Modul Word Graph Kata Kerja Pada KG_ Editor

advertisement
15
Customer Test-drives Mock-up
Iterasi
ketiga
dilakukan
untuk
mengakomodasi kesalahan pada hasil iterasi
kedua. Hasil iterasi ketiga sudah dapat
memenuhi kebutuhan pengguna untuk kata
berulang. Kata berulang dengan kata kedua
yang mengalami peluruhan sudah dapat
diproses pada proses stemming. Pola 4 sudah
dapat dibangkitkan seluruhnya karena fungsi
stemming sudah dilakukan perbaikan sehingga
dapat mengakomodasi kata kedua yang
mengalami peluruhan. Hasil pengujian mock-up
iterasi ketiga dapat dilihat lebih rinci pada
Lampiran 20.
Analisis Hasil Pengujian Keseluruhan
Pengujian sistem dilakukan dengan metode
pengujian black box, yaitu pengujian yang
memeriksa apakah masukan dari pengguna
memberikan keluaran yang sesuai dengan tidak
memperhatikan proses di dalamnya. Sejumlah
kata masukan diturunkan untuk melatih seluruh
kebutuhan fungsional. Pengujian sistem ini
dilakukan dengan menguji berbagai macam
kemungkinan masukan berdasarkan aturan
pembentukan kata kerja. Setiap kekurangan dan
penambahan requirement pada saat pengujian
kemudian diperbaiki sehingga dapat memenuhi
kebutuhan sistem.
Hasil pengujian dari modul pembangkitan
word graph kata kerja yaitu diperoleh akurasi
pengujian sebesar 98,57%. Jumlah kata yang
diuji berjumlah 140 kata yang terdiri atas 10 30 kata pengujian tiap word graph kata kerja.
Terdapat pola pembentukan kata kerja pada
word graph kata kerja yang tidak dapat dikenali
secara tepat.
Word graph kata kerja yang terdapat kata
kerja dasar terikat (DT) tidak dapat
dibangkitkan karena data yang didapatkan dari
KBBI tidak mengakomodasi keterangan
mengenai kata kerja dasar terikat, yaitu kata
kerja yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa
penambahan imbuhan seperti pada kata „alir‟.
Oleh karena itu, DT hanya akan terdeteksi
sebagai kata kerja biasa. Pola tersebut akan
terdeteksi sebagai Pola 2. Word graph lain yang
tidak dapat dibangkitkan, disebabkan karena
sistem tidak bisa membedakan jenis kata kerja
transitif dan intransitif. Kata masukan
merupakan kata tunggal sehingga kata kerja
dianggap sebagai kata kerja intransitif yang
tidak perlu terikat dengan objek. Hal tersebut
menyebabkan
pola
pembentukan
yang
memerlukan kata kerja transitif yaitu pola terKKDt(-i) pada Pola 3 terdeteksi sebagai Pola 7.
Sistem juga tidak dapat menentukan pola
pembentukan dengan kata dasar berupa frasa
preposisional (FP) karena kata dasar berupa FP
tidak terdapat pada KBBI.
Kesalahan penentuan word graph terjadi
pada Pola 5 dengan pola pembentukan berKKan yaitu kata kerja dengan awalan ber- yang
bertemu dengan kata dasar dengan akhiran yang
tidak dapat dipisahkan, sedangkan pada Pola 6
terdapat pola pembentukan ber-KK-an, yaitu
kata kerja yang memiliki awalan ber- dan
akhiran -an. Sistem tidak dapat memeriksa kata
dasar yang memiliki imbuhan yang telah
melekat, sistem akan langsung memisahkan
kata dasar dengan imbuhan yang terdeteksi.
Oleh karena itu, pola ber-KKan (Pola 5)
terdeteksi sebagai pola ber-KK-an (Pola 6).
Kekurangan modul word graph kata kerja
juga terdapat pada penggambaran relasi. Relasi
ALI yang menunjuk dari dan ke token yang
sama, hanya digambarkan oleh garis berupa
lingkaran tidak penuh tetapi tidak terdapat tanda
panah pada ujungnya. Selain itu, fungsi
stemming tidak dapat mengakomodasi kata
masukan dengan kata dasar yang terdiri atas
satu suku kata, namun kata masukan tersebut
dapat diproses jika terdapat dalam KBBI.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
sebuah modul word graph kata kerja pada
sistem
KG_EDITOR
telah
dibangun.
Pembuatan modul word graph kata kerja
dikembangkan dengan menggunakan bahasa
pemrograman Java berbasis desktop. Modul
word graph kata kerja pada KG_EDITOR dapat
mengenali 10 word graph kata kerja
berdasarkan masukan yang diberikan oleh
pengguna.
Pengujian modul word graph kata kerja
pada KG_EDITOR menghasilkan akurasi
sebesar 98,57%. Jumlah kata yang diuji
berjumlah 140 kata kerja. Sebanyak 2 dari 140
kata tersebut tidak dapat dibangkitkan word
graph kata kerja yang sesuai. Kesalahan dapat
terjadi karena terdapat dua pola yang memiliki
struktur yang sama sehingga mengakibatkan
kesalahan pendeteksian word graph kata
kerja.Modul word graph kata kerja pada
KG_EDITOR secara garis besar sudah cukup
berhasil karena telah mampu membangkitkan
pola aturan word graph kata kerja sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Muslik (2009).
Download