1 kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan pada ciputra golf

advertisement
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
1
KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN
PADA CIPUTRA GOLF RESTO DAN CAFE SURABAYA
Rosa Febryantry
[email protected]
Suwitho
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya
ABSTRACT
This research is meant to examine the influence of customer satisfaction in the Ciputra Golf Resto
and Café services. The respondents in this research are the customers of the Ciputra Golf Resto
and Café. The data collection method is performed by using questionnaires which are collected and
processed by applying multiple linear regressions analysis technique. The result of research brings
managerial consequence to the Ciputra Golf Resto and Café to consider variables such as tangibles,
reliability, responsiveness, assurance, and empathy to ensure the customer satisfaction and to
improve the customer satisfaction much better in the future. The assurance variable is the variable
which has dominant influence to the customer satisfaction.
Keywords: tangibles, reliability, responsiveness, assurance, empathy and customer satisfaction
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan Ciputra Golf Resto dan Cafe.
Responden dalam penelitian adalah konsumen atau pelanggan Ciputra Golf Resto & Cafe. Metode
pengumpulan menggunakan kuisioner yang terkumpul diolah dengan teknis analisis regresi linier
berganda.Kualitas terdiri atas wujud fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa wujud fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian
berpengaruh signifikan terhadap kpuasan pelanggan. Variabel yang berpengaruh dominan terhadap
kepuasan konsumen adalah variabel jaminan.
Kata Kunci : wujud fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian dan kepuasan konsumen.
PENDAHULUAN
Perkembangan bisnis dewasa ini semakin pesat, setiap pengusaha harus
berfikir keras dalam menekuni konsentrasi bisnisnya. Konsentrasi bisnis baik di
bidang jasa maupun manufacturing memerlukan strategi khusus dalam menarik
dan mambuat konsumen puas atas setiap jenis produk maupun jasa yang
ditawarkan. Jika dalam suatu bisnis yang ditekuni merupakan jasa maka suatu
perusahaan harus memperhatikan tiap konsumen (pengguna jasa), karena
karakteristik yang ditawarkan sangat menentukan konsumen tersebut menjadi
pelanggan potensial. Dalam persaingan bisnis yang semakin tajam diperlukan
pemahaman terhadap kepuasan konsumen maupun pelanggan agar mereka
dapat menikmati pelayanan tersebut atas jasa yang ditawarkan.
Untuk dapat menciptakan kepuasan konsumen, perusahaan harus
mampu menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen,
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
2
maka perusahaan perlu melakukan penelitian pasar atau riset pemasaran.
Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi yang lengkap mengenai faktor
yang mempengaruhi kepuasan konsumen atas jasa pelayanan (produk) suatu
perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh bagaimana
perusahaan tersebut memuaskan konsumen. Pelayanan konsumen hendaknya
diarahkan kepada pelayanan yang berkesinambungan. Kepuasan konsumen
secara individu sangat sulit dicapai karena keanekaragaman keinginan
konsumen, namun perlu diadakan pendekatan untuk mendapatkan solusi
optimal. Perusahaan memberikan pelayanan prima yang menjadi dasar bagi
pemenuhan keinginan konsumen pada umumnya. Perusahaan dapat
menyelenggarakan layanan prima yang menjadi dasar pemenuhan keinginan
konsumen pada umumnya antara lain konsumen ingin diperlakukan sebagai
manusia, konsumen menyukai produk yang bisa berfungsi dengan baik,
konsumen menyukai hal yang mudah dan sederhana.
Memasuki era globalisasi, perusahaan yang berorientasi pada
pelayananan konsumen dituntut untuk tetap mampu eksis dengan cara
mendapatkan dan mempertahankan konsumen yang loyal, salah satu cara yang
digunakan adalah dengan memberikan pelayanan yang baik sehingga mampu
melahirkan kepuasan bagi konsumen karena keberhasilan suatu perusahaan
sangat dipengaruhi oleh bagaimana perusahaan tersebut memuaskan konsumen.
Kepuasan konsumen secara individu sangat sulit dicapai karena
keanekaragaman keinginan konsumen, namun perlu diadakan pendekatan
untuk mendapatkan solusi optimal.
Perkembangan bisnis dewasa ini semakin pesat, setiap pengusaha harus
berfikir keras dalam menekuni konsentrasi bisnisnya. Konsentrasi bisnis baik di
bidang jasa maupun manufacturing memerlukan strategi khusus dalam menarik
dan mambuat konsumen puas atas setiap jenis produk maupun jasa yang
ditawarkan. Jika dalam suatu bisnis yang ditekuni merupakan jasa maka suatu
perusahaan harus memperhatikan tiap konsumen (pengguna jasa), karena
karakteristik yang ditawarkan sangat menentukan konsumen tersebut menjadi
pelanggan potensial. Dalam persaingan bisnis yang semakin tajam diperlukan
pemahaman terhadap kepuasan konsumen maupun pelanggan agar mereka
dapat menikmati pelayanan tersebut atas jasa yang ditawarkan.
Untuk dapat menciptakan kepuasan konsumen, perusahaan harus
mampu menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen,
maka perusahaan perlu melakukan penelitian pasar atau riset pemasaran.
Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi yang lengkap mengenai faktor
yang mempengaruhi kepuasan konsumen atas jasa pelayanan (produk) suatu
perusahaan.
TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Perilaku Konsumen
Pemasaran yang berorientasi pada konsumen akan selalu mempelajari
dan mencermati perilaku konsumen, karena keberhasilan pemasaran sangat
ditentukan oleh kemampuan perusahaan menyelami persepsi para konsumen.
Assauri (1996 : 123) menjelaskan, “Persepsi yang menimbulkan preferensi
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
3
seorang pembeli terhadap suatu produk dengan merek tertentu disebut perilaku
konsumen”.
Engel et. al (1994 : 3) memberikan definisi perilaku konsumen sebagai,
“Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului
danmenyusuli tindakan ini”.
Perilaku konsumen adalah perilaku yang dinyatakan oleh konsumen dalam
pencarian,pembelian, pemakaian, pengevaluasian, dan pernyataan atas produk
dan layanan yang mereka harapkan memuaskan kebutuhan.
Berdasarkan dua pengertian di atas disimpulkan, bahwa perilaku
konsumen adalah perilaku yang dinyatakan oleh konsumen dalam pencarian,
pembelian, pemakaian, pengevaluasian dan pernyataan atas produk dan layanan
yang mereka harapkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli atau
mengkonsumsi suatu produk dan layanan. Kotler (1997 : 172) menyatakan empat
faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu : “cultural, social,
personal, and psychological factors”. Keempat faktor di atas secara singkat dapat
diterangkan sebagai berikut :
Cultural Factors (Faktor Kebudayaan). Faktor pertama yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah kebudayaan. Kebudayaan adalah
simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari
generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam
masyarakat yang ada. Perilaku manusia ditentukan oleh budaya yang
melingkupi dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan
kemajuan atau perkembangan jaman. Faktor kebudayaan meliputi : (1) budaya,
misal budaya sukses, budaya bersih, dan budaya disiplin; (2) sub budaya, misal
bangsa, suku bangsa, kepercayaan atau agama, dan daerah geografis; dan (3)
kelas sosial, misal masyarakat kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah.
