di kota solok

advertisement
Polibisnis, Volume 6 No. 1 April 2014
PERTUMBUHAN PENDUDUK, PEMBANGUNAN EKONOMI
DAN KELUARGA BERENCANA (KB) DI KOTA SOLOK
Wahyu Indah Mursalini
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok
email : [email protected]
ABSTRACT
This paper discuss about growing of population in one of province in west Sumatra,
Solok. The objectives of this study are : firstly, to find out how the population growth in
the city of Solok,secondly, to explore economic development in the city of Solok, thirdly,
to investigate the implementation of family planning program (KB) in Solok . Moreover,
this study used method as follow: population growth measured by using Cohort Change
Rate method (known as Rate of Change From Two Cohort Population Census / Survey.
In addition, economic development measured by using traditional methods or
Geometric Growth Rate Of Growth In Geometric. Especially for Family Planning,
measured by using descriptive analysis method. The results concluded that : 1 . Solok
population growth has increased from year to year (according to statistics) . 2 .
Existence of economic growth is an indication of economic success (look at the table
that an increase in projected GDP growth) in the business field. 3. Implementation of
the family planning program (KB) in Solok will be as good as the support of all parties.
4. Factor The main cause is the population pertunbuhan scientific progress and
technology especially in the field of health. Adjustable Thus births and deaths can be
prevented.
Keywords : Population Growth , Economic Development , and the family planning program Solok .
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk baik pertambahan maupun
penurunannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu
kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi).
Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk
dinamakan faktor non alami.
Sesuai dengan tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka
tiap-tiap masyarakat/negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:
Peride I (pertumbuhan penduduk berjalan lambat, yang ditandai dengan adanya tingkat
kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut periode statis). Periode II (angka
kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi makanan dan kesehatan). Periode III
( tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun, karena sudah ada pembatasan jumlah
anggota keluarga). Periode IV ( tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran
menurun secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini disebut
juga periode penduduk stasioner.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek dari pembangunan ekonomi
yang lebih menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output agregat
ISSN 1858–3717
10
Polibisnis, Volume 6 No. 1 April 2014
perkapita. Menurut Boediono, Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai
proses perubahan kondisi perekonomian suatu Negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Dan juga dapat diartikan
sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Mengingat kuatnya keterkaitan antara pertumbuhan penduduk dengan
kemampuan untuk penyediaan pelayanan public dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat, maka menjadi penting untuk melakukan Program Keluarga Berencana
Nasional. Dengan penyebaran dan pertumbuhan penduduk yang terkontrol disesuaikan
dengan kemampuan ekonomi terbatas diharapkan pemerintah pun bisa lebih mudah
memperbaiki kualitas pendidikan nasional.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penduduk (pertumbuhan penduduk) di Kota Solok.
2. Bagaimana pembangunan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) di Kota Solok
3. Bagaimana pelaksanaan program keluarga berencana (KB) di Kota Solok.
Mengingat kuatnya keterkaitan antara pertumbuhan penduduk dengan
kemampuan untuk penyediaan pelayanan public dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat, maka menjadi penting untuk melakukan Program Keluarga Berencana
Nasional. Dengan penyebaran dan pertumbuhan penduduk yang terkontrol disesuaikan
dengan kemampuan ekonomi terbatas diharapkan pemerintah pun bisa lebih mudah
memperbaiki kualitas pendidikan nasional.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana penduduk (pertumbuhan penduduk) di Kota Solok.
2. Untuk mengetahui bagaimana pembangunan ekonomi (pertumbuhan penduduk) di
Kota Solok
3. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program keluarga berencana (KB) di
Kota Solok.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pertumbuhan Penduduk Dan Pembangunan Ekonomi
2.1.1 Pengertian Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Salah satu sumber data
kependudukan yang dianggap paling akurat dan lengkap adalah hasil sensus penduduk.
Akan tetapi, sensus penduduk yang dilakukan sekali setiap sepuluh tahun sehingga tidak
dapat memenuhi data secara mendesak diluar tahun sensus penduduk tersebut untuk
keperluan tertentu.
Untuk tujuan perencanaan pembangunan dan penilaian program pembangunan
oleh pemerintah pusat maupun daerah diperlukan data-data kependudukan, tidak hanya
jumlah saja, tetapi juga menurut umur dan jenis kelamin serta menurut karakeristik
sosio-ekonomi, baik pada saat sekarang maupun pada masa yang akan datang.
