Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

advertisement
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Untuk Membeli Material Bahan Bangunan Pada
Cv. Asri Wahana Group
Oleh :
I Wayan Edi Pranata
ABSTRAK
Pembangunan fisik di era global menunjukkan tanda-tanda peningkatan. Pembangunan
yang dilakukan tidak sebatas hunian namun bangunan untuk perhotelan, pabrik dan perkantoran.
Derasnya arus pembangunan membuat kebutuhan material bangunan semakin meningkat. Hal ini
tentu membuat banyak orang menangkap peluang untuk menjadi penyedia material bangunan.
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat di rumuskan permasalahan adalah Faktor-faktor
apakah yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli material bahan bangunan pada
CV. Asri Wahana Group? dan Faktor mana yang memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan
membeli material bahan bangunan pada CV. Asri Wahana Group? Tujuan penelitian adalah Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk membeli material bahan
bangunan pada CV. Asri Wahana Group dan Untuk mengetahui faktor mana yang memiliki
pengaruh dominan terhadap keputusan membeli material bahan bangunan pada CV. Asri Wahana
Group. Jumlah sampel penelitian adalah 100 orang pelanggan, Pengambilan sampel ini
menggunakan teknik purposive sampling. Dengan menggunakan metode Principal Component
Analysis (PCA) diperoleh 6 (enam) faktor dari 20 faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam
mempengaruhi konsumen untuk berbelanja pada CV. Asri Wahana Group di Gianyar dan mampu
menjelaskan semua varian yang ada dalam data yaitu sebesar 61,549%. Keenam faktor tersebut
diberi nama sesuai dengan loading factor terbesar yang berkelompok pada faktor tersebut, yaitu
Faktor 1 (status sosial) memiliki eigen value sebesar 4,550 dan memiliki nilai persentase variance
sebesar 22,751%. Faktor 2 (pribadi) memiliki eigen value sebesar 25,46 dan dengan nilai
persentase variance sebesar 12,732%. Faktor 3 (bauran pemasaran) memiliki eigenvalue sebesar
1,576 dan dengan nilai persentase variance sebesar 7,880%. Faktor 4 (pelayanan) memiliki
eigenvalue sebesar 1,396 dan dengan nilai persentase variance sebesar 6,981%. Faktor 5
(psikologis) memiliki eigenvalue sebesar 1,189 dan dengan nilai persentase variance sebesar
5,944%. Faktor 6 (motivasi) memiliki eigenvalue sebesar 1,052 dan dengan nilai persentase
variance sebesar 5,261%. Keenam faktor dari 20 variabel dengan loading factor tertinggi di atas
0,5 yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk berbelanja pada CV. Asri Wahana Group di
Gianyar. Berdasarkan analisis dan simpulan didapatkan saran umum, faktor status sosial
berpengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian material bahan bangunan pada CV. Asri
Wahana Group di Gianyar.
papan. Berdasarkan teori Maslow di atas,
maka salah satu kebutuhan dasar penduduk
Indonesia saat ini adalah kebutuhan akan
tempat hunian atau rumah.
Dalam memenuhi kebutuhan akan
hunian atau rumah ini, tentunya penduduk
akan menggunakan bahan-bahan konstruksi
bangunan. Pembangunan fisik di era global
menunjukkan tanda-tanda peningkatan.
Pembangunan yang dilakukan tidak sebatas
hunian namun bangunan untuk perhotelan,
pabrik dan perkantoran. Derasnya arus
I.
Pendahuluan
Pertumbuhan penduduk yang kian
bertambah ini tentunya akan meningkatkan
kebutuhan pokok penduduk. Menurut teori
Maslow, kebutuhan manusia itu terbagi
menjadi 5, yakni kebutuhan dasar,
kebutuhan
rasa
aman,
kebutuhan
bersosialisasi (kebutuhan cinta, kasih sayang
dan kepemilikan) kebutuhan potensial diri,
dan kebutuhan aktualisasi diri. Pada
kebutuhan dasar manusia, terdiri atas
kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, dan
1
pembangunan membuat kebutuhan material
bangunan semakin meningkat. Hal ini tentu
membuat banyak orang menangkap peluang
untuk menjadi penyedia material bangunan.
