penerapan batas-batas wanprestasi dan perbuatan melawan

advertisement
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TAHANAN ANAK YANG
MELAKUKAN TINDAK PINDANA TANPA HAK MEMILIKI,
MENYIMPAN NARKOTIKA GOLONGAN I BUKAN TANAMAN PADA
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS II A SAMARINDA
Mokhamad Iksan1, Prija Djatmika2, Sarosa Hamongpranoto3
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM PROVINSI KALTIM
ABSTRACT
The presence of the Indonesian National Police in carrying out their main duty as
guardian, protector, counselor and as law enforcement officers, of course, the police are faced with one
of the tasks is to give protection to children in conflict with the law, and take action that is in the
process of investigating child to get treatment reasonable and justice and protection. Juvenile Court
includes all inspection activities and termination cases that concern the interests of the child. Interests
of the children should be the center of the court perahatian children. Historically ever happened
complaint in case the child because the Juvenile Court only addressed in the response to a bad
situation with respect to deviate behavior and offenses committed by children. Noting these
developments deviant behavior by children and to protect them from the unhealthy development of the
child's attention has begun to be considered. This is proven by various scientific meetings held by the
government as evidence that the problem of a naughty child should get special protection.
Key Words:
Legal Protection, Child Prisoners, Narcotics
ABSTRAKSI
(Keberadaan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan
tugas pokoknya sebagai pengayom, pelindung, pembimbing dan sebagai aparat
penegak hukum, tentunya Polri dihadapkan dengan salah satu tugas yaitu
memberikan perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum, serta
melakukan tindakan yang nyata dalam proses penyidikan anak agar mendapatkan
perlakuan yang wajar dan keadilan serta perlindungan. Pengadilan Anak meliputi
segala aktivitas pemeriksaan dan pemutusan perkara yang menyangkut
kepentingan anak. Kepentingan anak harus merupakan pusat perahatian dalam
pengadilan anak. Secara historis pernah terjadi pengaduan dalam perkara anak
karena Pengadilan Anak hanya ditujukan pada upaya penanggulangan keadaan
yang buruk sehubungan dengan prilaku menyimpang dan pelanggaran hukum
yang dilakukan oleh anak. Memperhatikan berbagai perkembangan tingkah laku
menyimpang yang dilakukan anak dan untuk melindungi mereka dari suatu
perkembangan yang tidak sehat perhatian terhadap anak sudah mulai diperhatikan.
Hal ini terbukti dengan berbagai pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh
pemerintah sebagai bukti bahwa masalah anak yang nakal harus mendapatkan
perlindungan secara khusus).
Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Tahanan Anak, Narkotika
1
Mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
Pembimbing I, Dosen bidang hukum pidana di Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
3
Pembimbing II, Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman
2
1
Latar Belakang
diperpanjang seperti orang dewasa.
Keberadaan
Kepolisian
Perlakuan
Negara Republik Indonesia dalam
semacam
ini
sangat
merugikan perkembangan si anak.
melaksanakan tugas pokoknya sebagai
Pengadilan
Anak
pengayom, pelindung, pembimbing
segala
dan sebagai aparat penegak hukum,
pemutusan perkara yang menyangkut
tentunya Polri dihadapkan dengan
kepentingan anak. Kepentingan anak
salah satu tugas yaitu memberikan
harus merupakan pusat perahatian
perlindungan terhadap anak
dalam pengadilan anak. Secara historis
yang
aktivitas
meliputi
pernah
melakukan tindakan yang nyata dalam
perkara anak karena Pengadilan Anak
proses
hanya
anak
agar
pengaduan
dan
berhadapan dengan hukum, serta
penyidikan
terjadi
pemeriksaan
ditujukan
dalam
pada
upaya
mendapatkan perlakuan yang wajar
penanggulangan keadaan yang buruk
dan keadilan serta perlindungan.
sehubungan
Harapan dari semua pihak,
yang dilakukan oleh anak.
dalam penyelesaian masalah anak yang
melakukan
prilaku
meyimpang dan pelanggaran hukum
pemerintah, orang tua dan keluarga
telah
dengan
Memperhatikan
penyimpangan
perkembangan
berbagai
tingkah
laku
ataupun kejahatan untuk mendapatkan
menyimpang yang dilakukan anak dan
perhatian
yang
untuk melindungi mereka dari suatu
dipungkiri
dijumpai
hukum
pidana
khusus,
di
tidak
lapangan,
anak
perkembangan
yang
tidak
sehat
nakal
perhatian terhadap anak sudah mulai
diperlakukan secara anak dewasa kecil,
diperhatikan. Hal ini terbukti dengan
sehingga seluruh proses perkaranya
berbagai
dilakukan sama dengan orang dewasa.
diselenggarakan
Keadaan kepentingan anak sebagai
sebagai bukti bahwa masalah anak
anak-anak kadang-kadang sedemikian
yang
rupa diabaikan tanpa adanya perlakuan
perlindungan secara khusus.
khusus. Sebagai akibat telah terjadinya
pertemuan
nakal
Dalam
oleh
harus
proses
ilmiah
yang
pemerintah
mendapatkan
penyidikan,
berbagai ekses, anak nakal terkadang
pembimbingan kemasyarakatan dari
ditempatkan sama dengan tempat
Bapas berperan melakukan penelitian
penahanan
Kemasyarakatan
orang
dewasa.
