perbedaan keterampilan menulis teks ulasan menggunakan model

advertisement
PERBEDAAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS ULASAN
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
GROUP INVESTIGATION DENGAN JURISPRUDENTIAL INQUIRY
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII MTsN 5 SOLOK SELATAN
1
Dia Fitri1, Dina Ramadhanti2, Yulia Pebriani2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
This research is based on the following background. This research type is
quantitative research by using experiment method. The design of this study is a
2x2 factorial group. The data in this research is the score of performance test of
writing skill writing skill after studying with GI model and after studying with JI
student learning model of class VIII MTsN 5 Solok Selatan.The results of this
research are (a) the skill of writing the text of the students of grade VIII class
experiment I which has the average of 83 (B), and the skill of writing the text of
the grade VIII experimental class II is 79 B), (b) the result of the high motivation
review writing skill of the study, 85 (B), writing the text of high motivation study
reviews in the experimental class II that is, 81 (B); (c) the result of the writing
skill of the motivated student review low in the experimental class I, 80 (B), the
result of writing a low student motivation review text in the experimental class II
is 78 (B). (D) there is no interaction between the learning model and the students'
learning motivation for the writing of review text between students taught using
GI learning model with JI because Fh <Ft (0,10 <4,00).
Keywords: Writing, Review Text, Group Investigation, Jurisprudential Inquiry
dari sebuah analisis terhadap berbagai hal.
PENDAHULUAN
Implementasi
Kurikulum
2013
Analisis itu bisa berbentuk buku, novel,
membuat pembelajaran bahasa Indonesia
berita, laporan, atau dongeng. Teks tersebut
mengalami
pembaharuan.
memberikan tanggapan atau analisis yang
paradigma
baru
Salah
pembelajaran
satu
bahasa
berhubungan dengan
latar, waktu, tempat,
Indonesia dalam Kurikulum 2013 adalah
serta karakter yang ada di dalam teks tersebut.
pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks.
Pada dasarnya
Salah satu teks yang dipelajari oleh siswa
atau ringkasan buku atau yang lain untuk
SMP/MTs kelas VIII adalah teks ulasan. Teks
koran atau penerbitan. Teks ulasan (review)
ulasan adalah sebuah teks yang dihasilkan
atau laporan buku merupakan suatu teks yang
teks ulasan adalah tinjauan
memiliki tujuan sosial untuk menilai daya
yang lainnya karena menuntut siswa untuk
tarik dari suatu karya. Dalam pembelajaran
dapat menilai karya orang lain.
teks ulasan di SMP/MTs kelas VIII, siswa
menilai berbagai jenis karya sastra, baik karya
sastra dalam bentuk prosa, puisi, maupun
drama. Hasil penilaian terhadap suatu karya
sastra
tersebut
dikomunikasikan
kepada
pembaca. Untuk memahami teks ulasan,
siswa harus mengetahui struktur teks ulasan
serta
unsur-unsur
kebahasaan
yang
mendukung teks tersebut.
Hasil observasi terhadap salah seorang
guru bahasa Indonesia MTsN 5 Solok Selatan
bernama
Martawizela,
disimpulkan
menulis
bahwa
yang
S.Pd.
model
dilakukan
dapat
pembelajaran
guru
bahasa
Indonesia kelas VIII di MTsN 5 Solok
Selatan dalam pembelajaran kurang efektif .
Model pembelajaran yang diterapkan guru
dalam pembelajaran menulis siswa kelas VIII
Menulis teks ulasan merupakan salah
5 MTsN 5 Solok Selatan menggunakan model
satu kompetensi dasar (KD) yang terdapat di
pembelajaran
kelas VIII pada Kurikulum 2013. Materi
pembelajaran konvesional yang dimaksud
menulis teks ulasan ini tertera pada KI 4
adalah model pembelajaran presentasi atau
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ceramah dan penugasan melalui pengerjaan
ranah
soal-soal yang terdapat dalam LKS.
konkret
(menggunakan,
mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah
abstrak
(menulis,
membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber
lain
yang
sama
dalam
sudut
pandang/teori, dengan KD 4.2 menyusun teks
cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita
prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan
karakteristik teks yang akan dibuat baik
secara lisan maupun tulisan. Materi teks
ulasan adalah materi baru, yang ada pada
Kurikulum 2013. Teks ulasan merupakan teks
yang cukup sulit dibandingkan dengan materi
konvesional.
