BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Komunikasi
Komunikasi sangat penting bagi perkembangan suatu perusahaan, karena tanpa
komunikasi yang baik maka operasional perusahaan tidak dapat berjalan sesuai tujuan
yang diharapkan secara komersial maupun reputasi.
Asal kata komunikasi berasal dari bahasa Inggris, communication, yang berasal dari bahasa
latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang
atau lebih. Komunikasi juga berasal dari asal kata dalam bahasa Latin Communico yang artinya
membagi (Cherry dalam Stuart, 1993). 1
Ada banyak definisi mengenai komunikasi yang berasal dari para ahli, diantaranya
mengutip definisi dari Everett M. Rogers yang mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses
suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka. 2
Secara umum diartikan bahwa pengertian komunikasi tersebut merupakan proses
penyampaian atau penyebaran pesan dari komunikator kepada komunikan baik satu ataupun banyak
audience dengan tujuan mendapatkan feedback sesuai tujuan yang diharapkan. Dari definisi tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi tercipta dari suatu proses yang dimulai dari pemberi
pesan (komunikator) dan berakhir
kepada penerima pesan (komunikan) melalui suatu media dengan tujuan untuk merubah
1
2
Hafied Cangara,Pengantar IlmuKomunikasi,(Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2006), 18-19
Ibid prilaku audience yang dituju. Salah satu model komunikasi yang menggambarkan proses komunikasi
adalah model komunikasi Laswell yang mengungkapkan bahwa cara terbaik untuk menerangkan
proses komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: “who says what, in waht
channel, to whom, with what effecy”. Dari model komunikasi Laswell diungkapkan bahwa
komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui suatu
media, yang kemudian dapat menimbulkan suatu efek. Efek yang diharapkan adalah efek positif,
dimana antara komunikan terdapat pemahaman yang sama pada pesan yang disampaikan, sehingga
komunikasi dapat dikatakan efektif.
2.1.1.
Unsur-unsur Komunikasi
Dari pengertian komunikasi yang telah dikemukan, bahwa komunikasi antar manusia hanya
bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu,
artinya komunikasi hanya bisa terjadi jika didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima
dan efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut komponen atau elemen komunikasi. 3
Menurut Ruslan unsur-unsur pokok dalam komunikasi, yaitu sebagai berikut: 4
1. Source, yaitu individu atau pejabat Humas yang berinisiatif sebagai sumber atau
untuk menyampaikan pesan-pesannya.
2. Message, suatu gagasan, dan ide berupa pesan, informasi, pengetahuan, ajakan,,
bujukan atau ungkapan bersifat pendidikan, emosi dan lain sebagainya yang
akan disampaikan komunikator kepada perorangan atau kelompok tertentu
(komunikan).
3. Channel, berupa media, sarana atau saluran yang dipergunakan oleh
komunikator dalam mekanisme penyampaian pesan-pesan kepada khalayaknya.
3
4
HafiedCangara, PengantarIlmuKomunikasi. (Jakarta: 2006), 20-21.
Ibid 4. Receiver, nama lain adalah destination, communicate, decoder, audience,
listener dan interpreter dimana penerima merupakan orang yang menerima
pesan dari sumber.
5. Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesan-pesan
tersebut. Dapat berakibat positif maupun negatif tergantung dari tanggapan,
persepsi, dan opini dari hasil komunikasi tersebut.
Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. De Fluer menambahkan lagi
unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam membangun
komunikasi yang sempurna. Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangandari
Joseph de Vito, K, Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan tidak kalah
pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi. 5
Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen
yang mendukung terjadinya komunikasi. Sementara ada juga yang menambahkan
umpan balik dan lingkungan selain kelima unsur yang telah disebutkan.
2.1.2. Tipe Komunikasi
Joseph A. DeVito dalam bukunya Communicology (1982) membagi
komunikasi atas empat macam, yakni Komunikasi Antar pribadi, Komunikasi
Kelompok Kecil, Komunikasi Publik dan Komunikasi Massa. 6
R. Wayne Pace dengan teman-temannya dari Brigham Young University
dalam bukunya Techniques for Effective Communication (1979) membagi komunikasi
5
HafiedCangara,PengantarIlmuKomunikasi, (Jakarta: RajaGrafindoPersada, 2006), 22-30
6
Ibid atas tiga tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antar pribadi serta
komunikasi khalayak. 7
Menurut Cangara dalam bukunya “Pengantar Ilmu Komunikasi” (2006:30)
tipe komunikasi dibagi atas empat macam tipe, yakni:
1. Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersonal Communication)
Adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau dengan
kata lain proses komunikasi dengan diri sendiri.
2. Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antar pribadi yang dimaksud di sini ialah proses komunikasi yang
berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang
dinyatakan R. Wayne Pace (1979) bahwa “interpersonal communication is
communication involving two or more people in a face to face setting”.
3. Komunikasi Publik (Public Communication)
Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi
kolektif, komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khalayak
(audience
communication).
Apa
pun
namanya,
komunikasi
publik
menunjukkan suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh
pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar.
4. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi
yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga
kepada khalayaknya yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat
mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film. Komunikasi massa
7
Ibid memiliki ciri tersendiri, sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif,
baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan maupun dari segi kebutuhan.
