EKONOMI POLITIK MEDIA Ekonomi politik dalam arti luas: kajian

advertisement
EKONOMI POLITIK MEDIA
Ekonomi politik dalam arti luas: kajian ekonomi politik media berarti kajian mengenai kontrol dan
pertahanan kehidupan sosial.artinya, kontrol dipahami sebagai pengaturan individu dan anggota
kelompok secara internal, di mana agar bisa bertahan, mereka harus mereproduksi diri sendiri.
Dalam pengertian sempit, kajian ini berarti kajian relasi sosial, khususnya relasi kekuasaan yang
bersama-sama membentuk produksi, distribusi dan konsumsi sumber daya.
Perspektif ekonomi politik media secara makro (Peter Golding & Graham Muldock)
-
-
Perspektif ekonomi politik dalam paradigma liberal: berpusat pada isu proses pertukaran pasar,
individu sebagai konsumen mempunyai kebebasan memilih komoditas yang sedang
berkompetisi
Perspektif ekonomi politik dalam paradigma kritis: memperhatikan perluasan dominasi
perusahaan media. Baik melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi budaya yang
langsung dilindungi pemilik modal. Kriteria: masyarakat kapitalis sebagai kelas yang
mendominasi, media sebagai bagian dari ideologis tempat kelas-kelas masyarakat bertarung,
dan profesional media menikmati ilusi otonomi yang disosialisasikan dalam norma budaya
dominan
Perspektif ekonomi politik:
pemilik
modal
kepentingan
kelompok
negara
MEDIA
Media menjadi alat dominasi dan hegemoni masyarakat. Hasilnya: realitas yang bersifat bias/terdistorsi.
Komodifikasi, Spasialisasi, dan Strukturasi Media (Vincent mosco, 1996)
Teori ekonomi politik media adalah sebuah studi yang mengkaji hubungan sosial, terutama kekuatan
dari hubungan tersebut yang secara timbal balik meliputi proses produksi, distribusi, dan konsumsi dari
produk yang dihasilkan. Awal kemunculan teori ini didasari pada besarnya pengaruh media massa
terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Dengan penbyebaran yang luas media dianggap mampu
menentukan dinamika sosial, politik, dan budaya termasuk berperan dalam peningkatan surplus
ekonomi.
3 konsep dasar yang harus dipahami:
 Komodifikasi
 Spasialisasi
 Strukturasi
Komodifikasi berhubungan dengan bagaimana proses transformasi barang dan jasa beserta nilai
gunanya menjadi suatu komoditas yang mempunyai nilai tukar di pasar. Dalam industri media, produk
barang/jasa berupa informasi dan hiburan. Nilai tambah akan sangat ditentukan oleh sejauh mana
produk media memenuhi kebutuhan individu maupun sosial.
Terdapat 3 bentuk komodifikasi menurut Mosco:
1. Komodifikasi isi/konten
Proses komodifikasi berlangsung ketika pelaku media mengubah pesan melalui teknologi yang
ada menuju sistem interpretasi yang penuh makna sehingga menjadi pesan yang bernilai jual.
2. Komodifikasi audiens/khalayak
Media menciptakan khalayaknya sendiri dengan membuat program semenarik mungkin, dan
kemudian khalayak yang tertarik tersebut dikirimkan kepada pengiklan.
3. Komodifikasi pekerja
Pemanfaatan tenaga dan pikiran pekerja sebagai penggerak kegiatan industri, dengan cara
mengkonstruksi pikiran mereka tentang bagaimana menyenangkannya bekerja di sebuah media.
Spasialisasi berkaitan dengan sejauh mana media mampu menyajikan produknya di depan pembaca
dalam batasan ruang dan waktu. Pada area ini struktur kelembagaan media menentukan perannya
dalam memenuhi jaringan dan kecepatan penyampaian produk media di hadapan khalayak. Apakah
berjaringan atau tidak, apakah bersifat monopoli atau oligopoli, konglomerasi atau tidak.
strukturasi
strukturasi merupakan proses di mana struktur secara bersama-sama terbentuk dengan agen manusia.
Struktur sosial saling ditegakkan oleh para agen sosial, dan bahkan masing-masing bagian dalam struktur
mampu bertindak melayani yang lain. Hasil akhir dari strukturasi adalah serangkaian hubungan sosial
dan proses kekuasaan diorganisasikan di antara kelas gender, ras, dan gerakan sosial. Karakteristik
penting dari teori strukturasi adalah kekuatan yang diberikan pada struktur sosial, yang menggambarkan
bagaimana struktur diproduksi oleh agen manusia yang bertindak melalui medium struktur itu sendiri.
