9 efektifitas terapi musik klasik beethoven terhadap perubahan

advertisement
EFEKTIFITAS TERAPI MUSIK KLASIK BEETHOVEN TERHADAP PERUBAHAN
PERILAKU AGRESIF PADA ANAK PENDERITA AUTISME DI SEKOLAH LUAR
BIASA KHUSUS AUTISME PERMATA HATI KOTA MANADO
Audi S.C. Tumiwa* Sarah Warouw* Theresia Kaunang*
* Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi
ABSTRAK
Autisme adalah gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan gangguan perilaku,
gangguan komunikasi, dan gangguan interaksi. Definisi tersebut menunjukkan bahwa autisme
mempunyai hendaya yang khas yang disebut dengan trias autisme yaitu adanya hendaya dalam bidang
interaksi sosial, perilaku dan komunikasi. Kepastian mengenai autisme belum juga terpecahkan.
Padahal, perkembangan jumlah anak autis sekarang ini kian mengkhawatirkan. Di Amerika Serikat,
perbandingan anak autis dengan yang normal 1:150, sementara di Inggris 1:100. Indonesia belum
punya data akurat mengenai itu. Terapi musik klasik merupakan penggunaan musik sebagai peralatan
terapis untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik dan kesehatan emosi. Banyak
hasil penelitian menunjukkan bahwa 80-90% penderita autisme merespon musik secara positif sebagai
sebuah motivator. Keterampilan merespon musik lebih bertahan lama dibandingkan dengan
keterampilan lainnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauhmana efektifitas terapi
musik klasik Beethoven terhadap perubahan perilaku agresif pada anak penderita autisme di Sekolah
Luar Biasa Khusus Autisme Permata Hati Kota Manado.
Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian
adalah pre-test dan post-test design group untuk mengetahui efektifitas terapi musik klasik Beethoven
terhadap perilaku agresif pada anak penderita autisme di Sekolah Luar Biasa Khusus Autisme
Permata Hati Manado. Penelitian dilakukan pada bulan April 2016. Populasi pada penelitian ini
adalah jumlah keseluruhan anak penderita autisme sebanyak 92 anak yang sekolah di Sekolah Luar
Biasa Khusus Autisme Permata Hati Manado. Tekhnik pengambilan sampel dengan menggunakan
tehnik purposive sampling dengan jumlah sampel 30 anak penderita autisme. Instrumen penelitian
yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi dengan menggunakan check-list menurut
Delut yang telah diadopsi dari WHO untuk mengidentifikasi perilaku agresif yang muncul. Analisa
data pada penelitian ini menggunakan uji tanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed rank test) dengan
bantuan SPSS versi 18.0 for windows pada komputer.
Hasil penelitian memperlihatkan setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji
tanda wilcoxon dengan menggunakan tingkat signifikansi 95% (α = 0,05) didapatkan p-value =
0,002 maka nilai p-value < α = 0,05, dengan demikian H1 diterima yang berarti terapi musik klasik
efektif terhadap perubahan perilaku agresif pada anak penderita autisme di Sekolah Luar Biasa
Khusus Autisme Permata Hati Manado.
Disimpulkan bahwa adanya perbedaan pada perubahan perilaku agresif yang muncul pada
anak penderita autisme sebelum dan setelah dilakukan terapi musik klasik Beethoven. Walaupun
penurunannya tidak drastis, namun dengan sedikit perubahan perilaku tersebut akan menimbulkan
dampak yang positif bagi anak penderita autisme. Disarankan kepada peneliti lanjutan untuk
melanjutkan penelitian ini tentang kasus yang sama pada tingkat perilaku agresif yang lebih beragam,
jumlah sampel lebih banyak dan menggunakan waktu lebih lama lagi serta dengan menggunakan
metode penelitian yang lain. Peneliti lanjutan juga diharapkan lebih mengembangkan topik atau
masalah yang berkaitan dengan autisme sehingga angka kejadian autisme dapat ditekan dan
penanganan bagi penderita autisme lebih tepat dan cepat.
ABSTRACT
Autism is a developmental disorders in children characterized by disorders of behavior,
communication and interaction. The definition shows that autism have typical impairment that called
the triad of autism or deterioration in the areas of social interaction, behavior and communication.