2.1.3. Sifat Komunikasi
Menurut Suranto, dilihat dari sifatnya, proses komunikasi dapat dibedakan
menjadi: 8
1. Komunikasi tatap muka (Face to face communications)
2. Komunikasi bermedia (Mediated Communications)
3. Komunikasi Verbal (Verbal Commuications)
4. Komunikasi non-verbal (Non verbal Communications)
2.1.4. Fungsi Komunikasi
Menurut Effendy terdapat empat fungsi komunikasi, yaitu: 9
1. Menyampaikan informasi (to inform)
Dengan komunikasi, komunikator dapat menyampaikan informasi
kepada komunikan. Serta terjadi pertukaran informasi antara komunikator dan
komunikan.
2. Mendidik (to educate)
Komunikasi sebagai sarana untuk mendidik, dalam arti bagaimana
komunikasi secara formal maupun informal bekerja untuk memberikan atau
bertukar pengetahuan. Dan kebutuhan akan pengetahuan dapat terpenuhi.
3. Menghibur(to entertain)
8
9
Suranto A. W,KomunikasiPerkantoran,(Yogyakarta: Penerbit Media Wacana: 2005), 25 OnongUchjanaEffendy, IlmuKomunikasiTeoridanPraktek, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2004), 8. Komunikasi menciptakan interaksi antara komunikator dan komunikan.
Interaksi tersebut menimbulkan reaksi interaktif yang dapat menghibur baik
terjadi pada komunikator maupun komunikan.
4. Mempengaruhi (to influence)
Komunikasi sebagai sarana untuk mempengaruhi terdapat upaya untuk
mempengaruhi komunikan melalui isi pesan yang dikirim oleh komunikator.
Upaya tersebut dapat berupa pesan persuasif (mengajak) yang dapat
mempengaruhi komunikan. Komunikator dapat membawa pengaruh positif
atau negatif, dan komunikan dapat menerima ataupun menolak pesan tersebut
tanpa ada paksaan.
2.1.5. Tujuan Komunikasi
Menurut Effendy bahwa terdapat tujuan komunikasi, yaitu: 10
1. Perubahan sikap (attitude change)
Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan
supaya masyarakat akan berubah sikapnya.
2. Perubahan pendapat (opinion change)
Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya
masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan
informasi itu disampaikan.
3. Perubahan perilaku (behaviour change)
Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan
supaya masyarakat akan berubah perilakunya.
4. Perubahan sosial (social change)
10
OnongUchjanaEffendy,Dimensi-DimensiKomunikasi, (Bandung Alumni: 1986) Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya
masyarakat maumendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu
disampaikan.
2.2
Definisi Public Relations
Di uraikan disini beberapa definisi Public Relations yang di kemukakan oleh pakar
komunikasi di dalam buku “Dasar-Dasar Public Relations” Soleh Soemirat, Elvinaro
Ardianto 11
Public Relations pada hakekatnya adalah komunikasi, kendati agak lain dengan
kegiatan komunikasi lainnya, karena ciri hakiki dari komunikasi Public Relationsadalah two
way communication (komunikasi dua arah/timbal balik). Arus komunikasi timbal balik ini
yang harus dilakukan dalam kegiatan Public Relations, sehingga terciptanya umpan balik
yang merupakan prinsip pokok dalam Public Relations
Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan
saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan, serta kerjasama suatu
organisasi/perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah
atau isu manajemen. Public Relations membantu manajemen dalam penyampaian informasi
dan tanggap terhadap opini publik. Public Relations secara efektif membantu manajemen
memantau perubahan.
Definisi lainnya; Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in World Marketing
mengatakan Public Relations adalah suatu sistem komunikasi untuk menciptakan kemauan
baik. L. Bernays dalam bukunya Public Relations menyebutkan bahwa Public Relations
11
Soemirat, Soleh dan ElvinaroArdianto. Dasar-dasar Public Relations.(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005),11 mempunyai tiga arti: (1) penerangan kepada publik; (2) persuasi ditujukan kepada publik
untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik; (3) upaya untuk menyatukan sikap dan
perilaku suatu lembaga. Prof Byron Christian menyebutkan bahwa Public Relations
merupakan suatu usaha yang secara sadar memotivasi agar orang-orang terpengaruh,
terutama melalui komunikasi, agar timbul pikiran yang sehat terhadap suatu organisasi,
memberi rasa hormat, mendukung dan bertahan dengan berbagai cobaan dan masalah. 12
International Public Relations Associations (IPRA) mendefinisikan Public Relations
adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan
lembaga swasta atau publik (umum) untuk memperoleh pengertian, simpati dan dukungan
dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik di
antara mereka. Untuk mengaitkannya sedapat mungkin kebijaksanaan dan prosedur yang
mereka pakai untuk melakukan hal itu direncanakan dan disebarkanlah informasi yang lebih
produktif dan pemenuhan keinginan bersama yang lebih efisien.
Dari berbagai batasan Public Relations di atas dapat ditarik konsep bahwa untuk
memahami dan mengevaluasi berbagai opini publik atau isu publik yang berkembang
terhadap suatu organisasi/perusahaan. Dalam kegiatannya Public Relations memberi
masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan
opini atau isu yang tengah berkembang.
Dalam
pelaksanaannya
Public
Relations
menggunakan
komunikasi
untuk
memberitahu, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik
sasarannya. Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan Public Relations pada intinya adalah
good image (citra baik), goodwill (itikad baik), mutual understanding (saling pengertian),
12
Jefkins, Frank.,disempurnakanoleh Daniel Yadin. Public Relations.Edisikelima, (Jakarta: Erlangga, 2003)
mutual confidence (saling mempercayai), mutual appreciation (saling menghargai) dan
tolerance (toleransi).
