PENDAHULUAN Guru dalam menyelenggarakan kegiatan belajar

advertisement
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
PRODUKTIF PEKERJAAN SOSIAL POKOK BAHASAN PENGUMPULAN
DATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS
X SMK NEGERI 9 MEDAN
SAMARIA TARIGAN
Guru SMK Negeri 9 Medan, Dinas Pendidikan Kota Medan
Email : [email protected]
ABSTRACT
Research on interest in learning and the use of group work method in class X
SMK State 9 Medan aims to determine the effectiveness and efficiency of group work
methods to improve student interest in the subject of Productive Social Work subject of
data collection. The method used in this study is Research class act. Based on the subject
of the subject of the subject of data collection. After the act or the first cycle found 17
students or 56,7% have been interesed to learn the material data collection, the found as
many as 13 students or 43,3%, which is still less interest. Then after the action into two
or cycle to two the number of students who are interesed in increasing that as many as 27
students, although there are 3 people who still lack interest. But in general, the
observation of the researchers noticed that the student were interesed in participating in
the subject matter. Sollution by the teacher using the method was successful group work
to increase student interest.
Keywords : students interest, Produktive lessons, group work method.
ABSTRAK
Penelitian tentang minat belajar serta penggunaan metode kerja kelompok pada
Siswa SMK Negeri 9 Medan bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi metode
kerja kelompok dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Produktif
Pekerjaan Sosialpokok bahasan pengumpulan data. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan ditemukan 26 siswa atau 86,7% siswa kurang berminat pada mata pelajaran
pokok bahasan pengumpulan data. Setelah dilakukan tindakan atau siklus I ditemukan 17
siswa atau 56,7% telah berminat untuk mempelajari materi pengumpulan data masih
ditemukan sebagnyak 13 orang siswa 43,3% yang masih kurang peminatnya. Kemudian
setelah dilakukantindakan ke II jumlah siswa yang berminat semakin meningkat yakni 27
Orang, malawaupun masih ada 3 orang yang masih kurang berminat. Namun secara
umum hasil observasi peneliti melihat bahwa siswa telah berminat untuk mengikuti
materi pelajaran tersebut. Solusi yang dilakukan oleh guru yakni dengan menggunakan
metode kerja kelompok dapat dikatakan berhasil untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Kata Kunci: Minat Siswa, Pelajaran Produktif, Metode Kerja Kelompok
PENDAHULUAN
Guru dalam menyelenggarakan
kegiatan belajar mengajar harus
mampu memilih metode yang sesuai
dengan materi pelajaran. Dalam
kegiatan belajar mengajar menyusun
metode tidak harus untuk semua
pokok bahasan, sebab dapat terjadi
suatu metode cocok untuk pokok
bahasan lain. Dengan demikian
dapatlah dipahami bahwa seorang
guruapabila tidak memilih metode
yang sesuai dengan materi yang
diajarkan maka pengajaran pun
belajar mengajar metode mengajar
merupakan alat untuk mencapai
119
tujuan belajar. sangatlah penting
dalam
mencapai
pengajaran.
Roestiyah (2008:149) mengatakan
bahwa memilih metode dalam
pembelajaran
sangat
penting
dilakukan agar guru tersebut dapat
menyajikan,
menguraikan
dan
memberi contoh isi pelajaran kepada
siswa. Menjadi guru yang kreatif,
dan menyenangkan dituntut untuk
memiliki
kemampuan
mengembangkan
dan
memilih
metode pengajaran yang efektif.
Hal ini penting terutama
untuk
menciptakan
iklim
pembelajaran yang kondusif dan
menyenangkan, cara guru melakukan
suatu
kegiatan
pembelajaran
mungkin memerlukan metode yang
berbeda
dengan
pembelajaran
lainnya.
Banyak
siswa
yang
mengeluh dan menjadikan pelajaran
Produktif pekerjaan sosial sebagai
mata pelajaran yang membosankan
dan tidak menarik, sehingga siswa
mengalami
kesulitan-kesulitan
belajar produktif Pekerjaan Sosial.
Hal itu tentunya sangat terpengaruh
terhadap kemampuan dan minat
belajar siswa.
Minat
belajar
perlu
dikondisikan atau ditingkatkan oleh
guru
dalam
setiap
proses
pembelajaran
supaya
materi
pelajaran bisa dipahami dengan
benar
oleh
siswa.
menurut
mengatakan bahwa minat perlu
ditanamkan kepada siswa agar siswa
dapat
memberi
stimuli
yang
mendorong untuk memperbaiki diri.
