0 KAJIAN ONOMATOPE PADA LAGU ANAK USIA DINI

advertisement
0
KAJIAN ONOMATOPE PADA LAGU ANAK USIA DINI BERBAHASA
INDONESIA DI PLAYGROUP/KINDERGARTEN ANAK BINTANG
PURWODADI-GROBOGAN
Jurnal Ilmiah
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat S-1
Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Oleh:
RIAS RISNAWATI
A 310 080 150
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
1
2
ABSTRAK
KAJIAN ONOMATOPE PADA LAGU ANAK USIA DINI BERBAHASA
INDONESIA DI PLAYGROUP/KINDERGARTEN ANAK BINTANG
PUWODADI-GROBOGAN
Rias Risnawati. A 310080150, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 111 halaman.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) bentuk onomatope yang
terdapat dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten
anak bintang Purwodadi-Grobogan,(2) struktur onomatope dalam lagu anak usia
dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang PurwodadiGrobogan, dan (3) fungsi onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa
Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan objek
penelitian onomatope pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di
Playgroup/kindergarten
anak
bintang
Purwodadi-Grobogan.
Teknik
dan
instrument pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi,
dokumentasi. Analisis data dengan metode baca markah dan teknik padan.
Hasil penelitian dapat diperoleh suatu simpulan. (1) wujud onomatope
dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak
bintang Purwodadi-Grobogan diklasifikasikan ada empat (a) onomatope berupa
suara khas benda, (b) onomatope suara khas hewan, (c) onomatope peristiwa atau
tindakan, dan (d) onomatope berdasarkan perasaan manusia.
onomatope
dalam
lagu
anak
usia
dini
berbahasa
(2) struktur
Indonesia
di
Playgroup/kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan diklasifikasikan
berdasarkan jumlah silabel ada tiga macam; (a) onomatope berbentuk satu silabel
(monosilabel), (b) onomatope berbentuk dua silabel (bisilabel), dan (c) onomatope
berbentuk tiga silabel atau lebih (multisilabel); dan (3) fungsi onomatope dalam
3
lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang
Purwodadi-Grobogan ada lima, yaitu: (a) fungsi membentuk tiruan suara hewan,
(b) fungsi membentuk aktifitas fisik, (c) fungsi untuk menunjukkan peristiwa atau
tindakan, (d) fungsi menunjukkan tiruan bunyi benda, dan (e) fungsi memberikan
efek tertentu bagi pembaca lagu.
Kata Kunci: metode, baca markah, padan, onomatope, lagu anak usia dini
1.
Pendahuluan
Bahasa dapat digunakan manusia dalam berkomunikasi, menyampaikan
ide, gagasan, keinginan, serta pengalamanya kepada orang lain. Tanpa bahasa
manusia tidak dapat berkomunikasi, berinteraksi antar individu maupun antar
kelompok. Bahasa berupa perwujudan ungkapan bersifat komunikasi tertulis.
Pemakaian variasi bahasa yang digunakan oleh seseorang disebut sebagai
ragam bahasa (Panuju, 2001: 148).
Pendidikan anak usia dini (TK) sebagai salah satu bentuk pendidikan pra
sekolah pada dasarnya turut berperan dalam pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Berperan sebagai pelaksana dalam penyelenggaraan taman kanakkanak yang bertujuan untuk memberikan berbagai kemampuan dasar yang
sangat penting kepada anak usia 3 sampai dengan 5 tahun dalam
mengembangkan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang
kelak akan sangat diperlukan dalam upaya menyesuaikan diri dengan
lingkungan, pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Anak
memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh
berbeda dari orang dewasa. Anak selalu aktif, dinamis, antusias, dan ingin
tahu terhadap apa yang dilihat dan didengar, seolah-olah tak berhenti belajar.
Anak juga bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu secara alamiah,
merupakan mahkluk sosial, unik, kaya dengan fantasi, memiliki daya
perhatian yang pendek, dan merupakan masa potensial untuk belajar.
