faktor-faktor yang mempengaruhi peran ganda wanita hindu dalam

advertisement
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAN GANDA
WANITA HINDU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN
PENDIDIKAN ANAK
I N. Suparman
Program Studi Pendidikan Agama Hindu STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
Email: [email protected]
ABSTRAK
Peran Wanita adalah peranan wanita sebagai ibu rumah tangga. Sifat-sifat feminim yang
dianugrahkan alam kepada kaum wanita sebagai ibu rumah tangga. Sifat-sifat feminis yang
dianugrahkan alam kepada kaum wanita member kemampuan khas kepadanya untuk melakukan
tugas-tugas pengasuhan, pendidikan, pemberian kasih saying, cinta kasih, kesabaran, ketabahan dan
kesetiaan. Dengan demikian, secara kodrati, wanita tidak hanya ditakdirkan sebagai kekuatan
penyeimbang atas guncangan-guncangan emosi yang dialami kaum pria, melainkan juga secara
kodrati ditakdirkan untuk menerima tugas domestik. Keterlibatan wanita dalam sektor nafkah
menyebabkan peranan mereka sangat penting dan semakin bertambah kompleks. Hal ini tidak saja
menambah kesibukan mereka, berarti pula mereka telah meninggalkan rumah dalam jangka
waktunya dalam mengurus rumah tangga termasuk pendidikan anak-anakanya yang sebenarnya
menjadi tugas utamanya dalam lingkup keluarga. Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan
permasalahan yaitu (1) faktor-faktor apa yang mempengaruhi peran ganda wanita hindu dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan anak?(2) Apakah pengaruh faktor-faktor peran ganda wanita
hindu terhadap pendidikan anak?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peran
ganda wanita hindu dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan untuk mengetahui pengaruh
faktor-faktor peran ganda wanita hindu terhadap pendidikan anak. Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam teknik
pengambilan data, yaitu observasi, Wawancara, Study kepustakaan dan dokumentasi. Hasil
penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa: Jumlah pendapatan keluarga, frekuensi Kerja, dan
jumlah tanggungan keluarga berpengaruh nyata dan significant terhadap peran ganda wanita hindu
dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak.Adapun pengaruh dari faktor peran ganda wanita
hindu terhadap pendidikan anak yaitu wanita hindu yang mempunyai peran ganda sebagai pedagang
mempunyai tingkat pendidikan anak sebagai pegawai Bank sebanyak 18 Jiwa (45.00%) , sedangkan
responden yang berperan ganda sebagai penjahit yang tingkat pendidikan anaknya sebagai
Polisi/PNS sebanyak 15 jiwa (37.5%). Serta responden yang berperan ganda sebagai buruh yang
memiliki pendidikan anak sebagai wiraswasta sebanyak 7 jiwa (17.5%). Pada umumnya jika dilihat
dari jenis pekerjaan yang dilakukan responden, baik sebagai penjahit, pedagang maupun buruh,
sebagian besar tingkat pendidikan anaknya tersebut meningkat.
Kata Kunci: Faktor yang Mempengaruhi, Peran Ganda Wanita Hindu, dan Kebutuhan
Pendidikan Anak
1. Pendahuluan
Kemampuan dan potensi yang memadai
penerus). Oleh karena itu, diperlukan inovasi
dari wanita, sebagai istri dan ibu rumah tangga
peningkatan kemampuan dan potensi kaum
merupakan
wanita,
aspek
terpenting
dalam
menentukan keberhasilan suatu rumah tangga
dan adopsi yang berkaitan dengan strategi
sehingga
wanita
dapat
berperan
optimal disektor domestik secara profesional.
