analisis pengaruh periode hari bulan terhadap

advertisement
ANALISIS PENGARUH PERIODE HARI BULAN TERHADAP
HASIL TANGKAPAN DAN PENDAPATAN USAHA MINI
PURSE SEINE DI PPP MORODEMAK, DEMAK
GRAITA GAIETY JATMIKO
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Analisis Pengaruh Periode
Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine di
PPP Morodemak, Demak adalah karya saya sendiri dengan arahan dosen
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Januari 2015
Graita Gaiety Jatmiko
NIM C44110029
ABSTRAK
GRAITA GAIETY JATMIKO. Analisis Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap
Hasil Tangkapan dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine di PPP Morodemak,
Demak. Dibimbing oleh EKO SRI WIYONO dan RONNY IRAWAN WAHJU.
Mini Purse Seine merupakan alat tangkap yang pengoperasiannya dengan
melingkarkan jaring dan menggunakan alat bantu lampu. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui pengaruh periode hari bulan terhadap keragaman jenis hasil
tangkapan dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan serta tingkat pendapatan
usaha mini purse seine PPP Morodemak. Hasil tangkapan didominasi oleh ikan
pelagis (24 291.3 kg). Hasil tangkapan dikelompokkan berdasarkan periode hari
bulan. Berdasarkan uji statistik, hasil total tangkapan tidak dipengaruhi secara
signifikan oleh fase periode hari bulan tetapi tujuh dari sembilan spesies hasil
tangkapan dipengaruhi oleh fase periode hari bulan. Selanjutnya perbandingan
pendapatan nelayan berdasarkan periode hari bulan berdasarkan statistik berbeda
secara signifikan (p<0.05). Pendapatan rata-rata nelayan pada saat bulan gelap,
semi terang pertama, semi terang kedua secara berurutan sebesar Rp18 511 100,
Rp7 932 200, dan Rp10 898 200. Sedangkan saat bulan terang nelayan mengalami
kerugian rata-rata sebesar Rp399 300
Kata kunci : mini purse seine, periode hari bulan, pendapatan.
ABSTRACT
GRAITA GAIETY JATMIKO. Analysis of Impact of Moon Phase to Fish
Catches and Income of Mini Purse Seiner in Morodemak, Demak. Supervised by
EKO SRI WIYONO and RONNY IRAWAN WAHJU.
Mini Purse Seine fishing gear were operated by encircling the net and
combained by lighting. The purpose of this study were to determine the influence
of the moon phase period on fish catches (species diversity and total catches) and
income of mini purse seiner in PPP Morodemak. The total catches dominated by
pelagic fish (24 291.3 kg). The catch is classified based upon moon phase period.
Based on statistical test, the total catch were not significantly different of moon
phase period. However, result of this study showed that seven of nine species of
total catch were significantly influenced by moon cycle. The highest fish catch
were found during new moon phase period. Furthermore, comparison of
fishermen based on the statistical analysis showed significantly different between
moon cycle (p < 0.05). The average income of fishermen during the new-moon
phase period, first quarter period, and the third quarter period are respectively
Rp18,511,100 Rp7,932,200 and Rp10,898,200. Meanwhile, when the full of
moon phase period fishermen an average income loss of Rp399,300.
Keywords : mini purse seine, moon phase period, income.
ANALISIS PENGARUH PERIODE HARI BULAN TERHADAP
HASIL TANGKAPAN DAN PENDAPATAN USAHA MINI
PURSE SEINE DI PPP MORODEMAK, DEMAK
GRAITA GAIETY JATMIKO
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian ini adalah Analisis Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil
Tangkapan dan Pendapatan Usaha Mini Purse Seine di PPP Morodemak, Demak.
Terimakasih penulis ucapkan kepada
1. Bapak Dr Eko Sri Wiyono, MSi dan Bapak Dr Ir Ronny Irawan Wahju, MPhil
selaku komisi pembimbing atas bimbingan, pengarahannya, dan koreksi dalam
penulisan skripsi ini.
2. Ibu Dr Nimmy Zulbairnani SPi, MSi selaku penguji tamu dan Ibu Retno
Muninggar SPi, ME selaku komisi pendidikan.
3. Bapak Husni, SE, MPi selaku kepala PPP Morodemak.
4. Kepala Dinas Perikanan dan Keluatan Kabupaten Demak dan Kepala Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah, kepada para nelayan di PPP
Morodemak yang telah membantu dalam penelitian.
5. Bapak H Drs Bambang Sujatmiko, MSi dan Ibu Hj.Parsiti, SPd, selaku orang
tua dan kakak Novfianto Richard Wicaksono atas segala dukungan serta doa.
6. Teman-teman seperjuangan keluarga PSP 48 dan Muhammad Okta Byari atas
dukungan dan doa dalam penulisan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan.
Bogor, Januari 2015
Graita Gaiety Jatmiko
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
3
METODOLOGI PENELITIAN
3
Waktu dan Tempat
3
Alat dan Bahan Penelitian
4
Sumber Data
4
Metode Pengambilan Data
4
Analisis Data
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Unit Penangkapan Mini Purse Seine
9
Kegiatan Operasi Penangkapan Mini Purse Seine
11
Periode Kemunculan Bulan
13
Hasil Tangkapan
13
Sistem Bagi Hasil
22
Analisis Usaha Perikanan Mini Purse Seine
23
KESIMPULAN DAN SARAN
25
Kesimpulan
25
Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
28
RIWAYAT HIDUP
39
DAFTAR TABEL
1 Parameter metode pengambilan data
2 Periode kemunculan bulan
3 Struktur data RAL
4 Tabel uji Anova
5 Spesifikasi mini purse seine di PPP Morodemak
6 Spesifikasi alat tangkap mini purse seine di PPP Morodemak
7 Spesifikasi alat bantu mini purse seine di PPP Morodemak
8 Kebutuhan perbekalan nelayan Mini Purse Seine
9 Data hasil tangkapan mini purse seine selama satu bulan
10 Jumlah bobot hasil tangkapan per-periode hari bulan
11 Hasil uji statistik anova per-spesies hasil tangkapan
12 Pengeluaran Nelayan berdasar Periode Bulan
13 Penerimaan nelayan (harga jual hasil tangkapan)
14 Pendapatan bersih nelayan per-periode hari bulan
5
6
7
8
9
10
11
12
14
15
17
23
24
25
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
Peta lokasi PPP Morodemak
Kontruksi alat tangkap jaring mini purse seine
Diagram proporsi bobot hasil tangkapan 8 sampel Mini Purse Seine
Diagram komposisi keragaman hasil tangkapan berdasar periode bulan
Skema perhitungan bagi hasil pendapatan usaha Mini Purse Seine
3
10
14
16
22
DAFTAR LAMPIRAN
1 Nilai Produksi hasil tangkapan kabupaten Demak 2006-2010
2 Produksi mini purse seine PPP Morodemak tahun 2013
3 Hasil uji statistik bobot tangkapan total
4 Hasil uji statistik per-spesies hasil tangkapan
5 Hasil uji statistik keragaman spesies hasil tangkapan
6 Perhitungan nilai produksi kotor KM Avinda (sampel no 2)
7 Penerimaan produksi per-bulan
8 Perhitungan pendapatan per-periode bulan
9 Perhitungan analisis revenue cost (R/C)
10 Analisis Usaha Perikanan mini purse seine di PPP Morodemak
11 Dokumentasi
29
29
29
30
32
33
33
34
35
35
37
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kabupaten Demak merupakan daerah pesisir dengan potensi perikanan
yang sangat melimpah, dengan garis pantai sepanjang 34.1 km menyebar di 4
kecamatan, yaitu Sayung, Karangtengah, Bonang, dan Wedung. Nilai produksi
perikanan laut Kabupaten Demak mengalami ketidakstabilan bahkan cenderung
menurun antara tahun 2006 hingga 2010 (BPS Demak 2010) yang disebabkan
beberapa hal antara lain faktor oseanografi, cuaca, iklim, dan periode hari bulan
mengakibatkan pasang surutnya air laut. Pasang yang terjadi pada saat bulan
purnama biasanya disebut dengan pasang purnama, air laut naik dengan tinggi
yang optimum dibandingkan hari-hari sebelum dan setelah purnama. Kondisi
pasang surut air laut juga diduga mempengaruhi hasil tangkapan selama penelitian
(Lee 2010). Mempertimbangkan fluktuasi nilai produksi hasil tangkapan serta
peningkatan jumlah nelayan dalam pemenuhan kebutuhan hidup, maka dalam
pembangunan bidang perikanan dan kelautan perlu dianalisis lebih jauh mengenai
analisis pengaruh periode hari bulan.
Optimalisasi penangkapan ikan akan dapat berjalan dengan baik apabila
nelayan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor tersebut
antara lain kesesuaian dalam penggunaan alat tangkap. Alat tangkap yang
digunakan seharusnya disesuaikan dengan daerah penangkapan ikan (fishing
ground) dan jenis ikan yang menjadi sasaran tangkap utama. Selain kesesuaian
penggunaan alat tangkap, sumberdaya ikan akan mempengaruhi hasil tangkapan
yang diperoleh. Faktor periode hari bulan secara tidak langsung akan berdampak
pada ketersediaan sumberdaya ikan, sehingga nelayan perlu mengetahui
perubahan setiap periode hari bulan tersebut.
Perubahan periode hari bulan dapat mengindikasi waktu yang baik dalam
kegiatan operasi penangkapan karena adanya perbedaan intensitas cahaya pada
setiap periode hari bulan dan akan mempengaruhi ikan yang memiliki sifat
fototaksis positif maupun negatif terhadap cahaya sehingga perbedaan intensitas
akan berpengaruh terhadap volume hasil tangkapan ketika nelayan beroperasi.
Pemanfaatan sumberdaya perikanan laut secara efisien, optimal, dan lestari
2
merupakan hal yang penting diperhatikan untuk meningkatkan kesejahteraan
nelayan, terutama volume hasil tangkapan dan pendapatan yang diterima.
