MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN

advertisement
PERSEPSI GURU SEJARAH TERHADAP KEGIATAN MGMP
(MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN)
DI PASAMAN BARAT
1
Ahmad Ansor1, Zafri2, Meldawati2
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT
This thesis deals with the problem in the learning process. It was happenend
because less professional teachers coupled with increasingly serve student
misbehavior as well as other problem in school. Some of student encountered this
problem, so that many teachers in west Pasaman held subject meeting. This meeting
function as a professional teacher of history subject, in west Pasaman it is necessary
to improve professional teacher. This thesis deal to reveal, know and explain
about:1.) This meeting use to improve the professionalism of teachers on this subject
in west Pasaman. 2.) The implementation of the meeting of teachers in west Pasaman.
3.)Problem an solution for teacher activity. The object this study used kualitative
method by evaluatif study. The source of this research was soi accurate. It was taken
from MGMP managemen the data collection techniques are observation, interview
and documentation. The analisis of data used and interaktif analysis model that start
from data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusion. This
research show that the perception of teachers meeting in west Pasaman very positive,
based on research can be concluded that teachers can encourage creativity and
improve the quality of the lessons in west Pasaman this meeting and it can be pushing
teachers performance to be better and also can encrurage the development education.
Keywords:Perception,Teacher,MGMP
dalamnya terjadi atau berlangsung
PENDAHULUAN
Pendidikan secara sederhana
suatu
proses
pendidikan.
dapat diarahkan sebagai usaha untuk
Penyelenggaraan
membina kepribadian, sesuai dengan
Indonesia merupakan suatu sistem
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat
pendidikan nasional yang diatur secara
dan kebudayaan. Dengan demikian
sistematis.
bagaimanapun
pendidikan ditentukan oleh kesiapan
peradaban
suatu
sederhananya
masyarakat
di
pendidikan
Peningkatan
di
mutu
sumber daya manusia yang terlibat
dalam proses pendidikan.
Guru merupakan salah satu
faktor penentu tinggi rendahnya mutu
Menurut UU Sisdiknas No. 20
hasil pendidikan mempunyai posisi
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
strategis,
Nasional, Dalam (Sugiono 2009:42)
peningkatan mutu pendidikan perlu
dijelaskan bahwa: Pendidikan adalah
memberikan perhatian besar kepada
usaha sadar dan terencana untuk
peningkatan guru baik dalam segi
mewujudkan
jumlah
suasana
belajar
dan
maka
setiap
maupun
usaha
mutunya.
proses pembelajaran agar peserta didik
Pengembangan profesional guru harus
secara
diakui sebagai suatu hal yang sangat
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
fundamental
memiliki
spiritual
meningkatkan
mutu
diri,
Perkembangan
profesional
kekuatan
keagamaan,
pengendalian
dan
penting
guna
pendidikan.
adalah
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
prosesguru dan kepala sekolah belajar
serta keterampilan yang diperlukan
meningkatkan
dirinya,
pengetahuan, ketrampilan dan nilai
masyarakat,
bangsa
dan
negara.
dan
menggunakan
secara tepat. Pendidikan tidak dapat
Guru
berhasilnya
sebagai
pendidikan
pionir
dipisahkan dari kehidupan manusia,
merupakan
karena kehidupan merupakan suatu
salah satu aspek yang mempengaruhi
yang
kualitas proses pembelajaran. Hal ini
berkembang. Pendidikan mutlak ada
sesuai
dan
dengan
diungkapkan
oleh
pendapat
yang
Dunkin
Dalam
Sanjaya (2006:53) “Ada sejumlah
aspek
yang
mempengaruhi proses
dinamis
selalu
dan
senantiasa
diperlukan
selama
kehidupan dari masa ke masa.
Guru
profesional,
adalah
mendidik
pendidik
adalah
pembelajaran dilihat dari faktor guru,
pekerjaan profesional, oleh karena itu
yaitu teacher formative experience,
guru sebagai pelaku utama pendidikan
teacher
merupakan pendidik yang profesional.
raining
teacher properties”.
experience
dan
Sebagai pendidik profesional, guru
bukan saja dituntut
melaksanakan
Mutu pendidikan bukan hanya
tugasnya secara profesional tetapi juga
dipengaruhi oleh guru, melainkan oleh
harus
dan
mutu masukan (siswa), sarana, faktor
kemampuan profesional. Salah satu
instrumen lainnya. Tapi semua itu
kemampuan yang harus dimiliki oleh
pada akhirnya tergantung kepada mutu
guru adalah kemampuan mengelola
pengajaran,
proses belajar mengajar yang meliputi
tergantung pada mutu guru. Salah satu
kemampuan
mempersiapkan
yang diharapkan agar profesionalisme
kemampuan
dan kinerja mengajar dimiliki oleh
memiliki
pengetahuan
pembelajaran,
melaksanakan
pembelajaran
dan
kemampuan mengevaluasi.