(terutama masa depan anak-anak/generasi
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
89
Wanita mempunyai peranan yang sangat
yang dianugrahkan alam kepada kaum wanita
penting dalam sejarah peradaban manusia.
member kemampuan khas kepadanya untuk
Tokoh-tokoh dunia mengakui bahwa di balik
melakukan
setiap pelaku sejarah yang sukses selalu ada
pendidikan, pemberian kasih saying, cinta
wanita
kasih, kesabaran, ketabahan dan kesetiaan.
memberi
perjuangan
inspirasi
kepadanya.
menunjukkan
adanya
dan
semangat
Pernyataan
pengakuan
ini
bahwa
tugas-tugas
pengasuhan,
Dengan demikian, secara kodrati, wanita tidak
hanya
ditakdirkan
kekuatan
peranan wanita tidak bisa dikesampingkan
penyeimbang
dalam
kehidupan
emosi yang dialami kaum pria, melainkan juga
bersama yang lebih baik. Dalam bidang
secara kodrati ditakdirkan untuk menerima
keagamaan, dapat dipastikan bahwa tidak ada
tugas domestik.
mewujudkan
cita-cita
atas
sebagai
guncangan-guncangan
upacara keagamaan yang tidak melibatkan
Dalam kenyataannya saat ini wanita
kaum wanita. Bahkan dalam kebudayaan local,
tidak lagi hanya menjalankan fungsi sebagai
seperti dalam perang pandan di tenganan
istri dan ibu rumah tangga (tugas domestik)
misalnya, para wanita muda dihadirkan dalam
saja, namun juga berpartisipasi dalam kegiatan
arena
perang
menyemangati
pandan
para
jejaka
tersebut
untuk
yang mendatangkan penghasilan keluarga dan
yang
sedang
kegiatan lainnya yang dibutuhkan dalam
bertarung menggunakan senjata daun pandan.
pembangunan.
Peran wanita sebagai motivator, khusus dan
wanita yang meningkat seyogyanya seiring
purana mengisahkanya bagi para ksatria yang
dengan peningkatan produktivitas. Dalam
akan terjun ke medan perang, merupakan
meningkatkan
peran yang sudah dilakoni wanita sejak jaman
tersebut sangat penting.
dahulu kala. Halaman-halaman Itihasa dan
purana
mengisahkan
ksatria
yang
ketahanan
angkatan
keluarga,
kerja
aspek
Penelitian ini dilaksanakan di Desa
para
Tolai. Mulai dari observasi, wawancara,
berkat
sampai pengolahan dan penyusunan data
semangat yang dilontarkan kaum wanita,atau
penelitian membutuhkan waktu beberapa
sumpah-sumpah para ksatria untuk membunuh
bulan. Sumber data terdiri dari data primer
lawan-lawannya
sebagai
dan data sekunder. Teknik observasi yang
dilakukan
digunakan adalah observasi bersifat kwasi
balasan
atas
kepahlawanan
Partisipasi
pantang
menyerah
dimedan
penistaan
perang
yang
terhadap kaum wanita.
partisipan dimana peneliti peneliti hanya
Lebih jauh dan lebih dalam dari peran
tersebut adalah peranan wanita sebagai ibu
rumah
tangga.
Sifat-sifat
feminim
yang
terlibat dalam situasi tertentu saja, yaitu
sebagai peneliti.
Dalam
Penelitian
dilakukan
dengan
dianugrahkan alam kepada kaum wanita
penyebaran angket terhadap informan serta
sebagai ibu rumah tangga. Sifat-sifat feminis
wawancara dilakukan dengan memadukan
90
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
kedua tehnik wawancara tersebut di atas
Menurut Henanto (1994), pendapatan
sehingga memungkinkan wawancara dapat
keluarga adalah jumlah penghasilan rill dari
berlangsung secara terbuka dan luwes, yang
seluruh
akhirnya dapat diperoleh informasi yang lebih
digunakan
banyak dan pertanyaan tidak terpaku pada
bersama maupun perseorangan dalam rumah
permasalahan atau tidak menjenuhkan kedua
tangga.
belah pihak.
anggota
untuk
rumah
tangga
memenuhi
yang
kebutuhan
Pendapatan keluarga merupakan balas
Penentuan
menggunakan
karya atau jasa atau imbalan yang diperoleh
teknik purposive sampling karena peneliti
karena sumbangan yang diberikan dalam
sudah menentukan responden yang akan
kegiatan
mengisi angket dan diwawancarai. Sumber
pendapatan keluarga berasal dari: (a) Usaha itu
data dalam penelitian ini adalah data primer
sendiri (misalnya berdagang, bertani), (b)
yaitu
hasil
Bekerja pada orang lain (misalnya karyawan).
observasi dan wawancara pada orang yang
Pendapatan bisa berupa uang maupun barang
sering terlibat didalam pembuatan daksina
misalnya berupa santunan baik berupa beras,
dan data sekunder yaitu melalui buku-buku
fasilitas perumahan dan lain-lain (Daryanto,
penunjang yang terkait dengan penelitian.
