USUL HIBAH PENGEMBANGAN PROTOTIPE COKLAT TANPA

advertisement
Kode/Nama Rumpun Ilmu :163/Teknologi Pertanian
USUL PENELITIAN
HIBAH BERSAING
PENGEMBANGAN PROTOTIPE ALAT PENGENDALI HAMA WERENG
COKLAT TANPA PESTISIDA YANG RAMAH LINGKUNGAN DENGAN
BALING-BALING MEKANIK DAN CORONG PENYEDOT
Oleh :
Rindra Yusianto, S.Kom, MT
Dr. Ngatindriatun, MP
Wisnu Adi Prasetyanto, ST, M.Eng
NIDN : 0616017701 (Ketua)
NIDN : 0617036501 (Anggota)
NIDN : 0629107202 (Anggota)
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG
APRIL, 2013
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................................... i
Halaman Pengesahan .......................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
Ringkasan ........................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
Latar Belakang Masalah ..................................................................................................... 1
Tujuan Khusus ................................................................................................................... 2
Urgensi Penelitian .............................................................................................................. 2
Inovasi yang ditargetkan .................................................................................................... 3
Penerapan dalam Rangka Menunjang Pembangunan dan Pengembangan
Ipteks-Sosbud ..................................................................................................................... 3
BAB II TINAJUAN PUSTAKA ..................................................................................... 4
2.1 State of the Art .............................................................................................................. 4
2.2 Road Map Penelitian .................................................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 7
3.1 Bagan Alir Penelitian ................................................................................................... 7
3.2 Bagan Penelitian .......................................................................................................... 8
3.3 Luaran Per Tahun.......................................................................................................... 10
3.4 Indiaktor Capaian ......................................................................................................... 10
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .......................................................... 11
4.1 Anggaran Biaya ........................................................................................................... 11
4.2 Jadwal Penelitian .......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13
LAMPIRAN 1 : JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
LAMPIRAN 2 : DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA
LAMPIRAN 3 : SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI/PELAKSANA DAN
PEMBAGIAN TUGAS
LAMPIRAN 5 : BIODATA KETUA/ANGGOTA TIM PENELITI/PELAKSANA
LAMPIRAN 6 :SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
iii
RINGKASAN
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) tergolong hama yang sangat berbahaya bagi
tanaman padi. Hama ini sangat sulit diberantas atau dikendalikan karena memiliki
berbagai keunggulan yaitu mudah beradaptasi dan mampu membentuk biotipe baru
dengan mentransfer virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput yang daya rusaknya
lebih hebat. Hama ini juga memiliki kemampuan mempertahankan generasi yang
sangat baik. Berbagai metode telah dilakukan petani untuk mengendalikan hama
tersebut baik secara fisik dan mekanik. Namun cara-cara pengendalian tersebut
dianggap kurang efektif. Kemudian cara pengendalian hama yang lebih praktis dan
cepat mulai ditemukan yaitu secara kimiawi menggunakan pestisida. Akan tetapi
dampak yang ditimbulkan sangat banyak. Penggunaan pestisida ini juga tidak sejalan
dengan sistem pertanian organik yang digalakan pemerintah. Tak bisa dipungkiri,
bahaya pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan
pestisida yang tidak bijaksana. Oleh karena itu diperlukan suatu teknologi ramah
lingkungan yang dikembangkan untuk mengendalikan hama yang didasarkan kepada
konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan mempertimbangkan ekosistem,
stabilitas dan kesinambungan produksi. Salah satu indikator keberhasilan dalam
rancang bangun alat pengendali hama wereng coklat adalah kemampuan menekan
populasi wereng coklat sampai dengan 75% tanpa menggunakan pestisida. Target
khusus penelitian ini adalah mengembangkan prototipe alat pengendali hama wereng
coklat tanpa pestisida yang ramah lingkungan dengan baling-baling mekanik dan
corong penyedot dengan harapan mampu menekan populasi sampai dengan 75%.
Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun alat pengendali hama wereng coklat
dengan mekanik vacuum berisi dinamo 12 volt dan baling-baling kipas aluminium.
Mekanik tersebut dihubungkan dengan pipa paralon yang ujungnya diberi corong
penyedot. Dimana pada corong penyedot dipasang lampu dengan warna merah, hijau,
kuning, putih, dan biru memutar searah dengan bentuk corong. Pada ujung corong
penyedot dipasang motion sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
keberadaan/gerakan hama wereng coklat. Motion sensor secara otomatis akan
mengaktifkan tombol pada pangkal pipa paralon, lampu akan menyala dan menarik
hama wereng coklat. Apabila ada wereng yang mendekat pada lampu, maka motion
sensor akan memberikan sinyal sehingga secara otomatis dinamo akan memutar
mekanik baling-baling kipas dan menyedot udara dari luar masuk ke dalam kotak
penampung hama. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, yang
dilakukan dengan membuat sebuah prototipe yang diujicoba, pre dan post test.
Pengujian alat dilakukan di 2 lokasi yang memiliki karakteristik berbeda yaitu di
kecamatan Genuk dan Gunungpati kota Semarang. Alat dipasang di 4 titik berbeda
selama 30 hari. Berdasarkan hasil tangkapan maka akan dianalisis kapan puncak
tangkapan populasi, waktu datangnya hama imigran dan rekomendasi waktu semai
atau tanam. Hasil analisis akan digunakan untuk evaluasi dan perbaikan prototipe
sehingga dihasilkan alat pengendali hama wereng coklat ramah lingkungan yang
mampu menekan populasi sampai dengan 75% tanpa menggunakan pestisida.
iv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) tergolong hama yang sangat berbahaya bagi
tanaman padi (Syahrawati dkk, 2010). Menurut Sumiati (2011) dan Bhat (2004), hama ini telah
menjadi hama global (the very important global pest). Pada tahun 2010, selain Indonesia, hama ini
juga menyerang tanaman padi di China, Vietnam, Thailand, India, Pakistan, Malaysia, Filipina,
Jepang dan Korea. Wereng coklat merupakan hama laten yang sulit dideteksi, tetapi
keberadaannya selalu mengancam kestabilan produksi padi nasional. Menurut Baehaki (2009),
hama ini sangat sulit diberantas atau dikendalikan karena memiliki berbagai keunggulan yaitu
mudah beradaptasi dan mampu membentuk biotipe baru dengan mentransfer virus kerdil hampa
dan virus kerdil rumput yang daya rusaknya lebih hebat. Hama ini juga memiliki kemampuan
mempertahankan generasi yang sangat baik (Marheni, 2004).