Social Factors (Faktor Sosial). Faktor kedua yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah faktor sosial. Faktor sosial adalah faktor yang berhubungan
dengan interaksi konsumen dengan sesama. Faktor ini meliputi : (1) kelompok
acuan, misal teman, keluarga, rekan kerja; (2) keluarga, misal dominasi suami,
dominasi istri, dominasi suami-istri, dan dominasi anak-anak; (3) peran dan
status sosial, misal seorang wanita. Di rumah berperan sebagai ibu rumah tangga
yang baik dan di kampur sebagai dosen yang bijaksana.
Personal Factors (Faktor Pribadi). Faktor ketiga yang mempengaruhi
periaku konsumen adalah faktor pribadi. Faktor pribadi adalah segala
karakteristik, yang melekat pada diri konsumen. Karakteristik pribadi seorang
konsumen antara lain umur dan siklus hidup, perbedaan gaya hidup,
kepribadian, dan konsep diri.
Psychological Factors (Faktor Psikologis). Faktor keempat yang mempengaruhi
perilaku konsumen adalah faktor psikologis. Faktor psikologis adalah faktor
yang berasal dari proses intern individu dan sangat berpengaruh terhadap
perilaku konsumen. Faktor ini terdiri dari : “motivation, perception, learning and
attitude” (Kotler, 1997 : 181).
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
4
Motivation atau dorongan adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
guna mencapai sesuatu tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan
mewujudkan suatu tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran
kepuasan.
Perception atau persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti (Kotler, 1995 : 219).
Learning atau proses belajar adalah sebagai suatu proses dimana
individu-individu mendapat pengetahuan dan pengalaman tentang pembelian
dan konsumsi yang akan diterapkan pada perilaku di masa yang akan datang.
Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antar manusia yang dasarnya
bersifat individual dengan lingkungan tertentu, sebagai hasil dari interaksi ini,
maka terbentuklah hubungan antara kebutuhan-kebutuhan dan tanggapantanggapan tersebut.
Attitude merupakan suatu kecenderungan yang dipelajari untuk
berperilaku dengan cara menyukai atau tidak menyukai secara konsisten
terhadap suatu produk tertentu. Sikap ini dilakukan konsumen berdasarkan
pandangan terhadap produk dan proses belajar, baik dari pengalaman maupun
dari yang lain. Sikap konsumen bisa merupakan sikap positif ataupun negatif
terhadap produk-produk tertentu. Dengan mempelajari keadaan jiwa dan
pikiran dari seseorang diharapkan dapat menentukan perilaku seseorang
terutama dalam keputusan pembelian dan kepuasan dalam membeli.
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen. Peter dan Oslon (2000
: 6) menyatakan bahwa, “Perilaku konsumen bersifat dinamis dan melibatkan
interaksi antara pengaruh, kognisi (pikiran), lingkungan dan kesediaan
melakukan pertukaran”. Pada umumnya, konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk dan jasa tentu mempertimbangkan manfaat (benefit)
dari produk dan jasa yang akan dikonsumsi. Konsumen tidak ingin kecewa,
sebaliknya, konsumen ingin mendapatkan kepuasan sesuai harga yang dibayar
melalui keputusan pembelian.
Kotler (1995 : 239) memberikan pernyataan, “Keputusan pembelian
konsumen merupakan proses dalam pembelian yang nyata”.Lebih spesifik Peter
dan Olson (2000 : 162-163) menjelaskan bahwa, “Keputusan pembelian
konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan untuk
mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu
diantaranya”.
Dari dua pengertian di atas disimpulkan bahwa keputusan pembelian
konsumen merupakan titik puncak dari proses pencarian dan evaluasi atas
beberapa perilaku alternatif yang ada untuk menentukan pembelian yang nyata
atas suatu produk yang menguntungkan atau memberikan manfaat sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebelum sampai pada keputusan
pembelian, konsumen melakukan serangkaian tindakan atau beberapa tahapan
yang harus dilalui.
Keputusan pembelian konsumen mempunyai 5 (lima) tahap, yaitu :
“problem recognition, information search, evaluation, purchase decision, and
postpurchase behavior” (Engel et.al 1994 : 32; Kotler, 1997 : 192)
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
5
Problem Recognition. Pada tahap problem recognition (pengenalan kebutuhan)
konsumen merasakan ada perbedaan antara keadaan yang nyata dengan
keadaan yang diinginkan untuk dapat dipenuhi, sehingga melahirkan
kebutuhan. Kebutuhan seseorang dapat berasal dari stimuli (rangsangan) intern
atau dorongan dari diri sendiri juga dapat berasal dari stimuli ekstern. Dari
kondisi ini konsumen merasakan ada kebutuhan yang ingin dapat dipenuhi,
sehingga memotivasi konsumen untuk mencari informasi.
Information Search. Pada tahap information search (pencarian informasi),
konsumen yang tergerak oleh stimuli akan berusaha mencari banyak informasi,
baik informasi dari dalam ingatan sendiri (internal) maupun informasi dari
lingkungan luar (eksternal). Sumber-sumber informasi konsumen dapat berasal
dari (1) sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan; (2) sumber
komersial : iklan, tenaga penjual, pedagang, perantara, pengemasan; dan (3)
sumber umum : media massa, organisasi rating konsumen. Banyak informasi
yang diperoleh merupakan perbendaharaan di dalam diri konsumen untuk
dievaluasi atas dasar kebutuhan dan keinginan konsumen.
Evaluation of Alternatives. Pada tahap evaluation of alternatives (evaluasi
alternatif), konsumen mengevaluasi banyak informasi atau alternatif yang masuk
dan menyempitkan menjadi beberapa altrenatif. Konsumen kembali
mengadakan evaluasi atas beberapa alternatif yang ada hingga menemukan satu
alternatif, yang benar-benar mampu memberikan manfaat seperti yang
diharapkan untuk memuaskan kebutuhan.
Purchase Decision. Pada tahap purchase decision (keputusan pembelian),
konsumen melakukan keputusan pembelian satu produk yang telah dievaluasi
dengan cermat di antara sejumlah merek produk dalam kelompok pilihan. Pada
tahap ini, konsumen telah berhasil memecahkan masalah yang diarahkan pada
sasaran yang diinginkan atau dibutuhkan, sehingga pengambilan keputusan
konsumen dapat disimpulkan sebagai proses pemecahan masalah yang
diarahkan pada sasaran untuk memenuhi kebutuhan.
Postpurchase Behavior. Pada tahap postpurchase behavior (perilaku setelah
pembelian) konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi
kebutuhan dan harapan sesudah dikonsumsi ataud igunakan. Tjiptono (1998 :
21) menjelaskan, “Dalam tahap ini konsumen merasakan tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku berikutnya”.
Konsumen jika merasa puas akan memperlihatkan peluang yang lebih besar
untuk melakukan pembelian ulang di masa yang akan datang, sebaliknya jika
konsumen merasa tidak puas akan bereaksi dengan tindakan yang berbeda. Ada
yang diam saja dan ada yang melakukan komplain (mengeluh) kepada
perusahaan.