Dalam era situasi hyper competition
seperti sekarang ini yang dialami oleh setiap
perusahaan, baik perusahaan yang bergerak
di bidang manufaktur, perdagangan maupun
jasa, senantiasa perlu memerhatikan
mengenai keunggulan bersaing perusahaan
yang sangat ditentukan oleh kemampuannya
dalam memberikan superior value yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan
pesaingnya. Untuk itu, maka pemahaman
terhadap apa yang dibutuhkan, diinginkan
dan diharapkan pelanggan mutlak dilakukan
oleh
pimpinan
perusahaan
untuk
memuaskan pelanggan
Tabel 1
Nilai Penjualan CV. Asri Wahana Group
Tahun 2007-2011
Naik/
Penjualan
No Tahun
Turun
(Rp)
(%)
1
2007
2.350.960.000
2
2008
2.909.950.000
23,78
3
2009
3.750.360.000
28,88
4
2010
4.207.765.000
12,20
5
2011
5.127.760.000
21,86
18.346.795.000
86,72
Jumlah
Rata-Rata
3.669.359.000 17,34
Sumber: CV. Asri Wahana Group, 2012
Tabel 1 menunjukkan jumlah nilai
penjualan CV. Asri Wahana Group tahun
2007-2011, bahwa selama kurun waktu lima
tahun CV. Asri Wahana Group terus
mengalami
peningkatan
penjualan.
Peningkatan penjualan tertinggi pada tahun
2009 yakni 28,88% dibanding tahun
sebelumnya yaitu tahun 2008 sebesar
23,78%.
Dari uraian di atas, maka perlu
diadakan penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen
untuk membeli material bahan bangunan
pada CV. Asri Wahana Group
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen
untuk
membeli
material
bahan
2.
II.
bangunan pada CV. Asri Wahana
Group.
Untuk mengetahui faktor mana yang
memiliki pengaruh dominan terhadap
keputusan membeli material bahan
bangunan pada CV. Asri Wahana
Group.
Kajian Pustaka
Kotler
dan
Keller
(2007:6),
menyatakan bahwa pemasaran adalah seni
dan ilmu memilih pasar sasaran dan
mendapatkan, menjaga, serta menumbuhkan
pelanggan
dengan
menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul. Definisi tersebut
dapat dibedakan menjadi definisi sosial dan
definisi
manajerial.
Definisi
sosial
pemasaran diartikan sebagai suatu proses
sosial yang didalamnya individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan,
dan
secara
bebas
mempertaruhkan produk yang bernilai
dengan pihak lain. Sedangkan menurut
definisi manajerial, pemasaran sering
digambarkan sebagai “seni menjual produk”.
Konsep pemasaran menegaskan bahwa
kunci untuk mencapai tujuan organisasi
yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut
harus menjadi lebih efektif dibandingkan
para
pesaing
dalam
menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasin nilai
pelanggan kepada pasar sasaran yang
terpilih (Kotler dan Keller, 2007:9)
Konsep produksi adalah suatu orientasi
manajemen yang menganggap bahwa
konsumen akan menyenangi produk-produk
yang telah tersedia dan dapat dibeli. Oleh
karena itu, tugas utama manajemen adalah
mengadakan perbaikan dalam produksi dan
distribusi sehingga lebih efsien.
Kotler & Keller (2007:18), menyatakan
bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat
alat pemasaran yang digunakan oleh
pemasar untuk terus–menerus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Konsep bauran pemasaran adalah segala
tindakan atau aktivitas yang dapat dilakukan
perusahaan untuk dapat mempertahankan
produk, serta mempengaruhi permintaan
akan poduknya.
Produk menurut Tjiptono (2008:98)
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, dicari, dibeli,
digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai
pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan
meliputi barang fisik, jasa, orang atau
pribadi, tempat, organisasi, dan ide. Jadi,
produk dapat berupa manfaat tangible
maupun intangible yang dapat memuaskan
pelanggan. Produk jasa merupakan suatu
kinerja penampilan, tidak berwujud dan
cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada
dimiliki, serta pelanggan lebih berpartisipasi
aktif dalam proses mengkonsumsi jasa
tersebut. Sesungguhnya pelanggan tidak
membeli produk, tetapi membeli manfaat
dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Nilai
produk (product value) dapat dirasakan oleh
konsumen
sewaktu
konsumen
membandingkan antara kinerja produk yang
berdasarkan utilitasnya dengan biaya yang
dikeluarkan (acquisition cost). Kotler dan
Amstrong (2010:347).