Pada periode 1970-1980, luas serangan wereng coklat mencapai 2,5 juta ha. Periode 19801990, luas serangan menurun menjadi 50.000 ha, dan dalam periode 1990-2000 meningkat hingga
sekitar 200.000 ha. Pada tahun 2005 serangan wereng coklat terpusat di Jawa dengan menyerang
56.832 ha tanaman padi (Baehaki, 2009). Berbagai metode telah dilakukan petani untuk
mengendalikan hama tersebut baik secara fisik dan mekanik (Sjakoer, 2010). Selain itu juga
dilakukan pengendalian biologis dengan memanfaatkan musuh alami. Pengendalian ini dianggap
paling aman dan mampu menjaga keseimbangan ekosistem, namun dampak yang dirasakan dalam
jangka waktu yang lama (Syahrawati dkk, 2010). Cara-cara pengendalian tersebut dianggap kurang
efektif. Kemudian cara pengendalian hama yang lebih praktis dan cepat mulai dilakukan yaitu
secara kimiawi menggunakan pestisida (Caraycaray, 2004). Akan tetapi dampak yang ditimbulkan
sangat banyak (Frost, 2001). Penggunaan pestisida ini juga tidak sejalan dengan sistem pertanian
organik yang digalakan pemerintah. Bahaya pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat,
terlebih akibat penggunaan pestisida yang tidak bijaksana (Baehaki, 2009). Oleh karena itu
diperlukan suatu teknologi ramah lingkungan yang dikembangkan untuk mengendalikan hama
yang didasarkan kepada konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan mempertimbangkan
ekosistem (Baehaki, 2009). Salah satu indikator keberhasilan dalam rancang bangun alat
pengendali hama wereng coklat adalah kemampuan menekan populasi wereng coklat sampai
dengan 75% tanpa menggunakan pestisida (Baehaki, 2011).
1
1.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah pengembangan prototipe alat pengendali
hama wereng coklat tanpa pestisida yang ramah lingkungan. Alat ini dikembangkan dengan
memanfaatkan kelemahan hama tersebut yang sangat sensitif terhadap cahaya lampu. Di dalam
alat tersebut, baling-baling mekanik dan corong penyedot dirangkai dengan lampu yang
dikendalikan oleh motion sensor dan akan bekerja secara otomatis menangkap hama wereng coklat
yang mendekati lampu. Alat ini diharapkan mampu menekan populasi hama wereng coklat sampai
dengan 75% dengan mempertimbangkan 2 faktor yaitu puncak tangkapan populasi dan waktu
kedatangan hama imigran.
1.3 Urgensi Penelitian
Dalam penelitian ini, alat pengendali hama wereng coklat dirancang dengan konsep
mekanik yang ramah lingkungan, hal ini untuk mengurangi efek kimiawi yang disebabkan karena
penggunaan pestisida yang kurang bijaksana. Penangkapan dan pemusnahan hama wereng coklat
secara mekanik ini diharapkan mampu menekan populasi hama tersebut sampai dengan 75% dari
populasi yang ada.
Pengembangan prototipe dalam penelitian ini adalah merancang bangun alat pengendali
hama wereng coklat dengan mekanik vacuum berisi dinamo 12 volt dan baling-baling kipas
aluminium. Mekanik tersebut dihubungkan dengan pipa paralon yang ujungnya diberi corong
penyedot. Dimana pada corong penyedot dipasang lampu dengan warna merah, hijau, kuning,
putih dan biru memutar searah dengan bentuk corong. Pada ujung corong penyedot dipasang
motion sensor yang berfungsi untuk mendeteksi keberadaan/gerakan hama wereng coklat. Apabila
ada wereng yang mendekat pada lampu, maka motion sensor akan memberikan sinyal sehingga
secara otomatis dinamo akan memutar mekanik baling-baling kipas dan menyedot udara dari luar
masuk ke dalam kotak penampung hama.
Berdasarkan hasil tangkapan akan dianalisis kapan puncak tangkapan populasi dan waktu
datangnya hama imigran sehingga dapat direkomendasikan waktu semai atau tanam. Setelah itu
dilakukan post test yang hasilnya digunakan untuk evaluasi dan perbaikan prototipe sehingga
dihasilkan alat pengendali hama wereng coklat ramah lingkungan yang mampu menekan populasi
sampai dengan 75% tanpa menggunakan pestisida.
2
1.4 Inovasi yang ditargetkan
Inovasi pengendali hama wereng coklat dalam penelitian ini memiliki perbedaan yang
sangat mencolok dibandingkan dengan alat pengendali hama wereng coklat yang ada di pasaran
atau yang dikenal oleh masyarakat luas. Yaitu alat ini sama sekali tidak menggunakan pestisida,
namun lebih memanfaatkan kelemahan hama wereng coklat yang sangat sensitif terhadap cahaya
lampu. Pengendali hama wereng coklat yang dikembangkan secara mekanik dengan baling-baling
kipas aluminum dan corong penyedot berupa kerucut yang dikelilingi 5 buah lampu berwarna
merah, hijau, kuning, putih, dan biru pada bagian dalamnya, dimana posisi dan pengaturan warna
secara berurutan melingkar dengan 4 buah motion sensor yang memanfaatkan kesukaan hama
wereng coklat terhadap cahaya lampu. Lampu tersebut dihubungkan dengan pipa paralon
sepanjang minimal 30 cm dan maksimal 100 cm berbentuk leher angsa dengan katup penutup yang
memiliki tebal plat 1 mm dibagian tengahnya. Motion sensor berfungsi untuk mendeteksi gerakan
hama wereng coklat dan secara otomatis akan menyalakan dinamo 12 volt yang berfungsi untuk
memutar mekanik baling-baling kipas dan menyedot udara dari luar masuk ke dalam kotak
penampung hama berbentuk kotak persegi panjang yang dibagian belakangnya dipasang tabung
vacuum dan accu sebagai sumber tegangan.
1.5 Penerapan dalam Rangka Menunjang Pembangunan dan Pengembangan Ipteks-Sosbud
Cakupan pengguna yang menjadi target alat pengendali hama wereng coklat dengan balingbaling mekanik dan corong penyedot berlampu ini adalah petani padi yang selama ini
menggunakan alat penyemprot pestisida. Setelah melalui tahap evaluasi implementasi prototipe
alat pengendali hama wereng ini maka akan dilakukan perbaikan prototipe dari sisi kemasan dan
finishing produk. Termasuk didalamnya mempertimbangkan masalah ekonomis. Dimana biaya
produksi alat apabila diproduksi secara masal dengan mempertimbangkan aspek produksi dan
pemasaran maka biaya produksi bisa lebih ditekan dan pangsa pasar bisa diperluas melalui
berbagai kegiatan promosi. Kegiatan industri yang dilibatkan dalam pembuatan produk adalah
bengkel fiber, bengkel bubut, bengkel dinamo, bengkel cat dan industri perakitan (assembling)
yang semuanya melibatkan masyarakat. Bengkel-bengkel yang dikelola masyarakat nantinya akan
di integrasikan menjadi sebuah industri yang terpadu, dimana suku cadang alat ini yaitu : (1)
Baling-baling kipas aluminum; (2) paralon; (3) box fiber; (4) kotak penampung wereng; dan (5)
corong berlampu dengan motion sensor; dibuat oleh bengkel terintegrasi yang dikelola
masyarakat. Produk ini akan di branded dengan nama lokal yang di dalamnya mencakup
spesifikasi teknis dan standard operasional prosedur (SOP) penggunaan. Setelah diuji
3
kelayakannya, dengan uji mutu melalui standard SNI maka produk ini memungkinkan
dikomersialisasikan secara luas.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State of The Art
Beberapa penelitian yang terkait dengan pengendalian hama wereng coklat antara lain
penelitian yang dilakukan Baehaki (2011). Dalam penelitian yang berjudul Normalisasi dan
Pengendalian Dini Hama Wereng Coklat Pengaman Produksi Padi Nasional, dijelaskan bahwa
ledakan wereng coklat disebabkan adanya penggunaan insektisida yang diduga sudah tidak manjur
karena adanya pelemahan dosis dan konsentrasi. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan Untung (2000) yang menyatakan bahwa pengendalian hama wereng coklat yang banyak
digunakan yaitu dengan menggunakan insektisida. Efek resurjensi dari insektisida yang paling
banyak diketahui pada tanaman padi adalah wereng coklat. Pada kedua penelitian tersebut masih
menggunakan insektisida dalam pengendalian hama.