The decision about autism has not been solved even thought the development of the number of children
9
of autism now is very worrying. In USA the comparison with normal children with autism is 1: 150,
while in the UK is 1:100 Indonesia has not had accurate data about that. Classical music therapy is
the using music as a therapist equipment for repair, maintain, developing mental, physical and
emotional health. Many result research shows that 80-90% autism have the positively respond to the
music as a motivator. The ability to respond the music more be long lasting that compared with other
ability. The pourpose from this research is to knowing about how far the effectiveness of therapy
classical music Beethoven for transformation in aggressive behavior children with autism at Permata
Hati extraordinary school of Manado.
This study design is quasi eksperiment with using research design pre test and post test group
to knowing about effectiveness Beethoven classical music therapy for transformation in aggresive
behavior children with autism at Permata Hati extraordinary school of Manado. This study is
performed on april 2016. Population in this study is the total number of children with autism were 92
school children in Permata Hati extraordinary school of Manado.A sampling technique by using
purposive sampling technique with 30 children with autism as a sample. The research instrument used
in this study was the observation sheets by using a check list according to Delut which has adopted
from the WHO to identify aggressive behavior that appears. The data analysis in this study is using the
wilcoxon signed ranks test with SPSS 18.0 version for windows in computer for assistance.
The result showed, after calculation by using wilcoxon signed test with using significance
level 95% ( α = 0,05) the result from p-value = 0,002 and then the value p-value < α = 0,05, thus H1
accepted, and for the result is classical music therapy is effective againts the transformation
aggressive behavior in children wit autism at Permata Hati extraordinary school of Manado.
It was concluded that the differences on transformation of aggressive behavior in children with autism
appear before and after therapy classical music Beethoven. Although the reduction was not drastic,
but with little change in the behavior will generate to a positive impact for children with autism. It is
suggested to advanced researchers to continue this research on the same case at the level of
aggressive behavior that is more diverse, the number of samples more than before and using more
time and using other research methods. And for advanced researchers are also expected to expand the
topic that associated with autism until the value of autism can be reduced and the treatment for
patients with autism more accurately and quickly
PENDAHULUAN
Kepastian mengenai autisme belum juga
Berdasarkan
terpecahkan.
prevalensi meningkat menjadi 10 -12 /
Padahal,
perkembangan
penelitian
jumlah anak autis sekarang ini kian
10.000
mengkhawatirkan. Di Amerika Serikat,
Pensylvania, Amerika Serikat pada tahun
perbandingan anak autis dengan yang
2008, jumlah anak-anak autisme dalam
normal 1:150, sementara di Inggris 1:100.
lima tahun terakhir meningkat sebesar
Indonesia
akurat
500%, menjadi 40 dari 10.000 kelahiran.
2015).
Belum ada dilakukan penelitian untuk hal
kelainan
ini di Indonesia (Halim, 2002). Sedangkan
hambatan perkembangan perilaku yaitu
di Indonesia sendiri data menunjukkan
autisme mengalami peningkatan yang
penderita autisme telah mencapai 1 dari
sangat mengejutkan. Estimasi Prevalensi
150 anak yang lahir dan diperkirakan
autisme antara 4-5 / 10.000 individu.
meningkat secara drastis yang dibuktikan
mengenai
Prevalensi
belum
itu
anak
punya
data
(Anonimous,
dengan
10
individu
(Faradz,
diperkirakan
2012).
Di
semakin banyaknya pusat terapi dan
dengan jumlah autisme 92 orang. Sesuai
sekolah
dengan pengamatan penulis bahwa semua
khusus
bagi
anak penderita
autisme (IDAI, 2008).
terapi yang diberikan di Sekolah Luar
Terapi musik klasik merupakan
penggunaan
musik
sebagai
Biasa Khusus Autisme Permata Hati
peralatan
Manado menggunakan metode bermain
terapis untuk memperbaiki, memelihara,
sebagai sarana terapi, dimana salah satu
mengembangkan
kegiatan
mental,
fisik
dan
bermain
yang
kesehatan emosi. Banyak hasil penelitian
menggunakan
menunjukkan bahwa 80-90% penderita
bermaksud
autisme merespon musik secara positif
efektivitas terapi musik klasik Beethoven
sebagai sebuah motivator. Keterampilan
terhadap perubahan perilaku agresif pada
merespon musik lebih bertahan lama
anak penderita autisme karena penulis
dibandingkan
keterampilan
belum mendapatkan data penelitian yang
lainnya (Djohan, 2005). Penelitian dari
lengkap mengenai hal ini sebelumnya di
Perancis
Indonesia.
dengan
menyebutkan,
memberikan
membuatnya
energi
musik
pada
menjadi
klasik
otak
lebih
penelitian adalah pre-test dan post-test
design group untuk mengetahui efektifitas
terapi musik klasik Beethoven terhadap
Gordon, 1996).