Oleh karena itu pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor penting
dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya.
Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan
berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara mupun dunia.
ISSN 1858–3717
11
Polibisnis, Volume 6 No. 1 April 2014
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah
penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
2.1.2 Pengertian Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu aspek dari pembangunan ekonomi
yang lebih menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output agregat
perkapita. Menurut Boediono, Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output
perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat
diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu Negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Dan juga
dapat diartikan sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
Analisa ekonomi, umumnya berorientasi pada apa yang akan terjadi dalam
bidang ekonomi dimasa yag akan datang. Oleh karena itu para pelaku ekonomi dituntut
untuk melakukan peramalan mengenai keadaan diwaktu yang akan datang.
Keberhasilan dalam pembangunan ekonomi sangat ditentukan oleh kemampuan
meramalkan apa yang akan terjadi dimasa depan.
2.2 Faktor-Faktor Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh factor-faktor demografi
sebagai berikut:
1. Kematian (Mortalitas)
Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh factor pendukung kematian (pro
kematin) dan factor penghambat kematian (anti mortalitas).
a. Faktor pendukung kematian (pro kematian).
Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industry
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan
b. Faktor penghambat kematian (anti mortaliras).
Yang termasuk factor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk
2. Kelahiran (Natalitas)
Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang
mendukung kelahiran (pro natalitas).
a. Faktor pendukung kelahiran (pro natalitas),antara lain :
- Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bahwa terlambat kawin
keluarga akan malu.
- Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
- Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
- Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
ISSN 1858–3717
12
Polibisnis, Volume 6 No. 1 April 2014
-
Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila
belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
b. Faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain :
- Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah
anak.
- Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun
dan laki-laki minimal berusia 19 tahun.
- Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
- Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan
anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
- Penundaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
3. Migrasi (Mobilitas)
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ketempat
yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan
perpindahan penduduk yang melewati batas suatu Negara ke Negara lain dan juga
migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk pada sekitar wilayah satu
Negara saja.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi adalah :
a. Persediaan sumber daya alam
b. Lingkungan social budaya
c. Potensi ekonomi
d. Alat masa depan.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil
terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari pada
tahun sebelumnya. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi. Adapun indicator perhitungan tingkat pertumbuhan ekonomi
tersebut adalah Tingkat Pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) dan Tingkat
Pertumbuhan PNB (Produk Nasional Bruto). Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan factor terpenting dalam proses pembangunan.
Karena cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana
sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang
memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang dimaksud adalah kesuburan tanah, kekayaan mineral,
tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong
adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula
menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak
kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan
ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju
pertumbuhan perekonomian.
4. Budaya
Budaya dapat berfungsi sebagai pendorong dan penghambat pembangunan.
ISSN 1858–3717
13
Polibisnis, Volume 6 No. 1 April 2014
a. Budaya sebagai pendorong pembangunan, diantaranya : sikap kerja keras, cerdas,
jujur, ulet dan sebagainya.
b. Budaya sebagai penghambat pembangunan, diantaranya : anarkis, egois, boros,
KKN dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal.
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah sumber daya alam dan
meningkatkan kualitas IPTEK.
2.4 Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah salah satu program penting dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun program keluarga berencana tersebut
mencakup :
1. Pendewasaan (penundaan) usia perkawinan
2. Pengaturan Kelahiran
3. Pembinaan Ketahanan Keluarga
4. Peningkatan Kesejahteraan Keluarga
Keberhasilan pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) memberikan
manfaat bagi kesejahteraan individu, keluarga dan masyarakat.
1. Kesejahteraan Individu, adalah :
- Tidak cemas dengan kehamilan yang tidak diharapkan
- Kesempatan yang lebih besar bagi perempuan untuk mengikuti pendidikan dan
kesempatan kerja.
- Kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
2. Kesejahteraan Keluarga, adalah :
- Lebih banyak perhatian terhadap anak-anak
- Pengeluaran yang lebih tinggi untuk kesehatan, gizi dan pendidikan anak-anak.
3. Kesejahteraan Masyarakat, adalah :
- Produktifitas yang lebih tinggi, beban yang lebih sedikit bagi masyarakat untuk
mengurus anak-anak terlantar.