Menurut Baehaki (2009), hama wereng coklat termasuk salah satu hama yang sangat sulit
diberantas atau dikendalikan karena memiliki berbagai keunggulan yaitu mudah beradaptasi dan
mampu membentuk biotipe baru dengan mentransfer virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput
yang daya rusaknya lebih hebat. Hama ini juga memiliki kemampuan mempertahankan generasi
yang sangat baik (Marheni, 2004). Namun dalam penelitian tersebut tidak dijelaskan mekanisme
pengendalian hama yang ramah lingkungan dan mempertimbangkan ekosistem.
Dalam invensi dengan inventor Baehaki (No. Permohonan Paten : P00201000048)
dijelaskan bahwa biopestisida ini merupakan formula kering entomopatogenik Beauveria bassiana
(BB). Efektifitasnya mematikan wereng coklat mencapai 75-80% dan 96.6% wereng punggung
putih. Formula BB tahan disuhu kamar sampai 7 bulan. Biopestisida ini potensial dikembangkan
oleh industri biopestisida, terutama untuk pengembangan pertanian organik berbasis padi. Invensi
lain berjudul Biopestisida Berbahan Aktif Metarhizium Anisopliae No. Permohonan Paten
P00201000049,
dengan inventor Baehaki dijelaskan bahwa salah satu terobosan untuk
mengendalikan hama wereng coklat secara alami adalah menggunakan formula kering
Metarhizium anisopliae (Formula MA). Efektivitas entomopatogenik mematikan wereng coklat
menggunakan formula kering Metarhizium anisopliae adalah 90,9%. Biopestisida ini sangat tepat
untuk dikembangkan, karena dapat menekan populasi wereng coklat mencapai 75%. Formula MA
4
pada suhu kamar mencapai 7 bulan masa simpan. Biopestisida ini potensial dikembangkan oleh
industri biopestisida, terutama untuk pengembangan pertanian organik berbasis padi. Target
pengendalian hama dengan menekan populasi sampai dengan 75% telah dipenuhi dalam penelitian
tersebut, namun pengendalian kimiawi tetap akan berdampak negatif bagi lingkungan dan
ekosistem.
Penelitian lain yang berkenaan dengan pengendalian hama wereng coklat dilakukan oleh
Tohidin, dkk (1993) dan Herminanto, dkk (2009) yang mengkaji pemanfaatan jamur
entomopatogen Beauveria bassiana Vuill untuk pengendalian hama wereng coklat. Dalam
penelitian tersebut, pengendalian dilakukan secara alamai yaitu dengan memanfaatkan jamur
entomopatogen. Seperti diketahui dengan pengendalian secara alami ini, dampak yang dirasakan
dalam jangka waktu yang lama.
Pengembangan alat pengendali hama wereng coklat secara mekanik juga telah diteliti
sebelumnya oleh Yusianto dan Pinandita (2012), dengan menggunakan vacuum berisi balingbaling kipas aluminium bisa menekan penggunaan pestisida. Invensi dengan Nomor Pendaftaran
Paten P00201201022, inventor Rindra Yusianto dan Satria Pinandita ini dijelaskan konsep alat
pengendali hama wereng secara mekanik. Mekanik tersebut dihubungkan dengan pipa paralon
yang ujungnya diberi corong penyedot berlampu. Diujungnya dipasang motion sensor pendeteksi
gerakan hama wereng coklat. Dengan menekan tombol pada pangkal pipa, maka lampu akan
menyala dan menarik hama. Apabila ada wereng yang mendekati lampu, maka motion sensor
akan memberikan sinyal sehingga secara otomatis dinamo akan memutar mekanik baling-baling.
Dalam penelitian ini tidak membahas waktu puncak tangkapan dan waktu kedatangan hama
imigran.
Dalam penelitian ini alat pengendali hama wereng coklat dengan baling-baling mekanik
dan corong penyedot berlampu dikembangkan dengan mempertimbangkan 2 faktor yaitu waktu
puncak tangkapan populasi dan waktu kedatangan hama imigran. Sehingga pada akhirnya
dihasilkan alat pengendali hama wereng coklat ramah lingkungan yang dapat bekerja secara efektif
dan mampu menekan populasi sampai dengan 75% tanpa menggunakan pestisida.
5
2.2 Roadmap Penelitian
Kerangka Roadmap penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Penelitian pendahuluan
yang telah dilakukan
pengusul
Penelitian yang yang
direncanakan dalam
usulan ini
Arah rencana penelitian
selanjutnya
Gambar 2.1 Kerangka Roadmap Penelitian
Secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.2.1 Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan pengusul
Hasil yang sudah dicapai berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan
pengusul, diketahui bahwa wereng coklat menyukai lampu dengan warna merah, hijau, kuning,
putih, dan biru yang dipasang memutar searah dengan bentuk corong. Serangga yang dapat
tertangkap oleh alat pengendali hama antara lain wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal),
kepinding tanah (Scotinophara coarctata), penggerek batang padi (Scirpophaga incertulas) dan
kumbang Coccinella. Dalam penelitian tersebut tidak diteliti waktu puncak tangkapan populasi dan
waktu kedatangan hama imigran. Oleh sebab itu dalam penelitian ini, dilakukan pengembangan
alat pengendali hama wereng coklat dengan mempertimbangkan 2 faktor tersebut.
Berikut penelitian dan invensi pendahuluan yang sudah pernah dilakukan pengusul :
Yusianto, R. dan Ngatindriatun. 2011. Rancang Bangun Alat Pengendali Hama Wereng Coklat
Mekanik Tanpa Pestisida.
Yusianto, R. dan Kurniawan, T. 2011. Rancang Bangun Alat Tanam Benih Jagung dengan Tuas
Pengungkit dan Mekanik Pembuat Lubang.
Yusianto, R. dan Pindandita, S. 2012. Alat Pengendali Hama Wereng Coklat dengan BalingBaling Mekanik dan Corong Penyedot. No. Permohonan Paten : P00201201022
tanggal 26 November 2012.
2.2.2 Penelitian yang direncanakan dalam usulan ini
Penelitian yang direncanakan dalam usulan ini yaitu pengembangan alat pengendali hama
wereng coklat ramah lingkungan tanpa pestisida yang mampu menekan populasi sampai dengan
75% yang didahului dengan ujicoba prototipe, pre dan post test. Dalam penelitian ini, prespektif
teknologi ramah lingkungan dikembangkan untuk mengendalikan hama yang didasarkan kepada
konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan mempertimbangkan ekosistem. Selain itu,
dalam penelitian ini prototipe alat pengendali hama wereng coklat juga dirancang mampu
mengetahui waktu puncak tangkapan populasi dan waktu kedatangan hama imigran sehingga
mampu memberikan rekomendasi waktu semai atau tanam yang efektif.
6
2.2.3 Arah Rencana Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya setelah usulan ini yaitu pengembangan model pengendalian hama
wereng coklat tanpa pestisida yang mampu menekan populasi di atas 75%.