Masa
penahanan disamakan bahkan dapat
2
(Litmas)
juga
3
membantu
memperlancar
tugas
penyidik.
untuk
itu
perlu
perlindungan
Bertitik
tolak
dari
hukum
dilakukan
dan
dalam
kasus
pelaksanaannya masih sering terjadi
kejahatan tindak pidana tanpa hak
hambatan atau kendala yang dialami
memiliki,
oleh pihak Rutan dalam memberikan
menyimpan
narkotika
golongan I bukan tanaman yang
perlindungan hukum.
dilakukan oleh anak, Penulis akan
menganalisa bagaimana perlindungan
Pembahasan
hukum dan keadilan yang diterima
1. Negara
sesuai dengan vonis Pengadilan Negeri
Hukum
dan
Perlindungan Hak
Samarinda atau tidak, selain itu penulis
Pemikiran atau konsepsi
akan mengkaji penerapan diversi dan
manusia merupakan anak zaman
keadilan restorative dan persesuaian
yang lahir dan berkembang dalam
dengan
Undang-Undang
situasi
berkaitan
dengan
yang
masalah-masalah
anak.
kesejarahan
dengan
berbagai pengaruhnya. Pemikiran
atau konsepsi manusia tentang
Anak sebagai pelaku tindak
negara hukum juga lahir dan
pidana masih tetap membutuhkan
berkembang
perlindungan
kesejarahan.
penanganan
hukum
terhadap
karena
anak
dalam
Oleh
situasi
karena
itu,
yang
meskipun konsep negara hukum
melakukan tindak pidana, khususnya
dianggap sebagai konsep universal,
narkotika, dapat terjadi pelanggaran
pada
terhadap hak-haknya. Oleh karena itu
ternyata
anak perlu mendapatkan perlindungan
beragam. Hal
hukum sebagaimana diatur dalam
adanya pengaruh-pengaruh situasi
Undang-Undang Nomor 23 Tahun
kesejarahan
2002 tentang Perlindungan Anak dan
pengaruh falsafah bangsa, ideologi
peraturan
negara, dan lain-lain. Atas dasar
perundang-undangan
lainnya.
dataran
implementasi
memiliki
ini
tadi,
karakteristik
dikarenakan
di
samping
itu, secara historis dan praktis,
anak
konsep negara hukum muncul
pidana
dalam berbagai model seperti
narkotika di Kota Samarinda kadang-
negara hukum menurut Alquran
kadang
dan Sunnah atau nomokrasi Islam,
yang
Penanganan
terhadap
melakukan
tindak
melanggar
hak-hak
anak,
4
negara hukum menurut konsep
baik.5
Eropa
Gagasan
Plato
tentang
Kontinental
yang
negara hükum ini semakin tegas
rechtsstaat,
negara
ketika didukung oleh muridnya,
hukum menurut konsep Anglo
Aristoteles, yang menuliskannya
Saxon (rule of law), konsep socialist
dalam
legality, dan konsep negara hukum
Aristoteles, suatu negara yang baik
dinamakan
4
buku
Politica.
Pancasila. Konsep-konsep negara
ialah
hukum ini memiliki dinamika
dengan
sejarahnya
masing-masing.
berkedaulatan hukum. Ada tiga
Meskipun demikian, tulisan ini
unsur dan pemerintahan yang
hanya melakukan “moment opname”
berkonstitusi
terkadap
pemerintahan dilaksanakan untuk
sejarah
kemunculan
negara
dan
yaitu
kepentingan
Kontinental
pemerintahan
yang
diperintah
konstitusi
negara hukum, khususnya Eropa
(rechtssraar),
yang
Menurut
pertama,
umum;
kedua,
dilaksanakan
memiliki kaitan langsung dengan
menurut hukum yang berdasarkan
munculnya
pada ketentuan-ketentuan umum,
ilmu
Hukum
Administrasi Negara.
bukan hukum yang dibuat secara
Secara embrionik, gagasan
sewenang-wenang
negara hukum telah dikemukakan
menyampingkan
oleh
konstitusi;
Plato,
mengintroduksi
ketika
konvensi
ketiga,
dan
pemerintahan
Nomoi,
berkonstitusi berarti pemerintahan
sebagai karya tulis ketiga yang
yang dilaksanakan atas kehendak
dibuat di usia tuanya. Sementara
rakyat, bukan berupa paksaan-
itu, dalam dua tulisan pertama,
tekanan
Politeia dan Politicos, belum muncul
pemerintahan
istilah
kaitannya
dengan
Aristoteles
mengatakan
Nomoi,
bahwa
negara
Plato
konsep
ia
yang
hukum.
Dalam
mengemukakan
penyelenggaraan
yang
dilaksanakan
despotik.
Dalam
konstitusi,
bahwa
negara
konstitusi merupakan penyusunan
yang baik ialah yang didasarkan
jabatan dalam suatu negara dan
pada pengaturan (hukum) yang
menentukan
apa
yang
dimaksudkan
dengan
badan
pemerintahan dan apa akhir dan
Tahir Azhary, Negara Hukum, Bulan Bintang,
Jakarta, 1992, hlm. 63.
4
5
Ibid, hlm. 66
5
setiap
masyarakat.
konstitusi
aturan
Selain
merupakan
dan
penguasa
itu,
keluarga anak; (2) Nilai budaya
aturan-
yang memberi kebebasan bagi
harus
mengatur negara menurut aturanaturan tersebut.
6
di bawah usia 18 tahun (UU No.
Tahun
2002
tentang
Anak).