Harga didefinisikan sebagai variabel
multidimensional yang memiliki pengaruh
besar
dalam
menciptakan
kepuasan
pelanggan
(Champmen
dkk,
dalam
Hurriyati, 2005:52)
Ma’aruf (2005 : 115), menyatakan
bahwa apabila suatu gerai berada pada
lokasi yang tepat, maka gelar tersebut akan
lebih suskes dibandingkan gerai lainnya
yang berlokasi kurang strategis. Meskipun
keduanya menjual produk yang sama oleh
pramuniaga dalam jumlah yang sama dan
terampil,
sama-sama
mempunyai
setting/ambience yang bagus
Suatu perusahaan banyak aktivitas
yang dilakukan tidak hanya menghasilkan
produk atau jasa, menetapkan harga, dan
menjual produk atau jasa, tetapi banyak
aktivitas lainnya yang saling berkaitan satu
dengan lainnya. Salah satunya adalah
promosi, kegiatan promosi adalah salah satu
bagian dari bauran pemasaran perusahaan,
yang isinya memberikan informasi kepada
masyarakat atau konsumen tentang produk
atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Tidak
hanya itu, kegiatan promosi merupakan
kegiatan komunikasi antara perusahaan
dengan pelanggan atau konsumen.
Personal
selling
adalah
upaya
penjualan yang dilakukan oleh para
karyawan di gerai ritel kepada calon
pembeli. Karyawan semacam itu disebut
sebagai customer contact personel yaitu
orang-orang yang berhadapan langsung
dengan pembeli.
Menurut Kotler dan Amstrong (2006 :
10), perilaku konsumen adalah perilaku
pembelian konsumen akhir, baik individu
maupun rumah tangga yang membeli produk
untuk konsumsi personal.
III. Metode Penelitian
Lokasi dan Obyek Penelitian
Penelitian dilakukan pada CV. Asri
Wahana Group yang berlokasi di Jalan By
Pass Darma giri Gianyar. Pemilihan lokasi
tersebut karena penelitian mengenai bauran
pemasaran belum pernah dilakukan di CV.
Asri Wahana Group. Selain itu terjadi
masalah persentase nilai penjualan yang
berfluktuasi selama lima tahun terakhir
mulai dari tahun 2006 hingga tahun 2010.
Adapun yang menjadi obyek
penelitian disini adalah perilaku konsumen
untuk membeli material bahan bangunan di
CV. Asri Wahana Group.
Jenis Data
Data yang digunakan berdasarkan
sifatnya adalah data kualitatif yaitu data
yang tidak dapat dihitung dengan satuan
hitung. Data kualitatif yang digunakan
dalam penelitian ini adalah daftar
pernyataan-pernyataan dalam kuisioner.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis faktor. Teknik analisis faktor
adalah serangkaian prosedur yang digunakan
untuk mengurangi dan meringkas data tanpa
kehilangan
informasi
yang
penting
(Malhotra, 1998:183). Penggunaan analisis
faktor dalam penelitian ini dengan tujuan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
dipertimbangkan
konsumen
terhadap
keputusan membeli material bangunan di
CV. Asri Wahana Group. Analisis faktor
terdiri dari beberapa tahap yaitu:
a. Merumuskan masalah
Dalam perumusan masalah perlu
dilakukan perumusan secara jelas dari
analisis faktor tersebut dan variabelvariabel yang akan disertakan harus
diterapkan berdasarkan penelitan, teori,
dan pendapat peneliti sendiri.
Variabel-variabel dan data-data yang
diperoleh
dianalisis
dengan
menggunakan model analisis faktor
sebagai berikut:
Xi = Ai1F1+Ai2F2+Ai3F3+ViUi
Dimana:
Xi = Variabel
ke-i
yang
distandarisasi
Aij = Koefisien regresi berganda yang
distandarisasi dari variabel (i)
pada faktor umum (common
factor)
F = Faktor Umum (common factor)
Vi = Koefisien standar regresi dari
variabel i pada faktor khusus
(unique factor) i
Ui = Faktor khusus (unique factor)
untuk variabel i
m = Jumlah faktor-faktor umum
Faktor-faktor
umum
(F)
dapat
dinyatakan sebagai kombinasi linier dari
variabel-variabel yang dapat diamati
dengan formula sebagai berikut:
Fi = Wi1X1+Wi2X2+…+Wik.Xk
Dimana:
F = Estimasi faktor ke-i
Wi = Bobot atau koefisien nilai faktor
ke-i
k = Jumlah variabel yaitu sebanyak
20 variabel.
b. Membuat Matrik Korelasi
Semua data yang masuk dan
diolah akan menghasilkan matrik
korelasi. Dengan adanya matrik korelasi
dapat diidentifikasikan variabel-variabel
tertentu yang tidak mempunyai korelasi
dengan variabel lain, sehingga dapat
dikeluarkan dari analisis. Pada tahap ini
juga diketahui variabel-variabel yang
menimbulkan multikolinearitas yaitu
dua variabel dengan koefisien korelasi
yang relatif tinggi dan variabel tersebut
dijadikan satu atau dipilih salah satu
untuk dianalisis lebih lanjut (Barlett’s
Test
of
Sphericity).
