BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Pada

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
Pada bab II, penulis menjabarkan hasil penelitian terdahulu yang berupa
jurnal-jurnal yang ditulis oleh mahasiswa-mahasiswa di Cina yang berupa
penggunaan kata depan ba dan bei, cara pengajaran kata depan ba dan bei, dll, beserta
kajian pustaka, konsep dan landasan teori.
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Dalam jurnal elektronik akademik Cina, Ren Yuhua (1998)menulis artikel
yang berjudul “ Pengajaran Kata Depan Ba”. Hua meneliti tentang teknik pengajaran
kata depan ba dan perubahan bentuk kata depan ba.
Sama halnya dengan Wu Zengxin dan Wu Ping (2010) dalam jurnal
elektronik Cina yang menulis artikel berjudul “Perbedaan Kata Depan Ba dan Bei
Dalam Semantik”. Xin dan Ping meneliti tentang jenis-jenis kata yang terdapat dalam
kata depan ba dan bei.
Chen Xiaoyan (2009) dalam jurnal elektronik akademik Cina, berjudul
“Penggunaan Kata Bei Dalam Kalimat”. Yan meneliti tentang penggunaan kata depan
bei pada kalimat untuk menegaskan makna pasif dalam sebuah kalimat.
Sementara itu, Liu Peiyu dan Zhao Jinghua (2005) dalam jurnal elektronik
akademik Cina, berjudul “Perbedaan Kata Depan Ba Pada Tata Bahasa dan
Universitas Sumatera Utara
Semantik”. Yu dan Hua meneliti tentang perbedaan yang terdapat pada kalimat yang
terdapat kata depan ba ditinjau dari sudut tata bahasa dan semantik (makna) kalimat
tersebut.
Dalam jurnal elektronik akademik Cina, Zhang Xin (2010), berjudul
“Karakteristik dan Penggunaan Kata Depan Bei”. Xin meneliti tentang penggunaan
serta karakteristik yang dimiliki oleh kata depan bei. Penelitian ini diperbuat untuk
lebih memahami karakteristik dan penggunaan kata depan bei secara tepat.
Dalam jurnal elektronik akademik Cina, Nian Yuhua (1998), berjudul “Kata
Depan Ba”. Hua meneliti tentang pendapat Hua tentang kata depan ba berdasarkan
karakteristik dan penggunaan kata depan ba.
Pada jurnal-jurnal yang ditulis oleh mahasiswa Cina mengupas tentang
bagaimana pengajaran kata depan ba dan bei beserta jenis-jenis yang terdapat dalam
kata depan ba dan bei cara penggunaannya. Dalam skripsi ini, penulis menuliskan
sesuatu yang berbeda yaitu membuat analisis kesalahan yang diperbuat oleh
mahasiswa PSSC FIB USU Medan.
2.2 Konsep
Pada konsep ini, peneliti menjelaskan kata, jenis kata, kata depan dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin beserta penjelasan tentang analisis kesalahan.
Universitas Sumatera Utara
Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588) adalah gambaran
mental dari suatu obyek, proses, ataupun yang ada di luar bahasa, yang digunakan
oleh akal budi untuk memahami hal-hal yang lain.
2.2.1 Kata
2.2.1.1 Kata dalam Bahasa Indonesia
Menurut Fatimah dalam Metode Linguistik (2006:36), kata adalah kesatuan
unsur bahasa yang dapat berdiri sendiri dan bersifat terbuka (dapat mengalami
afiksasi).
2.2.1.2 Kata dalam Bahasa Mandarin
Menurut Suparto dalam Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003:21), kata
bisa dibagi dua, yaitu kata konkrit dan kata abstrak. Kata konkrit adalah kata yang
memiliki arti konkrit yang dapat berdiri sendiri menjadi bagian dari kalimat
sedangkan kata abstrak tidak memiliki arti yang konkrit dan tidak dapat berdiri
sendiri menjadi bagian dari kalimat.
Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin
(2005:2), kata adalah satuan terkecil bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai arti
dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat. Misalnya pada kalimat “我(wŏ)|姐
Universitas Sumatera Utara
姐(jiĕjie)|去(qù)|万隆(wànlóng)|深造(shēnzào)”. Dalam kalimat ini terdapat
lima kata.