Tahapan keputusan pembelian yang dijelaskan di atas (yang terdiri dari
lima tahap) adalah perilaku pembelian konsumen yang kompleks. Perilaku
pembelian konsumen yang tidak kompleks atau keputusan untuk mengadakan
pembelian ulang, konsumen hanya cukup mengenali kebutuhan (tahap ke-1) dan
langsung mengadakan keputusan pembelian (tahap ke-4). Hal ini didasarkan
pertimbangan bahwa konsumen merasa puas dengan produk yang pernah
dikonsumsi sebelumnya. Jadi, kepuasan konsumen merupakan titik sentral
tujuan pembelian konsumen.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
6
Kepuasan Konsumen
Kepuasan pelanggan disebut sebagai salah satu strategi untuk
memenangkan persaingan. Secara tradisional falsafah marketing merupakan
pencapaian kepuasan pelanggan.
Setiap individu memiliki kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi
untuk mempertahankan hidupnya. Produk atau jasa dibuat untuk memenuhi
apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan. Kalau hal itu sudah tercapai,
berarti kepuasan pelanggan sudah terjadi dan diharapkan produsen akan
mampu untuk menghasilkan barang dan jasa sesuai yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh pelanggan.
Sedangkan menurut Tjiptono (2000 : 89), yang dikutip pendapat Wilkie
(1990), mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai tanggapan emosional pada
evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa, dan mengutip
Engel, el. al. (1990), menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil
tidak memenuhi harapan.
Kepuasan menurut Barnes (2003 : 64), adalah merupakan tanggapan
pelanggan atas terpenuhinya suatu kebutuhan. Hal itu berarti penilaian bahwa
suatu bentuk kesitimewaan suatu barang atau jasa maupun barang / jasa itu
sendiri, memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan suatu
kebutuhan dibawah harapan atau pemenuhan kebutuhan melebihi harapan
pelanggan.
Pengaruh Variabel Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan
Tujuan akhir dari keputusan pembelian konsumen adalah mendapatkan
kepuasan. Engel et al. dalam Tjiptono (1998 : 24) menyatakan, “Kepuasan
konsumen merupakan evaluasi purna beli dimana alternative yang dipilih
sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan”. Ini
menunjukkan bahwa kepuasan konsumen dapat tercapai apabila kinerja
perusahaan yang diterima konsumen setidaknya sesuai atau melebihi harapan.
Dengan demikian, untuk dapat membuat konsumen puas, perusahaan
hendaknya mampu memahami apa saja yang menjadi harapan konsumen.
Dengan demikian disimpulkan bahwa kualitas layanan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen. Perilaku konsumen yang demikian,
kiranya dicermati oleh pengelola bisnis retail, dengan jalan menawarkan produk
dengan pelayanan prima, dan bahkan pemberian jaminan bagi pembelian yang
kurang sesuai dengan harapan konsumen. Demikian halnya yang diterapkan
oleh Ciputra Golf Resto dan Cafe yaitu dengan mengutamakan pelayanan yang
prima.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual pemikiran maka hipotesis dalam
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
7
H1 : faktor-faktor kualitas pelayanan yang meliputi : wujud fisik, keandalan,
daya tanggap, jaminan, kepedulian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pelanggan pada Ciputra Golf Resto dan Cafe.
H2 : jaminan merupakan variabel yang dominan mempengaruhi kepuasan
pelanggan pada Ciputra Golf Resto dan Cafe.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena memerlukan
pembuktian hipotesis dalam kerangka penelitiannya. Dalam hal ini data yang
diperoleh penulis adalah diperoleh secara langsung dari sumber aslinya yaitu
pelanggan Ciputra Golf Resto dan Cafe.
Gambaran populasi dari penelitian ini adalah pelanggan Ciputra Golf
Resto dan Cafe. Pengambilan data sampel adalah sebagian dari keseluruhan
jumlah pelanggan tetap Ciputra Golf Resto dan Cafe. Dalam penentuan jumlah
sampel penelitian ini mengacu pada Sugiyono (2007:74) yaitu minimal sampel
yang diambil sebanyak 10 x jumlah variabel. Berdasarkan keterangan tersebut,
maka anggota sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah anggota sampel
yang mewakili anggota populasi yang ada minimal sebanyak 10 X 6 variabel = 60
responden. Dengan demikian jumlah minimal sampel yang diambil dari nasabah
Ciputra Golf Resto dan Cafe sebanyak 60 pelanggan. Teknik ini dilakukan karena
beberapa pertimbangan yaitu alasan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Berdasarkan analisis yang telah dikemukakan, maka variabel-variabel
penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut : Variabel bebas yaitu variabel
prediktor atau variabel tidak terikat yang menjadi penyebab dan mempengaruhi
variabel lain.
Variabel Independen
1. Wujud fisik (X1) adalah kepedulian dan perhatian karyawan atau
perusahaan kepada para konsumennya, dengan indikator : kenyamanan
tempat makan & minum, keamanan parkir, dan kelengkapan sarana dan
prasarana.
2. Keandalan (X2) adalah kemampuan entitas bisnis untuk memenuhi
harapan atas layanan yang telah dijanjikan secara tepat. Misalnya
kecepatan dan ketepatan yang dijanjikan.
3. Daya Tanggap (X3) adalah Keinginan perusahaan dalam memberikan
layanan yang baik dengan indikator : elayanan yang ramah, memberikan
informasi yang jelas dan cepat tanggap.
4. Jaminan (X4) yaitu meliputi kecapakan yang dimiliki oleh perusahaan,
dengan indikator : reputasi perusahaan, kemampuan karyawan dan
tanggung jawab perusahaan.
5. Kepedulian (X5) adalah perhatian karyawan atau pemilik usaha kepada
para konsumennya, dengan indikator : Kemudahan melakukan
komunikasi, perhatian penuh, dan memahami kebutuhan para
konsumen.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
8
Variabel Dependen Kepuasan Konsumen
Variabel tergantung (dependent) merupakan variabel yang tergantung
pada variabel lain atau variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain.
Dalam hal ini yang menjadi variabel dependen adalah Kepuasan Konsumen (Y)
dengan indikator : Kepuasan terhadap wujud fisik, kepuasan terhadap
keandalan, kepuasan terhadap daya tanggap, kepuasan terhadap jaminan,
kepuasan terhadap kepedulian.
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penyusunan penelitian ini penulis menggunakan teknik non
probability sampling, menurut Sholeh (2005:253) teknik non probability sampling
adalah suatu teknik untuk menentukan jumlah sampel dan pemilihan calon
anggota sampel dengan memperkirakan kemungkinan atau peluang dari setiap
anggota populasi yang terpilih menjadi anggota sampel, sehingga setiap sampel
yang terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya, Riduwan (2007:241).
