Pengawetan bahan pangan - e

advertisement
Pengawetan bahan pangan
SMA Negeri 5 Mataram
Dhita Fajriastiti Sativa, S.Pd.
Prinsip pengawetan pangan



Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi
(autolisis) bahan pangan
Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor
lingkungan termasuk serangan hama
Mencegah atau memperlambat kerusakan mikrobial.
Bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet juga
diharapkan dapat mengganggu kondisi optimal
pertumbuhan mikroba. Ditinjau secara kimiawi,
pertumbuhan mikroba yang paling rawan adalah
keseimbangan elektrolit pada
sistem metabolismenya. Karena itu bahan kimia yang
digunakan untuk antimikroba yang efektif biasanya
digunakan asam-asam organik
Cara mencegah atau memperlambat
kerusakan mikrobial




Mencegah masuknya mikroorganisme (bekerja dengan aseptis)
Mengeluarkan mikroorganisme, misalnya dengan proses filtrasi
Menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme,
misalnya dengan penggunaan suhu rendah, pengeringan,
penggunaan kondisi anaerobik atau penggunaan pengawet
kimia
Membunuh mikroorganisme, misalnya dengan sterilisasi
atau radiasi.
Pengawetan bahan
pangan
Secara Fisik
- Penjemuran/
Pengeringan
- Pendinginan
- Pembekuan
- Pasteurisasi
- Sterilisasi
- Vakum
Secara Biologi
Fermentasi
Secara Kimia
-
Pengasapan
Pengasaman
Pengasinan
Pemanisan
Penambahan
bahan kimia
Secara Fisik
1.Pengeringan/
penjemuran
Penjemuran atau pengeringan adalah
cara mengawetkan bahan pangan
dengan bantuan sinar matahari untuk
menurunkan serta menghilangkan
kadar air yang ada di bahan pangan
sehingga microorganisme terhambat
perkembangannya
Pendinginan dan pembekuan


Pendiginan adalah penyimpanan bahan
pangan di atas suhu pembekuan bahan
yaitu -2 sampai +10 0 C.
Pembekuan adalah penyimpanan bahan
pangan dalam keadaan beku yaitu pada
suhu 12 sampai -24 0 C. Pembekuan
cepat (quick freezing) di lakukan pada
suhu -24 sampai
-40 0 C
Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan pangan tidak dapat
membunuh bakteri tetapi hanya menghambat perkembangannya,
sehingga jika bahan pangan beku misalnya di keluarkan dari
penyimpanan dan di biarkan mencair kembali (thawing),
Pasteurisasi


&
Pasteurisasi adalah proses pemanasan
dengan suhu antara 60-75◦c untuk
membunuh organisme merugikan seperti
bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan
suatu proses untuk memperlambatkan
pertumbuhan mikroba pada makanan.
Sterilisasi adalah proses pemanasan dengan
suhu > 100 ◦c dimana semua bakteri akan
mati kecuali spora dan microorganisme
yang bertahan disuhu > 100 ◦c
Sterilisasi
Vakum
Adalah proses pengeluaran oksigen dari
dalam kemasan produk, dengan tujuan
untuk mengurangi oksigen, sehingga
dapat menghambat pertumbuhan bakteri
aerobik atau jamur dan mencegah
penguapan. Bakteri tidak akan bisa
berkembang jika tidak adanya kadar
oksigen ini membuat makanan yang
terletak didalam kemasan produk akan
tetap terjaga kehigienisannya dan
membuat makanan jadi bisa bertahan
dalam waktu yang sudah ditentukan
Secara Biologi
Fermentasi
Fermentasi dalam pemrosesan bahan
pangan adalah
pengubahan karbohidrat menjadi alkohol
dan karbon dioksida atau asam amino
organik
menggunakan ragi, bakteri, fungiatau
kombinasi dari ketiganya di bawah
kondisi anaerobik
Secara Kimiawi
Pengasapan
Pengasapan bertujuan untuk meningkatkan
flavor dan menampakkan permukaan bahan
pangan yang menarik, selain mampu
menambah aroma serta cita rasa pengasapan
juga dapat menghambat oksidasi lemak
dalam bahan tersebut. Pengasapan
dikombinasikan dengan pemanasan untuk
mengeringkan bahan dan membunuh
mikroba
Pengasaman
Pengasaman adalah suatu proses
pengolahan yang dilakukan
dengan cara diberi asam dengan
tujuan untuk mengawetan melalui
penurunan derajat pH
(mengasamkan) produk makanan
sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk.
Pengasinan
Pengasinan digunakan karena
kebanyakan bakteri, fungi dan
organisme patogenik potensial
lainnya tidak dapat bertahan hidup
di dalam sebuah lingkungan dengan
kadar garam yang tinggi,
karena hipertonik alami dari garam.
Pemanisan
Pemanisan makanan yaitu dengan
menaruh atau meletakkan makanan
pada medium yang mengandung
gula dengan kadar konsentrasi
sebesar 40% untuk menurunkan
kadar mikroorganisme. Jika dicelup
pada konsenstrasi 70% maka dapat
mencegah kerusakan makanan.
Bahan tambah kimia
Bahan pengawet dari bahan kimia berfungsi
membantu mempertahankan bahan makanan dari
serangan makroba pembusuk dan memberikan
tambahan rasa sedap, manis, dan pewarna.
Contoh beberapa jenis zat kimia : cuka, asam asetat,
fungisida, antioksidan, in-package desiccant,
ethylene absorbent, wax emulsion dan growth
regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari
ancaman kerusakan pasca panen untuk
memperpanjang kesegaran masa pemasaran. Nitogen
cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat
buah dan sayur sehinga dipertahankan kesegaran.
Soal
a. Susu
e. Sayur
i. Telur asin
m. Kerupuk
b. Sale pisang
f. Es batu
j. Permen
n. teh botol
c. Ikan asin
g. Tempe
k. Yogurt
o. Keju
d. Sosis
h. Sirup
l. Ikan sarden p. Bakso
Kelompokkan produk-produk tersebut pada masing-masing,
kemudian beri penjelasan mengapa produk tersebut masuk pada
cara pengawetan itu!
Download