Kemudian
digunakan uji Kaiser-Meyer-Olkin
(KMO) untuk mengetahui kecukupan
sampelnya. Analisis faktor dikatakan
layak apabila besaran KMO nilainya
minimal 0,5. Besaran lainnya yang
dilihat adalah nilai Measure of
Sampling Adequency (MSA). Besaran
ini digunakan sebagai indikator untuk
menentukan apakah analisis faktor ini
dapat dilanjutkan atau tidak dengan
kriteria MSA≥0,5.
c.
Menentukan Jumlah Faktor
Variabel
disusun
kembali
berdasarkan pada pola korelasi hasil
d.
e.
langkah pada butir 2, untuk menentukan
jumlah faktor yang diperlukan untuk
mewakili data. Penentuan jumlah faktor
dimana
masing-masing
faktor
merupakan gabungan dari beberapa
faktor yang saling berhubungan
(berkorelasi) didasarkan atas besarnya
eigen value, percentage of variance dari
setiap faktor yang muncul. Eigen value
adalah penjumlahan variance nilai-nilai
korelasi setiap faktor terhadap masingmasing variabel yang membentuk faktor
yang bersangkutan. Untuk menentukan
berapa jumlah faktor yang dapat
diterima secara empirik dapat dilakukan
berdasarkan besarnya eigen value setiap
faktor yang muncul. Semakin besar
eigen value setiap faktor semakin
representative faktor tersebut untuk
mewakili sekelompok variabel. Faktorfaktor yang dipilih faktor yang memiliki
eigen value >1. Demikian juga
didasarkan pada percentage of variance
suatu
faktor
dapat
menjadi
pertimbangan
konsumen
apabila
memiliki nilai lebih besar dari 5%, dan
apabila didasarkan pada commulative of
variance ketentuannya adalah nilai
minimum sebesar 60%, maka faktor
tersebut dapat digunakan dalam model.
Rotasi Faktor
Hasil penyederhanaan faktor
dalam matrik faktor memperlihatkan
hubungan antar faktor dengan variabel
individual, tetapi dalam faktor-faktor
tersebut terdapat banyak variabel yang
berkorelasi
sehingga
sulit
diinterpretasikan. Dengan menggunakan
rotasi faktor matrik, matrik faktor
ditransformasikan ke dalam matrik yang
lebih sederhana sehingga sehingga
mudah untuk diinterpretasikan. Dalam
perilaku ini digunakan rotasi varimax,
karena menghasilkan hasil yang lebih
baik.
Interpretasi Faktor
Interpretasi
faktor
dapat
dilakukan dengan mengelompokkan
variabel-variabel yang mempunyai
loading factor tertinggi di dalam faktor
tersebut. Untuk menginterpretasikan
hasil penelitian ini, loading factor
minimal 0,4 dan variabel yang
mempunyai loading factor kurang dari
0,4 dikeluarkan dari model.
f.
1) Perhitungan skor faktor
Perhitungan skor faktor yang ada
dasarnya
dimaksudkan
untuk
mencari nilai faktor yang dapat
digunakan untuk menganalisis
multivariate.
2) Penyeleksian variabel pengganti
Penyeleksian variabel pengganti
adalah mencari salah satu variabel
dalam setiap faktor sebagai wakil
dari masing-masing faktor.
Menentukan Ketepan Model
Tahap akhir dari analisis faktor
adalah menentukan apakah model
mampu menjelaskan dengan baik.
Fenomena data yang ada perlu diuji
dengan teknik Principal Component
Analisis (PCA) yaitu dengan melihat
jumlah residual antara korelasi yang
diamati
dengan
korelasi
yang
direproduksi. Apabila nilai persentase
residual semakin tinggi maka semakin
tidak baik kemampuan model dalam
menjelaskan fenomena yang ada.