Luar
Biasa
perilaku agresif pada anak penderita
Khusus
autisme di Sekolah Luar Biasa Khusus
Autisme Permata Hati Manado merupakan
bagi
Autisme
anak penderita
terapi
Manado. Sebelum dilakukan perlakuan
peneliti
sebagai acuan dalam pemberian terapi.
yaitu
jumlah
anak
melakukan
mengetahui
Berdasarkan data yang penulis peroleh
ini
Manado.
Sekolah Luar Biasa Khusus Autisme
dengan
menggunakan kurikulum sekolah dasar
saat
Hati
anak yang sedang menjalani terapi di
program sekolah dasar bagi anak penderita
pusat
Permata
Kelompok subyek merupakan kelompok
autisme di Kota Manado yang mempunyai
dan
tentang
eksperimen dengan menggunakan desain
dan EQ (Emotional Quotien). (Shaw and
autisme
mengetahui
Rancangan penelitian ini adalah quasi
perkembangan IQ (Intelegent Quotien)
khusus
Penulis
METODE PENELITIAN
santai.
bahwa musik klasik sangat mempengaruhi
sekolah
ingin
musik.
dan
Sedangkan penelitian lain membuktikan
Sekolah
media
dilakukan
sejauh
pre
test
mana
untuk
tingkat
agresivitas anak, setelah itu dilakukan
yang
perlakuan berupa pemberian Terapi Musik
berkebutuhan khusus sebanyak 130 orang
11
Klasik Beethoven. perlakuan dilakukan
Populasi pada penelitian ini adalah
secara langsung dengan mengumpulkan
jumlah
keseluruhan
responden dalam satu tempat, dibagi
autisme sebanyak 92 anak yang sekolah di
dalam beberapa kelompok terapi dalam
Sekolah Luar Biasa Khusus Autisme
waktu yang tidak bersamaan. Setelah
Permata
melalui perlakuan, dilakukan proses post
pengambilan sampel dilakukan dengan
test dengan menggunakan wawancara dan
teknik purposive sampling kepada 30
observasi dengan menggunakan alat ukur
orang anak. Instrumen penelitian yang
yang juga dipakai pada pre test. Waktu
digunakan
Hati
anak
Manado.
penderita
Tehnik
pelaksanaannya dilakukan sejak minggu I
sampai minggu IV bulan April 2016.
adalah lembar observasi dengan
dengan data sebelum dilakukan terapi
menggunakan check-list menurut Delut
musik klasik Beethoven dan data setelah
yang telah diadopsi dari WHO untuk
dilakukan terapi musik klasik Beethoven.
mengidentifikasi perilaku agresif yang
Analisa
muncul. Analisa data diuraikan dengan
menggunakan
cara memberikan interpretasi terhadap
(Wilcoxon Signed
data
bantuan SPSS versi 18.0 for windows
yang
bantuan
terkumpul,
metode
menggunakan
statistik
komputer
data
pada
uji
penelitian
tanda
ini
Wilcoxon
rank test) dengan
pada komputer.
program SPSS. Teknik statistik yang
digunakan untuk mencari
Pengaruh
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terapi Musik Klasik Beethoven. Data
Untuk mengetahui apakah pemberian
yang telah terkumpul melalui lembar
terapi musik klasik Beethoven di Sekolah
observasi
berdasarkan
Luar Biasa Khusus Autisme Permata Hati
variabel yang ada, kemudian diolah ke
Manado efektif atau berpengaruh, maka
dalam distribusi frekuensi sesuai dengan
data di olah dan di uji hipotesisnya dengan
kelompok variabel dan ditabulasi sesuai
hasil berikut ini:
dikelompokkan
12
Hasil Uji Hipotesis dengan menggunakan
uji statistik Tanda Wilcoxon (Wilcoxon Signed rank test)
Hipotesis
I.