Model
Hasil wawancara dengan salah seorang
guru bahasa Indonesia di kelas VIII 5 MTsN
5 Solok Selatan bernama Martawizela, S.Pd.
Wawancara tersebut di lakukan secara non
formal pada tanggal
05 Januari 2017.
Pertama, fenomena pada saat pembelajaran
menulis berlangsung siswa
kurang aktif.
Kedua, siswa bosan dan tidak tertarik untuk
belajar. Ketiga, kesulitan yang ditemui siswa
adalah menuangkan ide cerita dari bahasa
lisan menjadi bahasa tulisan.
Keempat,
rendahnya keterampilan menulis siswa juga
dapat
diperkirakan
banyak
faktor
yang
mempengaruhinya, seperti rendahnya minat
melalui penggunaan model pembelajaran
dan motivasi siswa dalam pembelajaran
yang inovatif. Model pembelajaran yang
menulis. Kelima, faktor yang menyebabkan
dapat diterapkan adalah model pembelajaran
rendahnya keterampilan menulis dilihat dari
group
pihak guru dapat diidentifikasi melalui kurang
pembelajaran
optimalnya proses belajar menulis yang
Menurut Suprijono (2010:93) pembelajaran
diajarkan.
dengan model group investigation dimulai
Setelah diadakan wawancara lebih
lanjut dengan beberapa siswa, dapat diketahui
permasalahan
siswa
tersebut
dalam
pembelajaran
menulis
sebagai
berikut.
Pertama, rendahnya motivasi belajar siswa
yang berdampak pada hasil belajar menulis
siswa dikarenakan model pembelajaran yang
diterapkan guru dalam keterampilan menulis
investigation
dengan
model
jurisprudential
inquiry.
dengan pembagian kelompok. Selanjutnya,
guru beserta peserta memilih topik-topik
tertentu dengan permasalahan-permasalahan
yang dapat dikembangkan dari topik-topik
itu. Sesudah topik beserta permasalahannya
disepakati,
peserta
menentukan
didik
metode
beserta
penelitian
guru
yang
dikembangkan untuk memecahkan masalah.
kurang menarik perhatian siswa. Kedua,
Sejalan dengan itu menurut Sani
siswa merasa bosan atau jenuh dalam belajar.
(2014:128)
Ketiga, siswa kurang memahami unsur-unsur
jurisprudential
dalam menulis dan kurang memahami tujuan
konsepsi masyarakat yang bebas memiliki
dari pembelajaran menulis. Keempat, siswa
pandangan, prioritas, dan nilai-nilai sosial
menyatakan bahwa pelajaran menulis sangat
yang
rumit, sulit, dan kurang menarik, hal ini
kontroversial dalam konteks tatanan sosial
menyebabkan kebanyakan siswa tidak mau
yang
bertanya
masalah ras dan konflik etnis, konflik
kepada
guru
meskipun
tidak
memahami materi menulis tersebut.
maka
perlu
diterapkan
sebuah
berbeda
produktif
keagamaan
Untuk menghadapi persoalan tersebut,
model
model
dan
inquiry
satu
pembelajaran
didasarkan
sama
dapat
lain.
dikaji,
ideologis,
pada
Isu-isu
misalnya:
permasalahan
keamanan individu, ekonomi, kesehatan,
pendidikan, kesejahteraan, dan sebagainya.
pembelajaran yang mampu menarik minat
Berdasarkan permasalahan di atas,
dan memotivasi agar dapat meningkatkan
penelitian ini penting untuk mengetahui
keterampilan siswa dalam menulis, yaitu
bagaimana perbedaan hasil belajar menulis
teks
ulasan
menggunakan
model
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
pembelajaran group investigation dengan
Pertama,angket
jurisprudential inquiry siswa kelas VIII
mengukur motivasi belajar siswa. Kedua,tes
MTsN 5 Solok Selatan.
unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan
analisis metode quasi eksperimen. Desain
yang
digunakan
yaitu
desain
factorial 2x2. Menurut Sugiyono (2012:113)
desain faktorial
sebagai
alat
kemampuan siswa dalam menulis teks ulasan.
METODOLOGI PENELITIAN
penelitian
digunakan
Pengumpulan data angket dilakukan dengan
beberapa tahap yaitu angket dan tes unjuk
kerja.