Penetuan sampel dilakukan secara accidental sampling. Menurut Riduwan
(2007 : 247) accidental sampling (sampling aksidental) adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak
sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya),
maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode untuk
mendapatkan informasi dan data yang sesuai dengan penelitian atau yang
akurat. Sedangkan data yang digunakan merupakan data primer yaitu data yang
diambil dari buku perpustakaan yang berguna sebagai kajian penelitian untuk
menunjang keterangan dari data primer yaitu data yang diambil langsung dari
sumber penelitian yakni pelanggan Ciputra Golf Resto dan Cafe.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data diperoleh dengan
cara studi kepustakaan dan studi lapangan. Adapun metode tersebut adalah
penelitian lapangan adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan
penelitian atau pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti.
Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan cara penyebaran
kuesioner pada pelanggan Ciputra Golf Resto dan Cafe Kuesioner yakni
penggalian data melalui daftar pertanyaan tentang indikator-indikator yang
akan diteliti dalam penelitian ini.
Teknik Analisis Data
Uji Validitas dan Reliabilitas, validitas yang dilakukan dimaksudkan
untuk memastikan bahwa masing-masing pertanyaan akan terklarifikasi pada
variabel-variebel yang telah ditentukan (construct validity) atau apakah indikator
pertanyaan sudah akurat terhadap variabel. Uji validitas bisa diukur dengan
melihat nilai corrected item total correlation, bila corrected item total correlation > r
tabel (Azwar, 2001:35), maka data dikatakan valid.
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur derajat ketepatan, ketelitian
atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrument pengukuran. Menurut
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
9
Nunally (1969) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Croncbach Alpha > 0,6000. (Ghozali, 2007:42).
Uji Normalitas Model Regresi bertujuan untuk menguji apakah model
regresi yang diperoleh mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Uji
normalitas dengan program SPSS dilakukan dengan pendekatan garis kurva.
Jika garis data membentuk kurva diagonal dan searah dengan garis tersebut
maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang diperoleh berdistribusi normal.
(Santoso, 2003).
Uji Regresi Linier Berganda
Teknik analisis data merupakan suatu cara mengolah data yang
dikumpulkan baik dari lapangan maupun dari pustaka yang menjadi perangkat
dari penemuan baru maupun pembuktian dari hipotesis. Tujuan analisis data
adalah untuk membatasi penelitian sehingga dapat diperoleh data yang akurat
dan valid.
Berdasarkan hasil yang telah dikumpulkan melalui pengumpulan data
dengan menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan beserta pilihan
jawaban selanjutnya dibuat daftar tabulasi data dimana data ini dianalisis
dengan menggunakan program SPSS. Adapun teknik analisis data yang
dipergunakan oleh penulis adalah regresi linier berganda dengan model analisis
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
Dimana :
Y =
Kepuasan Konsumen
X1 =
Variabel Wujud fisik
X2 =
Variabel Keandalan
X3 =
Variabel Daya tanggap
X4 =
Variabel Jaminan
X5 =
Variabel Kepedulian
a =
Konstanta
e =
Standard error varian
b1, … b5 =
Koefisien Regresi
Untuk memperoleh hasil dari teknik analisis data maka penulis akan
menjelaskannya sebagai berikut :
Koefisien korelasi (r) adalah suatu ukuran arah dan kekuatan hubungan linier
antara dua variabel random. Besarnya koefisien koerlasi (r) antara dua macam
variabel adalah nol sampai dengan ± 1, apabila dua buah variabel mempunyai
nilai r = 0, berarti antara dua variabel tersebut tidak berkorelasi, sedangkan
apabila dua buah variabel mempunyai r = ± 1, maka dua buah variabel tersebut
mempunyai koerlasi sempurna. Koefisien determinasi menjelaskan adanya
pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel
tergantung dengan menggunakan uji signifikansi uji F. Uji F (F test) yaitu uji
serentak yang mana secara bersama-sama (simultan) variabel bebas dapat
berpengaruh terhadap variabel tidak bebas
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
10
Fhitung
=
2
R
/k
2
(1 R)/(
nk
1
)
Dimana :
R2 = Koefisien determinasi berganda yang telah ditemukan
k = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah sampel
F = Nilai F hitung
Standard error menunjukan standar deviasi sebagai standar perbedaan antara
nilai-nilai sesungguhnya dari variabel tergantung (Y) dengan variabel bebas (X)
dan estimasi variabel tergantung dari prediksi yang digunakan dalam analisis.
Koefisien parsial menjelaskan tentang pengaruh dominan dari salah
satu variabel bebas (X) terhadap variabel tergantung (Y) dengan menggunakan
uji signifikansi uji t. Uji t (t test) yaitu uji yang dipakai untuk mengetahui secara
sendiri-sendiri (parsial) variabel bebas dapat berpengaruh terhadap variabel
tidak bebas. Uji t hitung dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
thitung =
bi
Se(bi)
Dimana :
bi
= Koefisien regresi pada setiap variabel bebas
Se(bi) = Standar error pada setiap variabel bebas
Kaidah pengujian :
Apabila Nilai Sig > α (5%), maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak
ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Apabila Nilai Sig < α (5%), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Analisis Koefisien Determinasi ( R2 ).
Uji digunakan untuk menguji atau mengukur tingkat korelasi atau
pengukuran antara variabel bebas secara simultan dengan variabel terikat,
sehingga untuk mengetahui koefisien determinasi berganda dengan bantuan
program SPSS. Dengan ketentuan sebagai berikut:
Apabila R2 berada diantara 0 dan 1 ( 0 < R2<1 ) , berarti ; bila R2 mendekati 1 (
Semakin besar nilai R2 ) artinya bahwa kontribusi variabel bebas ( x) terhadap
variabel terikat ( Y ) adalah semakin mendekati 100 % ,dimana kontribusi antara
variabel bebas (x) terhadap variabel terikat ( y ) semakin kuat. Bila R2 mendekati
0 ( semakin kecil nilai R2) artinya bahwa kontribusi dari variabel bebas ( x )
terhadap variabel terikat ( Y ) semakin lemah.
Analisis Koefisien Korelasi Parsial (r)
Adalah untuk mengetahui besarnya hubungan secara parsial variabel
bebas terhadap variabel terikat yang dinyatakan oleh koefisien korelasi parsial (r)
yang berarti variabel mana yang berpengaruh dominan. Dengan ketentuan
sebagai berikut:
Apabila r berada diantara 0 dan 1 ( 0 < r<1 ) , berarti ;
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
11
Bila r mendekati 1 ( Semakin besar nilai r2 ) artinya bahwa kontribusi
variabel bebas ( x) terhadap variabel terikat ( Y ) adalah semakin mendekati
100%, dimana kontribusi antara variabel bebas (x) terhadap variabel terikat ( y )
semakin kuat.
Bila r mendekati 0 ( semakin kecil nilai r) artinya bahwa kontribusi dari
variabel bebas ( x ) terhadap variabel terikat ( Y ) semakin lemah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Penelitian
Responden dari penelitian ini adalah pelanggan Ciputra Golf Resto dan
Cafe Surabaya khususnya yang sudah menjadi pelanggan mulai tahun 2009.
Data yang diolah dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh
dari kuesioner yang dikirimkan kepada responden secara langsung maupun
tidak langsung.
Berdasarkan data personalia Ciputra Golf Resto dan Cafe Surabaya.