2.2.2 Jenis Kata
2.2.2.1 Jenis Kata dalam Bahasa Indonesia
Menurut Alisjahbana dalam Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia (1974:77),
untuk membedakan kata-kata dalam bahasa Indonesia sekarang umumnya orang
mengikuti pembagian dalam bahasa Belanda yang boleh dikatakan sejalan dengan
pembagian bahasa-bahasa Eropa yang lain, yaitu sepuluh jenis kata: kata benda, kata
kerja, kata keadaan benda, kata keterangan, kata ganti, kata bilangan, kata depan, kata
sambung, kata sandang dan kata seru.
2.2.2.2 Jenis Kata dalam Bahasa Mandarin
Menurut Suparto dalam Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003:21), jenisjenis kata dalam bahasa Mandarin terdiri dari kata benda, kata kerja, kata kerja bantu,
kata sifat, kata bilangan, kata bantu bilangan, kata ganti, kata keterangan, kata depan,
kata sambung, partikel, kata seru, kata tiruan bunyi, awalan, akhiran.
Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin
(2005:11), jenis-jenis kata terbagi dua:
Universitas Sumatera Utara
a. Jenis yang pertama, dapat menjadi satuan kalimat, mencakup kata benda
( termasuk kata benda waktu dan tempat ), kata kerja, kata sifat, kata bilangan, kata
bantu bilangan, kata ganti, dan kata keterangan.
b. Jenis yang kedua, biasanya tidak bisa menjadi satuan kalimat; meliputi kata
depan, kata penghubung, kata bantu, kata peniru bunyi dan kata seru.
2.2.3 Kata Depan
2.2.3.1 Kata Depan dalam Bahasa Indonesia
Menurut Chaer dalam Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (1994:154),
kata depan adalah kata-kata yang digunakan di muka kata benda untuk merangkaikan
kata-kata benda tersebut dengan bagian kalimat lain. Kata-kata depan yang sering
digunakan dalam bahasa Indonesia: di, pada, dalam, atas, antara, dari, ke, kepada,
akan, terhadap, oleh, dengan, berkat, daripada, tentang, mengenai, hingga, sampai,
untuk, buat, guna, bagi. Fungsi dari kata depan itu sendiri adalah untuk menyatakan
tempat berada, arah asal, arah tujuan, pelaku, alat, perbandingan, hal atau masalah,
akibat, tujuan.
Menurut Alwi dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (2003:288)
preposisi termasuk bagian dari kata tugas. Jika ditinjau dari perilaku semantisnya,
preposisi yang disebut juga kata depan, menandai berbagai hubungan makna antara
Universitas Sumatera Utara
konstituen di depan preposisi dengan konstituen di belakangnya. Jika ditinjau dari
makna sintaksisnya, preposisi di depan nomina, adjektiva, atau adverbial, sehingga
terbentuk frasa preposisional. Namun jika ditinjau dari sisi bentuknya, preposisi ada
dua macam, yaitu preposisi tunggal dan preposisi majemuk. Preposisi tunggal adalah
preposisi yang hanya terdiri atas satu kata. Terdapat dua bentuk preposisi tunggal
diantaranya: kata dasar, dan kata berafiks. Sedangkan preposisi majemuk (preposisi
gabungan) terdiri atas dua bentuk yaitu: dua preposisi yang berdampingan dan dua
preposisi yang berkorelasi.
2.2.3.2 Kata Depan dalam Bahasa Mandarin
Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin
(2005:39), kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti
atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, objek,
waktu, tempat, dan lain-lain suatu perbuatan/tindakan. Kata depan yang sering
digunakan dalam bahasa Mandarin yaitu: 在、从、自、朝、往、给、把、被、
叫、让 、跟、 和、同 、到、对、对于、关于、按照、根据、为着、为了 .
Fungsi gramatikal dari frasa kata depan dapat berupa keterangan, atribut, pelengkap,
obyek.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Suparto dalam Tata Bahasa Mandarin itu Mudah (2003:161), kata
depan digunakan di depan kata benda, kata ganti, atau di depan gabungan kata,
membentuk “gabungan kata depan” untuk menyatakan waktu, tempat, cara, syarat,
atau tujuan. Jenis-jenis kata depan dipergunakan untuk menyatakan waktu, tempat,
arah, menyatakan sasaran, menyatakan alasan, menyatakan cara, menyatakan pasif,
menyatakan perbandingan, menyatakan mengesampingkan.