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu dengan memperhatikan
Berdasarkan hasil uji-t disimpulkan
kemungkinan adanya variabel moderator yang
bahwa terdapat kesimpulan bahwa model
mempengaruhi perlakuan (variabel independen)
pembelajaran group investigation (dengan
terhadap hasil (variabel dependen). Eksperimen
nilai menulis teks ulasan rata-rata 83) dan
tersebut direncanakan dan dilaksanakan
oleh
model pembelajaran Jurisprudential Inquiry
peneliti
yang
(dengan nilai menulis teks ulasan rata-rata 79)
untuk
mengumpulkan
data
diperlukan dalam pengujian hipotesisi penelitian
dapat
ini. Populasi dalam penelitian ini adalah
tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran
seluruh siswa kelas VIII MTsN 5 Solok
menulis teks ulasan karena dari rata-rata kelas
Selatan ajaran 2016/2017. Jumlah siswa 134
siswa yang meskipun berbeda tetapi sama-
orang tersebar pada 4 kelas. Teknik penarikan
sama melebihi KKM, yaitu 75. tidak terdapat
sampel yang digunakan adalah simpel random
interaksi antara model pembelajaran dengan
sampling. yaitu teknik penentuan sampel
motivasi belajar siswa terhadap keterampilan
secara undian berdasarkan normalitas dan
menulis teks ulasan
homogenitas. Sampel dalam penelitian ini
diajarkan menggunakan model pembelajaran
kelas VIII.1 (kelas eksperimen I) dan kelas
GI dengan JI karena Fh < Ft (0,10 < 4,00).
VIII.3 (kelas eksperimen II)
Variabel dalam penelitian ini yaitu
sebagai
berikut. Pertama, variabel bebas,
disimpulkan
1. Keterampilan
bahwa
kedua
antara
Menulis
model
siswa yang
Teks
Ulasan
Siswa Kelas Eksperimen I
Pada
bagian
analisis
data
akan
variabel terikat dan variabel moderator. Skor dari
diuraikan tentang keterampilan menulis teks
hasil tes kemampuan menulis teks ulasan.
ulasan siswa kelas eksperimen I. Nilai yang
diperoleh untuk keterampilan menulis teks,
jelasnya
yaitu siswa yang memperoleh
nilai 59
keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas
1 siswa (6%). Siswa yang
eksperimen I dapat dilihat pada tabel 19 di
sebanyak
memperoleh nilai 67 sebanyak 1 siswa (6%).
pengelompokan
penguasaan
bawah ini.
Siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 1
frekuensi tertinggi terdapat pada kelas
siswa (6%). Siswa yang memperoleh 74
sebanyak
3
siswa
(18%).
Siswa
yang
memperoleh 78 sebanyak 1 siswa (6%). Siswa
yang memperoleh nilai 81 sebanyak 3 siswa
(18%). Siswa yang memperoleh nilai 85
sebanyak
2
siswa
(13%).
Siswa
yang
memperoleh nilai 89 sebanyak 1 siswa (6%).
Siswa yang memperoleh nilai 93 sebanyak 2
siswa (13%). Siswa yang memperoleh nilai 96
interval 76-85% dengan kategori baik yang
berjumlah 13 siswa (40%). Frekuensi terendah
terdapat pada kelas interval 56-65% dengan
kategori cukup yang berjumlah 1 siswa (3%).
Distribusi
frekuensi
hasil
keterampilan
menulis teks ulasan siswa kelas eksperimen I
dapat dilihat pada histogram 1 di bawah ini
Histogram 1
sebanyak 1 siswa (6%).
ulasan siswa kelas eksperimen I, yaitu 2640.
Selanjutnya dihitung nilai rata-rata siswa
dengan rumus berikut ini.
M
=
31
28
25
22
19
16
13
10
7
4
1
Frekuensi
Jumlah nilai keterampilan menulis teks
 FX
N
= 83
Dari data di atas, diperoleh rata-rata
hitung (M), yaitu 83. Berdasarkan rata-rata
hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat
Kualifikasi
Keterampilan Menulis Teks Ulasan Siswa
Kelas Eksperimen
2. Keterampilan
Menulis
Teks
Ulasan
Siswa Kelas Eksperimen II
Pada
bagian
analisis
data
akan
keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas
diuraikan tentang keterampilan menulis teks
eksperiemen I berada pada rentang 76%-85%
ulasan siswa kelas eksperimen II. Nilai yang
dengan kualifikasi baik (B). Untuk lebih
diperoleh untuk keterampilan menulis teks,
yaitu siswa yang memperoleh
nilai 63
sebanyak
2 siswa (6,25%). Siswa yang
frekuensi tertinggi terdapat pada kelas
memperoleh nilai 67 sebanyak 4 siswa
interval 76-85% dengan kategori baik yang
(12,50%). Siswa yang memperoleh nilai 70
berjumlah 14 siswa (43,75%). Frekuensi
sebanyak 2 siswa (6,25%). Siswa yang
terendah terdapat pada kelas interval 56-65%
memperoleh 74 sebanyak 3 siswa (9,38%).
dengan kategori cukup yang berjumlah 2 siswa
Siswa yang memperoleh 78 sebanyak 4 siswa
(6,25%).