1998).
data
informan
yang
diperoleh
dari
produksi.
Secara
konkritnya
Teknik analisis data yang digunakan adalah
Berdasarkan data jumlah pendapatan
1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3)
seperti yang tercantum pada lamiran 1, data
menarik kesimpulan.
jumlah pendapatan yang diperoleh responden
2. Hasil dan Pembahasan
wanita hindu di Desa Tolai dapat dilihat dalam
Setelah
melakukan
tahapan
proses
pengumpulan data dan proses analisa data,
maka faktor-faktor apa yang mempengaruhi
peran ganda wanita hindu dalam memenuhi
kebutuhan pendidikan anak dan
faktor-faktor
peran
ganda
pengaruh
wanita
hindu
terhadap pendidikan anak dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Peran Ganda Wanita Hindu
Dari hasil penelitian yang dilakukan
diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi
peran ganda wanita hindu yaitu:
a)
Faktor Jumlah Pendapatan
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Pendapatan Responden Wanita
Hindu, 2016
Pendapatan
(Rp)
1.500.000 – 3.000.000
3.100.000 – 4.600.000
4.700.000 – 6.200.000
Jumlah
Jumlah
Responden
(Orang)
37
3
0
40
Persentase
(%)
92.5
7.5
0
100.00
Sumber: Diolah dari data primer, 2016
Dari Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa
pendapatan responden Wanita Hindu di Desa
Tolai Rp. 1.500.000 – Rp. 3.000.000 sebesar
92.5%, Rp. 3.100.000 – Rp. 4.600.000 sebesar
7.5%. Data tersebut memberikan gambaran
bahwa
secara
keseluruhan
responden
berpenghasilan relatif cukup tinggi, sehingga
91
diharapkan dapat menambah dukungan dana
dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan anak-
Tabel 5.5. Frekuensi Responden Melakukan
Kerja Tambahan,2016
Frek Melakukan
Kerja
(Jam)
5 - 10
11 – 15
16 - 20
21 - 24
Jumlah
anaknya.
b) Faktor Frekuensi Kerja (Peran Ganda)
Pengertian peran ganda wanita di era
pembangunan adalah partisipasi wanita yang
mencakup sektor domestik maupun sektor
Jumlah
Responden
(Orang)
1
1
35
3
40
Persentase
(%)
2.5
2.5
87.5
7.5
100.00
Sumber: Diolah dari data primer, 2016
publik, dimana hal ini sangat dibutuhkan untuk
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian
mendukung keberhasilan pembangunan. Pada
besar responden (87.5%) sangat tinggi etos
masyarakat pedesaan peran ganda wanita
kerja
bukanlah hal yang baru.Mereka disamping
menunjukkan
sebagai istri, ibu juga harus bekerja diluar
responden menyadari dengan keadaan rumah
rumah,
tangga, selain sebagai
misalnya:
bertani,
berkebun,
yang
dimiliki.
bahwa
Data
tersebut
hampir
seluruh
istri
yang harus
berdagang, mencari kayu, bekerja sebagai
berkewajiban memenuhi kebutuhan keluarga,
buruh dan lain-lain. Karena tanpa bekerja
wanita juga berperan ganda untuk mencari
kebutuhan hidup tidak akan terpenuhi. Berarti
pekerjaan
bekerja merupakan suatu keharusan. Pada
kekurangan pendapatan tersebut.
umumnya
c)
wanita
yang
memiliki
taraf
pendidikan yang tinggi merupakan sumber
tambahan
untuk
memenuhi
Faktor Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan keluarga adalah
daya bagi pembangunan, sehingga bila tidak
jumlah
anggota
keluarga
yang
menjadi
dimanfaatkan merupakan suatu penghamburan
tanggungan seorang kepala keluarga (KK),
dana.
