BAB 1 PENDAHULUAN

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Albumin merupakan salah satu protein yang terkandung dalam plasma darah
dan diproduksi oleh hati (Hepar). Pada saat Hati dalam keadaan normal mampu
memproduksi 11-15 gr Albumin /hari. Bahkan albumin termasuk jenis protein
terbanyak yang ada di dalam plasma yang mencapai kadar 60 persen (Sacher &
McPherson, 2002, p.311). Sedangkan nilai normal dalam darah sekitar 3.5 sampai 5
g/dL (Horne & Swearingen, 2001, p.46).
Albumin adalah protein yang dapat larut air serta dapat terkoagulasi oleh
panas dimana terdapat dalam serum darah dan bagian putih telur (Poedjiaji, 2006,
p.59). Dalam plasma manusia, albumin merupakan protein terbanyak (4,5 g/dl) yaitu
sekitar 60% dari total plasma (Murray et al., 2009, p.14). Peranan albumin dalam
tubuh sangat besar, oleh karena itu diperlukan cara untuk memenuhi kebutuhan
albumin dalam tubuh terutama untuk pasien pasca operasi. Salah satu cara yaitu
dengan pemberian Human Serum Albumin (HSA), namun harganya yang sangat
mahal mencapai Rp. 1,9 juta per 100 ml (Anonim, 2013). Sehingga diperlukan
sumber albumin alternatif yang lebih murah namun mempunyai aspek klinis yang
sama.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti HSA adalah
ikan gabus. Akhir-akhir ini, ikan gabus mendapat perhatian dari masyarakat
1
2
khususnya dalam bidang kesehatan, dimana menurut Sediaoetama (2000), ikan gabus
mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar 25,2%. Ikan gabus
juga mengandung albumin yang tidak dimiliki oleh ikan lainnya seperti ikan lele,
ikan gurami, ikan nila, ikan mas dan sebagainya. Menurut Suprayitno et al., (2008),
kandungan asam amino esensial dan asam amino nonesensial pada ikan gabus
memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari albumin telur. Ikan gabus mempunyai
kandungan albumin sebesar 62,24 g/kg (6,22%).
Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan buas yang hidup di air tawar
maupun air payau. Ikan ini sering diasinkan dengan harga jual yang cukup tinggi.
Menurut Ulandari et al., (2011, p.6), ikan gabus memiliki manfaat antara lain
meningkatkan kadar albumin dan daya tahan tubuh, mempercepat proses
penyembuhan pasca operasi dan mempercepat penyembuhan luka dalam atau luka
luar.
Ikan gabus merupakan alternatif lain sebagai sumber protein albumin karena
diketahui mengandung senyawa-senyawa penting bagi tubuh manusia diantaranya
protein yang cukup tinggi, lemak, air dan mineral. Terutama mineral Zn (Pamuji &
Hidayat, 2003). Zn berfungsi sebagai anti oksidan yang melindungi sel-sel,
mempercepat proses penyembuhan luka, mengatur ekspresi dalam limfosit dan
protein, memperbaiki nafsu makan dan stabilisasi berat badan (Gibson, 2005, p.27).
Biasanya di rumah sakit, telah banyak diberikan cairan infus albumin atau
human albumin sebagai salah satu upaya pencegahan pembengkakan pada organ
tubuh sebagai efek perembesaran cairan pada pembuluh darah. Namun hal ini
menjadi masalah karena harganya yang sangat mahal karena infus ini memakai
3
protein plasma dari darah manusia.Infus albumin untuk 4 kali pemakaian mencapai
Rp. 4 - 5 juta. Maka dari itu, albumin yang berasal dari ikan gabus bisa menjadi
alternatif. Karena khasiatnya sama. Dengan kadar albumin yang mencapai 21%,
harganya jauh lebih murah di banding biaya infus.
