plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP
JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh
SUSANA OSIANA VEGAS
NIM:111434003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP
JOANNES BOSCO YOGYAKARTA PADA MATERI PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh
SUSANA OSIANA VEGAS
NIM:111434003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu membimbing dan
menolong aku adalam setiap langkah hidupku
Papa Martinus Pega dan Mama Maria Yulia Miaty tercinta, yang tanpa
lelah berdoa, membantu, dan mendukung aku. Ku persembahkan karya
ku ini sebagai salah satu tanggung jawabku sebagai seseorang anak yang
selalu ingin membuat kalian bahagia
Kedua adiku tercinta Fransiska Verawati Vegas dan Pertasia Karolina
Vegas, yang selalu mendoakan dan mendukung aku.
Semua keluarga besarku yang terus mendukung dan mendoakan aku
Kekasih hatiku Virgilius R Seto Se yang selalu mendukung, mendoakan,
dan membantuku dalam kesusahan
Teman-teman Virion 2011 yang selalu membantuku dalam perkuliahan
dari semester satu sampai semester delapan
Almamater tercinta Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Apakah saya gagal atau sukses bukanlah hasil perbuatan orang lain.
Sayalah yang menjadi pendorong diri sendiri
- Elaine Maxwell
Serahkanlah perbuatanmu pada TUHAN maka terlaksanalah segala
rencanamu
- Amsal 16:3
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP JOANNES
BOSCO YOGAKARTA PADA MATERI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Susana Osiana Vegas
Universitas Sanata Dharma
2015
Berdasarkan hasil observasi didapatkan berbagai masalah pada siswa kelas
VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta seperti nilai rata-rata kelas hanya 58,00
sehingga belum mencapai standar KKM, selain itu sikap dan motivasi siswa
dalam mengikuti pembelajaran tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco
Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian
dilaksanakan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dengan
subjek penelitian 29 siswa kelas VIII E. Komponen pengumpulan data berasal
dari hasil penilaian pretest, postest, lembar observasi, dan kuesioner. Penelitian ini
terbagi atas dua siklus, yaitu siklus I dengan dua kali pertemuan dan siklus II
dengan dua kali pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat
dari rata-rata 73,81 pada siklus I menjadi 83,1 pada siklus II sedangkan persentase
siswa yang mencapai nilai KKM meningkat dari 58,62 % menjadi 100 %. Hasil
belajar siswa aspek afektif meningkat dari 38 % pada siklus I naik menjadi 100 %
pada siklus II. Dan rata-rata motivasi siswa pada siklus I 34 % naik menjadi 100
% pada siklus II. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai
telah memenuhi target yakni 80 untuk nilai rata-rata, 75 % untuk ketuntasan
KKM, 70 % untuk nilai afektif siswa dan 80 % untuk motivasi minimal baik.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa
secara kognitif maupun afektif Pada materi pertumbuhan dan perkembangan.
Kata kunci: motivasi, kognitif, afektif, Numbered Heads Together.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION COOPERATIVE LEARNING METHOD,
NUMBERED HEADS TOGETHER TYPE TO IMPROVE THE LEARNING
OUTCOMES AND STUDENTS INTEREST IN THE SUBJECT MATTER OF
GROW AND GROWTH OF JOANNES BOSCO JUNIOR HIGH SCHOOL
YOGYAKARTA GRADE VIII CLASS E
Susana Osiana Vegas
Universitas Sanata Dharma
2015
Based on the observation in science 8th grade section E class of Joanes
Bosco Yogyakarta, the researcher found that the class average score was 58,00
that did not achieve the passing grade score. Student behavior and motivation in
class were far from the stundent learning expectation. Therefore, this research
aims to develop student’s motivation and achievements in grown and growth
lesson materials in science 8th grade section E class of Joannes Bosco
Yogyakarta through the usage of cooperative learning method Numbered Heads
Together type.
This research was held in Joannes Bosco Yogyakarta in 2014/2015
academic yaer the subject of this research was 29 students in the science 8th
grade section E class. The data was collected from pretest and posttest grading
results, observation worksheets, and questionnaire filled-in form. There were two
phases of this research, two meeting in the first phase and two meeting in the
second phase.
Based on the result, the cognitive aspect class average developed from
73,81 in the first phase to 83,1 in the second phase meanwhile , the students
percentage that got the passing grade increased from 58,62 % to 100 %. The
students affective achievement aspect class increased from 38 % in the first phase
to 100 % in the second phase. The students motivation average developed from 34
% in the first phase to 100 % in the second phase. He data said that the indicator
achieved the target from the beginning: 80 as a class average score, 75 %
students passed the passing grade, 70 % as students affective grade, and 80 % as
the satisfactory level of students motivation. Based on the research, the
conclusion is the Cooperative Learning Method Numbered Heads Together Type
can develop students motivation and achievements in cognitive and affective
aspects of students learning in the subjet matter of grow and growth
Keyword: Motivation, Cognitive, Affective, Numbered Heads Together.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan
Bunda Maria atas berkat, rahmat, dan bimbinganNya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian penelitian dan penyusunan skripsi
dengan judul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII E SMP Joanes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan
perkembangan”.
Adapun penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, di program studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma. Dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi
ini, penulis menyadari keterlibatan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph. D, selaku Rektor Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta
2. Bapak Rohandi, Ph. D, selaku Dekan FKIP dan Bapak Dr. Marcellinus
Andy Rudhito, S. Pd, selaku Ketua Jurusan JPMIPA Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis
3. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M For, Sc, selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Biologi yang telah memberikan motivasi dan dorongan
kepada penulis selama penulis penempuh studi di Universitas Sanata
Dharma.
4. Ibu Ika Yuli Listyarini, M. Pd, selaku dosen pembimbing penulis yang
telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan,
dan arahan dengan sabar dan teliti kepada penulis selama penyusunan dan
penyelesaian skripsi.
5. Segenap dosen program studi Pendidikan Biologi yang dengan tulus dan
segenap hati membagikan ilmu kepada penulis selaku generasi muda.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6. Para karyawan dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
7. Ibu Ag. Nuranisah Safriatun, S. Ag, selaku kepala SMP Joannes Bosco
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
8. Bapak Heri, selaku guru IPA di SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang
telah banyak membantu memberikan arahan kepada penulis selama
pelaksanaan penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
9. Segenap guru dan karyawan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta, yang
telah membantu penulis ketika melaksanakan sehingga dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
10. Siswa siswi kelas VIII E SMP Joanes Bosco Yogyakarta, selaku obyek
dalam penelitian ini, yang telah membantu dan berpartisipasi selama
pelaksanaan penelitian.
11. Siswa-siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta
12. Kedua orang tua tercinta, papa Martinus Pega dan mama Maria Yulia
Miaty yang selalu mendoakan penulis, memberikan cinta dan kasih sayang
yang sangat berlimpah kepada penulis, serta selalu memberikan dukungan
baik secara finansial maupun moral.
13. Kedua adik tercinta Fransiska Verawati Vegas dan Petrasia Karolina
Vegas yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis.
14. Kekasih hatiku Virgilius R Seto Se, yang selalu mendoakan, memotivasi,
mendukung selama proses pelaksanaan penelitian.
15. Seluruh keluarga besar di Ende-Flores- NTT yang telah mendukung baik
secara finansial maupun moral.
16. Sahabat-sahabat tercinta; Efran, Mistycha, Aty, Vian, Yongki, Rocker,
Misel, Dora, Manto, Erik, Bucho, Mona, Charol, Wiwin, dan si kecil
Godwin yang selalu mendoakan dan mendukung penulis selama proses
perkuliahan.
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................................................... vii
ABSTRAK……………………………………………………………………...viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A.
Latar Belakang ........................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah...................................................................................... 5
C.
Batasan Masalah ........................................................................................ 5
D.
Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
E.
Hipotesis ...................................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 9
A.
Belajar ......................................................................................................... 9
B.
Pembelajaraan Kooperatif ...................................................................... 10
C.
Model Pembelajaran Tipe Numbered Heads Together ......................... 13
D.
Motivasi Belajar ....................................................................................... 18
E.
Hasil Belajar ............................................................................................. 25
F. Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan ................................................ 33
G.
Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................................ 34
H.
Kerangka Berpikir ................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 37
A.
Jenis Penelitian ......................................................................................... 37
B.
Setting Penelitian...................................................................................... 37
C.
Rancangan Penelitian .............................................................................. 38
D.
Instrumen Penelitian ................................................................................ 44
E.
Analisis Data ............................................................................................. 47
F. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 53
A.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 53
B.
Hasil Penelitian dan Analisis Data ......................................................... 81
C.
Pembahasan .............................................................................................. 87
D.
Keterbatasan Atau Hambatan Saat Penelitiaan ................................... 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 100
A.
Kesimpulan ............................................................................................. 100
B.
Saran ....................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 102
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 2. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Awal ................................................... 47
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Akhir .................................................... 47
Tabel 3.4 Kategori Persentase Hasil Observasi Aspek Afektif............................. 50
Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan .......................................................................... 52
Tabel 4.1. Hasil Nilai Postest Siklus I................................................................... 81
Tabel 4.2. Hasil Nilai Postest Siklus I I ............................................................... 82
Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa Pertemuan 1...................................................... 83
Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa Pertemuan 2...................................................... 83
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 3 ....................................... 84
Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 4 ....................................... 85
Tabel 4..7 Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Awal Siswa ................... 86
Tabel 4.8 Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Akhir Siswa .................... 87
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir .................................................................. 36
Gambar 3.1 Desain Penelitian Menurut Kemmis dan Mc Taggart ....................... 38
Gambar 4.1 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Pretest ......................................... 59
Gambar 4.2 Siswa Sedang Melakukan Percobaan Perkecambahan ...................... 60
Gambar 4.3 Siswa Sedang Diskusi Mengerjakan LKS Dalam Kelompok ........... 64
Gambar 4.4 Siswa Sedang Mengerjakan Postest I ................................................ 66
Gambar 4.5 Siswa Sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS .................................... 73
Gambar 4.6 Siswa Sedang Menjawab Sesuai Dengan Nomor Undian Soal........ 77
Gambar 4.7 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Postest II ...................................... 80
Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa .............. 89
Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Motivasi Siswa Melalui Hasil Observasi .......... 92
Gambar 4. 9 Grafik Peningkatan Rata-Rata Skor Dan Persentasi Motivasi Belajar
Siswa ..................................................................................................................... 93
Gambar 4.10. Grafik Motivasi Belajar Siswa Hasil Lembar Kuesioner ............... 95
Gambar 4.11. Grafik Persentase Motivasi Belajar Sebelum Dan Sesudah
Penelitian Hasil Lembar Kuesioner ...................................................................... 96
xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ............................................................................................ 106
Lampiran 2. RPP Siklus I .................................................................................... 108
Lampiran 3. RPP Siklus II .................................................................................. 115
Lampiran 4: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1 .................................................. 122
Lampiran 5: Tabel Pengamatan LKS Pertemuan 1 ............................................. 124
Lampiran 6: Contoh Jawaban LKS Pertemuan 1 ................................................ 125
Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2 .................................................. 127
Lampiran 8: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 2 .................................................. 129
Lampiran 9: Contoh Jawaban Siswa LKS Pertemuan 2 ..................................... 132
Lampiran 10: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 3 ................................................ 134
Lampiran 11: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 3 ................................................ 136
Lampiran 12: Contoh Jawaban LKS Pertemuan 3 .............................................. 139
Lampiran 13: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 4 ................................................ 143
Lampiran 14: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 4 ................................................ 144
Lampiran 15: Contoh Jawaban Lks Pertemuan 4 ............................................... 148
Lampiran 16: Kisi-Kisi Soal Pretes .................................................................... 150
Lampiran 17: Soal Pretes .................................................................................... 151
Lampiran 18: Kunci Jawaban Pretes ................................................................... 157
Lampiran 19: Contoh Jawaban Pretset Siswa ..................................................... 158
Lampiran 20: Kisi-Kisi Postest Siklus I .............................................................. 168
Lampiran 21: Soal Postest Siklus I ..................................................................... 169
Lampiran 22: Kunci Jawaban Postest Siklus I .................................................... 174
Lampiran 23: Contoh Jawaban Postest Siklus I ................................................. 177
Lampiran 24: Kisi-Kisi Soal Postest Siklus II .................................................... 187
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 25: Soal Postest Siklus II .................................................................... 188
Lampiran 26: Kunci jawaban postest siklus II .................................................... 192
Lampiran 27: Contoh Hasil Postes II .................................................................. 194
Lampiran 28: Pedoman Skoring.......................................................................... 202
Lampiran 29: Handout Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan ...................... 205
Lampiran 30: Rubrik Skor Lembar Observasi Siswa ......................................... 219
Lampiran 31: Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................. 221
Lampiran 32: Contoh Hasil Lembar Observasi Siklus I ..................................... 223
Lampiran 33: Lembar Observasi Siswa Siklus II ............................................... 227
Lampiran 34: Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus II....................................... 229
Lampiran 35: Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Awal Dan Motivasi Akhir ............ 233
Lampiran 36: Kuesioner Motivasi Awal ............................................................. 234
Lampiran 37: Contoh Hasil Lembar Motivasi Awal........................................... 236
Lampiran 38: Kuesioner Motivasi Akhir ............................................................ 238
Lampiran 39: Contoh Hasil Lembar Motivasi Akhir Siswa ............................... 241
Lampiran 40: Daftar Nilai LKS Siklus I Dan Siklus II ....................................... 247
Lampiran 41: Daftar Nilai Postest Siklus I ......................................................... 248
Lampiran 42: Daftar Nilai Postest Siklus II ........................................................ 249
Lampiran 43: Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus I ....................................... 250
Lampiran 44: Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus II ...................................... 251
Lampiran 45: Perhitungan Motivasi Awal Siswa ............................................... 252
Lampiran 46: Perhitungan Motivasi Akhir Siswa............................................... 253
xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru
sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan hanya sekedar penyampai
materi saja, tetapi lebih sebagai fasilitator pembelajaran. Sebagai pengatur
sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah yang mengarahkan
bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan. Karena itu guru harus dapat
membuat suatu pengajaran menjadi lebih efektif juga menarik sehingga bahan
pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa perlu
untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor di antaranya
adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru
secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan
serta keterampilan siswa. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal,
peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar
yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Selain ditentukan oleh guru, keberhasilan sebuah pembelajaran juga
ditentukan dari pemilihan model dan media yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Muchtar (1991) dalam penelitiannya menemukan bahwa proses
belajar mengajar berlangsung dewasa ini tidak merangsang siswa untuk terlibat
secara aktif dan belum menumbuhkan budaya belajar di kalangan siswa. Masih
banyak guru yang belum memiliki kemampuan dan keterampilan memadai dalam
memilih serta menggunakan berbagai model dan media pembelajaran yang dapat
mengembangkan iklim pembelajaran yang kondusif bagi para siswa. Selain itu
pada kenyataanya praktik pendidikan dewasa ini belum mampu menjadikan siswa
sebagai manusia yang utuh. Hal ini terjadi karena pembelajaran yang berlangsung
di sekolah selama ini masih berpusat pada guru dan cenderung memberikan
materi hafalan (Kartadinata, 2009).
Berdasarkan hasil observasi di kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta
banyak siswa yang mempunyai motivasi belajar yang rendah, ketika guru
menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas, banyak siswa yang tidak
memperhatikan dengan serius materi yang diajarkan oleh guru. Mereka cenderung
mengobrol dengan teman sebangku dan ada yang tertidur di tempat duduk paling
belakang. Hal ini disebabkan karena guru dalam memberikan materi pelajaran
hanya menggunakan metode ceramah, sehingga banyak siswa yang merasa bosan
dan berdampak pada hasil pembelajaran yang tidak memenuhi standar KKM yaitu
72.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
Dari hasil observasi pada kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta, nilai
rata-rata ulangan IPA terendah terdapat pada kelas VIII E yaitu 58,00 dari 29
siswa dengan nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 65. Sehingga persentase kriteria
kentuntasan minimal di kelas ini adalah 0 %. Materi pertumbuhan dan
perkembangan merupakan salah satu materi yang ketuntasan belajarnya masih
belum memenuhi KKM. Hal ini ditunjukan dengan nilai ulangan harian siswa
kelas VIII tahun ajaran 2013/2014 pada materi pertumbuhan dan perkembangan.
Dari 32 terdapat 18 siswa yang mencapai tingkat penguasaan konsep
pembelajaran IPA sebesar 56,25% , sedangkan yang belum menguasai sebesar
43,75% sebanyak 14 siswa. Dari data tersebut terlihat bahwa hasil belajar siswa
kelas VIII pada materi pertumbuhan dan perkembangan masih perlu ditingkatkan.
Hal ini disebabkan karena siswa tidak menguasai konsep atau materi
pembelajaran IPA dengan optimal. Kurangnya interaksi antara siswa dengan
siswa, sehingga siswa hanya belajar untuk dirinya sendiri, yang pintar tidak mau
mengajarkan kepada yang belum pintar, sehingga yang mengerti hanya beberapa
orang saja. Masih rendahnya kemauan siswa dalam belajar karena guru dalam
mengajarkan materi pembelajaran masih sering menggunakan metode ceramah
sehingga menimbulkan kejenuhan pada siswa.
Peningkatan hasil belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan motivasi
kepada siswa baik dari pribadi siswa itu sendiri maupun dari luar. Salah satu cara
meningkatkan motivasi adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang
bervariatif. Dalam pembelajaran, banyak model pembelajaran yang mampu
merangsang siswa untuk aktif dalam proses pembalajaran. Salah satu model
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
pembelajaran yang mampu merangsang keaktifan siswa adalah model Numbered
Heads Together (NHT).
Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bekerja sama
dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama dalam
kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat
dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dalam
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ini, guru selain
menerangkan siswa dengan ceramah, juga dipadukan dengan kegiatan diskusi
siswa yang jauh lebih efektif dimana dituntut kesiapan dan keaktifan masingmasing siswa dalam menjawab pertanyaan yang akan diajukan oleh gurunya
nanti. Dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together
diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar
sehingga dalam proses pembelajaran di kelas tidak hanya didominasi oleh guru,
siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual sehingga diharapkan
materi pertumbuhan dan perkembangan yang diajarkan dapat dipahami oleh
siswa.
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian
ini memilih judul “ Penerapan model pembelajaran tipe Numbered Heads
Together (NHT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII
E Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan”
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, masalahmasalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes
Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan?
2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco
Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan?
C. Batasan Masalah
Mengingat cukup luasnya ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas
maka penulis membatasi permasalahan supaya lebih terfokus pada masalah yang
akan diteliti. Adapun batasan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Motivasi
Motivasi yang diukur dalam penelitian ini adalah minat siswa dalam
bentuk penguasaan materi, kesiapan, ketertarikan, keseriusan, dan
partisipasi siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Motivasi
siswa diukur melelalui hasil kuesioner yang diisi oleh siswa secara
individu.
2. Hasil belajar
Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini meliputi aspek kognitif dan
aspek afektif. Aspek kognitif di dapatkan dari membandingkan hasil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
postest siklus I dan hasil postest siklus II. Sedangkan aspek afektif di
dapatkan dari lembar observasi siswa. aspek afektif yang diteliti meliputi:
mengajukan
pertanyaan,
argumentasi,
menerima
menjawab
pendapat,
pertanyaan,
merefleksikan
menyampaikan
hasil
diskusi,
memperhatikan arahan guru, dan bekerjasama dengan kelompok diskusi.
3. Materi pembelajaran
a. Standar Kompetensi: memahami berbagai sistem dalam kehidupan
manusia
b. Kompetensi
Dasar
(KD)
1.1
yaitu
menganalisis
pentingnya
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup, dan Kompetensi
Dasar (KD) 1.2 yaitu mendeskripsikan tahapan perkembangan
manusia.
c. Materi : pertumbuhan dan perkembangan
4. Metode pembelajaran yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together merupakan model
pembelajaran yang memadukan ceramah dengan kegiatan diskusi siswa
yang jauh lebih efektif Miftahul (2013).
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes
Bosco Yogyakarta setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
tipe Numbered Heads Together pada pembelajaran IPA materi
pertumbuhan dan perkembangan.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes
Bosco Yogyakarta setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together pada pembelajaran IPA materi
pertumbuhan dan perkembangan.
E. Hipotesis
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes
Bosco pada materi pertumbuhan dan perkembangan.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco
pada materi pertumbuhan dan perkembangan.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Dengan penelitian ini, peneliti dapat menerapkan model pembelajaran
koopertif tipe Numbered Heads Together secara langsung dalam proses
pembelajaran di kelas.
2. Bagi siswa
Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together dalam pembelajaran IPA materi pertumbuhan dan
perkembangan, diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
dalam kegiatan pembelajaran sehingga pada akhirnya hasil belajar
siswa dapat meningkat.
3. Bagi guru
Dengan adanya penelitian ini para guru dapat menjadikan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together sebagai
alternatif
model
pembelajaran
dikelas.
Guru
juga
dapat
mengembangkan metode dan model pembelajaran yang interaktif dan
menyenangkan.
4. Bagi sekolah
Dengan adanya penelitian ini dapat di jadikan masukan dalam upaya
meningkatkan kualitas dan mutu pembelajaran yang dilaksanakan di
sekolah, dan meningkatkan sumber daya manusia guru.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
Kata belajar sudah sangat dikenal secara luas, namun dalam pembahasan
belajar ini, masing-masing ahli memiliki pemahaman dan arti yang berbedabeda. Menurut Siregar (2010) belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru seara keseluruhan, sebagai hasil pngalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Gagne dalam Susanto (2012) mendefenisikan belajar
sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai
akibat dari pengalamannya. Bagi Gagne belajar dimaknai sebagai suatu
proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan,
kebiasaan, dan tingkah laku.
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Slameto, 2003). Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan
dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan
penambahan
ilmu
pengetahuan,
tetapi
juga
berbentuk
kecakapan,
keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian
diri (Sadirman, 2008).
9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
Winkel dalam Suryono (2011) menyatakan bahwa belajar merupakan
suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dalam
lingkungan
yang
menghasilkan
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Fokus belajar pada
penelitian ini adalah aspek kognitif dan aspek afektif.
Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat
menyimpulkan belajar adalah suatu kegiatan yang membentuk terjadinya
perubahan pada diri individu dan merupakan hak setiap manusia. Akan tetapi,
kegiatan belajar antar individu cenderung menghasilkan aktivitas belajar yang
tidak sama. Perbedaan inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku
belajar di kalangan siswa. sehingga menimbulkan kesulitan belajar. Hal ini di
karenakan masing-masing siswa memiliki aktivitas belajar yang berbedabeda.
B. Pembelajaraan Kooperatif
1. Pengertian pembelajaran kooperatif
Slavin (dalam Isjoni, 2009) mengemukakan bahwa cooperative learning
adalah suatu model pembelajaran dimana dalam sistem belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif
sehingga
dapat
merangsang
siswa
lebih
bergairah
dalam
belajar.
Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi
kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas yang terstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan
pembelajaran secara berkelompok. Tetapi belajar kooperatif lebih dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar
kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang
bersifat interdepedensi efektif di antara anggota kelompok.
Menurut pendapat Lie (2008) bahwa model pembelajaran kooperatif
tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar
pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian
kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model
cooperative learning dengan benar-benar akan memungkinkan pendidik
mengelola kelas dengan lebih efektif.
Pada dasarnya cooperative learning mengandung pengertian sebagai
suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara
sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri
dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Cooperative learning
juga dapat diartikan sebagai suatu struktur tugas bersama dalam suasana
kebersamaan di antara sesama anggota kelompok (Solihatin dan Rahardjo,
2007).
Menurut Salvin (2010) pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran
yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas dijadikan
kelompok-kelompok kecil yang terdiri 4 sampai 5 orang untuk memahami
konsep yang difasilitasi oleh guru. Model pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran dengan seting kelompok-kelompok kecil dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah siswa bekerja
sama dan memecahkan suatu masalah melalui interaksi sosial dengan teman
sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari
sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia menjadi narasumber
bagi teman yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran yang mengutamakan kerjasama di antara siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: 1) untuk menuntaskan
materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, 2)
kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah, 3) jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari
beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan
agar dalam tiap kelompok terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang
berbeda pula, dan 4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari
perorangan.
2.
Tujuan pembelajaran kooperatif
Tujuan pembelajaran kooperatif berbeda dengan kelompok tradisional
yang
menerapkan
diorientasikan
pada
sistem
kompetisi,
kegagalan
orang
dimana
lain.
keberhasilan
Sedangkan
individu
tujuan
dari
pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan
individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya (Slavin,
2005). Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Menurut Depdiknas tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu
meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademiknya. Siswa yang lebih mampu akan menjadi narasumber
bagi siswa yang kurang mampu, yang memiliki orientasi dan bahasa yang
sama. Sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran kooperatif memberi
peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai
berbagai perbedaan latar belajar. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan
suku, agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan penting dari
pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan keteramoilan sosial
siswa. Keterampilan sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya,
mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
C. Model Pembelajaran Tipe Numbered Heads Together
NHT merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang menekankan pada
struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi
siswa dalam memiliki tujuan untuk menguatkan penguasaan akademik. Tipe ini
dikembangkan oleh Spancer Kagen dan Ibrahim dengan melibatkan para siswa
dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Model Pembelajaran NHT
merupakan tipe pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi
siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Ibrahim
mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif
dengan tipe NHT yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
1. Hasil belajar akademik stuktural bertujuan untuk meningkatkan kinerja
siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman bertujuan agar siswa dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. Tipe
pembelajaran ini memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang
dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas
akademik dan saling menghargai satu sama lain.
3. Pengembangan keterampilan sosial bertujuan untuk mengembangkan
keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain
berbagi teugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau
menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
Dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur
empat fase sebagai sintaks NHT
1. Penomoran (Numbering)
Guru membagi siswa kedalam kelompok yang beranggotakan tiga hingga
lima orang dan memberi mereka nomor sehingga tiap siswa dalam
kelompok memiliki nomor yang berbeda. Pemberian nomor pada siswa
dalam satu kelompok disesuaikan dengan banyaknya siswa dalam
kelompok itu.
2. Pengajuan Pertanyaan (Questioning)
Guru mengajukan pertanyaan kepada para siswa. Pertanyaan dapat
bervariasi dari yang bersifat spesifik hingga yang bersifat umum.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
3. Berpikir Bersama (Heads Together)
Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan
meyakinkan bahwa tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban
tersebut.
4. Pemberian Jawaban (Answering)
Guru memanggil satu nomor tertentu kemudian siswa dari tiap kelompok
dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban
untuk seluruh kelas. Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan
menjadi enam langkah sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan penelitian
ini. Keenam langkah tersebut adalah sebagai berikut:
a) Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran NHT.
b) Pembentukan Kelompok
Dalam
pembentukan
kelompok
disesuaikan
dengan
model
pembelajaran NHT. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa. Guru memberi nomor
kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang
berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang
ditinjau dari jenis kelamin dan kemampuan belajar. Sebelum kegiatan
belajar mengajar dimulai, guru memperkenalkan keterampilan
kooperatif dan menjelaskan tiga aturan dasar dalam pembelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
kooperatif yaitu : (1)Tetap berada dalam kelas. (2)Mengajukan
pertanyaan kepada kelompok sebelum mengajukan pertanyaan kepada
guru. (3)Memberikan umpan balik terhadap ide-ide serta menghindari
saling mengkritik sesama siswa dalam kelompok.
c) Diskusi Masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa
sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok, setiap
siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan
bahwa setiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah
ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.
Pertanyaan dapat bervariasi, dari spesifik sampai yang bersifat umum.
d) Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan
menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
e) Memberi Kesimpulan
Guru memberikan kesimpulan atau jawaban akhir dari semua
pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
f) Memberikan Penghargaan
Pada tahap ini, guru memberikan penghargaan berupa kata-kata pujian
pada siswa dan memberi nilai yang lebih tinggi kepada kelompok
yang hasil belajarnya lebih baik. Dalam pembelajaran model NHT
siswa lebih bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan karena
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
dalam tipe pembelajaran ini siswa dalam kelompok diberi nomor yang
berbeda dan tiap anggota tahu bahwa hanya satu murid yang dipanggil
untuk mempresentasikan jawaban. Setiap kelompok melakukan
diskusi untuk berbagi informasi antar anggota sehingga tiap anggota
mengetahui jawabannya. Lungdren mengemukakan bahwa, “Manfaat
dari pembelajaran kooperatif tipe NHT bagi siswa adalah :
1) Penerimaan terhadap perbedaan individu lebih besar.
2) Perselisihan antar pribadi berkurang.
3) Sikap apatis berkurang.
4) Pemahaman lebih mendalam.
5) Motivasi lebih besar.
6) Hasil belajar lebih baik.
7) Meningkatkan budi pekerti, kepekaan dan toleransi.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together:
1. Siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh
2. Siswa yang pandai dapat mengajarkan siswa yang kurang pandai
3. Setiap siswa menjasi siap semua, sehingga siswa dapat bersungguhsungguh bekerja dalam kelompok
4. Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan
keterampilan
kepemimpinan.
bertanya,
berdiskusi,
dan
mengembangkan
bakat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
1. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi, sehingga dapat
menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah
2. Pengelompokan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang
berbeda-beda serta membutuhkan waktu yang cukup lama
3. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
D. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti
bergerak (move). Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan
sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam
menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan
untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku (pilihan), intensitas
perilaku (usaha, berkelanjutan), dan penyelesaian atau prestasi yang
sesungguhnya.
Menurut Santrock (2012), motivasi adalah proses yang memberi
semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki
motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.
Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu
dapat tercapai.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah
aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan.
Intinya, motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang
berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut. Belajar adalah perubahan
tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil
dari praktik penguatan (motivasi) yang dilandasi tujuan tertentu. Korelasi ini
menguatkan urgensitas motivasi belajar. Hakikat motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan perilaku. Motivasi belajar adalah proses yang
memberi semangat belajar, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku
yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan
lama.
2. Fungsi Motivasi
Pembelajaran akan berhasil jika siswa memiliki motivasi dalam belajar.
Oleh sebab itu, menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu
tugas dan tanggung jawab guru. Guru yang baik dalam mengajar, selamanya
akan berusaha mendorong siswa untuk beraktivitas mencapai tujuan
pembelajaran. Menurut Sadirman (2006) hasil belajar akan menjadi optimal
kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil
pula pembelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intensitas
usaha belajar bagi para siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Sehubungan dengan hal tersebut Sadirman (2006) mengemukakan ada
tiga fungsi motivasi yakni:
a. Mendorong peserta didik untuk berbuat. Motivasi sebagai pendorong
atau motor dari setiap kegiatan belajar
b. Menentukan arah kegiatan pembelajaran yakni ke arah tujuan belajar
yang hendak dicapai. Motivasi belajar memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan
pembelajaran.
c. Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan kegiatankegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai
tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang
tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukan hasil yang baik.
Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu dapat melahirkan prestasi
yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajarnya.
3. Macam- macam Motivasi
Menurut Sadirman (2006) terdapat dua macam motivasi yakni, motivasi
instrinsik dan motivasi ekstrinsik:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
a. Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri tiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh,
seseorang yang senang membaca tidak perlu ada yang menyuruh atau
mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Akan
tetapi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya misalnya
kegiatan belajar, maka yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah
ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu
sendiri.
Sebagai contoh, seorang siswa melakukan belajar karena betul-betul
ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah
tingkah lakunya secara konstruktif. Itulah sebabnya motivasi instrinsik
dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya. Siswa yang
memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang
teridik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar,
karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan
nilai yang baik. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
sesuatu tetapi ingin mendapatkan bilai yang baik. Jadi kalau dilihat dari
segi tujuan kegiatan yang dilakukannya tidak secara langsung bergayut
dengan esensi apa yang dilakukannya itu.
Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai
bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, peneliti dapat menyimpulkan
bahwa motivasi adalah proses yang memberi semangat atau daya penggerak
di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan membantu
mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan. Dengan adanya
motivasi dari dalam diri maupun lingkungan sekitar dapat membuat siswa
lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi belajar siswa yang
dapat dilihat dalam penelitian ini meliputi rasa suka atau ketertarikan,
keseriusan dalam melakukan aktivitas, kesiapan siswa, partisipasi dalam
kelas, perhatian siswa, semangat siswa untuk melakukan tugas belajar, dan
pengusana siswa terhadap materi.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Pada proses pembelajaran siswa tidak selalu memiliki motivasi dari
dalam diri mereka. Sanjaya (2008) menyatakan bahwa munculnya motivasi
instrinsik maupun motivasi ekstrinsik dapat di pengaruhi beberapa faktor,
seperti:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
a. Tingkat kesadaran siswa terhadap kebutuhan yang mendorong
tingkah laku dan kesadaran akan tujuan belajar yang hendak dicapai.
b. Sikap guru terhadap kelas, yaitu perhatian dan tindakan guru untuk
mengarahkan munculnya motivasi instrinsik maupun ekstrinsik.
c. Pengaruh kelompok siswa.
d. Suasana kelas, yaitu kondisi pembelajaran yang diarahkan untuk
memunculkan motivasi instrinsik atau motivasi eksterinsik.
Dari pendapat ahli diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi belajar dalam penelitian ini adalah
kesadaran dari dalam diri siswa sendiri untuk belajar, kondisi kelas yang
nyaman sehingga membuat siswa merasa nyaman untuk belajar di kelas,
sikap guru terhadap siswa artinya guru lebih memperhatikan para siswa
dengan menjalin komunikasi yang baik dengan siswa sehingga siswa menjadi
dekat dengan guru dan pada akhirnya siswa dapat aktif di dalam pembelajaran
di kelas tanpa merasa takut dan malu.
5. Indikator Motivasi Belajar
Dalam kamu besar bahasa indonesia, indikator adalah alat pemantau
(sesuatu) yang dapat memberikan petunjuk atau keterangan (Depdikbud,
1991). Ada beberapa indikator siswa yang memiliki motivasi belajar yang
tinggi, hal ini dapat dikenali melalui proses belajar di kelas maupun di rumah.
Indikator motivasi menurut Slameto (2010) adalah:
a. Rasa suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
b. Keseriusan dalam melakukan aktivitas di kelas
c. Adanya kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas
d. penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
di luar diri.
e. Partisipasi siswa /dalam suatu aktivitas
Indikator
motivasi
belajar
siswa
menurut
Sudjana
(2002)
dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Perhatian siswa terhadap pelajaran
b. Semangat siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya
c. Tanggung jawab siswa dalam melakukan tugas-tugas belajaranya.
d. Reaksi yang di tunjuk siswa terhadap stimulus yang di berikan guru.
e. Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang di berikan.
f. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan
b. Kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran di kelas
c. Rasa suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.
d. Keseriusan siswa dlam melakukan aktivitas pelajaran di kelas
e. Partisipasi siswa dalam suatu aktivitas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
E. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Pendapat lain menyatakan bahwa hasil belajar adalah polapola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
ketrampilan. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Hasil belajar atau achievement merupakan hasil
realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas
yang dimiliki seseorang.
Menurut Winkel (1987) hasil belajar adalah suatu aktivitas mental/
psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman (aspek
kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan nilai sikap (afektif). Perubahan
itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Hasil belajar yang dituju,
boleh
jadi
merupakan
kemampuan
baru,
boleh
juga
merupakan
penyempurnaan atau pengembangan dari suatu kemampuan yang telah
dimiliki. Jenis-jenis hasil belajar menurut Benyamin S. Bloom dalam
Mustaqin (2008) membedakan menjadi 3 ranah yaitu ranah kognitif, ranah
afektif, dan ranah psikomotorik. Khusus pada ranah kognitif, Anderson dan
Krathwohl dalam Gunawan (2013) merevisi taksonomi Bloom yang sudah
lama digunakan menjadi: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menciptakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
a. Ranah kognitif
1) Mengingat
Mengingat
merupakan
usaha
mendapatkan
kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik
yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama
didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan
penting
dalam
proses
pembelajaran
yang
bermakna
(meaningful learning) dan pemecahan masalah (problem
solving). Kemampuan ini dimanfaatkan untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat
meliputi mengenali dan memanggil kembali.
2) Memahami/ mengerti
Memahami/ mengerti berkaitan dengan membangun sebuah
pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan, dan
komunikasi. Memahami. Mengerti berkaitan dengan aktivitas
mengkasifikasikan dan membandingkan.
3) Menerapkan
Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan
atau mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan
percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan
berkaitan
dengan
dimensi
pengetahuan
prosedural.
Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan prosedur dan
mengimplementasikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
4) Menganalisis
Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan
dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan
mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari
tahu bagaiman keterkaitan tersebut dapat menimbulkan
permasalahan. Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif
memberi atribut dan mengorganisasikan.
5) Mengevaluasi
Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan
penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada.
Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas,
efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau standar ini dapat pula
ditentukan sendiri oleh siswa. standar ini dapat berupa
kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri
oleh siswa. Evaluasi meliputi mengecek dan mengkritisi.
Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang
tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk.
Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis.
6) Menciptakan
Menciptakan sangat berkaitan erat dengan pengalaman belajar
siswa pada pertemuan sebelumnya. Meskipun menciptakan
mengarah pada proses berpikir kreatif, namun tidak secara
total berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menciptakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Menciptakan
disini
mengarahkan
siswa
untuk
28
dapat
melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh
siswa.
menciptakan
memproduksi.
meliputi
menggeneralisasikan
Menggeneralisasikan
merupakan
dan
kegiatan
merepresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif
hipotesis yang diperlukan. Menggeneralisasikan ini berkaitan
dengan berpikir divergen yang merupakan inti dari berpikir
kreatif.
Memproduksi
berkaitan
erat
dengan
dimensi
pengetahuan yang lain yaitu pengetahan faktual, pengetahuan
konseptual,
pengetahuan
prosedural,
dan
pengetahuan
metakognisi.
b. Ranah psikomotorik
Melalui bidang belajar psikomotorik, anak memperoleh keterampilanketerampilan yang melibatkan otot-otot, urat serta persendian tubuh
(motorik) dan alat-alat indera seperti mata dan telinga.
c. Ranah afektif
Melalui bidang afektif, anak memperoleh berbagai sikap dan
perasaan yang ikut menentukan tindakan-tindakan yang diambil; sikap
dan perasaan tersebut memberikan energi psikis dan semangat melalui
rasa- rasa tertentu yang meresapi tingkah lakunya. Untuk mengetahui
hasil belajar yang telah dicapai, perlu adanya suatu evaluasi.
Ranah afektif menurut Bloom dalam Winkel, 1987 meliputi
beberapa aspek yaitu:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
1) Peneriman, mencakup kepekaan akan adanya suatu stimulan
(rangsangan) ini berupa materi dan buku pelajaean atau
penjelasan dari guru. Kesediaan ini dinyatakan dalam sikap
memperhatikan
sesuatu,
misalnya
dengan
mendengarkan
jawaban teman, memperhatikan penjelasan guru
2) Partisipasi, mencakup kesediaan untuk memperhatikan secara
aktif dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan berupa suatu reaksi
terhadap rangsangan yang disajikan. Contohnya dalah dengan
membaca
dengan
nyaring
bacaan
yang
diminta,
dan
menyampaikan argumentasi.
3) Penilaian/ penentuan sikap, mencakup kemampuan untuk
memberikan penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri
sesuai dengan penilaian itu. Pada tingkat ini mulai dibentuk
suaatu sikap; menerima, menolak atau mengabaikan, sikap ini
dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten
dengan sikap batin. Perkataan atau tindakan itu tidak hanya
sekali, tetapi diulang saat kesempatan timbul, misalnya dengan
kerapkali mempersiapkan pertanyaan secara tertulis, atau
berpartisipasi aktif mengajukan pertanyaan selama belajar dan
menjawab pertanyaan.
4) Organisasi,
kelompok
mencakup
misalnya
kemampuan
bekerja
sama
beroganisasi
dalam
dalam
kelompok,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
merefleksikan hasil diskusi dan menerima pendapat teman saat
bersdiskusi.
5) Karakteristik atau internalisasi nilai
Kemampuan siswa dalam menerapkan nilai, norma atau etika
yang diyakini ke dalam kehidupannya sehari-hari.
Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar
merupakan perubahan perilaku yang berupa pengetahuan, keterampilan,
sikap, informasi, yang diperoleh siswa setelah berinteraksi selama
pembelajaran. Semua yang diperoleh siswa meruapakan hal baru, bukan apa
yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Hasil belajar juga berbentuk kinerja
yang ditampilkan seseorang setelah mengikuti proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar yang dapat dilihat
melalui aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif dilihat dari nilai
postest siswa dan aspek afektif dilihat dari aktivitas belajar siswa di kelas
meliputi mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, menyampaikan
argumentasi,
menerima
pendapat,
merefleksikan
hasil
diskusi,
memperhatikan pengarahan guru, dan bekerja sama dengan kelompok
diskusi. Hasil belajar yang diperoleh ini akan ditindak lanjuti dengan evaluasi
hasil belajar.
Evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik ini mencakup (a) evaluasi
mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus
yang ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran yang bersifat terbatas,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
(b) evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta sisik terhadap tujuan-tujuan
umum pengajaran (Sudjana 2011).
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil
belajar atau prestasi belajar. Orangtua pun perlu untuk mengetahui apa saja
faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga
orangtua dapat mengenali penyebab dan pendukung anak dalam berprestasi.
Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Faktor dari dalam diri
1) Jasmani
Apabila jasmani/ kesehatan anak terganggu dengan sering sakit
kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak
tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan
pikiran
dan
perasaan
kecewa
karena
konflik
juga
dapat
mempengaruhi proses belajar.
2) Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar anak. Menurut Gardner dalam teori Multiple
Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom,
yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik
fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
3) Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan
mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi
merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi
bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan.
b) Faktor dari luar
1) Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak.
Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan
orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua,
sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
2) Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman
sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak
dalam proses belajar.
3) Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan
dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat
sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
4) Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga
dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar. Dari sekian banyak
faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha
untuk memenuhinya sesempurna mungkin bukanlah faktor yang
mustahil untuk dilakukan.
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa di atas
peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor yang mempengarui hasil belajar
adalah faktor yang dapat membuat siswa lebih giat belajar sehingga hasil
belajar siswa meningkat. Faktor belajar yang menjadi fokus dalam penelitian
ini adalah motivasi siswa untuk belajar. Motivasi bisa berasal dari dalam diri
anak maupun dari luar lingkungan.
F. Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Materi pertumbuhan dan perkembangan menurut KTSP disajikan di kelas
VIII semester II. Materi pertumbuhan dan perkembangan termasuk dalam Standar
Kompetensi 1 yaitu memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Dalam
penelitian ini peneliti mengambil materi pada KD 1.1 yaitu menganalisis
pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada mahkluk hidup dan KD 1.2
yaitu mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia. Karakteristik dari materi
pertumbuhan dan perkembangan adalah untuk dapat mempelajari materi ini siswa
dapat secara langsung melihat dan mengamati objek yang dipelajari. Materi
pertumbuhan dan perkembangan meliputi:
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
3. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
4. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
5. Metagenesis
6. Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
G. Hasil Penelitian Yang Relevan
Amalina (2012) dalam penelitiannya “Peningkatan Motivasi Dan Hasil
Belajar Sains Biologi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan Di MTS MA’ARIF Botoputih Temanggung mampu
meningkatkan hasil belajar peserta didik saat pembelajaran baik secara individu
maupun kelompok dari siklus I sampai siklus II. Hal ini tampak dari nilai rata-rata
postest pada siklus I adalah 75 meningkat menjadi 81,25 pada siklus II. Sementara
untuk motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari 75, 46 % pada siklus I
menjadi 80,04 % pada siklus II.
Penelitian lain dilakukan oleh Khasana (2013) dalam penelitiannya yang
berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
(NHT) Dilengkapi Kartu Soal Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar
Siswa XI IPA MA Ali Maksum”. Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yaitu dapat diketahui dengan adanya
selisih rata-rata hasil posstest sebesar 9,72 dengan effect size sebesar 0,75. Untuk
peningkatan keaktifan belajar dapat diketahui dengan meningkatnya persentase
indikator keaktifan dari siklus I ke siklus II yang meliputi visual activities dengan
indikator perhatian meningkat 12,97 %, oral activities dengan indikator rasa ingin
tahu meningkat 18,52 % dan indikator presentase meningkat 16,6 %, listening
activities dengan indikator mendengarkan meningkat 19,44 %, motor activities
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
dengan indikator partisipasi meningkat sebesar 24,048 %, dan indikator tanggung
jawab meningkat 21,3 %, mental activities dengan indikator keberanian
meningkat 14,81 % serta emosional activities dengan indikator ketertarikan
meningkat 25 %.
H. Kerangka Berpikir
IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di Sekolah
Menengah Pertama. Dalam proses pembelajarannya, mata pelajaran IPA selama
ini cenderung kurang digemari sebagian siswa jika dibandingkan dengan mata
pelajaran yang lain. Latar belakangnya adalah materi yang sulit dipahami karena
siswa merasa bahwa materi tersebut sulit untuk dihafalkan. Selain itu faktor guru
juga sangat mempengaruhi kurang minatnya siswa terhadap mata pelajaran IPA.
Guru sebagian besar menggunakan metode ceramah saja yang mengakibatkan
siswa menjadi pasif. Kurang aktifnya siswa terhadap mata pelajaran IPA
menjadikan hasil belajar dari mata pelajaran IPA menjadi kurang maksimal.
Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu tipe model
pembelajaran kooperatif yang mampu membuat siswa lebih aktif dan kreatif.
Numbered Heads Together memberikan kesempatan pada siswa untuk saling
bekerja sama, menuangkan ide-ide dengan cara berdiskusi dalam kelompokkelompok kecil mengenai materi pelajaran baik dalam bentuk pertanyaan maupun
pernyataan, sampai semua anggota kelompok memahami materi tersebut sebagai
bekal ketika para siswa diberi pertanyaan.
Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together (NHT) pada materi pertumbuhan dan perkembangan, sesuai dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
penelitian yang relevan diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti
pelajaran dan menjadi lebih mudah memahami materi yang disampaikan sehingga
motivasi dan hasil belajar dalam mata pelajaran IPA dapat meningkat. Dari uraian
di tersebut, dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian:
Observasi awal
Siswa kelas VIII
Tindakan/ Solusi
Hasil observasi:
1. Pembelajaran
yang
dilakukan
guru
cenderung
monoton,
guru
sering
menggunakan metode ceramah
2. Siswa
kurang
aktif
dalam
proses
pembelajaran
3. Siswa sulit memahami materi pelajaran
4. Motivasi dan hasil belajar siswa rendah
Menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together (NHT)
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together:
1. Siswa dapat melakukan diskusi dengan
sungguh-sungguh
2. Siswa yang pandai dapat mengajarkan siswa
yang kurang pandai
3. Setiap siswa menjasi siap semua, sehingga
siswa dapat bersungguh-sungguh bekerja
dalam kelompok
Kondisi akhir
Motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP
Joannes Bosco Meningkat
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Hopkins
dalam Setyosari (2010). PTK merupakan suatu proses yang dirancang untuk
memberdayakan seluruh partisipan dalam proses pendidikan (peserta didik, guru,
dan pihak lain) dengan tujuan untuk meningkatkan praktek pendidikan dan
pembelajaran yang dilakukan dalam pengalaman pendidikan. PTK meliputi lima
tahapan yaitu: 1) Perencanaan; 2) Tindakan atau pelaksanaan; 3) Observasi atau
pengamatan; 4) Evaluasi; 5) Refleksi. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dan variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan motivasi belajar siswa
B. Setting Penelitian
1. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar
2. Subjek Penelitian
kelas VIII SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015
terdiri dari lima kelas yaitu VIII A, VIII B, VIII C, VIII D, dan VIII E.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII E yang terdiri dari 29
siswa. peneiti memilih melakukan penelitian dikelas VIII E karena nilai
rats-rata ulangan IPA terendah terdapat pada kelas VIII E.
37
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
3. Tempat Penelitian
Tempat penelitian SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang beralamat di
jalan Melati Wetan no 51 Baciro Yogyakarta
4. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah tanggal 15 Mei 2015 sampai dengan tanggal
27 Mei 2015.
C. Rancangan Penelitian
Rancangan tindakan ini direncanakan dalam 2 siklus. Siklus I dengan 2 kali
pertemuan dan siklus II dengan 2 kali pertemuan. Model Kemmis dan Mc Taggart
pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau uraian-uraian dengan satu
perangkat yang terdiri dari 4 komponen yaitu: tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, tahap observasi, tahap dan refleksi (Tanireja 2011). Desain PTK
yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut ini:
Planning
Planning
Reflecting
Siklus
I
Observing
Acting
Reflecting
Siklus
II
Acting
Observing
Gambar 3.1 Desain Penelitian Menurut Kemmis dan Mc Taggart
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
1. Pra tindakan
a. Meminta surat izin untuk melakukan penelitian kepada sekretariat
jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta
b. Menghubungi pihak SMP Joannes Bosco Yogyakarta, dengan
menemui kepala sekolah, dan guru mata pelajaran IPA dengan
menyerahkan surat ijin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
c. Melakukan observasi ke sekolah untuk mendapatkan gambaran awal
tentang kegiatan belajar mengajar IPA di kelas VIII SMP Joannes
Bosco Yogyakarta.
d. Peneliti kemudian memilih salah satu kelas yang motivasi dan hasil
belajar siswanya masih rendah. Kelas yang di pilih adalah kelas VIII
E SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
e. Identifikasi masalah, langkah diawali dengan menganalisis hasil
belajar murid berdasarkan hasil ulangan harian pada materi
pertumbuhan dan perkembangan.
f. Analisis studi pustaka sesuai dengan permasalahan dan judul
penelitian.
g. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen
pembimbing skripsi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
h. Menyusun
perangkat
pembelajaran
berupa
silabus,
40
rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS)
model NHT
i. Menyusun soal pre-test dan post-test untuk siklus I dan siklus II.
2. Pelaksanaan tindakan (2 siklus)
a. Siklus I
1) Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan pembelajaran menggunakan model NHT, yaitu:
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
materi pertumbuhan dan perkembangan.
b) Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok
belajar beranggotakan 3-4 siswa.
c) Menyusun lembar observasi.
d) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) model NHT.
e) Merancang soal-soal latihan.
f) Merancang soal pre-test dan post-test.
2) Pelaksanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah:
a) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa dan
pre-test.
b) Guru melakukan apersepsi.
c) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
d) Guru menyajikan materi tentang pertumbuhan dan
perkembangan.
e) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana
masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa.
f) Setiap kelompok mendapatkan satu LKS model NHT,
selanjutnya
pembelajaran
dilaksanakan
berdasarkan
langkah-langkah pembelajaran model NHT
g) Guru
membimbing
siswa
merangkum
butir-butir
pembelajaran dan merefleksikannya.
h) Guru memberikan post-test kepada siswa.
i) Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi
selanjutnya.
3) Observasi
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Halhal yang dilakukan pada tahap observasi adalah:
a) Siswa mengisi kuisioner motivasi yang bertujuan untuk
mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar di kelas dan di rumah.
b) Peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil
pelaksanaan tindakan, yaitu hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran. Adapun aspek-aspek yang diamati
meliputi:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
 Perhatian terhadap penjelasan guru.
 Antusiasme dalam mengerjakan tugas.
 Kerjasama dalam kelompok.
 Keberanian untuk untuk bertanya dan menjawab
soal yang di berikan guru.
4) Refleksi
Tahap ini merupakan hasil yang diperoleh dari hasil kuisioner
siswa dan observasi selama proses belajar mengajar berupa hasil tes
kemudian diidentifikasi kelemahan dan kelebihan selama proses
pembelajaran berlangsung dan apa saja yang belum dapat dicapai
pada siklus I. Hasil refleksi dirumuskan kembali antara guru dengan
peneliti untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya yaitu pada siklus
II.
b. Siklus II
1) Perencanaan
a) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan
hasil dan refleksi pada siklus I.
b) Merancang kembali pembelajaran dengan membentuk
kelompok belajar siswa, tiap kelompok 3-4 siswa dengan
kecerdasan menyebar.
c) Merancang lembar kerja siswa (LKS) 2 model NHT
d) Merancang soal-soal latihan.
e) Merancang soal post-test.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
2) Pelaksanaan
a) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa dan
pre-test.
b) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c) Guru
menjelaskan
secara
singkat
materi
tentang
pertumbuhan dan perkembangan.
d) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dimana
masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa.
e) Setiap kelompok mendapatkan satu LKS model NHT,
selanjutnya
pembelajaran
dilaksanakan
berdasarkan
langkah-langkah pembelajaran model NHT
f) Guru
membimbing
siswa
merangkum
butir-butir
pembelajaran dan merefleksikannya.
g) Guru memberikan post-test kepada siswa.
h) Guru memberikan pekerjan rumah kepada siswa.
3) Observasi
Pengamatan dilakukan terhadap siswa. Pengamatan terhadap
siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun
aspek-aspek yang diamati meliputi:
 Perhatian terhadap penjelasan guru.
 Antusiasme dalam mengerjakan tugas.
 Kerjasama terhadap siswa lain dalam kelompok.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
 Keberanian untuk bertanya dan menjawab soal yang
diberikan guru.
4) Refleksi
Pada tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama
proses belajar mengajar, hasil tes dibahas. Kemudian ditarik
kesimpulan apakah tindakan berhasil atau tidak. Diharapkan pada
akhir siklus ini motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP
Joannes Bosco Yogyakarta meningkat.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian. Tanpa istrumen yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan
sesuatu yang diharapkan. Pada penelitian ini ada 2 macam instrumen yang
digunakan yakni instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
a. Silabus
Silabus disusun berdasarkan Standar isi, kelompok mata pelajaran/
tema tertentu yang mencakup standar kompentensi, kompetensi dasar,
materi pokok/ pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP berisi gambaran secara menyeluruh dari materi yang akan
disampaikan mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, tujuan, materi, model dan metode, kegiatan pembelajaran,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
sumber belajar, alat dan bahan, penilaian. RPP ini digunakan agar
penyampaian materi dalam pembelajaran dikelas lebih efektif dan
efisien.
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS
merupakan
salah
satu
sarana
untuk
membantu
dan
mempermudah dalam kegiatan belajar sehingga akan terbentuk
interaksi yang efektif antara siswa dan guru, sehingga dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam peningkatan hasil belajar. LKS
pada penelitian ini dibuat sebagai pekerjaan rumah (PR) untuk
membantu siswa lebih memahami atau mendalami materi.
d. Modul atau Handout
Modul
atau
handout
merupakan
salah
satu
sarana
untuk
mempermudah siswa dalam mempelajari materi.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data melalui pretest, tes, evaluasi, lembar
observasi, dan kuisoner motivasi siswa di kelas. Ke empat hal tersebut
digunakan untuk menarik kesimpulan pada akhir penelitian.
a. Soal test (Pretest, Postest Siklus I, dan Postest Siklus II)
Digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa pada materi
pertumbuhan dan perkembangan. Soal pretest diberikan sebelum
memasuki siklus I, sedangkan soal posttest diberikan pada tiap akhir
siklus I dan siklus II sebagai alat evaluasi masing-masing silkus.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
b. Lembar Observasi Siswa
Digunakan untuk melihat motivasi siswa selama proses pembelajaran
di kelas. Lembar observasi terdiri dari 7 aspek afektif. Pada akhir
penelitian, lembar observasi digunakan untuk menganalisis tingkat
motivasi siswa yang akan dibandingkan pada siklus I dan siklus II.
c. Lembar Kuesioner Motivasi Siswa
Kuesioner
menunjukan
berbagai
alternatif
jawaban
siswa
dikategorikan dalam skala sikap. sikap adalah kecenderungan mental
yang berwujud pemahaman (kognisi), perasaan (afeksi), dan tindakan
(konasi). yang bersifat positif maupun negatif terhadap suatu obyek
(Widoyoko, 2009). Skala yang dipakai adalah skala Likert yang
prinsipnya untuk menentukan posisi seseorang dalam suatu rangkaian
sikap terhadap obyek, mulai dari sangat negative sampai dengan
sangat positif (Widoyoko, 2009). Dalam penelitian ini, skala Likert
dimodifikasi menjadi skala empat angka. Skala disusun dalam bentuk
pernyataan
yang diikuti
pilihan
yang menunjukan tingkatan
tanggapan, yaitu:
SS
= Sangat setuju
S
= Setuju
TS
= Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui sikap
siswa selama proses pembelajaran dan respon siswa terhadap hasil
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
belajar. Kuisioner yang diberikan terdiri dari dari 20 pernyataan, 10
pernyataan dan 10 pernyataan negatif.
Tabel 3. 2. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Awal
No
Indikator Motivasi Belajar
1
Penguasaan
materi
2
Kesiapan
3
Ketertarikan
4
Keseriusan
5
Partisipasi
Jumlah pernyataan
Bentuk Pernyataan
Pernyataan Pernyataan
positif
negatif
6, 14, 16
11, 8
17, 19
1, 13
3, 9
10
10
12, 7
20, 4
5, 8, 2
15
10
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Akhir
No
1
Indikator Motivasi Belajar
Penguasaan
materi
2
Kesiapan
3
Ketertarikan
4
Keseriusan
5
Partisipasi
Jumlah pernyataan
Bentuk Pernyataan
Pernyataan Pernyataan
positif
negatif
19,12
8
20, 13
6, 14, 9
1, 10
2
10
7, 3
18, 16, 11
5, 15
17, 4
10
E. Analisis Data
Data yang didapatkan dari berbagai instrument pengumpulan data akan