- Menurunnya pengeluaran public untuk pendidikan, pelayanan kesehatan dan
pelayanan social lainnya.
- Simpanan dan Investasi yang lebih tinggi.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Data
Data adalah kumpulan dari angka-angka sebagai hasil dari observasi. Data dapat
juga diartikan sebagai keterangan tentang sesuatu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan/persoalan. Berdasarkan hal
tersebut maka data yang digunakan dalam pembahasan Penduduk, Pembangunan
Ekonomi Dan Keluarga Berencana di Kota Solok adalah :
a. Data menurut sifatnya, yaitu data kuantitatif dan kualitatif
Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Adapun data yang dibutuhkan
adalah data penduduk dan pebangunan ekonomi kota Solok tahun 2000 dan tahun
2010 serta proyeksinya untuk 10 tahun kedepan. Sedangkan data kualitatif adalah
data yang tidak berbentuk angka-angka atau data yang tidak bisa dikuantifikasi,
seperti : manfaat, strategi, prosedur dan kegiatan lain dari program keluarga
berencana di Kota Solok
ISSN 1858–3717
14
Polibisnis, Volume 6 No. 1 April 2014
b. Data menurut sumbernya, yaitu data internal dan eksternal. Adapun sumber datanya
adalah eksternal yaitu data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) Kota
Solok.
c. Data menurut cara perolehannya, yaitu data primer dan sekunder. Adapun data yang
diolah dalam pembahasan ini diperoleh dari data primer (data sensus dari BPS).
3.2 Metodologi
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Solok.
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara : Penelitian lapangan
(Observasi dan Wawancara) dan Penelitian Kepustakaan (literature-literatur, artikel dan
sumber lainnya)
3.2.3 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan adalah :
a. Penduduk (Pertumbuhan Penduduk), metode analisis yang digunakan adalah
metode Cohort Change Rate (Tingkat Perubahan Kohor Penduduk Dari Dua
Sensus/Survei).
b. Pembangunan Ekonomi (Pertumbuhan Ekonomi), metode analisis yang
digunakan adalah metode Geometric Rate Of Growth atau Pertumbuhan Secara
Geometrik.
c. Keluarga Berencana, metode analisis yang digunakan adalah metode analisis
Deskriptif (Mendiskripsikan dan Memaparkan).
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penduduk (Pertumbuhan Penduduk) Di Kota Solok
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan per waktu unit untuk pengukurannya. Dalam proses pembanngunan,
penduduk merupakan factor yang sangat dominan. Penduduk bukan saja berperan
sebagai pelaksana tetapi juga sebagai sasaran pembangunan itu sendiri. Sehingga untuk
menunjang proses pembangunan maka perlu peningkatan kualitas sumber daya
manusia.
Berdasarkan data hasil sensus penduduk tahun 2000 dan 2010, penduduk Kota
Solok berjumlah 48.114 jiwa dan 59.396 jiwa. Hal ini menunjukan bahwa jumlah
penduduk Kota Solok terjadi peningkatan sebanyak 11.282 jiwa (23,45%). Dan jika
dilihat berdasarkan struktur penduduk menurut umur (usia muda 5-24tahun), maka hal
ini dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran keberhasilan pengendalian jumlah
penduduk dan tingkat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat dengan jelas bahwa pertumbuhan penduduk
adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Dalam
hal ini jumlah penduduk Kota Solok menunjukan pertambahan dari tahun ketahun,
Mulai dari tahun 2000 sampai tahun 2010. Dan berdasarkan hasil proyeksi dengan
secara statistic Metode Cohort Change Rate maka jumlah penduduk pada tahun 2020
juga mengalami peningkatan sebanyak 72.440 jiwa dari tahun 2010 (21,96%).
Sehingga dapat terlihat dengan jelas bahwa pertumbuhan penduduk adalah
perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Dalam hal ini
jumlah penduduk Kota Solok menunjukan pertambahan dari tahun ketahun, Mulai dari
tahun 2000 sampai tahun 2010. Dan berdasarkan hasil proyeksi dengan secara statistic
ISSN 1858–3717
15
Polibisnis, Volume 6 No. 1 April 2014
maka jumlah penduduk pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan sebanyak 72.440
jiwa.
