Tugas UAS IKGM IV – MANDIRI Nama : MUCHAMMAD

advertisement
Tugas UAS IKGM IV – MANDIRI
Foto
Mahasiswa
Nama : MUCHAMMAD BURHANNUDIN
NIM
: 021311133013
Kelas : A
INSTRUKSI SOAL
1. Soal berikut merupakan simulasi terhadap studi kasus yang akan digunakan sebagai
acuan dalam mengerjakan soal-soal dibawahnya.
2. Tidak diperkenankan copy & paste / plagiasi jawaban dari teman, bila terbukti akan
mendapatkan nilai tertinggi dibagi jumlah teman yang menjawab sama (misalkan: ada 5
mahasiswa yang melakukan tindak copy & paste / plagiasi, nilai tertinggi dari 5
mahasiswa tersebut akan dibagi 5 sama rata, dan menjadi nilai akhir ke-5 mahasiswa
ybs.)
3. Uraikan menurut perintah soal masing-masing, gunakan kepustakaan yang mendukung,
jangan lupa untuk menyertakan kepustakaan tersebut dalam daftar pustaka.
CONTOH :
Pertanyaan : Media apakah yang cocok digunakan dalam upaya pemberdayaan diatas?
Jelaskan alasannya!
Jawaban : Poster. Karena, mengacu pada Willis (2008), poster bersifat lebih statis bila
dibandingkan dengan leaflet / flyer. Sehingga bila statis, tidak akan mudah hilang atau
tertinggal atau terbuang.
Lalu, pastikan menulis daftar pustakanya di kolom daftar pustaka!
Contoh :
Willis, P., Essentials of Contemporary Media Usage., Lange Pub. 2008
----------------------------------------------------- SELAMAT MENGERJAKAN ------------------------------------------------------
STUDI KASUS
Latar belakang permasalahan:
Kota Surabaya, merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia. Kota Surabaya juga
dikenal sebagai kota industri karena adanya kawasan industri besar di beberapa wilayah di
Kota Surabaya. Salah satu industri yang cukup ternama di Indonesia, sebuah pabrik makanan
ringan (permen dan ekstrudat / sweets and extruders food) dengan merek dagang yang sudah
umum dikenal publik, belakangan ini menjadi sorotan Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Hal
tersebut dikarenakan adanya laporan kenaikan jumlah pasien dengan demand perawatan yang
tinggi (baik pencabutan atau penambalan) pada fasilitas kesehatan pratama di pabrik tersebut.
Padahal, bila menilik 6 bulan kebelakang, laporan jumlah pasien gigi pada fasilitas kesehatan
pabrik tersebut sangat sedikit, bahkan cenderung sepi.
Sebagai investigasi dan identifikasi permasalahan, pihak fasilitas kesehatan pratama
memberikan laporan tersebut kepada Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dengan menitikberatkan pada rangkuman sebagai berikut:
1. Jumlah karyawan yang berkunjung pada fasilitas kesehatan Jan-Jun 2016
Dari 1289 karyawan yang berkunjung, 894 karyawan menjadi pasien poli umum,
sedangkan 395 karyawan menjadi pasien poli gigi.
2. Jumlah karyawan yang berkunjung pada fasilitas kesehatan Jul-Des 2015
Dari 1023 karyawan yang berkunjung, 886 karyawan menjadi pasien poli umum,
sedangkan 137 karyawan menjadi pasien poli gigi.
Selanjutnya, berdasarkan informasi yang didapat dari dokter gigi pelaksana medik pada
fasilitas kesehatan pabrik tersebut, tercatat dari rekam medik karyawan yang datang
berkunjung, didapatkan sebaran karakteristik karyawan penerima tindakan medik gigi sebagai
berikut:
Data diagnosa 3 teratas pasien poli gigi (2 Periode; Jan-Jun 2016 dan Jul-Des 2015)
Berdasarkan grafik diatas, dokter gigi pelaksana medik pada fasilitas kesehatan itu, juga turut
Persentase tindakan yang diberikan poli gigi (2 Periode; Jan-Jun 2016 dan Jul-Des 2015)
Disamping itu, dokter gigi pelaksana medik pada fasilitas kesehatan itu, juga turut mencatat
karakteristik pasien yang datang seperti tampak pada grafik sebagai berikut:
Persentase divisi kerja pasien di poli gigi (2 Periode; Jan-Jun 2016 dan Jul-Des 2015)
Mengacu pada hirarki organisasi pabrik, karyawan memang terbagi pada masing-masing
divisi untuk melaksanakan tugasnya. Pada divisi maintenance; karyawan divisi maintenance
bertanggung jawab dan bertugas pada perawatan alat-alat industri. Karyawan pada divisi ini
memiliki jam kerja hingga 2 shift dalam satu hari (satu shift sama dengan 8 jam kerja). Pada
divisi quality control; karyawan divisi quality control ini bertanggung jawab dan bertugas
pada pengujian hasil akhir (produk akhir, berupa permen dan makanan ekstrudat) dari proses
produksi. Karyawan pada divisi ini juga memiliki jam kerja hingga 2 shift dalam satu hari.