IV. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat
6 (enam) faktor dari 20 faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen untuk
berbelanja pada CV. Asri Wahana Group di
Gianyar. Keenam faktor itu adalah :
1. Faktor Sosial berpengaruh dalam
pengambilan keputusan pembelian
material bahan bangunan sangat
menjadi pertimbangan responden untuk
datang kembali, di samping itu karena
harga yang berani bersaing di toko itu
menjadi daya tarik bagi konsumen
untuk datang berbelanja.
2. Faktor Pribadi dapat mempengaruhi
perilaku
konsumen
sehingga
menyempatkan diri untuk berbelanja di
toko.
3. Faktor Bauran Pemasaran dapat
mempengaruhi
keputusan
untuk
berbelanja di toko tersebut karena jenis
barang yang dijual beragam dengan
harga yang terjangkau.
4. Faktor Psikologis dapat mempengaruhi
keputusan untuk berbelanja karena
pengalaman-pengalaman terdahulu yang
puas dengan pelayanan di toko tersebut.
5. Faktor Pelayanan menjadi pertimbangan
konsumen untuk mengambil keputusan
berbelanja.
Faktor Motivasi dapat mempengaruhi
perilaku konsumen sehingga konsumen
merasa senang dan termotivasi untuk datang
kembali.
V.
Simpulan
Berdasarkan
hasil
analisis
pembahasan yang telah diuraikan terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen untuk berbelanja pada CV. Asri
Wahana Group di Gianyar, maka dapat
diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan metode Principal
Component Analysis (PCA) diperoleh 6
(enam) faktor dari 20 faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam
mempengaruhi
konsumen
untuk
berbelanja pada CV. Wahana Asri
Group di Gianyar dan mampu
menjelaskan semua varian yang ada
dalam data yaitu sebesar 61,549%.
Keenam faktor tersebut diberi nama
sesuai dengan komponen variabel.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
perilaku konsumen untuk berbelanja
pada CV. Asri Wahana Group di
Gianyar sebagai berikut :
a. Faktor status sosial berpengaruh
dalam pengambilan keputusan
pembelian
material
bahan
bangunan yang memiliki eigen
value sebesar 4,550 dan memiliki
nilai persentase variance sebesar
22,751%. Dari faktor ini terdapat
variabel dengan loading factor
terbesar adalah status sosial
berpengaruh dalam pengambilan
keputusan pembelian material
bahan bangunan (X3), faktor ini
sangat
menjadi
pertimbangan
perilaku konsumen di dalam
berbelanja di CV. Asri Wahana
Group di Gianyar.
b. Faktor pribadi memiliki eigenvalue
sebesar 2,546 dan dengan nilai
persentase
variance
sebesar
12,732%. Dari faktor ini terdapat
variabel dengan loading factor
terbesar adalah Mata pencaharian
seseorang mempengaruhi keinginan
untuk berbelanja (X9), faktor ini
sangat menjadi pertimbangan di
dalam mempengaruhi perilaku
konsumen untuk berbelanja di CV.
Asri Wahana Group di Gianyar.
c.
2.
Faktor bauran pemasaran memiliki
eigenvalue sebesar 1,576 dan
dengan nilai persentase variance
sebesar 7,880%. Dari faktor ini
terdapat variabel dengan loading
factor terbesar kualitas barang yang
bermutu (X17) faktor ini sangat
menjadi pertimbangan di dalam
mempengaruhi perilaku konsumen
untuk berbelanja di CV. Asri
Wahana Group di Gianyar.
d. Faktor
pelayanan
memiliki
eigenvalue sebesar 1,396 dan
dengan nilai persentase variance
sebesar 6,981%. Dari faktor ini
terdapat variabel dengan loading
factor terbesar adalah pelayanan
yang ramah (X12) faktor ini sangat
menjadi pertimbangan di dalam
mempengaruhi perilaku konsumen
untuk berbelanja di CV. Asri
Wahana Group di Gianyar.
e. Faktor
psikologis
memiliki
eigenvalue sebesar 1,189 dengan
nilai persentase variance sebesar
5,944%. Dari faktor ini terdapat
variabel dengan loading factor
terbesar adalah pengalaman pernah
berbelanja disitu (X15) faktor ini
sangat menjadi pertimbangan di
dalam mempengaruhi perilaku
konsumen untuk berbelanja di CV.
Asri Wahana Group di Gianyar.
f. Faktor
motivasi
memiliki
eigenvalue sebesar 1,052 dan
dengan nilai persentase variance
sebesar 5,261%. Dari faktor ini
terdapat variabel dengan loading
factor terbesar adalah motivasi
untuk datang kembali (X13) faktor
ini sangat menjadi pertimbangan di
dalam mempengaruhi perilaku
konsumen untuk berbelanja di CV.