Public Relations itu jelas berkaitan dengan niat baik dan nama baik perusahaan.
Selain itu Public Relations harus mampu mempunyai teknik-teknik komunikasi yang efektif
dalam merencanakan suatu program sehingga dapat menganalisis berbagai kecenderungan
yang terjadi agar tidak terjadi kesalahan fatal.
Selain itu aktivitas Public Relations bersifat terencana, berorientasi pada fungsi
manajemen organisasi atau lembaga tertentu dan mempunyai sasaran dalam mencapai
komunikasi yang bersifat dua arah, saling mengerti dan bekerjasama dengan publik dalam
mencapai suatu kepuasan dan keuntungan bersama, serta dapat memahami hakikat
komunikasi, hakikat manajemen, visi dan misi organisasi / lembaga dalam menentukan
publik dengan karakteristik berdasarkan pengetahuan, keahlian dan kreatifitas.
Dengan demikian pengertian public relation itu sendiri bila dilihat dalam studi ilmu
komunikasi, maka akan memmpunyai arti public relations merupakan salah satu bentuk
spesialisasi dari ilmu komunikasi yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian dan
kerjasama antara public dengan jalan komunikasi timbal balik ; untuk mencapai tujuan
bersama atas dasar saling menguntungkan.
2.2.1
Fungsi Public Relations
Berbicara mengenai public relations, sebenarnya dapatlah dijelaskan secara sederhana
bahwa public relations itu pada dasarnya adalah untuk menghubungkan public atau pihak
yang berkepentingan di dalam atau diluar suatu instansi.
Secara praktis, diketahui bila berbicara mengenai fungsi dari public relations itu
sendiri, tidaklah akan terlepas begitu saja, kaitannya dengan kegiatan public relations. Karena
melalui kegiatan public relations itu dapat secara jelas langsung dapat diketahui mengenai
fungsi apa saja yang dilakukan oleh kegiatan public relations itu, baik kegiatannnya dalam
bentuk eksternal maupun internal.
Seperti pendapat Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam buku mereka “Effective
Public Relation (2006:17)” menjelaskan, bila kegiatan public relation bersifat internal maka
kegiatannya mencakup kepada usaha : 13
1. mengadakan analisa terhadap kebijaksanaan perusahaan yang sudah maupun sedang
berjalan.
2. mengadakan perbaikan sebagai kelanjutan dari analisa yang dilakukan terhadap
kebijaksanaan perusahaan, baik yang sedang berjalan maupun terhadap kebijaksanaan
perencanaan baru.
Sedangkan pengertian kebijaksanaan dalam membicarakan fungsi public relations secara
internal ini dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk :
A. Masalah kepemimpinan (leadership)
B. Cara melaksanakan kepemimpinan
C. Hubungan dengan public karyawan, apakah dalam bentuk seperti :
•
Upah yang cukup
•
Perlakuan yang adil
•
Ketenangan bekerja
•
Perasaan yang diakui
13
Broom M. Gleen., Cutlip M. Scott., and Center H. Allen., Effective Public Relations. Edisikesembilan, Jakarta Kencana
2006, 17
•
Penghargaan atas prestasi kerja
•
Jaminan social yang baik untuk karyawan dan keluarganya.
D. Mengadakan Public Relation Conceling apakah dalam bentuk directive atau non
directive public relation concelling, khususnya dilakukan kepada public karyawan
dalam rangka menumbuhkan motivasi mereka.
E. Mengadakan hubungan dengan pemegang saham dalam bentuk seperti :
•
Memberikan laporan, apakah menyangkut dengan kemajuan peruskahaan atau
keaadaan status dari modal perusahaan melalui laporan neraca aktiva-passiva
perusahaan.
•
Mengirimkan majalah organisasi
•
Mengadakan pertemuan secara berkala
1.Lebih jauh lagi, Bertram R. Canfield dalam buku Rosady Ruslan Manajemen Public
Relations (2006:19), menjelaskan secara lebih luas mengenai fungsi dari public relation
ini dengan tidak memandang apakah kegiatan public relation itu bersifat internal maupun
eksternal. Akan tetapi fungsi public relation itu haruslah mencakup kepada hal sebagai
berikut: 14
1. mengabdi kepada kepentingan public
2. memelihara komunikasi yang baik
3. megiatan public relation itu ketika menjalankan fungsinya harus menitikberatkan
kepada moral dan tingkah laku yang baik.
Sejalan dengan pendapat Bertram, maka bila kegiatan dari fungsi itu dihubungkan dengan
manajemen menurut Howard Stephenson dalam buku Manajemen PR Rosady Ruslan,
14
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi (konsep dan aplikasi). (EdisiRevisi, Cet.7-Jakarta:
PT. RajaGrafindoPersada, 2006) 19
menjelaskan fungsi dari public relation pada dasarnya akan mencakup kepada arti sebagai
berikut : 15
1. public relations merupakan dasar falsafah social dari management
2. public relations itu adalah falsafah social yang dinyatakan melalui pengambilan
keputusan
3. public relations itu m,erupakan hasil kegiatan yang berasal dari suara
kebijaksanaan
4. public relations itu adalah komunikasi
Dengan demikian adapun fungsi public relations ittu bila dikaitkan dengan proses
manajemen, maka public relation itu seperti pendapat Denny Griswold adalah Public
relations merupakan suatu fungsi managemen yang menilai sikap public, menunjukan
kebijaksanaan dan prosedur dari seseorang atau sebuah perusahan atas dasar kepentingan
public, dan merencanakan serta menjalankan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan
penerimaan yang baik dari public.