Karyawan pada divisi ini, wajib untuk menguji rasa, tekstur, dan kekenyalan permen dan
ekstrudat, dengan cara mengkonsumsi (memakan) produk dengan target 150 produk sample
dalam satu shift.
Pada divisi logistic; pada divisi ini, karyawan bertanggung jawab dan bertugas dalam fungsi
pengemasan dan distribusi keluar-masuk barang jadi (produk). Biasanya mereka hanya
bekerja selama satu shift, dan bisa memilih baik shift pagi atau shift malam. Pada divisi
warehouse; karyawan pada divisi ini bertanggungjawab dan bertugas pada posisi
pergudangan. Posisi ini bertugas untuk memeriksa dan menyimpan bahan baku produksi,
sekaligus bahan jadi (produk) yang siap untuk didistribusikan. Pada fungsinya, karyawan
pada divisi ini bertugas dengan koordinasi dengan divisi logistic. Security; pada divisi ini,
karyawan yang bekerja pada divisi ini, memiliki jam kerja paling tinggi, yakni 3 shift dalam
sehari, namun dapat bekerja secara bergiliran. Mereka juga tersebar pada banyak divisi,
bertugas sebagai pengamanan secara internal maupun eksternal.
Merujuk pada paparan singkat diatas, dokter gigi pelaksana medik diminta oleh pihak
manajemen fasilitas kesehatan pratama pabrik, untuk dapat melaksanakan upaya promotif,
sebagai langkah menyikapi lonjakan demand perawatan gigi dan mulut yang terjadi pada
pabrik permen dan makanan ekstrudat tersebut. Tugas itu diberikan oleh manajemen, karena
Dinas Kesehatan Kota Surabaya menilai fasilitas kesehatan pabrik tersebut bertanggung
jawab untuk dapat melaksanakan upaya preventif dan promotif pula, tidak hanya perawatan
kuratif.
SOAL 1
Apabila anda adalah dokter gigi yang dimaksud dalam paparan diatas, menurut anda,
berdasarkan data-data ringan yang disajikan diatas, kelompok karyawan (divisi) manakah
yang akan anda jadikan sasaran perancangan program promotif kesehatan gigi dan mulut?
Jelaskan alasannya! (Bobot nilai = 10)
Menurut pendapat saya, pelaksanaan upaya promosi kesehatan di pabrik tersebut harus
menyeluruh kepada semua kelompok karyawan yang ada baik kelompok maintenance,
quality control, logistic, warehouse dan security. Karena menurut WHO, (1996) jaminan
pelayanan kesehatan baik preventif hingga kuratif yang memang secara langsung atau tidak
langsung berisiko pada tingkat kesehatan pekerja harus bersifat menyeluruh pada populasi
dalam lingkungan kerja karena antara kelompok pekerja yang satu dengan yang lain saling
berhubungan. Apabila promosi kesehatan dilakukan secara terpisah, konten informasi tidak
seluruhnya tersampaikan ke sasaran upaya promosi kesehatan. (Maulana, H.D.J., 2007)
Namun, hal yang tetap harus diperhatikan adalah tentang proporsi promosi kesehatan yang
disampaikan mungkin dapat berbeda disesuaikan dengan kondisi kelompok pekerja yang
menjadi sasaran
SOAL 2
Berdasarkan jawaban anda pada SOAL 1 diatas, permasalahan kesehatan gigi dan mulut
manakah yang akan anda jadikan sebagai dasar perancangan program promotif? Jelaskan
alasannya! (Bobot nilai = 10)
Periodontitis kronik akut. Karena apabila kita melihat dari kasus yang ditangani oleh poli gigi
pada klinik perusahaan permen dan ekstrudat tersebut, kasus periodontitis kronik yang
ditangani relatif jauh lebih rendah daripada yang lain. Maka dapat disimpulkan bahwa
kesadaran mayoritas pekerja untuk mengobati periodontitis kronik juga rendah. Diketahui
bahwa etiologi dari periodontitis kronik adalah penumpukan karang gigi hingga ke daerah
subgingiva. Satu-satunya perawatan yang bisa dilakukan adalah pembersihan karang gigi dan
root planning. Penumpukan karang gigi yang berlebihan kemungkinan besar disebabkan oleh
kesadaran untuk menjaga Oral Hygiene secara rutin juga rendah.