Asri Wahana Group di Gianyar.
Faktor yang mewakili setiap variabel
yang mempengaruhi perilaku konsumen
untuk berbelanja di CV. Asri Wahana
Group di Gianyar.
a. Faktor status sosial berpengaruh
dalam pengambilan keputusan
pembelian
material
bahan
bangunan, merupakan faktor yang
mewakili variable status sosial
berpengaruh dalam pengambilan
keputusan pembelian material
b.
c.
d.
e.
f.
bahan bangunan karena memiliki
loading factor terbesar 0,738, ini
berarti status sosial berpengaruh
dalam pengambilan keputusan
pembelian
material
bahan
bangunan sangat mempengaruhi
perilaku konsumen berbelanja di
CV. Asri Wahana Group di
Gianyar.
Faktor pribadi, merupakan faktor
yang mewakili variabel Mata
pencaharian
seseorang
mempengaruhi keinginan untuk
berbelanja karena memiliki loading
factor tertinggi sebesar 0,791,
Setiap minggu menyempatkan diri
berbelanja di toko merupakan
keinginan yang mempengaruhi
perilaku konsumen berbelanja di
CV. Asri Wahana Group di
Gianyar.
Faktor
bauran
pemasaran,
merupakan faktor yang mewakili
variabel bauran pemasaran karena
memiliki loading factor yang
tertinggi sebesar 0,755, bauran
pemasaran sangat mempengaruhi
perilaku konsumen berbelanja di
CV. Asri Wahana Group di
Gianyar.
Faktor pelayanan yang ramah,
merupakan faktor yang mewakili
pelayanan karena memiliki loading
factor yang tertinggi sebesar 0,767
pelayanan yang ramah merupakan
faktor
sangat
mempengaruhi
perilaku konsumen berbelanja di
CV. Asri Wahana Group di
Gianyar.
Faktor
pengalaman
pernah
berbelanja disitu, merupakan faktor
yang mewakili psikologis karena
memiliki loading factor yang
tertinggi sebesar 0,839 pengalaman
pernah berbelanja disitu merupakan
faktor
sangat
mempengaruhi
perilaku konsumen berbelanja di
CV. Asri Wahana Group di
Gianyar.
Faktor motivasi untuk datang
kembali, merupakan faktor yang
mewakili motivasi karena memiliki
loading factor sebesar 0,812,
motivasi merupakan semangat
seorang konsumen untuk meraih
3.
suatu
keinginan
yang
mempengaruhi perilaku konsumen
berbelanja di CV. Asri Wahana
Group di Gianyar.
Faktor
yang
paling
dominan
mempengaruhi perilaku konsumen
untuk berbelanja di CV. Asri Wahana
Group di Gianyar adalah faktor status
sosial berpengaruh dalam pengambilan
keputusan pembelian material bahan
bangunan karena memiliki nilai eigen
value yang paling besar
DAFTAR RUJUKAN
Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen
Pemasaran, Dasar, Konsep dan
Strategi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Buchari
Alma,
(2005).
Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa.
Penerbit: Alfabeta, Bandung.
Bagus, (2009). Manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa. Edisi Revisi.
Bandung: Alfabeta
Hurriyati, Ratih. (2005). Bauran Pemasaran
dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
ALFABETA.
Imam Ghozali. (2006). Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Cetakan IV. Semarang : Badan
penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler,
Philip.
(2007).
Manajemen
Pemasaran. Edisi Milenia. Jakarta :
Prehalkindo
Kotler, Philip dan Gary Amrstrong. (2008).
Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi
Kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip dan Hellen Keller. (2007).
Manajemen Pemasaran. Jilid 2, Edisi
12. Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. (2008).
Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1
dan 2. Cetakan pertama Edisi 12
Jakarta : PT Indeks.
Ma’aruf, Hendri. (2005). Pemasaran Ritel,
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis.
Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suyana, Made. (2007). Aplikasi Analisis
Kuantitatif. Denpasar : Sasira Utama.
Swastha, Basu dan T. Hani Handoko.
(2008). Manajemen Pemasaran:
Analisa dan Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: BPFE
Tjiptono. (2008). Pemasaran Jasa. Edisi
Pertama. Jawa Timur : Bayu Media.
Zeithanml & Bitner. (2009). Service
Marketing, McGraw Hill. Companies
Inc, New York.
Download