Apabila optimalisasi penangkapan ikan dapat tercapai, maka hasil
tangkapan yang diperoleh akan menjadi salah satu parameter perhitungan dalam
tingkat pendapatan nelayan. Kondisi produksi perikanan tangkap di Kabupaten
Demak yang masih mengalami fluktuasi jumlah produksi perlu diadakannya
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh periode hari bulan terhadap hasil
tangkapan yang didaratkan di PPP Morodemak Demak khususnya pada alat
penangkapan ikan mini purse seine. Hal ini menjadi alasan bagi penulis untuk
melakukan penelitian ini. Penelitian pengaruh periode hari bulan belum pernah
dilakukan di PPP Morodemak Demak, sehingga diharapkan dapat memberikan
informasi bagi efisiensi dan keefektifan pengoperasian penangkapan ikan nelayan
di PPP Morodemak, Demak.
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan
1. Faktor penyebab keragaman hasil tangkapan pada periode hari bulan
2. Bagaimana jumlah produksi hasil tangkapan terkait periode hari bulan
3. Dampak hasil tangkapan yang didaratkan dengan tingkat pendapatan
nelayan
Tujuan
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengaruh periode hari bulan terhadap keragaman jenis hasil
tangkapan dan jumlah hasil tangkapan yang didaratkan.
2. Menganalisis pengaruh periode hari bulan terhadap pendapatan nelayan
mini purse seine PPP Morodemak, Demak.
3
Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Tersedianya informasi tentang jumlah produksi hasil tangkapan terkait periode
hari bulan.
2. Bagi para pemangku kepentingan perikanan tangkap terutama pemerintah
daerah, dunia usaha dan nelayan setempat, penelitian ini diharapkan dapat
memberi masukan dalam pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan
khususnya penyesuaian pada saat operasi periode hari bulan.
3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perikanan tangkap,
penelitian ini diharapkan memberikan gambaran unit penangkapan yang
disesuaikan dengan periode hari bulan.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PPP Morodemak Demak, Jawa Tengah pada bulan Juli
sampai dengan bulan Agustus 2014.
Gambar 1 Peta Lokasi PPP Morodemak
4
Alat dan Bahan Penelitian
Bahan dan peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil tangkapan yang didaratkan
2. Papan ukur (measuring board)
3. Meteran yang berkapasitas 150 cm dengan ketelitian 0.1 cm
4. Alat dokumentasi (kamera)
5. Kuisioner, sebagai pedoman menggali informasi nilai investasi, biaya,
harga hasil tangkapan, dan pendapatan nelayan
6. Alat tulis
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung kegiatan
operasional lelang hasil tangkapan unit penangkapan mini purse seine dan
wawancara nelayan yang mengoperasikan unit penangkapan mini purse seine di
PPP Morodemak. Data primer yang dikumpulkan antara lain, sumber modal
operasi nelayan, biaya operasional, daerah penangkapan, jumlah trip, tenaga kerja,
komposisi hasil tangkapan, pola lelang, dan karakteristik responden.
Data sekunder diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan, Kantor
Kecamatan, dan Biro Pusat Statistik (BPS). Data yang dikumpulkan mencakup
kondisi geografis, administrasi wilayah, keadaan penduduk, keadaan sarana
prasarana penunjang perikanan, dan data hasil tangkapan yang didaratkan di TPI
Morodemak.
Metode Pengambilan Data
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling, merupakan pemilihan sampel yang didasarkan pada tujuan
untuk pemenuhan pengumpulan data. Sampel sebanyak 8 unit mini purse seine
(10%) dari total alat tangkap mini purse seine untuk bobot hasil tangkapan,
keragaman hasil tangkapan dan tingkat pendapatan nelayan. Pengumpulan data
hasil tangkapan diperoleh melalui kegiatan pelelangan, observasi langsung, dan
penghimpunan data serta informasi nelayan. Data primer hasil tangkapan diambil
harian selanjutnya dikelompokkan berdasarkan periode hari bulan (penanggalan
5
bulan yang dilakukan menurut fase bulan) selama satu siklus bulan, analisis data
yang digunakan ialah uji Anova dan uji lanjut BNT.
Tabel 1 parameter metode pengambilan data
JENIS DATA
Sumber Modal
SUMBER
Pengamatan Langsung
Data Sekunder
Wawancara
Mengikuti kegiatan
Wawancara dengan
persiapan dan
pemberi modal,
perbekalan melaut
nelayan, dan
lembaga terkait
Komposisi Hasil
Dilakukan melalui
Referensi untuk
Wawancara dengan
Tangkapan
pengamatan langsung
mengidentifikasi
nelayan setempat
ketika pendaratan hasil
jenis hasil
tangkapan berlangsung
tangkapan
Sistem
Mengikuti kegiatan
Wawancara dengan
penjualan hasil
pada saat penurunan
nelayan setempat
tangkapan
hingga pemasaran hasil
mengenai sistem
tangkapan kepada
penjualan hasil
pedagang
tangkapan
Tingkat
Dilakukan pada saat
Data dinas
Wawancara dengan
ekonomi
tidak melaut (pagi
perikanan dan
nelayan mini purse
nelayan
hingga siang hari)
instansi terkait
seine setempat
Data primer hasil tangkapan diambil harian, dikelompokkan berdasarkan
periode hari bulan menurut penanggalan bulan yang dilakukan menurut fase bulan
selama satu siklus bulan. Bulan gelap dapat diketahui melalui pola kemunculan,
dengan periode kemunculan berkisar antara 0-4 jam perhari. Sedangkan siklus
periode bulan terang, bulan muncul sejak sore, dengan periode kemunculan 8.5 12.5 jam perhari. Pada periode semi terang, yaitu adalah kondisi bulan yang
muncul dengan kisaran waktu kemunculan 4.5 - 8 jam perhari.
6
Tabel 2 Periode Kemunculan Bulan
Periode Hari Bulan
Tanggal
Durasi (Jam)
Keterangan
hari ke-4 hingga 8
31 Juli-4 Agsts 2014
4.5 – 8
Semi Terang kedua
hari ke-9 hingga 17
5-14 Agustus 2014
8.5 – 12.5
Terang (purnama)
hari ke-18 hingga 22
15-18 Agustus 2014
4.5 – 8
Semi Terang pertama
hari ke-23 hingga 3
19-29 Agustus 2014
0 – 4.5
Gelap
Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, untuk menggambarkan dan menginterpretasikan unit penangkapan,
jumlah, dan komposisi hasil tangkapan. Analisis data dapat pula menggunakan
analisis kondisi ekonomi yang dihubungkan dengan pola operasi penangkapan
terkait periode hari bulan dan pendapatan yang diperoleh. Selanjutnya untuk
mengamati pengaruh periode hari bulan komposisi hasil tangkapan selama
penelitian (satu periode bulan) maka, hasil tangkapan dikelompokkan menjadi 4
fase periode hari bulan kemudian dilakukan perhitungan tingkat pendapatan
nelayan.
Analisis Komposisi dan Jumlah Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan diklasifikasikan menurut jenisnya kemudian dilakukan
penimbangan untuk setiap jenis ikan selanjutnya hasil tangkapan dikelompokkan
kedalam fase periode hari bulan untuk setiap unit penangkapan mini purse seine.
Data tersebut, baik jumlah, sebaran hasil tangkapan dan lainnya disajikan dalam
bentuk tabel dan gambar.
Analisis Kondisi Ekonomi
Analisis ekonomi dilakukan untuk mengestimasi tingkat pendapatan usaha
mini purse seine. Estimasi pendapatan usaha nelayan mini purse seine dilakukan
dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut :
a. Analisis Pendapatan Usaha
Keuntungan = Total Penerimaan (TR) – Total Biaya (TC)
Keterangan :
7
1.
Apabila TR > TC, maka usaha mendapat keuntungan
2.
Apabila TR < TC, maka usaha mengalami kerugian
3.
Apabila TR = TC, maka usaha mengalami titik impas
b. Analisis Revenue Cost (R/C)
R/C = Total Penerimaan (TR)
Total Biaya (TC)
Keterangan :
1.
Bila R/C > 1, maka usaha dikatakan sangat layak
2.
Bila R/C < 1, maka usaha dikatakan tidak layak
3.
Bila R/C = 1, maka usaha dikatakan layak
Analisis Statistik
Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna tanpa
menarik inferensia atau kesimpulan (Walpole 1997). Untuk mengetahui
perbedaan bobot hasil tangkapan, komposisi, dan pendapatan pengaruh periode
hari bulan, maka analisis statistik yang digunakan adalah rancangan percobaan
acak lengkap dengan perlakuan yang diperhatikan yaitu
a. Perlakuan 1 (a1)
: bulan gelap
b. Perlakuan 2 (a2)
: bulan sabit pertama
c. Perlakuan 3 (a3)
: bulan terang
d. Perlakuan 4 (a4)
: bulan sabit terakhir
Struktur data pengamatan untuk RAL yang terdiri dari t perlakuan dan r ulangan
disajikan sebagai berikut.
Tabel 3 struktur data RAL
Kapal
1
2
.
.
.
Xn
Total
Nilai tengah (rata-rata)
a1
Ya11
Ya12
.
.
.
Y1n
Y1
y1
Perlakuan Hari Bulan
a2
a3
a4
Ya21
Ya31
Ya41
Ya22
Ya32
Ya42
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Y2n
...
Y4n
Y2
...
Y4
y2
...
y4
Total
Y...
Y...