BAB III : METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, yaitu penelitian yang dilakukan
dengan membuat sebuah prototype yang diujicoba, pre dan post test.
3.1 Bagan Alir Penelitian
Pengembangan prototipe alat pengendali hama wereng coklat dalam penelitian ini dapat
dilihat pada bagan alir penelitian sebagai berikut :
Rancang Bangun Alat Pengendali Hama
Wereng Coklat Mekanik Tanpa Pestisida.
(Yusianto, R. dan Ngatindriatun. 2011)
Pengembangan
Prototipe Alat
Pengendali
Hama Wereng
Coklat tanpa
Pestisida
Ramah
Lingkungan
dengan BalingBaling Mekanik
dan Corong
Penyedot
Alat Pengendali Hama Wereng Coklat dengan
Baling-Baling Mekanik dan Corong Penyedot.
No. Permohonan Paten : P00201201022 tanggal
26 November 2012.
(Yusianto, R. dan Pindandita, S. 2012)
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian
Berdasarkan bagan alir penelitian pada Gambar 3.1 di atas dapat diketahui bahwa pada
tahun 2011, peneliti telah melakukan penelitian dengan judul Rancang Bangun Alat Pengendali
Hama Wereng Coklat Mekanik Tanpa Pestisida. Pada penelitian ini luaran yang dihasilkan adalah
alat pengendali hama wereng coklat dengan baling-baling mekanik dan corong penyedot berlampu.
Alat tidak bisa bekerja secara otomatis karena untuk pengoperasiannya masih harus menekan
tombol on/off pada pangkal pipa paralon yang terhubung dengan accu. Alat ini masih model
mobile, artinya pengoperasiannya dibawa berpindah-pindah oleh petani. Petani memegang pipa
paralon yang menghubungkan corong penyedot berlampu dan baling-baling aluminium serta kotak
penampung hama yang diletakkan di tas punggung. Penelitian tahun 2011 ini dilakukan di areal
7
persawahan Banjardowo Kecamatan Genuk Semarang. Indikator capaian adalah pada 3 kali
percobaaan, erangga yang dapat tertangkap antara lain 532 wereng coklat (Nilaparvata lugens
Stal), 147 kepinding tanah (Scotinophara coarctata), 235 penggerek batang padi (Scirpophaga
incertulas) dan 12 kumbang Coccinella.
Sedangkan pada tahun 2012, alat pengendali hama wereng coklat hasil penelitian tahun
2011 dikembangkan dengan luaran penelitian berupa penambahan motion sensor yang dilengkapi
dengan Liquid Crystal Display (LCD) yang berfungsi untuk menampilkan menu. Dengan
tambahan LCD ini, menu setting kecepatan putaran baling-baling dan kekuatan sedot corong dapat
diatur sesuai kebutuhan. Selain itu, alat pengendali hama wereng ini sudah dibuat statis dengan
diberikan stand. Uji coba baru dilakukan di skala laboratorium dengan indikator capaian adalah 3
pilihan kecepatan putar baling-baling mekanik, yaitu cepat, sedang dan lambat.
Sedangkan pada penelitian yang direncanakan dalam usulan ini yaitu pengembangan alat
pengendali hama wereng coklat ramah lingkungan tanpa pestisida yang mampu menekan populasi
sampai dengan 75% yang didahului dengan ujicoba prototipe,
pre dan post test. Prespektif
teknologi ramah lingkungan dikembangkan untuk mengendalikan hama yang didasarkan kepada
konsep PHT dengan mempertimbangkan ekosistem. Selain itu, prototipe alat pengendali hama
wereng coklat juga dirancang mampu mengetahui waktu puncak tangkapan populasi dan waktu
kedatangan hama imigran sehingga mampu memberikan rekomendasi waktu semai atau tanam
yang efektif.
3.2 Bagan Penelitian
Pengembangan prototipe alat pengendali hama wereng coklat dalam penelitian ini,
mempertimbangkan urutan prioritas berdasarkan variabel waktu kedatangan hama imigran dan
puncak tangkapan populasi. Sehingga sebelum melakukan rancang bangun, dilakukan
pengambilan data dalam bentuk kuisioner. Data-data yang diperlukan, tetap mengacu kepada hasil
analisis dan pengelompokkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap waktu kedatangan hama
imigran dan puncak tangkapan populasi. Bagan penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut
ini :
8
Permasalahan Internal
Teknologi Ramah Lingkungan
dengan konsep Pengendalian
Hama Terpadu (PHT)
Keunggulan Wereng Coklat
(Nilaparvata lugens Stal)
- mudah beradaptasi
- mampu membentuk biotipe
baru dengan mentransfer
virus kerdil hampa dan
virus kerdil rumput yang
daya rusaknya lebih hebat
- kemampuan
mempertahankan generasi
yang sangat baik
Permasalahan Eksternal
Pengendalian dan
Pemberantasan Hama
- Pengendalian dan
Pemberantasan secara
Kimiawi dengan pestisida
(Baling-Baling Mekanik, Corong
Penyedot, Lampu, Kotak
Penampung Hama, Motion Sensor)
Dampak
Permasalahan
Tidak ramah
lingkungan,
Ketidakseimbang
an ekosistem
Puncak Tangkapan Populasi
-
Waktu Puncak Tangkapan
Jumlah Tangkapan
Jenis Tangkapan Utama
Kedatangan Hama Imigran
-
Waktu Kedatangan Hama
Jumlah Tangkapan Awal
Hasil
Pengembangan
Prototipe Alat
Pengendali Hama
Wereng Coklat
tanpa Pestisida
yang Ramah
Lingkungan
dengan BalingBaling Mekanik
dan Corong
Penyedot dengan
kemampuan
menekan populasi
sampai dengan
75%
Gambar 3.2 Bagan Penelitian
Bagan penelitian pada Gambar 3.2 dijelaskan bahwa permasalahan utama adalah hama
wereng coklat yang memiliki keunggulan antara lain mudah beradaptasi, mampu membentuk
biotipe baru dengan mentransfer virus kerdil hampa dan virus kerdil rumput yang daya rusaknya
lebih hebat dan kemampuan mempertahankan generasi yang sangat baik. Selain itu pengendalian
dan pemberantasan hama wereng coklat yang disukai petani yaitu secara kimiawi, hal ini
dikarenakan cara pengendalian hama tersebut lebih praktis dan cepat. Namun hal ini berdampak
negatif yaitu tidak ramah lingkungan, berakibat pula pada ketidakseimbangan ekosistem. Sehingga
diperlukan sebuah teknologi ramah lingkungan dengan konsep PHT sebagai alat pengendali hama
wereng coklat secara mekanik dengan mempertimbangkan 2 faktor yaitu waktu puncak tangkapan
populasi dan waktu kedatangan hama imigran. Hasil akhir dari penelitian ini adalah pengembangan
prototipe alat pengendali hama wereng coklat tanpa pestisida yang ramah lingkungan dengan
baling-baling mekanik
dan corong penyedot dengan kemampuan menekan populasi sampai
dengan 75%.