P value
Efektifitas Terapi Musik Klasik
0, 000
Beethoven Terhadap Perubahan
Perilaku Agresif Menimbulkan
Keributan
II. Efektifitas Terapi Musik Klasik
0, 002
Beethoven Terhadap Perubahan
Perilaku Agresif Melukai Diri
Sendiri
III. Efektifitas Terapi Musik Klasik
0, 000
Beethoven Terhadap Perubahan
Perilaku
Agresif
Merusak
Barang Yang Ada disekitarnya
IV. Efektifitas Terapi Musik Klasik
0, 000
Beethoven Terhadap Perubahan
Perilaku Agresif Melukai Orang
Lain
V. Efektifitas Terapi Musik Klasik
0, 000
Beethoven Terhadap Perubahan
Perilaku Agresif Verbal Pasif
Jumlah:
1.
Gambaran
Pada
Penderita
0, 002
Perilaku
Autisme
muncul terjadi pada aspek perilaku agresif
Agresif
verbal pasif
Sebelum
(menolak kehadiran orang
Dilakukan Terapi Musik Klasik.
lain dan menolak berbicara dengan orang
Perilaku agresif pada anak penderita
lain) dan merusak barang yang ada
autisme sebelum diberikan terapi musik
disekitarnya (melempar mainan/ alat tulis
klasik Beethoven yang paling sering
tulis/
13
benda lain
dan menghamburkan
barang - barang disekitarnya). Hal tersebut
2. Gambaran Perilaku Agresif Pada
sesuai dengan hasil penelitian sebanyak 12
Penderita
anak (43%) berada pada kategori agresif
Dilakukan
berat dan tabel 7 sebanyak 10 anak (34%)
Klasik.Berdasarkan hasil observasi
berada pada kategori agresif berat. Banyak
pada
pakar telah sepakat bahwa otak anak
menunjukkan bahwa setelah diberikan
autisme dijumpai suatu kelainan pada
terapi musik klasik Beethoven yang
otaknya. Ada tiga lokasi diotak yang
dilakukan ± 10 menit sebanyak tiga
ternyata
neuro-
kali setiap satu sesi dalam lima sesi
anatomis, sebabnya memang belum dapat
sesuai lima aspek penilaian selama
dipastikan. Adanya faktor genetika (faktor
dalam waktu satu bulan didapatkan
keturunan), infeksi virus dan jamur,
bahwa masih ada perilaku agresif
kekurangan nutrisi dan oksigenasi, serta
yang paling sering muncul seperti
akibat polusi udara, air dan makanan.
pada aspek perilaku agresif verbal
Diyakini bahwa gangguan tersebut terjadi
pasif. Hal ini sesuai dengan hasil
pada
organ-organ
penelitian ada 2 anak (6%) berada
(organogenesis) yaitu pada usia kehamilan
pada kategori agresif berat. Akan
antara 0-4 bulan. Organ otak sendiri baru
tetapi timbulnya frekuensi perilaku
terbentuk pada usia kehamilan setelah 15
agresif tidak sesering pada waktu anak
minggu. Didapatkan jumlah sel purkinye
belum mendapatkan terapi musik
di otak kecil yang sangat sedikit sehingga
klasik. Kelainan anatomis pada otak
terjadi gangguan keseimbangan serotonin
anak, baik autisme ataupun yang lain
serta dopamine dan terjadi gangguan atau
secara ilmu kedokteran tidak dapat
kekacauan lalu lalang impuls otak, selain
disembuhkan. Namun perilaku aneh
itu pula ditemukan kelainan yang khas di
dari
daerah
disebut
mengajarkan dan melatih anak untuk
menyebabkan
melakukan perilaku yang benar atau
mengalami
fase
kelainan
pembentukan
system
hippocampus
limbic
yang
yang
Autisme
Setelah
Terapi
Musik
hari
anak
akhir
dapat
ditekan
dapat
dan
dapat
Manfaat terapi musik sebenarnya
seringkali
tidak hanya terbatas untuk orang sakit,
terlalu agresif atau sangat pasif, (Suwanti,
penderita autisme biasanya terkenal
2011).