Mengenai fungsi dan kegiatan public relation yang berbentuk eksternal, maka public
relation secara garis besarnya harus dapat merubah pendapat public diluar suatu instansi atau
perusahaan dan sekaligus dapat mempengaruhi public untuk mendukung kebijaksanaan
mengenai hal-hal tertentu. Sehingga pada tahap selanjutnya akan terbentuklah suatu pendapat
public yang menguntungkan atau “ favourable” terhadap suatu badan atau perusahaan yang
diwakili oleh public relation tersebut.
Istilah favorable khususnya bila dikaitkan kepada fungsi dari kegiatan eksternal public
relation mempunyai arti bahwa kegiatan itu dilakukan adalah untuk memperoleh keuntungan
bersama diantara public yang berkepentingan.
15
Ibid
Seperti pendapat Scott M.Cutlip dan Allen H menjelaskan bahwa fungsi public
relation bila diarahkan keluar adalah untuk memberikan dan menyebarkan pernyataanpernyuataan kepada public. 16
Beberapa ciri atau karakteristik dari pernyataan yang disampaikan itu mencakup kepada arti :
1.
apabila pernyataan tersebut berupa informasi, maka informasi itu harus
diberikan dengan jujur dan objektif, dengan dasar kepentingan public
dinomor satukan.
2.
apabila
pernyataan
tersebut
ditujukan
kepada
usaha
untuk
membangkitkan perhatian public, maka pesan komunikasinya harus
direncanakan secermat mungkin, sehingga pada tahap selanjutnya
public akan menaruh simpati dan kepercayaan perusahaan atau instansi
itu melalui penyebaran informasi.
Terhadap pengertian public yang dipakai dalam menjelaskan mengenai fungsi dari kegiatan
eksternal public relation dapat mencakup kepada arti : public konsumen, public ibu reumah
tangga, public anak sekolah. Dalam bentuk pengertian yang lain public ini dapat membentuk
lembaga atau instansi diluar perusahaan yang dimaksud.
Mengenai luasnya jangkauan operasional dari fungsi kegiatan eksternal public relation ini,
maka dalam prakteknya ada kalanya kegiatan tersebut harus didukung melalui penggunaan
media komunikasi masal, apakah berbentuk tercetak seperti surat kabar, majalah atau
bulletin. Sedangkan bila dilakukan dengan media elektronik dapat berbnentuk film, televise
dan radio.
2.2.2
Peranan Public Relation
16
Broom M. Gleen., Cutlip M. Scott., and Center H. Allen., Effective Public Relations. Edisikesembilan, Jakarta: Kencana
2006,40
Peranan public relation dalam suatu organisasi dapat dibagi mejadi 4 kategori: 17
1.
Penasehat Ahli (Expert Presscriber) yaitu seorang praktisi pakar public
relation yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat
membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan
publiknya (public relationship). Hubungan praktisi pakar PR dengan
manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dan pasiennya. Artinya
pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang
telah disarankan atau usulan dari pakar PR (Expert Presscriber) tersebut dalam
memecahkan dan mengatasi persoalan public relation yang tengah dihadapi
oleh organisasi bersangkutan.
2.
Fasilitator Komunikasi (Communication fasilitator), dalam hal inin praktisi PR
bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak
manjemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan
oleh publiknya. Dipihak lain dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali
keinginan, kebijakan dan harapan orgganisasi kepada pihak publiknya.
Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling
pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik
dari kedua belah pihak.
3.
fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process fasilitator)
yaitu peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan public relations
ini merupakan bagian dari tim nanajemen. Hal ini dimaksudkan untuk
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga
menggambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persolan atau
17
Ibid
kris yang tengahy dihadapi secara rasional dan profesional biasanya dalam
menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang
dikoordinir praktisi ahli PR dengan melibatkan berbagai departemen dan
keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu oragnisasi, perusahaan dan
produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.
4.
tehnik komunikasi (Communication Techician) berbeda dengan tiga peranan
praktisi PR profesional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan
peranan manajemen organisasi. Peranan communication techician ini
menjadikan praktisi PR sebagai jurnalis in residence yang hanya menyediakan
pelayan tehnis komunikasi atau dikenal dengan metode of communication in
organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masingmasing bagian atau tingkatan (level), yaitu secara tehnis komunikasi, baik arus
maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan
bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang sama juga
berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level, misalnya
komunikasi antar karyawan satu departemen dengan lainnya (employee
relation and communication media model ).
Dari keempat peranan public relation tersebut, dapat terlihat mana yang berperan dan
berfungsi pada tingkat manajerial skill, keterampilan hubungan antar individu (human
relation skilldan keterampilan tehnis (tehnical skill) dalam manajemen humas
2.2.3
Tujuan Public Relations
Didalam menguraikan tujuan dari public relation ini, terlebih dahulu haruslah dibagi
pengertian public relation tersebut berdasarkan kegiatannya. Diketahui secara teoritis, adapun
pembagian kegiatan public relation tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.tujuan berdasarkan kegiatan Internal Public Relations
2.tujuan berdasarkan kegiatan Eksternal Public Relations
tujuan public relation berdasarkan kegiatan internal relation dalam hal ini dapat mencakup
kedalam beberapa hal yaitu :
1. mengadakan suatu penilaian terhadap sikap, tingkahlaku dan opini public terhadap
perusahaan, terutama sekali ditujukan kepada kebijaksanaan perusahaan yang sedang
dijalankan.