Kuesioner yang dikirimkan sejumlah 100 kuesioner yang disebar melalui metode
accidental sampling. Pengiriman kuesioner dilakukan pada pertengahan bulan
Januari 2012. Hingga pada tahap akhir penarikan kembali, kuesioner yang
berhasil dikumpulkan berjumlah 75 atau sebesar 75%, dan jumlah kuesioner
yang tidak kembali sebanyak 25 atau sebesar 25% kuesioner. Seluruh kuesioner
yang kembali telah diisi dengan lengkap sehingga dapat diolah dan dianalisis
lebih lanjut.
Dengan demikian responden yang berhasil dihimpun dalam penelitian
ini sejumlah 75 pelanggan, sesuai Sugiyono (2007:74) yaitu minimal sampel yang
diambil sebanyak 10 x jumlah variabel. Yang mana dalam penelitian ini sebanyak
10 X 6 variabel = 60 responden, batas minimal. Jadi sampel sebanyak 75
responden sudah memenuhi kriteria populasi.
Statistik Deskripsi
Deskripsi variabel penelitian menyajikan tanggapan responden tentang
variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen pada Ciputra Golf Resto dan
Cafe.
Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi variabel penelitian menyajikan tanggapan responden tentang
variabel yang mempengaruhi kepuasan pelanggan pada Ciputra Golf Resto dan
Cafe. Tanggapan dari 75 responden untuk variabel-variabel yang mempengaruhi
kepuasan pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut :
a) Variabel Wujud Fisik
Hasil penelitian untuk 75 responden pelanggan Ciputra Golf Resto dan
Cafe. Dimana untuk memberikan kenyamanan tempat makan & minum terdapat
1 responden memberikan penilaian tidak setuju atau sebesar 1,3% & terdapat 33
responden memberikan penilaian cukup atau sebesar 44,0. Sebanyak 41
responden memberikan penilaian setuju atau sebesar 54,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa penilaian dari 75 responden terhadap instrumen
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
12
kenyamanan tempat makan & minum indikator wujud fisik kebanyakkan
memberikan jawaban setuju yakni sebesar 54,7%.
Begitu juga untuk instrumen dalam memberikan keamanan parker dari 75
responden kebanyakan memberikan penilaian cukup sebesar 30 atau 40,0%,
Sebanyak 40 responden memberikan penilaian setuju sebesar 53,3%. Hal ini
menunjukkan bahwa penilaian dari 75 responden terhadap instrumen keamanan
parkir indicator wujud fisik kebanyakkan memberikan jawaban setuju yakni
sebesar 53,3%.
Sedangkan untuk instrumen kelengkapan sarana & prasarana diberikan
oleh perusahaan dari 75 responden kebanyakan memberikan 42 responden
penilaian cukup atau 56,0% & setuju sebesar 28 atau 37,3%, artinya bahwa
instrumen kelengkapan sarana & prasaranan yang diberikan perusahaan untuk
pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan memberikan tanggapan yang
cukup terhadap kelengkapanan sarana & prasarana yang diberikan perusahaan
dalam memberikan fasilitas.
Dengan melihat tanggapan 75 responden untuk indikator wujud fisik
dengan 3 item pertanyaan , maka tanggapan yang diberikan oleh responden
dalam hal ini adalah pelanggan Ciputra Golf Resto dan Cafe menyatakan setuju
terhadap tangibles yang diberikan oleh perusahaan. Artinya pelanggan berharap
pada perusahaan agar memberikan fasilitas dari peruhasaan, hal ini dapat dilihat
dari tanggapan pelanggan yang menyatakan setuju terhadap pemberian fasilitas.
b) Variabel Keandalan
Tabel 4.3 menunjukkan hasil penelitian dari 75 responden atau pelanggan
Ciputra Golf Resto dan Cafe. Untuk instrumen senantiasa berupaya membantu
keluhan pelanggannya kebanyakkan memberikan tanggapan cukup sebesar 41
responden atau 54,7% dengan perbandingan tanggapan setuju sebesar 34
responden atau 45,3%.
Instrumen memberikan layanan yang cepat kepada pelanggannya tanggapan
yang diberikan oleh 75 responden kebanyakan cukup sebesar 19 atau 25,3%,
sedangkan 56 responden atau 74,7% artinya pelanggan sudah mendapatkan
layanan yang cepat dari perusahaan yang akan meningkatkan kepercayaan
pelanggan.
Sedangkan instrumen memiliki kemitmen tinggi terkait dengan peningkatan
kualitas layananan terhadap pelanggannya kebanyakkan responden
memberikan tanggapan cukup sebesar 16 atau 21,3%, sedangkan tanggapan
setuju 59 responden atau 78,7% artinya pelanggan sudah mendapatkan
komitmen tinggi dalam meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggannya.
Dengan melihat tanggapan responden untuk indikator rebiality kebanyakkan
jawaban responden setuju untuk upaya membantu keluhan, layanan cepat &
memiliki komitmen yang tinggi dalam peningkatan kualitas layanan.
c) Variabel Daya Tanggap
Hasil penelitian untuk 75 responden dari pelanggan Ciputra Golf Resto dan
Cafe. Untuk instrumen pelayanan yang ramah
terhadap
pelanggan
kebanyakkan responden memberi jawaban setuju yakni sebesar 43 responden
atau 57,3%. Untuk instrumen memberikan informasi yang jelas dari 75
responden kebanyakkan memberikan jawaban setuju yakni sebesar 57 responden
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
13
atau 76,0%. Sedangkan untuk instrumen merespon/ cepat tanggap, pelanggan
kebanyakan responden memberikan jawaban setuju yakni sebesar 59 atau 78.7 %.
Dengan melihat tanggapan dari 75 responden untuk indikator kepedulian
dari 3 item pertanyaan kebanyakkan memberikan jawaban setuju artinya
pelanggan berharap bahwa perusahaan dapat memberikan informasi yang jelas,
cepat tanggap & pelayanan yang ramah terhadap pelanggan.
d) Variabel Jaminan
Pada tabel 4.5 terlihat bawah dari hasil jawaban 75 responden pelanggan
Golf Resto dan Cafe. Untuk instrumen pengetahuan & kemampuan yang
memadai kebanyakkan responden memberikan jawaban setuju yakni sebesar 56
responden atau 74,7%. Untuk isntrumen reputasi & image yang baik
kebanyakkan responden memberikan
jabawan setuju yakni sebesar 56
responden atau 74,7%. Sedangkan untuk instrumen jam operasional yang tinggi
guna melayani pelanggan dengan optimal kebanyakkan responden memberikan
tanggapan sangat cukup yakni sebesar 34 responden atau 45,3%.
Hal ini menandakan bahwa untuk indikator jaminana dengan 3 item
perntanyaan dari 75 responden memberikan tanggapan setuju bahkan ada yang
sangat setuju artinya pelanggan berharap pihak perusahaan memahami akan
kebutuhan pelanggan.
e) Variabel Kepedulian
Hasil penelitian dari 75 responden pelanggan Golf Resto dan Cafe. Untuk
instrumen karyawan yang berdedikasih yang tinggi yang diberikan oleh
perusahaan kebanyakkan responden memberikan tanggapan setuju yakni
sebesar 41 responden atau 54,7%. Untuk instrument memahami kebutuhan
spesifik diberikan perusahaan kebanyakkan responden memberikan tanggapan
sangat setuju yakni sebesar 45 responden atau 60,0%. Sedangkan untuk
instrument kemudahan komunikasi yang diberikan perusahaan kebanyakkan
mendapat tanggapan cukup dari responden yakni sebesar 42 responden atau
56,0%.