(12,50%). Siswa yang memperoleh nilai 81
keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas
sebanyak 6 siswa (18,75%). Siswa yang
eksperimen I dapat dilihat pada histogram 11
memperoleh nilai 85 sebanyak 4 siswa
di bawah ini.
(12,50%). Siswa yang memperoleh nilai 89
sebanyak 3 siswa (9,38%). Siswa yang
Distribusi
frekuensi
hasil
Histogram 2 Keterampilan Menulis Tes
Ulasan Siswa Kelas Eksperimen II
memperoleh nilai 93 sebanyak 2 siswa
sebanyak 2 siswa (6,25%). Jumlah nilai
keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas
eksperimen
II,
yaitu
2539.
Selanjutnya
31
28
25
22
19
16
13
10
7
4
1
Frekuensi
(6,25%).Siswa yang memperoleh nilai 96
dihitung nilai rata-rata siswa dengan rumus
berikut ini.
 FX
M
N
=
= 79
Kualifikasi
1. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks
Ulasan Siswa yang Diajarkan dengan
Menggunakan Model Pembelajaran GI
dengan Model Pembelajaran JI
Dari data di atas, diperoleh rata-rata
hitung (M), yaitu 79. Berdasarkan rata-rata
Pada dasarnya, model pembelajaran GI
hitung tersebut disimpulkan bahwa tingkat
dan model pembelajaran JI merupakan model
keterampilan menulis teks ulasan siswa kelas
pembelajaran yang sama-sama menuntut siswa
eksperiemen II berada pada rentang 76-85%
dengan kualifikasi baik (B).
untuk sel;alu berfikir tentang suatu persoalan
dan mereka membahas persoalan tersebut
dengan mencari sendiri cara pemecahannya.
Kedua model pembelajaran ini juga sama-
sama mendorong siswa untuk belajar lebih
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
aktif dan lebih bermakna. Dengan model
model
pembelajaran GI dan model pembelajaran JI
pembelajaran
ini,
selalu
keefektifan dalam pembelajaran menulis teks
sehingga
ulasan. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil
pengalaman belajar siswa akan tertanam untuk
penelitian yang telah dilakukan terhadap siswa
jangka waktu yang cukup lama.
kelas VIII MTsN 5 Solok Selatan, diketahui
siswa
akan
menggunakan
Sani
investigasi
terlatih
untuk
pengetahuannya
(2014:138)
mengemukakan
berkelompok
fokus
pada
penyelesaian masalah secara berkelompok.
Peserta
didik
JI
GI
dan
sama-sama
model
memiliki
bahwa model pembelajaran GI dan model
pembelajaran JI efektif dalam pembelajaran
menulis teks ulasan.
informasi,
Berdasarkan hasil analisis deskritif
menganalisis informasi, memberikan ide, dan
diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan
secara bersama menyelesaikan masalah aatau
menulis
menghasilkan produk. Produk yang dihasilkan
eksperimen I yang diajarkan dengan model
oleh suatu kelompok
mungkin berbeda
pembelajaran GI berbeda daripada siswa kelas
kelompok
Setiap
kelompok
eksperimen II yang diajarkan dengan model
menyajikan hasil temuannya di depan kelas.
pembelajaran JI, yaitu 83 kelas eksperimen I
Jumlah anggota kelompok biasanya teerdiri
dan kelas eksperimen II, yaitu 79. Rata-rata
dari dua sampai enam peserta didik. Guru
siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen
mengevaluasi kontribusi setiaap peserta didik
II telah berada diatas KKM (standar KKM
dan menilai penyajian kelompok.
yang ditetapkan sekolah untuk mata peajaran
yang
memperoleh
pembelajaran
lain.
Penggunaan
menulis teks ulasan
model
pembelajaran
dapat meuntut siswa
untuk seelalu berpikir kritis tentang suatu
kesalahan dalam tulisan.
model
pembelajaran
Oleh karena itu,
GI
dan
teks
ulasan
pada
siswa
kelas
bahasa Indonesia kelas VIII MTsN 5 Solok
Selatan adalah 75).