4
Lagu merupakan rangkaian syair yang indah dan memiliki nada-nada.
Biasanya mengandung makna dan tujuan tertentu. Anak kecil tidak terlepas
dari nyanyian karena ekspresi diri dari anak keluar ketika ia bernyanyi.
Perasaan senang dan bahagia akan keluar ketika anak bernyanyi. Lagu yang
dinyanyikan anak-anak khususnya di sekolah merupakan lagu yang mudah
dipahami dan dihapal oleh anak.
Bernyanyi sebagai salah satu aktivitas yang penting dalam pelaksanaan
pembelajaran di Taman Kanak-kanak dan dianggap mampu mempengaruhi
perkembangan pribadi anak, baik menyangkut aspek perkembangan motorik,
perkembangan bahasa, perkembangan emosi dan perkembangan sosial. Lagu
sebagai alat ungkapan diri karena mampu mengungkapkan pengalaman hidup
manusia, baik yang telah dialami, maupun ide dan gagasan yang
diinginkannya.
Onomatope merupakan kata yang terbentuk sebagai hasil peniruan bunyi.
Maksudnya nama-nama benda atau hal tersebut dibentuk berdasarkan bunyi
dari benda tersebut atau suara yang ditimbulkan dari benda tersebut (Chaer,
2009: 45).
Melalui nyanyian yang sesuai, perbendaharaan bahasa, kreativitas serta
kemampuan anak berimajinasi dapat mengembangkan daya pikir anak
sehingga perkembangan inteligensinya dapat berlangsung dengan baik.
Nyanyian juga dapat mengembangkan aspek sosial. Hal ini terutama
dimungkinkan dalam kegiatan bermain bersama. Bernyanyi sambil belajar
atau belajar sambil bernyanyi diringi gerak dan lagu permainan. Mungkin
itulah sebabnya kegiatan nyanyian telah menjadi suatu tradisi dalam program
kegiatan di TK. Dipilihnya lagu anak usia dini berbahasa Indonesia karena
menggunakan aspek kebahasaan berupa onomatope yang lebih banyak dan
beragam dibandingkan dengan lagu yang dinyanyikan orang dewasa, yang
kebanyakan hanya menggunakan bentuk-bentuk onomatope terbatas. Alasan
pemilihan judul Kajian Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini karena
Onomatepe lebih banyak dilakukan pada komik sedangkan pada lagu masih
jarang.
5
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian
dipilih judul “Kajian Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa
Indonesia
di
Playgroup/Kindergarten
Anak
Bintang
Purwodadi-
Grobogan’’.
2.
Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode
kualitatif yakni suatu metode penelitian yang mengkaji masalah tanpa
didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik. Tujuan
penelitian deskriptif adalah membuat pencandraan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi dari daerah
tertentu (Suryabrata, 2002: 18).
b. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi fokus atau kajian
penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah onomatope pada lagu anak
usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/kindergarten anak bintang
Purwodadi-Grobogan.
c. Data dan Sumber data
Data penelitian ini menggunakan data kualitatif, yakni data yang
terkumpul berbentuk kata-kata pada lagu anak usia dini berbahasa
Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan.
Kata-kata yang dianalisis dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia
yang mempunyai unsur-unsur onomatope. Sumber data yang diperoleh
terdapat
pada
lagu
anak
usia
dini
berbahasa
Indonesia
di
Playroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan.
d. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu kegiatan untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dan dapat diolah menjadi suatu data yang dapat
disajikan sesuai masalah yang dihadapi. Adapun pengumpulan data,
peneliti menggunakan metode sebagai berikut.
1. Wawancara
6
Teknik wawancara dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk
memperoleh informasi berupa lagu yang ada di Playgroup/Kindergarten
Anak Bintang Purwodadi-Grobogan.
2. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti (Usman, 2000: 54). Observasi dalam
penelitian ini adalah observasi aktif yaitu peneliti terjun langsung untuk
melakukan pengamatan langsung dalam kegiatan yang diamati pada
Playgroup/Kindergarten Anak Bintang untuk memperoleh lagu dalam
sekolah tersebut.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukkan kepada subjek penelitian tetapi melalui dokumendokumen baik resmi atau tidak resmi. Dokumentasi pada penelitian ini
berupa kumpulan lagu anak usia dini berbahasa Indonesia yang ada di
Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan.
e. Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
teknik baca markah dengan teknik lanjut teknik padan.
3.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Bentuk Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa Indonesia
di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan
Berdasarkan hasil penelitian lagu anak usia dini berbahasa
Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan
ditemukan empat bentuk onomatope. Keempat bentuk tersebut adalah
sebagai berikut. 1) Suara Khas Hewan (SKH), 2) Suara Khas Benda
(SKB), 3) Perasaan Manusia (PM), dan 4) Peristiwa Atau Tindakan
(PAT). Keempat bentuk onomatope tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Bentuk Onomatope Suara Khas Hewan
a. Kwek kwek kwek kwek kwek kwek adalah suara yang dikeluarkan
oleh hewan yang bernama bebek (terdapat 4 data bentuk onomatope
7
suara khas hewan bebek. Satu dalam data tersebut memiliki jumlah
silabel 2 atau bisilabel).
b. Krog krog adalah suara yang dikeluarkan oleh hewan yang bernama
katak (memiliki jumlah silabel 2 / bisilabel).
2. Bentuk Onomatope Suara Khas Benda
Suara kereta api
1. Tuut tuut tuut tuut tuut tuut menunjukkan suara yang dikeluarkan
oleh kereta api.
2. Tuut tuut menunjukkan suara yang dikeluarkan oleh kereta api.
3. Jes jes jes jes jes jes menunjukkan suara yang dikeluarkan oleh
kereta api.
3. Bentuk Onomatope Perasaan Manusia
Perasaan senang dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di
Playgroup/Kindergarten
Anak
Bintang
Purwodadi-Grobogan
digambarkan dengan suara la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la. (terdapat 2
data bentuk onomatope perasaan manusia. 1 data terdapat jumlah
silabel multisilabel digambarkan dengan suara la-la-la-la).
4. Bentuk Onomatope Peristiwa atau Tindakan
a. Suara menggoyangkan pinggul
1) Dut dut adalah bentuk onomatope peristiwa atau tindakan
menggoyangkan pinggul (terdapat 4 data bentuk onomatope
peristiwa atau tindakan. 3 data tersebut terdapat jumlah silabel
satu atau monosilabel, 1 data terdapat jumlah silabel dua atau
bisilabel).
2) Ngek ngak ngek ngok adalah bentuk onomatope peristiwa atau
tindakan menggoyangkan pinggul.
8
Tabel
Bentuk Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa Indonesia di
Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan
Jumlah Silabel
Bentuk
Monosilabel
Bisilabel
Multisilabel
SKH
3
3
8
SKB
-
4
10
PAT
12
2
7
PM
-
-
3
Sumber data primer yang sudah diolah
b. Struktur Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa Indonesia
di Playgroup/Kindergarten Anak bintang Purwodadi-Grobogan
Berdasarkan hasil perolehan data dan diketahui jumlah silabel
dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten
Anak bintang terdapat tiga bentuk silabel, yaitu:
1. Onomatope terdiri atas satu silabel atau monosilabel.
2. Onomatope terdiri atas dua silabel atau bisilabel.
3. Onomatope terdiri atas tiga silabel atau lebih atau multisilabel.
c. Fungsi Onomatope pada Lagu Anak Usia Dini Berbahasa Indonesia di
Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi-Grobogan
1) Fungsi Membentuk Tiruan Suara Hewan
Kwek kwek kwek kwek kwek kwek adalah suara yang dikeluarkan oleh
hewan yang bernama bebek (terdapat 4 data bentuk onomatope suara
khas hewan bebek. Satu dalam data tersebut memiliki jumlah silabel 2
atau bisilabel).