Peranan guru adalah menerapkan
solusi
yang
terbaik
untuk
meningkatkan
minat
tersebut.
Dengan demikian guru dituntut
untuk mengajar lebih efektif dan
efisien karena perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
sedemikian maju dengan pesatnya.
Guru sudah tidak mungkin lagi
mengajar dengan metode lama.
Penelitian mengkaji tentang
metode kerja kelompok serta minat
belajar
siswa.
Guru
harus
menggunakan banyak variasi metode
tersebut untuk meningatkan mutu
pendidikan dan pengajaran. Untuk
menguasai dan mengembangkan
materi yang diajarkan kepoada
peserta didik seperti diungkapkan
Wina Sanjaya (2009) bahwa tugas
dan peranan guru antara lain: (1)
guru sebagai sumber belajar, (2) guru
sebagai fasilitator, (3) guru sebagai
pengelola,
(4)
guru
sebagai
demonstrtor, (5) guru sebagai
pembimbing, (6) guru sebagai
motivator, dan (7) guru sebagai
evaluator.
Selama ini guru cenderung
menggunakan metode ceramah saja
dan prasarana belajar yang kurang
lengkap dan lingkungan kelas yang
kurang kondusif dalam mendukung
kegiatan belajar mengajar. Aktifitas
siswa selama proses pembelajaran
dapat
dikatakan
hanya
mendengarkan penjelasan dari guru.
Penggunaan metode mengajar yang
kurang tepat merupakan salah satu
penyebabkurangnya konsentrasi dan
perhatian siswa dalam belajar
produktif Pekerjaan Sosial pada yang
pada
akhirnya
mengakibatkan
rendahnya minat belajar siswa. Hal
120
ini dikarenakan guru cenderung
menggunakan metode ceramah saja.
Pada sat menerangkan siswa mencari
kesibukan sendiri dikelas sehingga
hal ini mengakibatkan siswa
cenderung pasih terhadap materi
yang diterangkan. Kepasifan siswa
dalan belajar merupakan pertanda
kurang
baik
didalam
proses
pembelajaran,
juga
dalam
perkembangan intelektual siswa.
Siswa menjadi malas belajar, berfikir
dan malas berkompetensi saat
belajar.
sehingga
akan
mengakibatkan terciptanya siswa
yang tidak terampil sera tidak
intelektual, bahkan tidak menutup
kemungkinan siswa akan merasa
jenuhmengikuti pelajaran Produktif
Pekerjaan sosial khususnya standar
kompetensi
pengumpula
data.
Pelajaran Produktif dalam pokok
bahasan pengumpulan data dengan
wawancara,
observasi
sangat
dibutuhkan perhatian dan minat
siswa
untuk
mempelajarinya,
sebagaimana dikatakan H.B. Trecker
dalam
Azmansyah
(2012;162)
mengatakan bahwa menggunakan
metode dapat membantu individu
mengambil manfaat dari kelompok
dalam melakukan pengumpulan data
melalui wawancara dan Observasi.
Pengumpulan data dengan metode
wawancara
bertujuan
untuk
memperoleh keterangan dengan cara
tanya jawab untuk memperoleh
fakta, memperkuat kepercayaan,
mengenali standar kegiatan, dan
mengetahui alasan seseorang (Idianto
Muin: 2012).
Konteks
penelitian
ini
menurut pengamatan penulis pada
kenyataannya di Kelas X SMK
Negeri 9 Medan dalam proses belajar
mengajar guru hanya menggunakan
metode ceramah dan hanya jawab,
sehingga muncul kejenuhan yang
akan mengakibatkan rendahnya
minat belajar siswa. Berdasaran
uraian di atas, maka peneliti meras
tertarikuntuk melakukan peneilitian
yang berjudul “meningkatkan minat
belajar siswa pada mata Pelajaran
Produktif Pekerjaan sosial, pokok
bahasan pegumpulan data di kelas X
SMK Negeri 9 Medan.