Masalah
pokok yang dihadapi sebagian
sedang
berkembang
termasuk Indonesia, yaitu masih
banyaknya anak-anak yang harus
memikul tanggung jawab di luar
batas
kemampuannya;
sebagai
akibat kehidupan sosial, ekonomi
dan nilai budaya yang kurang
mendukung
memenuhi
sehingga
anak
dalam
hak-hak
dasarnya,
tidak
dapat
hanya
dipahami secara yuridis saja, tetapi
menyangkut faktor sosial ekonomi
budaya dan anak di mana dia
berada (sesuai wilayahnya). Supaya
berdaya guna dan berhasil guna,
perlindungan
hukum
bagi
kehidupan anak harus memenuhi
syarat-syarat (1) faktor ekonomi
dan sosial yang dapat menunjang
Dikutip dari Azhary, Negara Hukum Indonesia,
UI-Press, Jakarta, 1995, hlm. 20-21
6
anggota
(3)
masyarakat
3. Perlindungan Hak Anak dalam
bagi seorang anak adalah berumur
negara
dan
anak.
Pengertian anak berlaku
Kesejahteraan
Solidaritas
anak;
untuk meningkatkan kehidupan
2. Pengertian Anak
23
pertumbuhan
Peraturan
Perundang-
Undangan
Anak
mempunyai
eksistensi sebagai anak manusia
yang
merupakan
kehidupan
dan
totalitas
kemanusiaan.
Benarkah hak-hak anak sudah
menjadi
realitas
dunia,
masih
banyak bentuk-bentuk eksploitasi,
kekerasan, diskriminasi baik secara
nyata maupun terselubung. Sampai
saat ini problematika anak belum
menarik
masyarakat
dan
pemerintah.
Pengertian
perlindungan
anak (Pasal 1 angka 2 UU No. 23
Tahun
2002)
adalah
segala
kegiatan untuk menjamin dan
melindungi anak dan hak-haknya
agar
dapat
hidüp,
tumbuh,
berkembang, dan berpartisipasi
secara
optimal
sesuai
dengan
harkat dan martabat kemanusiaan,
serta mendapat perlindungan dan
kekerasan dan diskriminasi. Secara
singkat ditegaskan bahwa anak-
6
anak
harus
dibesarkan
dalam
yang
penuh
semangat/jiwa
4. Tindakan Pemerintah Dalam
Perlindungan Hak Anak
pengertian, toleransi, persahabatan
Sejak
indonesia
antar bangsa, perdamaian dan
meratifikasi
persaudaraan
Internasional pada tanggal 25
yang
bersifat
universal.
Hak
Agustus 1990 dengan Keputusan
Di
Indonesia
masih
hukum
tertulis
maka
tidak
tertulis
untuk mengimplementasikan Hak-
perlindungan
anak
hak Anak ke dalam Hukum
ketentuan-
Nasional Indonesia. Hal tersebut
berlaku
baik
maupun
hukum
sehingga
Konvensi
termasuk
juga
ketentuan hukum adat.
Presiden Nomor 36 Tahun 1990,
tetah
Hukum perlindungan anak
Indonesia
berkewajiban
mewajibkan
Indonesia
pemerintah
untuk
sebagai hukum tertulis maupun
menentukan:
tidak tertulis yang menjamin anak
a. Tindakan Yuridis
segera
benar-benar dapat melaksanakan
Tindakan yuridis di sini
hak dan kewajibannya. Pada tahun
mewajibkan pemerintah untuk
1979 dikeluarkan Undang Undang
segera membentuk Undang-
Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Undang Nasional yang sesuai
Kesejahteraan Anak.
dengan kaidah Konvensi Hak
Anak
telah
menjadi
Anak
Internasional
disertai
perhatian khusus bagi banyak
dengan Penegakan Hak-hak
kalangan tidak hanya di tingkatan
Anak tersebut sesuai dengan
nasional, pada dataran global, anak
ketentuan undang-undang.
mendapatkan porsi khusus dalam
b. Program Aksi
hal perlindungan dan pemenuhan
Program
aksi
yang
serta pengaturan hak-hak mereka.
dimaksud di sini mencakup
Hal ini telah lama berlangsung,
program
mengingat anak merupakan tunas
administratif maupun program
dan penerus generasi kehidupan
kegiatan
bangsa dan negara.
diperuntukkan bagi keperluan
anak
yang
yang
yang
bersifat
khusus
meliput
(1)
Pembentukan KomisiNasjonal
7
Hak Anak; (2) Penyusunan
faktor ekonomi, keluarga dan rasa
program aksi nasional untuk
ingin tahu yang besar.
anak;
dan
laporan
(3)
Pembuatan
nasional
Demikian
pula
kepada
digambarkan oleh seorang sarjana
Children’s Emergency Fund
Zakiah Darajat mengatakan bahwa
(UNICEF)
anak yang akan menuju generasi
sebaga
lembaga
Monitoring yang dibuat secara
muda
sangat
terasa
berkala, yaitu 2 (dua) tahun
aktivitas
setelah ratifikasi dibuat dan
tergoncang
setiap 5 (lima) tahun sekali
mudah tersinggung dan sangat
berikutnya secara periodik.
peka terhadap kritikan karena
yaitu
didalam
mudah
emosinya
cemas
bahkan
jiwanya belum stabil terkadang
5. Gambaran
Anak
yang
mereka ingin terlepas dari aturan
Berhadapan Dengan Hukum
Anak
yang
yang ada bahkan mudah menerima
berhadapan
pengaruh dari luar lingkungannya
dengan hukum disebut anak nakal,
dan ingin hidup dengan gayanya
yaitu Anak yang melakukan tindak
sendiri. Maka tidak heran jika
pidana, atau anak yang melakukan
perbuatan
yang
banyak
dinyatakan
penyimpangan
terlarang bagi anak, baik menurut
peraturan
maupun
hukum lain
yang
dan
kejahatan
minuman keras dipinggir jalan,
peraturan
coret-coret
hidup dan
tembok
bangunan-bangunan,
berlaku dalam masyarakat yang
atau
kebut-
kebutan di jalan umum, mencuri
bersangkutan.