2. mengadakan suatu analisa dan perbaikan terhadap kebijaksanaan yang sedang
dijalankan, guna mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan dengan tidak
melupakan pentingan public.
3. memberikan penerangan kepada public karyawan mengenai suatu kebijakan
perusahaan yang bersifat objektif serta menyangkup berbagai aktifitas rutin
perusahaan, juga menjelaskan mengenai perkembangan perusahaan tersebut. Dimana
pada tahap selanjutnya diharapkan public karyawan tetap well informed
4. merencanakan bagi penyusunan suatu staf yang efektif bagi penugasan yang bersifat
internal public relation dalam perusahaan tersebut.
Berdasarkan uraian tersebut diatas dalam prakteknya untuk mencapai target yang diinginkan,
seorang top manager pucuk pimpinan harus selalu berorientasi kepada kepentingan public
(public interest). Seperti pendapat Phillip Lesley yaitu nmenjelaskan mengenai masalah
hubungan dengan karyawan ( employee relation), maka tujuan dari internal public relation
akan efektif bila seorang top manager dapat menciptakan kegiatan dari tujuan tersebut
sebagai berikut :
A. dapat langsung mengenai tujuan baik dan perhatian pimpinan terhadap pribadi
karyawan yang baik dalam arti perorangan maupun juga dalam arti luas yaitu
public karyawan
B. meringankan atau menghilangkan perasaan tertekan serta memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk mengeluarkan isi hati dan perasaannya.
C. Menghilangkan hal yang menggangu pikiran dan mengembalikan kepercayaan
karyawan terhadap dirinya sehinggga dalam menghadapi situasi pekerjaan,
karyawan tersebut dapat secara maksimal diharapakan bekerja efektif kembali
D. Menolong karyawan agar ia lebih dapat mengenal akan pribadinya.
Dengan demikian berdasarkan uraian yang diberikan Lesley tersebut dapat diambil
pengertian bahwa bila seorang pemimpin dalam menjalankan tujuan dari kegiatan internal
public relation sebaiknya memperlakukan public karyawan dengan sikap yang sama dengan
tidak membedakan tingkat ditempat dia bertugas, termasuk juga pendidikannya. Dengan lain
perkataan seorang manager harus dapat mencerminkan didalam berbagai tindakannya
bertindak adil, tidak berat sebelah, jujur dan bijaksana.
Mengingat prinsip dari organisasi dalam manajemen yang menjelaskan secara teoritis
bahwa karyawan itu adalah alat administrasi dari organisasi, seperti pendapat Prof. James D
Muney yaitu oleh karenanya organisasi merupakan framework pada setiap bentuk kerjasama
antar manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan uraian yang ada, dapatlah ditambahkan terhadap peranan public relations
dalam perusahaan bila ditujukan kepada kegiatan yang bersifat internal public relations maka
hubungan dengan karyawan (employee relation ) tersebut dapatvd diselenggarakan dalam dua
bentuk kegiatan pada suatu perusahaan atau organisasi :
1. hubungan secara formal
2. hubungan secara informal
hubungan secara formal menyangkut pada hubungan rasional dalam situasi kerja
dalam suatu perusahaan. Dalam hal ini dapat diwujudkan kepada tata hubungan berupa
kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap public karyawan berdasarkan garis organisasi
yang sudah ditetapkan oleh pimpinan.
Salah satu usaha untuk mengatasi kesukaran atau hambatan bila terjadi dalam situasi
kerja yang menyangkut kepada hubungan dari bawah keatas ( upward communication) maka
sebaiknya seorang top manager melalu departemen hubungan masyarakat (public relation
department) memberikan kesempatan kepada public karyawan untuk memberikan
pendapatnya secara bebas melalui kotak saran atau suggestion box yang ditempatkan pada
masing-masing
divisi
dalam
satu
perusahaan.
Hubungan secara informal pada masalah yang sama, yaitu hubungan yang
diselenggarakan dalam suatu perusahaan antara seorang pemimpin dengan bawahan yang
menyangkut kepada hubungan yang bersifat irrasional dan emosional dalam situasi kerja
dengan ditandai adanya bentuk hubungan yang erat atau pribadi melalui pernyataan mengenai
perasaan, keinginan serta hasrat dari masing-masing karyawan. Dengan singkat dapat
ditegaskan disini, hubungan yang bersifat informal ini dapat diwujudkan melaluio
pengamatan dari sikap, pendapat dan tingkahlaku pribadi.
Oleh karenanya untuk menghindarkan kesalah pahaman antara pimpinan dan public
karyawan melalui tujuan dari kegiatan internal public relation ini, maka sebaiknya pihak
perusahaan menyelnggarakan kegiatan darma wisata, olahraga, temu muka, aksi social,
dimana kegiatan ini bertujuan untuk memupuk hubungan yang erat antara pimpinan dengan
public karyawan, sehingga pada tahap selanjutnya dapat diharapkan karyawan ini dapat
menjadi seorang partisipan yang baik dalam menghadapi tugas yang dibebankan oleh
perusahaan kepadanya dalam situasi kerja.