Y
8
Model persamaan liniernya adalah sebagai berikut
Dimana
Y0
: hasil pengamatan pada perlakuan hari bulan ke-i, pengulangan ke-j
: rata-rata populasi
: error pada perlakuan ke-i, pengulangan ke-j
ANOVA (Analysis of Variance)
Tabel 4 ANOVA
Sumber Keragaman
Perlakuan (hari bulan)
Galat
Total
Db
a–1
a (n -1)
ab – 1
JK
JKP
JKG
JKT
KT
KTP
KTG
-
Fhitung
KTP/KTG
Ftabel
5%
-
-
Hipotesis yang diuji untuk model tetap adalah :
H0 : ai = 0 (tidak ada pengaruh faktor hari bulan yang diujicobakan)
H1: ai ≠ 0 (ada pengaruh faktor hari bulan yang diujicobakan)
Kaidah keputusannya adalah jika Fhitung > Ftabel atau Pvalue, dengan α =
5%, yaitu apabila Fhitung > Ftabel, maka tolak H0 dan jika Fhitung<Ftabel, maka
gagal tolak H0. Apabila hasil analisis memperoleh keputusan tolak Ho maka untuk
mengetahui perlakuan yang memberikan nilai berbeda tehadap jumlah ikan yang
tertangkap maka diperlukan uji lanjut. Uji lanjut yang digunakan adalah uji LSD
(BNT) (Gasperz 1991).
UJI BNT (Beda Nyata Terkecil)
Uji beda nyata terkecil (BNT) atau uji LSD (Least Significant Difference =
LSD). Uji BNT digunakan untuk menentukan suatu rata-rata apakah perlakuan
yang diberikan berbeda secara statistik atau tidak. Untuk menghitung nilai BNT
atau LSD, membutuhkan beberapa data yang berasal dari perhitungan sidik ragam
(ANOVA) yang telah dilakukan sebelumnya, data tersebut berupa MSe (kuadrat
tegah error) dan dfe (derajat bebas error) serta tabel t-student. Secara lengkap
rumus perhitungan sebagai berikut
BNTα = (tα ,dfe). √
(
)
9
Nilai BNT menjadi pembeda antar rata-rata dua fase periode bulan, bila rata-rata
tersebut lebih kecil atau sama dengan nilai BNT, maka dinyatakan tidak berbeda
signifikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Unit Penangkapan Mini Purse seine
Purse seine (pukat cincin) adalah alat tangkap yang sering disebut juga
jaring kolor, karena pada bagian bawah jaring dilengkapi dengan tali yang
berfungsi untuk menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara
menarik tali kolor tersebut (Sadhori 1985). Mini purse seine merupakan unit
penangkapan purse seine dalam ukuran lebih kecil yang memberikan kontribusi
bagi perikanan di Kabupaten Demak dan mendominasi di PPP Morodemak,
Demak. Unit penangkapan tersebut tersusun atas beberapa komponen, yaitu kapal,
alat tangkap, dan nelayan.
1 Kapal Mini Purse Seine
Kapal yang dipergunakan untuk pengoperasian alat tangkap mini purse
seine di Desa Morodemak Kabupaten Demak terbuat dari kayu jenis jati (Tectona
grandis) dengan ukuran yang bervariasi antara 17 GT – 25 GT, dengan ukuran
rata-rata sekitar 17 GT. Spesifikasi kapal mini purse seine dibedakan menjadi
dimensi utama, palka, power block, gardan, dan mesin diesel (Tabel 5).
Tabel 5 spesifikasi kapal mini purse seine di PPP Morodemak
Spesifikasi Kapal
Dimensi utama
Panjang (L)
Lebar (B)
Tinggi
Palka
Kapasitas
Jumlah
Power block
Gardan
Mesin diesel
Jumlah
Mesin roller
Ukuran
Satuan
20
5
1.2 – 1.8
Meter
Meter
Meter
5
12-15
1
1
110-120
1-2
15
Ton
Unit
Unit
Unit
PK
Unit
PK
10
2 Alat Tangkap Mini Purse Seine
Mini purse seine tergolong alat tangkap yang dioperasikan untuk
menangkap gerombolan ikan jenis pelagis. Komponen alat tangkap mini purse
seine terdiri atas jaring, pelampung, pemberat, serta dilengkapi dengan tali kerut
atau purse line (tabel 6) yang dilewatkan melalui cincin-cincin yang diikatkan
bagian bawah jaring.
Tabel 6 Spesifikasi alat tangkap mini purse seine di PPP Morodemak
Spesifikasi alat tangkap
Bagian badan jaring
Mesh size
Bagian Tali
Float rope
Sinker line
Purse line
Perlengkapan lain
Pelampung
Pemberat
Cincin
Material
Ukuran
Satuan
Polyamide (PA) 210D/6
1
Inchi
Polyethylene (PE)
Polyethylene (PE)
Polyethylene (PE)
420
500
600
Meter
Meter
Meter
Polyvinilchloride (PVC)
Timah
Kuningan
1200
300
120
Buah
Buah
Buah
Sumber : UPT PPP Morodemak 2014 (diolah)
Ukuran alat tangkap (jaring) yang dioperasikan di Kabupaten Demak rata-rata
memiliki panjang 400-500 m dengan kedalaman jaring berkisar antara 50-100 m.
Gambar 2 Kontruksi alat tangkap jaring mini purse seine
mini purse seine dilengkapi alat bantu dalam setiap kegiatan operasi
penangkapan. Spesifikasi alat bantu mini purse seine dapat dilihat pada tabel di
bawah ini
11
Tabel 7 Spesifikasi alat bantu mini purse seine di PPP Morodemak
Nama
Mesin Gardan
Mesin penggerak
dynamo
Lampu set
Fitting lamp
Stabilizer
Daya
20 HP/2000rpm
110 HP/3400rpm
Merk
Dongfeng S1110
Mitsubishi
1500 watt, arus 6.2 A
Arus 13.5 A
Sammyung
Unilamp
-
Keterangan
Penghasil listrik
30.000 watt
metal halide lamp
metal halide lamp
Model UN-152 H
3 Nelayan
Nelayan mini purse seine di Kabupaten Demak, secara garis besar
dibedakan atas pemilik kapal dan nelayan penggarap. Nelayan penggarap terdiri
atas satu juru mudi sekaligus sebagai fishing master, satu wakil nahkoda, dua juru
mesin, dan ABK buruh lainnya. Dalam satu unit mini purse seine, jumlah ABK
rata-rata 20-25 orang.
Kegiatan Operasi Penangkapan Mini Purse Seine
Kegiatan operasi unit penangkapan mini purse seine dibagi atas 3 tahap,
yaitu tahap persiapan, tahap pelayaran, tahap penurunan jaring, dan tahap
penarikan jaring
Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi persiapan kapal, alat tangkap, mesin, alat bantu
penangkapan, dan perbekalan. Persiapan kapal dilakukan pada semua badan
kapal, jika terjadi kebocoran maka kapal akan diperbaiki pada dock dengan ratarata perbaikan setahun sekali. Persiapan alat tangkap yaitu penyusunan jaring di
atas kapal dek biasanya disusun pada samping kiri, samping kanan, atau buritan
kapal. Penempatan alat tangkap disesuaikan dengan arah putaran baling-baling
kapal. Kemudian persiapan pada mesin kapal yaitu memeriksa mesin dalam
keadaan menyala sehingga dapat dideteksi jika ada suara-suara dan getaran yang
tidak berjalan lancar. Kerusakan pada mesin dapat terjadi pada filter oli, solar
kotor, kebocoran, baling-baling rusak, dan sebagainya.
Tahap persiapan lainnya adalah persiapan perbekalan. Nilai total
perbekalan dalam satu kali trip berkisar Rp1 500 000 – Rp1 700 000 (tabel 8),
12
perbedaan nilai perbekalan dipengaruhi oleh ukuran kapal, jumlah ABK melaut,
dan komponen lainnya.
Tabel 8 Kebutuhan perbekalan nelayan mini purse seine
JENIS PERBEKALAN
Solar
Bensin
Es Balok
Air Bersih
Rokok
Kopi, teh, susu
Gula
JUMLAH
150 liter
10 liter
5-7 balok
3-5 drum
10 pack
1 kaleng
1 kg
TOTAL
HARGA
(rupiah)
1 200 000
100 000
150 000
30 000
150 000
75 000
10 000
Rp1 715 000
Tahap Operasional Penangkapan
Fishing ground atau daerah penangkapan alat tangkap mini purse seine di
Kabupaten Demak dioperasikan sekitar perairan utara laut jawa dengan jarak
tempuh 3-4 mil laut dengan waktu yang dibutuhkan ±3-4 jam, nelayan mulai
melakukan persiapan pukul 15.00 dan berangkat pukul 16.00. Sesampainya di
fishing ground, lampu pengumpul ikan (6-8lampu set/tawur) dinyalakan, jangkar
diturunkan untuk berlabuh, mesin utama dimatikan, dan menunggu terkumpulnya
ikan disekitar cahaya lampu. Waktu yang digunakan untuk menunggu ikan agar
terkumpul mendekati sumber cahaya ±3-4 jam.
Tahap setting (penurunan jaring) pertama dilakukan sekitar pukul 01.00.
Setting dilakuan setelah ikan diperkirakan sudah terkumpul dengan melakukan
pelemparan pelampung tanda kemudian tali selambar pertama di lambung kanan
kapal. Juru mudi pada saat itu langsung melakukan pelingkaran ke arah kiri kapal.
Arah arus dan angin terhadap kapal juga harus diperhatikan ketika penurunan
jaring. Hal ini bertujuan agar jaring tidak terbawa arus dan dapat melingkar secara
sempurna. Setelah jaring melingkari gerombolan ikan dengan sempurna,
dilakukan penarikan jaring (hauling) dengan menarik tali kolor kemudian badan
jaring dan pemberat. Hal ini dimaksudkan agar bawah bagian jaring mengkerut
dan membentuk kantong. Penarikan tali kolor dilakukan sampai semua cincin naik
ke atas geladak kapal, setelah cincin terangkat semua maka jaring ditarik sedikit
demi sedikit hingga bagian badan. Penarikan badan jaring dimulai dari ujung-
13
ujung sayap yang tidak berkantong. Penarikan dilakukan dengan melepas ring dari
badan jaring, tetapi pada mini purse seine yang ditarik manusia cincin tidak
dilepaskan.
Kemudian
langkah
selanjutnya
mengambil
hasil
tangkapan
menggunakan serok, lalu dilakukan penyortiran di atas geladak kapal.
