BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pariwisata merupakan salah satu sektor pendulang devisa bagi
negara dengan datangnya wisatawan mancanegara. Wisatawan yang
mengunjungi daerah– daerah wisata juga membantu pertumbuhan
ekonomi bagi masyarakat di sekitar daerah wisata tersebut. Peraturan
perekonomian di setiap daerah berbeda-beda setelah dikeluarkannya
Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan
otonomi pemerintah daerah, pemerintah daerah diberikan wewenang untuk
mengurus daerahnya masing – masing serta mampu menggali potensi yang
dapat menjadi sumber dananya sendiri agar dapat membantu pembiayaan
pembangunan daerah. Dalam sektor pariwisata, pemerintah daerah harus
lebih memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana yang dapat
mendukung kelancaran kegiatan pariwisata.
Yogyakarta memiliki segudang tempat wisata baik yang sudah
terkenal sepaerti Pantai Parangtritis, Candi Prambanan, Monumen Jogja
Kembali, Malioboro, dan Kraton Yogyakarta, maupun yang belum begitu
terkenal seperti beberapa hamparan pantai di wilayah Gunung Kidul
pesona desa wisata di wilayah Bantul dan Sleman. Potensi tempat wisata
di Yogyakarta terbilang sangat lengkap, mulai dari wisata alam, wisata
1
sejarah, wisata religi, wisata belanja, wisata kuliner, wisata budaya dan
wisata malam.
Dewasa ini, wisata malam di Yogyakarta berkembang pesat.
Dibuktikan dengan banyak dibukanya industri hiburan seperti cafe, tempat
karaoke, dan warung kopi. Ada beberapa cafe, tempat karaoke, dan
warung kopi yang dibuka di Yogyakarta yang hadir dengan gaya dan
konsep yang berbeda – beda, seperti Terrace Cafe, Liquid Cafe, Boshe
Cafe, Happy Puppy karaoke, Hyperbox karaoke, dan Legend Cafe.
Banyaknya industri hiburan malam di Yogyakarta menjadikan kota ini
tidak pernah sepi dari pagi hingga larut malam.
Atas dasar tersebut penulis ingin mengetahui “STRATEGI
PROMOSI TERRACE CAFÉ SEBAGAI DAYA TARIK WISATA
MALAM DI YOGYAKARTA”.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah yang telah
dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
C.
1.
Daya tarik apa saja yang ada di Terrace Café
2.
Bagaimana strategi promosi yang dilakukan Terrace Café
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui minat pegiat wisata malam terhadap Terrace Café
2.
Mengetahui keefektifan strategi promosi yang dijalankan Terrace Café
2
D.
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini antara lain :
1. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan secara praktis
dan memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu
pemasaran khususnya pemasaran pariwisata.
2. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
dijadikan referensi bagi peneliti lain dengan topik yang sama.
E.
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa penelitian / kajian / pustaka yang mendahului Tugas
Akhir ini adalah :
1. Skripsi dari Enrico Yoland tahun 2012, mahasiswa Universitas
Indonesia Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya program Studi Ilmu
Sejarah dengan judul “PERKEMBANGAN DISKOTIK TANAMUR
DI JAKARTA (1970 - 2005)”. Kesimpulan dari skripsi tersebut :
Diskotik Tanamur mengalami masa kejayaannya di era 1980 disaat
tren musik diskokembali muncul dengan kehadiran musisi yang
membawakan musik disko seperti M. Jakson dan Van Hallen. Diskotik
mengalami kemajuan karena mendapat keuntungan yang cukup besar
dari tiket masuk dan minuman yang disediakan di Tanamur seperti
vodka dan whisky. Keuntungan yang cukup besar dihasilkan setiap
3
malamnya, membuat pengusaha lain melirik usaha diskotik. Ada
beberapa diskotik yang dibuka di Jakarta, contohnya adalah Diskotik
Ebony, Earthquake, Fire, Stardust, Pit Stop, dan Musro.