dan sebagainya.7
Di Indonesia umumnya
anak yang berhadapan dengan
melakukan
ditempat umum seperti minum-
perundang-undangan
menurut
anak
6. Pelanggaran
hukum berusia sekitar 13 – 17
Hukum
yang
Biasa Dilakukan Anak
tahun dan jumlah pelaku lebih
Istilah
kenakalan
anak
didominasi oleh anak laki-laki.
berasal dari Amerika Serikat yaitu
Latar
dari kata Juvenile delinquency yang
belakang
dari
tindakan
mereka kebanyakan adalah karena
Zakiah Darajat, Problema Remaja di Indonesia,
Cetakan Kedua, Penerbit Bulan Bintang,
Jakarta, 1975, hlm. 219.
7
8
artinya:
“Kenakalan
anak,
seseorang dikatakan jahat apabila
remaja,
dan
dinyatakan oleh suatu putusan
kenakalan
sebagainya”.8
hakim
yang telah mempunyai
Ditinjau dari sudut yuridis,
kekuatan hukum yang tetap. Inilah
maka kita tidak boleh lepas dari
yang oleh Ny. Singgih D. Gunarso
hukum yang berlaku dinegara kita
dan Singgih D. Gunarso disebut
baik hukum yang tertulis seperti
sebagai : “Kenakalan yang bersifat
KUHP maupun hukum tidak
melanggar
tertulis. Bila kita lihat KUHP,
penyelesaian
disana kita dapat melihat bahwa
undang-undang dan hukum yang
tindak pidana dapat digolongkan
berlaku sama dengan perbuatan
menjadi dua jenis yaitu kejahatan
melanggar
yang terletak pada buku II dan
dilakukan oleh orang dewasa”.10
pelanggaran pada buku III. Lalu
bagaimana halnya dengan istilah
dan
dengan
berikut:
berwenang
yang
yang
berhadapan
hukum,
menyisakan
banyak tempat dalam ingatan anak.
“Kenakalan terhadap orang atau
Untuk kepentingan penyelidikan,
barang, yang dapat menimbulkan
Polisi melakukan penangkapan,
bahaya, kerugian atau kesusahan,
penahanan,
diancam dengan denda paling
penggeledahan,
perampasan barang dan lain-lain
banyak lima belas rupiah”.9
tindakan sesuai dengan KUHAP.
Secara yuridis formal kita
mengatakannya
perbuatan
B. Simandjuntak, Latar Belakang Kenakalan
Remaja (Etiplogi juvenile delinquency), Alumni,
Bandung, 1979, hlm. 55.
9 K.U.H.P, Terjemahan Prof. Moeljatno,
Cetakan ke XIII, 1988.
pihak
seseorang
Bab I pasal 489 ayat 1 yang
sebab
bilamana
pertama kali menentukan posisi
lihat atau temukan dalam KUHP
demikian
hukum
gerbang dari sistem Pengadilan
Istilah kenakalan dapat kita
dapat
dengan
Kepolisian sebagai pintu
pelanggaran.
tidak
sesuai
Anak
kejahatan ataukah sama dengan
sebagai
dengan
7. Peran Pilar Sistem Pengadilan
kenakalan itu kita samakan dengan
berbunyi
hukum
Proses
penyelidikan
kejahatan
dapat
kasus
diumpamakan
8
Y. Singgih D Gunarsa & Singgih D
Gunarsa, Psykologi Remaja, Cetakan XI, BPK
Gunung Mulia Kwintang, Jakarta, 1990, hlm.
19.
10
9
sebagai serangkaian pintu masuk
pidana yang dilakukan oleh orang
tindakan evaluasi dan penilaian
dewasa; dan (2) mempunyai minat,
tertentu harus dibuat sebelum
perhatian, dedikasi dan memahami
memasuki pintu berikut.
masalah anak.
melakukan
Menurut Pasal 9 Undang-
penyidikan terhadap anak nakal,
undang Nomor 3 Tahun 1997
penyidik
tentang
Dalam
wajib
tersangka
memeriksa
Pengadilan
Anak,
dalam
suasana
pemeriksaan sidang anak nakal
dan
meminta
dilakukan oleh hakim khusus, yaitu
kekeluargaan
dari
Hakim
pembimbing kemasyarakatan, dan
Hakim
apabila perlu juga dapat meminta
Ketua Mahkamah Agung Republik
pertimbangan atau saran dari ahli
Indonesia dengan surat keputusan,
pendidikan, ahli kesehatan jiwa,
dengan mempertimbangkan usul
ahli
Ketua Pengadilan Tinggi tempat
pertimbangan
atau
agama,
saran
atau
petugas
Anak.
Anak
Pengangkatan
ditetapkan
kemasyarakatan lainnya. Proses
hakim
penyidikan terhadap perkara anak
melalui Ketua Pengadilan Tinggi
nakal wajib dirahasiakan seperti
pengangkatan hakim anak oleh
diatur dalam Pasal 42 (3) UU No.
Ketua Mahkamah Agung bukan
3 tahun 1997 tentang Pengadilan
oleh Menteri Kehakiman, karena
Anak.
hal tersebut menyangkut teknik
Penuntut
Umum
bersangkutan
oleh
Anak
yuridis pengadilan dan merupakan
diangkat
berdasarkan
surat
pengangkatan
keputusan
Jaksa
atau
(spesialis).
Agung
bertugas
hakim
khusus
pejabat lain yang ditunjuk oleh
Jaksa
Agung.