Periode Kemunculan Bulan
Perubahan kondisi periode bulan dibagi menjadi empat fase. Fase bulan
baru atau gelap (new moon), fase bulan kuadran 1 (sabit pertama), fase bulan
purnama (full moon), dan fase bulan kuadran 2 (sabit terakhir). Periode perubahan
kondisi bulan tersebut rata-rata terjadi setiap tujuh hari (Rakhmadevi 2004).
Pembagian ini berdasarkan waktu atau periode kemunculan bulan. Kondisi bulan
terang terjadi apabila kemunculan bulan lebih dari 8 jam dalam satu hari,
sedangkan bulan semi terang terjadi apabila kemunculan bulan berada antara 4
jam – 7.5 jam, dan periode bulan gelap terjadi apabila kemunculan bulan hanya
muncul antara 0 jam – 3.5 jam (Lee 2010)
Selama penelitian intensitas cahaya bulan setiap harinya berbeda-beda
disebabkan adanya pergeseran kemunculan bulan selama satu bulan akibat adanya
pergerakan rotasi dan revolusi bulan terhadap bumi. Pada tanggal 21-24 Agustus
2014 atau bertepatan dengan hari ke-25 sampai ke-28 siklus bulan, bulan tidak
muncul dikarenakan pada hari-hari tersebut merupakan kondisi bulan gelap atau
akhir siklus bulan. Pada tanggal 8-12 Agutus 2014 bertepatan dengan periode hari
bulan ke-12 sampai ke-16 siklus bulan, bulan muncul sejak sore hingga pagi hari
atau dengan durasi kemunculan bulan selama 12.5 jam kondisi seperti ini sering
disebut dengan bulan purnama (terang).
Hasil Tangkapan
Tangkapan Bobot Total Hasil Tangkapan
Ikan yang menjadi tujuan penangkapan mini purse seine adalah ikan-ikan
pelagis yang bergerombol. Ini berarti bahwa ikan yang akan ditangkap tersebut
membentuk suatu gerombolan dengan variasi jarak terdekat antar ikan (shoaling),
berada dekat permukaan air (pelagis) dan diharapkan dalam sutu densitas shoaling
yang tinggi. Jika ikan belum terkumpul dalam suatu area penangkapan (catchable
area), atau berada di luar kemampuan perangkap jaring, maka diusahakan agar
14
ikan berkumpul ke suatu area penangkapan, salah satunya dengan penggunaan
cahaya (Hajar 1998). Hasil tangkapan mini purse seine (8 unit sampel) selama
satu bulan menghasilkan bobot total hasil tangkapan mencapai 31429 kg,
sehingga rata-rata hasil tangkapan per unit mini purse seine per-bulan adalah
3928.6 kg.
Tabel 9 Data hasil tangkapan mini purse seine selama satu bulan
SPESIES
Kembung (Rastrelliger spp)
Tembang (Sardinella fimbriata)
Cumi (Loligo sp)
Udang (Penaeus sp)
Tongkol (Euthynnus affinis)
Tenggiri (Scomberomorus
commerson)
Layur (Trichius savala)
Selar (Selaroides sp)
Kakap merah (L. campechanus)
RATA-RATA
Panjang
Berat
(cm)
(gram)
12.7
12.1
26
6.5
34
36
29
200
29
630
37
78
15.5
37
570.5
920
60
425
STD. DEVIASI
Panjang Berat
Berat
Total
(kg)
rata-rata
/kapal/
bulan (kg)
3.86
7.16
14188.8
4.45
4.95
3.02
4.08
4.31
3.93
3.28
58.05
6425
2946.5
2732.2
1443.2
1773.6
803.2
368.3
341.5
180.4
4.43
4.85
3.01
3.64
42.38
41.59
15.46
54.78
1277.3
1113.2
957
345.8
159.6
139.2
119.6
43.3
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Berdasarkan pengamatan selama penelitian, jenis ikan pelagis yang
mendominasi berbanding lurus dengan bobotnya apabila dibanding ikan demersal
yang terdapat dalam pengamatan hasil tangkapan. Bobot total ikan pelagis selama
pengamatan 24291.3 kg sedangkan ikan demersal bobot total 7137.3 kg.
Demersal
23%
Pelagis
77%
Gambar 3 Proporsi bobot hasil tangkapan delapan sampel unit mini purse seine
Tingginya persentase bobot hasil tangkapan ikan pelagis dapat dipahami
karena unit penangkapan mini purse seine merupakan alat tangkap yang ditujukan
15
untuk menangkap ikan pelagis. Selain itu, hasil pengamatan ini dipengaruhi oleh
alat bantu cahaya yang mengakibatkan sebagian besar jenis ikan pelagis yang
tertarik terhadap cahaya (fototaksis positif) lebih banyak tertangkap. Meskipun
ditujukan untuk menangkap jenis ikan pelagis, namun pada hasil penelitian hasil
tangkapan juga terkomposisi oleh ikan demersal sebesar 23%. Tertangkapnya ikan
demersal disebabkan oleh tingkah laku ikan demersal yang menyenangi cahaya
maupun oleh tingkah laku ikan dalam menemukan makanan.
Perhitungan uji statistik pada bobot ikan dibedakan berdasarkan periode
hari bulan (tabel 10) dengan nilai uji statistik diperoleh bahwa periode hari bulan
tidak berpengaruh nyata terhadap bobot total hasil tangkapan, karena
menghasilkan nilai uji anova Fhitung 1.39 < Ftabel 2.95 (lampiran tabel ke-3)
yang berarti gagal tolak Ho. Tidak berpengaruhnya periode hari bulan dengan
bobot total disebabkan karena cahaya yang masuk dalam air akan mengalami
pereduksian yang jauh lebih besar bila dibandingkan dalam udara. Hal tersebut
terutama disebabkan adanya penyerapan dan perubahan cahaya menjadi berbagai
bentuk energy, sehingga cahaya tersebut akan cepat sekali tereduksi sejalan
dengan semakin dalam suatu perairan. Pembalikan dan pemancaran cahaya
disebabkan oleh berbagai partikel dalam air, keadaan cuaca dan gelombang
banyak memberikan andil pada pereduksian cahaya yang diterima air tersebut
(Gunarso 1985) sehingga hasil tangkapan yang ditangkap kurang optimum.
Tabel 10 Jumlah bobot hasil tangkapan per-periode hari bulan
NAMA
IKAN
Kembung
Tembang
cumi-cumi
Udang
Tongkol
Tenggiri
Layur
Selar
Kakap
TOTAL
PERIODE HARI BULAN
Terang
(kg)
3450.5
1030
581
728.6
234.5
397.4
150.6
0
42.6
1036.6
542.5
242
93
0
0
300.6
242.5
0
2506.7
2692.5
860.5
772.6
432.7
550.4
367
485.5
215.2
7195
2160
1263
1138
776
329.5
295
229
88
14188.8
6425
2946.5
2732.2
1443.2
1277.3
1113.2
957
345.8
6615.2
2457.2
8883.1
13473.5
31429
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Semi
Terang II (kg)
Gelap
(kg)
TOTAL
(kg)
Semi
Terang I (kg)
16
Perbandingan Komposisi Keragaman Hasil Tangkapan
Berdasarkan pengamatan hasil tangkapan yang diperoleh selama penelitian
bahwa jumlah ikan pelagis lebih banyak dibandingkan dengan ikan demersal.
Spesies yang tertangkap selama penelitian berjumlah sembilan jenis ikan, terdiri
atas lima jenis ikan pelagis dan empat jenis ikan demersal. Ikan pelagis yang
tertangkap yaitu ikan kembung, tembang, tenggiri, tongkol, dan selar. Sedangkan
ikan demersal hasil tangkapannya meliputi udang, cumi-cumi, layur, dan kakap
merah. Komposisi selama satu bulan menghasilkan nilai uji statistik anova tolak
Ho, Fhitung 12.11 > 2.95 Ftabel (lampiran tabel ke-5) yang berarti periode hari
bulan memberikan pengaruh terhadap keragaman jenis hasil tangkapan yang
didapatkan. Keragaman jenis hasil tangkapan pada bulan terang tidak berbeda
nyata dengan keragaman jenis ikan pada saat periode bulan semi terang pertama.
Sedangkan kedua periode bulan tersebut memberikan perbedaan yang signifikan
dengan keragaman hasil tangkapan pada saat periode bulan gelap dan semi terang
kedua.
2%
10%
1% 2%
2%
6%
12%
42%
4%
9%
9%
10%
16%
22%
a) Bulan Terang
b) Bulan Gelap
2%1%
3% 6%
4% 6%
6%
11%
9%
53%
5%
52%
2%
28%
9%
16%
10%
c) Semi Terang I
30%
d) Semi Terang II
Gambar 4 Diagram Komposisi Keragaman Hasil Tangkapan Alat Tangkap Mini
Purse Seine di PPP Morodemak Berdasarkan Periode Hari Bulan
17
Perbedaan keragaman tersebut dapat dikarenakan pada saat bulan terang
terjadi pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah,
akibatnya gravitasi bulan menarik air laut lebih kuat daripada bumi sehingga air
laut menggembung dan mengakibatkan kurang efektifnya kegiatan penangkapan
karena pembiasan cahaya kurang sempurna (Subani dan Barus 1989). Posisi
relatif bulan terhadap bumi menimbulkan pengaruh berupa pasang surut
permukaan air laut dan pencahayaan alami di laut yang mengakibatkan adanya
dinamika alami perilaku binatang laut (Sidjabat 1970) sehingga keragaman
spesies hasil tangkapan dipengaruhi oleh periode bulan.
Jenis Hasil Tangkapan
Berpengaruhnya hasil tangkapan dikarenakan struktur retina mata ikan
yang berisi reseptor dan indra penglihatan sangat bervariasi untuk setiap jenis ikan
dan mempengaruhi respon ikan terhadap intensitas cahaya. Ikan teleostei memiliki
jenis retina duplek, bahwa dalam retina tersebut terdapat dua jenis reseptor (rod
dan cone). Pada umumnya terjadi distribusi yang berbeda dari kedua jenis reseptor
tersebut. Jenis ikan pelagis memiliki pengkonsentrasian kon yang sangat padat
area antara ventro-temporal dibatasi oleh area temporalis (Gunarso 1985).
