BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian
eksplanatif. Penelitian eksplanatif memungkinkan untuk mengetahui adanya
hubungan sebab akibat terhadap suatu objek penelitian.1 Penelitian jenis ini sering
disebut
sebagai
jenis
penelitian
korelasional
dan
komparatif.
Peneliti
membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori. Peneliti
perlu melakukan kegiatan berteori untuk menghasilkan dugaan awal (hipotesis)
antara variable yang satu dengan yang lain.2
Penelitian ini termasuk kedalam tipe penelitian eksplanatif, maka melalui
tipe penelitian ini peneliti akan mendapatkan hubungan sebab akibat tentang
Pengaruh
Komunikasi
Internal
Terhadap
Kinerja
Karyawan
Direktorat
Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta Timur.
3.2
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
survei. Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer dengan
memperolehnya secara langsung dari sumber pernelitian. Data penelitian pada
1
Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada. 2010 hal. 13
2
Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. 2012 hal 59
29
30
metode survey ini sebagian besar data deskriptif berasal dari subjek yang
menyatakan opini, sikap, pandangan, pengalaman, dan peneliian karakteristik
tertentu baik secara individual maupun kelompok.3
Untuk mengumpulkan data atau informasi dan fakta lapangan secara
langsung dapat melalui kuesioner (questionnair) dan wawancara (interview) baik
secara lisan maupun tertulis yang memerlukan adanya kontak secara tatap muka
(face to face contact) antara peneliti dengan respondennya (subjek).4 Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Mei 2015.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode survei, karena ingin
menjelaskan,
atau
mendeskripsikan
suatu
masalah
mengenai
Pengaruh
Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Karyawan Direktorat Penerimaan dan
Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai
di Jakarta Timur.
3.3.
Populasi dan Sampel
a.
Populasi
Populasi menurut Sugiyono5 yang dikutip Mahi M. Hikmat dalam buku
Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra, adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang
kemudian ditarik kesimpulannya.
3
Rosady Ruslan. Op.,cit. hal. 22
Ibid. 23
5
Mahi M. Hikmat. Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra.
Yogyakarta: Graha Ilmu. 2011 hal.60
4
31
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan Direktorat
Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai yang berjumlah 256 orang.6
Tabel 3.1.
Rekapitulasi Staf di Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan
Cukai Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jakarta Timur
per Desember 20147
No.
Unit Subdirektorat
1 Subdirektorat Penerimaan
Subdirektorat Peraturan dan Bantuan
2
Hukum
Subdirektorat Hubungan Masyarakat dan
3
Penyuluhan
4 Subdirektorat Keberatan dan Banding
Jumlah
b.
Jumlah Karyawan
68
57
64
67
256
Sampel
Sampel menurut Soeharto dalam Hikmat8 adalah objek dari populasi yang
diambil melalui teknik sampling, yakni cara-cara mereduksi objek penelitian
dengan mengambil sebagian saja yang dapat dianggap representatif terhadap
populasi. Sampel adalah sekelompok atau beberapa bagian dari populasi yang
diteliti.9 Sampel yang representatif pada dasarnya menyangkut masalah sampai
dimana ciri-ciri yang terdapat dalam sampel yang terdapat tersebut dapat
mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi. 10
6
Database karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai per 1 Desember 2014.
7
Database karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai per 1 Desember 2014.
8
Mahi M. Hikmat. Op.,cit Hal. 61
9
Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, Jakarta: Andi, 2009, Hal. 299
10
Istijanto, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, Hal.
109.
32
Menurut Roscoe dalam Sekaran11 ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang
dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Peneliti menggunakan rumus
Slovin untuk melakukan teknik sampling karena jumlah populasi yang digunakan
tidak besar atau kurang dari 1000.