9
3.3 Luaran Per tahun
Luaran per tahun dapat dilihat pada prosedur penelitian berikut ini :
Penyusunan dan
Penyebaran Kuisioner
dan Tabulasi Data
Analisis faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap puncak
tangkapan populasi dan
waktu kedatangan hama imigran
Tahun Ke-1
Rancang Bangun Prototipe
Alat Pengendali Hama
Wereng di Laboratorium
Pre Test
di Laboratorium
Ujicoba Prototipe Alat Pengendali Hama
Wereng Coklat di Obyek Penelitian
Post Test
di Laboratorium
Tahun Ke-2
Evaluasi
Publikasi dan Persiapan
PATEN
Gambar 3.3 Prosedur Penelitian
3.4 Indikator Capaian
Seperti dijelaskan pada gambar 3.3 di atas, indikator capaian pada tahun ke-1 adalah pre
test terhadap prototipe alat pengendali hama wereng coklat dengan baling-baling mekanik dan
corong penyedot yang sudah dirancang bangun di laboratorium. Hasil rancang bangun alat
pengendali hama ini didasarkan pada variabel puncak tangkapan populasi dan waktu kedatangan
hama imigran. Hal ini diperoleh dari pengolahan data hasil penyebaran kuisioner kepada petani di
10
2 lokasi di Genuk dan Gunungpati Semarang. Pre test dilakukan terhadap alat pengendali hama
wereng coklat dari sisi hardware dan software-nya
Sedangkan pada tahun ke-2, dilakukan ujicoba terhadap alat di 8 petak sawah yang menjadi
obyek penelitian. Hasil evaluasi terhadap ujicoba ini kemudian diperbaiki untuk kemudian
dilakukan post test di laboratorium. Setelah itu dievaluasi untuk pembuatan laporan dan publikasi.
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Rencana Biaya periode penelitian (bulan ke-1 sampai ke-18), rincian anggaran terlampir :
No
Jenis Pengeluaran
TAHUN 1
Bulan ke 1 s/d 09
TAHUN 2
Bulan ke 09 s/d 18
1
Pelaksana (Gaji dan Upah)
22,050,000
22,050,000
2
Peralatan
17,100,000
17,650,000
3
Bahan Material Penelitian
8,500,000
7,575,000
4
Bahan Habis Pakai (Material Penelitian)
3,875,000
2,875,000
5
Perjalanan
8,000,000
8,000,000
6
Analisis Sistem dan Data
3,750,000
3,750,000
7
Penyusunan dan penggandaan laporan
900,000
1,250,000
8
Seminar
3,500,000
3,500,000
9
Publikasi
1,500,000
1,500,000
10
bahan pustaka
2,500,000
1,000,000
11
Dokumentasi
675,000
375,000
12
Persiapan Paten Sederhana
0
2,000,000
72,350,000
71,525,000
TOTAL ANGGARAN
11
4.2 Jadwal Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kegiatan
Analisis faktor-faktor
yang berpengaruh
terhadap puncak
tangkapan populasi
dan
waktu kedatangan
hama imigran
Penyusunan
Kuisioner
Penyebaran Kuisioner
Tabulasi Data
Rancang Bangun
Prototipe di
Laboratorium
Pre Test di
Laboratorium
Evaluasi Hasil Pre
Test
Publikasi
Uji coba Prototipe di
Obyek Penelitian
Post Test di
Laboratorium
Evaluasi Hasil Post
Test
Penyempurnaan
Prototipe
Publikasi
Persiapan
Pendaftaran Paten
Tahun Ke-1
Bulan Ke
1 2 3 4
5 6 7 8 9 1
2
3
Tahun Ke-2
Bulan Ke
4
5
6
7
8
9
12
DAFTAR PUSTAKA
Baehaki, S.U. 2009. Strategi Pengendalian Hama Terpadutanaman Padi dalam Perspektif Praktek
Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices). Jurnal Inovasi Pertanian 2(1). pp :
65-78.
Baehaki, S.U. 2011. Strategi Fundamental Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat dalam
Pengamanan Produksi Padi Nasional. Jurnal Inovasi Pertanian 4(1). pp : 63-75.
Bhat, R. 2004. Improved Farmer Livelihood. ICM Edition, Bayer Crop Sci.
Caraycaray, M.D.B. 2003. More farmers use innovative chemical-free methods to control pest in
rice. Phil. Rice Newsletter 16(4).
Frost, M. 2001. Quality Criteria and Standards. Berlinickestr, Berlin, Germany. p. 113-121.
Matthias.Frost@bvl. bund.de
Herminanto, Wiyantono, Darini, S.U., Sudjarwo. 2009. Kajian Pemanfaatan Nilam dan Jamur
Entomopatogen Untuk Pengendalian Hama Wereng Coklat (Nilaparvata Iugens Stal).
Laporan Penelitian : Riset Unggulan dan Institusi. Unsoed. Purwokerto.
Marheni. 2004. Kemampuan Beberapa Predator pada Pengendalian Wereng Batang Coklat
(Nilaparvata lugens Stal.). Jurnal Natur Indonesia 6(2): pp. 84-86.
Sumiati, Ani. 2011. Pengendalian Hama Wereng Batang Coklat Pada Tanaman Padi. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi. Balai Besar Pengkajian Dan Pengembangan
Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian.
Sjakoer, NAA. 2010. Mortalitas Hama Wereng Punggung Putih Setelah dimangsa oleh Serangga
Predator (Pengamatan Visualisasi di Green House). Jurnal El-Hayah 1(2) : pp. 35-39.
Syahrawati, M. Busniah dan N. Nelly. 2010. Sosialisasi Teknik Konservasi Musuh Alami Wereng
Coklat (Nilaparvata lugens) pada Petani Perempuan. Lembaga Pengabdian kepada
Masyarakat Universitas Andalas. Padang.
Tohidin, A., T. Lisrianto, dan B.P. Machdar. 1993. Daya bunuh jamur entomopatogen Beauveria
bassiana Vuill. (Moniliales: Moniliaceae) terhadap Leptocorisa acuta Thunberg
(Hemiptera: Alydidae) di rumah kaca. hlm. 135-141. Prosiding Simposium Patologi
Serangga I. PEI Cabang Yogyakarta-Fakultas Pertanian UGM, dan Program Nasional
PHT/Bappenas.
Untung, K. 2000. Konsep pengendalian hama terpadu Indonesia. Jurnal Perlindungan Tanaman
Indonesia 6(1) : pp. 1-8.
13
Yusianto, R. dan Ngatindriatun. 2011. Rancang Bangun Alat Pengendali Hama Wereng Coklat
Mekanik Tanpa Pestisida. Laporan Penelitian : Ipteks. UDINUS. Semarang.
Yusianto, R. dan Pindandita, S. 2012. Alat Pengendali Hama Wereng Coklat dengan BalingBaling Mekanik dan Corong Penyedot. No. Permohonan Paten : P00201201022 tanggal
26 November 2012.
14
LAMPIRAN 1 : JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN
TAHUN I
1.1. Anggaran untuk pelaksana
NO.
NAMA
ALOKASI WAKTU
HARGA
SATUAN
JUMLAH
1
Rindra Yusianto, S.Kom, MT
9
950,000
8,550,000
2
Dr. Ngatindriatun, MP
9
750,000
6,750,000
3
Wisnu Adi Prasetyanto, ST., M.Eng
9
750,000
6,750,000
22,050,000
TOTAL
1.2. Anggaran untuk komponen peralatan
NO.
