DISKRIMINASI WARGA TERHADAP PEMULUNG (Studi Kasus

advertisement
DISKRIMINASI WARGA TERHADAP PEMULUNG
(Studi Kasus: Pemulung di Kelurahan Lubuk Lintah
Kecamatan Kuranji Kota Padang)
1
Atikah Syam Fitrah1, Isnaini2, Salman Assahary2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
This research was motivated by the treatment of Lubuk Lintah society which gave
different views toward scavenger, it began when some people judge the work of the scavenger is
inferior because it related to garbage. Therefore, many actions that lead to discrimination against
scavengers were appeared. The purpose of this research was (1) to describe the form of Lubuk
Lintah citizens toward scavengers, (2) to describe the causative discimination factors of Lubuk
Lintah citizens toward scavengers. The theory of this research used Structural Functional from
Robert K. Merton. This research was a qualitative research using descriptive data. Data
collection methods were: through in-depth interviews, nonpaticipant observation and document
studies. Informants in this study amounted to 18 people. Data analysis conducted with four
stages of data collection, data reduction, data presentation and verification. The result of this
research indicated that (1) the form of discrimination of Lubuk Lintah citizens toward
scavengers, a) excommunication, b) scavengers were prohibited in collecting the garbage. (2)
Causative discrimination factors of Lubuk Lintah citizens toward scavenger, a) social status
differences, b) socialization pattern, c) powerlessness factors of a scavengers for intimidation.
Keywords: Discrimination, Scavengers
kelompok, atau kelompok dan kelompok
PENDAHULUAN
Bentuk umum proses sosial adalah
interaksi
bentuk
Hidup manusia di dunia sebagian
khususnya adalah aktifitas-aktifitas sosial.
besar berbeda dalam kehidupan bersama.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial
Manusia yang wajar atau normal tidak akan
antarmanusia yang sifat dari hubungan
pernah
tersebut adalah dinamis artinya hubungan itu
masyarakat
tidak statis, selalu mengalami dinamika.
sesungguhpun di dalam dirinya terlekat dua
Kemungkinan yang muncul ketika satu
sifat kodrati. Secara objektif, manusia
manusia
manusia
terlahir sebagai makhluk sosial dan makhluk
lainnya adalah hubungan antara individu
individu sekaligus. Sebagai makhluk sosial,
satu
manusia
dan
sosial,
sedangkan
(Soekanto, 2009:62).
berhubungan
individu
dengan
lain,
individu
dan
1
dapat
dan
diakui
melepaskan
hidup
diri
dari
bermasyarakat
eksistensinya
ketika
seseorang
berada
dalam
lingkungan
misalnya tingkatan kekayaan dan status
sosialnya, oleh Aristoteles disebut zoon
sosial (Handoyo, 2015:21).
politicon. Hal itu menunjukkan bahwa
Di Kelurahan Lubuk Lintah dapat
masyarakat merupakan wadah atau tempat
dikatakan
sebagai
masyarakat
dimana manusia memperoleh pemuasan
heterogen,
karena
hasrat sosialnya (Handoyo, 2015:50).
pendatang dari daerah lain seperti dari
banyak
yang
masyarakat
Manusia memiliki dua keinginan
Solok, Sijunjung, Painan, dan masyarakat
yang selalu melekat di dalam dirinya, yaitu
Padang yang awalnya tinggal di kelurahan
keinginan untuk menyatu dengan alam
lain yang berdomisili di kelurahan Lubuk
lingkungannya
Lintah,
dan
keinginan
untuk
sehingga
setelah
sekian
lama
menyatu dengan manusia lainnya dalam
menetap maka mereka sudah dianggap
rangka
memudahkan
proses
hidupnya.
sebagai
Dengan
demikian,
manusia
memiliki
Kemudian mereka telah lama membuat KTP
kecenderungan untuk bersatu agar bisa
Padang serta terdaftar kartu keluarganya di
saling berhubungan (Setiadi, 2011:41).
Kelurahan
Manusia itu unik karena setiap
garis
Lintah
Lintah.