2. Skripsi dari Hadijah Nasution tahun 2008, mahasiswa Institut
Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian, Program Studi Komunikasi Dan
Pengembangan
Masyarakat
dengan
judul
:
“PENGARUH
MENGUNJUNGI TEMPAT HIBURAN MALAM TERHADAP
GAYA HIDUP REMAJA”. Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah :
pengaruh diskotik terhadap gaya hidup remaja dipengaruhi oleh
keterdedahannya terhadap diskotik itu sendiri. Keterdedahan remaja
terhadap diskotikini terdiri dari cara memperoleh informasi tentang
diskotik, diskotik yang sering dikunjungi berdasarkan jenis musik dan
acara yang paling disukai di diskotik, dan frekuensi mengunjungi
diskotik. Keterdedahan tersebut bisa dipengaruhi oleh karakteristik
personal (karakter teman dekat, kegiatan dalam menghabiskan waktu
luang, pola asuh keluarga, status ekonomi dan jenis kelamin).
3. Skripsi dari Nofal Liata tahun 2009, mahasiswa Universitas Islam
Indonesia, Fakultas Ushuluddin, Program Studi Sosiologi Agama
dengan judul : “GAYA HIDUP GEMERLAP MAHASISWA DI
KOTA YOGYAKARTA”. Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah :
mengikuti budaya Amerika atau budaya Pop era modern ini ternyata
menjadi kebanggaan tersendiri bagi mahasiswa kota Yogyakarta
sekarang ini. Permasalahan disini iman mereka para mahasiswa sedang
4
bertarung dari perkembangan selera pasar globaldan salah satunya
tempatnya adalah di dunia Diskotik. Tanpa mereka sadari fenomena ini
yang mengantarkan mereka menjadi pribadi yang bergaya hidup
keseharian – harian mereka terbiasa dengan hedonisme, konsumtif,
konsumerisme, dan permisif.
4. Tugas Akhir dari Maharani Adhipuspitasari tahun 2009, mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta, Fakultas Ekonomi, Program
Studi Diploma III Manajemen Pemasaran dengan Judul : “STRATEGI
PEMASARAN PADA ROCKETZ CAFE”. Kesimpulan dari Tugas
Akhir Tersebut adalah : dalam memasarkan produknya, strategi
pemasaran yang digunakan Rocketz Cafe meliputi tiga elemen, yaitu :
1. Memilih konsumen yang dituju, dalam hal ini Rocketz Cafe memilih
golongan menengah keatas, kalangan mahasiswa, dan siswa SMA serta
eksekutif muda. 2. Mengidentifikasi keinginan konsumen;dalam
melakukan pembelian konsumen sangat memperhatikan antara lain
tentang citarasa, aroma, maupun harga. Hal ini produk Rocketz Cafe
sudah mencakup hal tersebut, sehingga produk yang dihasilkan
Rocketz Cafe dapat diterima sesuai keingginan mereka. 3. Marketing
mix yang meliputi produk, promosi, harga dan distribusi, dimana
semuanya merupakan satu kesatuan yang dikombinasikan dalam
menarik minat beli konsumen di wilayah Solo.
5
Dari beberapa tinjauan di atas, judul “STRATEGI PROMOSI
TERRACE CAFE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA MALAM DI
YOGYAKARTA” belum dikerjakan sebelumnya.
F.
LANDASAN TEORI
1. Pariwisata
Pariwisata adalah sebagian dari fenomena yang merupakan salah
satu kegiatan manusia dalam bentuk perjalanan. Kegiatan pariwisata
dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan mencari hiburan
atau bersenang – senang menikmati destinasi/ obyek wisata. Berikut
pengertian istilah-istilah yang berkaitan dengan Kepariwisataan dan
penelitian ini yang diambil dari Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan, antara lain pengertian
wisata :
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan
daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
6
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan.
Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi
Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau
lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik
wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta
masyarakat
yang saling terkait
dan
melengkapi
terwujudnya
kepariwisataan.
Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki
fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan
pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih
aspek,
seperti
pertumbuhan
ekonomi,
sosial
dan
budaya,
pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup,
serta pertahanan dan keamanan.