Kemudian terhadap tujuan dari public relations berdasarkan bentuk kegiatan eksternal
relation, dimaksusdkan adalah untuk mendapat dukungan dari public. Pengertian dukungan
public disini dibatasi kepada pengertian :
1. memperluas langganan atau pemasaran
2. memperkenalkan sesuatu jenis hasil produksi atau gagasan yang berguna bagi public
dalam arti luas
3. mencari dan mengembangkan modal
4. memperbaiki citra perusahaan terhadap pendapat masyarakat luas, guna mendapatkan
opini public yang positif.
Oleh karenanya seorang pemimpin perusahaan perlu lebih memperhatikan melalui
departemen hubungan masyarakat (public relation department) untuk memikirkan sesuatu
langkah dalam mendayagunakan tujuan dari kegiatan eksternal public relation itu.
Seperti diketahui bahwa secara praktis tujuan eksternal public relation itu harus dapat
menyelenggarakan komunikasi yang efektif dimana mempunyai sifat informative dan
persuasive, guna memperoleh dukungan public ataupun juga merubah pendapat public sesuai
dengan yang diinginkan oleh komunikator.
Mengenai istilah informative itu sendiri, dalam kegiatan komunikasinya dimaksudkan
agar seorang petugas kehumasan itu ( public relation officer ) harus dapat menumbuhkan
pengertian yang jelas terhadap pesan komunikasi yang disampaikannya itu kepada public.
Sehingga pada tahap selanjutnya, tidak akan menimbulkan perbedaan pendapat pada diri
public ketika menerima pesan komunikasi itu.
Apabila dilihat dari studi ilmu komunikasi, terhadap keadaan tadi yaitu antara petugas
kehumasan (Public Relation Officer) dengan public terdapat kesesuaian aarti, maka dikenal
dengan sebutan “ in-tune” maksudnya dalam proses komunikasi yang diadakan, terdapat
kesamaan atau kesesuaian pengertianh antara sumbber komunikasi (communicator) dengan
sasaran komunikasi (komunikan).
Dilain pihak terhadap isitilah persuasive itu sendiri dimaksudkan agar seorang PR
dalam rangka mempengaruhui public
melalui penyajian pesan komunikasi yang
disampaikannya tidak boleh dilakukan secara paksaan dengan kata lain perkataan itu
mempengaruhi public tadi. Penyajian pesan komunikasin itu harus dapat menumbuhkan
kesadaran dalam diri public, sehingga pada tahap selanjutnya ketika public itu mengadakan
aksi ( action) seolah-olah kegiatan yang dilakukannya timbul dari dalam dirinya berdasarkan
kemauannya sndiri, bukan akibat dari penerimaan pesan komunikasi itu.
Berdasarkan uraian yang ada, adapun langkah-langkah yang perlu diperhitungkan
oleh badan kehumasan itu (public relation department) dalam menyampaikan informasi
mengenai sesuatu gagasan, ide-ide, ataupun bersifat memperkenalkan sesuatu barang industri,
maka pesan komunikasinya mempertimbangkan hal sebagai berikut :
1. pesan komunikasi harus disampaikan secara jujur, objektif, dan harus direncanakan
sehingga mencakup unsure ketelitian,juga untuk mempermudahkan operasiopnalnya
secara praktek.
2. penyelenggarakan kegiatan dari eksternal public relation itu harus melalui tehnik
komunikasi yang bersifat timbale balik ( two ways communication). Maksudanya
seorang petugas kehumasan itu tidak saja terbatas hanya cakap dan terlatih terhadap
penerimaan informasi yang dating dari public sebagai efek komunikasi, tetapi juga
cakap dan terlatih terhadap penerimaan informasi yang dating dari public sebagai efek
komunikasi.
3. isi dari penyampaian komunikasi harus didasarkan kepada kepentingan public,
sehingga ketika pesan komunikasi itu disampaikan
akan menimbulkan tingkatb
kepercayaan dan rasa simpati dihati public. Dimana pada tahap selanjutnya
diharapkan public mendukung pesan komunikasi yang disampaikann kepada mereka.
Mengingat pelaksanaan kegiatan tersebut sedemikian pentingnya, maka untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dari tujuan berdasarkan kegiatan eksternal public relation
itu, maka diperlukan suatu strategi komunikasi yang antara lain mencakup kepada beberapa
hal :
1. seorang petugas kehumasan harus menyusun staf yang terlatih bagi penugasan
kegiatan dari eksternal public relation
2. seorang petugas kehumasan harus mampu mengadakan analisa dan penilaian terhadap
sikap, -pendapat maupun juga tingkah laku public melalui efek komunikasi yang
diterimanya.