(Wawancara
pada tanggal 10 Februari 2017).
dan
Banyaknya jumlah penduduk dapat
kemampuannya. Tuhan memandang setiap
menimbulkan berbagai permasalahan di
manusia sederajad tanpa dibeda-bedakan
masyarakat
(Fulthoni, dkk, 2009: 20). Namun, sulit
kemiskinan, tingginya angka pengangguran,
rasanya untuk menyatukan masyarakat yang
kesenjangan sosial, dan banyak terjadi
memiliki
struktur
kriminalitas (Koran Padang, 2016: 12).
masyarakat Indonesia dapat dilihat secara
Menurut Rustanto (2015: 5) penyebab
horizontal dan secara vertikal. Terdapat
kemiskinan sangat beragam bergantung pada
perbedaan-perbedaan
kondisi
perbedaan,
keturunan
Lubuk
Lubuk
dengan Bapak Yunasri Lurah Lubuk Lintah
manusia dilahirkan dari orang tua yang
berbeda
masyarakat
seperti
dalam
masyarakat
seperti
demografis,
terjadinya
tingkat
sosiografis,
dan
Indonesia di antaranya adalah perbedaan
geopolitik sebagaimana disampaikan oleh
suku bangsa, agama, adat istiadat, dan
Coombs menyebutkan bahwa yang terkait
kedaerahan. Secara vertikal perbedaan dapat
dengan (1) penduduk, (2) perumahan, dan
dilihat
(3)
dari
tingkatan-tingkatan
sosial,
pekerjaan.
bertambahnya
2
Hal
jumlah
ini
terlihat
penduduk,
dari
maka
semakin tumbuhnya pemukiman sehingga
pekerjaan. Masyarakat secara tidak langsung
hal itu berpengaruh pada kesempatan kerja.
sudah menciptakan kelas sosialnya masing-
Bagi mereka yang memiliki pendidikan
masing. Bisanya kelas sosial didasarkan
yang rendah maka kesempatan kerjanya
pada persamaan yang ada pada kelompok,
terbatas.
seperti persamaan pekerjaan, persamaan
Berdasarkan data dari kelurahan
penghasilan dan masih banyak hal yang
Lubuk Lintah terdapat 87 KK dari golongan
lainnya. Namun ketika salah satu kelompok
masyarakat miskin. Banyak diantara mereka
memiliki perbadaan maka mereka tidak
yang tidak memiliki pekerjaan tetap, hal
termasuk dalam kelas sosial yang sama.
tersebut
Maka
disebabkan
karena
rendahnya
dari
itu
munculah
perbadaan
tingkat pendidikan dan mereka juga tidak
perlakuan terhadap masing-masing kelas.
memiliki skill atau keahlian khusus sehingga
Biasanya
mereka susah mendapatkan pekerjaan yang
mendapatkan perlakuan yang tidak adil
bagus. Sebagian mereka memilih jalan
sehingga mereka tertidas oleh kelas atas
alternatif
(Henslin, 2007: 92).
lain
untuk
tidak
menjadi
kelas
bawahlah
yang
sering
pengangguran, sehingga mereka memilih
Tidak semua orang yang suka
bekerja menjadi pemulung. Menurut Shalih
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh
(2003: 29) pemulung adalah orang yang
pemulung.
memungut, mengambil, mengumpulkan, dan
dengan masyarakat yang ada di Kelurahan
mencari sampah, baik perorangan atau
Lubuk Lintah. Perbedaan status itu dilihat
kelompok. Pemulung setiap harinya bergelut
dalam segi ekonomi (pekerjaan), barang-
dengan sampah. Sampah ataupun barang-
barang yang dimiliki, dan pergaulan sosial.
barang bekas yang dikumpulkan kemudian
Bekerja menjadi pemulung masih belum
dijual
yang
bisa diterima oleh sebagian masyarakat,
tersebut,
karena pekerjaannya tidak lepas bergelut
mereka
dengan sampah. Terkadang sampah-sampah
mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-
tersebut dibawa kerumahnya dalam keadaan
harinya. Pemulung merupakan kaum yang
kotor dan di tumpuk di halaman rumah,
termarjinalkan dan dikategorikan pada kelas
sehingga akan menyebabkan timbulnya
sosial yang rendah. Kelas sosial didasarkan
berbagai sarang penyakit.