Dari analisis data yang dilakukan
terhadap sampel penelitian kelas eksperimen I
model
yang berjumlah 32 orang siswa, dapat
pembelajaran JI sangat dibutuhkan karena
diketahui bahwa 75% siswa nilainya berada di
dengan kedua model pembelajaran tersebut,
atas KKM, sedangkan 25% siswa lainnya
siswa dilatih untuk memecahkan kesalahan-
masih berada di bawah KKM. Pada kelas
kesalahan yang terdapat dalam sebuah tulisan.
eksperimen II, 63% siswa nilainya berada
diatas KKM, sedangkan 37 % siswa lainnya
model pembelajaran GI dan JI tidak hanya
masih belum tuntas atau beum memenuhi
membuat siswa mendengarkan atau melihat
standar dari KKM. Dapat dikatakan bahwa
saja,
kemampuan kedua kelas sampel penelitian
mendiskusikan, mengerjakan dan mengajarkan
tidak sama dengan selisih tingkat ketuntasan
apa
yang jauh berbeda. Adapun nilai rata-rata
lainnya.
kelas eksperimen I, yaitu 82 dan nilai rataratakelas eksperimen II, yaitu 79.
tetapi
yang
juga
diketahui
Keunggulan
membuat
kepada
lainnya
siswa
siswa-siswa
dari
model
pembelajaran GI dan model pembelajaran JI
Bedasarkan hasil pengujian hipotesis
terletak
pada
keterlibatan
siswa
dalam
pertama, diperoleh thitung sebesar 4,29 dengan
pembelajaran. Dalam pembelajaran menulis
harga yang lebih besar dari ttabel (4,29>1,671).
teks ulasan dengan menggunakan model
Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan
pembelajaran GI, siswa dilibatkan dalam
keterampilan menulis teks ulasan antara siswa
menyelidiki topik yang akan dipelajari. Dalam
yang diajarkan dengan model pembelajaran GI
model ini, kedudukan guru adalah sebagai
dengan siswa yang diajarkan dengan model
fasilitator yang mengarahkan proses yang
pembelajaran JI. Siswa yang diajarkan dengan
terjadi dalam kelompok. Guru juga berfungsi
model pembelajaran GI memiliki rata-rata
sebagai pembimbing akademik. Sedangkan
nilai berbeda dengan siswa yang diajarkan
pada pembelajaran dengan model JI, guru
dengan model pembelajaran JI, sehingga dapat
dituntut untuk aktif memberikan arahan dan
dikatakan bahwa model pembelajaran GI lebih
pernyataan untuk menggali pengetahuan siswa
efektif diterapkan dalam pembelajaran menulis
terkait pembelajaran menulis teks ulasan dari
teks ulasan daripada model pembelajaran JI.
awal hingga akhir pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran yang telah
Tugas utama guru dalam pembelajaran
dilakukan, informasi dan pengetahuan yang
dengan model JI adalah memonitor bagaimana
berkaitan dengan struktur teks ulasan dan
siswa memproses informasi dan kemudian
kebahasaan teks ulasan, mudah dipahami dan
mengajukan
dicerna oleh siswa kelas eksperimen I dan
relevan.
Pembelajaran
dengan
eksperimen II karena adanya keberagaman
membuat
siswa
tergantung
kemampuan
sama
kemampuan berpikir kritisnya karena dalam
antarsiswa. Selain itu, pembelajaran dengan
pembelajaran ini, siswa dituntut aktif. Selain
berpikir
dan
kerja
pernyataan-pernyataan
yang
model
JI
kepada
itu, pada pembelajaran ini siswa dapat mencari
mempertanyakan
informasi-informasi
informasi dari beberapa sumber, adanya
mengenai
penggunaan
diksi
pembagian tugas dan berani menyampaikan
dijelaskan
oleh
ide-ide, serta adanya rasa tanggung jawab
memberikan kesempatan kepada siswa lainnya
menyelesaika tugas kelompok.
untuk mejawab pertanyaan-pertanyaan yang
Model pembelajaran GI dan model
pembelajaran JI sama-sama merupakan model
pembelajaran yang bertumpu pada keaktifan
siswa dalam proses pembelajarannya, akan
tetapi
model
tersebt
juga
mempunyai
karateristik yang berbeda. Model pembelajaran
GI
memerlukan
anggota
interaksi
kelompoknya
kesalahan-kesalahan
sedangkan
menekankan
model
siswa
dengan
untu
kenemukan
dalam
menulis.
pembelajaran
kemandirian
siswa
lebih
untuk
melaksanakan tugas yang dibebankan, di mana
setiap anggota membutuhkan informasi yang
ditimbulkan dari kesadaran diri sendiri untuk
memperoleh
informasi
atau
pengetahuan
sehingga kemampuan belajar yang diperoleh
selama mengikuti proses pembelajaran lebih
luas dan mampu memberikan tanggapan luas.