2) Fungsi Membentuk Aktifitas Fisik
Fungsi membentuk aktifitas fisik menepukkan kedua tangan
Plok plok plok adalah bentuk onomatope peristiwa atau tindakan
menepukkan kedua tangan.
3) Fungsi Menunjukkan Peristiwa atau Tindakan
9
a. Suara Menggoyangkan Pinggul
Dut dut adalah bentuk onomatope peristiwa atau tindakan
menggoyangkan pinggul (terdapat 4 data bentuk onomatope
peristiwa atau tindakan. 3 data tersebut terdapat jumlah silabel satu
atau monosilabel, 1 data terdapat jumlah silabel dua atau bisilabel).
4) Fungsi Menunjukkan Tiruan Bunyi Benda
a. Suara Kereta Api.
Tuut tuut tuut tuut tuut tuut menunjukkan suara yang dikeluarkan oleh
kereta api.
5) Fungsi Memberikan Efek Tertentu Bagi Pembaca Lagu
Perasaan senang dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di
Playgroup/Kindergarten
Anak
Bintang
Purwodadi-Grobogan
digambarkan dengan suara la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la-la. (terdapat 2
data bentuk onomatope perasaan manusia. 1 data terdapat jumlah
silabel multisilabel digambarkan dengan suara la-la-la-la).
a. Pembahasan
Hasil penelitian ini hampir mirip dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Prasetiaji (2011) melakukan penelitian dengan judul
“Kajian Onomatope pada Lagu Anak-anak Berbahasa Indonesia dan
Bahasa Jawa”. Prasetiaji membahas struktur onomatope dalam lagu anak
ada tiga macam. (1) Onomatope berbentuk satu silabel (monosilabel). (2)
Onomatope berbentuk dua silabel (bisilabel), dan (3) Onomatope
berbentuk tiga silabel atau lebih (multisilabel). Fungsi onomatope lagu
anak ada lima. (a) Fungsi membentuk tiruan suara hewan. (b) Fungsi
membentuk aktifitas fisik. (c) Fungsi menunjukkan peristiwa atau
tindakan. (d) Fungsi menunjukkan tiruan bunyi benda. (e) Fungsi
memberikan efek tertentu bagi pembaca. Makna onomatope dalam
penelitian ini analisis makna berdasarkan penggunaan vokal dibedakan
atas makna yang bersifat kecil dan makna yang bersifat besar. Perbedaan
dengan penelitian ini terletak pada objek penelitiannya yakni peneliti
sebelumnya tentang lagu anak usia dini berbahasa Indonesia dan Jawa
10
sedangkan penelitian ini lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di
Playgroup/Kindergarten anak bintang Purwodadi-Grobogan.
4.
Simpulan
Berdasarkan hasil perolehan data dan pembahasan yang mengkaji
tentang onomatope pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di
Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi di atas, dapat diambil
simpulan.
a.
Bentuk onomatope pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di
Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi
Bentuk onomatope dalam novel diklasifikasikan menjadi empat
wujud, (a) Suara Khas Benda (SKB), (b) Perasaan Manusia (PM), (c)
Tindakan atau Perbuatan (PAT), dan (d) Suara Khas Hewan (SKH).
Jumlah bentuk onomatope yang paling banyak dalam lagu anak usia dini
berbahasa Indonesia di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi
adalah bentuk onomatope perbuatan atau tindakan (PAT) sebanyak 21
data, suara khas benda (SKB) sebanyak 14 data, perasaan manusia (PM)
sebanyak 3 data, dan suara khas hewan (SKH) hanya terdapat 14 data.
b.
Struktur onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di
Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi
Struktur onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa
Indonesia
di
diklasifikasikan
Playgroup/Kindergarten
Anak
Bintang
Purwodadi
berdasarkan jumlah silabel yang terbagi menjadi 3
macam, a) onomatope berbentuk satu silabel (monosilabel), b)
onomatope berbentuk dua silabel (bisilabel), dan c) onomatope berbentuk
tiga silabel atau lebih (multisilabel). Bentuk onomatope satu silabel
seperti moo merupakan suara khas hewan sapi memiliki struktur K-V-V.