terdiri dari istri, anak maupun keluarga yang
wanita
menetap dalam satu manajemen rumah tangga.
diartikan sebagai dua atau lebih peran yang
Jumlah anggota keluarga dapat dijadikan
harus dimainkan oleh seorang wanita dalam
motivasi untuk bekerja lebih baik, jika jumlah
waktu
peran-peran
tanggungan keluarga itu termasuk dalam
tersebut umumnya mengenai peran domestik,
golongan umur produktif dapat memberikan
sebagai ibu rumah tangga, dan peran publik
bantuan berupa tenaga pada setiap kepala
yang umumnya dalam pasar tenaga kerja
keluarga masing-masing. Untuk lebih jelasnya
(Rustiani, 1996: 60).
jumlah tanggungan keluarga responden dapat
Secara
umum
bersamaan.
peran
Adapun
ganda
Data frekuensi responden melakukan
dilihat pada Tabel 5.3.
kerja (berperan Ganda) dapat dilihat pada
Tabel 5.5.
92
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
Tabel 5.3. Jumlah Tanggungan Keluarga
Responden, Tahun 2016
Jumlah
Responden
Tanggungan
(Jiwa)
Keluarga (Jiwa)
1-3
14
4-6
26
Jumlah
40
Sumber: Diolah dari data primer, 2016
Persentase
(%)
35.00
65.00
100.00
Tabel 5.7. Analisis Ragam Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Peran Ganda Wanita
Hindu untuk Memenuhi Kebutuhan
Pendidikan Anak
Uraian
Regression
Residual
Total
Jumlah
Kuadrat
7,871
73,229
81,100
Df
3
36
39
Kuadrat
Tengah
2,624
2,034
F
hitung
1,290
Tabel 5.3 menunjukan bahwa sebagian
Sumber: Hasil Analisis Data Primer, 2016
besar responden yaitu sebanyak 14 jiwa
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa F
(35.00%)
memiliki
jumlah
tanggungan
1,290 > F
tabel
F tabel
α 5%
0.293
hitung
=
= 0,293 membuktikan menolak
keluarga 1 – 3 orang, sedangkan 26 jiwa
hipotesis nol (H0) pada α = 5%, artinya
(65.00%) mempunyai
jumlah tanggungan
variabel bebas Pendapatan (X1), Frekuensi
keluarga 4 – 6 orang. Hal ini menun jukkan
Kerja (X2) dan Jumlah Tanggungan (X3)
bahwa selain sebagai sumber tenaga kerja
secara
yang potensial, jumlah tanggungan keluarga
mempengaruhi peran ganda wanita hindu
responden relatif tinggi sehingga wanita hindu
dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak.
(Istri) wajib untuk mempunyai pekerjaan
Pengaruh dari masing-masing variabel bebas
tambahan
(X) terhadap variabel tidak bebas (Y) data
untuk
pemenuhan
kebutuhan
(simultan)
bersama-sama
pendidikan anaknya.
diketahui dengan menggunakan uji-t (t-test)
d) Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
seperti tertera pada Tabel 5.8.
Peran
Ganda
Wanita
Hindu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam
Memenuhi Kebutuhan Pendidikan Anak
Koefisien Determinasi yang disesuaikan (R2)
berganda
sebesar 0.9705 menunjukkan bahwa variasi
digunakan untuk mengetahui hubungan secara
faktor peran ganda wanita hindu (Y) dapat
langsung antara variabel yang dijelaskan (Y)
diterangkan oleh variabel bebas pendapatan
dan variabel yang menjelaskan (X). Adapun
(X1)
faktor-faktor yang mempengaruhi peran ganda
Tanggungan (X3) sebesar 97,05%, sedangkan
wanita hindu dalam memenuhi kebutuhan
2,95% diterangkan oleh faktor lain yang tidak
pendidikan anak yakni: Pendapatan Keluarga,
dimasukkan dalam model.
Frekuensi kerja dan Jumlah tanggungan.