kembali
menampung
sehingga
dari
kepada
orang
barang-barang
aktivitas
inilah
pada penghasilan, pendidikan, dan prestise
3
Status
sosial
pemulung
Masyarakat
Lubuk
Lintah
penyebab daripada akibat dari sikap yang
memberikan pandangan yang negatif kepada
berprasangka.
pemulung, sehingga timbulnya perbedaan
perlakuan
terhadap
pemulung
Pemulung yang berada di Lubuk
tersebut
Lintah selalu medapatkan tindakan yang
seperti anak tidak dibiarkan bergaul dengan
mengarah
bebas hanya dikarenakan mereka seorang
masyarakat. Berdasarkan wawancara yang
anak dari keluarga pemulung. Mereka
peneliti lakukan dengan pemulung, ternyata
menerima ejekan serta sindirikan. Perbedaan
sebagian masyarakat sudah berprasangka
selanjutnya juga terlihat ketika masyarakat
buruk kepada pemulung, seperti adanya
membuat sebuah acara namun mereka tidak
anggapan bahwa pemulung itu tidak sehat,
melibatkan
kegiatan
pemulung mengundang penyakit, pemulung
tersebut, seperti acara pernikahan dan arisan.
itu identik miskin, pemulung itu jorok,
Mereka beranggapan bahwasanya pemulung
pemulung itu bodoh, dan masih banyak lagi
itu sama sekali tidak memiliki waktu yang
anggapan
negatif
lainnya
insentif dalam acara yang dibuat tersebut,
pemulung.
Sikap
prasangka
dan
tingkat
menimbulkan perbedaan yang terjadi dalam
pendidikan yang rendah sehingga mereka
masyarakat, perbedaan itu muncul karena
tidak dibutuhkan. Di sisi lain kebutuhan
status sosial mereka berberda (wawancara
akan pendidikan, kesehatan, dan hal krusial
dengan pemulung, bapak Alex pada tanggal
lainnya mereka selalu mendahulukan orang
27 Januari 2017).
pemulung
ditambah
pula
dalam
dengan
pada
diskriminasi
dari
mengenai
tersebut
yang berkuasa atau orang yang mampu dari
Berdasarkan uraian diatas, maka
segi finansialnya, sehingga pemulung selalu
penelitian ini berjudul Diskriminasi Warga
di nomor duakan.
terhadap Pemulung (Studi Kasus: Pemulung
Dalam
buku
Sociology
Sixth
di Kelurahan Lubuk Lintah Kecamatan
Edition yang diterjemahkan oleh Aminuddin
Kuranji Kota Padang).
Ram, menurut Blumer prasangka dapat
METODOLOGI PENELITIAN
merusak penilaian seseorang dan membuat
Penelitian ini dilakukan mulai dari
seseorang tidak mampu mencapai keputusan
bulan April sampai bulan Mei 2017, lokasi
yang rasional. Diskriminasi disebabkan oleh
sikap
yang
berprasangka.
penelitianya di Kelurahan Lubuk Lintah
Tindakan
Kecamatan Kuranji Kota Padang. Penelitian
diskriminasi lebih tepat disebut sebagai
ini
4
menggunakan
pendekatan
kualitatif
dengan tipe deskriptif. Dalam penelitian
Lintah
dibutuhkan informan penelitian tujuannya
diskriminasi terhadap pemulung. Untuk
untuk memberikan informasi tentang situasi
lebih jelasnya mengenai gambaran umum
dan
informan dapat dilihat pada tabel dibawah
kondisi
memperoleh
latar
penelitian.
informan
maka
Untuk
peneliti
purposive
sampling,
artinya
kriteria tertentu dan peneliti mengetahui
orang
yang
pantas
tindakan
Tabel 1.1 Jumlah Pemulung di Lubuk Lintah
N
Nama
P/
Status
Usia Pendi
o
L
dikan
1 Alex
L
Menikah
57
SD
2 Aprizul
L
Belum
39
SD
Menikah
3 Arif
L
Menikah
35
SMP
Usman
4 Syahril
L
Menikah
50
S1
5 Amriadi L
Menikah
52
SMA
6 Vina
P
Menikah
53
SMP
7 Sudirm
L
Menikah
62
SD
an
8 Jafrizal
L
Menikah
43
SMP
Sumber: Data Primer 2017
pemilihan informan berdasarkan kriteria-
identitas
melakukan
ini:
menggunakan teknik purposive sampling.