Saat ini di Indonesia produksi albumin ekstraksi dari ikan gabus masih sangat
sedikit atau masih sangat langka. Hal ini membuat harga albumin dipasaran sangat
mahal. Melihat kondisi ini, sangat menguntungkan apabila dilakukan produksi
ekstraksi albumin secara masal untuk dapat dipasarkan di Indonesia dan juga
diseluruh dunia. Terlebih lagi, ikan gabus tidak disemua Negara dapat hidup, dan juga
sumberdaya ikan gabus yang ada di indonesia masih melimpah, sehingga
memproduksi ekstrak albumin secara masal bukanlah hal yang tidak mungkin.
Ekstrak albumin ikan gabus (OPHIO) biasanya dikonsumsi dalam bentuk cair
dan berbau amis sehingga tidak semua orang suka. Untuk itu diperlukan alternatif lain
yaitu dengan cara diproses dan dikemas secara khusus menjadi minuman ringan
dengan beberapa varian rasa yang nantinya diharapkan mampu diterima oleh semua
orang, khususnya untuk para orangtua dan anak-anak.
Di Jakarta banyak dijumpai para orangtua yang mengaku mendapatkan
kesulitan dalam memberikan vitamin pada anak. 67% orangtua di Jakarta mengalami
kesulitan tersebut. Dengan tingkat kesulitan yang dijumpai orangtua dalam
memberikan vitamin kepada anak tinggi, hal itu menjadikan peluang yang besar
untuk OPHIO dalam memberikan vitamin yang kaya akan manfat, dengan rasa yang
berbeda, dan bentuk yang menarik perhatian anak.
4
OPHIO Protein Albumin hadir dengan menawarkan perspektif yang baru dan
segar mengenai identitas dari vitamin dengan bentuk yang berbeda, yaitu berupa
minuman ringan yang bisa disajikan secara dingin sehingga menjadikan para anakanak tertarik dalam mengkonsumsinya. Disesuaikan dengan target yang dituju yaitu
anak umur 2-12 tahun, karena anak umur 2-12 tahun tersebut termasuk kedalam
golongan masa pertumbuhan yang membutuhkan banyak asupan makanan bergizi.
Keunggulan kompetitif ini memungkinkan OPHIO Protein Albumin untuk
membawa dan menarik perhatian para target untuk menjadikan point of view dalam
memilih vitamin yang berguna bagi tubuh anak. Data kuantitatif yang didapatkan dari
produk, menambah nilai kepada penyajian produk secara menarik, strategi promosi
yang disediakan secara terorganisir, dan serta fasilitas yang didapatkan apabila
menjadi member OPHIO Centre yang mernarik menciptakan solusi kepada para
target yaitu anak-anak 2-12 tahun, serta para orangtua 25-40 tahun dalam pemilihan
vitamin yang diharapkan.
Dengan elemen kreatif yang dikombinasikan secara rasional, yang disesuaikan
dengan target, market dan lokasi, hal ini berguna untuk menarik perhatian para target.
Bisnis ini akan tumbuh dan berkembang mencapai profitabilitas yang tinggi.
Rencana bisnis OPHIO Protein Albumin ini disiapkan untuk mendapatkan
pembiayaan sebesar Rp 635.000.000 pada awal perencanaan. Pembiayaan tersebut
diperlukan untuk perancangan bisnis pada persiapan dan modifikasi, aset-aset yang
dimiliki, dan untuk menutupi biaya tahun pertama dijalankannya OPHIO Protein
Albumin. Pembiayaan tersebut didapatkan dari investor yang akan bekerja sama
untuk perancangan dan pelaksanaan model bisnis OPHIO Protein Albumin ini. Pada
5
tahap produksi, perusahaan bekerja sama dengan Kimia Farma dengan perjanjian
sharing profit sebesar 20%. Kerja sama ini dikarenakan Kimia Farma telah
mempunyai ijin resmi serta standar sterilisasi dari labolatoriumnya.
Rp1,666,917,281
Rp1,054,508,136
Rp584,040,688
Rp332,876,300
1
2
Rp(408,900,000)
3
4
5
Gambar 1.1 Grafik Net Income 5 tahun
Melakukan bisnis produk OPHIO diyakini akan menguntungkan, karena
mulai saat ini sudah banyak orang yang beralih menggunakan obat herbal dari pada
obat kimia. OPHIO merupakan salah satu jenis obat herbal dalam bentuk minuman
ringan yang kaya manfaat dan yang mengandung protein albumin dan dibuat dalam
bentuk minuman dingin dengan kemasan menarik.