Tabel 5.8. Koefisien Regresi Berganda Dari
Faktor Yang Mempengaruhi Peran Ganda
Wanita Hindu di Desa Tolai, 2016
Analisis
regresi
linier
,frekeunsi kerja (X2)
Uraian
Konstanta
Pendapatan (X1)
Frekuensi Kerja (X2)
Jumlah Tanggungan (X3)
R2 = 0,9705
T tabel α 5% = 0,293
N = 40
dan Jumlah
Koefisien
Regresi
20,477
0,201
0,165
0,154
t hitung
0,874
0,452
1,748
Sumber : Hasil analisis data primer, 2016
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
93
Estimasi Koefisien regresi pada Tabel
Dampak juga bisa merupakan proses lanjutan
5.8 dapat ditulis dalam bentuk persamaan
dari sebuah pelaksanaan pengawasan internal.
matematik sebagai berikut:
Seorang
Y = 20,477 + 0,874 X1 + 0,452 X2+ 1,748 X3
selayaknya bisa memprediksi jenis dampak
Dalam persamaan regresi
pemimpin
yang
handal
sudah
dari suatu
yang akan terjadi akan sebuah keputusan yang
penelitian, nilai koefisien pada masing-masing
akan diambil. Dampak adalah pengaruh kuat
variabel independen (pendapatan, frekuensi
yang mendatangkan akibat, baik negatif
kerja, dan dummy pekerjaan) harus melalui
maupun positif. Dampak merupakan sesuatu
pengujian secara parsial, hal ini bertujuan
yang bersifat objektif yang merupakan konsep
untuk mengetahui variabel independen mana
pengawasan internal sangat penting, yang
saja yang memiliki pengaruh nyata terhadap
dengan mudah dapat diubah menjadi sesuatu
variabel dependen.
yang dipahami dan ditanggapi secara serius
Uji t
(individual test) merupakan
hitung
oleh manajemen.
salah satu bagian dalam analisis regresi linier,
dalam uji t
Sesuai dengan data yang diperoleh
ini data yang terdapat pada
diketahui bahwa tingkat pendidikan anak dari
tabel yang menunjukkan nilai koefisien untuk
wanita hindu yang mempunyai peran ganda
masing-masing variabel independen.Apabila
relatif heterogen. Berdasarkan data tingkatan
nilai t
yang digunakan sebagai ukuran
pendidikan anak yang tercantum maka secara
maka nilai t hitung tersebut harus dibandingkan
rinci jenis pendidikan yang dimiliki oleh anak
tingkat alpha (α = 5%).
dari responden terkusus pada Wanita Hindu di
dengan α = 5%,
Desa Tolai dapat diklasifikasikan dalam Tabel
hitung
hitung
dengan nilai t
tabel
Apabila nilai t
hitung
>t
tabel
maka dinyatakan secara individual variabel
5.9.
independen
Tabel 5.9 Tingkat Pendidikan anak
Responden Wanita Hindu Desa Tolai, 2016
berpengaruh
nyata
terhadap
variabel dependen dengan tingkat kesalahan α.
Namun apabila t
hitung
<t
tabel
dengan α = 5%,
maka tidak ada pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
e)
Pengaruh Faktor Peran Ganda Wanita
Hindu Terhadap pendidikan anak
Pengaruh sama halnya dengan Dampak.
Pekerjaan
Orang
Tua
Penjahit
Pedagang
Buruh
Jumlah
Pendidikan
Anak
Polri/PNS
BanK
Wiraswasta
Jumlah
Responden
(Orang)
15
18
7
40
Persentase
(%)
37.5
45.0
17.5
100.00
Sumber: Diolah dari data primer, 2016
Berdasarkan Tabel 5.9 diketahui bahwa
wanita hindu yang mempunyai peran ganda
Dampak secara sederhana bisa diartikan
sebagai
sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap
pendidikan
keputusan yang diambil oleh seorang atasan
sebanyak 18 Jiwa (45.00%) , sedangkan
biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik
responden
itu dampak positif maupun dampak negatif.
penjahit yang tingkat pendidikan anaknya
94
pedagang
anak
mempunyai
sebagai
pegawai
tingkat
Bank
yang berperan ganda sebagai
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
sebagai Polisi/PNS sebanyak 15 jiwa (37.5%).