Untuk
dan
memiliki
pengajaran
guru yang mengajar pada sekolah
umum,
dapat
mutu
terdapatnya
musyawarah
tempat
guru
mata
pelajaran
termasuk
di
dalamnya
kemampuan mengelola proses belajar
(MGMP)
mengajar tersebut, guru harus selalu
musyawarah guru per mata pelajaran
mengembangkan kemampuannya agar
yang mempunyai tujuan seperti yang
dalam menyampaikan materi kepada
dikemukakan oleh Mulyasa (2006 :
para
236)
siswanya
sesuai
dengan
bahwa
MGMP
merupakan
perkembangan ilmu dan teknologi saat
organisasi atau wadah yang dapat
kini. Guru memegang peranan yang
meningkatkan
sangat
kinerja guru.
strategis
membentuk
terutama
watak
bangsa
dalam
serta
profesionalisme
dan
Salah satu yang diharapkan
mengembangkan potensi siswa. Guru
agar
yang
mengajar dimiliki oleh guru yang
profesional
menghasilkan
diharapkan
guru
terdapatnya tempat musyawarah guru
dalam
mata pelajaran (MGMP) termasuk di
implementasi kurikulum di kelas yang
dalamnya musyawarah guru per mata
perlu mendapat perhatian.
pelajaran yang mempunyai tujuan
sebagai
ujung
tombak
di
seperti
yang
sekolah
kinerja
mengajar
Profesionalisme
pada
dan
yang
berkualitas.
lulusan
profesionalisme
dikemukakan
umum,
oleh
Mulyasa (2006 : 236) bahwa MGMP
guru
merupakan organisasi atau wadah yang
pengawas.
dapat meningkatkan profesionalisme
fungsinya, guru tidak berbuat sendirian
dan kinerja guru.
akan tetapi harus berinteraksi dengan
Musyawarah
peserta
MGMP
Dalam
dan
para
melaksanakan
guru
Mata
guru lain yang terkait melalui suasana
tingkat
SMA
kemitraan yang bersifat sistematik,
merupakan wadah kegiatan guru pada
sinergik dan simbiotik. Demikian pula
jenjang
memecahkan
antar disiplin ilmu seharusnya saling
segala permasalahan dan hambatan
berinteraksi dan bekerjasama dalam
yang
menghadapi berbagai masalah yang
Pelajaran
(MGMP)
SMA
untuk
terjadi
di
lapangan
serta
menyempurnakan proses pembelajaran
muncul.
diantaranya adalah : a) Perbedaan
dalam bentuk tim kerja merupakan
penguasaan materi pelajaran dan b)
suatu yang mutlak dan harus dijadikan
Hal-hal
landasan dalam kinerja guru.
yang
menunjang
dan
berhubungan dengan proses belajar
mengajar.
MGMP
interdisipliner
Pengembangan MGMP dilatar
ini
belakangi oleh pertama; kenyataan di
merupakan sarana peningkatan mutu
lapangan yang menunjukkan bahwa
pendidikan, melalui wadah MGMP
unjuk kerja guru dalam melaksanakan
para
guru
Kegiatan
Pendekatan
bermusyawarah
untuk
KBM sangat bervariasi dan kualifikasi
perbaikan
dalam
pendidikannya pun beraneka ragam,
proses
untuk mengatasi keadaan ini wadah-
pembelajaran, sehingga hal ini akan
wadah kelompok kerja guru seperti
mencapai mutu pendidikan.
MGMP/PKG yang telah dirintis sejak
melakukan
menyempurnakan
Melalui kegiatan MGMP ini,
maka
para
guru
akan
mampu
tahun 1979/1980, perlu diberdayakan
kembali
untuk
merespon
meningkatkan kemampuannya dalam
perkembangan IPTEK yang senantiasa
proses pembelajaran. Segala bentuk
menuntut
kesulitan yang dihadapi di lapangan
pengembangan
akan mudah mencari solusinya dari
Kedua;
penyesuaian
profesional
Kepmenpan
No.
dan
guru.