Rumus Slovin12, yaitu:
n=
N
1 + N e2
Keterangan :
n
= Ukuran Sampel
N
= Ukuran Populasi
e2
= Presentase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat diinginkan sekitar 10%
Penghitungan sampel dalam penelitian ini dengan banyaknya populasi
sebesar 256 orang dan tingkat kesalahan sample (sampling error) sebesar 10%
karena tingkat kepercayaan dalam penelitian ini sebesar 90%, sebagai berikut :
n=
256
1
+ 256(0,1)2
n = 71,91 dibulatkan menjadi 72
11
12
Uma Sekaran, Metode Penelitian Bisnis, Jakarta : Salemba Empat, 2006, Hal. 65
Rosady Ruslan. Op.,cit. hal. 150
33
Berdasarkan hasil perhitungan untuk menentukan besaran sampel tersebut,
sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 71,91 yang dibulatkan
menjadi 72. Dengan demikian, jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini
sebanyak 72 orang pegawai.
c.
Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling merupakan metode pengambilan sampel dan untuk
menetukan sampel yang akan dipergunakan dalam suatu penelitian, dan ada
beberapa teknik sampling yang secara garis besarnya bahwa teknik sampling yaitu
probability sampling dan non-probability sampling.13
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan Probability Sampling yaitu
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel.14 Teknik Probability Sampling yang peneliti gunakan dalam
penelitian ini adalah Proportionate Startified Random Sampling digunakan
apabila populasi mempunyai anggota yang tidak homogeny (tidak ada kesamaan)
dan berstrata secara proporsional.15
Peneliti menggunakan teknik proportionate stratified random sampling
karena sampel yang digunakan peneliti merupakan karyawan yang yang terdiri
dari empat subdirektorat yang tidak homogeny dan berstrata secara proposional.
Untuk mengetahui Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Karyawan
Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta Timur.
13
Uma Sekaran. Op.,cit. hal. 151.
Mahi M. Hikmat. Op.,Cit. Hal. 62
15
Ibid Hal. 63
14
34
Tabel 3.2.
Pembagian Sampel Pada Setiap Subdirektorat di Direktorat Penerimaan
dan Peraturan Kepbeanan dan Cukai16
No.
Unit Subdirektorat
Populasi
Penghitungan
1
Subdirektorat Penerimaan
Subdirektorat Peraturan dan
Bantuan Hukum
Subdirektorat Hubungan
Masyarakat dan Penyuluhan
Subdirektorat Keberatan
dan Banding
Jumlah
68
68/256 x 72 = 19,125
Jumlah
Sampel
19
57
57/256 x 72 = 16,031
16
64
64/256 x 72 = 18
18
67
67/256 x 72 = 18,843
19
2
3
4
3.4
256
72
Definisi dan Operasionalisasi Konsep
3.4.1 Definisi Konsep
Pada penelitian ini yang menjadi konsep penelitian ini adalah komunikasi
organisasi. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh orgasnisasi
itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Komunikasi informal
adalah komunikasi yang disetujui secara social. Orientasinya bukan pada
organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Dari konsep tersebut terdapat dua varibel yaitu komunikasi internal
dengan kinerja karyawan. Secara umum komunikasi internal dibagi menjadi tiga
bagian yaitu komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi
16
Database karyawan Direktorat Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai per 1 Desember 2014.
35
horizontal. Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari
atas ke bawah. Komunikasi ke bawah juga dimaksudkan untuk merubah sikap,
membentuk pendapat, mengurangi ketakutan, dan kecurigaan yang timbul karena
salah informasi, dan menyiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan.
Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawah ke atas.
Komunikasi ini dimaksudkan untuk memberikan masukan, saran atau bahanbahan yang diperlukan oleh pimpinan agar pimpinan dapat melaksanakan fungsi
dengan sebaik-baiknya.
Komunikasi horizontal atau mendatar terjadi di antara orang-orang yang
mempunyai kedudukan sederajat atau satu level. Pesan yang disampaikan
biasanya berupa tugas-tugas, tujuan kemanusiaan, saling memberi informasi,
penyelesaian konflik, dan koordinasi.
Public relations merupakan salah satu aspek manajemen yang diperlukan
oleh setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat komersial (perusahaan)
maupun organisasi yang nonkomersial. Kehadirannya dibutuhkan karena public
relations merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu
organisasi secara positif. Public relations lebih berorientasi pada pihak perusahan
untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari
sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen.
Kinerja pegawai merupakan catatan hasil yang diproduksi (dihasilkan) atas
fungsi pekejaan tertentu atau aktivitas-aktivitas selama periode waktu tertentu.