berupa data kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing akan dianalisis untuk
mendukung kesimpulan akhir dari penelitian ini. Adapun uraian analisis dari
masing-masing komponen penilaian adalah sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
1. Hasil belajar
a. Aspek kognitif
Aspek kognitif di lihat dari hasil tes yang akan dianalisis yaitu hasil
posttest pada setiap siklus. Hal yang dilakukan antara lain:
1) Penentuan skor
Skor yang diberikan untuk soal pretest dan posttest ditampilkan dalam
rubrik penilaian.
2) Penentuan nilai
Hasil dari penskoran yang diperoleh siswa akan diberikan nilai
dengan rentang nilai antara 0-100, dengan menggunakan rumus
sebagai berikut (Sudjana, 2009):
Nilai =
3) Ketercapaian ketuntasan
Pencapaian ketuntasan belajar didasari dari nilai KKM yang
dibanding dengan nilai hasil posttes pada masing-masing siklus. Jika
nilai siswa mencapai KKM (nilai KKM 75) atau lebih maka dikatakan
siswa tersebut tuntas. Namun jika nilai siswa di bawah KKM maka
siswa tersebut belum tuntas. Ketuntasan klasikal ditentukan dengan
rumus sebagai berikut (Sutomo, 1985)
Ketuntasan Klasikal
=
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
Rata-rata kelas dihitung sebagai berikut (Sudjana, 2009):
Rata-rata kelas
=
Keterangan:
Ketuntasan individual : jika siswa mencapai ketuntasan KKM sekolah
75
Ketuntasan klasikal
: jika
70 % dari seluruh siswa mencapai
ketuntasan
75
b. Aspek afektif
Aspek afektif dilihat dari lembar serta lembar observasi yang diisi oleh
observer. Observasi dilakukan pada setiap individu siswa di kelas. Dalam
lembar observasi terdapat 7 aspek kategori dalam ranah afektif kemudian
skor yang harus diisi oleh observer dalam rentang 1, 2, 3, 4, 5. Aspek
afektif pada lembar observasi meliputi:
1) Mengajukan pertanyaan
2) Menjawab pertanyaan
3) Menyampaikan argumentasi
4) Menerima pendapat
5) Merefleksikan hasil diskusi
6) Memperhatikan pengarahan guru
7) Bekerjasama dengan kelompok diskusi
Skor observasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Djamarah,
2005):
Nilai =
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
Skor yang didapat pada kegiatan observasi kemudian dikategorikan pada
tabel 3. 4:
Tabel 3.4 Kategori Persentase Hasil Observasi Aspek Afektif
Persentase yang di peroleh
66,68 ≤ q ≥ 100
33,34≤ q ≥ 66,67
0≤ q ≥33,33
(Arikunto, 2007)
Keterangan
Tinggi
Sedang
Rendah
Setelah setiap kelompok dikategorikan pada hasil yang diperoleh,
kemudian
dilakukan
perhitungan
persentase
untuk
menentukan
ketercapaian indikator yang telah di tetapkan dengan rumus (Purwanto,
2010):
Persentasi
=
∑
2. Kuesioner
Kuesioner motivasi yang diisi oleh siswa pada awal siklus I dan akhir
siklus II, Kuesioner yang telah diisi oleh siswa dianalisis dengan tahapan
sebagai berikut:
a. Menentukan skor
Tiap item dalam kuisioner yang diberikan kepada siswa dihitung
jumlah skornya dengan panduan sebagai berikut:
Alternatif jawaban
Sangat setuju (SS)
Setuju (S)
Tidak setuju (TS)
Sangat tidak setuju
(STS)
Skor
Pernyataan positif Pernyataan negatif
4
1
3
2
2
3
1
4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
Setelah seluruh item diberi skor kemudian skor dijumlahkan sehingga
diperoleh skor masing-masing siswa, atau dengan bantuan tabel
sebagai berikut:
Pernyataan
S-1
S-2
Kode siswa
S-3
S-4
S-5
Dst
1
2
3
20
Jumlah (∑)
Presentasi (%)
Kriteria
Data kemudian diolah dan dibuat persentasinya. Untuk membuat
persentasi dapat dihitung dengan cara berikut (Purwanto, 2010):
Persentasi
=
∑
b. Mengkategorikan tingkat motivasi
Kategori motivasi siswa dapat dilihat dengan bantuan pertimbangan
berikut (Soewandi, 2005)
81 % - 100 %
= Sangat baik (SB)
61 % - 80 %
= Baik (B)
41 % - 60 %
= Cukup (C)
21 % - 40 %
= Kurang (K)
0 % 0 20 %
= Sangat kurang (SK)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
Jika persentase siswa sudah dikategorikan, selanjutnya dihitung
persentase kelas untuk mengetahui motivasi siswa secara klasikal
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Djamarah,
2005):
Persentasi kelas =
Kriteria SB (Sangat Baik) dan B (Baik) dijadikan rumus karena kedua
kriteia ini merupakan kriteria yang hendak dicapai dalam penelitian.
F. Indikator Keberhasilan
Untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, maka perlu dibuat
indikator sebagai berikut:
Tabel 3.5 Indikator Keberhasilan
Aspek Yang
Diteliti
Hasil belajar
siswa aspek
kognitif
Instrumen
Indikator Keberhasilan
Postest 1 dan
postest 2
Peningkatan hasil belajar ranah
kognitif
untuk
materi
pertumbuhan dan perkembangan
≥ 75% , dengan skor rata-rata
kelas 80
Hasil belajar
siswa aspek
afektif
Lembar observasi
siswa
Persentase hasil belajar aspek
afektif siswa selama mengikuti
proses pembelajaran ≥ 70 %
termasuk dalam kategori tinggi
Motivasi belajar
siswa
Kuesioner motivasi
sebelum tindakan
dan sesudah
tindakan
Peningkatan motivasi belajar
siswa selama mengikuti proses
belajar belajar mengajar ≥ 80 %
termasuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitin tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta
mulai tanggal 15 Mei 2015 sampai dengan tanggal 27 Mei 2015. Subjek dari
penelitian ini adalah siswa kelas VIII E dengan total jumlah 29 siswa. Dalam
penelitian ini, peneliti memberikan treatment secara langsung kepada para siswa
yang menjadi subjek penelitian. Pemberian treatment berupa kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together untuk meningkakan motivasi dan hasil belajar siswa. Pelaksanaan
penelitian ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali
pertemuan. Berikut uraian mengenai proses pelaksanaan dan hasil yang diperoleh
selama proses pelaksanaan penelitian.
1. Pra tindakan
Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan
observasi terkait dengan pembelajaran IPA kepada guru mata pelajaran yang
bersangkutan. Dalam observasi peneliti menanyakan beberapa hal terkait dengan
mata pelajaran IPA, seperti: hasil belajar siswa pada ranah kognitif pada semester
gasal. Peneliti juga melakukan observasi di kelas saat proses pembelajaran
berlangsung dengan mangamati situasi dan kondisi siswa ketika pembelajaran,
dan metode guru dalam mengajar.
53
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
Observasi ini dilakukan supaya peneliti benar-benar mengetahui kondisi dan
masalah yang benar-benar terjadi di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Dari
observasi tersebut peneliti melihat terdapat permasalahan pada hasil belajar ranah
kognitif siswa untuk materi pertumbuhan dan perkembangan dimana terlihat
masih banyak nilai siswa yang berada di bawah KKM. Selain hal tersebut, peneliti
melihat kondisi siswa yang terkadang masih sering ribut dan lebih suka berbicara
dengan teman ketika proses belajar mengajar berlangsung karena siswa masih
kurang memiliki motivasi dari dalam diri sendiri dalam belajar.
Setelah melakukan observasi dan disetujui oleh guru mata pelajaran, peneliti
kemudian menemui kepala sekolah untuk meminta ijin akan melaksanakan
penelitian di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Kepala sekolah menanggapi
rencana peneliti dengan senang hati dan memberikan ijin pada peneliti. Setelah
mengkaji permasalahan yang dihadapi, peneliti kemudian mendiskusikan
permasalahan tersebut bersama dosen pembimbing dan melakukan studi pustaka
terkait hal-hal yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang di
temukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Setelah melakukan studi pustaka
peneliti mulai menyusun langkah-langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu memberikan
surat ijin pelaksanaan penelitian kepasa pihak sekolah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
2. Pelaksanaan Siklus I
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan peneliti memulai dengan menyusun
proposal dan semua instrumen yang dibutuhkan meliputi instrumen
perangkat pembelajaran dan instrumen pengumpulan data
1) Instrumen Perangkat Pembelajaran
Instrumen perangkat pembelajaran meliputi:
a) Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Silanus dan RPP siklus I yang disusun akan digunakan peneliti
sebagai acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Silabus dan
RPP siklus I disusun dengan memuat model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together dalam kegiatan pembelajarannya.
b) Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS diberikan kepada setiap kelompok dan berisi pertanyaanpertanyaan terkait dengan materi yang dibahas. Pertanyaanpertanyaan tersebut bertujuan untuk memancing setiap siswa dalam
kelompok untuk memulai berdiskusi.
c) Kartu nomor
Kartu nomor akan diberikan kepada setiap siswa dalam kelompok.
Setiap siswa akan mendapatkan jumlah kartu sesuai dengan
banyaknya anggota kelompok. Kartu nomor akan digunakan ketika
tanya jawab.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
d) Stiker identitas
Stiker digunakan sebagai identitas atau tanda pengenal siswa, untuk
mempermudah dalam observasi siswa. Stiker diberikan kepada
semua siswa dan berisi nomor absen siswa yang memakainya
e) Power Point (PPT) Materi Ajar
PPT dibuat untuk mempermudah peneliti dalam menyampaikan
materi dan mempermudah pemahaman siswa terhadap materi yang
sedang dibahas.
f) Bahan Ajar
Rangkuman materi berisi tentang materi pertumbuhan dan
perkembangan. Rangkuman materi dibuat dengan tujuan agar siswa
dapat lebih mudah belajar baik di sekolah maupun di rumah.
2) Instrumen Pengumpulan Data
a) Soal postest siklus I dan post-test siklus II
Soal post-test digunakan untuk mengetahui hasil belajar pada ranah
kognitif
b) Lembar Observasi Dan Lembar Kuesioner Motivasi Awal
Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa dalam
kelas sedangkan kuesioner motivasi awal digunakan untuk
mengetahui motivasi awal siswa terhadap pelajaran IPA.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
Sebelumnya seluruh instrumen yang akan digunakan telah
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru dan dosen pembimbing.
b. Pelaksanaan Tindakan
Setelah perencanaan selesai, proses penelitian dilanjutkan dengan
pelaksanaan pembelajaran siklus I. Sebelum pelaksanaan tindakan, pada hari
jumat tanggan 15 Mei 2015 terlebih dahulu peneliti memberikan kuesioner
awal untuk mengukur motivasi belajar siswa kelas VIII E. Pengisian kuesioner
berlangsung sekitar 5 menit, dan diakhir pengisian kuesioner peneliti
membagikan rangkuman materi pertumbuhan dan perkembangan yang akan
digunakan para siswa ketika proses pembelajaran berlangsung.
1) Pelaksanaan Siklus I Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari jumat tanggal 15
Mei 2015. Pembelajaran dimulai pada jam pelajaran ke- 3 pada pukul 08:20
WIB sampai dengan pukul 09:00 WIB, kemudian diselingi istirahat dan
pelajaran dilanjutkan kembali pada pukul 09:15 WIB sampai dengan 09:55
WIB. Adapun rincian kegiatan pertemuan pertama adalah:
a) Kegiatan Awal Pembelajaran
Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan peneliti memeriksa kesiapan
siswa dan membagikan stiker kepada siswa yang tertulis nomor absen
masing-masing siswa. Setelah itu, peneliti melakukan presensi pada siswa.
Selanjutnya peneliti menyampaikan apersepsi sesuai dengan persiapan pada
RPP yang telah dibuat dengan menampilkan gambar tanaman yang
bertambah tinggi, bayi menjadi anak-anak, perubahan biji mennjadi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
kecambah, dan telur menjadi anak ayam. Berdasarkan gambar tersebut
kemudian siswa diminta untuk menyebutkan mana yang merupakan contoh
dari pertumbuhan dan mana yang merupakan contoh dari peristiwa
perkembangan. Menanggapi pertanyaan tersebut, siswa memberikan respon
positif dengan menjawab pertanyaan tersebut. Siswa terlihat sangat antusias
dan bersemangat ketika menjawab pertanyaan secara bersama-sama, sehingga
kondisi kelas terlihat ramai.
Peneliti mencoba untuk menerapkan sistem yang baik pada siswa ketika
hendak menjawab atau memberikan pendapat yakni dengan cara mengangkat
tangan terlebih dahulu. Dan siswa pun sepakat dengan sistem yang
ditawarkan oleh peneliti. Tujuan pneliti memberikan apersepsi adalah untuk
memotivasi siswa supaya siswa dapat terbuka dalam menyampaikan
pendapat-pendapat mereka dan menarik perhatian para siswa untuk mengikuti
pembelajaran lebih serius dan lebih siap. Setelah menyampaikan apersepsi,
kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran. Sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat, setelah penyampaian tujuan pembelajaran
peneliti memberikan pre-teset kepada siswa. Pretest ini diberikan dengan
tujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa pada materi pertumbuhan
dan perkembangan sebelum penerapan tindakan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
Gambar 4.1 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Pretest
b) Kegiatan Inti Pembelajaran
Pada awal kegiatan inti peneliti membagi siswa kedalam 8 kelompok.
Siswa kemudian dibagikan bahan untuk praktikum perkecambahan. Alat dan
bahan yang dibagikan kepada siswa berupa gelas air mineral bekas, kapas,
label, beberapa biji kacang hijau dan panduan praktikum. Setelah membagi
semua alat dan bahan praktikum peneliti menjelaskan langkah-langkah
kegiatan percobaan. Peneliti kemudian menanyakan kepada siswa jika ada
yang belum jelas atau belum mengerti. Setelah dirasa cukup jelas siswa
kemudian di persilakan untuk melakukan percobaan secara berkelompok.
Ketika siswa melakukan percobaan suasana kelas cukup kondusif hanya
sedikit mengalami keributan di saat siswa meletakan gelas percobaan mereka
ditempat gelap dan di tempat terang.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
Gambar 4.2 Siswa Sedang Melakukan Percobaan Perkecambahan
c) Kegiatan Akhir Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran peneliti menyampaikan bahwa data hasil
pengamatan di masukan ke dalam tabel yang sudah di sediakan, dan masingmasing kelompok membuat laporan praktikum tentang perkecambahan.
Peneliti juga menyampaikan bahwa akan ada postest diakhir pembelajaran
dan meminta siswa untuk belajar dan mempersiapkan diri. Kegiatan
membelajaran kemudian di akhiri dengan doa.
2) Pelaksanaan Siklus I Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari senin tanggal 18
Mei 2015. Pebelajaran dimulai pada jam pertama sampai dengan jam kedua
yaitu pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 09:10 WIB. Adapun rincian
kegiatan pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
a) Kegiatan Awal Pembelajaran
Kegiatan awal dimulai dengan berdoa kemudian dilanjutkan dengan
presensi.
Peneliti
memeriksa
kesiapan
belajar
siswa
kemudian
membagikan kembali stiker kepada siswa sebagai tanda pengenal untuk
mempermudah para observer dalam mengobservasi siswa. Selanjutnya
peneliti menanyakan tentang perkembangan pertumbuhan kecambah pada
percobaan pertemuan pertama. Para siswa sangat antusias menyampaikan
perkembangan tanaman mereka.
Selanjutnya
peneliti
menyampaikan
apersepsi
sesuai
dengan
persiapaan pada RPP yang telah dibuat dengan bertanya kepada siswa
“apakah pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sama dengan
pertumbuhan dan perkembangan pada hewan”?. Menanggapi pertanyaan
tersebut siswa beramai-ramai menjawab sehingga membuat suasana kelas
menjadi sangat gaduh, akhirnya peneliti kembali mengingatkan tentang
cara yang baik ketika mereka akan menjawab atau memberikan pendapat
yaitu dengan mengangkat tangan terlebih dahulu. Akhirnya satu per satu
siswa yang ingin menjawab mengangkat tangan. Selanjutnya peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti Pembelajaran
Pada awal kegiatan inti peneliti menyampaikan satu permasalahan
tentang pertumbuhan dan perkembangan hewan. Siswa satu per satu
mengangkat tangan untuk mencoba menjawab permasalahan tersebut.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
Setelah beberapa siswa mencoba menjawab penelitipun mengklarifikasi
jawaban dari para siswa.
Selanjutnya, peneliti menjelaskan tentang model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) yang akan digunakan
selama proses pembelajaran berlangsung. Pada penjelasana awal beberapa
siswa masih terlihat bingung dengan model pembelajaran tersebut,
kemudian peneliti mengulangi tentng proses pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan
lebih jelas.
Kegiatan selanjutnya peneliti menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam proses
pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) pada pertemuan ini meliputi pembagian kelompok,
pemberian nomor, pembagian pertanyaan yang berupa LKS, dan
berdiskusi bersama kelompok. Dalam pembagian kelompok peneliti
meminta para siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4
siswa. Pembagian kelompok ini dilakukan dengan cara berhitung dari satu
sampai tujuh, dimana tiap siswa yang menyebutkan nomor yang sama
berkumpul menjadi satu kelompok.
Pada saat peneliti meminta siswa membentuk kelompok dengan cara
berhitung, siswa terlihat kurang antusias dan terkesan malas untuk
berkumpul dengan kelompoknya. Melihat situasi tersebut, peneliti
menyampaikan kepada siswa bahwa siapapun teman kelompok mereka,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
mereka harus bisa bekerja dalam kelompok dan bekerja sama satu sama
lain. Siswa yang pada awalnya terlihat bermalas-malasan akhirnya mulai
berkumpul dengan kelompoknya. Suasana kelas menjadi sedikit ribut
karena beberapa siswa berteriak- teriak mencari anggota kelompoknya dan
suara gaduh karena siswa sibuk memindahkan kursi-kursi. Namun, peneliti
dapat mengendalikan situasi tersebut sehingga kegiatan dapat dilanjutkan
kembali.
Setelah semua siswa telah berkumpul bersama kelompoknya masingmasing, peneliti selanjutnya membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan
kartu nomor pada setiap kelompok. Ketika peneliti membagikan kartu
nomor beberapa siswa masih bingung fungsi dari kartu nomor tersebut.
Peneliti kemudian menjelaskan fungsi kartu nomor tersebut pada tiap
kelompok sampai mereka maksud dibagikannya kartu nomor tesebut. LKS
yang diberikan berisi gambar proses perkembangan hewan dan tiga
pertanyaan. Pertanyaan tersebut dimaksudkan untuk memancing siswa
dalam memulai diskusi.
Pada saat pelaksanaan diskusi kondisi kelas sangat kondusif, para
siswa sangat antusias dalam berdiskusi, terlihat dalam kelompok beberapa
siswa saling bekerja sama dalam mencari jawaban dan para siswa saling
membantu dalam dengan bergantian mencatat jawaban dari hasil diskusi
kelompok. Siswa diberikan waktu berdiskusi sekitar 25 menit.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
Gambar 4.3 Siswa Sedang Diskusi Mengerjakan LKS Dalam
Kelompok
Setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan menjawab pertanyaan
dalam LKS, peneliti meminta siswa pada tiap kelompok untuk bersiap
karena akan ada tanya jawab. Peneliti memulai kegiatan dengan
melakukan pengundian kartu nomor pada satu kelompok. Siswa yng
memiliki kartu nomor yang berhasil diundi diminta untuk maju kedepan
kelas. Di depan kelas secara mandiri siswa mengundi nomor kelas yang
harus di jawab.
Setelah mengetahui soal yang harus dijawab siswa diberikan waktu
untuk berpikir dan kemudian dipersilahkan untuk menjawab. Perwakilan
kelompok yang maju kedepan kelas untuk menjawab pertanyaan beberapa
diantaranya justru bingung memikirkan jawabannya, sehingga peneliti
memberi toleransi memperbolehkan siswa sedikit melihat rangkuman
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
materi. Kemudian meminta siswa tersebut mengulang jawabannya tanpa
harus melihat rangkuman materi kembali. Setelah seluruh kelompok
mendapatkan kesempatan untuk menjawab dan menanggapi jawaban dari
teman mereka, peneliti mengklarifikasi jawaban dengan menanyakan
kembali pertanyaan yang ada pada kegiatan tanya jawab pada seluruh
siswa dikelas.
Beberapa siswa mengangkat tangan dan mencoba menjawab
pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pemahaman mereka. Setelah
seluruh soal dibahas bersama, selanjutnya peneliti menyampaikan materi
secara singkat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada
selah-selah penyampaian materi beberapa siswa sempat mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan materi yang sedang diberikan dan ada pula
yang mencatat materi yang ditampilkan melalui slide power point (PPT).
c) Kegiatan Akhir Pembelajaran
Pada kegiatan akhir peneliti bersama siswa sama-sama membuat
kesimpulan dari materi yang di pelajari. Peneliti kemudian mengingatkan
kembali kepada para siswa tentang postes yang akan di laksanakan pada
pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran di akhiri dengan doa.
3) Pelaksanaan Siklus I Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga pada siklus I dilaksanakan pada hari rabu tanggal 20 Mei
2015 pada jam pelajaran pertama yaitu pada pukul 07:00-07:40. Pada
pertemuan ketiga pada siklus I hanya
fokus untuk melaksanakan postest.
Kegiatan diawali dengan berdoa, kemudian deilanjutkan dengan presensi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
Sebelum melakukan postest peneliti meminta siswa untuk memasukan
rangkuman materi dan buku kedalam tas atau laci meja. Setelah siswa siap,
peneliti kemudian membagikan kertas soal dan kertas lembar jawaban kepada
siswa untuk dikerjakan secara individu.
Peneliti memberikan tes akhir untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
akhir siswa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heds Together untuk siklus I. Waktu yang digunakan untuk
mengerjakan soal adalah 30 menit dengan soal yng berjumlah 20 butir, dibagi
menjadi 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian.
Gambar 4.4 Siswa Sedang Mengerjakan Postest I
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
c. Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat kegiatan pelaksanaan tindakan
berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati kegitan siswa
terkait dengan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heds Together
observasi dilakukan oleh rekan sejawat berjumlah 2 orang yaitu: Fransiskus
Tuli Repi dan Helena Trisakti Ningsih sebagai tim observer. Para observer
mengikuti setiap proses pembelajaran dari awal sampai dengan akhir
pembelajaran dan mengamati seluruh kegiatan siswa selama proses
pembelajaran. Kemudian observer melakukan penilaian siswa secra individu
pada lembar observasi sesuai dengan hasil pengamatan sesuai dengan
aspeknya. Observer juga diminta untuk membantu melakukan dokumentasi
penelitian dengan menggunakan kamera digital.
d. Refleksi
Serangkaian proses pelaksanaan siklus I telah berjalan cukup baik. Alat dah
bahan yang digunakan pada pelaksanaan siklus I serta persiapan yang telah
peneliti lakukan dalam melaksanakan penelitian telah di persiapkan dengan
baik. Namun pencapaian siswa dalam aspek kognitif yaitu dari hasil belajar
belum memenuhi target dalam penelitian ini karena tidak ada siswa yang tuntas
yaitu 0 % siswa yang mencapai KKM pada pretest di siklus I dan 41, 37 %
siswa yang mencapai KKM pada postest siklus I. Sedangkan untuk aspek
afektif yang didapat dari lembar observasi yang di isi oleh para observer adalah
32 % dan hasil tersebut masih dalam kategori rendah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
Untuk motivasi belajar siswa sebelum mendapatkan treatment sudah dalam
kategori baik yaitu 80 %, hasil tersebut didapat dari hasil kuesioner awal siswa
yang diberikan beberapa hari sebelum pelaksanaan tindakan. Hal ini dapat
terjadi karena peneliti memberikan kuesioner yang ada identitas siswa,
sehingga siswa mungkin takut apabila yang mereka tuliskan di kuesioner akan
dinilai oleh peneliti. Hasil pada siklus I belum mencapai target yang
diharapkan karena disebabkan oleh beberapa kekurangan yaitu siswa yang
masih belum kenal dekat dengan peneliti dan belum terbiasa dengan cara
penyampaian materi oleh peneliti sehingga timbul adanya kecanggungan dan
rasa malu dari pihak siswa. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan
pelajaran dan lebih suka berbicara dengan teman lainnya ketika proses
pembelajaran. Keadaan tersebut menjadikan catatan penting bagi peneliti untuk
dapat mengkondisikan siswa dalam pelaksanaan siklus II.
Hal yang lainnya yaitu siswa yang masih malu ketika diminta untuk
menjawab pertanyaan, dan beberapa siswa yang masih belum bisa menghargai
ketika ada teman mereka yang sedang menjawab pertanyaan. Disamping
kekurangan-kekurangan tersebut, pelaksanaan siklus I juga memiliki kelebihan
yaitu beberapa siswa dengan berani bertanya ketika peneliti menjelaskan
materi dan siswa dengan berani mengemukakan pendapat mereka ketika
peneliti bertanya.