penyendiri dan sukar di dekati secara
mengendalikan
Anak
kurang
emosinya,
verbal,
14
sehingga
oleh
dengan
gangguan fungsi kontrol terhadap agresi
emosi.
diterima
penelitian
masyarakat.
terapi
musik
tampaknya merupakan jalan yang
transformasi
tepat untuk menjangkau kehidupan
diketahui,
mereka
mengatakan bahwa identitas kita adalah
melalui
dunia
nonverbal,
(Suwanti, 2011).
spiritual.
pendapat
Tanpa
banyak
tradisi
kuno
system energi vibrasi interaktif, kesadaran
Terapi musik yang digunakan pada
serta informasinya diekspresikan secara
penelitian ini adalah terapi musik klasik
dinamis melalui suara manusia. Suara
Beethoven, dipilihnya jenis musik ini
memperkenankan seseorang untuk masuk
ialah karena Lodwig van Beethoven
ketempat pribadi paling sakral dari yang
merupakan
pernah diketahui. Dari tempat ini kita
seorang
komponis
musik
klasik berasal dari Jerman yang sangat
menjelajahi
terkenal, sebagai pianis berbakat karya-
menemukan kembali informasi, energi,
karyanya telah diakui di seluruh dunia,
vitalitas baru, keseimbangan, kecerahan,
alunan musiknya yang lembut diharapkan
inspirasi, relaksasi, kreativitas, kebebasan
dapat
ekspresi
mengurangi
perilaku
agresif
dan
terutama yang ditimbulkan oleh anak
sangat
autisme.
kekuatan
Musik
diperdengarkan
klasik
pada
Beethoven
anak
penderita
sumber
besar
terdalam
untuk
transformasi. Akibatnya
kemungkinan
penyembuhan
menjalani
fisik
dengan
mengharmonisasi emosi tubuh. Banyak
autisme pada saat belajar, dimana pada
penyakit
ringan
yang
sebenarnya
waktu tersebut biasanya perilaku agresif
merupakan aspek rintangan dalam emosi
sering muncul, hal ini karena adanya rasa
tubuh, ketika emosi tubuh disembuhkan
kejenuhan atau bosan dengan suasana
melalui suara maka akan terjadi kesehatan
belajar/keadaan sekitarnya. Musik klasik
fisik, demikian sebaliknya bila membuat
Beethoven yang diperdengarkan selama ±
harmonis tubuh melalui emosi, (Shaw and
10 menit dapat membuat anak penderita
Gordon 1996).
autisme menjadi lebih rileks, sehingga
3. Perbedaan Perilaku Agresif Pada
emosi dan perilaku agresifnya dapat
Anak
terkontrol.
Sesuai
Sebelum dan Sesudah Terapi Musik
penggunaan
musik
disini
dapat
kesehatan
strategi
klasik
sebagai
dalam
hal
musik,
Beethoven
penguat
Autisme
Pada
Klasik
untuk
Perubahan
keterampilan
fisiologis, emosi dan gaya hidup.
Penderita
perilaku agresif yang
muncul pada anak penderita autisme
Suara
setelah
dilakukan terapi musik klasik
adalah alat penyembuhan yang luar biasa,
Beethoven
sarana
perilaku pada pre test dan post test.
pertumbuhan
personal
dan
15
dimana
terjadi
perbedaan
Walaupun penurunannya tidak drastis,
terapis
namun dengan sedikit perubahan perilaku
pengalaman), fasilitas
tersebut akan menimbulkan dampak yang
(alat permainan), system rujukan (terapi
positif bagi anak penderita autisme dalam
penunjang
kehidupannya sehari-hari, dan dengan
medikamentosa,
adanya
(Wargasetia, 2003).
kemajuan
tersebut
selain
(kemampuan,
keterampilan,
yang memadai
lainnya
seperti
terapi
terapi
nutrisi).
merupakan prestasi dari anak penderita
autisme juga merupakan prestasi bagi
KESIMPULAN
terapis yang telah berusaha meningkatkan
1. Perilaku
agresif
yang
paling
kemajuan anak didiknya. Dari uraian
sering muncul pada anak penderita
sebelumnya telah dijelaskan bahwa terapi
autisme
musik cukup efektif dalam perubahan
sebelum diberikan terapi musik klasik
perilaku agresif pada penderita autisme.