SOAL 3
Berdasarkan jawaban anda pada SOAL 2, buatlah alternatif program promotif atau preventif
(dapat berupa program pemberdayaan, dapat pula non pemberdayaan), berikan 5 (lima)
alternatif program yang dilengkapi dengan tujuan program, sesuai dengan kreatifitas anda!
(Bobot nilai = 10)
1. Pemberian edukasi mengenai kesehatan gigi dan mulut (DHE-Dental Health
Education) dengan tema yang ringan tapi lebih formal tapi acara bisa dikemas dengan
2.
3.
4.
5.
menambahkan games atau system reward pada post test. Program berjudul
“Pentingnya Kesehatan Gigi dan Mulut di Tempat Kerja” hal ini bertujuan untuk
memberikan wawasan seputar etiologi, wawasan secara luas mengenai cara
mengetahui kapan kita harus ke dokter gigi, kegiatan preventif, dan edukasi yang
lebih mendalam kepada divisi karyawan yang secara langsung terlibat dengan produk
pabrik/ perusahaan yang memang berpengaruh pada kesehatan mulut dan giginya
Scanning secara menyeluruh kepada seluruh karyawan secara berkala dengan jangka
waktu tertentu misal satu atau dua tahun sekali yang mungkin bisa disesuaikan dengan
event tahunan perusahaan.
Memberikan edukasi yang lebih gencar mengenai fasilitas kesehatan yang telah
disediakan oleh perusahaan secara Cuma-Cuma sehingga tidak ada alasan untuk tidak
tahu terhadap fasilitas kesehatan perusahaan yang memang diberikan secara Cumacuma
Membuat jadwal yang telah ditentukan untuk pemeriksaan secara rutin setiap pekerja.
Misal dalam 5 hari kerja bisa dibagi secara proporsional sesuai jumlah karyawan tiap
divisi untuk melakukan pemeriksaan gigi secara bergilir
Mengintervensi seluruh jalur pemberian informasi dari perusahaan kepada karyawan
dengan memberi leaflet tentang wawasan kesehatan gigi dan mulut, papan informasi
perusahaan, atau langsung kepada pimpinan dari tiap divisi untuk system
penyampaian informasi yang lebih terstruktur.
SOAL 4
Berdasarkan jawaban anda pada SOAL 3 diatas, jelaskan alasan / latar belakang mengapa 5
alternatif program tersebut anda pilih! (Bobot nilai = 10)
1. Tahap pertama dalam upaya promosi kesehatan adalah edukasi.
2. Scanning dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat mengenai kondisi kesehatan
gigi dan mulut secara garis besar pada karyawan perusahaan tersebut
3. Peningkatan wawasan fasilitas dan jaminan kesehatan juga perlu dilakukan agar
seluruh karyawan faham dan mau untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya
4. Sekali lagi dengan mengharuskan seluruh pekerja dengan jadwal yang telah
ditentukan untuk memeriksakan kesehatan giginya dapat menjadi salah satu jalan
untuk memberikan mindset bahwa kesehatan pekerja memang diperhatikan dan telah
terorganisir dengan baik oleh perusahaan tersebut
5. Secara keseluruhan program saya maksudkan untuk tidak terlalu mengintervensi
kegiatan internal dan kerja dari perusahaan tersebut karena penyampaian informasi
yang harus benar-benar tersampaikan kepada seluruh komponen perusahaan dengan
elemen yang berbeda bukan merupakan hal yang mudah dilakukan dengan sumber
daya manusia yang memang terbatas.