Kekurangan pada pelaksanaan siklus I akan dijadikan bahan untuk
perbaikan pada siklus
II, dimana peneliti lebih menekankan
pada
pengkondisian kelas pada saat pelaksanaan pembelajaran menggunakan model
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dan mengusahakan
untuk bisa dekat dengan siswa. Dengan kondisi kelas yang tenang dan
kedekatan antara peneliti dan siswa memungkinkan penyampaian materi dan
segala sesuatu dalam pembelajaran menjadi lebih mudah
3. Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil yang telah didapat pada siklus I, diadakan siklus II untuk
meningkatkan hasil belajar dan motivsi siswa. Oleh karena itu peneliti
merancang tindakan yang akan di laksanakan pada siklus II. Berikut ini adalah
kegiatan yang peneliti lakukan pada tahap perencanaan:
1) Mengidentifikasi hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus I
2) Menyusun RPP siklus II dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Togehter sesuai dengan pembelajaran siklus II
3) Selain penyusunan silabus dan RPP peneliti juga menyiapkan LKS
yang nantinya digunakan sebagai bahan diskusi kelompok
4) Peneliti juga mempersiapkan stiker identitas untuk siswa, materi ajar,
kartu nomor, dan kartu undi untuk kegiatan tanya jawab.
5) Selain penyusunan instrumen pembelajaran peneliti juga menyusun
instrumen pengambilan data yang terdiri dari postest siklus II, lembar
kuesioner akhir, dan lembar observasi
6) Peneliti juga membuat pembagian kelompok untuk siswa berdasarkan
hasil postest yang didapat pada siklus I
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
Semua yang dilakukan pada tahap perencanaan telah di konsultasikan
terlebih dahulu dengan dosen pembimbing maupun dengan guru mata pelajaran
IPA di SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
b. Pelaksanaan
Setelah tahap perencanaan selesai proses penelitian dilanjutkan dengan
pelaksanaan pembelajaran siklus II sama seperti pada siklus I pembelajaran
pada siklus II dilaksanakan pula 3 kali pertemuan (5 jam pertemuan) yakni
pada hari jumat tanggal 22 Mei 2015, hari senin 25 Mei 2015, dan hari rabu
27 Mei 2015.
1) Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada jam pelajaran ke- 3
pada pukul 08:20 WIB sampai dengan pukul 09:00 WIB, kemudian diselingi
istirahat dan pelajaran dilanjutkan kembali pada pukul 09:15 WIB sampai
dengan 09:55 WIB. Adapun rincian kegiatan pada pertemuan pertama adalah
sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal Pembelajaran
Pada awal kegiatan peneliti memeriksa kesiapan belajar siswa
kemudian dilanjutkan dengan membagikan stiker kepada siswa sebagai
tanda pengenal. Peneliti memberikan apersepsi dengan menanyakan
kepada siswa tentang hal-hal yang telah dibahas pada dua pertemuan
sebelumnya. Siswa yang mencoba menjawab satu per satu mengangkat
tangan dan peneliti menuliskan jawaban para siswa pada papan tulis. Para
siswa terlihat antusias dan hampir semua siswa mencatat ringksan dipapan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
tulis. Kegiatan apersepsi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengingatkan
siswa tentang materi sebelumnya. Selanjutnya peneliti menyampaikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b) Kegiatan Inti Pembelajaran
Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, peneliti memberikan
sebuah permasalahan kepada siswa peneliti menampilkan gambar
kempompong dan menanyakan kepompong adalah salah satu tahap pada
proses apa dan bagaimana proses lengkapnya. Satu persatu siswa terlihat
sangat bersemangat bergantian mengangkat tangan dan mencoba untuk
menjawab. Setelah itu peneliti mengklarifikasi jawaban dari para siswa.
Selanjutnya, peneliti menjelaskan bahwa proses belajar mengajar masih
sama seperti pada pertemuan sebelumnya dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together hanya saja
pembagian kelompok peneliti yang menentukan berdasarkan hasil nilai
postest pada siklus I.
Kegiatan selanjutnya peneliti menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam proses pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together
pada pertemuan ini meliputi pembagian kelompok, pemberian nomor,
pembagian pertanyaan yang berupa LKS dan berfikir bersama dalam
kelompok. Peneliti kemudian membagi para siswa kedalam 8 kelompok
dimana satu kelompok terdiri dari 3-4 orang. Ketika peneliti membacakan
anggota pada masing-masing kelompok siswa jauh lebih tenang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72
dibandingkan pada pembagian kelompok pada siklus I. Namun ketika
mereka diminta berkumpul dengan kelompoknya beberapa siswa masih
bingung siapa saja anggota kelompoknya, sehingga beberapa siswa masih
menanyakan kembali pada peneliti. Keadaan tersebut yang akhirnya
membuat kondisi kelas sedikit ribut.
Dengan bantuan guru mata pelajaran IPA siswa dengan tenang
kembali masuk kedalam kelompok yang telah dibagikan. Setelah siswa
berkumpul bersama kelompoknya, kemudian peneliti membagi LKS dan
kartu nomor pada tiap krlompok. Kemudian peneliti kembali meminta
siswa untuk mendiskusikan pertanyaan yang ada di LKS.
Peneliti mulai berkeliling pada kelompok mulai dengan kelompok 1
sampai dengan kelompok 8. Ketika berkeliling di kelompok peneliti
memastikan bahwa anggota kelompok sudah sesuai dengan yang
dibagikan. Dalam kelompok peneliti menanyakan nama serta kartu nomor
yang didapat, hal tersebut dilakukan oleh peneliti sebagao langkah untuk
dapat akrab dengan para sisiwa sehingga siswa tidak terlalu kaku dan
canggung ketika proses pembelajaran. Selain menanyakan beberapa hal
tersebut peneliti juga membantu setiap kelompok yang masih menemui
masalah dalam memahami materi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
Gambar 4.5 Siswa Sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS
Setelah para siswa selesai mengerjakan LKS dalam kelompok
kemudian peneliti kembali melanjutkan dengan kegiatan presentasi dan
tanya jawab. Langkah-langkah dalam tanya jawab sama seperti pada siklus
I. Peneliti mulai kegiatan dengan melakukan pengundian kartu nomor pada
satu kelompok. Siswa yang memiliki kartu nomor yang berhasil di undi
diminta untuk maju kedepan kelas. Didepan kelas secara mandiri siswa
mengundi nomor soal yang harus dijawab.
Setelah mengetahui nomor soal yang harus dijawab siswa diberi
waktu untuk memikirkan jawabannya dan kemudian di persilahkan untuk
menjawab. Kegiatan tersebut dilakukan pada 8 kelompok diskusi dan
dilakukan secara berurutan dimulai dari kelompok 1 samapai dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
kelompok 8. Dalam kegiatan tanya jawab siswa sudah lebih mandiri,
semangat, dan antusias dalam menjawab pertanyaan. Mereka sudah tidak
lagi melihat rangkuman materi, bingung menjawab, atau harus bertanya
kepada teman kelompoknya.
Setelah selesai dengan tanya jawab peneliti melakukan konfirmasi
dengan jawaban siswa, peneliti kembali menanyakan kepada para siswa
soal-soal yang menjadi pertanyaan ketika kegiatan tanya jawab. Dalam
kegiatan konfirmasi ini para siswa juga sangat antusias dan sangat
bersemangat sehingga suasana kelas sedikit tidak kondusif. Hal tersebut
mengharuskan peneliti menegur siswa supaya bisa menjaga ketenangan
dan menyampaikan kembali cara ketika mereka ingin menyampaikan
pendapat yaitu dengan mengangkat tangan.
c) Kegiatan Akhir Pembelajaran
Setelah
peneliti
selesai
dengan
memberikan
konfirmasi
dan
memastikan seluruh siswa telah memahami materi, peneliti dan para siswa
menyimpulkan
bersam-sama
materi
yang
dibahas.
Pada
akhir
pembelajaran peneliti memberitahukan bahwa akan ada postest kedua,
sehingga siswa diharapkan lebih giat lagi belajar dan lebih serius dalam
mengikuti pembelajaran selanjutnya. Kegiatan pembelajaran kemudian di
akhiri dengan doa.
2) Pelaksanaan Siklus II Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari senin tangaal 25
Mei 2015. Pebelajaran dimulai pada jam pertama sampai dengan jam kedua
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
yaitu pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 09:10 WIB. Adapun rincian
kegiatan pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut:
a) Kegiatan Awal Pembelajaran
Kegiatan awal dimulai dengan berdoa dan dilanjutkan dengan
presensi, selain itu peneliti kembali membagikan stiker kepada siswa
sebagai tanda pengenal. Peneliti kemudian melakukan apersepsi dengan
menanyakan kepada para siswa tentang hal-hal yang mereka pelajari
pada pertemuan sebelumnnya. Para siswa kemudian mengangkat tangan
dan menjawab pertanyaan yang diberikan. Peneliti kemudian menuliskan
jawaban dari beberapa siswa di papan tulis. Setelah itu peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
b) Kegiatan Inti Pembelajaran
Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran, peneliti memberikan
sebuah permasalahan kepada siswa peneliti menampilkan gambar zigot
dan menanyakan kepada siswa gambar apakah itu kempompong. Siswa
terlihat sangat bersemangat dan bergantian mengangkat tangan dan
mencoba untuk menjawab. Setelah itu peneliti mengklarifikasi jawaban
dari para siswa. Selanjutnya, peneliti menjelaskan bahwa proses belajar
mengajar masih sama seperti pada pertemuan sebelumnya dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together dengan pembagian kelompok yang sama dengan pertemuan
sebelumnya yaitu berdasarkan hasil nilai postest pada siklus I.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
Kegiatan selanjutnya seperti pada pertemuan sebelumnya, peneliti
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together dalam proses pembelajaran. Penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together pada pertemuan ini meliputi
pembagian kelompok, pemberian nomor, pembagian pertanyaan yang
berupa LKS dan berfikir bersama dalam kelompok. Peneliti kemudian
membagi para siswa kedalam 8 kelompok dimana satu kelompok terdiri
dari 3-4 orang. Setelah peneliti menyuruh membentuk kelompok sesuai
dengan kelompok pada pertemuan sebelummnya para siswa langsung
bergegas menuju ke kelompok masing-masing. Suasana dikelas sangat
kondusif karena siswa dengan tertib bergabung dengan kelompok mereka
masing-masing.
Setelah siswa berkumpul bersama kelompoknya, kemudian peneliti
membagi LKS dan kartu nomor pada tiap krlompok. Kemudian peneliti
kembali meminta siswa untuk mendiskusikan pertanyaan yang ada di LKS.
Peneliti mulai berkeliling pada kelompok mulai dengan kelompok 1
samapai dengan kelompok 8. Ketika berkeliling di kelompok peneliti
menanyakan kepada anggota kelompok kartu nomor yang didapat. Selain
itu peneliti juga membantu setiap kelompok yang masih menemui masalah
dalam memahami materi. Setelah para siswa selesai mengerjakan LKS
dalam kelompok kemudian peneliti kembali melanjutkan dengan kegiatan
presentasi dan tanya jawab.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77
Langkah-langkah dalam tanya jawab sama seperti pada pertemuan
sebelummnya. Peneliti mulai kegiatan dengan melakukan pengundian
kartu nomor pada satu kelompok. Siswa yang memiliki kartu nomor yang
berhasil di undi diminta untuk maju kedepan kelas. Didepan kelas secara
mandiri siswa mengundi nomor soal yang harus dijawab. Setelah
mengetahui nomor soal yang harus dijawab siswa diberi waktu untuk
memikirkan jawabannya dan kemudian di persilahkan untuk menjawab.
Kegiatan tersebut dilakukan pada 8 kelompok diskusi dan dilakukan secara
berurutan dimulai dari kelompok 1 sampai dengan kelompok 8.
Gambar 4.6 Salah Satu Siswa Sedang Menjawab Sesuai Dengan
Nomor Undian Soal
Dalam kegiatan tanya jawab siswa sangat antusias, hampir seluruh
siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab. Mereka sudah tidak lagi melihat
rangkuman materi, bingung menjawab, atau harus bertanya kepada teman
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78
kelompoknya. Setelah selesai dengan tanya jawab peneliti melakukan
konfirmasi dengan jawaban siswa, peneliti kembali menanyakan kepada
para siswa soal-soal yang menjadi pertanyaan ketika kegiatan tanya jawab.
Dalam kegiatan konfirmasi ini para siswa juga sangat antusias dan sangat
bersemangat sehingga suasana kelas sedikit tidak kondusif.
Hal tersebut mengharuskan peneliti menegur siswa supaya bisa
menjaga ketenangan dan menyampaikan kembali cara ketika mereka ingin
menyampaikan pendapat yaitu dengan mengangkat tangan. Setelah selesai
melaksanakan kegiatan presentasi dan tanya jawab, peneliti kemudian
menjelaskan secara singkat mengenai materi yang dibahas melalui slide
pada power point. Para siswa mencermati apa yang dijelaskan oleh peneliti
dan ada pula yang mencatat dari slide power point yang di tampilkan. Ada
beberapa siswa yang bertanya tentang materi yang di rasa kurang mereka
pahami, peneliti kemudian kembali menjelaskan kepada siswa.
c) Kegiatan Akhir Pembelajaran
Setelah peneliti selesai dengan memberikan materi dan memastikan
seluruh siswa telah memahami materi,
menyimpulkan
bersama-sama
materi
peneliti dan para siswa
yang
dibahas.
Pada
akhir
pembelajaran peneliti memberitahukan bahwa akan ada postest kedua di
pertemuan selanjutnya. Peneliti juga kembali mengingatkan pada siswa
untuk mengumpulkan data hasil pengamatan percobaan perkecambahan di
pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran kemudian di akhiri dengan
doa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
3) Pelaskanaan Siklus II Pertemuan Ketiga
Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari rabu tanggal 27
Mei 2015 pada jam pelajaran pertama yaitu pada pukul 07:00-07:40. Pada
pertemuan ketiga pada siklus II hanya fokus untuk melaksanakan postest.
Kegiatan diawali dengan berdoa, kemudian deilanjutkan dengan presensi.
Kemudian peneliti meminta siswa memasukan seluruh catatan, rangkuman
materi, dan buku paket IPA kedalam tas masing-masing. Setelah seluruh siswa
siap peneliti dengan di bantu oleh para observer membagikan soal postest II
kepada siswa.
Suasana kelas ketika para siswa mengerjakan postest tenang, meskipun
sesekali ada beberapa siswa yang menyanyi sembari mengerjakan postest,
namun dengan sedikit teguran siswa dapat kembali tenang. Setelah siswa
selesai mengerjakan postest selanjutnya peneliti meminta para siswa mengisi
lembar kuesioner terkait dengan proses belajar mengajar yang telah dilakukan
oleh peneliti. Peneliti kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan laporan
pengamatan pada percobaan perkecambahan yang dilaksanakan pada
pertemuan pertama siklus I. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan
kenang-kenangan kepada siswa dan mengucapkan terima hasih karena telah
membantu terlaksananya penelitian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
Gambar 4.7 Siswa Sedang Mengerjakan Soal Postest II
c. Observasi
Pada tahap observasi sama halnya pada siklus I dilakukan observasi
terhadap motivasi siswa yang ditunjukan lewat aktivitas siswa selama prose
pembelajaran.
d. Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II berjalan lebih baik dibandingkan
dengan siklus I. Hal tersebut ditunjukan oleh peningkatan motivasi belajar dan
hasil belajar siswa serta tercapainya target yang diharapkan dalam penelitian
ini dibandingkan dengan siklus I. Hasil tersebut dapat terlihat dari hasil belajar
siswa dimana 100 % siswa telah mencapai KKM pada postest siklus II.
Sedangkan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran 90 % yang
masuk dalam kategori tinggi dan motivasi belajar akhir siswa setelah penelitian
adalah 100 % yang masuk dalam kategori tinggi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
Namun peneliti masih menemukan beberapa kekurangan-kekurangan pada
siklus II ini yaitu masih ada siswa yang tidak memperhatikan dan berbicara
dengan teman yang lain ketika proses pembelajaran berlangsung. Disamping
adanya kekurangan pelaksanaan siklus II juga memiliki kelebihan yaitu secara
umum siswa bersemangat dan bertanggung jawab melaksanakan tugas-tugas
yang diberikan. Siswa sering menanyakan hal yang dirasa kurang jelas ketika
diskusi berlangsung guna memahami materi yang dipelajari. Hal yang lain
yaitu ada beberapa siswa yang berani bertanya ketika peneliti sedang
menjelaskan materi.
B. Hasil Penelitian dan Analisis Data
1. Hasil belajar
a. Aspek Kognitif
Pada pelaksanaan penelitian ini salah satu yang ingin peneliti ukur
adalah hasil belajar siswa aspek kognitif. Pelaksanaan siklus I yang
diadakan sebanyak tiga kali pertemuan dan diakhiri pertemuan ketiga
dengan postest siklus I. Adapun hasil analisis nilai postest siklus I dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil Nilai Postest Siklus I
No
Jenis Data Yang Diamati
Hasil Yang Diperoleh
1
Nilai tertinggi
82,2
2
Nilai terendah
53,3
3
Jumlah siswa yang tuntas
17
4
Jumlah siswa yang belum tuntas
12
5
Rata-rata nilai
73,81
6
Persentasi pencapaian KKM
58,62 %
Nilai postest I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 41
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
Pada tabel 4.1, menunjukan hasil belajar siswa ranah kognitif yang
dilaksanakan dalam bentuk postest. Dari tabel diatas tampak bahwa ada
17 siswa (58,62 %) yang memperoleh nilai diatas ≥ 75, dikatakan tuntas
dan ada 12 siswa (41,37 %) yang memperoleh nilai ≤ 75, dikatakan
belum tuntas. Pencapaian nilai tertinggi siswa adalah 82,2 dan nilai
terendah adalah 53,3 dengan rata-rata nilai kelas 73,81. Demikian pula
pada pelaksanaan siklus II diadakan pula postest siklus II pada
pertemuan terakhir. Adapun hasil analisis postest siklus II dapat dilihat
pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil Nilai Postest Siklus I I
No
Jenis Data Yang Diamati
Hasil Yang Diperoleh
1
Nilai tertinggi
93
2
Nilai terendah
76,7
3
Jumlah siswa yang tuntas
29
4
Jumlah siswa yang belum tuntas
0
5
Rata-rata nilai
83,1
6
Persentasi pencapaian KKM
100 %
Nilai postest II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42
Pada siklus I pencapaian nilai tertinggi adalah 93 dan nilai terendah
adalah 76,7 dengan rata-rata nilai kelas adalah 83,1 dan persentasi
pencapaian KKM 100 %. Dari hasil postest siklus II dari 29 siswa
semua siswa telah tuntas artinya semua siswa telah mencapai KKM.
b. Hasil Belajar Afektif
Hasil belajar siswa dalam dalam aspek afektif dapat diketahui dari
hasil observasi yang dilakukan observer. Dalam penelitian ini observer
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
dilakukan oleh teman sejawat peneliti yang berasal dari mahasiswa.
Observer bertugas untuk mengisi data lembar observasi yang telah
disiapkan oleh peneliti. Berikut merupakan data hasil observasi.
1) Siklus I
Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa Pertemuan 1
No
1
2
3
4
Jenis data yang diamati
Jumlah siswa dalam kategori
tinggi
Jumlah siswa dalam kategori
sedang
Jumlah siswa dalam kategori
rendah
Persentase kelas
Hasil yang di peroleh
0 orang
29 orang
0 orang
0%
Tabel 4.4 Hasil Observasi Siswa Pertemuan 2
No
1
Jenis data yang diamati
Hasil yang di peroleh
Jumlah siswa dalam kategori
11 orang
tinggi
2
Jumlah siswa dalam kategori
18 orang
sedang
3
Jumlah siswa dalam kategori
0 orang
rendah
4
Rata-rata skor
17,03
5
Rata-rata nilai
48,5
6
Persentase kelas
37,93 %
Hasil lembar observasi pada siklus I dapat dilihat pada
lampiran 43
Pada observasi aspek afektif siswa siklus I pertemuan
pertama terdapat 29 siswa mempunyai kategori sedang, artinya
seluruh siswa mempunyai motivasi sedang dengan rata-rata skor
sebesar 17,03 dan rata-rata nilai sebesar 48,5. Pada pertemuan
kedua terdapat 11 siswa yang mempunyai kategori tinggi dan 18
siswa mempunyai kategori sedang dengan rata-rata skor sebesar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
20,6 dan rata-rata nilai sebesar 59. Rata-rata skor dan rata-rata
nilai yang rendah pada pertemuan pertama disebabkan karena
pada pertemuan pertama sebagian besar kegiatan inti diisi dengan
melakukan percobaan perkecambahan, pada kegiatan tersebut
siswa sibuk melakukan percobaan sehingga ada beberapa aspek
yang tidak terpenuhi oleh siswa.
Pada
pertemuan
kedua
ketika
diterapkannya
metode
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together aspekaspek pada lembar observasi sudah mulai terlihat dari aktivitas
siswa. Tetapi pada pertemuan kedua masih banyak siswa yang
belum aktif mereka masih sering berbicara dengan teman ketika
ada temannya yang presentasi di depan kelas mereka tidak
mendengar apa yang dijawab oleh siswa yang presentasi sehingga
dalam kegiatan tanya jawab hanya beberapa siswa yang aktif
bertanya.
2) Siklus II
Tabel 4.5 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 3
No
1
2
3
4
5
6
Jenis data yang diamati
Jumlah
siswa
dalam
kategori tinggi
Jumlah
siswa
dalam
kategori sedang
Jumlah
siswa
dalam
kategori rendah
Rata-rata skor
Rata-rata nilai
Persentase kelas
Hasil yang di peroleh
23 orang
6 orang
0 orang
23,4
66,8
79,3 %
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 4
No
1
2
3
4
5
6
Jenis data yang diamati
Hasil yang di
peroleh
Jumlah siswa dalam kategori tinggi
29 orang
Jumlah siswa dalam kategori
0 orang
sedang
Jumlah siswa dalam kategori
0 orang
rendah
Rata-rata skor
27,3
Rata-rata nilai
78,1
Persentase kelas
100 %
Hasil lembar pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 44
Pada siklus II pertemuan pertemuan pertama terdapat 23
siswa yang memiliki kategori tinggi, dan 6 siswa yang termasuk
kategori sedang, dengan rata-rata skor sebesar 23,4 dan rata-rata
nilai sebesar 66,8. Sedangkan pada siklus pertemuan kedua semua
siswa sudah termausik dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor
sebesar 27,3 dan rata-rata nilai 78,1. Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa pada siklus II ini sikap siswa dalam
mengikuti pembelajaran dapat dikategorikan baik.
2. Motivasi Belajar Siswa
Lembar kuesioner diisi oleh para siswa sebanyak dua kali. Pertama
diisi di awal sebelum penelitian dan di akhir setelah penelitian. Hasil dari
lembar kuesioner adalah data tambahan untuk mengetahui motivasi belajar
siswa. Berikut adalah tebael hasil analisis lembar kuesioner motivasi awal
siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
Tabel 4..7 Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Awal
Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis Data Yang Diamati
Hasil Yang Di
Peroleh
Persentase tertinggi
83 %
Persentase terendah
55 %
Jumlah siswa dalam kategori sangat baik (81%- 4
100%)
Jumlah siswa dalam kategori baik (61 %- 80 %) 19
Jumlah siswa dalam kategori cukup (41 %- 60 6
%)
Jumlah siswa dalam kategori kurang (21 %- 40 0
%)
Jumlah siswa dalam kategori sangat kurang (0 0
%- 20%)
Persentasi kelas
80 %
Data kuesioner motivasi awal siswa selengkapnya dapat pada dilihat
pada lampiran 45
Dari data yang diperoleh di dapat hasil kuesioner motivasi awal
terdapat 4 siswa kategori sangat baik, 19 siswa kategori baik, dan 6 siswa
kategori cukup. Sehingga dapat disimpulkan 80 % siswa kelas VII E SMP
Joannes Bosco Yogyakarta memiliki motivasi yang baik terhadap mata
pelajaran IPA. Pada akhir pertemuan kedua siklus II siswa kembali
mengisi lembar kuesioner. Berikut adalah tabel hasil analisis dari lembar
koesioner akhir
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
Tabel 4.8 Hasil Analisis Lembar Kuesioner Motivasi Akhir
Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis Data Yang Diamati
Persentase tertinggi
Persentase terendah
Jumlah siswa dalam kategori
sangat baik (81%-100%)
Jumlah siswa dalam kategori
baik
(61 %- 80 %)
Jumlah siswa dalam kategori
cukup (41 %- 60 %
Jumlah siswa dalam kategori
kurang (21 %- 40 %)
Jumlah siswa dalam kategori
sangat kurang (0 %- 20%)
Persentasi kelas
Hasil Yang Di Peroleh
95 %
77 %
17
12
0
0
0
100 %
Data kuesioner motivasi akhir siswa selengkapnya dapat pada
dilihat pada lampiran 46
Berdasarkan tabel 4.6, dari hasil kuesioner motivasi akhir siswa di
peroleh hasil bahwa persentase motivasi akhir belajar siswa secara
klasikal setelah pelaksaan penelitian adalah 100 %, dan telah memenuhi
target (80 %).
C. Pembahasan
1. Hasil Belajar Siswa
a. Aspek Kognitif
Peningkatan
pertumbuhan
prestasi
dan
belajar
perkembangan
ranah
kognitif
dengan
pada
materi
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together di ukur
melalui peningkatan nilai postest siklus I dan postest siklus II.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
Berdasarkan indikator keberhasilan peningkatan hasil belajar, yaitu
skor rata-rata kelas 80 dan 75 % siswa mencapai KKM yang
ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Sebelum penerapan model
pembelajaran kooperatif kooperatif tipe Numbered Heads Together
nilai rata-rata siswa pada pretest masih rendah, belum ada siswa yang
mencapai target KKM dengan nilai rata-rata kelas 41,37 dan
persentase pencapaian KKM 0 %. Hal tersebut dikarenakan para siswa