Hal ini menandakan bahwa dari 75 responden atau pelanggan Golf Resto
dan Cafe memberikan tanggapan setuju terhadap indikator emphaty/kepedulian
perusahaan artinya pelanggan merasakan apa yang diberikan perusahaan terkait
dengan karyawan yang berdedikasi yang tinggi, memahami kebutuhan spesifik,
memberikan kemudahan komunikasi mendapat tanggapan yang baik atau
setuju.
f) Variabel Kepuasan Pelanggan
Hasil penelitian untuk 75 responden pelanggan Golf Resto dan Cafe. Untuk
instrumen kepuasan terhadap wujud fisik yang diberikan memadai &
memberikan kenyamanan kebanyakkan responden memberikan tanggapan
setuju yakni sebesar 39 responden atau 52,0%. Untuk instrumen kepuasan
terhadap keandalan yang diberikan memiliki keandalan tersendiri kebanyakkan
tanggapan responden setuju yakni sebesar 38 responden atau 50,7%. Sedangkan
tanggapan responden untuk instrumen kepuasan terhadap daya tanggap yang di
berikan kepada konsumen dimana kebanyakkan memberikan tanggapan setuju
yakni sebesar 50 responden atau 66,7%. Untuk instrumen kepuasan terhadap
jaminan atas kualitas produk terstandarisasi kebanyakkan responden
memberikan tanggapan cukup yakni sebesar 40 responden atau 53,3% dan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
14
instrumen kepuasan terhadap kepedulian dapat direkomendasikan bagi
pelanggan yang lainnya sebesar 57 responden atau 76,0% kebanyakkan
memberikan tanggapan setuju.
Hal ini menunjukkan bahwa dari 75 responden atau pelanggan Golf Resto
dan Cafe menyatakan setuju terhadap wujud fisik,, keandalan, daya tanggap,
jaminan & kepedulian yang diberikan oleh perusahaan artinya pelanggan
merasa puas terhadap semua pelayanan perusahaan.
Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui apakah ada multikolinieritas antar variabel independen
dengan cara melihat / mengamati besarnya VIF, regresi bebas multikolinieritas
apabila VIF berkisar pada nilai 1.
b. Uji Autokorelasi
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1. Untuk mengetahui apakah terjadi autokorelasi antara variabel
independen dengan cara melihat nilai Durbin-Watson bila berada diantara batas
atas (du) dan batas bawah (4-du), maka koefisien korelasi sama dengan nol yang
berarti tidak ada autokorelasi. Bila nilai Durbin-Watson lebih rendah dari batas
bawah (dl), maka ada autokorelasi positif dan bila nilai Durbin-Watson lebih
besar dari pada (4-dl) , maka terjadi autokorelasi negatif.
c. Ujian Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dari suatu model regresi diperuntukkan
dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan atau pengaruh variabel
bebas dari penelitian terhadap terjadinya kesalahan prediksi (standar error).
Apabila suatu model regresi terjadi heteroskedastisitas, hal ini
menunjukkan bahwa model regresi yang dibentuk mengandung unsur
pembiasan yang diakibatkan adanya kontribusi variabel independent (bebas)
terhadap kesalahan estimasi atau kesalahan prediksi (e).
Salah satu metode yang dipakai untuk mengetahui adanya
heteroskedastisitas adalah dengan bantuan SPSS melalui pendekatan grafis.
Dengan ketentuan, jika letak titik-titik data terdistribusi di sekitar 0-Y dan tidak
membentuk pola tertentu berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.
d. Linearitas Garis Lurus Regresi
Digunakan untuk mengetahui sifat linear dari persamaan regresi.
Bila data atau titik-titk menyebar mengikuti garis lurus maka dapat
dikatakan data mempunyai sifat linear.
e. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang
diperoleh berdistribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas dengan program
SPSS dilakukan dengan pendekatan garis kurva. Jika garis data membentuk
kurva diagonal dan searah dengan garis tersebut maka dapat dikatakan bahwa
model regresi yang diperoleh berdistribusi normal. (Santoso, 2003).
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
15
Pengujian Instrumen Data
Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item
pertanyaan sesuai dengan tujuan penelitian. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
instrumen atau item pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Azwar, 2001:35).
Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi
antara skor item dengan skor totalnya yakni dengan membandingkan nilai
Corrected Item Total Correlation dengan nilai rkritis yaitu > r tabel (0,227) , maka
instrumen pertanyaan dianggap valid.
Untuk variable wujud fisik (X1), semua instrumen nilai Corrected Item Total
Correlation > dari nilai rkritis (0,3000), berarti semua instrumen variabel tagibles
(X1) dianggap valid. Begitu juga nilai instrumen dari semua variabel (wujud fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian) yang mana nilai Corrected Item
Total Correlation > dari nilai rkritis (0,227), berarti semua instrumen dari variabel
independen (tangibles, reliability, responsiveness, ansurance, emphaty) tersebut
dianggap valid artinya bahwa semua instrument dari variabel independen
mempunyai keakuratan dalam mendukung indikator.
Begitu juga untuk instrumen dari variabel kepuasan pelanggan semua nilai
Corrected Item Total Correlation > dari nilai rkritis (0,227), berarti semua instrumen
variabel kepuasan pelanggan dianggap valid atau akurat dalam mendukung
indikator.
Realibilitas adalah suatu metode yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan, realibilitas juga bisa diartikan
sebagai alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > nilai kritis yakni 0,600 (Ghozali : 2007:42)
Dari hasil uji realibilitas yang tardapat pada tabel 4.9, untuk masingmasing variabel yaitu : wujud fisik (X1) dengan nilai Alpha = 0,612, keandalan
(X2) = 0,652, daya tanggap (X3) = 0,710, jaminan (X4) = 0,761, kepedulian (X5) =
0,794 dan Kepuasan Pelanggan (Y) = 0,806 lebih dari nilai kritis (0,600). Jadi
dapat disimpulkan bahwa instrumentasi penelitian adalah realibel artinya bahwa
semua indikator mempunyai kekonsistennya atau relevan dalam mendukung
penelitian ini.
Persamaan Regresi Linier Berganda
Persamaan umum regresi linier berganda dengan rumus : Y = b0 + b1X1 +
b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e, maka persamaan regresi linier berganda dari lima
variabel bebas yakni wujud fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan
(X4) dan kepedulian (X5) dan 1 variabel terikat (kepuasan pelanggan) dapat
disusun sebagai berikut :
Y = 1,472, + 0,202X1 + 0,204 X2 + 0,304 X3 + 0,318 X4 + 0,287 X5,
Besarnya koefisien regresi dari variabel independen menunjukkan bahwa
persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai :
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
16
1)
Nilai Y dikatakan konstan apabila nilai keofisien regresi untuk
variabel independen yakni wujud fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3),
jaminan (X4) dan kepedulian (X5) sama dengan nol. Maka nilai Y sebesar 1,472.