pekerjaannya sebagai pedagang menyatakan
Serta responden yang berperan ganda sebagai
bahwa:
buruh yang memiliki pendidikan anak sebagai
“.....kebetulan anak saya sekarang pegawai
BanK yang bekerja di BanK BNI Tolai,
merupakan suatu kebagaan tersendiri bagi
orang tua yang hanya bekerja sebagai
pedagang bisa menjadikan anak pegawai. Cara
saya
mendidik
adalah
dengan
cara
memberikan asuhan yang seimbang antara
pekerjaan yang saya lakukan dengan mendidik
anak-anak saya, demikian juga suami saya, ya
sedapat mungkin tiang menyempatkan diri
memberikan nasehat, wejangan serta dorongan
moril maupun materil yang saya peroleh dari
hasil berjualan sedikit demi sedikit juga bisa
mendukung.....”
wiraswasta sebanyak 7 jiwa (17.5%). Pada
umumnya jika dilihat dari jenis pekerjaan yang
dilakukan responden, baik sebagai penjahit,
pedagang maupun buruh, sebagian besar
tingkat
pendidikan
anaknya
tersebut
meningkat. Yang membedakannya adalah
tingkat pendidikan anak tersebut. Hasil analisis
yang dilakukan didukung oleh pendapat
beberapa informan yaitu seorang ibu rumah
tangga Ni Wayan Budiani yang pekerjaannya
Berdasarkan hasil wawancara di atas
sebagai penjahit menyatakan bahwa,
dapat diketahui bahwa ibu informan yang
“ ......sebelum saya berangkat kerja kebetulan
saya sebagai buruh penjahit, saya utamakan
dulu pekerjaan rumah, jika sudah beres semua
urusan rumah tangga apalagi anak saya
sebagai guru harus sarapan pagi, nah
kewajiban saya sebagai seorang ibu harus
dapat mengimbangi waktu yang ada,begitu
kira” yang saya lakukan supaya karir anak
saya jalan dan selalu ada kontrol dari orang
tua......”
Berdasarkan hasil wawancara di atas
melakoni pekerjaan sebagai pedagang selain
dapat diketahui bahwa orang tua
yang
memiliki pekerjaan tambahan sebagai penjahit
juga bisa mengatur waktu yang ada agar
supaya keluarganya tidak terabaikan akibat
pekerjaan yang dilakoni. Selain tugas yang
begitu
padat
yang
dilakukan
untuk
mendapatkan penghasilan tambahan guna
memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya,
wanita hindu ini juga menyesuaikan dan
memanfaatkan waktu yang ada.
Ungkapan lainnya juga disampaikan
oleh seorang ibu Ni Ketut Widiasih yang
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
berdagang juga selalu menyempatkan diri
untuk mendidik anaknya sehingga anaknya
berhasil menjadi pegawai BanK BNI di Desa
Tolai. Hal tersebut sangat nampak bahwa
orang tua terutama ibu tidak hanya bekerja
tetapi mampu mengimbangi kerja dengan
memanfaatkan waktu sehingga bisa berjalan
seperti
biasanya
serta
mendukung
terbentuknya karir seorang anak.
Hal sejalan juga diungkapkan oleh
seorang ibu yang pekerjaannya buruh yaitu Ni
Wayan Warni mengungkapkan bahwa:
“.....sebagai seorang ibu tidak pernahlah saya
mengeluh dengan pekerjaan yang saya lakukan
walaupun hanya sebagai buruh harian di
tempat penjualan banten. Saya bekerja harian
ya mendapatkan uang hanya 100 ribu perhari,
itu semua saya sisihkan untuk kebutuhan
keluarga dan kebutuhan pendidikan anak. Ya
selama ini berjalan seperti biasa dan
berimbang antara kebutuhan keluarga dan
kebutuhan pendidikan anak. Tapi saya bangga
walaupun saya hanya seorang buruh anak saya
pendidikannya juga bisa hingga sarjana.