26/1989
mengenai
Kenaikan
Pangkat
dan
sebagai
tanggapan
angka kredit bagi jabatan fungsional
sesuatu.
Guru
guru
jabatan
profesional yang memiliki
menuntut
guru
meningkatkan
untuk
langsung
adalah
atas
merupakan
kemampuan
peranan profesional, dimasyarakat dari
profesionalnya dan mencapai prestasi
yang paling terbelakang sampai yang
yang
dalam
paling maju guru memegang peranan
melaksanakan tugas sehari-hari di
penting seseorang akan dapat berbagai
sekolah serta ikut mengabdikan dirinya
ilmu pengetahuan melalui guru. Dan
dalam masyarakat. Berdasarkan uraian
kompetensi dalam bahasa Indonesia
yang
melalui
merupakan serapan dari bahasa Inggris,
wadah MGMP ini para guru dapat
competence yang berarti kecakapan dan
berkonsultasi, berkomunikasi, saling
kemampuan.
berbagai informasi dan pengalaman,
merupakan suatu organisasi guru yang
serta dapat menemukan solusi dari
dibentuk
permasalahan
komunikasi
setinggi-tingginya
telah
dikemukakan,
yang
ditemukan
di
lapangan.
Selanjutnya,
untuk
yang
MGMP
menjadi
forum
bertujuan
untuk
memecahkan masalah yang dihadapi
Penelitian
ini
memfokuskan
guru dalam melaksanakan tugasnya
pada kegiatan MGMP atau KKG yang
sehari-hari di lapangan. MGMP berada
diikuti
guru
meningkatkan
tersebut
sejarah
untuk
di tingkat sekolah lanjutan, baik SMP
kemampuan
guru
maupun SMA Musyawarah Guru Mata
dalam
proses
mengajar.
Pelajaran,
awalnya
Adapun tujuan penelitian ini adalah
Musyawarah
untuk mendeskripsikan persepsi guru
adalah suatu organisasi profesi guru
sejarah terhadap
kegiatan MGMP
yang bersifat non struktural yang
(musyawarah guru mata pelajaran) di
dibentuk oleh guru-guru di sekolah
Pasaman Barat.
menengah (SMP atau SMA) di suatu
Sejalan dengan kajian teoritis
persepsi
menurut
Kamus
Indonesia
dapat
diartikan,
Bahasa
yakni
Guru
Bidang
disebut
Studi,
wilayah sebagai wahana untuk saling
bertukar
pengalaman
guna
meningkatkan kemampuan guru dan
memperbaiki kualitas pembelajaran.
Adapun tujuan MGMP adalah
sebagai berikut: (Depdiknas : 2008,
dalam buku Mulyasa, 2013 hal. 154)
1. Memperluas
wawasan
4. Memberdayakan
anggota
dan
kelompok
membantu
kerja
melaksanakan
dalam
tugas-tugas
pembelajaran di sekolah.
5. Mengubah budaya kerja anggota
dan
kelompok kerja atau musyawarah
pengetahuan guru dalam berbagai
kerja (meningkatkan pengetahuan,
hal, khususnya penguasaan substansi
kompetensi
materi
pembelajaran,
menyususn
mengembangkan
silabus,
menyususn
bahan-bahan
guru
dan
melalui
kinerja),
dan
profesionalisme
kegiatan-kegiatan
pembelajaran, strategi pembelajaran,
pengembangan profesionalisme di
metode
tingkat MGMP.
pembelajaran,
memaksimalkan
pemakaian
sarana/prasarana
belajar,
pendidikan dan pembelajaran yang
memanfaatkan sumber belajar dsb
tercermin dari peningkatan hasil
nya.
belajar peserta didik.
2. Memberi
anggota
kesempatan
kelompok
kepada
kerja
atau
musyawarah kerja untuk berbagai
pengalaman,
serta
saling
6. Meningkatkan
7. Meningkatkan
3. Meningkatkan
keterampilan,
pendekatan
serta
guru
MGMP.
METODE PENELITIAN
Penelitian
pendekatan
pengetahuan
kompetensi
proses
melalui kegiatan-kegiatan di tingkat
memberikan bantuan dan umpan
balik.
mutu
ini
menggunakan
kualitatif
dengan
dan
pendekatan deskriptif. ) studi evaluasi
mengadopsi
merupakan penelitian untuk melihat
pembaharuan
dalam
tingkat
keterlaksana
suatu
proses
pembelajaran yang lebih profesional
kebijakan secara cermat dengan cara
bagi peserta kelompok kerja atau
mengetahui efektivitas masing-masing
musyawarah kerja.
komponen. Adapun tujuan penelitian
deskriptif
adalah
untuk
mendeskripsikanpersepsi guru sejarah
HASIL PENELITIAN DAN
terhadap
PEMBAHASAN
kegiatan
MGMP
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran) di
Pasaman Barat.