Ada 4 dimensi yang dijadikan tolak ukur dalam menilai kinerja, yaitu:
36
a. Kualitas hasil kerja, yaitu: tingkat kesalahan, kerusakan, kecermatan.
b. Kuantitas hasil kerja, yaitu: jumlah pekerjaan yang dihasilkan.
c. Penggunaan waktu dalam kerja, yaitu: tingkat ketidakhadiran, keterlambatan,
waktu kerja efektif/jam kerja hilang.
d. kerja sama dengan orang lain dalam bekerja.
Karayawan merupakan satu-satunya sumber daya yang memilki akal
perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya (rasio,
rasa, dan karsa). Semua potensi karyawan tersebut berpengaruh terhadap upaya
organisasi dalam mencapai tujuan. Karyawan yang memiliki kualitas tinggi
karyawan yang mampu menciptakan bukan saja nilai komparatif tetapi juga nilai
kompetitif-generatif-inovatif dengan menggunakan energi tertinggi seperti
intelligence, creativity, dan imagination.
37
3.4.2 Operasionalisasi Konsep
Tabel 3.3.
Operasionalisasi Konsep
PENGARUH KOMUNIKASI INTERNAL TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DIREKTORAT PENERIMAAN DAN PERATURAN
KEPABEANAN DAN CUKAI KANTOR PUSAT DIREKTORAT
JENDRAL BEA DAN CUKAI DI JAKARTA TIMUR
Variabel
Variabel X:
Komunikasi
Internal
Dimensi
Indikator
1. Komunikasi ke a. Atasan memberikan instruksi
bawah
pekerjaan dengan jelas.
b. Kebijakan Kerja yang diterapkan
Yulius Eka
tidak menyulitkan karyawan.
Agung Seputra.
c. Peraturan dalam bekerja
(Manajemen dan
disampaikan dengan bahasa yang
Perilaku
mudah dipahami.
Organisasi,
d. Atasan selalu memberikan
hal.154, 2014)
Motivasi dalam bekerja.
e. Penyampaian informasi yang
diberikan atasan jelas.
f. Atasan memberikan penghargaan
kepada karyawan.
g. Atasan memberikan informasi
yang dibutuhkan karyawan.
h. Atasan selalu memberitahu
karyawan mengenai setiap
perubahan yang mempengaruhi
pekerjaan.
i. Atasan menilai pendapat
karyawan dengan adil.
g. Atasan selalu mendengarkan
pendapat yang diberikan
karyawannya.
h. Atasan selalu meminta saran
kepada karyawannya
Skala
Skala
Likert
(1-5 )
1=
Sangat
Tidak
Setuju
38
Variabel Y:
Kinerja
Karyawan
2. Komunikasi ke a. Karyawan dapat dengan mudah
atas
menyampaikan pendapatnya.
b. Karyawan memberikan laporan
pekerjaan sesuaidengan instruksi
atasan.
c. Karyawan dapat
mengkomunikasikan berbagai hal
kepada atasanya.
d. Karyawan bebas bicara langsung
dengan atasan.
e. Karyawan selalu memberikan
sarannya kepada atasan.
3. Komunikasi
a. Karyawan saling memberitahu
Horizontal
tugas-tugas yang diberikan atasan
kepada teman satu timnya.
b. Karyawan saling memberikan
informasi penting mengenai
perusahaan.
c. Karyawan selalu berkoordinasi
dalam bekerja
d. Karyawan saling tukar
pengetahuan dalam
menyelesaikan pekerjaan.
1. Kualitas hasil
a. Ketelitian karyawan dalam
kerja
menyelesaikan pekerjaan.
b. karyawan melakukan pekerjaan
John Minner
sesuai dengan aturan yang
berlaku.
(dikutip oleh
c. Karyawan meminimalisir tingkat
Sudarmanto,
kesalahan dalam menyelesaikan
Kinerja dan
pekerjaan.
Pengembangan
d. Karyawan dapat menyelesaikan
Kompetensi
pekerjaan yang diberikan.
