Jefrin Sambara, Ni Nyoman Yuliani, Yantri

advertisement
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 684
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
TINGKAT PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN MASYARAKAT
TENTANG PENGGUNAAN OBAT YANG BENAR
DI KOTA KUPANG
TAHUN 2014
Jefrin Sambara, Ni Nyoman Yuliani, Yantri Bureni
ABSTRAK
Medication is the primary requirement for being sick. When given the proper
dosage can cure disease, relieve pain, and can improve human health.
However, if not used appropriately and correctly will worsen the condition of
patients with pain. Improper use of the drug can occur due to lack of
knowledge and understanding of the correct use of medications. Therefore,
the authors are interested in doing research with the title "The level of
knowledge and understanding about the Community Right Use of Drugs in
the city in 2014". This study aims to determine the level of knowledge and
understanding of the correct use of drugs in the city in 2014.
This research is a descriptive survey research. The study was conducted by
analyzing primary data which can be directly from the public in the city of
Kupang through questionnaires sheets according to the Guttman scale.
The results showed that of the total 270 respondents surveyed, 48.52% know
and understand about how to use the correct medications while 51.48% do
not know and do not understand how to use the medicine properly.
Keywords: The level of knowledge and understanding, use of the correct drug
PENDAHULUAN
biasanya
A. Latar Belakang
minum obat (Widjajanti, 1988),
Obat
adalah
salah
satu
penderita
langsung
oleh karena itu obat adalah
kebutuhan
pokok
dalam
kebutuhan
primer
kehidupan
manusia.
Setiap
sedang menderita sakit. Namun
orang pasti pernah merasakan
kadang-kadang
jatuh
merasa
sakit,
misalnya
kepala
bisa
bagi
yang
masyarakat
menjadi
dokter
pusing, batuk, pilek, atau perut
bagi dirinya sendiri dengan cara
mules
dan
mengobatinya
Untuk
menyembuhkan
lain
sebagainya.
atau
mengurangi rasa sakit, maka
memeriksakan
sendiri
diri
tanpa
terlebih
dahulu kepada yang berwenang
685 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
(dokter
atau
petugas
menderita
akibat
keracunan
kesehatan), atau sering disebut
obat. Oleh karena itu dapat
dengan swamedikasi.
dikatakan bahwa obat dapat
Swamedikasi
pengobatan
penyakit
masyarakat
adalah
bersifat sebagai obat dan juga
sendiri
terhadap
bersifat sebagai racun. Obat itu
ringan
oleh
atau
perawatan
akan
bersifat
sebagai
obat
apabila tepat digunakan dalam
penyakit bagi keluarga tanpa
pengobatan
pemeriksaan dokter dan tanpa
dengan dosis dan waktu yang
diagnosa.
Bertambahnya
tepat. Jadi bila digunakan salah
kesadaran mengenai kesehatan
dalam pengobatan atau dengan
dan berkembangnya keinginan
melewati
masyarakat untuk ikut memikul
menimbulkan
sebagian tanggung jawab bagi
dosisnya lebih kecil maka tidak
keadaan
memperoleh penyembuhan.
kesehatannnya,
pencegahan
cara
penyakit
pengobatan
dengan
suatu
dosis
penyakit
lazim
akan
keracunan.
Obat-obat
bebas
Bila
dapat
sendiri
dibeli tanpa resep dokter di
sangat
apotik dan toko obat. Biasanya
penting. Bagi konsumen obat,
obat bebas dapat mendorong
dengan
untuk
menjadi
dapat
hal
yang
pengobatan
diperoleh
sendiri
pengobatan
sendiri.
beberapa
Semakin banyaknya obat yang
keuntungan yaitu bila berhasil
beredar di pasaran memberikan
ia dapat menghemat biaya ke
alternatif pilihan yang luar biasa
dokter,
banyaknya
menghemat
waktu
bagi
masyarakat
untuk ke dokter dan segera
yang
dapat
pemilihannya bukan didasarkan
bekerja
kembali
(Anonim,2002).