Berdasarkan hasil penelitian
yang penulis temukan persepsi guru
Pendekatan
kualitatif
yaitu
sejarah terhadap kegiatan MGMP di
penelitian yang menghasilkan data
Pasaman
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
Barat sebuah organisasi guru yang
lisan dari orang-orang dan perilaku
sudah cukup lama berdiri, namun
yang diamati (Maleong 2003: 205).
struktur kepengurusan yang jelas dan
Metode-metode kualitatif memahami
teratur layaknya sebuah organisasi
masyarakat
baru
secara
memandang,
sendiri
personal
bagaimana
mengungkapkan
dan
Barat.
5
tahun
MGMP
ini,
Pasaman
setiap
tahun
mereka
kepengurusan MGMP terus dievalusi
pandangan
kinerjanya sesuai kesepakatan bersama
dunianya.
apakah kepengurusan tersebut masih
Penelitian ini dilakukan di
Kabupaten Pasaman Barat, Adapun
lanjut
atau
Kegiatan MGMP (musyawarah
penelitian di Pasaman Barat ini adalah
guru
karena ingin mengetahui bagaimana
Pasaman
persepsi
pertemuan
sejarah
terhadap
dengan
kepengurusan yang baru.
yang menjadi alasan dilaksanakan
guru
diganti
mata
pelajaran)
Barat
atau
Sejarah
rutin
di
dilakukan
musyawarah
di
kegiatan MGMP (musyawarah guru
Simpang Empat yang merupakan pusat
mata pelajaran) di Pasaman Barat.
dari
Sedangkan
ini
Kegiatan MGMP (musyawarah guru
dilaksanakan pada 9 Januari- 28
mata pelajaran) di Pasaman Barat
Februari 2017. Teknik analisis data
sangat
dalam penelitian ini menggunakan
meskipun masih banyak kekurangan
teknik
yaitu:
yang terdapat dalam kegiatan tersebut.
data,
Pertemuan MGMP di Pasaman Barat
waktu
analisis
pengumpulan
penelitian
interaktif
data,
reduksi
penyajian data dan verifikasi data.
kabupaten
memiliki
Pasaman
fungsi
Barat.
positif
dilaksanakan pada 1 kali dalam 2
minggu. Kegiatan MGMP di Pasaman
pendek serta mengatur jadwal dan
Barat cukup berjalan dengan baik
tempat kegiatan secara rutin. Menjadi
meskipun guru atau anggota yang
seorang pengurus ataupun dengan
hadir pada pertemuan tersebut hanya
menjadi seorang anggota di MGMP
setengah dari seluruh anggota MGMP
Pasaman
di Pasaman Barat. Kegiatan MGMP
halnya tidak mendapat upah atau gaji
dilaksanakan dengan prinsip dari guru,
sebagai pengurus atau panitia apabila
oleh guru, dan untuk guru, sehingga
diadakan
dengan
semuanya dilakukan secara sukarela.
prinsip
ini
mengembangkan
yang
dapat
pengetahuan
keterampilannya,
meningkatkan
guru
terutama
mutu
bermuara
dan
kegiatan
Atas
anjuran
di
sama
MGMP
dari
dinas
pendidikan pada kegiatan MGMP di
pembelajaran
Pasaman Barat setiap sekolah atau
pada
hasil
sekolah
mengatur
jadwal
agar bisa
disesuaikan dengan jadwal di MGMP.
melalui
Dimana jadwal musyawarah MGMP
musyawarah oleh sebagian anggota
dilaksanakan setiap hari sabtu, dan
MGMP di Pasaman Barat, pengurus
tempatnya di SMA N 1 Pasaman
ini dibentuk karena pada waktu itu
Simpang
ketua
Pasaman Barat dengan MGMP tetap
tidak
jabatannya
dibentuk
kepala
mengajar guru di sekolah
Untuk kepengurusan MGMP di
Barat
khususnya,
dalam
pembelajaran yang optimal.