Teknik
yang
menjadi
informan serta diketahui keberadaannya
(Afrizal, 2005:66). Dalam penelitian ini juga
terdapat jenis data yang dikumpulkan yaitu
data primer dan data sekunder. Sedangakan
metode pengumpulan data menggunakan
Berdasarkan table di atas dapat
wawancara, observasi, dan studi dokumen.
dijelaskan bahwa pemulung memiliki latar
Metode pengolahan data dan analisis data
pendidikan dan usia yang berbeda. Sehingga
yaitu menggunakan model analisis interaktif
mereka memiliki latar pengalaman yang
dari Milles dan Huberman dengan cara
berbeda
reduksi data, penyajian data, kesimpulan
kehidupan. Pada umumnya pemulung hidup
(Miles & Huberrman, 1992: 20).
dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
kehidupan mereka harus rela banting tulang
1. Gambaran Umum Informan
dari pagi sampai malam demi mencari
Gambaran umum informan dapat di
deskripsikan
dengan
menghadapi
kemiskinan,
untuk
masalah
menjalani
sesuap nasi untuk keluarganya. Menjadi
untuk
pemulung merupakan jalan alternatif untuk
mengungkap fakta tentang hal-hal yang
bekerja mencari uang, karena pekerjaan
mencangkup segala kegiatan atau aktifitas
pemulung sangatlah
yang dilakukan individu atau sekelompok
memerlukan skill atau keahlian khusus
masyarakat.
dalam bekerja.
Gambaran
jelas
dalam
karakteristik
informan pada penelitian ini adalah setiap
masyarakat yang berada di Kelurahan Lubuk
5
mudah
dan
tidak
beranggapan pemulung bukan orang penting
2. Bentuk Diskriminasi Warga Lubuk
1)
Lintah terhadap Pemulung
dalam masyarakat. Meskipun pemulung itu
Pengucilan
ada di tengah-tengah kehidupan masyarakat,
Pengucilan adalah perlakuan yang
namun pemulung tidak terlibat
diberikan kepada seseorang disebabkan
kegiatan yang dilakukan masyarakat.
karena sesuatu hal. Orang yang dikucilkan
2)
Pemulung
Dilarang
biasanya akan di pandang remeh, diabaikan,
Barang-Barang Bekas
tidak dianggap, tidak diajak bicara, tidak
Melarang
dalam
Mengumpulkan
pemulung
untuk
dilihat, didiamkan, dan lain sebagainya.
mengumpulkan
Mereka yang dikucilkan pada umumnya
merupakan salah satu bentuk diskriminasi.
akan
tidak
pemulung di usir dan sama sekali tidak
menyenangkan karena merasa disisihkan
dibolehkan mencari dan mengumpulkan
dan
barang-barang bekas di beberapa tempat.
merasa
tidak
sesuatu
dianggap
yang
oleh
masyarakat,
barang-barang
bekas
sehingga kebutuhan untuk bersosialisasi
Mengumpulkan
dengan orang lain akan menjadi terhambat
merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh
dan tidak akan berjalan lancar. Hal tersebut
pemulung,
akan menjadi siksaan batin bagi mereka
melihat barang-barang bekas pasti akan
yang dikucilkan oleh masyarakat.
mengambil barang-barang bekas tersebut.
Pemulung
seringkali
dikucilkan
barang-barang
dimanapun
bekas
mereka
ketika
Namun kenyataannya pemulung diusir dari
dari lingkungankeluarga pemulung juga ikut
tempat
dikucilkan oleh masyarakat Lubuk Lintah,
barang bekas. Seperti di warung minuman
seperti
yang berada di Jl. Lubuk Lintah, pemilik
anak
pemulung
yang
dilarang
mereka
membolehkan
barang-
bergaul dengan anak-anak yang berda di
warung
lingkungan tempat ia tinggal, kemudian istri
berkeliaran di sekitar warungnya, dengan
pemulung juga tidak dilibtkan dalam arisan
alasan pemulung itu dapat merusak suasana
para ibu-ibu dengan alasan istri pemulung
warungnya,
tidak akan sanggup membayar uang arisan.