95
Semua itu berkat jerih payah saya sebagai
seorang ibu demikian juga bapaknya yang
menambah penghasilan lainnya.....”
perubahan
kebudayaan(cultural
change).
Kedua konsep tersebut hanya dapat dipisahkan
secara teori, namun dalam realitas tidak
Berdasarkan hasil wawancara di atas
terpisahkan (pelly, dalam Winarti 2005 : 19).
dapat di simpulkan bahwa orang tua selalu
bisa mengimbangi waktu yang ada dengan
melakoni berbagai jenis pekerjaan yang ada
seperti
orang
tua
harus
bangun
pagi
menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum di
tinggalkan
ke
lapangan
untuk
mencari
pekerjaan tambahan. Walaupun pekerjaannya
hanya seorang buruh, menjahit dan berdagang
sebagian besar anak-anak mereka mengenyam
pendidikan sampai sarjana bahkan sebagai
pegawai
BanK
maupun
Polisi.
Jadi
Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa
apapun pekerjaan yang dilakoni oleh wanita
hindu (berperan ganda) semuanya dapat
menjadikan
terutama
suatu
pada
perubahan
tingkat
kehidupan
pendidikan
anak-
anaknya. Walaupun orang tua mereka hanya
sebagai tukang jahit, pedagang maupun buruh
tetapi kenyataan yang terjadi ialah anak-anak
mereka sebagian besar menjadi pegawai
POLRI/PNS.
disimpulkan bahwa semua faktor peran ganda
3. Simpulan
Dari uraian penyajian hasil penelitian
wanita hindu dapat meningkatkan pendidikan
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
anaknya.
a.
Hal tersebut di atas sesuai dengan teori
yang digunakan yaitu teori perubahan sosial,
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
peran ganda wanita hindu adalah sebagai
berikut:
dimana teori perubahan sosial dikatakan
1. Faktor Jumlah Pendapatan Keluarga
bahwa Perubahan sosial merupakan proses
2. Faktor frekuensi kerja,
yang berlangsung secara terus menerus dalam
3. Faktor jumlah tanggungan
kehidupan umat manusia. Perubahan sosial
Pengaruh faktor peran ganda wanita
mengarah pada perubahan positif dan negatif
hindu terhadap pendidikan anak yaitu wanita
sehingga persoalan perubahan sosial terus
hindu yang mempunyai peran ganda sebagai
dibicarakan. Dalam pembangunan, kemajuan
pedagang mempunyai tingkat pendidikan anak
dapat dicapai melalui proses perubahan sosial.
sebagai pegawai Bank sebanyak 18 Jiwa
Di dunia modern perubahan sosial merupakan
(45.00%), sedangkan responden yang berperan
pintu menuju arah kemajuan. Manusia modern
ganda
memiliki
pendidikan
ciri-ciri
memburu
kemajuan,
sebagai
penjahit
anaknya
yang
sebagai
tingkat
Polisi/PNS
tehnologi diyakini merupakan sumber daya
sebanyak 15 jiwa (37.5%). Serta responden
yang
proses
yang berperan ganda sebagai buruh yang
pembangunan suatu bangsa. Perubahan sosial
memiliki pendidikan anak sebagai wiraswasta
(sosial change) tidak dapat dipisahkan dengan
sebanyak 7 jiwa (17.5%).
96
dapat
memperlancar
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
Penelitian. Jakarta: Lembaga Penerbit
DAFTAR PUSTAKA
A.A.Arini, I Gusti. 2007. Wanita Hindu dan
Kerja(
Peluang
dan
Tantangan).
Makalah disampaikan dalam seminar
Internasional
Wanita
Peluang
dan
Tantangan. Denpasar: IHDN
Astiti,
Ni
Wayan
Sri.
Fakultas
Ekonomi,
Universitas
Indonesia.
Irwan Abdullah. 2001. Seks, Gender &
Reproduksi Kekuasaan, Yogyakarta:
Tarawang Press
2006.
Profil
Koentjaraningrat.1987. Kebudayaan Mentalis
RumahTangga Migran Perempuan dan
dan
Pembangunan.
Anak di Kabupaten Buleleng.
Gramedia.