adalah pada aspek perilaku agresif
Untuk membuktikan adanya efektifitas
verbal pasif
tersebut dilakukan melalui observasi pada
orang lain dan menolak berbicara
subyek yang akan di teliti, sebelumnya
dengan orang lain) dan merusak
dilakukan pre test untuk mengetahui
barang
perilaku agresifnya, setelah itu selama
(melempar mainan/ alat tulis
satu bulan subyek diintervensi dengan
benda lain dan
diperdengarkan musik klasik Beethoven
barang - barang disekitarnya).
selama ± 10 menit pada waktu ia belajar di
2. Perilaku
ruang kelas, dan pada hari terakhir
sering
dilakukan
perubahan
post
test
perilaku
(menolak kehadiran
yang
ada
disekitarnya
tulis/
menghamburkan
agresif
yang
paling
muncul
pada
anak
untuk
melihat
penderita autisme
agresif
subyek
setelah diberikan terapi musik klasik
tersebut.
adalah aspek perilaku agresif verbal
Efektifitas terapi musik klasik itu
pasif (menolak kehadiran orang lain
sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor
dan menolak berbicara dengan orang
yaitu berat ringannya gangguan, waktu
lain)
dan lamanya terapi, kompleksitas gejala,
3. Adanya perbedaan pada perubahan
penyebab, kondisi perkembangan anak
perilaku agresif yang muncul pada
(kesehatan fisik dan psikologis), kondisi
anak penderita autisme sebelum dan
keluarga (kepribadian orang tua, keadaan
setelah dilakukan terapi musik klasik
ekonomi,
Beethoven. Walaupun penurunannya
pengetahuan),
kemampuan
16
tidak drastis, namun dengan sedikit
being
perubahan perilaku
Pathophysiology 16: 133-142, 2012)
tersebut
akan
menimbulkan dampak yang positif
(Applied Cardiopulmonary
diakses pada 23 November 2015
bagi anak penderita autisme.
4. Halim,
2002.
Music
as
a
complementary therapy in medical
SARAN
treatment (Med J Indones 2002; 11:
Dari kesimpulan diatas, peneliti dapat
250-7) diakses pada 23 November
memberikan
2015
lanjutan
saran
yaitu
kepada
peneliti
disarankankan
untuk
5. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
melanjutkan penelitian ini tentang kasus
2008.
yang sama pada tingkat perilaku agresif
Berkala
yang lebih beragam, jumlah sampel lebih
"Autisme
banyak dan menggunakan waktu lebih
Permasalahannya". Malang :
lama lagi serta dengan menggunakan
Unibraw
metode penelitian yang lain. Peneliti
lanjutan
juga
diharapkan
6. Shaw,
lebih
Ceramah
Ilmiah
Ilmu
Kesehatan
Pada
Gordon.
Musik.
Populer
Anak
Anak
1996.
Online,
dan
FK.
Pengaruh
(http:
//
mengembangkan topik atau masalah yang
www.Indoglobal.com) diakses pada
berkaitan dengan autisme sehingga angka
19 November 2015.
kejadian
autisme
dapat
ditekan
dan
7. Suwanti, 2011. Pengaruh
(Beethoven)
Musik
penanganan bagi penderita autisme lebih
Klasik
Terhadap
tepat dan cepat..
Perubahan daya Konsentrasi Anak
Autis (Jurnal Keperawatan – Volume
DAFTAR PUSTAKA
01 / Nomor III / Januari 2011 –
1. Anonimous, 2015. Penerimaan Diri
Desember 2011) diakses pada 23
Orang Tua Terhadap Anak Autisme
November 2015.
(http: //www. hariankompas. com)
8. Wargasetia, 2003. Aspek Genetika
diakses pada 23 November 2015
2. Djohan.
2005.
Psikologi
Pada Autisme. Dalam Sutadi, R (Eds).
Musik.
Penatalaksanaan
Yogyakarta : Penerbit Buku Baik
Autisme.
Jakarta : Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Yogyakarta.
3. Faradz, 2012.
Holistik
Fakultas
Music and medicine:
Indonesia
The effects of music on the human
17
Kedokteran
Universitas
18
Download