belum mempelajari materi pertumbuhan dan perkembangan secara
detail dan mendalam.
Setelah ditetapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together siklus I, hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Peningkatan tesebut dapat dilihat pada hasil postest siklus I. Siswa
yang tuntas belajar sebanyak 17 siswa dan 12 siswa masih belum
tuntas. Nilai rata-rata kelas adalah 73,81 dan persentasenya 58,62 %.
Pencapaian tersebut belum memenuhi target penelitian yang ingin
dicapai pada penelitian ini dimana rata-rata 80 dan 75 % siswa
mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Oleh karena itu,
dilaksanakan siklus II untuk memenuhi target yang diharapkan. Nilai
postest siklus II mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan
dengan nilai postest siklus I. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 29
siswa yang artinya semua siswa sudah tuntas KKM. Nilai rata-rara
kelas sebesar 83,1 dan persentase pencapaian KKM 100 %.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
Pencapaian tersebut telah memenuhi target yang ingin dicapai
sehingga tidak perlu dilaksanakan siklus selanjutnya.
Peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes
Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan
selengkapnya dapat dilihat pada gembar berikut ini:
84
82
80
78
83,1
76
74
73,81
72
70
POSTEST I
POSETEST II
Gambar 4.7. Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil
Belajar Siswa
Berdasarkan gambar 4.7. hasil perbandingan nilai rata-rata siswa
postest siklus I dan postest siklus II mengalami peningkatan. Nilai
rata-rata postest siklus I adalah 73,81 kemudian mengalami
peningkatan pada postest siklus II sebesar 9,29 menjadi 83,1. Hasil
belajar siswa kelas VIII E SMP Joannes Bosco Yogyakarta
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat
dari persentasi siswa yang mencapai KKM pada materi pertumbuhan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
dan perkembangan yang dicapai pada tahun ajaran 2013/2014 yaitu
sebesar 56, 25 %.
Berdasarkan
hasil
tersebut
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together untuk meningkatkan hasil
belajar siswa telah mencapai target yang diharapkan yaitu 100 % telah
mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Seluruh siswa telah
mencapai KKM hal ini dikarenakan para siswa sudah paham tentang
materi pertumbuhan dan perkembangan. Pencapaian hasil belajar yng
terus meningkat pada setiap test terjadi karena siswa diajak untuk
lebih aktif dalam kegiatan diskusi berkelompok dan saling membantu
antara anggota kelompok dalam memahami materi sehingga ketika
proses tanya jawab siswa yang terpilih dapat menjawab pertanyaan
yang didapat dengan baik. Kegiatan tanya jawab juga membantu siswa
lebih percaya diri dalam menjawab maupun dalam menanggapi
pertanyaa-pertanyaan.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi yaitu seperti yang dijabarkan
pada bab II yaitu adanya faktor internal siswa yang meliputi kondisi
jasmani, tingkat kecerdasan/ intelegensi, minat dan motivasi siwa.
Selain faktor internal, faktor eksternal seperti keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan sekitar yang juga turut mempengaruhi
hasil belajar siswa. Hal tersebut diperkuat oleh Jhonson dalam Trianto
(2009) yang mengemukakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi
akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together (NHT), dimana dalam kegiatannya
siswa diajak untuk bekerja sama dalam berkelompok, saling
membantu sesama anggota kelompok, dan saling meyakinkan atas
hasil pemikiran bersama kelompok sehingga tercapainya peningkatan
prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun
kelompok.
b. Aspek afektif
Pengukuran aspek afektif di ukur melalui lembar observasi yang
diisi oleh para observer pada setiap proses pembelajaran. Lembar
observasi digunakan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan indikator
keberhasilan peningkatan motivasi siswa yaitu 80 % siswa termotivasi
dalam kategori tinggi.
Pencapaian target pada penilaian motivasi belajar siswa, dapat
dilihat dari jumlah siswa yang mengalami peningkatan pada kategori
motivasi. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada gambar 4.8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
Axis Title
Chart Title
30
25
20
15
10
5
0
Pertemuan 1
Tinggi
0
Sedang
29
Rendah
0
Pertemuan 2
11
18
0
Pertemuan 3
23
6
0
Pertemuan 4
29
0
0
Gambar 4.8 Grafik Peningkatan Kategori Motivasi Siswa
Melalui Hasil Observasi
Berdasarkan hasil analisis hasil observasi selama pembelajaran
berlangsung terjadi peningkatan kategori motivasi siswa dari siklus I
ke siklus II. Pada gambar grafik diatas dilihat bahwa pada siklus I
pertemuan pertama dilihat bahwa tidak ada siswa yang tergolong
dalam motivasi tinggi, sedangkan seluruh siswa berjumlah 29 siswa
tergolong dalam motivasi sedang. Pada pertemuan kedua dilihat
bahwa terdapat 11 siswa yang tergolong dalam motivsi tinggi, dan 18
siswa yang tergolong motivasi sedang. Pada pertemun ketiga dilihat
bahwa terdapat 23 siswa yang tergolong dalam motivasi tinggi, dan 6
siswa yang tergolong dalam motivasi sedang. Pada pertemuan
keempat terdapat 29 siswa tergolong dalam motivasi tinggi.
Selanjutnya peneliti menganalisis motivasi siswa secara klasikal
dengan menghitung persentase motivasi dan skor rata-rata. Persentasi
motivasi dan skor rata-rata secara klasikal ditunjukan pada gambar 4.9
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
Chart Title
rata-rata skor
rata-rata persentase
27.3
23.4
20.6
17.03
0%
38%
80%
100%
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
Gambar 4. 9 Grafik Peningkatan Rata-Rata Skor Dan
Persentasi Motivasi Belajar Siswa
Sebagian besar observasi dilakukan observer saat siswa berada di
dalam
kelompok,
ketika
siswa
sedang melaksanakan
model
pembelajaran koopertif tipe Numbered Heads Together. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui partisipasi dan kerja sama siswa dalam
kelompok maupun keterlibatan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Pada gambar grafik 4. 9, dilihat bahwa rata-rata skor
sebesar 48,5 dan persentase motivasi siswa sebesar 0 %. Pada
pertemuan kedua dilihat rata-rata nilai sebesar 59 dan persentase
motivasi siswa sebesar 38 %. Pada pertemuan ketiga dilihat bahwa
rata-rata nilai 23,4 dan persentase motivasi siswa sebesar 80 %. Pada
pertemuan keempat dilihat rata-rata nilai 66,8 sebesar 78,1 dan
persentase sebesar 100 %.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
Dari data di atas dapat dilihat dari pertemuan pertama sampai
pertemuan keempat mengalami kenaikan. Hal ini berarti, pada siklus
II yaitu pada pertemua ketiga dan keempat siswa lebih mengikuti
pembeljaran dengan antusias dan bersemangat, memperhatikan
penjelasan dengan baik, lebih aktif dalam menanggapi pembahasan
pelajaran, lebih sering mencata ponit-point penting saat pembelajran,
mengerjakan LKS dengan serius, lebih aktif bertanya, lebih bisa
mendengarkan pendapat teman ketika berdiskusi, lebih percaya diri,
tidak merasa bosan dengan pembelajaran, serta siswa lebih tertarik
untuk belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together.
Dari hasil peningkatan rata-rata observasi pada aspek afektif,
menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together dapat meningkatkan aspek afektif siswa dalam
pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Heads Together membuat mereka merasa tidak bosan
dengan pembelajaran, lebih bersemangat, dan membangkitkan rasa
ingin tahu mereka sehingga mereka lebih aktif bertanya dan sering
mencatat ponit-pont penting yang disampaikan oleh peneliti sehingga
pada saat evaluasi pembelajaran banyak dari siswa yang dapat
mengerjakan soal dengan baik. Pada siklus I memiliki beberapa
masalah di antaranya siswa sering ribut di kelas, dan ada beberapa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
siswa yang tidak memperhatikan penjelasan peneliti maupun
presentasi temannya.
Dalam siklus II permasalahan tersebut dapat ditangani dengan
solusi peneliti lebih tegas terhadap siswa. berdasarkan pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki sikap afektif yang
baik pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Motivasi Belajar Siswa
Hasil lembar kuesioner juga sebagai data tambahan untuk peningkatan
motivasi belajar siswa. Lembar kuesioner diisi oleh siswa yang peneliti
berikan pada awal sebelum penelitian dan akhir setelah penelitian. Hal
tersebut digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan
sesudah dilaksanakannya penelitian. Berikut adalah grafik yang menunjukan
motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian.
17
20
19
12
15
10
5
6
4
0
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat
Kurang
Motivasi Belajar Sebelum Treatment
Motivasi Belajar Sesudah Treatment
Gambar 4.10. Grafik Motivasi Belajar Siswa Hasil Lembar
Kuesioner
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
Dari gambar 4.10 tersebut jumlah siswa dalam kategori motivasi
sangat baik mengalami kenaikan pada siklus II, dari yang siklus I
berjumlah 4 siswa menjadi 17 siswa pada siklus II. Sedangkan jumlah
siswa dalam kategori motivasi baik mengalami penurunan pada siklus
II, dari yang sikus I berjumlah 19 siswa menjadi 12 siswa pada siklus II.
jumlah siswa dalam kategori cukup mengalami penurunan pada siklus
II, dari yang siklus I berjumlah 6 siswa menjadi 0 siswa yang artinya
tidak ada siswa pada siklus II yang motivasinya cukup. Hasil tersebut
menujukan bahwa terjadi peningkatan motivasi belajar setelah
dilaksanakannya proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together.
Persentasi motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah penelitian
disajikan dalam grafik berikut:
100%
80%
60%
40%
100%
80%
20%
0%
Sebelum
Penerapan
Metode NHT
Sesudah
Penerapan
Metode NHT
Gambar 4.11. Grafik Persentase Motivasi Belajar Sebelum
Dan Sesudah Penelitian Hasil Lembar Kuesioner
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
Gambar 4.11 merupakan grafik hasil dari lembar kuesioner yang
diisi langsung oleh para siswa dengan apa yang siswa rasakan untuk
mengetahui motivasi belajar siswa. Terlihat dari peningkatan sebelum
dan sesudah dilaksanakannya penelitian yaitu 20 %. Dimana sebelum
dilaksanakannya penelitian persentase motivasi belajar siswa 80 %,
sedangkan setelah dilaksanakan penelitian naik menjadi 100 %.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa rasakan
sebelum pelaksanaan tindakan sudah lumayan baik , namun setelah
pelaksanaan tindakan motivasi belajar yang siswa rasakan meningkat.
Hal tersebut juga menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi siswa secara individu
disebabkan beberapa faktor di antaranya dengan memberikan
penghargaan secara verbal seperti mengucapkan kata “semangat, kamu
pasti bisa” pada siswa ketika peneliti berkeliling mengamati siswa saat
mengerjakan LKS atau saat siswa melakukan tanya jawab.
Melalui metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together siswa menjadi sangat antusias untuk mencari dan menemukan
jawaban di LKS dan siswa lebih aktif bertanya dan menjawab soal yang
didapat. Untuk meningkatkan motivasi siswa, peneliti juga memberi
tahu hasil kerja siswa baik nilai pretest, LKS, maupun postest siklus I
dan siklus II dengan menempelkan nilai siswa di papan pengumuman
kelas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
Penjelasan diatas sesuai dengan pernyataan uno (2006) yang
mengatakan bahwa untuk meningkatkan motivasi siswa, beberapa
teknik motivasi dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya
dengan
memberikan
pernyataan
penghargaan
secara
verbal,
menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu keberhasilan dan
menimbulkan rasa ingin tahu.
Pencapaian hasil belajar ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mendukung. Faktor yang mendukung dalam meningkatkan hasil belajar
pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together (NHT) adalah kondisi ruang belajar yang nyaman.
Pada saat siswa bekerja dalam kelompok dibutuhkan ruang belajar yang
luas agar siswa dapat bekerja didalam kelompoknya tanpa terganggu
ataupun mengganggu kelompok lain. Dengan adanya ruangan yang luas
dapat membuat siswa merasa nyaman dalam berdiskusi. Selain itu
adanya koleksi buku yang lengkap di perpustakaan dapat menunjang
belajar siswa.
D. Keterbatasan Atau Hambatan Saat Penelitiaan
Beberapa kendala yang dialami dan upaya yang dilakukan peneliti saat
pelaksanaan penelitian antara lain:
1. Siswa baru mengenal model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Heads Together sehingga peneliti membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. Untuk mengatasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
masalah ini, peneliti menjelaskan dengan menggunakan kata-kata yang
lebih sederhana.
2. Beberapa siswa masih canggung dan merespon agak lambat instruksi dari
peneliti. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti lebih mendekatkan diri
secara personal kepada siswa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Joannes Bosco Yogyakarta
dapat disimpulkan:
1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII E SMP
Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan.
Rata-rata motivasi belajar juga terjadi peningkatan dari pertemuan
pertama yaitu 48,5 naik pada pertemuan kedua menjadi 59, pada
pertemuan ketiga naik menjadi 66,8 dan pada pertemuan keempat naik
menjadi 78.1. Siswa juga memiliki 100 % motivasi yang baik dalam
pembelajaran ini terlihat dari peningkatan rata-rata siswa yang memiliki
motivasi tinggi yaitu pada siklus I 34 % naik menjadi 100 % pada siklus
II.
2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMP
Joannes Bosco Yogyakarta pada materi pertumbuhan dan perkembangan.
Hasil belajar aspek kognitif siklus I untuk rata-rata adalah 73,81
meningkat pada siklus II menjadi 83,1. Sedangkan prosentase jumlah
siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 58,62 % meningkat pada
siklus II menjadi 100 %. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I
100
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
pertemuan pertama masih 0 % siswa , pada pertemuan kedua naik
menjadi 38 %, pada pertemuan ketiga naik menjadi 80 % dan kemudian
pada pertemuan keempat naik menjadi 100 %.
B. Saran
Untuk dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam kegiatan
pembelajaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Bagi guru, model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads
Together dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran IPA di SMP
khususnya pada materi pertumbuhan dan perkembangan. Karena dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Heads Together di dalam pembelajaran adalah supaya tetap
menjaga kondisi kelas agar tetap kondusif.
2. Bagi peneliti lain, dalam melaksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran Numbered Heads Together peneliti harus menciptakan
relasi yang baik dengan siswa, apalagi dengan siswa yang pasif dan yang
kurang percaya diri dalam berpendapat.
3. Dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan bahasa yang lebih
sederhana atau bahasa yang digunakan siswa sehari-sehari, sehingga
lebih mudah dipahami siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Al-Muchtar, S. 1991, Pengembangan kemampuan berpikir dan nilai dan nilai
dalam pendidikan IPS, disertai bandung. PPS IKIP Bandung.
Aunurrahman. 2009, Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional. 1991, Undang-undang Republik Indonesia Tentang sistem
pendidikan nasional. Jakarta.
Djamarah, S.B. dan Zain A. 2006, Strategi belajar mengajar. PT Rineka Cipta.
Jakarta.
Fikri, A. 2012, Peningktan Motivasi Dan Hasil Belajar Sains Biologi Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Di MTs Ma’arif Botobutih Temanggung. Skripsi. Yogyakarta.
Gunawan. 2013. Taksonomi Bloom- Revisi Ranah Kognitif; Kerangka Landasan
Untuk Pembelajaran, Pengajaran, Dan Penilaian. IKIP PGRI
Madium Edisi 2. Madium.
Hamzah B. Uno dan Nurdin M. 2011, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM:
Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik,
PT Bumi Aksara. Jakarta.
Hausstatter dan Nordkvelle. 2007. “ Perspectives on Group Work in Distance
Learning”. Journal of Distance Education. Oslo, Norwegia.
Isjoni. 2009. Cooperatif Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Alfabet.
Bandung.
Khasanah, A. 2013. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) Dilengkapi Kartu Soal
Untuk Meningkatkan
Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA MA Ali Maksum.
Skripsi. Yogyakarta.
Lie,A. 2002. Cooperatif Learning, Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Lie, A. 2008. Cooperatif Learning: mempraktekan Cooperatif learning di ruangruang kelas, Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
102
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
Miftahul H. 2012. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model
Terapan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Miftahul H. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar
Yogyakarta.
Mustaqim, H. 2008. Psikologi Pendidikan, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Nurhadi dan Senduk, A.G. 2003. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching
and learning/ CTL) dan penerapannya dalam KBK, Penerbit UM.
Malang.
Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Raharjo, M. 2012. Model pembelajaran inovatif, Gava media. Yogyakarta.
Rahman, A.K. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta
Didik Kelas VIII-B Semester Genap MTs NU 20 Kangkung Kendal
Tahun ajaran 2009/2010 pada materi Pokok Usaha dan Energi.
Skripsi. Institut Agama Islam Walisongo Semarang. Semarang.
Sadirman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Sanjaya, W. H. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.
Santrock, Johnson W. 2012. Psikologi Pendidikan, Salemba Humanika. Jakarta.
Setyosari. 2010. Metode penelitian pendidikan dan pengembangan, Kencana
Media Group. Jakarta..
Siregar, E. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran, Ghalia Indonesia. Jakarta.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta,
Jakarta.
Slavin, R. E. 2010. Cooperative Learning “ Theory, Research and Practice”,
London: Allyn dan Bacon, di terjemahkan oleh Yusron, Narulita.
Nusa Media. Bandung.
Soewandi. 2005. Prespektif Pembelajaran Berbagai Bidang Studi, Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta.
Solihatin,E
dan Rahardjo. 2007. Cooperatif Learning
Pembelajaran IPS, Bumi Aksara. Jakarta.
Analisis
Model
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104
Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya,
Bandung
Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar, Departemen Pendidikan
Nasional Jakarta. Jakarta.
Suryono. 2011. Belajar Dan Pembelajaran, Remaja Rosdakarya. Bandung
Susanto, A. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.
Sutomo. 1985. Teknik Penilaian Pendidikan, Bina Ilmu. Surabaya.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana. Jakarta.
Uno, B. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya, PT Bumi Aksara. Gorontalo.
Wenger, E. 1998, Communities of Pratice; Learning, Meaning, and Identity,
Cambridge University Press, Cambridge, MA.
Widoyoko, E. P. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran; Panduan Praktis Bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Winkel, W. S. 1987. Psikologi Pendidikan, Gramedia. Jakarta.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
105
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
Lampiran 1. Silabus
SILABUS
Sekolah
: SMP
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/ Semester
: VIII/ II
Standar Kompetensi: Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi
Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
1.1.Menganalisis
pentingnya
pertumbuhan dan
perkembangan
pada mahluk
hidup
Pertumbuhan
dan
Perkembangan
makhluk hidup
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Melakukan
percobaan tentang
faktor-faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
Menentukan
faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
Membedakan
pertumbuhan dan
perkembangan
Membedakan
pertumbuhan
dan
perkembangan
Teknik
Tes tulis
Penilaian
Alokasi
Bentuk
Contoh
Waktu
Instrumen Instrumen
Tes uraian Sebutkan faktor- 4 JP
faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
Apa berbedaan
pertumbuhan
dan
perkembangan
Sumber
Belajar
Buku
siswa
Buku
referensi
Tumbuhan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
1.2
Mendiskripsikan
tahapan
perkembanga
manusia
Perkembangan
manusia
Membedakan
metamorfosis dan
metagenesis
Membandingkan
metamorfosis
dan metagenesis
Membandingkan
pertumbuhan
beberapa macam
tumbuhan
berdasarkan titik
tumbuh
Menentukan
daerah meristem
yang
mengendalikan
pertumbuhan
Melihat gambar dan
/atau tayangan
perkembangan
manusia
Mendeskripsika
n
tahapan
perkembangan
manusia mulai
dari
bayi, anak-anak,
remaja dan
dewasa
• Mengkaji pustaka
tentang karakterisitk
setiap tahapan
perkembangan
manusia
Membedakan
ciriciri
anak-anak dan
remaja
Tes
tertulis
Tes uraian
Tuliskan
uruturutan
pertumbuhan
manusia dari
bayi sampai
dewasa
Kemukakan dua
ciri morfologi
yang
membedakan
antara anakanak
dan remaja
4 JP
Buku
siswa,
carta video
perkemba
ngan
manusia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
Lampiran 2. RPP Siklus I
RENCANA PELAKSAAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah
: SMP Joannes Bosco Yogyakarta
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas/Semester
: VIII/2
Pertemuan
: 1 dan 2
Alokasi Waktu
: 4x40 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup
C. Indikator
Kognitif
1. Produk
a. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup
b. Membedakan pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
c. Membandingkan
pertumbuhan
tumbuhan dan hewan
2. Proses
dan
perkembangan
antara
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
a. Mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup
b. Mengidentifikasi proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan dan hewan
c. Mengidentifikasi fungsi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan dan hewan.
Psikomotorik
1. Menunjukan dan memberikan label keterangan pada gambar yang
di cantumkan pada LKS siswa
2. Melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS
Afektif
1. Karakter
a. Melakukan diskusi dengan serius dalam mengerjakan LKS
b. Percaya diri dalam menyampaikan jawaban diskusi kelompok
c. Disiplin dalam pengumpulan LKS
2. Sosial
a. Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi
b. Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman
c. Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
1. Produk
a. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
b. Siswa
mampu
menjelaskan
perbedaan
pertumbuhan
dan
perkembangan pada tumbuhan dan hewan
c. Siswa mampu membandingkan pertumbuhan dan perkembangan
antara tumbuhan dan hewan
d. Siswa
mampu
menjelaskan
fungsi
perkembangan pada tumbuhan dan hewan
pertumbuhan
dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
2. Proses
a. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkambangan pada
makhluk hidup
b. Melalui video siswa dapat mengamati perbedaan pertumbuhan
dan perkembangan antara tumbuhan dan hewan
c. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi fungsi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan
Psikomotorik
1. Menunjukan dan memberikan label keterangan pada gambar yang
di cantumkan pada LKS siswa
2. Melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah dalam LKS
Afektif
1. Karakter
a. Siswa
mampu
melakukan
diskusi
dengan
serius
dalam
mengerjakan LKS
b. Siswa disiplin dalam pengumpulan LKS
c. Siswa percaya diri dalam menyampaikan jawaban hasil diskusi
kelompok
2. Sosial
a. Siswa sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi
b. Siswa mampu memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat
teman
c. Siswa mampu bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja
kelompok
E. Materi Pembelajaran
1. Pertumbuhan dan perkembangan mahkluk hidup
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
mahkluk hidup
3. Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran
: Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together
Metode pembelajaran
: Ceramah, pembelajaran Numbered Head Together
tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2 x 40 menit)
Kegiatan
Aktivitas Pembelajaran Guru dan Siswa
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal (10 menit)
Pembukaan