NAMA ALAT
KEGUNAAN
HARGA
SATUAN
HARGA
SELURUH
NYA
1
Alat penyedot vaccum dengan dinamo
12 Volt 4 buah
penyedot hama
737,500
2,950,000
2
Baling-baling kipas alumunium 4 buah
penyedot hama
295,000
1,180,000
3
Lampu Led 3Volt 20mAh 20 led x 4
buah
Penarik Hama
66,500
5,320,000
4
Adaptor 15V / 1Ah (Trafo step down 3
Ampere 15 Volt) 4 buah
Catu Daya
625,000
2,500,000
5
Dinamo 12Volt 4A 4 buah
Catu Daya
255,000
1,020,000
6
Corong Platik 4 buah
Corong Penyedot
15,000
60,000
7
Motion Sensor 4 buah
Sensor
975,000
3,900,000
8
Plat 1 mm 8 buah
Katup
10,000
80,000
9
Saklar on off 4 buah
Saklar
Penghubung Corong
Penyedot dan
Mekanik
7,500
30,000
15,000
60,000
10
Pipa Paralon Plastik 4 m 4 buah
17,100,000
TOTAL
1.3. Anggaran untuk bahan (material penelitian)
NO.
NAMA ALAT
KEGUNAAN
1
Kertas A4 7 rim
Surat menyurat dan
laporan
2
Tinta printer 3 buah
3
HARGA
SATUAN
HARGA
SELURUH
NYA
39,000
273,000
Mencetak laporan
225,000
675,000
LCD 7 1/2 matrik 4 buah
Display Menu
350,000
1,400,000
4
Box Penampung Hama 4 buah
35,000
140,000
5
Knee Plastik 4 bulan
Penampung Hama
Penyambung
Paralon
3,000
12,000
6
Stand Besi Las 4 buah
1,500,000
6,000,000
TOTAL
Stand Alat
8,500,000
15
1.4. Anggaran untuk bahan habis pakai (material penelitian)
NO.
NAMA ALAT
1
Tas Plastik Penampung 16 buah
2
Lem Paralon 10 buah
3
KEGUNAAN
HARGA
SATUAN
HARGA
SELURUH
NYA
115,000
1,840,000
15,000
150,000
Kabel Power 16 buah
Penampung Hama
Penyambung
Paralon
Power
60,000
960,000
4
Solder
Perlengkapan Alat
275,000
275,000
5
Mur, Baut, Paku
Perlengkapan Alat
500,000
500,000
6
Gergaji Besi termasuk Pegangan
Pemotong
150,000
150,000
3,875,000
TOTAL
1.5. Anggaran untuk perjalanan
NO.
NAMA ALAT
1
transportasi lokal
2
trasportasi nara sumber 3 orang
KEGUNAAN
bahan penelitian
seminar
pengendalian hama
HARGA
SATUAN
HARGA
SELURUH
NYA
3,500,000
3,500,000
1,500,000
4,500,000
8,000,000
TOTAL
1.6. Pengeluaran lainnya
NO.
NAMA ALAT
HARGA
SELURUH
NYA
1
analisis sistem dan data
2
Penyusunan & penggandaan laporan
3
Seminar
3,500,000
4
Publikasi
1,500,000
5
bahan pustaka
2,500,000
6
Dokumentasi
TOTAL
TOTAL PENGELUARAN TAHUN KE 1 ADALAH
3,750,000
900,000
675,000
12,825,000
72,350,000
16
TAHUN II
1.1. Anggaran untuk pelaksana
NO.
NAMA
ALOKASI WAKTU
HARGA
SATUAN
JUMLAH
1
Rindra Yusianto, S.Kom, MT
9
950,000
8,550,000
2
Dr. Ngatindriatun, MP
9
750,000
6,750,000
3
Wisnu Adi Prasetyanto, ST., M.Eng
9
750,000
6,750,000
22,050,000
TOTAL
1.2. Anggaran untuk komponen peralatan
NO.
NAMA ALAT
KEGUNAAN
HARGA
SATUAN
HARGA
SELURUH
NYA
1
Baling-baling kipas alumunium 4 buah
penyedot hama
295,000
1,180,000
2
Lampu Led 3Volt 20mAh 20 led x 2
Penarik Hama
66,500
2,660,000
3
Adaptor 15V / 1Ah (Trafo step down 3
Ampere 15 Volt) 4 buah
Catu Daya
625,000
2,500,000
4
Dinamo 12Volt 4A 4 buah
Catu Daya
252,500
1,010,000
5
Motion Sensor 8 buah
Sensor
975,000
7,800,000
6
Sensor Arah Angin 4 buah
Sensor
625,000
2,500,000
17,650,000
TOTAL
1.3. Anggaran untuk bahan (material penelitian)
NO.
NAMA ALAT
KEGUNAAN
1
Kertas A4 7 rim
Surat menyurat dan
laporan
2
Tinta printer 3 buah
3
4
HARGA
SATUAN
HARGA
SELURUH
NYA
39,000
273,000
Mencetak laporan
225,000
675,000
Dudukan Besi Berputar
Perlengkapan Alat
27,000
27,000
Stand Besi Berputar dengan Sensor
Arah Angin 4 buah
Stand Alat
1,650,000
6,600,000
TOTAL
7,575,000
17
1.4. Anggaran untuk bahan habis pakai (material penelitian)
NO.
NAMA ALAT
KEGUNAAN
HARGA
SATUAN
HARGA
SELURUH
NYA
1
Tas Plastik Penampung 16 buah
Penampung Hama
115,000
1,840,000
2
Pengelasan Besi
Las
110,000
110,000
3
Solder
Perlengkapan Alat
275,000
275,000
4
Mur, Baut, Paku
Perlengkapan Alat
500,000
500,000
5
Gergaji Besi termasuk Pegangan
Pemotong
150,000
150,000
2,875,000
TOTAL
1.5. Anggaran untuk perjalanan
NO.
NAMA ALAT
1
transportasi lokal
2
trasportasi nara sumber 3 orang
KEGUNAAN
bahan penelitian
seminar pengendalian
hama
HARGA
SATUAN
HARGA
SELURUH
NYA
3,500,000
3,500,000
1,500,000
4,500,000
8,000,000
TOTAL
1.6. Pengeluaran lainnya
NO.
1
NAMA ALAT
HARGA
SELURUH
NYA
3,750,000
3
analisis sistem dan data
Penyusunan dan penggandaan
laporan
Seminar
4
Publikasi
1,500,000
5
bahan pustaka
1,000,000
6
Dokumentasi
7
Persiapan Paten Sederhana
2
TOTAL
TOTAL PENGELUARAN TAHUN KE 2 ADALAH
1,250,000
3,500,000
375,000
2,000,000
13,375,000
71,525,000
18
LAMPIRAN 2 : DUKUNGAN SARANA PRASARANA
1. Dukungan aktif yang sedang berjalan
a.
Dukungan dana penelitian
Dukungan dana dari sumber lain dari Universitas Dian Nuswantoro sebesar Rp. 3.500.000,dengan nomor kontrak penelitian 023/UDN-LP2M/I/2013.
b. Penelitian dosen dan mahasiswa, seminar dan publikasi
Peneliti telah melakukan penelitian teknologi pertanian sebanyak 3 kali dengan dukungan
dana dari LP2M UDINUS tahun 2010 dan 2011 (Penelitian IPTEKS), DIKTI tahun 2011
(Bantuan Penelitian Unggulan Berpotensi HKI), DIKTI tahun 2012 (Bantuan Pendaftaran
Paten Unggulan Berpotensi HKI). Dalam setiap penelitian, peneliti melibatkan mahasiswa
sebagai tenaga teknis. Publikasi hasil penelitian dilakukan pada berbagai seminar nasional
antara lain Seminar Nasional RAPI X 2011 UMS Surakarta, Seminar Nasional SEMANTIK
2012 UDINUS Semarang dan Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2011 UNWAHAS
Semarang. Selain itu juga dipublikasikan diberbagai jurnal ilmiah nasional seperti
Technoscience terbitan Fakultas Teknik UDINUS.