Berpengaruhnya periode hari bulan dikarenakan ikan pelagis tergolong hewan laut
bersifat fototaksis positif yang tertarik terhadap cahaya dengan intensitas 10-100
lux (Tupamahu dan Baskoro 2004). Tujuh dari sembilan spesies hasil tangkapan
berdasarkan uji statistik dipengaruhi oleh periode hari bulan (tabel 11).
Tabel 11 Hasil uji statistik anova per-spesies hasil tangkapan
JENIS IKAN
Kembung
F hit
Ftab
Keterangan
3.96
Berpengaruh signifikan
Tembang
9.32
Berpengaruh signifikan
cumi-cumi
14.66
Berpengaruh signifikan
Udang
6.88
Berpengaruh signifikan
Tongkol
4.95
Tenggiri
15.25
Berpengaruh signifikan
Selar
4.12
Berpengaruh signifikan
Layur
0.93
Tidak Berpengaruh Signifikan
Kakap
1.13
Tidak Berpengaruh Signifikan
2.95
*) perhitungan terdapat pada lampiran tabel ke-4
Berpengaruh signifikan
18
Ikan Kembung
Ikan kembung cenderung berenang mendekati permukaan air pada waktu
malam hari dan pada siang hari turun ke lapisan yang lebih dalam. Gerakan
vertikal ini dipengaruhi oleh gerakan harian plankton dan mengikuti perubahan
suhu, faktor hidrografis, dan salinitas (Damanhuri 1980).
Pada pengamatan hasil tangkapan, ikan kembung memperoleh bobot
tertinggi dengan jumlah total 14188.8 kg dengan periode bulan gelap yang
mendominasi bobot hasil tangkapan pada ikan kembung. Hal ini menerangkan
bahwa hasil tangkapan ikan kembung berpengaruh nyata dengan perlakuan pada
periode bulan pada hasil perhitungan uji anova memberikan kesimpulan tolak Ho
dengan Fhitung 3.96 > Ftabel 2.95. Sedangkan perlakuan per-periode hari bulan,
hasil tangkapan pada periode semi terang kedua tidak berbeda nyata dengan
perlakuan periode bulan terang, periode kedua hari bulan tersebut tetapi berbeda
nyata dengan periode bulan semi terang pertama. Perlakuan periode hari bulan
juga memberikan hasil yang berbeda signifikan antara periode hari bulan semi
terang pertama, kedua, maupun pada bulan gelap.
Ikan Tembang
Hasil tangkapan pada pengamatan ikan tembang periode hari bulan
memperoleh bobot total 6425 kg. Uji statistik hasil tangkapan ikan tembang
memiliki kesimpulan tolak Ho yang berarti periode hari bulan memberikan
pengaruh pada hasil tangkapan ikan tembang dengan Fhitung 9.32 > Ftabel 2.95.
Sedangkan untuk hasil perlakuan setiap periode hari bulan pada ikan tembang
untuk bulan terang memberikan hasil yang tidak berbeda signifikan dengan
perlakuan bulan semi terang pertama. Sedangkan perlakuan periode bulan gelap
memberikan hasil yang berbeda nyata dengan perlakuan kedua bulan tersebut,
tetapi tidak berbeda signifikan dengan hasil perlakuan pada periode hari bulan
semi terang kedua.
Cumi-cumi
Cumi-cumi
merupakan
hasil
tangkapan
terbanyak
ketiga
dalam
pengamatan pengaruh periode hari bulan dengan hasil tangkapan bobot total
delapan unit mini purse seine sebesar 2946.5 kg. Perhitungan uji anova
19
menghasilkan nilai Fhitung 14.66 > Ftabel 2.95, menerangkan bahwa periode hari
bulan memberikan pengaruh perbedaan pada hasil tangkapan. Sedangkan
pengaruh perlakuan per-periode hari bulan memberikan hasil tidak adanya
perbedaan yang nyata antara periode bulan semi terang pertama dan periode bulan
semi terang kedua. Sedangkan perlakuan kedua periode bulan tersebut
menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap perlakuan periode bulan terang.
Sama halnya pula dengan hasil yang berbeda nyata antara perlakuan periode bulan
gelap yang menghasilkan perbedaan nyata terhadap bulan terang, semi terang
pertama, maupun semi terang kedua.
Udang
Udang tergolong hasil tangkapan jenis demersal. Pada saat pengamatan,
jumlah bobot udang yang tertangkap sebesar 2732.2 kg. Hasil perlakuan periode
hari bulan pada hasil tangkapan udang ini, memberikan kesimpulan bahwa
perlakuan periode hari bulan memberikan pengaruh pada hasil tangkapan dengan
perhitungan uji anova yang menghasilkan tolak Ho dengan Fhitung 6.87 > Ftabel
2.95. Pengaruh perlakuan periode hari bulan setiap periode hari bulannya
menghasilkan kesimpulan bahwa hasil tangkapan pada periode bulan terang
berbeda signifikan dengan hasil tangkapan ketiga periode hari bulan lainnya.
Hasil tangkapan pada periode semi terang pertama tidak berbeda signifikan pada
hasil tangkapan periode hari bulan semi terang kedua, dan pada perlakuan periode
bulan gelap.
Ikan Tongkol
Hasil tangkapan jenis pelagis lainnya adalah ikan tongkol, memperoleh
hasil tangkapan sebanyak 1443.2 kg dengan hasil tangkapan terbanyak terdapat
pada periode bulan gelap, yaitu sebanyak 776 kg. Perlakuan dalam pegamatan
memberikan hasil yang berpengaruh signifikan karena hasil uji anova,
menyimpulkan tolak Ho, nilai uji statistik Fhitung 4.95 > 2.95 Ftabel. Perlakuan
pada periode bulan terang dan semi terang pertama memberikan hasil yang tidak
berbeda signifikan pada hasil tangkapan tongkol, tetapi berbeda nyata dengan
hasil tangkapan pada perlakuan periode bulan gelap. Hasil tangkapan periode
semi terang kedua berbeda signifikan dengan ketiga periode bulan lainnya.
20
Ikan Tenggiri
Ikan tenggiri pada pengamatan menghasilkan bobot total 1277.3 kg.
Pengaruh periode hari bulan menghasilkan nilai uji anova tolak Ho dengan
Fhitung 15.25 > Ftabel 2.95. Hasil uji lanjut menerangkan bahwa perlakuan
periode hari bulan tidak memberikan hasil yang signifikan pada perlakuan periode
bulan semi terang pertama dan bulan gelap tetapi menghasilkan kesimpulan
bahwa kedua periode bulan tersebut memberikan hasil yang berbeda nyata dengan
perlakuan periode bulan terang. Periode bulan gelap dan semi terang pertama
memberikan hasil yang berbeda signifikan pula dengan periode bulan semi terang
kedua.
Ikan Selar
Ikan selar tergolong jenis ikan pelagis yang menghasilkan bobot total pada
pengamatan hasil tangkapan sebesar 957 kg. Uji anova pada perhitungan hasil
tangkapan ikan selar memperoleh kesimpulan tolak Ho dengan nilai Fhitung
sebesar 4.12 > Ftabel 2.95 yang berarti perlakuan periode hari bulan memberikan
pengaruh pada jumlah hasil tangkapan ikan selar. Jumlah bobot hasil tangkapan
ikan selar pada perlakuan periode bulan gelap tidak berbeda signifikan dengan
pengaruh periode bulan terang dan semi terang pertama. Sedangkan pada bulan
semi terang kedua memberikan hasil yang berbeda signifikan apabila
dibandingkan dengan ketiga perlakuan periode bulan lainnya.
Ikan Layur
layur merupakan jenis ikan demersal, hal ini menjadi salah satu faktor
yang menyebabkan perlakuan periode hari bulan tidak berpengaruh nyata pada
hasil tangkapan ikan layur pada saat pengamatan. Bobot total yang dihasilkan
selama pengamatan berjumlah 1113.2 kg dengan hasil tangkapan pada perlakuan
periode bulan semi terang kedua mendominasi sebesar 367 kg. Uji anova
menunjukan bahwa perlakuan periode bulan tidak mempengaruhi bobot hasil
tangkapan ikan layur, yakni gagal tolak Ho dengan nilai Fhitung 0.93 < Ftabel
2.95.
21
Kakap Merah
Hasil tangkapan ikan kakap pada pengamatan ini tidak dipengaruhi oleh
perlakuan periode hari bulan. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan uji anova
yang menghasilkan perhitungan gagal tolak Ho dengan Fhitung 1.13 < Ftabel
2.95. Tidak berpengaruhnya perlakuan periode hari bulan pada ikan kakap
memberikan kesimpulan bahwa setiap perlakuan periode hari bulan tidak
memberikan perbedaan yang signifikan pada hasil bobot tangkapan yang
diperoleh. Hal ini dapat dikarenakan jenis ikan kakap yang tergolong ikan
demersal dan merupakan hasil tangkapan sampingan sehingga rangsangan
terhadap cahaya tidak memberikan pengaruh hasil tangkapan pada ikan kakap.
Bila ditelaah kembali kesembilan spesies hasil tangkapan pada delapan
sampel unit mini purse seine tersebut terdapat perbedaan bobot hasil tangkapan
total terhadap hari bulan. Pada kondisi bulan terang hasil tangkapan total
jumlahnya sangat sedikit, jumlah tangkapan pada saat bulan terang secara statistik
memang berbeda nyata dengan kondisi pada saat bulan gelap maupun semi terang.