Menurut
meskipun
pada
Anief
obat
(1997),
dapat
tetapi
kadang-kadang
pertimbangan
hanya
kebiasaan
atau
ilmiah,
pertimbangan
saran
dari
menyembuhkan tetapi banyak
kerabat. Hal ini membahayakan
kejadian bahwa seseorang telah
bagi
masyarakat,
karena
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 686
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
penggunaan suatu jenis obat
timbul
selalu diikuti dengan adanya
obat, misalnya
efek samping yang terkadang
dan sembarangan minum obat
akibat
tanpa
lebih
jauhnya
tidak
pada
dokter/nasihat
Terlebih
minum
terhadap
suatu merk banyak terjadi di
masyarakat.
masyarakat
Di
telah
lama
dokter
obat
atau
terlampau
banyak/takaran yang salah.
kalangan
juga
terlalu sering
pemeriksaan
terpikirkan oleh penggunanya.
fanatisme
penyalahgunaan
Segi-segi negatif obat perlu
diketahui
masyarakat.
Salah
beredar anggapan bahwa obat
satu cara yang bisa ditempuh
yang
adalah
manjur
adalah
obat
dengan
menyediakan
dengan nama dagang dengan
informasi yang seluas-luasnya
harga
mengenai
yang
mahal
(Anonim,
2002).
masalah
obat.
Menurut Anief (1997), masalah
Kondisi seperti ini sangat
berbahaya,
karena
obat
pada
dewasa
ini
meskipun
berkembang sangat pesat dan
obat tersebut termasuk jenis
rumit, oleh karena itu perlu
obat
saja
adanya pengawasan terhadap
mempunyai efek samping yang
obat agar jangan sampai timbul
kadang-kadang
salah
bebas,
tetap
kurang
penggunaan
atau
diperhatikan oleh masyarakat,
penyalahgunaan. Masalah sikap
terutama
awam
pengobatan
yang tidak mempunyai bekal
masyarakat
perlu
menjadi
pengetahuan
perhatian,
perlu
adanya
obatan.
masyarakat
tentang
Menurut
obat-
Widjajanti
(1988), umumnya masyarakat
kurang memahami bahwa obat
informasi
sendiri
yang
oleh
benar
bagi
masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas
selain menyembuhkan penyakit,
maka
juga mempunyai efek samping
melakukan
yang
judul “Tingkat Pengetahuan dan
merugikan
kesehatan.
Bahaya ikatan dari obat sering
penulis
Pemahaman
tertarik
penelitian
untuk
dengan
Masyarakat
687 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
tentang Penggunaan Obat yang
Penelitian yang dilakukan
Benar di Kota Kupang Tahun
ini merupakan jenis penelitian
2014”.
survei yang bersifat deskriptif
B. Rumusan Masalah
Bagaimana
dan
yaitu
pengetahuan
pemahaman
masyarakat
penelitian
yang
mendeskripsikan
tingkat
tentang
pengetahuan
dan
tentang penggunaan obat yang
pemahaman
benar di Kota Kupang tahun
tentang penggunaan obat yang
2014?
benar di Kota Kupang tahun
2014.
C. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan waktu
1. Tujuan umum
Mengetahui
pengetahuan
penelitian
1. Tempat penelitian dilakukan
di Kota Kupang.
masyarakat
Kupang
penggunaan
tingkat
dan
pemahaman
Kota
tentang
obat
2. Waktu
yang
dan
data
dilakukan bulan
2. Tujuan khusus
Januari –
Februari 2014.
Mengukur
tingkat
pengetahuan
C. Variabel penelitian
dan
pemahaman
masyarakat
Kupang
penggunaan
penelitian
pengumpulan
benar tahun 2014.
Kota
masyarakat
ini
adalah
variabel
tunggal
yakni tingkat pengetahuan dan
yang
pemahaman
2014
tentang penggunaan obat yang
berdasarkan indikator yang
benar di Kota Kupang tahun
dinilai
2014.
benar
obat
tentang
Variabel dalam penelitian
tahun
dan
responden.
karakteristik
masyarakat
D. Populasi dan sampel
1. Populasi
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Populasi
penelitian
dalam
ini
adalah
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 688
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
masyarakat
Kota
Kupang
tahun 2014.
representatif
6
kecamatan yang terdapat di
2. Sampel
Kota Kupang untuk dijadikan
Sampel
yang
sampel
penelitian.
digunakan dalam penelitian
kecamatan
ini adalah 270 responden
representatif
yang ditentukan dari tabel
adalah
penentuan
Lima,
yang
dari
jumlah
sampel
dikembangkan
oleh
dan
3
yang
tersebut
Kecamatan
Kelapa
Kecamatan
Oebobo
Kecamatan
Maulafa.