Untuk
dapat
8. Pengertian Narkotika
Secara
diangkat sebagai Penuntut Umum
umum,
yang
Anak diatur didalam Pasal 53 Ayat
dimaksud dengan narkotika adalah
(1) Undang-Undang Nomor 3
sejenis
Tahun 1997 tentang Pengaadilan
menimbulkan pengaruh-pengaruh
Anak, yang memberikan syarat-
tertentu bagi orang-orang yang
syarat yang harus dipenuhi sebagai
menggunakannya, yaitu dengan
berikut: (1) telah berpengalaman
cara
sebagai penuntut umum tindak
zat
yang
memasukkan
ke
dapat
dalam
10
tubuh.11 Istilah narkotika yang
terdapat pada saat ini, serta dapat
dipergunakan di sini bukanlah
pula
“narcotics”
farmacologie
yang bukan lagi untuk kepentingan
(farmasi), melainkan sama artinya
di bidang pengobatan, bahkan
dengan “drug”, yaitu sejenis zat
sudah mengancam kelangsungan
yang apabila dipergunakan akan
eksistensi generasi suatu bangsa.
pada
disalahgunakan
fungsinya
membawa efek dan pengaruhpengaruh tertentu pada tubuh si
9. Perlindungan
Terhadap
pemakai.
Pada
mulanya
zat
narkotika ditemukan orang yang
penggunaannya ditujukan untuk
kepentingan
umat
manusia,
khususnya di bidang pengobatan.
Dengan berkembang pesat industri
obat-obatan dewasa ini, maka
kategori jenis zat-zat narkotika
Melakukan
Tanpa
Anak
yang
Tindak
Pidana
Hak
Menyimpan
Memiliki,
Narkotika
Golongan I Bukan Tanaman
Berdasarkan
Tahun
2010-2014,
RPJMN
kebijakan
peningkatan perlindungan anak
diarahkan pada (a) peningkatan
akses terhadap pelayanan yang
semakin meluas pula seperti halnya
berkualitas, peningkatan partisipasi
yang
anak dalam pembangunan dan
tertera
dalam
Undang-Undang
lampiran
Narkotika
Nomor 35 Tahun 2009.
Zat-zat
semula
upaya
menciptakan
lingkungan
yang ramah anak dalam rangka
narkotika
ditujukan
yang
untuk
mendukung tumbuh kembang dan
kelangsungan hidup anak;
(b)
kepentingan pengobatan, namun
peningkatan perlindungan anak
dengan
ilmu
dari kekerasan dan diskriminasi;
teknologi,
dan (c) peningkatan efektivitas
perkembangan
pengetahuan
khususnya
dan
perkembangan
kelembagaan perlindungan anak.
Dalam rangka mencapai
teknologi obat-obatan maka jenisjenis
narkotika
dapat
diolah
sedemikian banyak seperti yang
Hari Sasangka, Narkotika dan Psikotropika
Dalam Hukum Pidana, Mandar Maju, Bandung,
2003, hlm. 33
11
Hukum
arah
kebijakan
tersebut,
perlindungan anak dilaksanakan
melalui tiga fokus prioritas.
11
a. Peningkatan kualitas tumbuh
2) Peningkatan
kembang dan kelangsungan
pelaksana
hidup anak, antara lain melalui:
anak;
1) Peningkatan
dan
aksesibilitas
kualitas
data
pengembangan anak usia
penyediaan
dan
informasi
perlindungan anak; dan
4) Peningkatan
2) Peningkatan
kualitas
dan
kesehatan anak; dan
3) Peningkatan
hak
lain
melalui:
rehabilitasi
dan perlindungan sosial
anak;
2) Peningkatan perlindungan
bagi pekerja anak;
pekerja
kepentingan
anak,
baik
lokal,
maupun
internasional.
bentuk tindak kekerasan dan
antara
antar
nasional
b. Perlindungan anak dari segala
3) Penghapusan
kemitraan
terkait pemenuhan hak-
remaja.
1) Peningkatan
koordinasi
pemangku
pendidikan
kesehatan reproduksi bagi
diskriminasi,
perlindungan
3) Peningkatan
program
dini;
kapasitas
Dalam
rangka
melaksanakan penanganan anak
yang berhadapan dengan hukum
maka
kebijakaannya
diarahkan
kepada penyelesaian perkara anak
dengan
pendekatan
keadilan
restoratif yang dilakukan oleh
berbagai instansi.lembaga terkait,
bagi penegak hukum, pemerintah,
terburuk anak; dan
pemerintah
provinsi,
bagi anak yang berhadapan
kabupaten/kota,
maupun
dengan hukum.
organisasi/lembaga/badan
4) Peningkatan perlindungan
sosial
c. Peningkatan
kapasitas
kemasyarakatan, pengacara, dan
kelembagaan
perlindungan
lembaga kemasyarakatan lainnya
dengan jejaring secara sistematis,
anak, antara lain melalui:
1) Penyusunan
dan
harmonisasi
peraturan
komprehensif, berkesinambungan
dan terpadu.
Setelah memeriksa rencana
perundang-undangan
terkait perlindungan anak;
tersebut di atas, maka fasilitator
mulai
melakukan
perundingan
12
dengan
melibatkan
keluarga
Keputusan
hasil
musyawarah
pelaku, keliarga korban (untuk
harus mendapatkan persetujuan
musyawarah
Untuk
korban dan keluarganya, serta
musyawarah masyarakat perlu juga
persetujuan anak sebagai pelaku
melibatkan
tokoh
dan keluarganya.
agama.