1.2
Batasan Umum
1.2.1 Batasan Produk
Perancangan bisnis model minuman ringan dengan protein albumin yang
berasal dari ekstrak ikan gabus untuk meningkatkan albumin dan hemoglobin
dalam darah, merupakan peluang yang besar dalam bisnis di Indonesia. OPHIO
6
dijadikan barang substitusi (pengganti) dari infus sdi pasaran. Dengan
perbandingan harga yang cukup tinggi antara infus human albumin dengan
albumin ikan gabus, serta adanya efek sesak nafas pada penggunakaan infus
human albumin, serta kesulitan anak dalam mengkonsumsi suplemen dalam
bentuk kapsul, maka OPHIO menjadi pilihan yang menarik untuk dijadikan
alternatif yang berguna di masyarakat.
Produk OPHIO dengan inovasi baru suplemen albumin dalam bentuk
minuman ringan dengan desain yang menarik perhatian anak-anak serta pilihan
rasa yang menyenangkan dan menyegarkan yang disukai anak-anak.
1.2.2 Batasan Pasar
Produk minuman OPHIO dengan kandungan albumin yang berasal dari
ekstrak ikan gabus dan yang memiliki efek terapi sangat baik bagi tubuh
terhadap penyakit berat yang dialami anak-anak. OPHIO dikonsumsi tidak
hanya untuk orang sakit saja, orang sehat pun disarankan untuk mengkonsumsi
ekstrak ikan gabus ini.
Dengan memilih channel yang mendukung, serta bekerja sama dengan
pihak rumah sakit dan apotik yang berada di kota-kota besar di Indonesia,
bekerja sama dengan dokter spesialis gizi anak dan kemudian dengan harga
yang terjangkau namun kualitas yang tinggi, diharapkan OPHIO menjadi
pilihan utama pada penderita kekurangan protein dan hemoglobin, serta untuk
menjaga kestabilan tubuh.
7
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan membuat perancangan
bisnis produk albumin ikan gabus yang dijadikan produk pengganti albumin manusia
yang memberkan manfaat bagi kesehatan serta meningkatkan hemoglobin dalam
darah. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana
memperkenalkan
fungsi
albumin
ikan
gabus
kepada
masyarakat sebagai alternatif pengganti cairan infus serta kapsul yang
mahal?
1.4
2.
Bagaimana perancangan strategi marketing dari OPHIO Protein Albumin?
3.
Bagaimana rencana bisnis dari OPHIO Protein Albumin?
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk memperkanalkan fungsi albumin ikan gabus kepada masyarakat
sebagai alternatif pengganti cairan infus dan kapsul yang relatif mahal.
2.
Membuat perancangan strategi marketing dari OPHIO Protein Albumin.
3.
Membuat rencana bisnis dari OPHIO Protein Albumin.
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah sebagai inspirasi untuk dapat
mengembangkan ide bisnis yang lebih kreatif dan memberikan value serta manfaat
yang lebih bagi masyarakat khususnya masyarakat Indonesia.
8
1.5
Ruang Lingkup
Agar penulisan thesis ini fokus pada tujuan penelitian, maka batasan dalam
penulisan thesis ini antara lain:
1. Industry Analysis
Analisis industri yang dibatasi pada industry growth potential, market and
customers, market and sales, competition dengan analisa SWOT.
2. Market Analysis
Analisis penjualan dibatasi pada market segmentation, target market
selection, positioning, buyer behavior, competitor analysis, dan feasibility
target market attractiveness assessment tool
3. Marketing Plan
Rencana pemasaran dibatasi pada strategi marketing yang meliputi
marketing mix, sales process, dan feasibility market timeliness assessment
tool
4. Business Development Plan
Meliputi rencana pengembangan usaha, challenges dan risk.
Download