Isaac dan Michael dengan
Kemudian
tingkat kesalahan 10%.
ditentukan secara kebetulan
Teknik
pengambilan
sampelnya
cluster
menggunakan
sampling
sampling)
sampling
yaitu
yang
(area
teknik
digunakan
respondennya
(sampling incidental) yaitu
siapa
saja
yang
secara
kebetulan/incidental
bertemu
dapat
dengan
peneliti
digunakan
sebagai
untuk menentukan sampel
sampel,
bila objek yang akan diteliti
orang
atau sumber data sangat
ditemui itu cocok sebagai
luas.
sumber
Untuk
menentukan
penduduk mana yang akan
dijadikan
sumber
data,
bila
dipandang
yang
kebetulan
data
(Sugiyono,
2005).
E. Instrument penelitian
maka
pengambilan
sampelnya
berdasarkan
digunakan dalam penelitian ini
daerah populasi yang telah
adalah lembar kuesioner atau
ditetapkan.
daftar
Oleh
karena
berdasarkan
sampling
tersebut
itu,
teknik
akan
diambil 3 kecamatan yang
Instrumen
pertanyaan
masyarakat
Kota
yang
untuk
Kupang.
Pertanyaan berisi tentang jenis
obat
berdasarkan
keamanan
dan
tingkat
ketepatan
689 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
penggunaan, bentuk obat, dan
menjawab
cara penggunaan, dosis suatu
dengan memberi tanda centang
obat,
(
kontra
indikasi,
cara
benar
Soal
obat, dan efek samping obat
objektif
yang
pertimbangan
dalam
bentuk
soal objektif benar-salah, dan
salah
) pada tempat yang tersedia.
penyimpanan, cara penggunaan
dikemas
atau
dibuat
dalam
bentuk
benar-salah
dengan
untuk
mempermudah responden.
sampel / responden diharapkan
Adapun kisi-kisi soal sebagai berikut :
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tabel 1. Kisi-kisi Soal
Nomor Butir
Indikator
Soal
Jenis
obat
berdasarkan 1, 2, 3, 4, 5,
tingkat
keamanan
dan
6, 7
ketepatan penggunaan
Jenis
obat
berdasarkan
8, 9
bentuk obat
Jenis obat berdasarkan cara
10, 11
penggunaan
Dosis suatu obat
12, 13, 14,
15
Kontraindikasi
16, 17, 18
Cara penyimpanan
19, 20, 21,
22
Cara penggunaan obat
23, 24, 25,
26
Efek samping obat
27, 28, 29,
30
JUMLAH
30
Jumlah
7
2
2
4
3
4
4
4
30
(Sumber : penelitian PSW-UNY, 2009)
Berdasarkan kisi-kisi tersebut kemudian dibuat soal yang mengacu
pada aspek yang ingin diketahui tingkat pemahamannya.
F. Defenisi operasional
1. Pengetahuan
pemahaman
dan
penggunaan
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 690
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
obat
yang
benar
adalah
penguasaan tentang cara-
dan
fungsi
obat
yang
dikonsumsi.
cara penggunaan obat yang
G. Pengumpulan data dan
benar yang diukur melalui
teknik analisa data
soal dengan indikator : jenis
1. Pengumpulan data
obat
berdasarkan
keamanan
dan
penggunaan,
berdasarkan
tingkat
ketepatan
jenis
obat
bentuk
obat,
Data
yang
dikumpulkan berupa daftar
pertanyaan
(lembar
kuesioner) dimana peneliti
jenis obat berdasarkan cara
melakukan
penggunaan,
langsung
dengan
cara
menggunakan
lembar
cara
pertanyaan tersebut untuk
obat,
dosis
suatu
kontraindikasi,
penyimpanan,
penggunaan obat serta efek
samping obat.
adalah
Kota
dengan
Kupang
karakteristik
tertentu.
dimiliki
ciri
responden
khusus
responden
digunakan
diri
Data
untuk
meliputi
diperoleh
tabel.