Register
keluarga).
masyarakat/tokoh
Keputusan
hasil
perkara
anak
musyawarah
dengan penyelesaian pendekatan
harus mendapatkan persetujuan
keadilan restoratif pada kepolisian,
korban dan keluarganya, serta
kejaksaan, pengadilan dan lembaga
persetujuan anak sebagai pelaku
pemasyarakatan
dan keluarganya.
khusus.
Hasil kesepakatan keadilan
dibuat
secara
Pengawasan atas proses
restoratif dapat berupa:
penyelesaian
a. Perdamiaan dengan atau tanpa
pendekatan keadilan restoratif dan
ganti kerugian;
perkara
pelaksanaan
b. penyerahan kembali kepada
orang tua/wali;
dengan
kesepakatan
yang
dihasilkan berada pada atasan
langsung pejabat yang bertanggung
c. keikutsertaan
dalam
jawab
pada
setiap
tingkat
Selama
proses
pendidikan atau pelatihan ke
pemeriksaan.
lembaga pendidikan, lembaga
keadilan restoratif berlangsung dan
penyelenggaraan kesejahteraan
setelah
sosial
dilaksanakan,
atau
lembaga
kesejahteraan sosial; atau
keadilan
restoratif
pembimbing
kemasyarakatan wajib melakukan
d. pelayanan masyarakat.
pembimbingan dan pengawasan.
Setelah memeriksa rencana
Dalam
hal
kesepakatan
tersebut di atas, maka fasilitator
keadilan
mulai
dilaksanakan dalam waktu yang
melakukan
dengan
perundingan
melibatkan
keluarga
ditentukan
restoratif
dalam
tidak
kesepakatan,
pelaku, keliarga korban (untuk
pembimbing
musyawarah
Untuk
segera melaporkan kepada pejabat
musyawarah masyarakat perlu juga
yang bertanggung jawab. Pejabat
melibatkan
yang bertanggung jawab tersebut
keluarga).
masyarakat/tokoh
tokoh
agama.
kemasyarakatan
wajib menindaklanjuti laporan.
13
Anak
yang
keberadaan
orang tua/walinya tidak diketahui,
maka
pengasuhannya
memberi
keterangan
kesaksian dengan jelas.
menjadi
Berdasarkan
tanggung jawab kementerian yang
diperoleh
menyelenggarakan
Negara
urusan
atau
di
data
yang
Rumah Tahanan
(Rutan)
Kelas
IIA
pemerintahan di bidangsosial dan
Samarinda, data anak pria dan
dinas/instansi sosial. Pengasuhan
wanita
tersebut dilaksanakan di lembaga
Tahanan
penyelenggaraan
Samarinda sebagai berikut:
kesejahteraan
sosial yang direkomendasikan oleh
kementerian
urusan
pemerintahan di bidang sosial dan
dinas/instansi sosial.
Perkembangan yang salah
pada
masa
anak-anak
menyebabkan
tingkah
penyimpangan
laku
kemudian
anak
ada
Negara
di
Rumah
Kelas
IIA
Tabel 3.1.
Data Anak Pria dan Wanita
pada Rutan Kelas IIA
Samarinda
Tahun 2010-2012
yang
menyelenggarakan
yang
No
1
2
3
Tahun
2010
2011
2012
Jumlah
Jumlah
59 orang
105 orang
53 orang
217 orang
Ket
Sumber: Rutan Kelas
Samarinda, tahun 2012
IIA
yang
Berdasarkan data di atas,
menyebabkan anak berhadapan
anak yang ditahan di Rutan Kelas
dengan hukum. Proses Pengadilan
IIA Samarinda berusia di bawah
sebagai
yang
18 tahun. Adapun pidana yang
menebabkan
dijatuhkan kepada anak tersebut
tekanan bagi anak, baik sebagai
sangat bervariasi dan penjatuhan
tersangka, korban ataupun sebagai
pidana
tersebut
saksi. Efek dari keadaan tersebut
dengan
tindak
adalah kegelisahan, ketegangan,
dilakukan oleh anak tersebut, yaitu
kegugupan,
kontrol
dari yang paling sedikit di pidana 1
emosional, menangis, gemetaran,
bulan 21 hari dan yang paling lama
malu,
gangguan
5 tahun 6 bulan. Sedangkan tindak
berfikir,
pidana yang dilakukan oleh anak
termasuk ingatan, dan gangguan
tersebut juga sangat bervariasi,
kemampuan berkomunikasi untuk
antara lain pencurian, membawa
melakukan
perbuatan
suatu
menakutkan
keadaan
dan
kehilangan
depresi,
kemampuan
untuk
disesuaikan
pidana
yang
14
senjata
tajam,
pengeroyokan,
pemerasan,
penganiayaan,
terbatasnya
narkotika,
Permasyarakatan Anak (bukan
psikotropika,
berarti menambah jumlah LP
kesusilaan, lakalantas, penadahan,
dan pembunuhan.
Anak adalah solusinya).
c. Tidak
10. Kendala-Kendala
Perlindungan
Anak
Melakukan
Tanpa
yang
Tindak
Pidana
Hak
Menyimpan
melanggar hukum pidana.
d. Kelemahan
penanganan
Memiliki,
didampingi
Narkotika
dari
hasil
penelitian yang penulis lakukan di
terdapat kendala-kendala dalam
e. Sangat
tindak pidana tanpa hak memiliki,
adanya
kelembagaan
sistem
dan
penanganan
h. Kelemahan
Bappas
pengadilan
di
Lembaga
posisi
dalam
anak
petugas
sistem
secara
keseluruhan.
i.
lembaga
Tidak berfungsinya prosedur
complaint sehingga kasus-kasus
penanganan yang abusive tidak
alternatifnya.
dapat ditangani secara efektif.
b. Tidak adanya rumah tahanan
anak
praktek
Permasyarakatan.
pengadilan khusus anak dan
khusus
praktek
g. Kelemahan
administrasi
ketiadaan
dilakukan
pengadilan.
dan
pengadilan anak yang terpisah,
jarangnya
penanganan di kejaksaan dan
kendala tersebut antara lain:
a. Tidak
penasihat
penangkapan,
f. Kelemahan
menyimpan narkotika golongan I
bukan tanaman. Adapun kendala-
oleh
tanpa
diskresi terhadap kasus anak.
memberikan perlindungan hukum
terhadap anak yang melakukan
anak
pemeriksaan, dan penahanan.