Guru memberi salam dan mengecek kesiapan
siswa
Apersepsi

3 menit
Guru menampilkan beberapa gambar kemudian
menanyakan kepada siswa,“ gambar mana yang
menunjukan pertumbuhan dan gambar mana yang
4 menit
menunjukan perkembangan?”
Motivasi

Guru memberikan pujian kepada siswa yang
berani menjawab

Orientasi
Guru meluruskan jawaban siswa, membawa siswa 3 menit
berpikir menuju pelajaran pokok

Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi

Siswa dibagi
kedalam 7 kelompok (setiap
kelompok terdiri dari 4 orang)

Siswa menempatkan diri bersama kelompoknya
10 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

112
Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok

Siswa
menyiapkan
alat
dan
bahan
untuk
melakukan percobaan

Siswa melakukan percobaan sesuai
dengan
petunjuk dalam LKS.
Elaborasi

Siswa
berdiskusi
dalam
kelompok
tentang
percobaan yang dilakukan
Konfirmasi
40 menit

Siswa mengkaji buku sumber

Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pertanyaan tentang apa
yang belum dimengerti

15 menit
Guru meluruskan dan menambahkan konsep
tentang pertumbuhan dan perkembangan serta
faktor yang mempengaruhinya
Kegiatan Akhir (5 menit)
Penutup

Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan
dibimbing guru.

Guru memberi tugas untuk belajar mengenai
materi selanjutnya

Guru
menutup
pembelajaran
5 menit
dengan
mengucapkan salam
Pertemuan ke-2 (2 x 40 menit)
Kegiatan
Aktivitas Pembelajaran
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal (10 menit)
Pembukaan

Guru memberi salam, mengecek presensi, dan 3 menit
mengecek kesiapan siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Apersepsi

113
Guru menampilkan gambar dan bertanya “ apakah
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
sama dengan pertumbuhan dan perkembangan
pada
hewan?”
apakah
pertumbuhan
dan
4 menit
perkembangan pada tumbuhan terjadi di seluruh
bagian tubuh seperti pada hewan?
Motivasi

Guru memberikan pujian kepada siswa yang
berani menjawab

Orientasi
Guru meluruskan jawaban siswa, membawa siswa 3 menit
berpikir menuju pelajaran pokok

Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi

Siswa dibagi kedalam 7 kelompok (setiap
kelompok terdiri dari 4 orang)

Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam
kelompok dan nama kelompok yang berbeda.

10 menit
Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok

Siswa dalam kelompok mengamati
gambar
tahapan perkembangan hewan
Elaborasi
 Siswa mengerjakan LKS sesuai petunjuk dalam
LKS.
 Siswa Berdiskusi dan mengkaji buku sumber
 Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari 40 menit
tiap
kelompok
dengan
nomor
yang
sama
mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban
kepada siswa di kelas.
Konfirmasi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pertanyaan tentang apa 15 menit
yang belum dimengerti
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

114
Guru meluruskan dan menambahkan konsep
tantang pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan
Kegiatan Akhir (5 menit)

Penutup
Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan
dibimbing guru.

Guru menginformasikan akan diadakan ulangan
untuk materi yang telah dipelajari

5 menit
Menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam
H. Sumber Belajar
1. Buku IPA Biologi SMP kelas VIII
2. Internet
I. Penilaian
Penilaian meliputi:
1. Tes

15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian, soal dan panduan skoring
(terlampir)
2. Non tes

Lembar observasi ranah afektif (terlampir)

Kuisioner motivasi belajar (terlampir)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
Lampiran 3. RPP Siklus II
RENCANA PELAKSAAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah
: SMP Joannes Bosco Yogyakarta
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Kelas/Semester
: VIII/2
Pertemuan
: 3 dan 4
Alokasi Waktu
: 4x40 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup
1.2 Mendeskripsikan tahapan perkembangan manusia
C. Indikator
Kognitif
1. Produk
a. Menyebutkan fase-fase pertumbuhan dan perkembangan embrio
pada manusia
b. Menjelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis
2. Proses
a. Mengamati video fase-fase pertumbuhan dan perkembangan pada
embrio
b. Mengidentifikasi proses metamorfosi dan metagenesis.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
Psikomotorik
Membuat gambar atau bagan proses metamorfosis serta memberi
keterangan pada gambar yang dicantumkan pada LKS
Afektif
1. Karakter
a. Melakukan diskusi dengan serius dalam mengerjakan LKS
b. Percaya diri dalam menyampaikan jawaban diskusi kelompok
c. Disiplin dalam pengumpulan LKS
2. Sosial
a. Sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi
b. Memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman
c. Bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja kelompok
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
1. Produk
a. Siswa
mampu
menyebutkan
fase-fase
pertumbuhan
dan
fase-fase
pertumbuhan
dan
perbedaan
metamorfosis
dan
perkembangan embrio
b. Siswa
mampu
menjelaskan
perkembangan embrio
c. Siswa
mampu
menjelaskan
metagenesis
2. Proses
a. Melalui penayangan video siswa dapat mengamati fase-fase
pertumbuhan dan perkembangan pada embrio
b. Melalui video siswa dapat mengidentifikasi proses pertumbuhan
dan perkembangan Pada embrio
c. Malalui
gambar
siswa
mampu
metamorfosis dan metagenesis
mengidentifikasi
proses
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
Psikomotorik
Membuat gambar atau bagan proses metamorfosis serta memberi
keterangan pada gambar yang dicantumkan pada LKS
Afektif
1. Karakter
a. Siswa
mampu
melakukan
diskusi
dengan
serius
dalam
mengerjakan LKS
b. Siswa disiplin dalam pengumpulan LKS
c. Siswa percaya diri dalam menyampaikan jawaban hasil diskusi
kelompok
2. Sosial
a. Siswa sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi
b. Siswa mampu memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat
teman
c. Siswa mampu bekerja sama dengan baik saat melakukan kerja
kelompok
E. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan manusia
2. Metamorfosis dan metagenesis
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran
: Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together
Metode pembelajaran
: Ceramah, pembelajaran tipe Numbered Head
Together, tanya jawab, diskusi, dan presentasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2 x 40 menit)
Kegiatan
Alokasi
Aktivitas Pembelajaran Guru dan Siswa
Waktu
Kegiatan Awal (10 menit)
Pembukaan

Guru memberi salam, mengecek presensi dan
3 menit
kesiapan siswa
Apersepsi

Guru
menampilkan
gambar
kepompong
dan
bertanya “ gambar apakah ini?
Motivasi

4 menit
Guru memberikan pujian kepada siswa yang berani
menjawab

Orientasi
Guru meluruskan jawaban siswa, membawa siswa 3 menit
berpikir menuju pelajaran pokok

Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
 Siswa
dibagi
kedalam
7
kelompok
(setiap
kelompok terdiri dari 4 orang)
 Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam
kelompok dan nama kelompok yang berbeda.
 Guru membagikan LKS kepada masing-masing
5 menit
kelompok
 Siswa dalam kelompok mengamati dan mencermati
pertanyaan dalam LKS
Elaborasi
 Siswa mengerjakan LKS sesuai petunjuk dalam
LKS.
 Siswa Berdiskusi dan mengkaji buku sumber
 Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap 40 menit
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat
tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di
kelas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Konfirmasi
119
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pertanyaan tentang apa yang belum
dimengerti

Guru meluruskan dan
20 menit
menambahkan
konsep
tantang metamorfosis dan metagenesis
Kegiatan Akhir (5 menit)

Penutup
Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini
dengan dibimbing guru

Guru menginformasikan akan diadakan ulangan
untuk materi yang telah dipelajari

5 menit
Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam
Pertemuan ke-2 (2 x 40 menit)
Kegiatan
Aktivitas Pembelajaran Guru dan Siswa
Alokasi
Waktu
Kegiatan Awal (10 menit)
Pembukaan

Guru memberi salam, mengecek presensi dan
kesiapan siswa
Apersepsi

Guru menampilkan gambar zigot dan bertanya
kepada siswa, “ Gambar apakah ini?”
Motivasi

3 menit
4 menit
Guru memberikan pujian kepada siswa yang berani
menjawab

Orientasi
Guru meluruskan jawaban siswa, membawa siswa 3 menit
berpikir menuju pelajaran pokok

Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti (65 menit)
Eksplorasi
 Siswa dibagi kedalam 7 kelompok (setiap kelompok
terdiri dari 4 orang)
20 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
 Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam
kelompok dan nama kelompok yang berbeda.
 Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok
 Siswa
mengamati
video
mengenai
proses
pertumbuhan dan perkembangan embrio
Elaborasi
 Siswa mengerjakan LKS sesuai petunjuk dalam
LKS.
 Siswa Berdiskusi dan mengkaji buku sumber
 Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap 35 menit
kelompok dengan nomor yang sama mengangkat
tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di
kelas.
Konfirmasi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pertanyaan tentang apa yang belum
dimengerti

10 menit
Guru meluruskan dan menambahkan konsep tantang
pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
Kegiatan Akhir (5 menit)
Penutup

Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini
dengan dibimbing guru

Guru memberi tugas untuk belajar mengenai materi
selanjutnya

Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam
H. Sumber Belajar
1. Buku IPA Biologi SMP kelas VIII
2. Internet
5 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121
I. Penilaian
Penilaian meliputi:
1. Tes

15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian, soal dan panduan skoring
(terlampir)
2. Non tes

Lembar observasi ranah afektif (terlampir)

Kuisioner motivasi belajar (terlampir)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
Lampiran 4: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 1
LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan-1
A. Judul
:
Faktor-
faktor
yang
mempengaruhi
Pertumbuhan
Dan
Perkembangan
B. Tujuan
:
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan
C. Alat dan bahan:
1. Gelas bekas air mineral
2. Kapas
3. Kacang hijau
4. Air
5. Pipet tetes
6. Penggaris
7. Spidol
8. Alat tulis
9. Buku refesensi
D. Langkah kerja:
1. Rendamlah biji kacang hijau dengan air bersih selama 1 jam
2. Sediakan 4 gelas bekas air mineral
3. Masukkan segumpal kapas yang telah dibasahi dengan 10 ml air
bersih ke dalam setiap gelas
4. Beri label A untuk 2 gelas dan tempatkan di tempat terang
5. Beri label B untuk 2 gelas berikutnya dan tempatkan di tempat gelap
6. Siram biji tersebut setiap hari dengan volume air yang sama, 25 tetes
pada setiap gelas secara merata.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
123
7. Amati dan catat pertumbuhan setiap hari, usahakan selalu pada waktu
yang sama
8. Tulis hasi lpengamatan dalam tabel pengamatan
9. Di hari ke 7 hitunglah rata – rata panjang tumbuhan tadi
10. Dari hasil percobaan jawablah pertanyaan dibawah ini!
a. Kecambah mana yang lebih cepat tumbuh? Mengapa?
b. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan
tersebut!
c. Hormon apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 5: Tabel Pengamatan LKS Pertemuan 1
TABEL PENGAMATAN LKS
Pertemuan-1
Tempat terang
Hari
Tinggi kecambah
1
1
2
3
4
5
6
7
Jawab:
2
Tempat terang
Hari
Tinggi kecambah
1
2
124
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 6: Contoh Jawaban LKS Pertemuan 1
125
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
126
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 7: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2
LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan-2
A. Judul
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
B. Tujuan
Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
C. Alat dan bahan
1. Alat tulis
2. Gambar proses perkembangan hewan
3. Buku referensi
D. Langkah kerja
Amati gambar dibawah ini!
1
pembelahan
2
zigot
3
4
5
127
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
128
E. Pertanyaan Diskusi
1. Sebutkan tahapan- tahapan pada gambar 1 sampai 5
2. Jelaskan proses yang terjadi pada gambar 1-5
3. Sebutkan masing-masing 5 contoh organ tubuh hewan yang berasal
dari perkembangan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm!
4. Presentasikan hasil didepan kelas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
129
Lampiran 8: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 2
KUNCI JAWABAN
LEMBAR KERJA SISWA PERTEMUAN-2
No
1
Pertanyaan
Jawaban
Sebutkan tahapan- tahapan
1) Zigot
pada gambar 1 sampai 5
2) Tahap pembelahan
3) Morula
4) Blastula
5) Gastrula
2
Jelaskan proses yang terjadi
pada gambar 1-5
Tahap pembelahan sel dimulai dari zigot. Zigot
mengalami pembelahan mitosis, pembelahan terus
berlanjut sampai berbentuk morula, selanjutnya
membentuk blastula (embrio). Sel-sel di satu kutub
membelah lebih cepat daripada sel-sel dikutub
lainnya, sehingga terbentuk lekukan ke dalam seperti
sebuah bola yang ditekan di satu sisinya. Akhirnya
blastula berbentuk seperti mangkuk yang memiliki
dua lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan
dalam (endoderm). Bentuk semacam ini disebut
gastrula. Endoderm
(arkenteron).
membatasi
Selama
proses
lengkung usus
grastulasi
terjadi
pembelahan sel-sel, dan terbentuk lapisan baru yang
terletak di antara lapisan ektoderm dan endoderm.
Lapisan
tersebut
adalah
mesoderm.
Dengan
demikian pada tahapan gastrulasi terbentuk tiga
lapisan, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
130
Sebutkan masing-masing 5
Ektoderm: kulit luar, bola mata, lensa mata, hidung,
contoh organ tubuh hewan
telinga, rambut, kuku, sistem saraf, lapisan epitelium
yang berasal dari
mulut dan rektum, serta medula kelenjar adrenal.
perkembangan lapisan
Mesoderm:
ektoderm, mesoderm, dan
pembuluh darah, ginjal, ureter, testis, ovarium,
endoderm!
oviduk, uterus, dan sistem limfa
lapisan
kulit
dalam,
otot,
tulang,
Endoderm: faring, esofagus, lambung, usus, hati,
pankreas, trakea, dan paru-paru
Panduan skor LKS 2:
1. Soal no 1:

Jika menyebutkan proses yang ditunjukan oleh no 1 sampai 5 secara
lengkap nilai= 7