Penyebab perbedaannya hasil tangkapan pada kondisi terang salah satu sebabnya
adalah kondisi cahaya bulan menyebar secara luas diperairan, hal ini diperkuat
dengan data kemunculan bulan selama bulan terang yang mencapai 8-12 jam per
hari. Selain itu, kondisi purnama juga akan mengakibatkan pasang surut yang
tinggi. Pasang yang terjadi pada saat bulan purnama biasanya disebut dengan
pasang purnama dimana pada saat pasang purnama, air laut naik dengan tinggi
yang optimum dibandingkan hari-hari sebelum dan setelah purnama. Kondisi
pasang surut air laut juga diduga mempengaruhi hasil tangkapan selama penelitian
(Lee 2010).
Hasil penelitian menunjukan bahwa total tangkapan pada kondisi bulan
gelap dan semi terang kedua secara statistik tidak berbeda nyata, namun
berdasarkan rata-rata hasil tangkapan jumlah ikan yang tertangkap pada kedua
perlakuan ini cukup mendominasi. Keadaan ini dipengaruhi oleh kondisi perairan,
dimana perairan setelah purnama (semi terang dan gelap) masih dipengaruhi oleh
fenomena pasang surut yang tinggi sehinga penyebaran ikan lebih banyak
dipermukaan. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap tingkah laku ikan dalam
mencari makan dan tingkah laku ikan dalam ruaya harian. Pengaruh periode bulan
22
dan penggunaan alat bantu cahaya pada alat tangkap mini purse seine
mengakibatkan ikan beradaptasi dengan berbagai intensitas cahaya, perubahan
fungsional antara struktur cone dan rod dilakukan melalui pergeseran posisi sel
visual yang sesuai dengan intensitas cahaya. Rod sangat sensitif dengan intensitas
cahaya rendah, sedangkan cone memiliki sensitivitas terhadap intensitas cahaya
yang tinggi (Anthony 1981). Hal ini mengakibatkan periode bulan mempengaruhi
hasil tangkapan ikan pelagis. Reaksi optomotor mengacu pada fenomena bahwa
ikan mempertahankan posisi yang relatif tetap pada respon gambaran visualnya.
Rangsangan selama proses penangkapan ikan memberikan pengaruh yang
signifikan terutama dengan intensitas cahaya disekitarnya (Shaw 1965). Sejalan
dengan penelitian (Baskoro 1999) yang menyebutkan tingkat adaptasi ikan
terhadap cahaya seperti ikan kembung, tembang, layang akan beradaptasi penuh
terhadap cahaya sesudah tengah malam, akan tetapi waktu sebelum tengah malam
belum beradaptasi penuh dengan cahaya (Baskoro et al 1999; Tupahamu et al
2001; Sudirman 2003)
Sistem Bagi Hasil
Sistem bagi hasil di Kabupaten Demak antara pemilik kapal (juragan) mini purse
seine dengan ABK, tertera pada skema dibawah ini
Hasil Tangkapan
Lelang
Nilai Jual
Biaya operasional dan retribusi
Pendapatan bersih
Juragan/Pemilik 50%
Juru mudi 2 bagian
Nelayan 50%
Juru mesin 1 bagian
Gambar 5 Skema perhitungan hasil bagi pendapatan usaha mini purse seine
di Kabupaten Demak
ABK 20 bagian
23
Sistem bagi hasil yang diterapkan di PPP Morodemak adalah 50:50 % setelah
memperhitungkan biaya operasional dan retribusi. Biaya perawatan dan operasi
menjadi tanggungan juragan/pemilik kapal.
Analisis Usaha Perikanan Mini Purse Seine
Analisis usaha dihitung dari beberapa faktor, yaitu biaya investasi, biaya
tetap dan biaya tidak tetap (Tabel 12) jumlah trip serta jumlah tenaga kerja (ABK)
mempengaruhi pula perhitungan analisis usaha. Biaya investasi meliputi biaya
pembelian kapal, mesin, alat tangkap, lampu pemikat ikan, dan peralatan
tambahan lainnya. Biaya tidak tetap meliputi biaya perbekalan dan biaya retribusi.
Biaya tidak tetap tersebut memiliki nilai yang berbeda setiap periode bulannya,
hal ini dikarenakan hasil produksi tiap periode hari bulan mengalami perbedaan
jumlah maupun jenis spesies sehingga mempengaruhi harga jual hasil tangkapan
yang mengakibatkan biaya retribusi pada saat pelelangan mengalami perbedaan
sesuai jumlah dan jenis spesies hasil tangkapan yang diperoleh.
Sedangkan biaya tetap meliputi biaya pemeliharaan, biaya penyusutan dan
biaya perizinan. Biaya tetap tidak dipengaruhi oleh jumlah trip yang dilakukan.
Biaya perawatan dipengaruhi oleh frekuensi perbaikan kapal, alat tangkap, dan
mesin dalam satu tahun. Biaya perizinan dipengaruhi oleh besarnya GT dari kapal
yang digunakan.
Tabel 12 Pengeluaran Nelayan Berdasar Periode Bulan
Pengeluaran
Nelayan
Min
(rupiah)
Max
(rupiah)
Biaya Investasi
Biaya Tetap
Biaya Tidak Tetap
Semi Terang I
Bulan Terang
Semi Terang II
Bulan Gelap
473 000 000
1 558 000
527 000 000
1 975 000
493 325 000
1 744 600
16 780 580
153 850
3 461 600
3 050 250
3 736 600
4 025 900
5 688 700
3 767 000
7 505 150
8 396 800
4 664 300
3 391 900
5 466 700
7 093 800
831 000
262 900
1 414 600
1 531 500
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Rata-Rata
(rupiah)
Std.
Deviasi (S)
24
Tabel 13 Penerimaan Nelayan (Harga Jual Produksi Hasil Tangkapan)
Penerimaan
Semi Terang I
Bulan Terang
Semi Terang II
Bulan Gelap
Min
(rupiah)
Max
(rupiah)
rata-rata
(rupiah)
Std. Deviasi (S)
9 026 000
3 163 000
14 103 000
22 525 000
20 980 000
7 548 000
21 669 000
31 936 000
14 341 000
4 747 875
18 013 125
26 234 625
4 345 378
1 528 392
2 561 455
4 248 811
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Penerimaan nelayan di atas didapatkan dari hasil pelelangan hasil tangkapan
yang digolongkan berdasarkan periode bulan, adanya perbedaan penerimaan
setiap periode bulan tersebut dikarenakan jumlah hasil tangkapan yang didapatkan
mengalami perbedaan jumlah dan jenis spesies hasil tangkapan sehingga
mempengaruhi harga jual hasil tangkapan.
Pendapatan per Periode Hari Bulan
Pendapatan nelayan untuk setiap periode hari bulan didapatkan melalui
hasil penerimaan nelayan yang telah dikurang oleh biaya tetap dan biaya tidak
tetap. Dalam perhitungan tersebut diperoleh rata-rata pendapatan nelayan mini
purse seine pada periode bulan gelap sebesar Rp18 511 100. Pada saat bulan gelap
ini merupakan kondisi pendapatan terbaik bagi nelayan setempat apabila
dibandingkan pada saat bulan semi terang pertama maupun kedua, yang masingmasing memperoleh keuntungan rata-rata Rp7 932 200 dan Rp10 898 200. Ketiga
periode bulan tersebut tergolong usaha yang menguntungkan karena nilai
penerimaan yang diperoleh nelayan lebih besar daripada total biaya yang
dikeluarkan. Hal ini dikarenakan hasil tangkapan yang diperoleh pada saat bulan
gelap dan semi terang kedua mendapatkan jenis spesies hasil tangkapan terbanyak
sehingga akan mempengaruhi nilai jual produksinya.
Pada periode bulan terang, nelayan mini purse seine di Kabupaten Demak
rata-rata mengalami kerugian sebesar Rp399 300. Periode bulan terang ini
merupakan fase yang kurang efektif untuk melakukan usaha penangkapan
dikarenakan hasil tangkapan yang diperoleh kurang optimum, baik dari segi jenis
spesies maupun bobotnya sehingga mempengaruhi nilai jual produksi pada saat
25
pelelangan. Pada tabel 14 diperoleh data mengenai hasil pendapatan delapan kapal
unit sampel mini purse seine selama pengamatan
Tabel 14 Pendapatan bersih nelayan per-periode hari bulan
Periode Bulan
Semi Terang I
Bulan Terang
Semi Terang II
Bulan Gelap
Min
(rupiah)
Max
(rupiah)
Rata-Rata
(rupiah)
Std.deviasi
1 961 900
- 2 109 700
5 040 037
12 348 750
14 676 000
2 015 200
16 037 737
23 531 637
7 932 200
-399 300
10 898 200
18 511 100
4522257
1381133.268
3291786.788
3580341.814
Sumber : data primer 2014 (diolah)
Usaha penangkapan mini purse seine di PPP Morodemak layak dilakukan
karena memiliki rata-rata nilai revenue cost (R/C) sebesar 2.42 (lampiran tabel ke9) yang berarti nilai R/C > 1 sehingga usaha penangkapan layak untuk dilakukan.
Nilai R/C terkecil dari delapan unit sampel mini purse seine yaitu 1.95 dan nilai
R/C tertinggi yaitu 3.0.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan tujuan ingin dicapai dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil tangkapan total (bobot total) tidak dipengaruhi oleh periode hari bulan
dengan nilai uji statistik Fhitung 1.39 < Ftabel 2.95 (α = 0.05), dengan bobot
secara berurutan periode gelap, semi terang pertama, semi terang kedua, dan
bulan terang adalah 13473.5 kg, 6615.2 kg, 8883.1 kg, dan 2457.2 kg.
2. Keragaman jenis ikan dipengaruhi oleh periode hari bulan dengan nilai uji
statistik Fhitung 12.11 > Ftabel 2.95 dan tangkapan ikan pelagis dipengaruhi
oleh faktor periode hari bulan. Keragaman jenis hasil tangkapan pada bulan
gelap dan periode bulan semi terang kedua yang berpengaruh paling signifikan
dalam menghasilkan keragaman hasil tangkapan.
3. Rata-rata pendapatan bersih nelayan mini purse seine berbeda signifikan secara
statistik pada saat bulan gelap, semi terang pertama, dan semi terang kedua
secara berurutan sebesar Rp18 511 100, Rp7 932 200, Rp10 898 200.
