Set 22.indd

advertisement
X
Kela
s
KTSP & K-13
Geograļ¬
ATMOSFER IV
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami
proses terjadinya angin dan memahami jenis-jenis angin tetap dan angin tidak tetap.
I.
1.
Angin
Proses Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya gerakan udara. Gerakan udara tersebut terjadi karena
perbedaan tekanan udara akibat pemanasan sinar matahari yang berbeda. Gerakan udara
dari daerah yang bertekanan maksimum ke daerah bertekanan disebut angin.
Perhatikan gambar berikut.
+
Tekanan Udara
Maksimum
Angin
Tekanan Udara
Minimum
2. Pengertian Angin
Hukum Buys Ballot menyatakan:
a.
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan maksimum ke
daerah bertekanan minimum.
b.
Di sebelah utara khatulistiwa (ekuator) membelok ke kanan dan di sebelah selatan
khatulistiwa membelok ke kiri, dilihat dari arah datangnya angin.
Pembelokan angin disebabkan oleh rotasi bumi dari barat ke timur yang menimbulkan
gaya coriolis. Gaya coriolis adalah gaya yang menyebabkan penyimpangan arah gerakan
yang disebabkan oleh rotasi bumi.
Perhatikan gambar berikut.
Polar
(dingin)
Subpolar
(sedang)
Subtropis
Tropis
Gerak angin pada bumi
yang tidak berotasi
Gerak angin akibat
rotasi bumi
+
Polar
Angin
Subpolar
−
Subtropis
Gambar angin yang bergerak horizontal
2
Tropis
3. Angin Tetap
Angin tetap adalah angin yang arah tiupannya tetap sepanjang tahun yang terdiri atas
sebagai berikut.
a.
Angin timur, yaitu angin yang bergerak turun dari daerah maksimum kutub ke
daerah minimum subpolar.
b.
Angin barat (anti pasat), yaitu angin yang bergerak naik dari daerah maksimum
subtropis ke daerah minimum subpolar.
c.
Angin pasat, yaitu angin yang bergerak turun dari daearah maksimum subtropis ke
daerah minimum tropis (ekuator).
Perhatikan gambar berikut.
− Angin Barat
+
−
Angin Timur
Polar
+
+
Subpolar
Angin Pasat
Subtropis
−
Tropis
Polar
66,5o −90o LU
A. Timur
Subpolar
40o−66,5o LU
60o Front
A. Barat
Subtropis
23,5o−40o LU
30o
A. Pasat Timur Laut
Tropis
0o−23,5o LU
0o
A. Pasat Tenggara
Subtropis
23,5o−40o LS
30o
A. Barat
Subpolar
40o −66,5o LS
60o Front
A. Timur
Polar
66,5o−90o LS
3
Lintang 40°–60° (front) merupakan tempat pertemuan angin barat (massa udara
panas) dengan angin timur (massa udara dingin) yang menimbulkan hujan frontal dan
angin frontal atau angin siklon yang kuat. Angin pasat bersifat kering karena berasal dari
daerah subtropis yang mendominasi gurun.
4. Angin Tidak Tetap
Angin tidak tetap adalah angin yang arah tiupannya berubah-ubah sehingga disebut
angin periodik dan bertiup di daerah tertentu sehingga disebut angin lokal (angin
setempat). Angin tidak tetap meliputi angin periodik harian, yang terdiri atas angin laut,
angin darat, angin lembah, dan angin gunung; angin periodik setengah tahunan, yang
terdiri atas angin muson barat dan angin muson timur; serta angin fohn dan angin siklon.
a.
Angin Laut
Pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada laut sehingga daratan bertekanan
udara minimum dan laut bertekanan udara maksimum. Akibatnya, udara bergerak
dari laut ke darat yang disebut dengan angin laut. Angin laut mengandung uap air
sehingga menimbulkan awan cumulus di daratan. Angin laut dimanfaatkan nelayan
untuk pulang ke darat.
−
Angin Laut
+
Darat
Laut
b.