3. seorang petugas kehumasan harus dapat mengadakan kegiatan riset terhadap keadaaan
komunikan ( public yang menjadi sasaran komunikasi). Apalagi bila kegiatan public
relations itu diarahkan kepada usaha untuk memperkenalkan sesuatu barang industri
ataupun mencari lokasi bagi membuka cabang atau perwakilan sesuatu perusahaan
tertentu melalui kegiatan public relation research yang mencakup kepadav dua hal :
a) mengadakan studi kelayakan ( feasibility study)
b) mengadakan survey pemasaran ( market survey)
sehubungan dengan uraian diatas, Freser P. Seitel, menjelaskan tugas dan tanggung jawab
para prakti PR dapat dirincikan sebagai berikut : 18
1. Mencari karyawan
2. mengkoordinasikan hubungan dengan media cetak dan elektronik
3. mengkoordinasikan aktifitas dengan anggota legislative
18
Moore, Frazier. HumasMembangun Citra DenganKomunikasi. Bandung: PT. RemajaRosdakarya, 2005, 28
4. melakukan interaksi dengan komunitas
5. mempersiapkan hubungan dengan masyarakat pemodal
6. mendukung aktifitas-aktifitas
7. mengkoordinir kebijakan institusi kepada public
8. mengkoordinir hubungan dengan kelompok-kelompok khusus
9. menyusun iklan mengenai citra kelembagaan atau non produk
10. menggkoordinir grafik dan jasa fotografis
11. riset pendapat
12. menyusun dan merencanakan pemberiaan cinderamata
13. menyusun dan merencanakan peristiwa khusus
14. melakukan manajemen konseling
Kegiatan Public Relations
Menurut H. Fayol dalam buku Ruslan “Manajemen Public Relations dan Media
Komunikasi” beberapa kegiatan dan sasaran Public Relations, adalah sebagai berikut: 19
1. Membangun Identitas dan Citra Perusahaan (building corporate identity and image)
a.
Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
b.
Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
2. Menghadapi Krisis (Facing of Crisis)
Menangani keluhan dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk
manajemen krisis dan Public Relation Recovery of Image yang bertugas memperbaiki
lost of image and damage.
3. Mempromosikan Aspek Kemasyarakatan (Promotion Public Causes)
a.
Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik.
19
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi (konsep dan aplikasi). (EdisiRevisi, Cet.7Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 2006),30 Mendukung kegiatan kampanye sosial anti rokok, serta menghindari obat-obatan
terlarang, dan sebagainya.
Dari uraian yang ada secara prakttis sering sekali bentuk dari biro, unit atau
department kehumasan (public relation) berada dibalwah satu unit seperti biro
administrasi umum sehingga kegiatannya hanya terbatas kepada membuat press release,
press conference , dan publisitas. Bila keadaan kegiatan dari publixc relation seperti ini,
jelas kemungkinan besar suatu perusahaan itu belum mengetahui secara jelas akan
peranan public relation pada suatu perusahaan.
Lebih jauh dapat dijelaskan pada Negara yang sudah maju public relation
merupakan suatu lembaga yang berdiri sendiri dan kegiatan dari public relation dinegara
tersebut sudah dikenal dengan sebutan “ the big business” alasannya karena public
relation itu sendiri banyak menangani berbagai masalah dan kepentingan orang banyak.
Dimana pada dasarnya tujuan dari public relation itu bukan lagi hanya memberikan suatu
pesan komunikasi yang bersifat informative dan persuasive, akan tetapi juga harus dapat
menciptakan hubungan yang harmonis diantara public yang berkepentingan.
Pengertian hubungan yang harmonis dalam membicaran masalah bentuk kegiatan
public relation mencakup kepada arti :
a. Public relations harus mampu menciptakan kerjasama diantara public yang
mempunyai kepentingan
b. Public relations harus dapat menumbuhkan saling pengertian diantara public yang
mempunyai kepentingan
c. Public relations harusa dapat menciptakan tumbuhnya rasa kepuasan bersama diantara
public yang berkepentingan.
Oleh karenanya dalam prakteknya antara fungsi, tujuan dan bentuk kegiatan public relation
saling berhubungan dengan demikian, adapun bentuk dari kegiatan public relation terbagi
atas 2 hal : 20
1. Internal Public Relations
2. External Public Realtions
Internal public relations, dimaksudkan salah satu bentuk kegiatan dari public relation
yang menitikberatkan kegiatannya kedalam. Istilah “kedalam” maksudnya kegiatan tersebut
hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan public yang ada dalam instansi atau
perusahaan tersebut
Pengertian public juga dalam hal ini dibatasi kepada pengertian sekelompok individu
yang terlibat pada suatu kegiatan, dan diikat oleh satu perhatian dan kepentingan guna
mencapai satu tujuan. Oleh sebab itu public dalam kegiatan internal public relation ini dapat
dilihat dalam beberapa bentuk yang terbatas, seperti :
•
public karyawan
•
public pemegang saham
•
public dari masing-masing departemen, biro atau unit-unit terkecil dalam
perusahaan atau instansi tersebut
berdasarkan uraian uraian yang ada, maka bentuk-bentuk dari kegiatan internal public
relation dapat diuraikan sebagai berikut:
2.2.5
Hubungan dengan Public karyawan ( employee relation)
20
Effendi Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006,21-23
Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan internal public relation yang menitikberatkan
kepada hubungan antara pimpinan perusahaan dengan karyawan/ public karyawan, yang
dalam hal ini mencakup kepada bentuk kegiatan : 21
•
Penempatan dan pemindahan karyawan
•
Penerimaan pegawai baru
•
Kenaikan pangkat dan kondite karyawan
•
Pemutusan hubungan kerja
•
Pensiun dan jaminan social
2.2.6
Hubungan Manusiawi (Human Relation)
Adalah salah satu bentuk dari kegiatan internal dari public relation yang
menitikberatkan kepada hubungan yang bersifat manusiawi. Dengan kata lain kegiatan
internal public relation dimaksudkan disini merupakan usaha untuk menciuptakan hubungan
yang bersifat manusiawi antara seorang manager perusahaan dengan public karyawan.