Tabel 4.1 Proyeksi Penduduk Kota Solok Tahun 2020 dengan Metode Cohort
Change Rate
Tahun
Kelompok Umur
2020 (Hasil Proyeksi)
2000
2010
0–4
5.639
6.313
8.020
5–9
5.390
6.356
8.600
10 – 14
5.433
6.102
6.831
15 – 19
6.140
6.008
7.085
20 – 24
4.050
5.069
4.115
25 – 29
3.932
5.147
5.036
30 – 34
3.420
4.912
6.148
35 – 39
3.574
4.173
5.462
40 – 44
3.034
3.643
5.232
45 – 49
2.333
3.580
4.180
50 – 54
1.341
2.817
3.382
55 – 59
1.091
1.924
2.953
60 – 64
962
1.074
2.256
1.775
2.278
3.140
48.114
59.396
72.440
65 +
∑
4.2 Pembangunan Ekonomi (Pertumbuhan Ekonomi) Di Kota Solok
Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil
terhadap pembangunan faktor-faktor produksi tahun tertentu lebih besar dari tahun
sebelmnya. Adanya perumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.
Tabel 4.2 Perkiraan Komposisi PDRB Kota Solok menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2012 – 2016.
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Lapangan Usaha
2012
2013
2014
2015
2016
Pertanian
Pertambangan dan
Penggalian
48.730,56
52.468,65
56.477,69
60.766,60
65.385,59
3.611,86
3.886,57
4.181,07
4.496,77
4.835,11
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
57.256,92
61.307,46
65.636,24
70.261,96
75.204,59
18.296,16
19.182,09
20.108,98
21.,07859
22.092,74
73.895,18
77.982,08
82.294.17
86.843,79
91.643,97
66.375,40
69.895,52
73.600,19
77.498,95
81.601,82
132.277,12
139.477,60
147.067,64
155.068,15
163.501,18
46.066,07
48.895,52
51.898,42
55.085,38
58.467,66
145.777,20
153.895,51
162.464,61
171.509,45
181.056,35
592.108,84
626.865,62
663.662,64
702.619,63
743.863,41
Bangunan
Perdagangan, Hotel
dan Restoran
Pengangkutan dan
Komonikasi
Keuangan, Persewaan,
dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
PDRB
ISSN 1858–3717
16
Polibisnis, Volume 6 No. 1 April 2014
Dapat dilihat pada tabel 4.2 bahwa proyeksi PDRB Kota Solok dari tahun 2012
sampai 2016 menurut lapangan usaha menunjukan peningkatan. Mulai dari 592.108,84
meningkat menjadi 626.865,62 (tahun 2012 ke tahun 2013) dan terus meningkat sampai
pada tahun 2016 menjadi 743.863,41.
4.2 Pelaksanaan Program Keluarga Berencana (KB) Di Kota Solok
Program Keluarga Berencana adalah salah stu program penting dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia sudah
melaksanakan program ini dalam jangka waktu yang cukup panjang dengan tingat
perhatian dan investasi berbeda pada era pemerintah yang berbeda.
Akselarasi Program Keluarga Berencana (KB) akan berhadapan dengan
permasalahan pembiayaan baik dari segi ketersediaan dana maupun perhatian
pemerintah pusat, provinsi dan daerah kabupaten/kota dalam era otonomi daerah serta
perlunya menggalang dukungan dari berbagai pihak terkait. Dalam kaitan ini sejumlah
agenda kegiatan prioritas perlu menjadi perhatian yang mencakup advokasi, identifikasi
dan dukungan bagi para pendukung dan pejuang KB, strategi komunikasi yang efektif,
reformasi system pelayanan kesehatan/KB, aplikasi prinsip belajar social dan
melibatkan sector swasta.
Salah satu faktor penghambat pelaksanaan program KB dilapangan adalah
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor K.02.02/MENKES/149/2010 tentang izin dan
penyelenggaraan Praktik Bidan. Bidan dalam memberi pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan berwenang memberikan alat kontrasepsi oral, suntikan dan alat kontrasepsi
dalam rahim dalam rangka menjalankan tugas pemerintah. Pemasangan alat tersebut
difasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dengan supervise Dokter. Sementara
distribusi tenaga dokter belum merata. Hal ini dikhawatirkan secara umum membuat
bidan enggan karena takut melanggar aturan. Dan hambatan lain adalah persoalan
alokasi anggaran kesehatan.