Pasaman
Barat
bisa
sekretaris
MGMP
dalam
melakukan koordinasi terkait kegiaran
kondisi melahirkan. Pada pertemuan
dan perkembangan yang terjadi di
tersebut hanya setengah dari seluruh
daerah maupun di Provinsi. Seminar
anggota MGMP yang hadir. Masa
dilakukan
jabatan
di
menghadirkan pemateri dari Provinsi
Pasaman Barat selama 1 tahun. Semua
untuk memberi materi kepada semua
pengurus pada awal jabatan dan setiap
anggota MGMP di Pasaman Barat.
tahun
dan
menjalankan
Empat.Antara
kepengurusan
menyusun
MGMP
program
di
MGMP
dengan
jangka
Manfaat dari kegiatan MGMP
panjang, jangka menengah, dan jangka
ini adalah dengan adanya MGMP
sangat membantu para guru dalam
pembelajaran
maupun
pembuatan perangkat pembelajaran.
siswa-siswa
disekolah
Melalui MGMP para guru bisa saling
Dengan mengikuti kegiatan MGMP,
berbagi pendapat mengenai bahan ajar
menambah semangat para guru dalam
yang digunakan pada masing-masing
mengajar dan juga semangat dalam
sekolah
berdikusi
mengarahkan serta membantu siswa
bagaimana kelebihan dan kekurangan
agar meningkatkan aktivitas dan hasil
dari bahan ajar
belajarnya.
dan
saling
yang digunakan.
kenakalan
tersebut.
Semuanya informasi mengenai sesuatu
Antar sesama guru sejarah di
hal yang baru dalam pendidikan bisa di
Pasaman Barat sangat kompak terlihat
dapat dalam kegiatan MGMP tersebut.
dari kehadiran para guru yang pns
Terjalin hubungan yang erat dengan
maupun yang masih honorer dalam
sesama guru sejarah karena sering
setiap
bertemu dan berkumpul pada setiap
Hubungan
pertemuan dan kegiatan yang diadakan
anggota
pada MGMP di Pasaman Barat.
pendidikan pun sangat baik, karena
Dalam kegiatan MGMP para
pertemuan
antara
MGMP
di
MGMP.
pengurus
dengan
dan
dinas
setiap kegiatan yang dilakukan MGMP
guru dapat mengetahui kelebihan dan
tersebut
kekurangan masing-masing pada saat
sebelumnya dengan Dinas Pendidikan.
menjadi seorang guru yang mengajar
Apabila MGMP melakukan kegiatan
di sekolah. Dan masing-masing guru
dan masing-masing guru mendapat
mengintrofeksi
sertifikat,
memperbaikinya
diri
untuk
kedepannya.
selalu
dan
berkoordinasi
sertifikat
tersebut
Pada
ditanda tangani oleh Dinas Pendidikan.
kegiatan MGMP guru-guru sejarah
Ada beberapa kendala yang
saling syaring atau tukar pikiran serta
terdapat dalam pelaksanaan MGMP di
berbagi
Pasaman Barat yaitu: 1) Penyesuaian
pengalaman
mengenai
permasalah yang dihadapi guru di
antara
jadwal
kegiatan
MGMP
sekolah baik di dalam kelas maupun
(musyawarah guru mata pelajaran)
diluar kelas. Baik dalam masalah
dengan jadwal mengajar para guru di
sekolah sering dempet, hal tersebut
seperti bantuan dana atau hal-hal
membuat sebagian Guru tidak dapat
penting lainnya.
hadir dalam kegiatan tersebut karena
KESIMPULAN
jadwal mengajar guru tersebut sama
Berdasarkan
dengan
jadwal
kegiatan
MGMP
penulis
pembahasan
lakukan,
dapat
diambil
tersebut dilaksanakan. Di tambah lagi
kesimpulan
dengan jadwal mengajar antar sesama
sejarah terhadap
guru sejarah di Pasaman Barat masing-
(musyawarah guru mata pelajaran) di
masingnya berbeda jam mengajarnya.