Jakarta:PT
Chusnul Hayati, 2006, Gender Dan perubahan
Megawangi, R, 1999, Membiarkan Berbeda :
Ekonomi; Peranan Perempuan Dalam
Sudut Pandang Baru tentang Relasi
Industri Batik Di Yogyakarta 1900-
Gender, Mizan, Bandung
1965, Semarang: UNDIP
Pudja. 2005.Bhagawadgita ( Panca Veda ),
Effendi, Tadjuddin Noer. 1998. Kesempatan
KerjaS
ektor
Perkotaan,
Informal
Didaerah
Indonesia
Pertumbuhan
(Analisis
danPeranannya,dalam
Fakih, Mansour. 1997. Analisis Gender dan
Sosial.
Yogyakarta:
Pustakabelajar
di
Indonesia.Jakarta
:
Pulsar
Rancangan
Penelitian. Jogyakarta : Ar-Ruzz Media
F.,
1996,
“
Istilah
umum
dalamWacana Gender” dalam Jurnal
Analisis Sosial: Analisis Gender dalam
persoalan
perempuan,
Yayasan Akatiga, Bandng
Sudarta, I Wayan. 2000. Peranan Priadan
Wanita dalam urusan Rumah Tangga.
Hamdani.2005. Mengupayakan Keterlibatan
Perempuan
dalam
Aktifitas
[email protected].
Hastuti,
Kualitatif dan Perfektif
memahami
Geerzt, Hildred. 1981. Aneka Budaya dan
Komunitas
Prastono, Andi, 2012. Metode Penelitian
Rustiani,
majalah Geografi Indonesia
Transformasi
Surabaya : Paramita
EndangLesteri.
2005.
Hambatan
Sosial Budaya dalam Pengarusutamaan
Gender di Indonesia.SOCA vol.5 no 2.
Fak.Pertanian UNUD
(Studi Kasus Desa Baha, Kec. Mengwi,
Kab.
keluarga ibu bekerja dan tidak bekerja:
Sayogyo, Pudjiwati.1986. Peranan Perempuan
Perkembangan
Sayogyo, P. 2005. Peranan Wanita Dalam
Jakarta: Rajawali
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
Masyarakat
Desa. Jakarta:Rajawali.
yang
Laporan
vol.II.no
Denpasar
Perkembangan
ganda.
Dinamika
I.th.2000.Lembaga Penelitian UNUD.
paraibu yang berperan tunggal dan
berperan
Jurnal
Kependudukan
dalam
Ihroni, T.O. 1990. Masalah–masalah dalam
Badung).
Masyarakat
Desa
97
Surryani, Luh Ketut. 2003. Perempuan Bali
Kini. Denpasar : Bali Pustaka
Sastriyani Hariati Siti, 2008. Women In Public
Sector (Perempuan Di Sektor Publik)
Tiara Wacana,Yogyakarta
Sugiyono,
2008.
Metode
Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R & B.
Bandung Alfabeta
Sutresna Made, 2005 Pengarustamaan Gender
(PUG)
Menurut
Agama
Hindu:
Surabaya Paramita
Sri Arwati Ni Madse, 2009. Swadharma Ibu
Dalam
Keluarga
Hindu:
Denpasar
Widya Dharma.
Supartiningsih,2003,Peran Ganda Perempuan,
Sebuah
Analisis
Filosofis
Kritis.
Jurnal. Filsafat.Ugm.ac.id di aksess
Titib, I Made. 1996. Weda Sabda SUCI
Pedoman Praktis kehidupan. Surabaya:
Paramita.
Umar, N, 1999,Argumen kesetaraan gender,
Jakarta paramadina
Wedharijadnya. 2000. Wanita moral dan
pembangunan Pandangan dari sudut
ajaran agama hindu.
Widnya, I Ketut. 2007. “Tugas – tugas Wanita
Semakin Berat”. Makalah disampaikan
dalam Seminar Internasional Wanita
Peluang dan
Tantangan Denpasar.
IHDN.
Zamroni. 2000. Paradigma pendidikan Masa
Depan. Yogyakarta: Bigraf Publishing.
98
WIDYA GENITRI Volume 8, Nomor 1, Juli 2016
Download