Rumah Tahanan Negara Kelas IIA
Samarinda, diperoleh data bahwa
praktek
hukum di kepolisian, mulai
Golongan I Bukan Tanaman
Berdasarkan
yang
dituduh/didakwa/terbukti
Hukum
Anak
dipisahkannya
penempatan anak sipil dengan
yang
Dihadapi Dalam Memberikan
Terhadap
jumlah Lembaga
dan
sangat
j.
Masih ditemukannya liputan
dikalangan insane pers (mass
15
media, media elektronik) yang
melindungi
berlebihan dalam pemberitaan
Mereka membutuhkan kita untuk
tanpa
menyadari hak-hak tersebut. Ini
memperhatikan
kepentingan anak.
hak-hak
mereka.
adalah tugas kita semua untuk
Dari rumusan kesulitan
anak-anak kita.
maupun hambatan implementasi
Untuk menangani perkara
konvensi hak anak terhadap anak
pidana
yang berhadapan dengan hukum
Pengadilan Anak menghendaki
penulis
sebagai
petugas Hukum yang khusus.
berikut: Tidaklah memprihatinkan
Berkenaan dengan hal tersebut
bahwa
kemudian dikenal adanya penyidik
berpendapat
apa
yang
sebagai
dirumuskan
hambatan
dalam
anak
yang
penanganan
anak,
Undang-undang
anak, penuntut umum anak, dan
hakim
anak.
berhadapan dengan hukum dan
hukum
tersebut
sistem
anak
wewenang oleh Undang-Undang
dalam
untuk menangani perkara pidana
pengadilan
sebagaimana
disusun
Laporan Periodik I pada tahun
anak
2000,
pemeriksaan
masih
juga
menjadi
sesuai
Petugas-petugas
yang
dengan
diberi
tingkat
masing-masing.
hambatan sampai hari ini. Atau
Mereka ditunjuk oleh instansinya
apa yang menjadi perhatian dari
masing-masing sebagai petugas
hasil pengamatan Komite Hak-
hukum
Hak Anak untuk Indonesia pada
perkara pidana anak.
tahun 1994, sampai saat ini belum
Anak
yang
khusus
yang
untuk
diduga
mendapat perbaikan yang berarti?
melakukan tindak pidana, tidak
Ini
untuk
tertutup kemungkinannya untuk
semua pitar sistem pengadilan
ditahan di dalam Rumah Tahanan
anak, dan sekaranglah waktunya
Negara, tahanan Rumah atau
untuk melakukan perbaikan.
Tahanan kota. Undang-Undang
adalah
Ketika
peringatan
Konvensi
Hak
Pengadilan Anak tidak melarang
Anak membicarakan soal hak-hak
petugas untuk menahan seorang
anak, KHA juga berbicara soal
anak
kewajiban Negara. Anak-anak kita
pemeriksaan
membutuhkan
Penahanan
kita
untuk
ketika
dilakukan
perkaranya.
dilakukan
setelah
16
dengan
sungguh-sungguh
di
dalam
tahanan.
Tempat
mempertimbangkan kepentingan
penahanan anak harus dipisahkan
anak dan kepentingan masyarakat.
dari tempat tahanan orang dewasa
Undang-undang
(Pasal 45 ayat (3) Undang-Undang
Pengadilan Anak pada prinsipnya
Nomor 3 Tahun 1997).
sama dengan KUHAP, bahwa
Berdasarkan
ketentuan
tersangka atau terdakwa dapat
Pasal 60 Undang-Undang Nomor
dilakukan
Karena
3 Tahun 1997 ditentukan bahwa
istilah “dapat” ditahan, maka
Anak Didik Pemasyarakatan yang
penahanan terhadap seorang anak
terdiri dari anak pidana, anak
dalam perkara pidana tidak selalu
negara dan anak sipil ditempatkan
harus
di
penahanan.
dilakukan.
Hal
ini
Lembaga
Permasyarakatan
tergantung
kepada
petugas
Anak yang harus terpisah dari
pemeriksa,
apabila
setelah
orang dewasa. Adapun pengertian
berhadapan dengan anak yang
dari Anak Didik Pemasyarakatan
terlibat tindak pidana, petugas
dapat dilihat pada ketentuan Pasal
merasa tidak khawatir bahwa anak
1
tersebut akan melarikan diri dan
Nomor 12 Tahun 1995 tentang
tidak akan mempersulit jalannya
Permasyarakatan. Pengertian dari
pemeriksaan, maka anak tersebut
Anak
tidak perlu ditahan. Ia harus
adalah:
patuh untuk setiap diperlukan
a. Anak pidana, yaitu anak yang
angka
8
Didik
Undang-Undang
Pemasyarakatan
wajib datang dan memperlancar
berdasarkan
pemeriksaan.
pengadilan menjalani pidana
Apabila
ditahan,
maka
melakukan
memberikan
Perintah
putusan
seorang
anak
di Lembaga Pemasyarakatan
petugas
yang
anak
penahanan
harus
tembusan
surat
penahanan
kepada
paling
lama
sampai
berumur 18 tahun.