SDM, hal.3,
e. Karyawan mampu memberikan
2009)
hasil kerja yang maksimal.
f. Karyawan menggunakan
kreatifitasnya dalam menciptakan
gagasan bagi perusahaan.
2=
Tidak
Setuju
3=
RaguRagu
39
2. Kuantitas hasil
kerja
a. Karyawan menyelesaikan tugas
sesuai target yang ingin dicapai.
b. Melaksanakan tugas sesuai
dengan kebutuhan instansi.
c. Karyawan dapat menyelesaikan
tugas sebelum waktu yang
diberikan.
d. Jumlah pekerjaan yang
diselesaikan sesuai dengan target.
e. Karyawan memiliki wawasan
yang baik mengenai pekerjaaan
yang dilakukan.
f. Karyawan memiliki keterampilan
dalam tugasnya agar hasil kerja
menjadi maksimal.
3. Penggunaan
waktu dalam
bekerja
a. Karyawan menyelesaikan tugas
sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
b. Karyawan memanfaatkan waktu
untuk menyelesaikan pekerjaan.
c. Karyawan selalu hadir tepat
waktu.
d. Karyawan selalu memiliki tingkat
kehadiran yang tinggi untuk
maksimal dalam bekerja.
e. Karyawan meminimalisir
ketidakhadiran dalam bekerja
4. Kerja sama
dengan orang
lain dalam
bekerja
a. Karyawan mampu bekerja sama
dengan rekan kerja dalam
menyelesaikan pekerjaan tim.
b. Saling memberikan motivasi
kepada rekan kerja.
c. Karyawan saling memberikan
saran kepada rekan kerja.
d. Karyawan harus saling percaya
dengan kemampuan teman dalam
satu timnya.
e. Karyawan saling berbagi
informasi mengenai pekerjaan
yang dikerjakan
f. Karyawan selalu bersedia
membantu teman satu timnya.
4=
Setuju
5=
Sangat
Setuju
40
3.5
Teknik Pengumpulan Data
a.
Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau
tangan pertama di lapangan. Sumber atau subjek riset, dari hasil pengisian
kuesioner, wawancara, observasi.17 Data primer dalam penelitian ini adalah hasil
kuesioner yang disebarkan peneliti kepada karyawan Direktorat Penerimaan dan
Peraturan Kepabeanan dan Cukai.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden
atau istilah lain informan adalah orang yang memberikan tanggapan (respons)
atau menjawab atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.18
Kuesioner dapat diisi saat peneliti datang sehingga pengisiannya
didampingi peneliti, bahkan peneliti bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan
dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan.
Kuesioner bisa sendiri diisi oleh responden tanpa bantuan atau kehadiran peneliti.
Kemudian hasilnya bisa dikirim atau diambil sendiri oleh peneliti. Berbagai cara
di atas yang bisa terjadi dalam penelitian.19
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner tertutupn karena
kuesioner tertutup20 merupakan pertanyaan yang jawabannya sudah disediakan,
sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban dengan memberikan
tanda, misalnya, melingkari atau menyilang huruf. Peneliti juga ingin mengetahui
Rahmat Kriyantono, Op.,cit. hal. 27
Mahi M. Hikmat, Op. Cit, Hal. 77
19
Ibid. 93
20
Ibid Hal. 77
17
18
41
bagaimana Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Karyawan Kantor
Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Jakarta Timur.
b.
Data Sekunder
Data sekunder (secondary data) adalah data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (dicatat pihak lain),
umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang tersusun dalam bentuk
arsip atau dokumen.21 Teknik pengumpulan data sekunder (secondary data)
adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (dicatat pihak lain), umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis
yang tersusun dalam bentuk arsip atau dokumen.22 Data yang sudah jadi (tersedia)
melalui publikasi atau informasi di berbagai organisasi atau perusahaan termasuk
jurnal.23
Dalam mendapatkan data sekunder, peneliti memperolehnya dari studi
kepustakaan yaitu mengumpulkan data dengan mencari referensi data melalui
teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penulisan proposal
skripsi ini. Seperti melalui :
1.
Buku
Dalam hal ini peneliti data sekunder menggunakan buku-buku yang
diperlukan dalam penelitian, buku-buku teori, dan sebagainya.