Penilaian
diukur
memberikan
pertanyaan
yang
30
terdapat
yang
dalam
yang
yaitu dengan menggunakan
identitas
umur
yang
dideskripsikan dalam bentuk
dengan
3. Karakteristik
adalah
memperoleh data primer.
2. Teknik analisis data
2. Masyarakat
penduduk
wawancara
(≥17
skala
lembar
Guttman
kuesioner
(Sugiyono,
2005).
tahun), tingkat pendidikan
Data dihitung melalui tahap-
dan jenis pekerjaan.
tahap sebagai berikut :
4. Penggunaan
benar
obat
adalah
menggunakan
yang
cara-cara
obat
yang
benar sesuai dengan tujuan
a.
Memberi
skor
pada
masing-masing
pertanyaan
yang
ada
691 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
dalam kuesioner dengan
geografis, keadaan wilayah Kota
kriteria :
Kupang adalah sebagai berikut :
Jika pertanyaan dijawab
Luas wilayah 180,27 Km2 atau
dengan tepat
18027
:
ha,
dengan
skor 1
penduduk
Jika pertanyaan dijawab
jiwa.
dengan tidak tepat : skor
terdiri dari 6 kecamatan dan 51
0
kelurahan.
b. Hasil
yang
diperoleh
sebanyak
Wilayah
Kota
dihitung rata-rata ( x )
berbatasan dengan :
dan
Sebelah
diklasifikasikan
474.324
Kupang
Secara geografis, Kota Kupang
Timur
:
Kecamatan
dalam 2 kategori yaitu :
Kupang
Tengah
Jika ≥ ( x )
dan
Kupang
= Tahu dan
Barat Kabupaten
Paham
Jika ≤ ( x )
=
Kupang
Tidak
Tahu dan Tidak Paham
Sebelah Barat
Rumus ( x ) :
c.
jumlah
Barat
dan
Selat
Sebelah Utara
:
Teluk
Kupang
(%) berdasarkan buku
Arikunto (2006) yaitu :
Kupang
Semau
Hasil yang diperoleh
dihitung persentasenya
: Kecamatan
Sebelah Selatan : Kecamatan
Kupang Barat
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi
Kupang
merupakan
wilayah Ibukota Propinsi Nusa
Tenggara
yang Diteliti
Karakteristik
dalam
Penelitian
Kota
B. Karakteristik Responden
Timur.
Secara
penelitian
responden
ini
adalah
umur, tingkat pendidikan, dan
jenis pekerjaan.
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 692
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
1. Karakteristik
responden
dikelompokkan
menjadi tiga kelompok yaitu
berdasarkan umur
kelompok
Karakteristik
responden
umur
berdasarkan
umur
17
–
30
tahun, 31 – 49 tahun, dan
kelompok umur ≥ 50 tahun.
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Responden
Umur (Tahun)
Jumlah
Persentase %
17 – 30
168
62,22
31 – 49
70
25,93
≥ 50
32
11,85
Total
270
100
N
o.
1.
2.
3.
(Sumber : data primer penelitian, 2014)
Berdasarkan tabel di
2. Karakteristik responden
atas, responden terbanyak
berdasarkan tingkat
terdapat
pendidikan
pada
kelompok
umur 17 – 30 tahun yakni
sebanyak
168
responden
Karakteristik
responden
berdasarkan
(62,22%), dan yang terkecil
tingkat
adalah
dengan
dari lulus SD, SMP, SMA dan
kelompok umur ≥ 50 tahun
Akademik / Perguruan Tinggi.
responden
yakni
32
pendidikan
terdiri
responden
(11,85%).
N
o.
1.
2.
3.
4.
Tabel 3. Karakteristik responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Responden
Tingkat
Pendidikan
Jumlah
Persentase %
SD
28
10,37
SMP
32
11,85
SMA
140
51,85
Akademik / PT
70
25,93
Total
270
100
(Sumber : data primer penelitian, 2014)
693 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
Berdasarkan tabel di
atas,
tingkat
pendidikan
responden terbanyak adalah
SMA
yakni
responden
sebanyak
140
(51,85%)
dan
tingkat
pendidikan
responden
adalah
paling
SD
sedikit
yakni
28
responden (10,37%).