Pada pembelajaran menulis teks ulasan
dengan memggunakan model JI, kegiatan
siswa tidak hanya sebatas menerima informasi
dari guru, tetapi siswa juga ikut memproses
informasi tersebut secara efektif sehingga
siswa dapat belajar secara aktif. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya tindakan siswa yang
guru.
yang
telah
Kemudian,
guru
diajukan siswa secara bersama-sama, guru dan
siswa menyimpulkan pendapat akhir tentang
persoalan yang dibahas. Dalam pembelajaran
ini, siswa dituntut mencari sesuatu sehingga
dalam
pembelajaran menuis teks ulasan
seluruh potensi siswa akan terlibat secara
optimal. Dalam proses pembelajarannya, siswa
memperlihatkan beberapa hal : a) tingginya
rasa
ingin
berbagi
pada
siswa
yang
berkemampuan tinggi sehingga siswa yang
berkemampuan rendah menjadi percaya diri;
b)
tingginya
rasa
tanggung
jawab
dan
kemadirian siswa dalam mencari sumber
informasi; dan c) pada saat dilakukan tanya
jawab atau diskusi kelas, siswa yang pintar
memancing temannya untuk aktif.
2. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks
Ulasan Siswa yang Memiliki Motivasi
Belajar Tinggi yang Diajarkan dengan
Menggunakan Model Pembelajaran GI
dan Model Pembelajaran JI
Hasil
pengujian
hipotesis
kedua
menunjukan bahwa keterampilan menulis teks
ulasan siswa memiliki motivasi tinggi yang
diajarkan dengan model pembelajaran GI
berbeda dengan siswa yang memiliki motivasi
belajar tinggi yang diajarkan dengan model
ketajaman
pembelajaran JI. Perbedaan
keterampilan
ketekunan dalam kegiatan belajar. Di samping
menulis
siswa
itu,
teks
ulasan
pada
kelas
perhatian,
motivasi
belajar
konsentrasi
dapat
dilihat
dan
dari
eksperimen I dan eksperimen II yang memiliki
indikator-indikator seperti keantusiasan dalam
motivasi belajar tinggi ini juga ditunjukan oleh
belajar,
nili rata-rata keterampilan menulis teks ulasan
pembelajaran, ketekunan dalam belajar, selalu
siswa. Rata-rata nilai keterampilan menulis
berusaha dalam mencoba, dan aktif mengatasi
teks ulasan siswa kelas eksperimen I yang
tantangan yang ada dalam pembelajaran.
memiliki motivasi belajar tinggi adalah 85,
sedangkan rata-rata nilai keterampilan menulis
teks ulasan siswa kelas eksperimen II yang
memiiki motivai belajar tinggi 81.
siswa dalam menjawab dan mengajukan
pertanyaan
selama
Pertanya-pertanyaan
proses
yang
pembelajaran.
diajukan
dapat
merangsang iswa untuk berpikir mencari
jawababn yang akan mebentuk konsep baru
dalam diri siswa sehingga akan menarik
perhatian siswa yang mempeajari pengetahuan
yang lebih lagi. Oleh karena itu, siswa yang
memilki motivasi beajar tinggi membutuhkan
sebuah metode pembelajaran
yang dapat
mendorong siswa selalu berpikir kritis dan
dapat
mengembangkan
kemampuan
berpikirnya.
Wena (2009:33) menyebutkan bahwa
motivasi belajar dapat dilihat dari karakteristik
tingkah laku siswa yang menyangkut minat,
atau
perhatian
pada
3. Perbedaan Keterampilan Menulis Teks
Ulasan Siswa yang Memiliki Motivasi
Belajar Rendah yang Diajarkan dengan
Menggunakan Model Pembelajaran GI
dan Model Pembelajaran JI
Motivasi belajar yang tinggi pada
siswa ditandai dengan adanya sikap antusias
minat
Hasil
pengujian
hipotesis
ketiga
menunujukan bahwa keterampilan menulis
teks ulasan siswa memiliki motivasi belajar
rendah
yang
diajarkan
dengan
model
pembelajaran GI berbeda dari siswa memiliki
motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan
model pembelajaran JI. Hal ini dapat terlihat
rata-rata nilai keterampilan menulis teks
ulasan siswa yang memiliki motivasi belajar
rendah kelas eksperimen I dengan siswa kelas
eksperimen II. Rata-rata nilai keterampilan
menulis teks ulasan siswa kelas eksperimen I
yang memiliki motivasi belajar rendah adalah
80, sementara rata-rata nilai keterampilan
menulis teks ulasan siswa kelas eksperimen II
yang memiliki motivasi belajar rendah adalah
78.