Pasaman Barat sangat positif serta
2) Jarak tempuh dari sekolah tempat
banyak
masing-masing guru mengajar pun
melaksanakan
dengan SMA N 1 Pasaman sebagai
disekolah yaitu guru sejarah bisa
tempat
dilaksanakannya
syaring
MGMP
menjadi
sebagian
guru
kegiatan
halangan
untuk
bagi
mengikuti
yang
bahwa
yang
persepsi
kegiatan MGMP
membantu
dihadapi
kenakalan
guru
proses
mengenai
siswa
guru
dalam
pembelajaran
masalah-masalah
disekolah
serta
seperti
sama-sama
kegiatan MGMP (musyawarah guru
mencari atau memberi solusi yang
mata pelajaran) terutama bagina yang
terbaik untuk memperbaiki masalah
jauh rumah atau tempat tinggalnya
tersebut kemudian pembuatan soal
seperti
atau materi uji lebih refresentatif
Air
Bangis,
karena
jarak
tempuhnya ke Simpang Empat 2 jam
karena dibahas
perjalanan. 3) Dari segi pembiayaan
bersama oleh guru-guru sejarah yang
atau pendanaan pun menjadi masalah
menghadiri pertemuan tersebut.
dalam pelaksanaan kegiatan ini, karena
biaya
untuk
kegiatan
MGMP
di MGMP secara
Dalam kegiatan MGMP masih ada
kekurangan atau kendala penyesuaian
(musyawarah guru mata pelajaran)
antara
Sejarah ini ditanggung oleh seluruh
(musyawarah guru mata pelajaran)
pengurus dan anggota. Seharusnya ada
dengan jadwal mengajar para guru di
perhatian
sedikit
sekolah sering dempet, hal tersebut
terhadap pendanaan di MGMP ini
membuat sebagian guru tidak dapat
dari
pemerintah
jadwal
kegiatan
MGMP
hadir dalam kegiatan tersebut karena
tersebut kemudian pembuatan soal
jadwal mengajar guru tersebut sama
atau materi uji lebih refresentatif
dengan
karena dibahas
jadwal
kegiatan
MGMP
di MGMP secara
tersebut dilaksanakan. Di tambah lagi
bersama oleh guru-guru sejarah yang
dengan jadwal mengajar antar sesama
menghadiri pertemuan tersebut.
guru sejarah di Pasaman Barat masing-
Dalam kegiatan MGMP masih ada
masingnya berbeda jam mengajarnya.
kekurangan atau kendala penyesuaian
Begitu juga dengan jarak tempuh dari
antara
sekolah tempat masing-masing guru
(musyawarah guru mata pelajaran)
mengajar dengan SMA N 1 Pasaman
dengan jadwal mengajar para guru di
sebagai tempat pertemuan MGMP
sekolah sering dempet, hal tersebut
kabupaten Pasaman Barat menjadi
membuat sebagian guru tidak dapat
halangan bagi sebagian guru untuk
hadir dalam kegiatan tersebut karena
mengikuti
jadwal mengajar guru tersebut sama
kegiatan
MGMP
(musyawarah guru mata pelajaran).
Berdasarkan
penulis
pembahasan
lakukan,
kesimpulan
dapat
bahwa
jadwal
dengan
kegiatan
jadwal
kegiatan
MGMP
MGMP
yang
tersebut dilaksanakan. Di tambah lagi
diambil
dengan jadwal mengajar antar sesama
guru
guru sejarah di Pasaman Barat masing-
kegiatan MGMP
masingnya berbeda jam mengajarnya.
(musyawarah guru mata pelajaran) di
Begitu juga dengan jarak tempuh dari
Pasaman Barat sangat positif serta
sekolah tempat masing-masing guru
banyak
dalam
mengajar dengan SMA N 1 Pasaman
pembelajaran
sebagai tempat pertemuan MGMP
disekolah yaitu guru sejarah bisa
kabupaten Pasaman Barat menjadi
syaring
halangan bagi sebagian guru untuk
sejarah terhadap
membantu
melaksanakan
yang
persepsi
proses
mengenai
dihadapi
kenakalan
guru
siswa
masalah-masalah
disekolah
serta
seperti
sama-sama
mencari atau memberi solusi yang
terbaik untuk memperbaiki masalah
mengikuti
kegiatan
MGMP
(musyawarah guru mata pelajaran).
DAFTAR PUSTAKA
Maleong
Lexy.
2003.
Metode
Penelitian
Kualitatif.
Bandung: Rosda Karya.
Mulyasa. E. 2006. Menjadi guru
profesioanl.
Bandung:
PT.
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono,
2006.
Penelitian.
Statistika
Bandung:
Untuk
CV.
Alvabeta.
Usman Uzer. Moh. 2007. Menjadi
Guru Profesional. Bandung:
Remaja Rosdakarya
Walgito
Bimo.
2005.
Pengantar
Psikologi Umum, Yogyakarta:
C.V. Andi Offset
Undang-undang RI Nomor 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen
Download