3. Karakteristik responden
berdasarkan jenis
pekerjaan
Karakteristik
responden
berdasarkan
jenis pekerjaan terdiri dari
tidak
bekerja,
tangga
ibu
(IRT),
rumah
pelajar,
pegawai (PNS/swasta), dan
wiraswasta.
Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Responden
N
Pekerjaan
o.
Jumlah
Persentase %
1. Tidak Bekerja
37
13,7
2. IRT
85
31,48
3. Pelajar
76
28,15
Pegawai
4.
53
19,63
(PNS/swasta)
5. Wiraswasta
19
7,04
Total
270
100
(Sumber : data primer penelitian, 2014)
Berdasarkan tabel di
atas
terlihat
responden
Dari hasil analisis data primer
penelitian diperoleh :
banyak dari kalangan Ibu
Rumah Tangga (IRT) dengan
jumlah
85
responden
(31,48%)
dan
responden
yang
bekerja
sebagai
wiraswasta
paling
sedikit
dengan
jumlah
19
responden (7,04%).
C. Penilaian Tingkat
Pengetahuan Responden
Sehingga
jumlah
responden
yang
Tahu dan Paham = ≥ ( x ) =
≥ 17,26 = 131 responden
Tidak Tahu dan Tidak Paham
= ≤ ( x ) = ≤ 17,26 = 139
responden
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 694
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
1. Penilaian tingkat
Persentase :
pengetahuan responden
berdasarkan umur
Penilaian tingkat
pengetahuan berdasarkan
umur dapat dilihat pada
tabel 5.
Tabel 5. Penilaian Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan Umur
Jumlah
Tingkat Pengetahuan
Umur
Tidak Tahu
Tahu dan
No (Tahun
dan Tidak
Paham
n
%
)
Paham
n
%
n
%
1. 17 – 30
168 62,22
76
45,24
92
54,76
2. 31 – 49
70
25,93
35
50
35
50
3. ≥ 50
32
11,85
20
62,5
12
37,5
Total
270
100
131
139
(Sumber : data primer penelitian, 2014)
Berdasarkan tabel di
atas
banyak
masuk
responden
dalam
tingkat
benar
karena
tersebut
banyak
pada
belum
terlalu
pengalaman
dan
pengetahuan tidak tahu dan
informasi
tidak paham terutama pada
Selain itu usia-usia tersebut
kelompok
sebagian besar adalah anak
umur
17
–
30
yang
usia
diterima.
tahun yakni 92 responden
muda
(54,76%).
bergantung pada orang tua
Dilihat
yang
berdasarkan umur tersebut,
sehingga
responden dengan usia 17 –
informasi tentang obat dan
30
cara penggunaannya yang
tahun
mempunyai
dan
minim
memang
pengetahuan
pemahaman
tentang
penggunaan
obat
yang
benar
bagi
masih
bukanlah
menarik
untuk
mereka
hal
yang
diketahui
cara
sebab pada saat sakit pun
yang
pasti ada orang tua mereka
695 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
yang mengurusi obat untuk
responden yang lebih muda
mereka.
umurnya,
Hal
yang
tersebutlah
menyebabkan
pengetahuan
dan
pemahaman
tentang
mereka
penggunaan
obat
yang benar sangat minim.
Namun dari tabel di
atas juga dapat disimpulkan
begitu
sebaliknya.
Kemungkinan
faktor lain seperti tingkat
pendidikan
dan
2. Penilaian
berdasarkan
pengetahuan
Penilaian
tersebut
dapat
pengetahuan
responden
yang
lebih
pun
tua
umurnya
ada
yang
tingkat
responden
tingkat
pendidikan
seseorang. Karena dari tabel
dilihat
tingkat
pengetahuan mereka.