2. Tempat Hiburan Malam
Istilah tempat hiburan malam berasal dari kata tempat yang berarti
daerah atau lokasi, kata hiburan memiliki persamaan arti kata
entertainment dalam bahasa inggris yang berarti sejenis tourist
attraction, para pengunjung (wisatawan) merupakan subyek yang pasif
sebagai hadirin yang datang menyaksikan, menikmati atau pun
mengagumi kejadian kejadian untuk mendapatkan kepuasan rohanih
sesuai dengan yang mendorong kunjungan tesebut, misalnya : bioskop,
musik, night club, dancing hall (R.S. Darmajati, 2001), ketiga akan
7
dijelaskan arti kata malam, arti kata malam cenderung untuk
menujukkan waktu yaitu malam hari.
Jadi pengertian dari tempat hiburan malam adalah suatu tempat
sejenis tourist attraction atau kegiatan para wisatawan di mana para
wisatawan juga dapat merupakan subyek yang pasif atau aktif sebagai
audience/hadirin yang datang untuk menyaksikan, menikmati ataupun
mengagumi kejadian-kejadian yang berlangsung untuk mendapatkan
kepuasan rohaniah sesuai dengan keinginan para wisatawan yang
dilakukan pada waktu malam hari.
Hiburan malam ini adalah merupakan salah satu kegiatan para
wisatawan yang dapat dirasakan di dalam dunia pariwisata tetapi juga
dapat memberikan ciri khas kepuasan tersendiri terhadap para
wisatawan. Fungsi dari tempat hiburan malam adalah sebagai berikut :
a) Menghilangkan kejenuhan para wisatawan yang selalu tinggal di
hotel.
b) Memberikan gambaran tentang situasi aktivitas pada malam hari di
kota yang bersangkutan
c) Untuk menjamu para relasi bisnis. Tempat hiburan malam dengan
bar tidak dapat dipisahkan, di tempat hiburan malam terdapat bar
yang akan menyediakan berbagai minuman dari yang non alkohol
sampai yang mngandung alkohol. Para ahli mengatakan bahwa kata
bar berasal dari kata „barrier‟ yang berarti penghalang. Yang
dimaksudkan adalah bahwa para tamu yang datang untuk membeli
8
dan menikmati minuman dengan petugas peramu-pencampur
minuman dibatasai oleh suatu penghalang yang lazim disebut bar
counter, sehingga para tamu tidak bebas masuk ke tempat petugas
berada.
Menurut Marsum WA (2004:1) bar adalah suatu tempat yang
diorganisasikan secara komersial dan dilengkapi dengan fasilitas yang
memadai, terdapat baik di dalam sebuah hotel, kadang-kadang berdiri
sendiri di luar hotel, dimana seseorang bisa mendapatkan pelayanan
segala macam minuman baik yangberalkohol maupun yang tidak
beralkohol. Bar biasanya mempunyai ruangan yang redup dan samarsamar, hanya menyediakan dan menjual beberapa makanan kecil atau
ringan saja. Secara singkat bar dapat dikatakan sebagai sebuah counter
di mana minuman beralkohol disajikan, sebuah perusahaan yang
menyajikan minuman beralkohol sebagai bisnis utamanya. Penjualan
minuman di bar, terutama minuman beralkohol, baik yang disajikan
secara straight (langsung tanpa campuran) maupun yang berupa
minuman campuran (mixed drink), cocktail, high ball dan sebagainya.
Para tamu atau pembeli pun terpenuhi keinginan dan kebutuhannya,
mereka dapat melepas lelah, menghilangkan ketegangan dengan
bersantai di bar, menikmati minuman kesukaan sambil menikmati
alunan musik. Bar dapat dioperasikan di dalam sebuah hotel, didalam
restaurant, diluar hotel dan restaurant, bahkan di dalam rumah tangga
sebagai private bar. Untuk menarik pengunjung pada umumnya bar
9
dilengkapi dengan berbagai macam hiburan, musik pengiring atau
pertunjukan lainnya. Menurut H. Marsum WA (2004:3), ada beberapa
tempat berbeda yang fungsi atau tujuan utamanya adalah menjual
minuman beralkohol diantaranya :
1) Discotheque : merupakan suatu tempat hiburan dimana para
pengunjung dapat ber disco di suatu area tempat disco di dalam
suaturuangan diiringi lagu-lagu disco dari beberapa negara.