2)
Nilai koefisien regresi untuk wujud fisik (X1) sebesar 0,202 dapat
diartikan bahwa jika variabel bebas yang lain seperti keandalan (X2), daya
tanggap (X3), jaminan (X4) dan kepedulian (X5) konstan dalam artian tidak ada
penambahan, dengan kenaikan satu satuan wujud fisik (X1), maka akan mampu
meningkatkan nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,202. Begitu juga sebaliknya
bila ada penurunan satu satuan maka variabel kepuasan pelanggan akan turun
sebesar 0,202
3)
Nilai koefisien regresi untuk keandalan (X2) sebesar 0,204 dapat
diartikan jika variabel bebas yang lain wujud fisik (X1), daya tanggap (X3),
jaminan (X4) dan kepedulian (X5) adalah konstan dalam artian tidak ada
penambahan, dengan kenaikan satu satuan keandalan (X2) maka akan mampu
meningkatkan nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,204. Begitu juga sebaliknya
bila ada penurunan satu satuan maka variabel kepuasan pelanggan akan turun
sebesar 0,204.
4)
Nilai koefisien regresi untuk daya tanggap (X3) sebesar 0,304 dapat
diartikan bahwa jika variabel bebas yang lain wujud fisik (X1), keandalan (X2),
jaminan (X4), kepedulian (X5) konstan dalam artian tidak ada penambahan,
dengan kenaikan satu satuan daya tanggap (X3) maka akan mampu
meningkatkan nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,304. Begitu juga sebaliknya
bila ada penurunan satu satuan maka variabel kepuasan pelanggan akan turun
sebesar 0,304.
5)
Nilai koefisien regresi untuk variabel jaminan (X4) sebesar 0,318 dapat
diartikan bahwa jika variabel bebas yang lain wujud fisik (X1), keandalan (X2),
daya tanggap (X3), kepedulian (X5) konstan dalam artian tidak ada penambahan,
dengan kenaikan satu satuan jaminan (X4) maka akan mampu meningkatkan
nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,318. Begitu juga sebaliknya bila ada
penurunan satu satuan maka variabel kepuasan pelanggan akan turun sebesar
0,318.
Nilai koefisien regresi untuk variabel kepedulian (X5) sebesar 0,287
6)
dapat diartikan bahwa jika variabel bebas yang lain wujud fisik (X1),
keandalan(X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), konstan dalam artian tidak ada
penambahan, dengan kenaikan satu satuan kepadulian (X5) maka akan mampu
meningkatkan nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,287. Begitu juga sebaliknya
bila ada penurunan satu satuan maka variabel kepuasan pelanggan akan turun
sebesar 0,287.
Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Digunakan untuk mencari pengaruh variabel independen ke dependen,
bila nilai korelasi mendekati 1 atau lebih > 0,80, maka dapat dikatakan korelasi
cukup kuat.
Nilai koefisien korelasi dari masing-masing variabel wujud fisik (X1) sebesar
0,102 artinya besarnya pengaruh sebesar 10,2 % terhadap variabel kepuasan
konsumen, keandalan (X2) sebesar 0,204 artinya besarnya pengaruh sebesar
20,4% terhadap variabel kepuasan konsumen, variabel daya tanggap (X3) sebesar
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
17
0,106 artinya besarnya pengaruh sebesar 10,6% terhadap variabel kepuasan
konsumen. Variabel jaminan sebesar 0,458 artinya sebesar 45,8% berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen dan variabel kepedulian (X5) sebesar 0,342 tartinya
sebesar 34,2% berpengaruh terhadap kepuasan konsumen (Y). Bila dilihat dari
besarnya pengaruh dari variabel independent tersebut, maka variabel jaminan
yang berpangaruh paling dominan terhadap kepuasan konsumen. Sesuai dengan
hipotesa yang diajukan bahwa pelayanan paling dominan berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen terbukti.
Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Untuk mengetahui besarntya nilai koefisien determinasi dapat dilihat
pada tabel 4.13 yakni wujud fisik (X1), keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan
(X4), kepedulian (X5) sebesar 0,245 artinya pengaruh dari variabel independen
terhadap kepuasan konsumen sebesar 24,5%. Sedangkan sisanya sebesar (100%24,5%) = 75,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam
model ini.
Uji Hipotesis
Uji F (Uji Pengaruh secara Simultan)
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh secara simultan yang signifikan antara wujud fisik (X1),
keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), kepedulian (X5) terhadap
kepuasan konsumen.
H1 : Ada pengaruh secara simultan yang signifikan antara wujud fisik (X1),
keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), kepedulian (X5) terhadap
kepuasan konsumen.
Taraf signifikansi 5% (0,05), kriteria penerimaan hipotesis
H0 diterima apabila nilai sig > 0,05, maka H1 ditolak
H1 diterima apabila nilai sig < 0,05, maka H1 diterima
Berdasarkan tabel 4.12, nilai F hitung sebesar 5,805 dan angka signifikansi
hitungnya yang sebesar 0,000, berarti nilai signifikan (0,000) < taraf nyata (0,05).
Hal ini membuktikan bahwa kelima variabel bebas berpengaruh secara simultan
terhadap kepuasan konsumen, yang berarti model yang diperlukan layak untuk
analisis selanjutnya.
Uji t (Uji Pengaruh secara parsial)
Hipotesis :
H0 : Tidak ada pengaruh secara parsial yang signifikan dari wujud fisik (X1),
keandalan (X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), kepedulian (X5) terhadap
kepuasan konsumen..
H1 : Ada pengaruh secara parsial yang signifikan dari wujud fisik (X1), keandalan
(X2), daya tanggap (X3), jaminan (X4), kepedulian (X5) terhadap kepuasan
konsumen.
Taraf signifikansi 5% (0,05), kriteria penerimaan hipotesis
H0 diterima apabila nilai sig > 0,05, maka H1 ditolak
H1 ditolak apabila nilai sig < 0,05, maka H1 diterima
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
18
Variabel wujud fisik (X1)
Nilai uji t untuk wujud fisik (X1) sebesar 1,921 dengan angka
signifikansinya sebesar 0,037. Jika dibandingkan dengan angka signifikansi yang
ditetapkan (0,05) menunjukkan bahwa nilai signifikansinya (0,037) yang lebih
kecil dari angka signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05. Sehingga variabel
wujud fisik (X1) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen.
Variabel keandalan (X2)
Nilai signifikansinya sebesar 0,047. Jika dibandingkan dengan nilai
signifikansi yang ditetapkan (0,05) menunjukkan bahwa nilai signifikansinya
(0,047) yang lebih kecil daripada angka signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05.
Sehingga variabel keandalan (X2) berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan
konsumenn.
Variabel daya tanggap (X3)
Diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,035. Jika dibandingkan nilai
signifikansi yang ditetapkan (0,05) menunjukkan bahwa nilai signifikansinya
(0,035) yang lebih kecil daripada angka signifikansi yang ditetapkan sebesar 0,05.