Bunyi kwek kwek yang artinya suara khas hewan bebek memilki struktur
K-K-V-K-K-KV-K merupakan onomatope berbentuk dua silabel atau
bisilabel. Bentuk onomatope multisilabel seperti moo moo moo
merupakan suara khas hewan sapi memilki struktur K-V-V-K-V-V-K-VV.
11
c.
Fungsi onomatope dalam lagu anak usia dini berbahasa Indonesia di
Playgroup/Kindergarten Anak Bintang Purwodadi
Fungsi onomatope pada lagu anak usia dini berbahasa Indonesia
di Playgroup/Kindergarten Anak Bintang terbagi menjadi lima fungsi,
yaitu sebagai berikut.
1) Fungsi membentuk tiruan suara hewan seperti suara sapi dan suara
bebek.
2) Fungsi membentuk aktifitas fisik seperti menepukkan kedua tangan.
3) Fungsi menunjukkan peristiwa atau tindakan seperti sengedipkan
mata dan menggoyangkan pinggul.
4) Fungsi menunjukkan tiruan bunyi benda seperti suara piano dan
suara kereta api.
5) Fungsi memberikan efek tertentu bagi pembaca lagu dapat
menimbulkan efek senang bagi pendengar lagu.
DAFTAR PUSTAKA
Ba’dudu, Abdul Muis. 2004. Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia Cetakan kedua.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dardjowidjojo, Soenjana. 2005. Psikolinguistik Pengantar Pemahaman Bahasa
Indonesia Edisi kedua. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.
Diyanti, Anita. 2000. “Semantik Wujud Onomatope dalam Komik Serial Donal
Bebek”. Skripsi. Jogjakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Indarto, Sigit. 2000. “Tinjauan Kosakata Bahasa Jawa pada Anak TK Al Hidayah
Klaten”. Skripsi. Sukoharjo: FKIP Universitas Feteran Bangun Nusantara.
Keraf, Gorys. 2002. Diksi dan Gaya Bahasa Cetakan ke-15. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Kridalaksana, Harimurti. 2001. Fungsi dan Sikap bahasa Edisi kedua. Jakarta: PT
Gramedia.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi keempat. Jakarta: PT.
Gramedia.
12
Kushartanti dan Yuwono, Untung. 2005. Pesona Bahasa (Langkah Awal
Memahami Linguistik). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Lestari, Septi Indah Tri. 2011. “Wujud Onomatope dalam Komik Serial Crayon
Sinchan Karya Yoshito Ushui”. Universitas Muhammadiyah Surakarta:
Skripsi.
Moeleong, Lexy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Noorlaila. 2010. Panduan Lengkap Belajar PAUD Cetakan kesatu. Yogyakarya:
Pinus Book Publisher.
Panuju, Redi. 2001. Komunikasi Organisasi dari Konseptual-Teoritis ke Empirik.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Prasetiaji, Dwi. 2011. “Kajian Onomatope pada Lagu Anak-anak Berbahasa
Indonesia dan Bahasa Jawa”. Skripsi: UMS.
Rosalina, Fuji. 2009. “Deskripsi Semantik Onomatope dalam Komik Serial
Detective Conan”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Srihandayani, Titik. 2008. “Analisis Penggunaan Onomatope dalam Buku Cerita
Anak-Anak Ohisama”. Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D Cetakan
keempat. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, Sumadi. 2002. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset Press.
Susanti, Sandra. 2010. “Deskripsi Semantik Onomatope dalam Komik Serial
Avatar”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Umardani. 2006. “Kata di Taman Kanak-Kanak (TK) Darma Wanita”. Skripsi.
Surakarta: UMS.
Usman, Husaini. 2000. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wijana, I Dewa Putu. 2008. Semantik Teori dan Analisis Cetakan Pertama.
Surakarta: Yuna Pustaka.
Download