Pelaksanaan program KB akan terlaksana dengan baik apabila adanya
dukungan dari semua pihak. Karena program KB ini bagi masyarakat adalah
kelangsungan hidup yang terjamin. Sehingga perlunya sosialisasi dan penyuluhan
kepada seluruh lapisan masyarakat serta komitmen yang kuat dalam upaya mendukung
berbagai kebijakan dalam pelaksanaan program KB hinga tingkat lapangan. Sinergitas
program dan kegiatan antar instansi terkait dalam pengentasan masalah kependudukan
dan keluarga berencana harus terjalin.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penduduk (perumbuhan penduduk) di Kota Solok.
Pertumbuhan penduduk Kota Solok mengalami peningkatan dari tahun ketahun.
Berdasarkan hasil statistik pertumbuhan penduduknya meningkat dari tahun 2000 ke
tahun 2010 sebanyak 48.114 jiwa dan dari tahun 2010 ke tahun 2020 (hasil proyeksi)
meningkat sebanyak 72.440 jiwa.
2. Pembangunan ekonomi (Pertumbuhan ekonomi) di Kota Solok
Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan ekonomi. Hal ini
terlihat pada table pryeksi PDRB yang menunjukan bahwa terjadi peningkatan
pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha. Mulai dari 592.108,84 meningkat
ISSN 1858–3717
17
Polibisnis, Volume 6 No. 1 April 2014
menjadi 626.865,62 (tahun 2012 ke tahun 2013) dan terus meningkat sampai pada
tahun 2016 menjadi 743.863,41.
3. Pelaksanaan program keluarga berencana (KB) di Kota Solok.
Pelaksanaan program KB akan terlaksana dengan baik apabila adanya dukungan dari
semua pihak. Karena program KB ini bagi masyarakat adalah kelangsungan hidup
yang terjamin.
4. Faktor penyebab utama pertunbuhan penduduk adalah adanya kemajuan ilmu
pengetahun dan teknologi terutama dibidang kesehatan. Sehingga kelahiran dapat
diatur dan kematian dapat dicegah.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Pembangunan manusia akan menjadi lebih baik, tidak saja ditentukan oleh manusia,
tapi ditentukan juga oleh kualitas sumber daya manusia sehinga diperlukan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Pelaksanaan program KB akan terlaksana dengan baik apabila adanya dukungan dari
semua pihak. Sehingga perlunya sosialisasi dan penyuluhan kepada seluruh lapisan
masyarakat serta komitmen yang kuat dalam upaya mendukung berbagai kebijakan
dalam pelaksanaan program KB hinga tingkat lapangan.
3. Sinergitas program dan kegiatan antar instansi terkait dalam pengentasan masalah
kependudukan dan keluarga berencana harus terjalin.
DAFTAR PUSTAKA
Ananta, Aris. (2003). Ciri-ciri Demografis Kualitas Penduduk dan Pembangunan
Ekonomi, Jakarta. Penerbit: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Arjoso, (2005). Rencana Straregis BKKBN. Jakarta.
BPS, (2012). Solok dalam angka. Solok : Badan Pusat Statistik Kota Solok.
Carla P, dkk. (1994). Pengantar Ilmu Ekonomi. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta. Bumi Aksara.
Mankiw G.(2006). Makro Ekonomi Edisi Keenam. Penerbit: Erlangga.
Munir, Rozi dan Tjiptoharijanto, Prijono. (1981). Penduduk dan Pembangunan
Ekonomi, Jakarta. Penerbit: Bina Aksara.
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1994 tentang Perkembangan Kependudukan.
Peraturan Menteri Kesehatan No. K.02.02/MENKES/149/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Priyatno, Duwi.(2008). Mandiri Belajar SPSS. Cetakan ke-2. Yogyakarta.Mediakom
Sofyardi, Helmi. (2013). Ekonomi Kependudukan. Konsep, Teori dan Metode Estimasi,
Penerbit ANDI Yogyakarta.
Sofyardi (2011), Statistik Ekonomi. Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
Sofyardi (2011), Pengantar Ekonometrik. Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.
ISSN 1858–3717
18
Download