2. Dukungan yang sedang dalam tahap pertimbangan
Dukungan dari Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pertanian Kota Semarang dan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah.
3. Sarana pendukung
NO
LABORATORIUM
KEMAMPUAN
PENUNJANG
PENELITIAN
1
Lab. Instrumentasi
2
3
Lab. Simulasi dan Pemodelan
Lab. Komputer
4
Bengkel Produksi
Instrumentasi dan
Kontrol, Digital dan
Analog
Simulasi
Bandwith 17 Giga
Byte, 20 komputer
Las dan Produksi
50%
30%
10%
10%
19
LAMPIRAN 3 : SUSUNAN
ORGANISASI
TIM
PENELITI/PELAKSANA
DAN
PEMBAGIAN TUGAS
TIM PENELITI
No Nama/NIDN
1
2
3
Alokasi Uraian Tugas
Waktu
(jam/
minggu)
Rindra Yusianto, S.Kom, UDINUS Teknik
8
Mengkoordinasi semua
MT
Industri
kegiatan penelitian,
NIDN : 0616017701
Menyusun Kuisioner,
Merancang Prototipe,
Ujicoba prototipe, Pre dan
Post Test, evaluasi,
menyusun draft publikasi,
menyusun draft deskripsi
paten
Dr. Ngatindriatun, MP
UDINUS Manajemen
7
Menganalisis Kebiasaan
NIDN : 0617036501
Pertanian
Hama Wereng Coklat,
Menyusun Kuisioner,
Tabulasi Data, Merancang
Prototipe, Ujicoba
prototipe di obyek
penelitian, menyusun draft
publikasi
Wisnu Adi Prasetyanto, UDINUS Elektro
7
Membuat dan membangun
ST, M.Eng
Instrumenta
prototipe alat pengendali
NIDN : 0629107202
si
hama wereng coklat,
evaluasi prototipe,
perbaikan dan
penyempurnaan prototipe
TIM PELAKSANA
No Nama
1
Sariayu Wulandari
2
Jaka Prasetya
3
Irma Puspitasari
Instansi
Asal
Bidang
Ilmu
Instansi
Asal
Bidang
Ilmu
Alokasi Uraian Tugas
Waktu
(jam/
minggu)
UDINUS Elektro
4
Optimasi motion sensor dan
Instrumenta
mekanik penggerak
si
UDINUS Kesehatan
4
Analisis efek pestisida, uji
Lingkungan
beda penggunaan pestisida
dibandingkan prototipe
tanpa pestisida, post test
UDINUS Statistik
2
Pengambilan Data, Tabulasi
Data
20
LAMPIRAN 5 : BIODATA KETUA/ANGGOTA TIM PENELITI/PELAKSANA
BIODATA KETUA PENELITI
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Rindra Yusianto, S.Kom, MT
2
Jenis Kelamin
L
3
Jabatan Fungsional
Lektor
4
NIK
0686111999183
5
NIDN
0616017701
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Banyumas, 16 Januari 1977
7
E-mail
[email protected]
8
No. Telepon/HP
(024)76586449/085740650190
9
Alamat Kantor
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
10
Nomor Telepon/Faks
(024)3517261/(024)3569684
11
Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 = 21 orang; S-2= 0 orang; S-3= 0 orang
Mata Kuliah Yang Diampu
1.
2.
3.
4.
12
Design for Manufacturing
Sistem Informasi Manufaktur
Enterprises Resource Planning
Metodologi Penelitian
B. Riwayat Pendidikan
S-1
Universitas Dian
Nuswantoro
Bidang Ilmu
Sistem Informasi
Tahun Masuk-Lulus
1998-2001
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Rancang Bangun
Jaringan Internet
Murah untuk
Mendukung
Kurikulum Berbasis
Kompetensi
Nama Pembimbing/Promotor 1. Dr. Agus Prayitno
2. Edi Faisal, M.Kom
Nama Perguruan Tinggi
S-2
Universitas Islam
Indonesia
Teknik Industri
2007-2009
Rancang Bangun
Teknologi RFID
untuk Optimalisasi
Stok dalam Rantai
Pasok di
Supermarket
Prof. Hari Purnomo
-
S-3
-
21
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No
Pendanaan
Tahun
Judul Penelitian
Sumber
1
2010
LP2M UDINUS
2
2011
3
2011
4
2012
Rancang Bangun Software Suluh
Tani sebagai Pengganti Petugas
Penyuluh Pertanian dalam Upaya
Peningkatan Produktivitas
Pertanian
Rancang Bangun Teknologi RFID
untuk Optimalisasi Stok dalam
Rantai Pasok pada Sistem
Distribusi Barang
Rancang Bangun Alat Tanam
Benih Jagung dengan Tuas
Pengungkit dan Mekanik Pembuat
Lubang
Alat Pengendali Hama Wereng
Coklat dengan Baling-Baling
Mekanik dan Corong Penyedot
DIKTI
Jml
(Juta Rp)
5
60
Bantuan Penelitian
UBER-HKI,
DIKTI
12,5
Bantuan Pendaftaran
Paten UBER-HKI,
DIKTI
7,5
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No
1
Tahun
2011
Pendanaan
Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Sumber
Ipteks Bagi Masyarakat
Kelompom Tani Banjardowo
Genuk
Pengabdian
Masyarakat,
LP2M UDINUS
Jml
(Juta Rp)
3
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No
1
2
3
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Rancang Bangun Protoype Teknologi RFID
untuk Optimalisasi Stok pada Rantai Pasok
di Supermarket
Rancang Bangun Software “Suluh Tani”
sebagai Pengganti Petugas Penyuluh
Pertanian dalam Upaya Peningkatan
Produktivitas Pertanian
Implementasi Teknologi RFID dalam
Perencanaan dan Penggendalian Persediaan
Sistem Distribusi Barang
IPTEK-KOM
HIMSYATECH
TECHNOSCIENCE
Volume/
Nomor/Tahun
Vol. 11 No. 2
Desember
2009
Vol. 1 No. 6
Januari 2010
Vol. 4 No. 2
Oktober 2011
22
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No
1
Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar
2nd APTECS 2010
2
Seminar Nasional Sains
dan Teknologi ke-3
3
Seminar Nasional
Teknologi Informasi dan
Komunikasi Terapan 2012
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat
Implementation of RFID
Technology in Inventory Control
Rancang Bangun Prototipe Alat
Tanam Benih Jagung Ergonomis
dengan Tuas Pengungkit dan
Mekanik Pembuat Lubang untuk
Meningkatkan Kapasitas Tanam
Pengembangan Prototipe Alat
Tanam Benih Jagung dengan
Tuas Pengungkit
21-22 Desember
2010, ITS Surabaya
3 Juli 2012, Fakultas
Teknik Universitas
Wahid Hasyim
Semarang
23 Juni 2013,
Universitas Dian
Nuswantoro
Semarang
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul Buku
Tahun
1
Computer Worm – Belajar Membuat
Worm Mulai dari Nol
Virus Komputer Teori dan Praktek
2008
Jumlah
Halaman
201