minum diwarungnya akan terganggu. Selain
Tidak hanya itu pemulung tidak di undang
itu Pemulung ini ada yang berjualan kue dan
dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh
ia
masyarakat. bagi sebagian warga yang
sembako, namun pemilik warung menolak
berada di Kelurahan Lubuk Lintah mereka
kue tersebut, alasanya kue buatan pemulung
6
tidak
mengumpulkan
sehingga
menitipkan
pemulung
pengunjung
buatannya
di
yang
warung
tidak lah bersih menurut pemilik warung.
akan beranggap bahwa orang tersebut
Bagi
memiliki status sosial yang rendah. seperti
mereka
pemulung,
yang
maka
tidak
mereka
menyukai
akan
selalu
pekerjaan
pemulung,
masyarakat
perprasangka negatif kepada pemulung.
beranggapan bahwa pekerjaan pemulung itu
Ketidaksukaan terhadap pemulung berawal
tidak layak
dari
2) Corak Sosialisasi
pekerjaan
pemulung
yang
cenderung
dilakukan
kotor.
oleh
Sehingga
Diskriminasi merupakan fenomena
pekerjaan itulah yang menyebabkan orang
yang dipelajari dan diturunkan dari satu
menjauhi pemulung.
generasi kepada generasi yang lain melalui
3. Faktor Penyebab Diskriminasi Warga
proses sosialisasi. Hal ini bermula ketika
peneliti melihat pada umumnya warga
Lubuk Lintah terhadap Pemulung
1) Perbedaan Status Sosial
Perbedaaan
status
menanamkan bahwa menjadi pemulung
sosial
di
sangatlah tidak layak. Maka ini akan
masyarakat tentunya akan diikuti pada
membentuk
suatu
perbedaan peran-peran yang dimiliki sesuai
tentang peranan dalam sebuah masyarakat
dengan status sosial yang melekat pada diri
yang berkaitan dengan kelakuan, cara
seseorang. Perbedaan-perbedaan inilah yang
kehidupan
menimbulkan adanya pelapisan sosial atau
pandangan streotip ini, masyarakat bisa saja
yang lebih dikenal dengan stratifikasi sosial.
belajar
Seseorang akan menerima perlakuan dari
prejudis juga dipelajari melalui proses yang
orang lain sesuai dengan statusnya, sehingga
sama.
dan
pandangan
sebagainya.
menghakimi
seseorang.
streotip
Melalui
Sikap
masyarakat tertratifikasi berdasarkan status
Diskriminasi terhadap pemulung
sosialnya. Maka perlakuan semacam ini
terjadi karena adanya pengaruh sosialisasi
dapat mengarahkan orang untuk melakukan
dari
diskriminasi.
berdampingan
Hal ini terlihat ketika masyarakat
memandang
pekerjaan
seseorang
dengan
Sosialisasi
streotip
itu
negatif
mengenai pemulung yang selalu disugukan
berdasarkan
yang dilakukannya.
masyarakat.
masyarakat. Streotip negatif tersebut secara
Semakin
perlahan
di
terima
oleh
masyarakat,
bagus pekerjaan seseorang maka akan
sehingga perspektif masyarakat semakin
semakin baik penilaian yang didapatkannya.
tertanam kuat, dan mengatakan bahwa
Jika pekerjaannya tidak bagus maka mereka
pekerjaan pemulung dianggap pekerjaan
7
yang
banyak
sisi
negatif
dari
pada
agresif untuk membuat tekanan kepada
positifnya.
pemulung
Menurut warga Lubuk Lintah hal
negatif
dari
pemulung
secara
fisik
maupun
psikologis.
seperti
Kebanyakan pemulung akan diam
rendahnya tingkat pendidikan pemulung
dan tidak menanggapi perlakuan yang
sehingga pemulung dipandang sebagai orang
diperbuat
awam,
seperti warga yang mengusir pemulung dari
pemulung itu
adalah
baik
kotor
dan bau,
masyarakat
tempat
didugakan kepada pemulung berasal dari
membolehkan pemulung berada di tempat
proses sosialisasi dari masyarakat sekitar.