Sehingga variabel daya tanggap (X3) berpengaruh secara parsial terhadap
kepuasan konsumen.
Variabel jaminan (X4)
Diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,002. Jika dibandingkan dengan
nilai signifikansi yang ditetapkan (0,05) menunjukkan bahwa nilai angka
signifikansinya (0,002) yang lebih kecil daripada angka signifikansi yang
ditetapkan sebesar 0,05. Sehingga variabel jaminan (X4) berpengaruh secara
parsial terhadap kepuasan konsumen.
Variabel kepedulian (X5)
Diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,003. Jika dibandingkan dengan
angka signifikansi yang ditetapkan (0,05) menunjukkan bahwa nilai angka
signifikansinya (0,003) yang lebih kecil daripada angka signifikansi yang
ditetapkan sebesar 0,05. Sehingga variabel kepedulian (X5) berpengaruh secara
parsial terhadap kepuasan konsumen.
Pembahasan
Kualitas pelayanan Golf Resto dan Cafe secara keseluruhan terbukti
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa pihak
Golf Resto dan Cafe mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi
konsumen atau pelanggan, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggannya.
Hasil penelitian ini relevan jika dikaitkan dengan pendapat menurut Tjiptono
(1998) yang menyatakan kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar
atau konsumen. Kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya. Suatu produk
berkualitas apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen,
yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atau suatu produk.
Fasilitas yang dimiliki Golf Resto dan Cafe baik prasarana dan sarana,
kenyamaman, dan keamanan mampu menumbuhkan rasa aman dan percaya
para pelanggan kepada perusahaan. Kenyataan ini ditunjukkan dengan fasilitas
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
19
yaitu prasarana dan sarana, kenyamanan, dan keamanan mampu membuat
pelanggan merasa aman dan nyaman terbukti secara signifikan mempengaruhi
kepuasan konsumen.
Kemampuan entitas bisnis untuk memenuhi harapan atas layanan yang
telah dijanjikan secara tepat. Misalnya kecepatan dan ketepatan yang dijanjikan,
terbukti secara signifikan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Indikasi ini
membuktikan bahwa Golf Resto dan Cafe mampu memberikan pelayanan yang
baik seperti yang dikehendaki konsumen.
Pelayanan yang ramah dan cepat tanggap terhadap keluhan pelanggan
akan berdampak pada Golf Resto dan Cafe yang pada akhirnya melahirkan
kepuasan yang tinggi dari pelanggan. Realita ini dibuktikan dengan pelayanan
yang ramah, cepat tanggap terhadap keluhan pelanggan terbukti secara
signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen.
Kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan adalah bentuk
tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan. Jaminan pelayanan yang
diberikan Golf Resto dan Cafe kepada pelangganya sebagai bentuk tanggung
jawab perusahaan, hal ini menunjukkan eksistensinya kepada pelanggan terbukti
secara signifikan mempengaruhi kepuasan pelanggan Golf Resto dan Cafe.
Kemauan Golf Resto dan Cafe untuk membantu dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan kemampuan
memahami kebutuhan pelanggan sebagai bentuk perhatian perusahaan. Hal ini
terbukti dengan kepedulian yang diberikan perusahaan dalam memahami
kebutuhan pelanggan sebagai bentuk perhatian pada pelanggan. Kemauan
perusahaan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat
kepada pelanggan, dengan memberikan kepedulian pada pelanggan terbukti
secara signifikan mempengaruhi kepuasan konsumen.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang kemungkinan dapat
melemahkan hasil pengujiannya. Adapun keterbatasan dan kelemahan dari hasil
penelitian sebagai berikut :
Ruang lingkup penelitian hanya dilakukan pada Golf Resto dan Cafe,
sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum perlu dilakukan
penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas.
Penelitian ini menggunakan metode survey melalui penyebaran kuisioner
dalam memperoleh data yang dijadikan dasar analisa. Kelemahan model ini
adalah responden mungkin tidak serius dalam memberikan jawaban atau
tanggapan yang diberikan tidak jujur. Hal ini dapat menimbulkan bias terhadap
hasil penelitian.
Variabel kepuasan pelanggan hanya diukur dengan kualitas layanan
terdiri dari wujud fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian tanpa
mempertimbangkan kemungkinan faktor lain yang dapat mempengaruhi
kepuasan konsumen.
Pengukuran variabel kepuasan konsumen dalam penelitian ini hanya
diukur dari pelanggan Golf Resto dan Cafe saja tanpa mempertimbangkan
kemungkinan jasa lainnya
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
20
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan penelitian sebagai berikut :
Variabel wujud fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian
secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Ciputra Golf Resto
dan Cafe, yang ditunjukkan angka signifikansi hitungnya lebih besar dari F tabel.
Hal ini membuktikan bawah variabel-variabel independen berpengaruh secara
simultan terhadap kepuasan konsumen terbukti dan besarnya pengaruh secara
keseluruhan sebesar 29,6%.
Variabel wujud fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan konsumen Ciputra
Golf Resto dan Cafe. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung untuk wujud fisik,
keandalan, daya tanggap, jaminan, kepedulian lebih besar dari t tabel dan
dengan angka signifikansinya yang lebih kecil dari angka signifikansi yang
ditetapkan.
Jaminan memberikan pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan
konsumen Ciputra Golf Resto dan Cafe, hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai
korelasi determinasi parsial (r) sebesar 0,458 atau sebesar 45,8% & koefisien
determinasi parsial (r2) = 0,209769
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang diperoleh dari analisis dan
pembahasan di atas maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut :
Pihak manajemen perusahaan diharapkan memberikan perhatian yang
paling utama terhadap variabel jaminan. Artinya perusahaan harus
memperhatikan kemampuan karyawan dan tanggung jawab perusahaan
terhadap segala keluhan pelanggan.
Pihak manajemen Ciputra Golf Resto dan Cafe harus mampu
meningkatkan kualitas pelayanan secara umum dan lebih utama terhadap
pelayanan kepedulian, sehingga tingkat kepuasan pelanggan semakin dapat
ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S. 1996. Manajemen Pemasaran. (edisi 1). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Azwar, S. 2001. Validitas & Reliabilitas. Semarang UNDIP Press.
Kotler, P. 1997. Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, dend
Control. (9th edition). Englewood Cliff Prentice Hall Intl. Inc.
Peter, J. P. dan J. C. Olson. 2000. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan
Strategi Pemasaran. Ted. (Edisi IV, Jilid I). Jakarta: Erlangga.
Riduwan, 2007. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik, Alfabeta, Cetakan Kedua,
Bandung.
Riduwan, 2008. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Alfabeta, Cetakan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 2 No. 1 (2013)
21
Kelima, Bandung.
Santoso, S. 2003. Statistik Parametrik. Jakarta, Elex Computindo.
Sugiyono, 2008. Statistik untuk Penelitian, CV.ALFABETA, Bandung.
Tjiptono, F. 1998. Manajemen Jasa. (edisi 1). Yogyakarta: Andi.
Zanbar, S. A. 2005. Ilmu Statistika, Rekasaya Sains. Bandung.
Download