mutlak
tingkat
juga
mempengaruhi
pengetahuan
menentukan
pekerjaan
responden
bahwa umur bukanlah faktor
yang
pula
tingkat
tingkat
berdasarkan
pendidikan
dapat
dilihat pada tabel 6
pengetahuannya di bawah
Tabel 6. Penilaian Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah
Tingkat Pengetahuan
Tidak Tahu
Tingkat
Tahu dan
No
dan Tidak
Pnddkn
Paham
n
%
Paham
n
%
n
%
1. SD
60,7
28
10,37
11
39,28
17
1
2. SMP
32
11,85
16
50
16
50
3. SMA
53,5
140
51,85
65
46,43
75
7
4. Ak/PT
44,2
70
25,93
39
55,71
31
8
Total
270
100
131
139
(Sumber : data primer penelitian, 2014)
Berdasarkan tabel di
juga masuk dalam tingkat
atas banyak responden yang
pengetahuan tidak tahu dan
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 696
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
tidak paham terutama pada
PT. Kemungkinan faktor lain
tingkat
pendidikan
seperti jenis pekerjaan juga
yakni
75
SMA
responden
berpengaruh
(53,57%). Oleh karena itu,
tingkat
dapat
ditarik
kesimpulan
pemahaman
bahwa
tingkat
pendidikan
tentang
bukan
merupakan
faktor
mutlak
penentu
tingkat
pengetahuan
seseorang.
pengetahuan
3. Penilaian
walaupun
pendidikannya
berdasarkan
sebatas
SD
tetapi
pekerjaan
pengetahuannya
tentang
yang
obat
yang benar.
pengetahuan
obat
dan
mereka
penggunaan
Sebab ada responden yang
penggunaan
terhadap
Penilaian
pengetahuan
tingkat
responden
jenis
tingkat
responden
benar lebik baik dari pada
berdasarkan jenis pekerjaan
responden
dapat dilihat pada tabel 7.
berpendidikan
yang
Akademik
/
Tabel 7. Penilaian Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Jumlah
Tingkat Pengetahuan
Tidak Tahu
Tahu dan
No
Pekerjaan
dan Tidak
Paham
n
%
Paham
N
%
n
%
1. Tidak
43,2
56,7
37
13,7
16
21
Bekerja
4
6
2. IRT
31,4
54,1
45,8
85
46
39
8
2
8
3. Pelajar
28,1
46,0
53,9
76
35
41
5
5
5
4. Pegawai
19,6
49,0
50,9
53
26
27
3
6
4
5.
42,1
57,8
Wiraswasta
19
7,04
8
11
1
9
Total
270
100
131
139
(Sumber : data primer penelitian, 2014)
697 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
Berdasarkan
tabel
4. Penilaian tingkat
tersebut terlihat banyak ibu
pengetahuan responden
rumah tangga masuk dalam
berdasarkan indikator
tingkat
yang dinilai
dan
pengetahuan
paham
tahu
yakni
46
Selain penilaian tingkat
responden (54,12%). Hal ini
pengetahuan
menunjukan
berdasarkan
bahwa
responden
karakteristik
responden dari kalangan ibu
umur,
tingkat
pendidikan
rumah
tangga
dan
jenis
pekerjaan,
mahir,
tahu
pengetahuan
dan
tentang
yang
hal
jauh
dan
lebih
paham
penggunaan
benar.
ini
obat
pemahaman responden juga
Kemungkinan
dinilai pada setiap indikator
dikarenakan
rumah
tangga
berperan
ibu
banyak
ketika
ada
yang terdapat dalam soal.
Hasil
penilaian
secara
ringkas dapat dilihat dalam
anggota keluarga yang sakit.
tabel yang disajikan pada
Peran
lampiran 4 dan 5.
tersebut
membuat
mereka
lebih
sering
bertanya
pada
petugas
kesehatan,
secara
menggunakan
langsung
dan
Tabel dalam lampiran 5
menunjukkan
persentase
jawaban
dan
tepat
tepat
dari
tidak
responden
memahami akan obat yang
berdasarkan tiap indikator
digunakan,
yang
sehingga
hal
dimuat
dalam
soal.
tersebut menjadikan tingkat
Jawaban
tepat
terendah
pengetahuan
terdapat
pada
indikator
pemahaman
tentang
dan
mereka
penggunaan
obat
yang benar jauh lebih baik.
dosis
suatu
pertanyaan
obat
nomor
pada
14.
Responden yang menjawab
tidak tepat sebanyak 240
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 698
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
orang (88,89%) dan yang
penggunaan,
menjawab
tepat
jawaban
tepat
hanya 30 orang (11,11%)
terdapat
pada
saja. Adapun isi butir soal
Responden yang menjawab
tersebut adalah “Bila dalam
dengan
tepat
kemasan obat tertulis 3 x 2
orang
(23,33%)
tablet, artinya 2 tablet obat
sedangkan
itu dimakan 3 kali sehari”.