2) Night Club : sebuah tempat baik yang ada di luar maupun di
dalam hotel yang diorganisasikan secara komersiil, di mana
disajikan minuman beralkohol dan juga makanan, makan malam
dengan pelayanan prima, dekorasi mewah, diiringi musik/hiburan
lain yangdisediakan bagi para tamu yang ingin menikmati
kehidupan malam.
3) Cocktail Lounge : Kadang kadang disebut juga Lounge Bar. Pada
umumnya tempat yang luas dan memanjang. Lingkungannya
lebih nyaman daripada bar biasa.
4) Karaoke : adalah tempat hiburan yang disediakan untuk para
pengunjung yang suka menyanyi atau untuk melatih hobby yang
mereka miliki yaitu menyanyi.
5) Pub dan Bar : adalah suatu tempat dimana para pengunjung
dihibur lewat lagu-lagu diiringi suatu kelompok band sambil
menikmati minuman yang tersedia.
10
6) Café : adalah suatu tempat dimana para pengunjung dapat
menikmati hidangan seperti sebuah restoran yang dilengkapi
dengan iringan musik untuk mengiringi tamu yang tengah makan
minum. Kalau dilihat dari difinisi bar dan macam-macam bar,
tempat hiburan malam Bounty merupakan bar yang dilengkapi
dengan; penjualan minuman baik minuman beralkohol maupun
minuman non alkohol, mempunyai ruangan yang redup dan
samar-samar, tersedia tempat untuk berdisco (dancing stage)
diiringi musik dari DJ / hiburan lain yang disediakan bagi para
tamu yang ingin menikmati kehidupan malam.
3. Promosi / Marketing
Menurut Kotler (1997: 8) mendefinisikan pemasaran sebagai
berikut : Pemasaran adalah suatu jenis proses sosial dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan meniptakan, menawarkan, dan
mempertukan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Dalam hal ini Marpaung dan Herman Bahar mengatakan bahwa
promosi pariwisata:Adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
menyesuaikan produk pariwisata dengan permintaan wisatawan
sehingga produk menjadi lebih menarik, karena daya tariklah yang
menjadi kunci dari sebuah upaya promosi yang dikemas dengan model
yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk membeli, (2002:
103).
11
Pemasaran sering kali disamakan dengan penjualan sehingga kedua
kata tersebut seolah-olah sinonim. Pemasaran berkaitan dengan upaya
mengantisipasi permintaan, memahami, menstimulasinya, memenuhi
dan memuaskannya. Dengan demikian maka pemasaran berusaha
memahami apa yang dapat dijual, kepada siapa, kapan, dimana, dan
dalam jumlah berapa.
Dalam kaitan ini Kotler mendefinisi pemasaran : Pemasaran adalah
proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan memepertukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain. (Kotler, 2000:8)
Pengertian pemasaran ini mempunyai konsep sperti kebutuhan:
(needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands), produk
(barang,jasa,gagasan) nilai, biaya, kepuasan, pertukaran dan transaksi.
Strategi promosi menurut Moekijat (2000 : 443) : “strategi promosi
adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan dengan
mengarahkan komunikasi-komunikasi yang meyakinkan kepada para
pembeli.” Menurut Kotler dan Amstrong (2002 : 656) variabel –
variabel yang ada dalam strategi pemasaran ada lima, yaitu :
periklanan,
penjualan
personal,
promosi
penjualan,
hubungan
masayarakat dan pemasaran langsung.
12
G.
METODE PENELITIAN
1. Cara pengambilan data
Ada beberapa cara dalam pengambilan data untuk penelitian ini.
cara tersebut antara lain:
a.
Pengamatan atau observasi langsung
Dalam
penelitian
ini,
peneliti
melakukan
pengamatan/observasi langsung ke Terrace cafe untuk dapat
mengetahui produk yang ditawarkan Terrace cafe.
b.
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pemilik dan manager
pemasaran Terrace cafe untuk mendapatkan data terkait dengan
strategi promosi Terrace Cafe.
c.
Studi pustaka
Selain kedua cara yang telah dipaparkan di atas, peneliti
juga mengambil dan referensi dari buku, brosur, dan internet.
2. Jenis data
Dalam penulisan laporan ini, penulis menitik beratkan pada deskriptif
kualitatif
yang menggambarkan strategi promosi pada Terrace cafe
sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan strategi yang
dijalankan.
13
Download