2009
205
2
Penerbit
Neomedia
Semarang
Graha Ilmu
Yogyakarta
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No
1
2
Judul/Tema HKI
Alat Tanam Benih Jagung dengan Tuas
Pengungkit dan Mekanik Pembuat
Lubang
Alat Pengendali Hama Wereng Coklat
dengan Baling-Baling Mekanik dan
Corong Penyedot
Tahun Jenis
2011
Paten
Nomor P/ID
P00201100886
2012
P00201201022
Paten
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5
No
Judul/Tema/jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang diterapkan
Tahun Tempat
penempatan
Respon
Masyarakat
23
24
BIODATA ANGGOTA PENELITI
a. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Dr. Ngatindriatun, MP
2
Jenis Kelamin
P
3
Jabatan Fungsional
Lektor Kepala
4
NIK
0686111993044
5
NIDN
0617036501
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Semarang, 17 Maret 1965
7
E-mail
[email protected]
8
No. Telepon/HP
081914668912
9
Alamat Kantor
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
10
Nomor Telepon/Faks
(024)3517261/(024)3569684
11
Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 = 151 orang; S-2= 5 orang; S-3= 0 orang
12
Mata Kuliah Yang Diampu
1. Statistik
2. Riset Operasional
3. Manajemen Operasi
b. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama
Pembimbing/Promotor
S-1
Universitas Widya
Gama
Manajemen
1983-1988
Pengendalian
Persediaan Barang
Jadi untuk
Meningkatkan
Rentabilitas pada
Perusahaan pada
Perusahaan Gelas
PT. Kanigara
Gelas Ind. Ltd
Semarang
Drs. Rustam
Effendy
S-2
Universitas
Padjadjaran
Pertanian
1989-1993
Pengaruh
Penggunaan Bibit
Sapi Perah Impor
terhadap Efisiensi
Penggunaan factor
Produksi dan
Pendapatan
Peternak Sapi Perah
di Kec. Ungaran
Kab. Semarang
Prof. Dr. Ir. Rasjid
Sukarja
S-3
Universitas
Diponegoro
Ilmu Ekonomi
2010-2012
Model
Pemberdayaan
Petani dalam
Penggunaan
Pestisida pada
Tanaman Bawang
Merah di
Kabupaten Brebes
Jawa Tengah
1. Prof.Dr. Indah
Susilowati,
MSc., Ph.D
2. Prof.Drs.
Waridin, MS.,
Ph.D
25
c. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No
Pendanaan
Tahun
Judul Penelitian
Sumber
1
2010
Ipteks,
LP2M UDINUS
2
2011
3
2012
Evaluasi Ekonomi Biaya
Kesehatan Akibat Penggunaan
Pestisida Kimia di Kabupaten
Brebes Jawa Tengah
Rancang Bangun Alat Tanam
Benih Jagung dengan Tuas
Pengungkit dan Mekanik Pembuat
Lubang
Model Adaptasi dan Mitigasi
Penanggulangan Penggunaan
Pestisida Kimia pada Usaha Tani
Bawang Merah : Suatu Kaji
Tindak di Sulawesi Tengah
Jml
(Juta Rp)
5,25
Bantuan Penelitian
UBER-HKI,
DIKTI
12,5
DIKTI
132
d. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No
1
Tahun
2012
Pendanaan
Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Sumber
Penyuluhan Analisis Usaha Tani
Bawang Merah di Kabupaten
Kendal
Pengabdian
Masyarakat,
LP2M UDINUS
Jml
(Juta Rp)
2,5
e. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
1
Efisiensi Relatif Perguruan Tinggi Negeri di
Indonesia: Pendekatan Data Envelopment
Analysis (DEA)
Jurnal Manajemen
Teori dan Terapan
2
Ffisiensi Produksi Industri Skala Kecil Batik
Semarang: Pendekatan Fungsi Produksi
Frontier Stokastik
Jurnal Manajemen
Teori dan Terapan
Volume/
Nomor/Tahun
Vol. 1 No. 3
Desember
2009
Vol. 4 No. 1
April 2011
26
27
BIODATA ANGGOTA PENELITI
a. Identitas Diri
1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Wisnu Adi Prasetyanto, ST, M.Eng
2
Jenis Kelamin
L
3
Jabatan Fungsional
Lektor
4
NIK
0686112000201
5
NIDN
0629107202
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Semarang, 29 Oktober 1972
7
E-mail
[email protected]
8
No. Telepon/HP
(024)7602809/0811275768
9
Alamat Kantor
Jl. Nakula I No. 5-11 Semarang 50131
10
Nomor Telepon/Faks
(024)3517261/(024)3569684
11
Lulusan yang Telah Dihasilkan
S-1 = 51 orang; S-2= 0 orang; S-3= 0 orang
Mata Kuliah Yang Diampu
1.
2.
3.
4.
12
Pengantar Rangkaian Elektrik
Mikroprosesor
Rangkaian Logika
Mikrokontroler
b. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor
S-1
ITN Malang
Teknik Elektro
1991-1997
Aplikasi
Mikrokontroller 8031
sebagai Pengatur
Sistem Keamanan
Gedung Bertingkat
Ir. Poerwanto, MS
S-2
UGM Yogyakarta
Elektro Instrumentasi
2006-2008
Akuisisi Suhu
Berbasis USB
menggunakan sensor
Inframerah
Thermopile pada
terapi Hipertermia
1. Prof. Dr. Ir.
Thomas Sri
Widodo, DEA
2. Prof. Dr. dr.
Maesadji
Tjokronagoro,
Sp.Rad(K)Onk
-
S-3
28
c. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No
Pendanaan
Tahun
Judul Penelitian
Sumber
1
2010
Ipteks,
LP2M UDINUS
2
2011
3
2012
Rancang Bangun Software Suluh
Tani sebagai Pengganti Petugas
Penyuluh Pertanian dalam Upaya
Peningkatan Produktivitas
Pertanian
Rancang Bangun Teknologi RFID
untuk Optimalisasi Stok dalam
Rantai Pasok pada Sistem
Distribusi Barang
Efisiensi Pemakaian Listrik
Rumah Tinggal dan Perhitungan
Reduksi Emisi CO2 dari
Penghematan Konsumen Energi
Listrik sebagai Solusi Krisis
Energi dan Global Warming
Jml
(Juta Rp)
5
DIKTI
60
Ipteks,
LP2M UDINUS
4
d. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No
Tahun
Judul Pengabdian kepada
Masyarakat
Sumber
Pendanaan
Jml
(Juta Rp)
e. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No
1
2
Judul Artikel Ilmiah
Nama Jurnal
Rancang Bangun Alat Ukur Kadar
Haemoglobin, Kadar Glukosa dan
Kandungan Oksigen dalam darah Manusia
secara Non Inasive dilengkapi Tensimeter
Digital dan Pengatur Suhu
Rancang Bangun Alat Ukur Tinggi Badan
Bayi Berbasis Microcontroller ATMEGA
8535
Technoscience
Technoscience
Volume/
Nomor/Tahun
Vo. 4 No. 2
Oktober 2010
Vol. 5 No. 1
Mei 2011
29
30
31
Download