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif,
Bandung: Simbiosa rekatama Media, 2010, hal.41.
22
Ibid, hal. 41.
23
Rosady Ruslan, Op. Cit, hal. 30.
21
42
2.
Internet
Peneliti menggunakan internet sebagai data sekunder karena peneliti masih
merasa kekurangan data-data dalam penelitian yang dapat dikatakan data tersebut
tidak tersedia atau tidak ada dalam buku (hard copy) atau media cetak lainnya.
Oleh karena itu, peneliti mengambil sebagian data yang diperlukan dalam
penelitian dengan melalui internet.
3.6.
Validitas dan Reliabilitas
a.
Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang
ingin diukur. Sekiranya penulis mengunakan kuesioner di dalam pengumpulan
data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang
diukurnya. Setelah kuesioner tersusun dan teruji validitas dalam praktek belum
tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid.24
Untuk mengetahui apakah pernyataan dari kuesioner itu valid atau
tidaknya caranya dapat di lihat dari butir-butir pernyataan yang ditunjukkan
dengan adanya korelasi setiap butir dengan nilai total butirnya. Hal ini dapat
dilakukan melalui program software SPSS 21.0. dengan memasukan data data
melalui rumus :
24
Husien Umar, Metode Riset Bisnis, Jakarta : PT Gramedia pustaka, 2007, hal. 103.
43
Keterangan:
Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel
y
b.
=Jumlah
perkalian
antara
variabel
x
dan
Y
Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya
memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten.25
Dalam penelitian ini peneliti menguji reliabilitas pada variabel
komunikasi internal dan kinerja karyawan dengan suatu angka indeks yang
menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam gejala yang sama, di mana
setiap alat ukur seperti software SPSS 21.0 seharusnya memiliki keampuan untuk
memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan formula Spearman-Brown,untuk mengukur dengan rumus sebagai
berikut :
25
Husein Umar, Op.Cit, hal. 103.
44
2. rb
r11 =
1 + rb
Keterangan :
r11 : koefisien reliabilitas seluruh item
rb : koefisien products moment antar belahan
Berikut kriteria indeks reliabilitas sebagaimana yang dipaparkan oleh
Arikunto.26
Tabel 3.4.
Kriteria Indeks Reliabilitas
3.7.
No
Interval
Kriteria
1
< 0,200
Sangat Rendah
2
0,200-0,399
Rendah
3
0,400-0,599
Cukup
4
0,600-0,799
Tinggi
5
0,800-1,00
Sangat Tinggi
Teknik Analisis Data
Dalam riset kuantitatif ada beberapa jenis analisis. Analisis data kuantitatif
yang digunakan dalam penelitian ini adalah bivariat. Statistik bivariat lebih
banyak nilainya. Statistik ini memberi peneliti pertimbangan dua variabel
bersama-sama dan menjelaskan hubungan antara variabel-variabel.27
26
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hal. 254
Kinkin Yuliaty Subarsa Putri. Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: RizQita Publishing &
Printing. 2010 hal. 142
27
45
Analisis statistik bivariat menunjukkan hubungan statistik antara variabelvariabel yaitu, hal-hal yang muncul bersama. Tiga teknik28 yang membantu
peneliti memutuskan apakah ada hubungan antara dua variabel:
1. Diagram pencar (scatterplot), atau grafik hubungan;
2. Tabulasi silang, atau tabel presentase; dan
3. Ukuran hubungan, atau ukuran statistik yang menggambarkan jumlah kovariasi
dengan angka tunggalnya.
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi. Adapun analisis
regresi yang digunakan adalah regresi linear sederhana, dimana terdapat data dari
dua variabel yang sudah diketahui independent variable (X) dan dependent
variable (Y) sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi
berdasarkan suatu nilai X tertentu.
Rumus :
Y = a + bX
Di mana :
Y
= dependent variable
X
= independent variable
a
= nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
b
= koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel.
28
Ibid. 144
46
Statistik uji yang digunakan adalah statistic uji F-snedecor, dengan formula
sebagai berikut :
b2 Σ x2
F=
1
n-2
[ Σ y2 - b Σ xy ]
Download