Dualisme struktur: struktur sebagai hasil akhir (outcome), dan struktur sebagai medium
Proses strukturasi menjadi penting dalam peran pembentukan hegemoni.
Realita yang Termediasi; Realitas Semu
Ilmuwan Jean Baudrillard mengemukakan teori tentang hyperrealworld atau simulation, yakni
konsep yang sepenuhnya mengacu pada kondisi realitas budaya yang virtual (maya) ataupun
artifisial dalam era komunikasi massa dan konsumsi massa. Realitas-realitas itu mengungkung
kita dengan berbagai bentuk simulasi (penggambaran dengan peniruan). Simulasi itulah yang
mencitrakan sebuah realitas yang sesungguhnya. Realitas yang tidak sesungguhnya tapi
dicitrakan sebagai realitas yang mendeterminasi kesadaran kita. Itulah yang disebut realitas
semu atau hyperrealworld.
Peneliti lain, Edward Whetmore dalam bukunya mediamerica menggambarkan hubungan
antara dunia nyata dengan “realita yang termediasi televisi” dalam sebuah diagram Cone Effect.
diagram ini merepresentasikan proses penyaluran pesan massa yang harus bergerak dari
kehidupan nyata menuju ke realita yang dibangun oleh media massa atau constructed mediated
reality (CMR). Selanjutnya khalayak menerima CMR dan menerapkan dalam kehidupan seharihari.
(Komunikasi Kontekstual, Deddy Mulyana, 2003)
CMR
Mass medium
CMR
Diagram cone effect
Media, Determinisme Ekonomi dan Hegemoni
Menurut Karl Marx, kapitalisme melahirkan determinisme ekonomi yang kemudian bermetamorfosis
menjadi hegemoni atau kepemimpinan budaya.
Hegemoni adalah proses dominasi di mana sebuah ide menumbangkan atau membawahi ide lainnyasebuah proses di mana satu kelompok dalam masyarakat menggunakan kepemimpinan untuk
menguasai yang lainnya. Hal ini dapat menjadi proses cerdik dalam memaksakan atau memilih minat
dari sebbuah kelompok bawah menjadi kelompok yang mendukung semua ideologi dominan. (Stephen
W. Littlejohn & Karen Foss)
Hegemoni dilakukan kelompok dominan (kelompok minoritas atau kelas berkuasa) atas kelompok lain
(kelompok mayoritas atau khalayak). Kelompok mayoritas berperan menyuntikkan ideologinya dan
kelompok mayoritas atau khalayak menjadi pengikut.
Hegemoni merupakan bagian dari kekuatan kapitalis yang meliputi perluasan dan dan pelestarian
“kepatuhan aktif” (secara sukarela) dari kelompok-kelompok yang didominasi oleh kelas penguasa.
Hegemoni budaya tersebut pada akhirnya kembali pada tujuan ekonomi, politik, dan kekuasaan.
Komodifikasi, Spasialisasi, dan Strukturasi Media (Vincent mosco, 1996)
Teori ekonomi politik media adalah sebuah studi yang mengkaji hubungan sosial, terutama kekuatan
dari hubungan tersebut yang secara timbal balik meliputi proses produksi, distribusi, dan konsumsi dari
produk yang dihasilkan. Awal kemunculan teori ini didasari pada besarnya pengaruh media massa
terhadap perubahan kehidupan masyarakat. Dengan penbyebaran yang luas media dianggap mampu
menentukan dinamika sosial, politik, dan budaya termasuk berperan dalam peningkatan surplus
ekonomi.
3 konsep dasar yang harus dipahami:
 Komodifikasi
 Spasialisasi
 Strukturasi
Komodifikasi berhubungan dengan bagaimana proses transformasi barang dan jasa beserta nilai
gunanya menjadi suatu komoditas yang mempunyai nilai tukar di pasar. Dalam industri media, produk
barang/jasa berupa informasi dan hiburan. Nilai tambah akan sangat ditentukan oleh sejauh mana
produk media memenuhi kebutuhan individu maupun sosial.
Terdapat 3 bentuk komodifikasi menurut Mosco:
4. Komodifikasi isi/konten
5. Komodifikasi audiens/khalayak
6. Komodifikasi pekerja
Download