Ciri-ciri kata depan:
a. Kata depan tidak dapat berdiri sendiri dalam menjawab pertanyaan
b. Kata depan tidak dapat direduplikasi
c. Tidak bisa menggunakan kata bantu aspek, kata kerja penunjuk arah.
d. Biasanya, tidak bisa menggunakan struktur positif-negatif untuk bertanya.
2.2.4 Kata Depan Ba
Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin
(2005:99), kata depan ba digunakan untuk menegaskan dan menerangkan bagaimana
suatu tindakan menangani suatu benda dan hasilnya, dan penanganan ini seringkali
menyebabkan benda yang dimaksud berpindah tempat, berubah kondisi atau terkena
pengaruh lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2.2.5 Kata Depan Bei
Menurut Yongxin dan Budianto dalam Intisari Tata Bahasa Mandarin
(2005:105), kata depan bei merupakan kata depan yang memiliki makna pasif,
dimana kata depan ini digunakan untuk menjelaskan hasil dari orang ataupun benda
yang terpengaruh. Biasanya bei dapat diganti dengan “叫” (jiào) ataupun “让” (rang)
yang sama-sama memiliki makna pasif. Namun jiao dan rang lebih banyak dipakai
dalam bahasa lisan.
2.2.6 Analisis Kesalahan
Menurut Corder dalam Analisis Pengajaran Bahasa Untuk Mahasiswa
Jurusan Bahasa dan Guru Bahasa (1971:51) membedakan kesalahan ke dalam istilah
salah (mistakes), selip (lapses), dan silap (errors). Salah (mistakes) adalah
penyimpangan struktur lahir yang terjadi karena penutur tidak mampu menentukan
pilihan penggunaan ungkapan yang tepat sesuai situasi yang ada. Selip (lapses)
merupakan penyimpangan bentuk lahir karena beralihnya pusat perhatian topic
pembicaraan sesaat. Silap (errors) merupakan penyimpangan bentuk lahir dari
struktur baku yang terjadi karena pemakai belum menguasai sepenuhnya kaidah
bahasa.
Universitas Sumatera Utara
Ellis dalam Second Language Acquisition (1986:296), analisis kesalahan
adalah suatu prosedur kerja, yang baik digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa,
yang meliputi pengumpulan sample, pengidentifikasi kesalahan yang terdapat dalam
sample, penjelasan kesalahan tersebut, pengklarifikasian kesalahan berdasarkan
penyebabnya, serta pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan kesalahan tersebut.
2.3 Landasan Teori
Tata bahasa adalah suatu kaidah pembentukan kalimat dengan kata-kata yang
ada (Yongxin dan Budianto,2005:1). Tanpa tata bahasa tidak akan muncul bahasa.
Saat kita berbicara atau menulis karangan, kita selalu memerlukan banyak kata untuk
disusun menjadi berbagai macam bentuk kalimat, kemudian mengaplikasikan dalam
menyusun kalimat. Hanya kalimat yang mengikuti kaidah tata bahasa yang akan
mempunyai fungsi komunikasi.
Tata bahasa dalam sebuah kalimat memegang peranan yang sangat penting
dalam mendukung sebuah kalimat. Dalam sebuah kalimat yang baik, hendaknya
terdapat subyek, predikat, obyek dan kata keterangan. Subyek selalu diletakkan di
awal kalimat untuk menunjukkan pelaku dari kegiatan tersebut, sedangkan predikat
biasanya berupa kata kerja ataupun auxiliary verb, obyek diletakkan di belakang kata
kerja berfungsi untuk menunjukkan penerima dari kegiatan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Seperti yang telah dijelaskan di atas, penulis menggunakan sintaksis (tata
bahasa) sebagai landasan teori. Menurut Liberty dan Djoko dalam Pesona Bahasa
(2003:123), sintaksis adalah bagian dari subsistem tata bahasa atau gramatika.
Sintaksis menelaah struktur satuan bahasa yang lebih besar dari kata, mulai dari frasa
hingga kalimat. Dengan kata lain, sintaksis merupakan studi gramatikal struktur
antarkata.
Universitas Sumatera Utara
Download