Angin Darat
Pada malam hari daratan lebih cepat dingin daripada laut sehingga daratan
bertekanan udara maksimum dan laut bertekanan udara minimum. Akibatnya,
udara bergerak dari darat ke laut yang disebut dengan angin darat. Angin darat
dimanfaatkan nelayan untuk pergi melaut.
4
Angin Darat
+
−
Darat
Laut
c.
Angin Lembah
Pada siang hari puncak gunung lebih cepat panas daripada lembah sehingga puncak
gunung bertekanan udara minimum dan lembah bertekanan udara maksimum.
Akibatnya, udara bergerak dari lembah ke puncak gunung yang disebut dengan
angin lembah. Angin lembah tidak stabil karena melewati lereng yang bergelombang.
Oleh karena itu, terbang dengan pesawat udara ringan di daerah pegunungan dan
daerah yang bergunung pada siang hari agak berbahaya.
−
Gunung
An
gin
Lem
bah
+
Lembah
d.
Angin Gunung
Pada malam hari puncak gunung lebih cepat dingin daripada lembah sehingga
puncak gunung bertekanan udara maksimum dan lembah bertekanan udara
minimum. Akibatnya, udara bergerak dari puncak gunung ke lembah yang disebut
dengan angin gunung. Angin gunung bersifat dingin, makin turun makin dingin
sehingga dapat membekukan tanaman.
5
+
Gunung
An
gin
G
un
un
g
−
Lembah
e.
Angin Muson
Angin muson (angin musim) terjadi karena pengaruh gerak semu Matahari akibat
revolusi bumi dengan sumbu Bumi miring 66,5° terhadap bidang ekliptikanya.
Akibatnya panas matahari hanya mengenai kawasan GBU (tropic of cancer) sampai
GBS (tropic of capricorn).
Perhatikan gambar gerak semu Matahari berikut.
21 Juni
23,5o LU/GBU
21 Maret
23 September
0o
23,5o LS/GBS
22 Desember
Angin muson terbagi atas beberapa jenis berikut.
1.) Angin Muson Timur
Pada saat Matahari di belahan Bumi utara (April–September), Asia bertekanan
udara minimum dan Australia bertekanan udara maksimum. Akibatnya, udara
bergerak dari Australia ke arah Asia yang disebut dengan angin muson timur.
6
Angin muson timur bersifat kering atau miskin uap air karena berasal
dari Australia, yang sebagian besar daerah pedalamannya berupa gurun dan
melewati Laut Arafuru yang dangkal sebelum masuk ke Indonesia. Angin
muson timur menyebabkan musim kemarau di Indonesia, kecuali Maluku dan
Sulawesi hujan jatuh di bulan Mei.
Angin muson timur
2.) Angin Muson Barat
Pada saat Matahari di belahan Bumi selatan (Oktober–Maret) Australia
bertekanan udara minimum dan Asia bertekanan udara maksimum. Akibatnya,
udara bergerak dari Asia ke Australia yang disebut dengan angin muson barat.
Angin muson barat bersifat basah atau kaya uap air karena melewati
Samudra Pasifik, Laut Andaman, dan Laut Cina Selatan sebelum masuk ke
Indonesia. Angin muson barat menyebabkan musim hujan di Indonesia,
khususnya Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.
Angin muson barat
7
Pada saat Matahari di ekuator (Maret–September) Indonesia mengalami pancaroba
atau pergantian musim. Maret–April pancaroba memasuki musim kemarau. Adapun
September–Oktober pancaroba memasuki musim hujan, akibat dari adanya perubahan
iklim bergeser menjadi Oktober–November.
Pancaroba terjadi karena tidak ada perbedaan tekanan udara antara belahan Bumi
utara dan selatan sehingga tidak ada angin musim yang bertiup. Hujan yang jatuh sangat
deras disertai guntur dengan arah angin tidak menentu sering menimbulkan angin puting
beliung. Di samping itu, pancaroba pun menimbulkan berbagai penyakit ringan, seperti
flu, demam, dan batuk.
8
Download