(76,67%) menjawab dengan
Namun
tidak tepat. Adapun bunyi
dengan
selain
persentase
terendah,
obat
memiliki
terendah
nomor
hanya
207
2.
63
saja,
orang
jawaban
tepat
soal tersebut adalah “Obat
indikator
dosis
yang dapat dibeli di apotik
memiliki
dan toko obat berizin adalah
juga
persentase
persentase
jawaban
tepat
obat
yang
aman
untuk
tertinggi yakni pada butir
dikonsumsi sedangkan obat
soal nomor 12. Sebanyak
yang dibeli di kios-kios kecil
259
tidak
orang
(95,93%)
aman
untuk
menjawab dengan tepat dan
dikonsumsi”. Pernyataan ini
hanya
11
orang
(4,07%)
salah
yang
menjawab
dengan
dijual di kios kecil pun aman
tidak
tepat.
yang
dimuat
Pernyataan
dalam
untuk
karena
obat
dikonsumsi
yang
selama
soal
kemasannya masih baik dan
tersebut juga sangat mudah.
belum lewat batas tanggal
Seharusnya
kadaluarsanya.
bisa
dijawab
dengan tepat oleh semua
Selain
itu
pada
responden tetapi masih ada
indikator cara penggunaan
juga
yang
obat,
tidak
responden
responden
menjawab
dengan
tepat.
yang
juga
tidak
mengetahui tentang minum
Pada
obat
banyak
indikator
berdasarkan
keamanan
dan
jenis
obat sesudah makan yang
tingkat
efektif adalah 2 jam sesudah
ketepatan
makan.
Sebanyak
205
699 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
responden
(75,93%)
menyatakan
salah
pernyataan
tersebut
hanya
65
pada
dan
untuk dikonsumsi oleh siapa
saja”.
Sebanyak
responden
183
(67,78%)
yang
responden
menjawab “benar”, padahal
(24,07%) yang menyatakan
seharusnya “salah” karena
benar.
mereka
obat
menunggu 2 jam sesudah
pasti
makan untuk minum obat
kontraindikasi
terlalu lama, padahal 2 jam
syarat pemberian nomor ijin
adalah waktu yang efektif
oleh Departemen Kesehatan.
bagi
Hanya
87
responden
(32,22%)
yang
menjawab
Bagi
sistem
pencernaan
bisa
mencerna
untuk
makanan
dengan
baik
sebelum akhirnya mencerna
suplemen
apa
saja
mencantumkan
sebagai
dengan tepat.
Berdasarkan
indikator
obat. Oleh karena itu, perlu
yang dinilai tersebut, dapat
adanya
disimpulkan
informasi
yang
benar bagi masyarakat agar
pengetahuan
obat
pemahaman
dapat
digunakan
bahwa
dan
masyarakat
dengan cara yang tepat dan
tentang
obat yang dikonsumsi lebih
yang benar sangat dinamik.
efektif dalam memberikan
Ada indikator yang sudah
efek terapi.
diketahui
Kemudian
indikator
pada
kontraindikasi,
persentase
terdapat
nomor
terendah
pada
18
“Ada
suplemen
butir
dengan
penggunaan
dan
belum
ada
diketahui
obat
yang
oleh
masyarakat. Indikator yang
dimuat
dalam
soal
tidak
soal
terlalu mendalam dan sulit,
bunyi,
tetapi persoalan yang umum
beberapa
obat
dihadapi
setiap
hari,
yang
tidak
sehingga
meskipun
para
mencantumkan
responden
tidak
benar-
kontraindikasi karena aman
benar
menguasai
materi
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 700
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
tentang obat-obatan, tetapi
tingkat
dengan
pemahaman
pengalaman
penalaran
mereka
dan
dapat
menjawab dengan benar.
pengetahuan
terdapat
umur
terendah
pada
17
–
kelompok
30
(54,76%),
A. Kesimpulan
dan
tahun
tingkat
pendidikan SD (60,71%) dan
Berdasarkan
penelitian
hasil
survei
Tingkat
jenis pekerjaan wiraswasta
(57,89%).