Adapun yang menjadi tujuan
dari penelitian ini adalah : “ Untuk
mengetahui
peningkatan
minat
belajar siswa pada mata pelajaran
produktif Pekerjaan Sosial Pokok
Bahasan Pengumpulan Data dan
Wawancara dengan menggunakan
Metode Kerja kelompok di Kelas X
SMK Negeri 9 Medan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang akan
dilaksanakan dalam penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Dimana penelitian ini
berupaya memaparkan penggunaan
metode kerja kelompok untuk
meningkatkan minat belajar siswa
dalam mata pelajaran Produktif
pekerjaan Sosial pada materi
pengumpulan data dengan teknik
wawancara.
Penelitian tindakan kelas
yang peneliti laksanakan adalah di
SMK Negeri 9 Medan T.A
2011/2012.
Penelitian
ini
121
dilaksanakan pada bulan februari
sampai juni 2012. Suasanya sangat
nyaman karena jauh dari keramaian.
Subjek dari penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas X SMK
Negeri 9 T.A. 2011/2012 yang
berminat 30 orang siswa. Objek
penelitian ini adalah peningkatan
minat belajar melalui metode kerja
kelompok
pelajaran
Produktif
Pekerjaan Sosial siswa kelas X,
khususnya
materi
tentang
pengumpulan
data
dengan
menggunakan teknik wawancara.
Pengumpulan data yang
berkaitan dengan minat belajar siswa
dilakukan dengan menggunakan
pedoman observasi sehingga terekan
seluruh tingkah laku siswa – siswi
dalam proses pelajaran. Demikian
juga tentang kegiatan guru dalam
menerapkan metode kerjja kelompok
yang terintegrasi dengan Rencana
Pembelajaran (RPP) juga dilakukan
dengan Observasi oleh teman
sejawat. Hal yang di Observasi
adalah: persepsi, penjelasan materi,
pengusaan materi, langkah-langkah
metode kerja kelompok, petunjuk
pemberian tugas, penilaian dan
membuat kesimpulan.
Proses pengumpulan data
dilaksanakan menurut siklus Kemmis
dalam buku Arikunto. Prosedur
pengumpulannya melakukan siklus I
(merencanakan
tindakan,
melaksanakan tindakan, pengamatan
dan refleksi). Demikian juga pada
siklus ke II dilakukan perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan tahap refleksi.
Semua data yang di Observasi pada
setiap siklus di transfer ke dalam
angka untuk mengetahui seberapa
persen tingkat keberhasilan minat
yang di capai. Dengan rumus: p=f/n
X 100%, dimana p= persentase
minat, f= jumlah peserta didik yang
mendalami perubahan, N= jumlah
seluruh siswa
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. Kondisi awal Minat
Berdasarkan daftar Checklist
dari setiap indikator yang telah
ditetapkan sebanyak 26 orang
(86,7%)
siswa memiliki minat
belajar rendah , hal ini dapat di lihat
berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan oleh peneliti di kelas X
SMK Negeri 9 Medan. Bahwa
sebagian besar siswa tidak suka dan
tidak berminat dengan pelajaran
Produktif Pekerjaan Sosial sehingga
mencari kesibukan yang lain untuk
mengatasi kejenuhannya terhadap
pelajaran
tersebut,
seperti
mengganggu teman, membuka hp
saat belajar. hasil penelitian Keke. T
Aritonang (2007:1) mengatakan
bahwa minat awal siswa perlu
dikondisikan oleh guru dengan cara
menggunakan metode yang relevan,
membuat suasana yang tenang.
Hasil observasi yang dilakukan oleh
peneliti, dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel . Minat Belajar Siswa &
Tingkatnya Pada Kondisi Awal
No.
Urut
Kategori
1
Tidak
berminat
Berminat
2
Kondisi Awal (Pre tes)
Jumlah
%
Siswa
26
86,7%
13,3%
122
Berdasarkan tabel kondisi
Awal siswa di atas dapat dilihat
bahwa sebagai berikut: pada kondisi
awal diperoleh data dari 30 orang
siswa yang memiliki persentase 0% 64% tidak Berminat sebanyak 26
orang siswa (86,7). Siswa yang
berminat persentase 65% - 100%
sebanyak 4 orang siswa (13,3%).
Minat belajar siswa pada kondisi
awal menunjukan bahwa siswa
masih banyak yang tidak berminat
dilihat dari kesulitan siswa dalam
menyelesaikan
siswa
dalam
meneyelesaikan soal dan kurang
memahami materi pokok bahasan
pengumpulan data.
a. Siswa kurang memahami
dengan baik tentang materi
pokok pengumpulan data
dengan teknik wawancara
b. Siswa kurang memperhatikan
penjelasan
dari
guru,
sehingga dalam pengerjaan
soal masih banyak yang salah
c. Siswa kurang paham dalam
membaca masalah, sehingga
dalam pengerjaan soal tidak
benar.