Sedangkan lima dari delapan sampel unit mini purse seine mengalami kerugian
pada saat periode hari bulan terang rata-rata sebesar Rp399 300 (p<0.05).
26
Saran
Perlu dilakukannya sosialisasi dari pihak pelabuhan kepada nelayan terkait
fase periode hari bulan agar nelayan dapat melakukan operasi penangkapan yang
efisien dan memperoleh pendapatan yang optimum.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony PD. 1981. Visual contrast thresholds in the cod Gaduas morhua L.J.
Fisheries Biology. 19: 87-104.
Baskoro MS. 1999. Capture Proses Of The Floated Bamboo-Platform Lift Net
With Light Attraction (Bagan). Graduate School of fisheries, Tokyo University
of Fisheries. Doctoral Course of Marine Sciences and Teknology. 129 pp.
Baskoro MS. Suherman A. 2007. Teknologi Penangkapan Ikan Dengan Cahaya.
Universitas Diponegoro. Semarang. 176 hal.
BPS Kabupaten Demak. 2012. Rencana Tata Ruang Tata Wilayah Tahun 20092029. Kabupaten Demak.
Damanhuri. 1980. Diktat Fishing Ground Bagian Teknik Penangkapan Ikan.
Fakultas Perikanan. Universitas Brawijaya. Malang. 56,57 hal.
Gasperz V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Bandung: Armico.
Gunarso W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode,
dan Taktik Penangkapan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Hajar AIM. 1998. Studi hasil tangkapan purse seine lampu dalam air dan lampu
rumpon daun lontar di perairan Kabupaten Jeneponto. Makassar : Jurusan
Perikanan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin. 42 hlm.
Lee JW. 2010. Pengaruh Periode Hari Bulan Terhadap Hasil Tangkapan dan
Tingkat Pendapatan Nelayan Bagan Tancap di Kabupaten Serang [tesis].
Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institur Pertanian Bogor.
Rakhmadevi CC. 2004. Waktu Perendaman dan Periode Bulan : Pengaruhnya
terhadap Kepiting Bakau Hasil Tangkapan Bubu di Muara Sungaradak,
Pontianak [skripsi]. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
27
Sadhori N. 1985. Teknik Penangkapan Ikan. Angkasa, Bandung.
Shaw E. 1965. The optomotor response and the schooling of fish. ICNAF Spec.
Publications 6: 753-755.
Sidjabat MM. 1978. Pengantar Oseanografi. Bogor:Institut Pertanian Bogor.
Subani W, Barus HR. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia.
Jurnal Penelitian Perikanan Laut no 50. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan
Laut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
Sudirman. 2003. Analisis Tingkah Laku Ikan untuk Mewujudkan teknologi
Ramah Lingkungan Dalam Proses Penangkapan pada bagan Rambo
[Disertasi]. Bogor : Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Tupamahu A, Baskoro MS. 2004. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Lama Waktu
Pencahayaan Terhadap Ikan Tembang. Bulletin PSP. 1:34-37
Walpole RE. 1997. Pengantar Statistika. Volume ke-3. Gramedia Pustaka
Utama.515 hlm.
28
LAMPIRAN
29
Lampiran 1 Nilai Produksi Hasil Tangkapan Kabupaten Demak 2006-2010
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Demak
Lampiran 2 Produksi mini purse seine tahun 2013 di PPP Morodemak
Jenis Produksi (Kg)
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Kembung
38.545
15.472
156.587
73.507
150.005
235.086
186.740
200.205
78.170
378.800
Tembang
12.154
9.127
13.570
7.105
7.880
12.170
10.057
6.704
-
Selar
7.981
12.130
3.267
-
Udang
19.687
13.383
11.548
29.311
7.150
33.456
8.906
3.983
2.975
-
Tongkol
2.574
3.900
2.420
1.986
39.440
70.721
9.274
36.615
Tenggiri
22.899
5.538
7.361
7.778
11.088
136.454
3.544
Cumi
8.911
19.650
5.482
3.895
12.107
20.916
1.066
1.733
Sumber : data TPI 2013 (diolah)
Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Bobot Tangkapan Total
FK
JKP
JKT
JKS
30868189
7912233
60748864
52836632
JK
P
S
T
db
3
28
31
JK
7912233
52836632
60748864
KT
2637411
1887023
Fhit
1.39766
Ftab
2.95
Bawal
5.635
4.325
3.356
3.799
3.126
566
2.27
30
Lampiran 4 Hasil Uji Statistik per-spesies Hasil Tangkapan
(uji Anova dan Uji Lanjut)
IKAN KEMBUNG
FK
6291314
JKP
547459
JKT
3878634
JKS
1290941
Mse
46105.026
t (α, dfe) 2.0484071
α
0.05
dfe
28
r
8
BNT
219.91782
IKAN TEMBANG
FK
1290020
JKP 368776
JKT 738044
JKS 369269
MSe
t (α, dfe)
13188.2
2.04841
α 0.05
dfe 28
r
8
BNT
117.619
CUMI-CUMI
FK
271308
JKP 70161.1
JKT 114815
JKS 44654
Mse
t (α, dfe)
α
dfe
r
BNT
1594.78
2.04841
0.05
28
8
40.9013
JK
P
S
T
db
3
28
31
JK
547459
1290941
3878634
KT
Fhit
182486.222 3.95805482
46105.0263
Perlakuan Produktivitas Rata-Rata
BT
1036.6
129.575
ST 2
2506.7
313.338
ST 1
3450.5
431.313
BG
7195
899.375
JK
P
S
T
db
3
28
31
Perlakuan
BT
ST 1
BG
ST 2
JK
P
S
T
JK
368776
369269
738044
Produktivitas
542.5
1030
2160
2692.5
db
3
28
31
Perlakuan
BT
ST 1
ST 2
BG
JK
70161
44654
114815
Produktivitas
242
581
860,5
1263
KT
122925.3
13188.17
Ftab
2.95
Notasi
349.492818
533.255318
651.230318
1119.29282
Fhit
9.32087504
Rata-Rata
67.8125
128.75
270
336.563
KT
23387
1594.78
Rata-Rata
30.25
72.625
107.56
157.88
NOTASI
185.432
246.369
387.619
454.182
Fhit
14.6647
notasi
71.1513
113.526
148.464
198.776
A
A
B
C
Ftab
2.95
A
A
B
B
Ftab
2.95
A
B
B
C
31
IKAN TENGGIRI
FK
JKP
JKT
JKS
50984.2
20195.4
32550.6
12355.2
MSe
441.256
t (α, dfe) 2.04841
α
0.05
dfe
28
r
8
BNT
21.5145
JK
P
S
T
db
3
28
31
JK
20195.4
12355.2
32550.6
KT
6731.81
441.256
Perlakuan Produktivitas
BT
0
BG
329.5
ST 1
397.4
ST 2
550.4
Rata-Rata
0
41.1875
49.675
68.8
JK
P
S
T
KT
13487.04
2724.496
Fhit
15.256
Notasi
21.5145
62.702
71.1895
90.3145
Ftab
2.95
A
B
B
C
IKAN TONGKOL
FK
JKP
JKT
JKS
65088.32
40461.12
116747
76285.9
MSe
2724.496
t (α, dfe)
2.04840
α
0.05
dfe
28
r
8
BNT
53.46005
db
3
28
31
Perlakuan
BT
ST 1
ST 2
BG
JK
40461.12
76285.9
116747
produktivitas
0
234.5
432.7
776
Fhit
4.95
rata-rata
0
29.3125
54.0875
97
Notasi
53.46005
82.77255
107.5467
150.4601
Ftab
2.95
A
A
B
C
IKAN LAYUR
FK
JKP
JKT
JKS
38725.45
3118.895
34292.78
31173.88
JK
P
S
T
db
3
28
31
JK
3118.895
31173.88
34292.78
KT
1039.632
1113.353
Fhit
0.933785
Ftab
2.95
IKAN SELAR
FK
JKP
JKT
JKS
28620.3
14749.4
48121.2
33371.8
JK
P
S
T
db
3
28
31
JK
KT
14749.4 4916.47
33371.8 1191.85
48121.2
Fhit
4.12507
Ftab
2.95
32
MSe
1191.85
t (α, dfe) 2.04841
α
0.05
dfe
28
r
8
BNT
35.3588
Perlakuan
ST 1
BG
BT
ST 2
Rata-Rata
0
28.625
30.3125
60.6875
Notasi
35.3588
63.9838
65.6713
96.0463
A
A
A
B
KT
1082.31
956.303
Fhit
1.13176
Ftab
2.95
JK
70654.06
95869.11
166523.2
KT
23551.35
3423.897
Fhit
6.878524
Ftab
2.95
Perlakuan Produktivitas
BT
93
ST 1
728.6
ST 2
772.6
BG
1138
Rata-Rata
11.625
91.075
96.575
142.25
IKAN KAKAP
FK
3736.8
JKP
3246.92
JKT
30023.4
JKS
26776.5
JK
P
S
T
UDANG
FK
JKP
JKT
JKS
JK
P
S
T
Mse
t (α, dfe)
α
dfe
r
BNT
233278.7
70654.06
166523.2
95869.11
3423.897
0,05
28
2.048407
8
59.93032
Produktivitas
0
229
242.5
485.5
db
3
28
31
db
3
28
31
JK
3246.92
26776.5
30023.4
Notasi
71.55532
151.0053
156.5053
202.1803
A
B
B
B
Lampiran 5 Uji statistik Keragaman Spesies Hasil Tangkapan
FK
JKP
JKT
JKS
1498.78
23.84375
42.21875
18.375
Mse
0.65625
t (α, dfe) 2.04840714
α
0.05
dfe
28
r
8
BNT
0.82969972
JK
P
S
T
Perlakuan
BT
ST 1
BG
ST 2
db
3