Tujuan dari bentuk hubungan manusiawi ini adalah untuk meumbuhkan kepercayaan pada
diri public karyawan terhadap masalah yang dihadapinya melalui cara bimbingan (Public
Relation Concelling). Kemudian dalam situasi kerja, melalui hubungan manusiawi ini,
seorang manager harus mampu menciptakan kondisi seperti yang tersebut berikut ini :
•
Rasa kesejahteraan diantara public karyawan dengan pimpinan
•
Rasa kesetiakawanan diantara public karyawan dengan pimpinan
•
Rasa ketentraman dalam bekerja diantara public karyawan.
2.2.7 Hubungan dengan Stakeholder
21
Ibid
Hubungan Public Relations dengan Stakeholder adalah salah satu bentuk kegiatan
internal public relations yang diarakan bagi usaha untuk menciptakan saling pengertian dan
kerjasama antara public pemegang saham dengan manajemen yang dijalankan oleh
perusahaan. Dalam prakteknya bila sesuatu perusahaan itu sudah maju dan ingin menambah
serta mengembangkan modalnya, sebaiknya bagi usaha pencarian perusahan tersebut jangan
hanya terbatas memberikan kesempatan kepada mereka yang mempunyai modal besar saja,
akan tetapi pihak karyawan juga dilibatkan untuk ikut menanamkan sahamnya lewat
pemotongan honor gajinya sebesar 1 atau 2 persen dengan setahu karyawan tersebut dan rela
guna mendapatkan hasil tambahan pada akhir tahun dari keuntungan perusahaan. Dilain
pihak, kegiatan hubungan dengan public pemegang saham ini dapat dilakukan dengan :
1. Memberikan laporan mengenai status modal perusahaan melalui neraca aktiva dan
pasiva perusahaan
2. Menerbitkan majalah atau buletin mengenai kemajuan perusahaan
3. mengadakan serta mengatur pertemuan atau pembicaraan antara pemegang saham
dengan pihak perusahaan.
Adalah suatu bentuk dari kegiatan internal public relation yang diarahkan kepada usaha untuk
memelihara hubungan antara manager dengan publik buruh.
2.2.9
Strategi Operasional Public Relations
Untuk mengokohkan dan memantapkan fungsi Public Relations agar mengenai
sasarannya dalam suatu tujuan organisasi/lembaga, maka aktivitas utama Public Relations
secara operasional seharusnya berada di posisi yang sedekat mungkin dengan pimpinan
puncak organisasi (Top Management), dan diharapkan kegiatan Public Relations akan
tercapai, seperti yang dijelaskan dibawah ini:22
22
Ruslan, Rosady. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi (konsep dan aplikasi). (EdisiRevisi, Cet.7Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada, 2006),52 1. Seorang Public Relations yang dekat dengan pimpinan tertinggi akan lebih
mengetahui secara jelas dan rinci mengenai suatu sistem perencanaan, kebijakan,
keputusan yang diambil, visi dan arah tujuan organisasi bersangkutan, agar tidak
terjadi kesalahan dalam penyampaian pesan dan informasi yang berasal dari
lembaga atau organisasi kepada publikya.
2. Aktivitas Public Relations dalam mewakili lembaga atau organisasi tersebut dapat
dipertegas batas-batas wewenang dan tanggung jawab dalam memberikan
keterangan.
3. Seorang Public Relations bertugas sebagai latar belakang perusahaan agar
mengetahui suatu proses perencanaan, kebijaksanaan, arah dan hingga tujuan
organisasi yang akan dicapai.
4. Fungsi Public Relations berlangsung secara optimal, antisipasif dan dapat
melaksanakan berbagai macam perencanaan, peranan komunikasi atau dengan
kewenangan yang ada akan mampu mengatasi berbagai masalah yang mungkin
akan timbul tanpa diduga sebelumnya.
5. Public Relations bersifat fleksibel dan pro-aktif sebagai narasumber atau mengatur
saluran informasi baik ke dalam maupun ke luar, untuk menghindarkan sikap
reaktif (pasif) dalam menghadapi berbagai masalah atau tantangan yang akan
dihadapinya
6. Public Relations berperan melakukan tindakan mulai dari memonitor, merekam,
menganalisis, menelaah hingga mengevaluasi setiap rekasi, khususnya dalam
upaya penilaian sikap tindak serta mengetahui persepsi masyarakat.
7. Public Relations dapat secara langsung memberikan sumbang saran, ide dan
rencana atau program kerja Public Relations dalam rangka untuk memperbaiki,
atau mempertahankan nama baik, kepercayaan dan citra perusahaan terhadap
publiknya sekaligus mendapatkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat.
Posisi Public Relations Officer harus sedekat mungkin dengan top management
atau pembuat keputusan agar bisa berhubungan langsung tanpa melalui perantara. Public
Relations tidak sekedar bertanggung jawab sebagai juru bicara perusahaan, tetapi dalam
menjalankan fungsi Public Relations secara strategis, setiap ada rapat atau pertemuan pada
tingkat pimpinan, seorang Public Relations seharusnya dapat ikut serta. Tujuannya adalah
mengetahui secara langsung dengan tepat suatu proses perencanaan, kebijaksanaan, arah dan
tujuan perusahaan yang hendak dicapai, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Download