2. Deskripsi Siklus I
a) Tahap Perencanaan
1. Melakukan
observasi
awal untuk menemukan
modal
dan
format
penerapan tindakan kelas
pada siklus I
2. Membuat
Rencana
Pelaksanaan
pembelajaran
(RPP)
untuk setiap pertemuan
dengan
menggunakan
metode kerja kelompok
3. Menyusun
daftar
chekclist
untuk
mengetahui hasil belajar
siswa selama tindakan
diterapkan.
b) Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti
melakukan observasi di kelas
X dengan menggunakan
daftar Checklist terhadap
pelaksanaan
pembelajaran
yang mengimplementasikan
bimbingan belajar dengan
pendekatan yang bertujuan
untuk
menerapkan
penggunaan metode kerja
kelompok terhadap minat
belajar siswa khususnya
pokok
bahasan
perkembangan
teknologi
komunikasi
pada
mata
pelajaran produktif Pekerjaan
Sosial.
c) Observasi
Pada tahap ini peneliti
melakukan observasi dengan
menggunakan
instrument
penilaian dan soal minat
belajar
siswa
dalam
mangukur keefektifan proses
belajar dalam pokok bahasan
perkembangan
teknologi
dengan menggunakan metode
kerja kelompok. Berdasarkan
hasil
observasi
yang
dilakukan peneliti, maka
diperoleh
hasil
sebagai
berikut.
123
Tabel 2. Minat Belajar Siswa &
Tingkatnya Pada Siklus I
No.
urut
1
2
Kategori
Tidak berminat
Berminat
Kondisi Awal (pre Tes)
Jumlah
%
13
43,3%
17
56,7%
Dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa terjadi peningkatan motivasi
dari kondisi awal 4 orang yang
berminat meningkat menjadi 17
orang (56,7%) dengan kata lain
bahwa dengan menggunakan metode
kerja kelompok siswa yang awalnya
kurang berminat bisa berubah
menjadi siswa yang berminat
walaupun masih ada siswa yang
belum terpengaruh oleh metode
tersebut.
Roestiyah
(2008)
mengatakan
guru
perlu
mengkondisikan kembali strategi
pembelajarannya
apabila
hasil
belajar siswa belum maksimal. Lebih
lanjut dikatakan bahwa strategi
berikutnya
perlu
membuat
perencanaan pembelajaran yang
lebih baik. Berdasarkan hal ini
penulis melakukan refleksi terhadap
pelaksanaan siklus I sebagai berikut:
a. Pada siklus ini masih ada
siswa yang tidak fokus
kepada guru yang sedang
menerangkan
materi
pelajaran
b. Pada siklus ini masih ada
siswa yang enggan untuk
mengungkapkan pendapatnya
di depan umum.
c. Pada siklus inimasih banyak
ditemukan siswa yang lebih
senang bermain dari pada
langsung mengerjakan tugas
yang diberikan oleh gurunya.
d. Pada penelitian ini ditemukan
banyak siswa yang bermain
sebelum mengerjakan tugas,
sehingga
mereka
tidak
maksimal
dalam
mengerjakan tugasnya.
Berdasarkan hasil di atas ,
maka peneliti mencari faktor
penghambat dan pendukung dari
pelaksanaan kegiatan ini, dan
ditemukan hasil belajar sebagai
berikut:
a) Faktor Penghambat
1) Kurangnya kemampuan
guru dalam menggunakan
metode pembelajaran.
2) Belum siapnya siswa
untuk melakukan suatu
tindakan yang diminta
oleh peneliti
3) Ada bebrapa siswa yang
masih
belum
siap
mengahdapi perubahan
dalam gaya mengajar.
b) Faktor pendukung
1) Banyak siswa yang aktif
mengikuti
pelajaran
materi pengumpulan data.
3. Deskripsi Siklus II
Setelah dilakukan refleksi terhadap
siklus I kemudian peneliti melakukan
siklus II untuk meningkatkan jumlah
siswa
yang
berminat
untuk
mempelajari materi pengumpulan
data, kegiatan siklus II dilakukan
sebagai berikut:
a) Tahap-tahap perencanaan
1. Melakukan observasi lanjut
untuk menemukan model dan
124
format penerapan pada siklus
II.