Sedangkan
Pengetahuan dan Pemahaman
tingkat
Masyarakat
pemahaman
tentang
pengetahuan
dan
tertinggi
Penggunaan Obat yang Benar di
terdapat
Kota Kupang Tahun 2014 dapat
umur ≥ 50 tahun (62,5%),
disimpulkan :
tingkat
1. Dari
total
270
responden
pada
kelompok
pendidikan
Akademik / Perguruan Tinggi
yang diteliti, 48,52% tahu
(55,71%)
dan
dan
pekerjaan
Ibu
paham
penggunaan
benar
tentang
cara
obat
yang
sedangkan
51,48%
tidak tahu dan tidak paham
tentang
cara
penggunaan
obat yang benar.
jenis
Rumah
Tangga (54,12%).
B. Saran
1. Bagi para medis khususnya
farmasis
(apoteker/asisten
apoteker)
agar
dapat
2. Berdasarkan indikator yang
menjelaskan informasi obat
dinilai, tingkat pengetahuan
dengan baik kepada setiap
dan pemahaman terendah
pasien
terdapat
penyerahan obat agar tidak
pada
indikator
pada
saat
dan
terjadi penyalahgunaan obat.
yang tertinggi juga terdapat
2. Bagi instansi-instansi terkait
dosis
obat
(11,11%)
pada indikator dosis obat
agar
(95,93%).
penyuluhan atau sosialisasi
karakteristik
Berdasarkan
responden,
tentang
dapat
memberikan
penggunaan
obat
701 JURNAL INFO KESEHATAN, VOL. 12, NOMOR 1, JUNI 2014
yang
benar
dengan
cara
yang kreatif sehingga dapat
diminati oleh masyarakat.
3. Bagi masyarakat agar selalu
berhati-hati
dalam
menggunakan obat. Sangat
penting
untuk
membaca
aturan pemakaian obat dan
kontraindikasi
tercantum
obat
serta
pada
yang
kemasan
bertanya
pada
petugas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1990. Perjalanan dan
Nasib Obat dalam Badan.
Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Arikunto,
Suharsimi.
2006.
Prosedur
Penelitian.
Edisi
Revisi VI. Jakarta : Penerbit
Rineka Cipta
Dupa Tanggela. 2014. Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Kupang :
Oebobo.
Tersedia
dalam
http://www.nttprov.go.id
(Diakses 10-01-2014 / 18:08)
Notoadmodjo, S. 1993. Pengantar
Pendidikan
Kesehatan
dan
Ilmu
Perilaku
Kesehatan.
Yogyakarta : Andi Offset
PSW
– UNY. 2009. Penyuluhan
Berbantuan Audio-Visual Di
Masyarakat (Khususnya IbuIbu
Rumahtangga)
Cukup
Efektif
Dalam
Memberikan
Pemahaman
Tentang
Penggunaan Obat Yang Benar.
Penelitian. Yogyakarta : UNY.
---------------. 1997. Apa Yang Perlu
Diketahui
Tentang
Obat.
Yogyakarta : UGM Press
Sax, N. Irving. 1979. Dangeroes
Properties
of
Industrial
Materials. New York : Van
Nostrand Reinhold Company
---------------. 2003. Penggolongan
Obat Berdasarkan Khasiat dan
Penggunaan.
Yogyakarta
:
Gadjah Mada University Press.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian
Administrasi.
Bandung
:
Alfabeta
Anonim. 2002. Informasi Produk
Obat
Generik
Berlogo
&
Padanannya.
Jakarta
:
Indofarma.
Tjay, Tan Hoan dan Rahardja,
Kirana.
1991.
Obat-obat
Penting, Khasiat Penggunaan
dan Efek-efek Sampingannya.
Edisi
IV.
Cetakan
Kedua.
Jakarta : Jayakarta
Arif Banunaek. 2013. Kota Kupang.
Kupang : Oesapa. Tersedia
dalam
http://www.kupangkota.go.id
(Diakses 18-12-2013 / 21:17)
Widjajanti, V. Nuraini. 1988. Obat
Obatan. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius
Ni Nyoman Yuliani, Jefrin Sambara, Yantri Bureni, Tingkat 702
Pengetahuan dan Pemahaman Masyarakat Tentang Penggunaan Obat yang
Benar di Kota Kupang Tahun 2014
Download