Uno (2012:27) menyebutkan bahwa
2004:255). Hal ini berarti masing-masing
motivasi dapat membantu dalam memahami
faktor antara model pembelajaran GI dan
dan menjelaskan perilaku individu, termasuk
model pembelajaran JI dengan motivasi
perilaku individu yang sedang belajar. Ada
belajar tidak saling tergantung satu sama
beberapa peranan penting dari motivasi, di
lainnya dalam mempengaruhi keterampilan
antaranya (a) menentukan hal-hal yang dapat
menulis teks ulasan. Proses interaksi antara
dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas
variabel-variabel tersebut dapat dijelaskan
tujuan belajar yang hendak dicapai, (c)
sebagai berikut.
menentukan
ragam
kendali
terhadap
rangsangan belajar, dan (d) menentukan
ketekunan belajar.
Berdasarkan
uji
annava
terhadap
hipotesis keempat dapat diketahui bahwa tidak
terdapat interaksi antara model pembelajaran
Baik model pembelajaran GI maupun
GI dan model pembelajaran JI dengan
model pembelajaran JI, keduanya sama-sama
motivasi
mendorong siswa untuk berpikir kritis dalam
menulis teks ulasan. Sebagaimana yang telah
membahas atau mengkaji persoalan yang
dikemukakan sebelumnya bahwa interaksi
terdapat
merupakan
dalam
pembelajaran
sebuah
menulis
tulisan.
teks
Dalam
efek
terhadap
keterampilan
perlakuan
model
yang
pembelajaran tertentu terhadap kelompok
menggunakan model pembelajaran GI dan
siswa yang memiliki motivasi belajar tertentu.
model pembelajaran JI. Kegiatan yang sama-
Motivasi
sama dilakukan siswa adalah menyelidiki
keberhasilan dalam keterampilan menulis teks
struktur dan kebahasaan teks ulasan. Inti dari
ulasan. Banyak faktor lain sebagai penunjang
pembelajaran ini adalah agar siswa mampu
seperti intelegensi, minat, dan lain sebagainya.
mengaplikasikannya
Selain itu, faktor kesiapan guru dalam
dalam
ulasan
belajar
menulis
yang
benar.
dapat
menentukan
menggunakan model pembelajaran GI dan
4. Interaksi antara Model Pembelajaran GI
dan Model Pembelajaran JI dengan
Motivasi Belajar dalam Mempengaruhi
Keterampilan Menulis Teks ulasan.
Struktur interaksi terjadi manakala efek
faktor yang satu tergantung pada faktor lain
dalam
belajar
mempengaruhi
sesuatu
(Irianto,
model pembelajaran JI dalam pembelajaran
menulis teks ulasan juga akan berpengaruh
dalam keterampilan menulis teks ulasan siswa.
Tidak adanya interaksi antara model
pembelajaran GI dan model pembelajaran JI
dengan motivasi belajar juga dapat dilihat dari
hasil rata-rata tes keterampilan menulis teks
pembelajaran GI dan model pembelajaran JI.
ulasan. Seperti yang terlihat dalam diagram
Kedua model pembelajaran, baik model
interaksi berikut.
pembelajaran GI maupun model pembelajaran
JI sama-sama efektif dalam mempengaruhi
B
80
keterampilan menulis teks ulasan siswa yang
75
70
65
60
55
Eksperime
nI
Motivasi
Belajar
Tinggi
Motivasi B
Belajar
Rendah
memiliki motivasi belajar tinggi dan memiliki
motivasi belajar rendah.
