penataan koridor jalan pasar baru jakarta

advertisement
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
ARSITEKTUR
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik
PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA
Diajukan oleh :
ARDHANA RIESWARI
NIM. L2B 097 215
Periode 79
Mei - September 2002
Kepada
JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadaan perekonomian Indonesia yang sempat anjlok beberapa tahun terakhir ini
sedikit demi sedikit mulai menampakkan arah untuk mencari pegangan yang lebih pasti
berjalan menuju kondisi yang lebih mapan. Diperlukan sebuah perombakan yang
mendasar dan mengali lebih dalam lagi potensi-potensi yang dimiliki negeri ini.
Kota Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia merupakan kota metropolitan
yang mempunyai fungsi sangat strategis. Fungsi kota berpenduduk 12 juta jiwa ini selain
sebagai Pusat Pemerintahan juga merupakan Pusat Bisnis dan Perdagangan. Kota Jakarta
merupakan salah satu pintu gerbang Indonesia untuk mengakses dunia Internasional,
yaitu dengan adanya Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung
Priok. Keberadaan akses-akses tersebut menjadikan upaya untuk memajukan usaha bisnis
dan perdagangan menjadi semakin mudah. Di samping tersedianya kemudahan
aksesibilitas, kegiatan Pariwisata juga menjadi andalan dalam membantu berjalannya
roda perekonomian Indonesia.
Sebagai kota yang telah sangat berkembang kemajuannya dibandingkan kota-kota
lain di Indonesia. Kepariwisatan di Jakarta menjadi sangat beragam macamnya dengan
motivasi kunjungan yang beragam pula. Wisata belanja menjadi salah satu yang
terpopuler dan umum dilakukan baik oleh setiap wisatawan yang datang ke Jakarta
maupun oleh warga Jakarta sendiri. Perkembangan wisata belanja ini dapat terlihat dari
pesatnya pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan di segala penjuru kota. Banyak berdiri
bangunan perbelanjaan dari mini market hingga mal-mal yang megah, namun banyak
pula kawasan perbelanjaan lain yang bukan berupa bangunan megah dan besar yang
kepopulerannya tak kalah dari mal-mal besar. Salah satunya yang banyak menyimpan
nilai historis Jakarta sebagai kota lama adalah kawasan perbelanjaan Pasar Baru.
Kawasan Perbelanjaan Pasar Baru yang terletak di Kelurahan Pasar Baru,
Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat ini sejak awal berdirinya merupakan pusat
perdagangan yang dihuni oleh kaum Tiong Hoa dan Belanda. Distrik ini berada dekat
dengan bangunan-bangunan pusat Pemerintahan Belanda pada masa itu, pelabuhan Sunda
Kelapa beserta pemukiman awal Batavia, serta pusat pemerintahan dan perdagangan lain
di kawasan Kota. Terlihat jelas bahwa Pasar Baru merupakan bagian dari kawasan kota
lama Jakarta. Hal ini merupakan sebuah potensi istimewa yang perlu dioptimalkan yang
dimiliki Pasar Baru sebagai salah satu tujuan wisata belanja di Jakarta.
Konsep perbelanjaan berupa pedestrian mall di jalan Pasar Baru pada awalnya
berupa ruko-ruko berarsitektur kolonial, art deco dan Cina di kanan kiri jalan sepanjang
528 m. membentang meghubungkan jl. Dr. Sutomo di selatan Kali Ciliwung dan Jl.
Samanhudi di utara. Sejalan dengan bergantinya tahun, keadaan bangunan-bangunan
lama tersebut semakin banyak yang tidak terawat dan akhirnya tidak dipertahankan lagi.
Dari 132 ruko yang ada hanya tersisa + 10 bangunan yang masih menampakkan fasade
bangunan lama. Beberapa ruko dengan sengaja menutupi fasade aslinya dengan billboard
yang besar atau dengan materi penutup lainnya. Sisanya ada yang masih berusaha untuk
menampilkan jiwa konservasi di dalamnya dan yang lain merubah total fasadenya tanpa
memperhatikan keselarasan dengan lingkungannya.
Penutupan jalur sirkulasi kendaraan bermotor pada pertengahan tahun 90-an di
Pedestrian Mall Pasar Baru membuat para pejalan kaki dapat lebih aman berbelanja
dengan berjalan kaki menyusuri toko-toko. Namun dengan jarak yang tidak pendek itu,
para pejalan kaki tidak mendapatkan kegiatan rekreasi selain berbelanja dan melihat-lihat
etalase. Hal ini sering menimbulkan kebosanan dan kelelahan pada para pejalan kaki
yang notabene adalah calon konsumen di pusat perbelanjaan tesebut, sehingga akhirnya
mempengaruhi kemajuan pusat perbelanjaan Pasar Baru.
Melihat fenomena diatas, pemikiran yang masuk akal untuk ditindak lanjuti
adalah adanya penataan koridor jalan Pasar Baru Jakarta sebagai daerah kunjungan
wisata belanja yang juga menampilkan image arsitektur yang sesuai di lingkungan kota
lama sekitarnya.
B. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dari pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur ini adalah untuk menggali, mengumpulkan serta mengidentifikasikan
permasalahan yang ada serta merumuskan permasalahan tersebut untuk memperoleh
solusi yang berkaitan dengan Penataan Koridor Jalan Pasar Baru Jakarta.
Sasaran yang ingin dicapai dari pembahasan ini adalah tersusunnya suatu
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Penataan Koridor Jalan Pasar Baru
Jakarta yang mampu merevitalisasi aktifitas-aktifitas di dalamnya.
C. MANFAAT
1. Secara Subyektif
Diharapkan dapat dihasilkan suatu Landasan Program Perencanaan dan
Perancangan yang dapat digunakan untuk merencanakan Penataan Koridor Jalan
Pasar Baru Jakarta.
2. Secara Obyektif
Sebagai mahasiswa arsitektur diharapkan dapat menjadi masukan dan
pengalaman dalam mengenali potensi dan permasalahan yang ada di lapangan,
sehingga dapat mencari pemecahan dan alternatif-alternatifnya secara arsitektural
maupun kontekstual dalam merencanakan dan merancang sebuah obyek.
D. LINGKUP PEMBAHASAN
1. Lingkup Substansial
Lingkup pembahasan yang akan dilakukan dalam disiplin ilmu arsitektur
dengan memperhatikan aspek kebutuhan dan persyaratan arsitektural bagi kawasan.
Dengan menyertakan disiplin ilmu dan pengetahuan lain yang mendukung
pembahasan. Cakupan dari materi penataan koridor jalan Pasar Baru Jakarta yang
diutamakan adalah pada penataan ruang luar, sirkulasi dan parkir, penataan PKL dan
kelengkapan kegiatan yang sesuai dengan kawasan.
2. Lingkup Spasial
Wilayah studi koridor jalan Pasar Baru Jakarta mempunyai batasan-batasan
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara
: Jl. Samanhudi
b. Sebelah Selatan : Jl. Dr. Sutomo
c. Sebelah Timur : Jl. Gereja Ayam
d. Sebelah Barat
: Jl. Pintu Air Raya
E. METODE PENULISAN
1. Tahap pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui pengamatan, foto, pengisian kuesioner,
wawancara dan sketsa-sketsa yang berkaitan erat dengan kawasan studi, pada obyek
jalan Pasar Baru dan narasumber yang mengetahui tentang data, masalah serta potensi
kawasan dan studi literatur.
2. Tahap Analisa
Menganalisa data serta menggali potensi dan masalah yang ada dan
mencari keterkaitan antar masalah dan potensi yang belum dimanfaatkan sehingga
diperoleh gambaran penyebab timbulnya masalah. Tahap ini didasari oleh landasan
teoritis dan tinjauan kawasan.
3. Tahap Sintesa
Merupakan tahap lanjutan dari tahap analisis dengan mengupayakan
pemecahan masalah yang telah dianalisa secara menyeluruh dengan memperhatikan
dan mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan, peraturan-peraturan
pemerintah yang berlaku, potensi yang ada serta factor-faktor lainnya. Pengolahan
hal-hal tersebut secara terpadu menghasilkan output-output berupa alternatif
pemecahan masalah, yaitu berupa landasan program perencanaan dan perancangan.
F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Secara garis besar pembahasan LP3A ini dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang permasalahan, tujuan, sasaran, pembahasan,
manfaat,ruang lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika
BAB II TINJAUAN TEORI
Membahas tentang kajian teori yang digunakan dalam perencanaan dan
perancangan pencatatan koridor jalan Pasar Baru Jakarta yaitu mengenai teori
urban design, citra kota dan elemennya serta menngenai Pedestrian Mall
BAB III TINJAUAN STUDI KASUS
Membahas tentang studi kasusPedestrian Mall di Singapura yang serupa,
dianggap positif dan dapat dijadikan inspirasi serta acuan untuk perencanaan dan
perancangan penataan koridor jalan Pasar Baru Jakarta
BAB IV TINJAUAN KAWASAN JALAN PASAR BARU JAKARTA
Membahas tenatng tinjauan kawasan konteks Kota Jakarta dan tinjauan jalan
Pasar Baru dalam konteks kawasan, baik secara fisik maupun non fisik
BAB V ANALISA JALAN PASAR BARU JAKARTA
Membahas tentang analisa kawasan jalan Pasar Baru Jakarta dalam konteks kota
dan dalam konteks kawasan
BAB VI KESIMPULAN BATASAN DAN ANGGAPAN
Berisi mengenai kesimpulan hasil analisa keseluruhan pada kawasan jalan Pasar
Baru Jakarta dan batas lingkup perencanaan dan anggapan-anggapan yang dipakai
untuk memudahkan dan memperjelas penataan kawasan
BAB VII PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Membahas tentang pendekatan jenis kegiatan dan tuntutan kebutuhan, pendekatan
perencanaan penataan kawasan, pendekatan perancangan kawasan serta
pendekatan kebutuhan besaran ruang
BAB VIII KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN
Berisi tentang konsep dasar perencanaan dan perancangan pengembangan
kawasan serta program ruang kawasan
Download