umum, bahka ada yang melempar pemulung
Sehingga hal itulah yang menyebabkan
dengan sampah ketika pemulung berada di
timbulnya streotip negatif kepada pemulung.
dalam bak sampah, warga juga tidak
Sikap
dapat
memberikan kesempatan kepada pemulung
menimbulkan pembedaan antara mereka
untuk terlibat dalam suatu kegiatan, sepeti
dengan
dari
pemulung.
langsung,
sikap
masyarakat
Maka
yang
mencari
kegiatan arisan dan pesta. Oleh sebab itu
demikian
dapat
tindakan yang mengarah pada diskriminasi
yang
masyarakat
masyarakat
terhadap
pemulung.
akan
terus
kepada
dilakukan
pemulung,
oleh
karena
pemulung tidak berdaya dan pasra dengan
Ketidakberdayaan
Pemulung
keadaan tersebut.
Akan Intimidasi
KESIMPULAN
Ketidakberdayaan adalah salah satu
Berdasarkan hasil penelitian dan
kondisi ketika individu atau kelompok
analisis
merasa kurangnya kontrol personal terhadap
V,
gaya hidupnya. Ketidakberdayaan pemulung
intimidasi
sama
halnya
dalam
penelitian
maka
pada
bagian
ini
penulis
mengemungkakan kesimpulan dari hasil
dengan
penelitian yaitu sebagai berikut:
perasaan pasrah dan menerima saja apa yang
1.
dilakukan oleh orang lain terhadap dirinya.
Sebagian masyarakat
penulisan
sebagaimana yang telah diuraikan dalam bab
situasi tertentu dan itu akan mempengaruhi
akan
tidak
tidak
tersebut
3) Faktor
dan
secara
menyebabkan adanya tindakan diskriminasi
dilakukan
nafkah
dirinya,
pemulung itu sarang penyakit. Hal yang
streotip
ia
terhadap
Bentuk Diskriminasi Warga Lubuk
Lintah terhadap Pemulung
yang tidak suka
Ada beberapa bentuk diskriminasi yang
dengan pemulung akan sengaja berperilaku
dilakukan
8
oleh
warga
Lubuk
Lintah
Metode-Metode
Baru.
Jakarta:
Universitas Indonesia (UI-Press).
terhadap pemulung yaitu 1) Pengucilan, 2)
Pemulung dilarang mengumpulkan barang-
Rustanto, Bambang. 2015. Menganai
Kemiskinan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
barang bekas
2.
Faktor Penyebab Diskriminasi Warga
Lubuk Lintah terhadap Pemulung
Setiadi, M. Elly dan Usman Kolip. 2011.
Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta
dan Gejala Sosial Teori Aplikasi dan
Pemahaman. Jakarta: Kencana.
Adapun faktor penyebab diskriminasi warga
Lubuk
Lintah
terhadap
pemulung
diantaranya yaitu: a) Perbedaan stastus
Shalih. 2003. Pengemis antara Kebutuhan
dan Penipuan. Jakarta: Darul Falah.
sosial, b) Corak sosialisasi, dan c) faktor
ketidakberdayaan pemulung akan intimidasi.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi: Suatu
Pengantar. Jakarta: Rajawali Pres.
Buku:
Dokumen:
Koran Padang, 2016. 8 Desember 2016.
Afrizal. 2005. Metode Penelitan Kualitatif:
Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan
Penelitian Kualitatif dalam Berbagai
Disiplin Ilmu. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Fulthoni, dkk. 2009.Buku Saku untuk
Kebebasan Beragama, Memahami
Diskriminasi. Jakarta Selatan: The
Indonesian Legal Resource Center
(ILRC).
Handoyo, Eko, dkk. 2015. Studi Masyarakat
Indonesia. Yogyakarta: Ombak.
Henslin, James M. 2007. Sosiologi dengan
Pendekatan Membumi Edisi 6 Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Horton, Paul B & Chester L
Hunt.
Sociology, Sixth Edition. (Aminuddin
Ram. Terjemahan). Erlangga.
Miles, Matthew B. dan A. Michael
Huberman. 1992. Analisis Data
Kualitatif: Buku Sumber tentang
9
Download