Eksperime
n II
Selanjutnya, hasil pengujian hipotesis
dengan
menggunakan rumus analisis anava
dua jalur, diperoleh FAB sebesar 0,10. Ft pada
Gambar 2
taraf α = 0,05 dengan dk untuk pembilang = 1
Interaksi antara Model Pembelajaran GI
dengan Model Pembelajaran
JI dengan Motivasi Belajar terhadap
Keterampilan
Menulis Teks Ulasan
(db AB) dan dk untuk penyebut = 60 (n-ab)
Di lihat dari grafik di atas, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh
interaksi antara model pembelajaran dengan
motivasi belajar siswa terhadap keterampilan
menulis teks ulasan siswa kelas VIII MTsN 5
adalah 4,00. Oleh karena Fh < Ft (0,10 < 4,00),
maka H0 diterima dan H1 ditolak. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat pengaruh interaksi yang siginifikan
antara model pembelajaran GI dan model
pembelajaran JI dengan motivasi belajar siswa
terhadap keterampilan menulis teks ulasan
siswa.
Solok Selatan. Dari hasil analisis data, dapat
KESIMPULAN
diketahui bahwa model pembelajaran GI dan
Pertama, keterampilan menulis teks ulasan
model pembelajaran JI tidak berpengaruh
yang diajar dengan menggunakan model
secara
kerterampilan
pembelajaran GI lebih tinggi nilai rata-rata
menulis teks ulasan siswa yang memiliki
yang di peroleh siswa daripada siswa yang
motivasi belajar tinggi dan siswa yang
diajar menggunakan model pembelajaran JI
memiliki motivasi belajar rendah. Artinya,
siswa kelas VIII MTsN 5 Solok Selatan.
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
Kedua, keterampilan menulis teks ulasan siswa
dan siswa yang memiliki motivasi belajar
yang memiliki motivasi belajar tinggi yang
rendah
diajar dengan model pembelajaran GI lebih
signifikan
dapat
terhadap
diajarkan
dengan
model
tinggi nilai rata-rata yang dipeloreh siswa
Berdasarkan analisis data dan pembahasan
daripada keterampilan menulis teks ulasan
yang diperoleh dari hasil penelitian maka
siswa yang memiliki motivasi tinggi yang
dikemukakan saran-saran sebagai berikut.
diajar dengan model pembelajaran JI. Ketiga,
Pertama,
keterampilan menulis teks ulasan siswa yang
pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII MTsN 5
memiliki motivasi belajar rendah yang diajar
Solok Selatan
dengan model pembelajaran GI tinggi nilai
pembelajaran yang lebih bervariasi dalam
rata-rata
daripada
pembelajaran menulis teks ulasan. Model
keterampilan menulis teks ulasan siswa yang
pembelajaran GI dan JI dapat digunakan guru
memiliki motivasi belajar rendah yang diajar
sebagai alternatif pilihan dalam pembelajaran
dengan model pembelajaran JI. Keempat, tidak
menulis teks ulasan. Kedua, Kedua, disarankan
adanya interaksi antara model pembelajaran
kepada
GI
mengikuti pembelajaran menulis teks ulasan,
yang
dengan
diperoleh
motivasi
siswa
belajar
dalam
disarankan
siswa
guru
mata
untuk menggunakan model
untuk
lebih
aktif
yaitu
ulasan. temuan penelitian ini menunjukkan
mempertanyakan hal-hal yang sedang dibahas,
bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar
dan berusaha menjawab setiap pertanyaan-
tinggi maupun motivasi belajar rendah, apabila
pertanyaan yang muncul baik dari guru
diajar dengan model pembelajaran GI tidak
maupun dari teman-teman.
pengaruh
terhadap
hasil
keterampilan menulis teks ulasan pada kelas
eksperimen I dan kelas eksperimen II.
Walaupun demikian, model pembelajaran GI
terlihat lebih efektif diterapkan pada kedua
tingkatan motivasi belajar tersebut. Dengan
kata lain, model pembelajaran GI tepat
diterapkan
untuk
siswa
yang
memiliki
motivasi belajar tinggi dan tepat diterapkan
pada siswa yang memiliki motivasi belajar
rendah.
membiasakan
diri
dalam
mempengaruhi keterampilan menulis teks
memberikan
dengan
kepada
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Slavin, R.E. 2010. Cooperative Learning,
Teori, Riset dan Praktik (Alih Bahasa:
Nurulita Yusron). Bandung : Penerbit
Nusa Media.
Sugiyono.
2012.
Pendidikan
Metode
Penelitian
Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning:
Teori
dan
Aplikasi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Paikem.
Suryabrata,
Sumadi.
2011.
Metodologi
Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
Thahar, Harris Effendi. 2008. Menulis Kreatif
Panduan Bagi Pemula. Padang: UNP
Press.
Tarigan,
Henry
Sebagai
Guntur.
Suatu
2008.
Menulis:
Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Download