2. Membuat
skenario
pembelajaran sesuai dengan
materi
3. Menyusun
rencana
pembelajaran untuk setiap
pertemua,
dengan
menggunakan metode kerja
kelompok
4. Menyusun daftar checklist
untuk mengetahui tinggi
rendahnya minat belajar
siswa
selama
tindakan
penelitian diterapkan.
b) Tahap pelaksanaan
Pada pelaksanaan tindakan
siklus II ini, guru tetap menerapkan
bimbingan
belajar
dengan
menggunakan
metode
kerja
kelompok. Hal ini bertujuan agar
siswa, lebih semangat lagi untuk
mengikuti pelajaran dan kegiatan
belajar bisa lebih kondusif lagi
karena hasil refleksi dan evaluasi
pada
siklus
I,
dapat
disimpulkanbahwa
kegiatan
pembelajaran belum benar-benar
kondufsif. Karena guru belum siap
mengahadapi perubahan yang terjadi
dalam
kegiatan
pembelajaran,
misalnya belum ada kesiapan siswa
untuk maju kedepan kelas dalam
mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru, belum siapnya siswa
untuk mengerjakan tugas tanpa ada
perintah oleh guru.
Pada tahap ini kegiatan yang
akan dirancang peneliti adalah sama
dengan siklus I hal ini dikarenakan
berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan, banyak siswa yang
senang dalam melakukan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan
menggunakan
metode
kerja
kelompok.
Kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan minat belajar siswa
adalah :
1. Guru menjelaskan materi
tentang
perkembangan
teknologi komunikasi.
2. Guru mengajak siswa melihat
gambar alat perkembangan
teknologi komunikasi.
3. Guru menjelaskan contoh alat
teknologi masa laludan alat
teknologi masa kini
4. Guru menjelaskan manfaat
alat teknologi komunikasi
dalam kehidupan sehari-hari
5. Guru meminta siswa untuk
menyebutkan contoh alat
teknologi komunikasi yang
ada di sekitar lingkungannya.
6. Guru meminta siswa untuk
menulis dipapan tulis contoh
alat teknologi komunikasi
7. Kemudian guru menjelaskan
tugas kepada siswa.
8. Guru menjelaskan apa tujuan
kerja kelompok itu.
9. Guru membagi siswa dalam
kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 6 orang) dan
masing – masing kelompok
mendapat tugas.
10. Setiap
kelompok
guru
menunjuk seorang pencatat
yang akan membuat laporan
tentang kemajuan dan hasil
kerja kelompok tersebut.
11. Guru berkeliling mengawasi
kegiatan
selama
kerja
125
kelompok itu berlangsung,
bila
perlu
memberikan
saran/pertanyaan.
12. Guru meminta siswa untuk
saling berkerjasama dalam
tugas kelompok masingmasing.
13. Guru menjelaskan pada siswa
mencatat hasil diskusi tiaptiap kelompok
14. Guru menjelaskan pada siswa
agar siswa melakukan diskusi
dengan
menemukan
ide
masing-masing siswa.
15. Guru mengingatkan siswa
untuk menyelesaikan tugas
kelompoktepat
pada
waktunya.
16. Guru
meminta
siswa
membacakan hasil diskusi
kelompok didepan kelas.
17. Guru memberikan motivasi
pada
siswa
yang
membacakan hasil diskusi
kelompoknya berupa pujian
atau hadiah.
18. Guru memberikan skor pada
masing-masing kelompok.
19. Guru menyimpulkan dan
merangkum
hasil
kerja
kelompok.
c) Observasi
Pada tahap observasi peneliti
berindak
sebagai
pengamat
(Observasi)
dengan
menggunakanalat
bantu
daftar
checklist
terhadap
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran
yang
mengimplementasikan
bimbingan
belajar dengan menggunakan metode
kerja kelompok. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan oleh
peneliti diperoleh hasil bahwa semua
indikator dari minat belajar siswa
telah mengalami peningkatan pada
tiap indikatior dari keseluruhan
jumlah siswa.
d) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan, maka diperoleh hasil
bahwa:
1. Pada siklus II sudah banyak
siswa yang fokus kepada
guru
yang
sedang
menerangkan
materi
pelajaran
2. Pada siklus II sudah banyak
siswa yang berani tampil dan
aktif dalam pembelajaran
3. Pada siklus II sudah banyak
siswa yang ditemukan bisa
memanfaatkan
waktu
belajarnya dengan baik dan
tidak mau bermain bila
tugasnya
belum
selesai,
sehingga
siswa
mampu
mengerjakan
tugasnya
dengan maksimal.
