Dampak Pembangunan Pinggir Pantai

advertisement
ILMU LINGKUNGAN
DAMPAK PEMBANGUNAN
PINGGIR PANTAI
ARINI QURRATA A’YUN
(H21114307)
LATAR BELAKANG
Jumlah penduduk
meningkat
Lahan tidak
dapat diperluas
BATASAN MASALAH
 Mengkaji tentang kondisi lingkungan
setelah dilakukannya reklamasi di Pantai
Losari dan Tanjung Bunga serta
menelaah pencemaran yang di
sebabkan oleh reklamasi pantai
khususnya terhadap kehidupan bawah
air.
RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana kondisi air perairan Pantai
Losari setelah dilakukan reklamasi ?
2. Apa saja penyebab pencemaran air
yang terja di Pantai Losari ?
TUJUAN
1. Mengetahui kondisi air perairan Pantai
Losari setelah dilakukan reklamasi
pantai.
2. Mengetahui penyebab terjadinya
pencemaran air di sekitar pantai losari.
DASAR HUKUM
 UU RI nomer 32 tahun 2004 tentang
pemerintah daerah, yang memberi
kewenangan penuh dalam pengelolaan
sumber daya alam di kawasan pesisir
dan lautan sampai dengan 12 mil laut
untuk provinsi dan 4 mil laut untuk
kabupaten atau kota.
 UU nomer 27 tahun 2007 pada pasal 34 menjelaskan
bahwa reklamasi pantai hanya dapat dilaksanakan jika
manfaat sosial dan ekonomi yang di peroleh lebih
besar dari biaya sosial dan biaya ekonominya. Namun
demikian pelaksanaan reklamasi juga wajib menjaga
dan memperhatikan beberapa hal, seperti :
a) Keberlanjutan kehidupan dan penghidupan
masyarakat
b) Keseimbangan antara kepentingan dan
pemanfaatan dan pelestarian lingkungan pesisir
c) Persyaratan teknis penganbilan, pengerukan dan
penimbunan material
KONDISI KUALITAS AIR
PERAIRAN PANTAI
LOSARI
TEMPERATUR PANTAI LOSARI
30 -32 (DERAJAT CELCIUS)
Temperatur normal
pantai Indonesia
28 – 31 (derajat celcius)
 (Winarni Monoarfa, 2002)
TOTAL SUSPENDED SOLID (TTS)
PANTAI LOSARI
104 -456 ppm
(Mispar, 2001)
 < 300 ppm = Normal
 300 ppm – 400 ppm = buruk (ambang batas)
 > 400 ppm = sangat buruk
 (Allert, 1984)
OKSIGEN TERLARUT (DO)
PANTAI LOSARI
4,48 ppm – 8,3 ppm
(Winarni Monoarfa, 2002)
 Menurut Lung (1993) DO minimal untuk mendukung
kehidupan ikan adalah sekitar 4 ppm
 Menurut Miller dan Lygre (1994)
DO = 6,7 -7,9 ppm berkatergori agak tercemar
DO = 4,5 -6,6 ppm berkategori tercemar sedang
BIOMEDICAL OXYGEN DEMAND
(BOD)
PANTAI LOSARI
1,8 - 8,64 ppm
(Mispar, 2001)
 Menurut Miller dan Lygre (1994) jika BOD > 5,0 ppm
maka perairan tergolong tercemar
 Menurut Mahida (1984) menganjurkan kadar BOD
yang aman tidak lebih dari 4 ppm
OKSIGEN KIMIAWI (COD)
PANTAI LOSARI
32 -82 ppm
(Mispar, 2001)
 Menurut Alllert (1984) mutu air yang
baik untuk standar kualitas air limbah
adalah 40 ppm. Sedangkan nilai COD
yang paling tinggi untuk kehidupan
biota perairan adalah sekitar 10 ppm dan
untuk kebutuhan mandi dan renang
lebih kecil dari 30 ppm.
KANDUNGAN LOGAM BERAT
PANTAI LOSARI
Fe (Besi) = 0,00297 -0,0324 ppm
Pb (Timbal) = 0,64 – 1,39 ppm
Cu (Tembaga) = 0,37 -0, 57 ppm
(Winarni Moarfa, 2002)
NO. Parameter Kualitas
Air
I
FISIK
1
Tss*
2
Suhu*
II
KIMIA
1
DO*
2
BOD*
3
COD*
4
PH*
5
Besi (Fe)**
Unit
Nilai
Baku Mutu
Air Laut
Ppm
C
104 – 456
30 – 32
Alami
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
6
7
Ppm
Ppm
4.48 – 8.3
1.80 – 8.64
32.0 – 82.0
82 – 85
0.00513
0.0324
0.64 – 1.39
0.37 – 0.57
Timbal (Pb)**
Tembaga (Cu)**
Sumber : * = Mispar, M., 2001
** = Lipu, I., 2001
15
30
6-9
– 0.05
1
PENGARUH
PEMBANGUNAN
TERHADAP KONDISI
PERAIRAN
 Kegiatan pembangunan
 Pemusatan penduduk kota
 Kegiatan Industri kota Makassar
 Kegiatan pertanian di hulu sungai
Jeneberang serta Sungai Tallo
 ( Winarni Monoarfa, 2002)
KESIMPULAN
 Dapat diketahui bahwa kondisi air di perairan Pantai Losari
sudah sangat tercemar di karenakan pembanguna dan
penimbuna pinggir pantai hal ini dapat dibuktikan dengan
beberapa parameter lingkungan.
 Pencemaran ini selain di sebabkan oleh reklamasi pantai
juga karena di sebabkan adanya pemusatan penduduk
sehingga jumlah limbah yang di hasilkan dan di buang ke
perairan meningkat, terutama akibat dari pembangunan
gedung-gedung seperti hotel, real estate, pusat pertokoan,
rumah makan, dan rumah sakit
TERIMAKASIH
Download