28
31
JK
23.84375
18.375
42.21875
Jumlah
46
50
61
62
KT
7.94792
0.65625
Rata-Rata
5.75
6.25
7.625
7.75
Fhit
12.11
Notasi
6.5797
7.0797
8.4547
8.5797
Ftab
2.95
A
A
B
B
33
Lampiran 6 Contoh perhitungan nilai produksi kotor kapal Avinda (sampel no 2)
Periode
Bulan
Jenis ikan
Kembung
Tembang
Cumi-cumi
Udang
Tenggiri
Kakap
ST 1
Bulan Agustus
Kg
281
28
82.5
51
76
12
TOTAL
Periode
Bulan
Jenis ikan
ST 2
Rp
3 884 000
224 000
2 028 000
2 076 000
1 842 000
312 000
BG
10 366 000
Bulan Agustus
Kg
Rp
Kembung
Tembang
Cumi-cumi
Layur
Selar
Tenggiri
Tongkol
275
536
125
71
71
23
46
3 637 000
4 150 000
2 663 000
1 190 000
1 491 000
540 000
506 000
Udang
101
4 165 000
TOTAL
Periode
Bulan
Jenis ikan
Bulan Agustus
Kg
Kembung
Tembang
Cumi-cumi
Udang
Tongkol
Tenggiri
521
227
102
216.5
153
28
Layur
39
BT
18 342 000
Jenis ikan
Kembung
Tembang
Cumi-cumi
Layur
Selar
Udang
6 885 000
1 815 000
2 145 000
8 660 000
1 685 000
672 000
663 000
TOTAL
Periode
Bulan
Rp
22 525 000
Bulan Agustus
Kg
20.5
95.5
11
52
43.5
6
TOTAL
Rp
266 000
716 000
207 000
832 000
935 000
246 000
3 202 000
Lampiran 7 Penerimaan Produksi per-Bulan
NO
(Kapal)
1
2
3
4
5
6
7
8
Penerimaan Hasil Tangkapan (Agustus)
ST 1
BT
ST 2
BG
(rupiah)
(rupiah)
(rupiah)
(rupiah)
11 360 000 7 548 000
14 103 000
31 936 000
10 366 000 3 202 000
18 342 000
22 525 000
16 224 000 4 656 000
20 289 000
30 230 000
20 980 000 5 408 000
18 622 000
23 395 000
9 026 000 3 938 000
17 925 000
31 731 000
18 374 000 6 117 000
18 512 000
23 253 000
11 432 000 3 951 000
21 669 000
22 717 000
16 966 000 3 163 000
14 643 000
24 090 000
Total
Penerimaan
(rupiah)
64 947 000
54 435 000
71 399 000
68 405 000
62 620 000
66 256 000
59 769 000
58 862 000
34
Lampiran 8 Perhitungan Pendapatan Per-Periode Bulan
Semi Terang Pertama
Kapal
Penerimaan
ST 1
Biaya
Tetap
Biaya Tidak Tetap
(selama ST 1)
1
2
3
4
5
6
7
8
11 360 000
10 366 000
16 224 000
20 980 000
9 026 000
18 374 000
11 432 000
16 966 000
1 557 813
1 825 000
1 557 813
1 975 000
1 857 813
1 675 000
1 657 813
1 850 000
5 686 000
4 853 300
4 251 200
4 329 000
5 206 300
5 688 700
3 461 600
3 838 300
Keuntungan
s.dev
4 116 187
4522257
3 687 700
10 414 987
rata-rata
14 676 000 7 932 168.5
1 960 087
11 010 300
6 312 587
11 277 700
Bulan Terang
Penerimaan
Kapal
B. Terang
1
2
3
4
5
6
7
8
7 340 000
3 205 000
4 304 000
5 408 000
3 818 000
5 757 000
5 191 000
2 874 000
Biaya Tetap
1 557 813
1 825 000
1 557 813
1 975 000
1 857 813
1 675 000
1 657 813
1 850 000
Biaya Tidak
Tetap (selama
B.Terang)
3 767 000
3 050 250
3 655 200
3 550 400
3 360 900
3 467 850
3 149 550
3 133 700
Keuntungan
2 015 187
- 1 670 250
- 909 013
- 117 400
- 1 400 713
614 150
383 637
- 2 109 700
s.dev
1381133.268
rata-rata
-399 262.75
Semi Terang Kedua
Kapal
1
2
3
4
5
6
7
8
Penerimaan
ST 2
14 103 000
18 342 000
20 289 000
18 623 000
18 047 000
18 870 000
21 669 000
14 932 000
Biaya Tetap
1 557 813
1 825 000
1 557 813
1 975 000
1 857 813
1 675 000
1 657 813
1 850 000
Biaya Tidak Tetap
(selama ST 2)
7 505 150
5 252 100
4 454 450
5 851 150
5 657 350
7 303 500
3 973 450
3 736 600
Keuntungan
5 040 037
11 264 900
14 276 737
10 795 850
10 531 837
9 891 500
16 037 737
9 345 400
s.dev
3291786.788
rata-rata
10 898 124.50
35
Bulan Gelap
Kapal
Penerimaan
B. Gelap
Biaya Tetap
Biaya Tidak Tetap
(selama B.Gelap)
Keuntungan
s.dev
1
2
3
4
5
6
7
8
31 936 000
22 525 000
30 230 000
24 395 000
31 731 000
29 253 000
22 717 000
24 090 000
1 557 813
1 825 000
1 557 813
1 975 000
1 857 813
1 675 000
1 657 813
1 850 000
8 396 800
8 351 250
8 391 500
6 139 750
6 341 550
7 822 650
4 025 900
7 280 350
21 981 387
12 348 750
20 280 687
16 280 250
23 531 637
19 755 350
17 034 287
16 876 650
3580341.814
rata-rata
18 511 124.75
Lampiram 9 Perhitungan Analisis Revenue Cost (R/C)
Kapal
Penerimaan
Total (TR)
Biaya Total
Keuntungan
R/C
1
2
3
4
5
6
7
8
64 947 000
54 435 000
71 399 000
68 405 000
62 620 000
66 256 000
59 769 000
58 862 000
30 386 200
27 668 900
26 083 600
26 709 883
26 819 017
29 730 617
19 925 083
24 270 200
34 560 800
26 616 100
45 315 400
41 695 117
35 800 983
36 525 383
39 843 917
34 591 800
2.137
1.967
2.737
2.561
2.335
2.229
3.000
2.425
Lampiran 10 Analisis Usaha Perikanan Mini Purse Seine di PPP Morodemak
(contoh perhitungan pada sampel kapal no 2)
Jumlah tenaga kerja
Jumlah Trip
: 24
: 13
I. Investasi
1. Kapal (umur ekonomis : 10 tahun)
2. Mesin I (umur ekonomis : 8 tahun)
3. Mesin II (umur ekonomis : 5 tahun)
4. Lampu (umur teknis : 5 tahun)
5. Alat Tangkap (umur ekonomis : 10 tahun)
Rp.
Rp.
Rp.
Rp
Rp
171 000 000,00
60 000 000,00
35 000 000,00
18 000 000,00
200 000 000,00
+
Rp.
484 000 000,00
36
II. Biaya Tetap
Biaya penyusutan : (harga investasi : umur ekonomis : 12 bulan)
1. Penyusutan kapal
Rp
2. Penyusutan mesin I
Rp
3. Penyusutan mesin II
Rp
4. Penyusutan lampu
Rp
5. Penyusutan alat tangkap
Rp
Biaya Pemeliharaan
Rp
1. Pemeliharaan kapal
2. Pemeliharaan alat tangkap
Rp
Biaya SIUP
Rp
Perpanjangan SIUP
Rp
1 425 000,00
625 000,00
584 000,00
300 000,00
1 666 700,00
500 000,00
600 000,00
400 000,00
150 000,00
Rp.
+
6 250 000,00
III. Biaya Tidak Tetap
1. Bahan bakar
2. Es
3. Air bersih
4. Konsumsi ABK
5. Oli
6. Rokok
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1 000 000,00
100 000,00
20 000,00
100 000,00
50 000,00
175 000,00
*biaya tidak tetap dikalikan jumlah trip
Biaya retribusi lelang
Rp.
Rp
Rp
Rp
+
1 445 000,00
18 785 000,00
2 784 000,00
+
21 569 000,00
Biaya Total = (Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap
Rp
27 819 000,00
IV. Total Penerimaan
1. Periode Semi Terang Pertama
2. Bulan Terang
3. Semi Terang Kedua
4. Bulan Gelap
Rp
Rp
Rp
Rp
10 366 000,00
3 202 000,00
18 342 000,00
22 525 000,00
+
54 435 000,00
Rp.
V. Analisis Pendapatan Usaha
- Total Penerimaan (TR)
- Total Biaya (TC)
- Keuntungan
- R/C
- Payback Periode (PP)
Rp
Rp
Rp
54 435 000,00
27 819 000,00
26 616 000,00
1.957
1.51
37
Lampiran 11 Dokumentasi
38
39
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kebumen pada tanggal 10 April 1993 sebagai anak
kedua dari dua bersaudara dari pasangan Bambang Sujatmiko dan Parsiti. Riwayat
pendidikan penulis menamatkan pendidikan sekolah di SMA Negeri 2 Semarang
tahun 2008 hingga 2011. Pada tahun 2008 penulis menamatkan jenjang sekolah di
SMP Negeri 2 Semarang. Penulis diterima sebagai mahasiswa pada Program
Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI)
pada tahun 2011.
Selama mengikuti pendidikan di IPB penulis mendapatkan beasiswa
PPA/BBM
pada
tahun
2013-2014.
Penulis
juga
aktif
dibeberapa
organisasi/kelembagaan mahasiswa antara lain IPB Political School (IPS) pada
tahun 2011. Badan Eksekutif Mahasiswa TPB pada tahun 2011. Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM FPIK) Departemen Biro
Corporation yaitu dibidang kewirausahaan pada tahun 2012/2013. Badan
Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) IPB bidang bisnis
kemitraan pada tahun 2013/2014. Serta pernah mengikuti kegiatan Pekan Kreatif
Mahasiswa (PKM) yang berhasil didanai dikti pada tahun 2014.
Download