4. Pada siklus II dilihat banyak
sekali kemajuan bila dilihat
dari segi minat belajar yang
dimilki
sesuai
dengan
indikator ,inat belajar siswa.
Pada kegiatan ini peneliti
merefleksi semua tahap kagiatan
yang telah dilakukan mulai dari
pelaksanaan kegiatan –kegiatan
hingga observasi. Berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan oleh
peneliti maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
126
Tabel 3. Minat Belajar Siswa &
Tingkatnya Pada Siklus II
No.
Urut
kategori
1
2
Kondisi Awal (Pre-Tes)
Tidak Berminat
Jumlah
Siswa
3
%
10%
Berminat
27
90%
Dari tabel di atas dapat dilihat
bahwa terjadi peningkatan minat
mempelajari materi pengumpulan
data setelah dilakukan siklus II dari
17 siswa (56,7%)
meningkat
menjadi 27 atau (90%). Jumlah siswa
yang tidak berminat sebanyak 3
orang akan dilakukan remedial
(memperbaiki) metode pembelajaran
secara individu. Wina Sanjaya
(2009:169) mengemukakan bahwa
dengan menggunakan metode kerja
kelompok
dengan
cara
memvariasikan penggunaanya akan
mampu meningkatkan motivasi
No.
Urut
Kategori
1
Tidak
Berminat
Berminat
2
Kondisi Awal (Pre-tes)
Jumlah
%
Siswa
26
86,7%
4
13,3
Dari hasil temuan yang
didapat oleh peneliti, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang
diajukan oleh penulis adalah minat
belajar siswa dapat ditingkatkan
melalui penggunaan metode kerja
kelompok dalam pokok bahasan
pengumpulan data dengan teknik
wawancara di kelas X SMK Negeri 9
Medan.
ataupun minat belajar siswa, lebih
lanjut dikemukakan bahwa taktik
yang berbeda antara guru yang satu
dengan guru yang lain juga akan
mempengaruhi suasana pembelajaran
metode kerja kelompok yang
diterapkan oleh guru akan mampu
untuk memecahkan masalah yang
dihadapi siswa apalagi siswa tersebut
kurang percaya diri untuk mengikuti
kegiatan kelompok Azmansyah
(2012:163)
Berdasarkan hasil observasi
pada siklus I dan siklus II yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka terjadi
perubahan yang dilihat selama
penelitian.
Pada siklus II dari 30 orang
siswa, sebanyak 27 orang berminat
(90%) dan 3 orang siswa yang tidak
berminat (10%)
Siklus I
Jumlah
%
siswa
13
43,3%
17
56,7%
Siklus II
Jumlah
%
siswa
3
10%
27
90%
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pengamatan dan data penelitian yang
dilakukan terhadap meningkatnya
minat belajar siswa pada mata
pelajaran Produktif Pekerjaan Sosial,
pada pokok bahasan Pengumpulan
Data dengan menggunakan metode
kerja kelompok di kelas X SMK
Negeri 9 medan maka penelitian
membuat
kesimpulan
sebagai
berikut: Minat siswa pada pelajaran,
dengan menggunakan metode kerja
127
kelompok cenderung lebih besar bila
dibandingkan
dengan
tanpa
menggunakan
metode
kerja
kelompok, Rata-rata minat belajar
siswa yang diajarkan dengan
menggunakan
metode
kerja
kelompok lebih baik dari pada
sebelumnya, Dari hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti
bahwa dengan menggunakan metode
kerja kelompok dapat meningkatkan
minat belajar siswa.
RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek,
Edisi
Revisi
VI,
PT.Rineka Cipta : Jakarta.
Azmansyah. 2012. Panduan Praktik
Kompetensi
Kejuruan
Pekerjaan Sosial. SMK Negeri
9 Medan.
Muin, Idianto. 2012. Sosiologi untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
Roestiya, 2008. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sanjaya Wina. 2009. Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Prose
Pendidikan.
Jakarta. Kencana.
KT
Aritonang.
2008.
Jurnal
pendidikan
penabur.
p07jkt.bpkpenabur.or.id
128
Download