktor lain yang mempengaruhi pembentukan sikap,
menurut Walgito (2003) adalah faktor pengetahuan.
3. Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu tentang Inisiasi
Menyusu Dini (IMD)
Berdasarkan tabel 4.9 Menunjukkan bahwa 21 responden
dengan sikap positif memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 9
responden, cukup sebanyak 10 responden, dan kurang sebanyak 2
responden. Sedangkan 14 responden dengan sikap negatif yang
memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 1 responden, cukup
sebanyak 7 responden, dan kurang sebanyak 6 responden. Tingkat
pengetahuan akan berpengaruh terhadap sikap ibu tentang Inisiasi
Menyusu Dini. Menurut Walgito (2003) sikap sangat berkaitan erat
dengan tingkat pengetahuan seseorang. Sikap seseorang terhadap
suatu objek menunjukkan pengetahuan orang tersebut terhadap objek
yang bersangkutan.
Dengan
demikian
ibu
yang mempunyai
52
pengetahuan yang baik mereka akan cenderung mempunyai sikap
yang baik tentang Inisiasi Menyusu Dini.
Hasil penelitian pada tabel 4.9 Dapat dilihat bahwa ada 1
responden
yang
memiliki
tingkat
pengetahuan
yang
baik
menunjukkan sikap yang negatif tentang Inisiasi Menyusu Dini.
Berdasarkan hasil penelitian, sikap negatif yang ditunjukkan
responden tersebut disebabkan oleh faktor di dalam individu. Hal
tersebut dapat dilihat dari isi kuesioner yang menyatakan menurut
saya Inisiasi Menyusu Dini sangat penting terutama segera setelah
bayi lahir, pada responden yang memiliki sikap positif mereka akan
memelih
untuk
setuju dengan
pernyataan
tersebut.
Menurut
Notoatmodjo (2003) sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi
terhadap objek di lingkungan tertentu terhadap suatu objek.
Secara garis besar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
sikap Inisiasi Menyusu Dini terdiri dari faktor di luar individu dan
faktor di dalam individu. Faktor di luar individu adalah faktor
lingkungan, baik itu keluarga maupun kelompok sebaya, sedangkan
faktor di dalam individu yang cukup menonjol adalah pengetahuan
dan sikap permisif dari individu yang bersangkutan (Al Mighwar,
2006).
Hasil penelitian pada tabel 4.9 Diatas menunjukkan bahwa
meskipun memiliki tingkat pengetahuan yang kurang, tetapi terdapat 2
responden memiliki sikap positif tentang Inisiasi Menyusu Dini.
53
Seperti yang diungkapkan oleh Kurt Lewin yang dikutip oleh Azwar
(2002) menguraikan bahwa sikap itu dapat mempengaruhi suatu
proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan. Secara
sederhana teori ini menjelaskan bahwa seorang akan melakukan suatu
perbuatan apabila memandang perbuatan itu positif dan bila dia
percaya bahwa orang lain juga berfikir begitu.
Hasil tabel 4.9 di dapatkan hasil, yaitu pengetahuan yang baik
akan memiliki sikap positif sebanyak 9 dari jumlah 10 responden dan
tingkat pengetahuan kurang akan memiliki sikap negatif sebanyak 6
dari jumlah 8 responden. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitiian
Na’imul (2011) yaitu pengetahuan yang baik memungkinkan
timbulnya sikap positif tentang Inisiasi Menyusu Dini dan sebaliknya
dengan pengetahuan kurang memungkinkan timbulnya sikap negatif
tentang Inisiasi Menyusu Dini.
Hasil uji statistik pada penelitian “Hubungan Pengetahuan
Dengan Sikap Ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD)” ini
menggunakan uji Spearman mendapatkan hasil p sebesar 0.000 (p <
0,05) sehingga Ha diterima dan terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dengan sikap ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini
(IMD). Kekuatan hubungan antara pengetahuan tentang Inisiasi
Menyusu Dini dengan sikap tentang Inisiasi Menyusu Dini sebesar r =
0,664 menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi
yang kuat, artinya semakin baik pengetahuan maka sikap inu tentang
54
Inisiasi Menyusu Dini semakin tinggi, sedangkan semakin kurang
pengetahuan maka sikap ibu semakin rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh Husnah (2014) mengenai “
Pengetahuan dan Sikap Ibu Bersalin dengan Menyusui Dini”,
diperoleh hipotesis bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan
sikap ibu bersalin denagn menyusui dini dengan p pengetahuan 0,004
dan p sikap 0,007.
Berdasarkan haisl penelitian diatas dapat dibuktikan bahwa
hipotesis diterima yaitu terdapat hubungan pengetahuan dengan sikap
ibu tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Pada penelitian kali ini memiliki kekurangan yaitu peneliti
hanya meneliti hubungan pengetahuan dan sikap tentang Inisiasi
Menyusu Dini, tidak melakukan penelitian hingga pada perilaku. Hal
ini disebabkan adanya pertimbangan yang telah dipikirkan peneliti
apabila harus mengambil hingga pada perilaku ibu dalam melakukan
Inisiasi Menyusu Dini.
Download