b. Anak Negara, yaitu anak yang
berdasarkan
putusan
keluarganya (Pasal 21 ayat (3)
pengadilan diserahkan pada
KUHAP). Hal ini dimaksudkan
negara untuk dididik dan
agar keluarga si anak mengetahui
ditempatkan
secara pasti keberadaan anaknya
Pemasyarakatan anak paling
di
Lembaga
17
lama
sampai berumur 18
tahun.
diarahkan pada peningkatan akses
terhadap
pelayanan
yang
Anak Sipil, yaitu anak
berkualitas, peningkatan partisipasi
yang atas permintaan orang tua
anak dalam pembangunan dan
atau
upaya
walinya
penetapan
memperoleh
pengadilan
dididik
di
menciptakan
lingkungan
untuk
yang ramah anak dalam rangka
Lembaga
mendukung tumbuh kembang dan
Pemasyarakatan anak paling lama
kelangsungan
sampai berumur 18 tahun. Pasal
peningkatan perlindungan anak
10
dari kekerasan dan diskriminasi;
ayat
(2)
Undang-Undang
hidup
peningkatan
anak;
Nomor 48 Tahun 2009 tentang
dan
efektivitas
Kekuasaan Kehakiman.
kelembagaan perlindungan anak.
2. Kendala-kendala
Kesimpulan
1. Dalam
dalam
memberikan perlindungan hukum
rangka
melaksanakan
terhadap anak yang melakukan
penanganan anak yang berhadapan
tindak pidana tanpa hak memiliki,
dengan
menyimpan narkotika golongan I
hukum
maka
kebijakaannya diarahkan kepada
bukan tanaman antara lain:
penyelesaian perkara anak dengan
a. Tidak
pendekatan
yang
keadilan
dilakukan
instansi.lembaga
penegak
oleh
sistem
dan
restoratif
kelembagaan
berbagai
pengadilan anak yang terpisah,
terkait,
hukum,
adanya
bagi
pemerintah,
pemerintah
provinsi,
kabupaten/kota,
maupun
organisasi/lembaga/badan
sosial
dan
administrasi
ketiadaan
lembaga
pengadilan khusus anak dan
alternatifnya.
b. Tidak adanya rumah tahanan
khusus
anak
dan
sangat
kemasyarakatan, pengacara, dan
terbatasnya
lembaga kemasyarakatan lainnya
Permasyarakatan Anak (bukan
dengan jejaring secara sistematis,
berarti menambah jumlah LP
komprehensif, berkesinambungan
Anak adalah solusinya).
dan terpadu. Berdasarkan RPJMN
Tahun
2010-2014,
kebijakan
peningkatan perlindungan anak
c. Tidak
jumlah Lembaga
dipisahkannya
penempatan anak sipil dengan
Anak
yang
18
dituduh/didakwa/terbukti
melanggar hukum pidana.
d. Kelemahan
praktek
penanganan
didampingi
anak
oleh
tanpa
penasihat
hukum di kepolisian, mulai
dari
penangkapan,
pemeriksaan, dan penahanan.
e. Sangat
jarangnya
dilakukan
diskresi terhadap kasus anak.
f. Kelemahan
praktek
penanganan di kejaksaan dan
pengadilan.
g. Kelemahan
praktek
penanganan
di
Lembaga
Permasyarakatan.
h. Kelemahan
Bappas
posisi
dalam
pengadilan
anak
petugas
sistem
secara
keseluruhan.
i.
Tidak berfungsinya prosedur
complaint sehingga kasus-kasus
penanganan yang abusive tidak
dapat ditangani secara efektif.
j.
Masih ditemukannya liputan
dikalangan insane pers (mass
media, media elektronik) yang
berlebihan dalam pemberitaan
tanpa
memperhatikan
kepentingan anak
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika,
Sinar Grafika, Jakarta, 2009
Azhary, Negara Hukum Indonesia, UIPress, Jakarta, 1995
Azhary, Tahir, Negara Hukum, Bulan
Bintang, Jakarta, 1992
Budiarjo, Miriam, Dasar Ilmu Politik,
Gramedia, Jakarta, 1987
D., Soedjono, Segi Hukum tentang
Narkotika di Indonesia, Karya
Nusantara, Bandung, 1976
Darajat, Zakiah, Problema Remaja di
Indonesia, Cetakan Kedua,
Penerbit
Bulan
Bintang,
Jakarta, 1975
Gunarsa, Y. Singgih D. & Singgih D
Gunarsa, Psykologi Remaja,
Cetakan XI, BPK Gunung
Mulia Kwintang, Jakarta, 1990
Hadjon, Philipus M., Perlindungan
Hukum Bagi Rakyat di Indonesia,
Bina Ilmu, Surabaya, 1982
Prakoso, Djoko, et.al.., KejahatanKejahatan Yang Merugikan dan
Membahayakan Negara, Bina
Aksara, Jakarta, t.t.
Sasangka, Hari, Narkotika dan
Psikotropika Dalam Hukum
Pidana,
Mandar
Maju,
Bandung, 2003
Simandjuntak, B., Latar
Kenakalan Remaja
juvenile delinquency),
Bandung, 1979
Soesilo,
Belakang
(Etiplogi
Alumni,
R., Kitab Undang-undang
Hukum Pidana serta Komentar-
19
Komentarnya Lengkap Pasal Demi
Pasal, Politeia, Bogor, 1980
Woodhouse, Stephen J., Konvensi Hak
Anak. UNICEF
Download