SOAL 5
Berdasarkan jawaban anda pada SOAL 3 dan SOAL 4, menurut anda, alternatif program
manakah yang akan anda pilih untuk dilaksanakan? Jelaskan dengan menyebutkan kendala
masing-masing alternatif program yang anda usulkan! (Bobot nilai = 10)
1. Dengan konten dan pengemasan acara yang biasa serta keterlibatan pihak petinggi
perusahaan yang rendah dapat menyebabkan kurangnya minak karyawan pada
program edukasi
2. Penyamaan jadwal scanning sangat sulit dilakukan karena shift kerja masing-masing
divisi yang beragam. Harus menyamakan dengan event perusahaan atau scanning
dilakukan secara bertahap
3. .dibutuhkan akses yang bebas ke pihak perusahaan
4. Proses awal untuk membuat jadwal seluruh karyawan yang berjumlah sangat banyak
sangat tidak mudah dan dibutuhkan tim tersendiri yang bekerja sama dengan pihak
HRD dan personalia perusahaan terkait.
5. Butuh media promosi kesehatan yang sangat beragam dan dibutuhkan oleh setiap
karyawan, informasi kemungkinan besar tidak dapat berdiri sendiri sbagai suatu
artikel atau poster untuk memastikan konten informasi tidak hanya sekedar formalitas
dan tidak hanya dilihat sepintas oleh karyawan
Berdasakan analisis kendala tersebut, maka alternatif program yang akan dipilih (yang
menurut saya paling feasible untuk dilaksanakan), adalah 5 intervensi media informasi dari
perusahaan kepada karyawan, informasi yang bisa diberikan lebih beragam dan disesuaikan
dengan jadwal shift perusahaan serta kita tidak dipersulit untuk mengumpulkan banyak
karyawan dengan jadwal yang berbeda-beda
SOAL 6
Berdasarkan analisis kendala pada SOAL 5, ditemukan alternatif program yang paling
feasible untuk dilaksanakan. Selanjutnya, dengan kendala yang ditemui pada alternatif
program terpilih, bagaimana rencana / strategi anda untuk mengatasi kendala tersebut?
Jelaskan dengan alasannya! (Bobot nilai = 10)
Pendekatan kita sebagai pelaksana program terhadap petinggi perusahaan yang mungkin
menjadi asset penting kita untuk menyampaikan informasi kita kepada karyawan secara
menyeluruh harus sangat gencar dilakukan.
SOAL 7
Buatlah agenda kerja / rancangan kerja sesuai tabel dibawah, sesuai dengan rencana kerja
program yang anda pilih! (Bobot nilai = 20)
Tabel rincian
program pemberdayaan
...................................................................................................................
-
Silahkan mengganti contoh tulisan yang berwarna merah dengan rincian anda sendiri, yang
berwarna merah merupakan contoh sebagai gambaran / acuan anda –
Acara
dan materi
Rincian materi
Kegiatan peserta
Acara I.
Penggalian informasi
demografis karyawan.
Tindakan pendekatan kepada pihak
perusahaan terkait
Mengikuti pretest. Tentang
layanan kesehatan
yang diterima
Acara II,
Analisis kebutuhan tiap divisi mengenai
layanan scaling dan root planning sesuai
dengan sasaran kasus sasaran yang
ditentukan di awal
-
Informasi disampaikan melalui setiap akses
informasi yang diterima karyawan
Berperan serta
dengan membawa
lembar promosi
kesehatan yang
ada
Acara IV,
1. Pemeriksaan gigi secara berkala
Tindak lanjut dan
evaluasi
2. Pemberian kuesioneir mengenai
informasi yang telah ia terima
sebagai karyawan
Mengisi kuesioner
dan evaluasi
Mengelompokkan
karyawan sesuai dengan
data pasien dan kasus
yang ditangani klinik poli
gigi perusahaan tersebut.
Acara III,
Pemberian edukasi dan
informasi terkait
1.
SOAL 8
Berdasarkan masing-masing rincian pada SOAL 7, jelaskan bagaimana rencana anda untuk
mengevaluasi program usulan anda tersebut, dipersilahkan untuk memilih apakah akan
mengevaluasi hasil atau prosesnya. Sertakan alasannya! (Bobot nilai = 10)
Secara random (acak) dan berkala dalam jangka waktu tertentu ditanyakan kepada karyawan
divisi
DAFTAR PUSTAKA (wajib diisi, bila tidak, pengurangan 10 poin dari nilai akhir)
Maulana, H.D.J., 2007. Promosi Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
WHO. 1996. Global Strategy for Health for All by the Year 2000. Switzerland: Universal
Copyright Convention.
Download