Jika menyebut 4 proses nilai= 6

Jika menyebut 3 proses nilai= 5

Jika menyebut 2 proses nilai= 4

Jika menyebut 1 proses nilai= 3

Jika tidak menjawab apapun nilai= 1
2. Soal no 2

Jika menjelaskan proses 1-5 secara tepat nilai= 10

Jika menjelaskan 4 proses secara tepat nilai= 9

Jika menjelaskan 3 proses secara tepat nilai= 8

Jika menjelaskan 2 proses secara tepat nilai= 7

Jika menjelaskan 1 proses secara tepat nilai= 6

Jika tidak menjawab apapun/ salah nilai= 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
131
3. Soal no 4

Jika menyawab 5 organ dari perkembangan masing-masing lapisan dengan
tepat nilai = 10

Jika hanya menyebutkan 4 nilai = 8

Jika hanya menyebutkan 3 nilai = 6

Jika hanya menyebutkan 2 nilai = 4

Jika hanya menyebutkan 1 nilai = 2
Nilai =
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 9: Contoh Jawaban Siswa LKS Pertemuan 2
132
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 10: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 3
LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan-3
A. Judul
Metamorfosis dan metagenesis
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan metamorfosis dan metagenesis
2. Mengetahui contoh metamorfosis dan metagenesis
C. Alat dan bahan
1. Gambar
2. Alat tulis
3. Buku referensi
D. Langkah kerja
1. Perhatikan gambar dibawah ini!
5
4
1
2
3
Gambar 1
134
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
135
5
4
6
3
1
2
Gambar 2
2. Identifikasikan Proses yang terjadi pada gambar no 1 dan no 2 dengan
cara memberikan keterangan pada gambar diatas!
E. Pertanyaan Diskusi
1. Jelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis!
2. Jelaskan perbedaan metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak
sempurna dan sebutkan masing-masing contoh hewannya!
3. Presentasikan hasilnya didepan kelas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
136
Lampiran 11: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 3
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan-3
No
1
Pertanyaan
Jawaban
Identifikasikan
Gambar No 1
Proses yang terjadi
Keterangan gambar:
pada gambar no 1
1. Sporangium
dan no 2 dengan
2. Spora
cara memberikan
3. Protalium/ gametofit
keterangan pada
4. Zigot
gambar diatas!
5. Sporofit/ tumbuhan paku dewasa
Proses metagenesis pada tumbuhan paku.
Spora pada tumbuhan paku akan tumbuh atau berkecambah
menjadi protalium. Protalium tumbuh menghasilkan alat
perkembangbiakan jantan dan betina, yakni anteridium dan
arkegonium. Sperma dan ovum yang dihasilkan dari kedua alat
perkembangbiakan tersebut mengalami fertilisasi menjadi zigot.
Zigot
kemudian
berkembang
menjadi
tumbuhan
paku.
Tumbuhan paku dewasa akan memiliki daun yang menghasilkan
spora yang disebut sporofil.
Gambar No 2:
Keterangan:
1. Telur
2. Nimfa
3. Nimfa
4. Dewasa/ imago
5. Betina bertelur
Proses metamorfosis tidak sempurna pada belalang
Telur berkembang menjadi nimfa. Nimfa kemudian berkembang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137
menjadi imago (hewan dewasa) belalang dewasa, setelah
mengalami beberapa kali ganti kulit. Nimfa memiliki bentuk
yang mirip dengan hewan dewasanya tetapi belum memiliki
organ yang lengkap dan alat reproduksinya belum sempurna.
2
Jelaskan
perbedaan Metamorfosis adalah perubahan bentuk dari satu fase ke fase
metamorfosis
dan berikutnya hingga menjadi organisme dewasa, sedangkan
metagenesis!
metagenesis pada tumbuhan adalah Pergiliran daur hidup antara
generasi gametofit dan generasi sporofit, sedangkan pada hewan
adalah pergiliran keturunan antara generasi generatif dengan
generasi vegetatif
3
Jelaskan perbedaan
Metamorfosis sempurna adalah pertumbuhan hewan dengan
metamorfosis
mengalami perubahan bentuk, hewan yang baru menetas
sempurna dan
memiliki bentuk berbeda dengan hewan dewasa. Contohnya
metamorfosis tidak
kupu-kupu, nyamuk, lalat, dan katak. Sedangkan Metamorfosis
sempurna dan
tidak sempurna adalah proses pertumbuhan hewan dengan tidak
sebutkan masing-
mengalami perubahan bentuk, hewan yang baru menetas hampir
masing contoh
sama bentuknya dengan hewan dewasa hanya ada bagian yang
hewannya!
belum tumbuh, contoh: belalang, capung dan kecoa
Pedoman skor LKS Pertemuan-3
1. Soal no 1:

Jika mengidentifikasi keterangan gambar dengan tepat (5)nilai= 10

Jika mengidentifikasi 4 keterangan gambar nilai = 8

Jika mengidentifikasi 3 keterangan gambar nilai = 6

Jika mengidentifikasi 2 keterangan gambar nilai = 4

Jika mengidentifikasi 1 keterangan gambar nilai = 3

Jika tidak menjawab apapun nilai= 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138
2. Soal no 3

Jika menjelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis secara tepat
nilai= 5

Jika hanya menjelaskan salah satu nilai= 3

Jika tidak menjawab apapun nilai= 1
3. Soal no 4

Jika menjelakan dengan tepat perbedaan metamorfosis sempurna dan
metamorfosis tidak sempurna serta menyebutkan masing-masing
contohnya nilai = 10

Jika hanya menjelaskan salah satu dan menyebutkan contohnya nilai = 7

Jika tidak menjelaskan tetapi hanya menyebutkan contohnya nilai = 4

Jika tidak menjawab apapun nilai = 1
Nilai =
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 12: Contoh Jawaban LKS Pertemuan 3
139
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
143
Lampiran 13: Lembar Kerja Siswa Pertemuan 4
LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan-4
A. Judul
Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
B. Tujuan
Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia
C. Alat dan bahan
1. Video perkembangan janin
2. Kertas HVS
3. Alat tulis
4. Buku referensi
D. Langkah kerja
1. Amati video berikut dan jawablah pertanyaan dibawah ini!
2. Jelaskan tiga tahapan utama pertumbuhan dan perkembangan janin!
3. Pertumbuhan sekunder pada manusia terjadi ketika memasuki masa
pubertas. Sebutkan masing-masing 5 tanda terjadinya pertumbuhan
sekunder pada laki-laki dan perempuan!
4. Hormon apa yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
manusia?
5. Apa akibatnya jika jika kita kelebihan hormon pertumbuhan (growth
hormone) lalu apa pula akibatnya jika kekurangan hormon tersebut?
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan menstruasi!
7. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
144
Lampiran 14: Kunci Jawaban LKS Pertemuan 4
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
Pertemuan-4
No
Pertanyaan
1
Sebut dan jelaskan tiga tahapan 
utama
pertumbuhan
dan
Jawaban
Triwulan I, dimulai dari terbentuknya
zigot sampai janin berusia tiga bulan.
perkembangan janin!
Pada tahap ini, perkembangan terpusat
pada organ seperti otak, jantung, dan
paru-paru.

Triwulan II, (bulan keempat, kelima,
dan
keenam),
pertumbuhan
pada
anggota tubuh seperti kaki, dan jarijari.

Triwulan
III,
pertumbuhan
telah
lengkap. Seandainya janin terpaksa
dilahirkan,
ia
dapat
hidup
dan
dibesarkan di luar rahim dengan
menggunakan
alat
pemanas
yang
suhunya di atur seperti suhu di dalam
kandungan ibunya.
2
Pertumbuhan sekunder pada 1. Ciri Seks Sekunder pada Laki-Laki
manusia
terjadi
ketika
memasuki
masa
pubertas. 
Sebutkan
masing-masing
3
Tumbuhnya rambut kemaluan setelah
testis dan penis mulai membesar
tanda terjadinya pertumbuhan
sekunder pada laki-laki dan 
Kulit menjadi lebih kasar, tidak jernih,
perempuan!
warnanya pucat dan pori-pori meluas.

Kelenjar lemak semakin membesar dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
145
menjadi lebh aktif sehingga dapat
menimbulakan jerawat

Otot
bertambah
besar
dan
kuat
sehingga member bentuk bagi lengan,
tungkai kaki dan bahu.

Suara berubah menjadi serak.
2. Ciri Seks Sekunder pada Perempuan

Pinggul menjadi bertambah lebar dan
bulat sebagai akibat membesarnya
tulang pinggul dan berkembangnya
lemak bawah kulit.

Payudara muali berkembang, putting
susu membesar dan menonjol, dan
dengan berkembangnya kelenjar susu
payudara menjadi lebih besar dan lebih
bulat.

Rambut kemaluan timbul. Bulu ketiak
dan bulu pada kulit wajah mulai
tampak.

Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar
lemak dapat menyebabkan jerawat.

Otot semakin besar dan semakin kuat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
146
sehingga memberikan bentuk pada
bahu, lengan dan tungkai kaki.

Suara
menjadi
lebih
penuh
dan
semakin merdu.
3
Hormon
yang 
apa
mempengaruhi manusia?
Hormon pertumbuhan atau somatotrof
yaitu hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan seseorang.

Hormon
seks
(testosteron
dan
estrogen)
Testosteron dihasilkan oleh testis yang
berpengaruh pada pertumbuhan ciri
kelamin
sekunder
pria,
sedangkan
hormon
estrogen
yang
dihasilkan
wanita
untuk
merangsang
perkembangannya
4
Apa akibatnya jika jika kita Orang
kelebihan
hormon
lalu apa pula kerdil, sebaliknya orang yang kelebihan
jika
hormon tersebut?
5
kekurangan
hormon pertumbuhan maka tubuhnya menjadi
pertumbuhan
akibatnya
yang
kekurangan hormon ini akan mengalami pertumbuhan
raksasa atau gigantisme
Jelaskan apa yang dimaksud Mnstruasi adalah meluruhnya jaringan di
dengan menstruasi!
dinding
rahim
karena
tidak
terjadi
kehamilan.
Panduan skor :
1. Soal no 1:

Jika menyebutkan dan menjelaskan 3 tahapan secara lengkap dan tepa
nilai= 10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Jika menyebut dan menjelaskan 2 tahapan secara lengkap nilai= 8

Jika menyebut dan menjelaskan 1 tahapan secara lengkap nilai= 6

Jika hanya menyebutkan tanpa menjelaskan nilai = 4

Jika tidak menjawab apapun nilai= 1
2. Soal no 2

Jika menyebutkan 3 ciri masing-masing pada pria dan wanita nilai = 10

Jika menyebutkan 2 ciri masing-masing pada pria dan wanita nilai = 8

Jika menyebutkan 1 ciri masing-masing pada pria dan wanita nilai = 6

Jika tidak menjawab apapun/ salah nilai= 1
3. Soal no 3

Jika menyebutkan dan menjelaskan 2 hormon nilai = 5

Jika menyebutkan dan menjelaskan 1 hormon nilai = 4

Jika hanya menyebutkan nilai = 3

Jika tidak menjawab nilai = 1
4. Soal no 4

Jika menjelaskan akibat yang terjadi jika kelebihan dan kekurangan
hormon secara lengkap dan tepat nilai = 5

Jika hanya menjelaskan salah satu antara jika kelebihan/ kekurangan
hormon secara lengkap dan tepat nilai = 4

Jika tidak menjawab nilai = 1
5. Soal no 5

Jika menjelaskan secara tepat nilai = 5

Jika tidak menjawab/ salah nilai = 1
Nilai =
147
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 15: Contoh Jawaban Lks Pertemuan 4
148
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
149
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
150
Lampiran 16: Kisi-Kisi Soal Pretes
KISI-KISI SOAL PRETES
Kompetensi
Indikator
Aspek
Dasar
C1
1.1 Menganalisis
Mengetahui
perbedaan 1, 4
pentingnya
pertumbuhan
dan
pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup
perkembangan
Menentukan
pada mahkluk
yang
hidup
pertumbuhan
faktor-faktor 5
mempengaruhi
C2
C3
C4
3
13,
3
15
14
dan
perkembangan makhluk hidup
Membandingkan
pertumbuhan
perkembangan
17
7, 18
19
dan
antara
tumbuhan dan hewan
Mengidentifikasi
metamorfosis
proses 9, 10
dan
metagenesis
Membandingkan
metamorfosis
proses 8
dan
metagenesis
1.2
Mengidentifikasi
Mendeskripsikan
pertumbuhan
tahapan
perkembangan pada embrio
perkembangan
Mengidentifikasi
manusia
pertumbuhan
perkembangan manusia
proses 2, 6
dan
proses 11,
dan 12
16
20
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 17: Soal Pretes
SOAL PRETEST
1. Perkembangan makhluk hidup adalah proses. . .
a. Pertambahan volume yang dapat di ukur dan bersifat irreversible
b. Menuju kedewasaan dan tidak dapat di ukur
c. Penambahan bahan dan perubahan substansi yang dapat di ukur
d. Deferensiasi sel yang semakin cepat akibat faktor genetik dan
lingkungan
2. Embrio manusia memperoleh makanan dari ibunya melalui.....
a. Tali pusar
c. Amnion
b. Selaput rahim
d. Kuning telur
3. Andi memasukkan lima biji kacang hijau ke dalam tabung berisis air. ia
menambahkan sedikit minyak pada tabung tersebut. setelah itu, ia
menempatkan tabung dalam tempat yang gelap. ia menunggu selama satu
minggu, tetapi biji kacang hijau tersebut tidak berkecambah. biji
tersebut tidak berkecambah karena...
a. kelembapannya rendah
b. Tidak mendapatkan cahaya
c. Tidak mendapatkan oksigen
d. Tidak mendapatkan suhu yang sesuai
4. Yang tidak termasuk ciri-ciri pertumbuhan adalah....
a. Adanya Pertambahan Biomassa
b. Bersifat Permanen (Irreversibel)
c. Bersifat Kuantitatif (Terukur)
d. Bersifat Kualitatif
151
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
152
5. Berikut ini merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup, kecuali....
a. Makanan
c. Suhu
b. Hormon
d. Cahaya matahari
6. Urutan perkembangan hewan pada masa embrionik adalah ....
a. Zigot, Morula, Gastrula, Blastula
b. Zigot, Morula, Blastula, Gastrula
c. Zigot, Blastula, Morula, Gastrula
d. Zigot, Blastula, Gastrula, Morula
7. Amati gambar dibawah ini!
3
1
4
2
5
Fungsi dari keterangan gambar pada nomor 2 adalah.....
a. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas
untuk membentuk batang dan daun.
b. Pelindung lembaga yang baru tumbuh.
c. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan
kebawah untuk membentuk akar
d. Untuk mempercepat pembelahan
8. Berikut ini organisme yang mengalami metagenesis, kecuali ....
a. Lumut
c. Paku
b. Ubur-Ubur
d. Serangga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
153
9. Urutan metamorfosis sempurna adalah……
a. Larva-Ulat-Pupa-Imago
b. Telur-Larva-Pupa-Imago
c. Telur-Pupa-Larva-Imago
d. Imago-Larva-Telur-Pupa
10. Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah., kecuali...
a. Belalang
c. Kupu-kupu
b. Lalat
d. Semut
11. Peristiwa keluarnya sel telur yang sudah matang pada perempuan disebut...
a. Ovulasi
c. Menopause
b. Plasenta
d. Menstruasi
12. Berikut adalah salah satu ciri perubahan fisik wanita pada masa puber,
kecuali...
a. Membesarnya payudara
b. Melebarnya bagian pinggul
c. Tumbuhnya rambut di ketiak
d. Perubahan warna rambut
13. Perhatikan gambar pada pot pertumbuhan tanaman berikut!
Hasil percobaan tanaman pada pot I dan II selama 5 minggu menunjukkan
pertumbuhan yang berbeda. Pertumbuhan tanaman pada pot II lebih cepat
dibandingkan pada pot I. hal ini dapat terjadi karena pada pot II diberi
hormon...
a. auksin dan filokalin
b. giberelin dan antokalin
c. auksin dan giberelin
d. auksin dan antokalin
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
154
14. tanaman yang diletakkan ditempat gelap akan cepat bertambah panjang
karena...
a. tidak adanya cahaya mengakibatkan kerja auksin tidak dihambat
b. ruang gelap merupakan tempat ideal untuk pertumbuhan tanaman
c. ruang gelap merangsang pertumbuhan sekunder
d. cahaya matahari merangsang pertumbuhan kuncup
15. Bu Dyah memesan satu keranjang buah apel pada seorang pedagang buah
untuk acara keluarga. Tetapi buah apel yang dipesan tersebut masih muda
(belum matang). Bu Dyah menginginkan agar dua hari lagi buah apel tersebut
matang. Yang harus dilakukan oleh pedagang tersebut adalah...
a. Pedagang menyuntikan asam abisisat untuk mempercepat pematangan
buah
b. Pedagang menyuntikan hormon giberelin untuk mempercepat
pematangan buah
c. Pedagang
menyuntikan
asam
traumatin
untuk
mempercepat
pematangan buah
d. Pedagang menyuntikan gas etilen untuk mempercepat pematangan
buah
16. Proses yang terjadi pada gambar no 4 adalah.....
a. Pembelahan zigot
b. Terbentuknya blastosoel
c. Pembentukan organ
d. Pembentukan zigot
17. Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan terjadi akibat aktivitas…….
a. Ujung akar
c. Embrio
b. Ujung batang
d. Kambium
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
155
18. Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar diatas merupakan alat yang berfungsi untuk....
a. Mengukur kecepatan pertumbuhan tanaman
b. Mengukur kecepatan perkembangan tanaman
c. Mengukur laju fotosintesis
d. Mengukur kecepatan angin
19. Perhatikan gambar dibawah ini!
1
2
3
5
4
6
Jika pada tahapan proses no 6 ada yang tidak lengkap, maka yang terjadi
adalah...
a. Daya tahan tubuh hewan menjadi rendah
b. Hewan tersebut tidak bisa menghasilkan keturunan
c. Hewan tersebut menjadi kerdil
d. Organ tubuh hewan tidak lengkap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
156
20. Ibu Ani sedang mengandung, usia kandungan ibu Ani memasuki tujuh bulan.
Tetapi karena terjadi masalah didalam kandungan bu Ani akhirnya bu Ani
terpaksa melahirkan bayinya. Yang akan terjadi dengan bayi tersebut
adalah....
a. Bayi tersebut akan meninggal
b. Bayi tersebut akan mengalami cacat
c. Bayi tersebut dapat hidup tetapi dibesarkan diluar rahim dengan
menggunakan alat pemanas
d. Bayi tersebut sehat dan kuat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 18: Kunci Jawaban Pretes
KUNCI JAWABAN PRETEST
1. B
2. A
3. C
4. D
5. B
6. B
7. C
8. D
9. B
10. A
11. D
12. D
13. B
14. A
15. D
16. B
17. D
18. A
19. D
20. C
Nilai =
157
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 19: Contoh Jawaban Pretset Siswa
158
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
159
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
160
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
161
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
162
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
163
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
164
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
165
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
166
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
167
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
168
Lampiran 20: Kisi-Kisi Postest Siklus I
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS I
Nama Sekolah
: SMP Joannes Bosco Yogyakarta
Kelas/ Semester
: VIII/ 2
Mata Pelajaran
: IPA
Kurikulum
: KTSP
Bentuk Soal
: Pilihan ganda dan Esai
Indikator
Pengetahuan (C1)
Mengetahui perbedaan pertumbuhan dan
Aspek
Pemahaman (C2)
Analisis (C3)
A1, A2,
B1
A3
A4, A9, A11, B2
A10
B4
A5, A8, A15, B3
A6, A7, A12,
A13, A14
Sintesis
(C4)
Penerapan
(C5)
perkembangan makhluk hidup
Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Membandingkan pertumbuhan dan
perkembangan antara tumbuhan dan hewan
Keterangan: A = Pilihan Ganda
B = Esai
B5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
169
Lampiran 21: Soal Postest Siklus I
SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS I
A. Pilihan Ganda
1. Berikut ini hal-hal yang menunjukan proses pertumbuhan pada makhluk hidup,
kecuali....
a. Bersifat dapat balik
c. Pertambahan volume sel
b. Pertambahan jumlah massa sel
d. Pertambahan sel
2. Perkembangan mahkluk hidup adalah proses.....
a. Pertambahan volume yang dapat diukur dan bersifat tidak balik
b. Menuju kedewasaan dan tidak dapat diukur
c. Penambahan bahan dan perubahan substansi yang dapat diukur
d. Penambahan jumlah sel hanya pada meristem ujung atau titik tumbuh
3. Perhatikan gambar berikut:
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut adalah …
a. Cahaya matahari
c. Suhu
b. Kelembaban
d. Nutrisi
4. Berikut ini merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup, kecuali....
a.
Makanan.
c. Suhu
b.
Hormon.
d. Cahaya matahari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
170
5. Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan yang ditandai dengan terbentuknya 3
lapisan embrionik, yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan
dalam (endoderm) disebut dengan peristiwa....
a. Osifikasi
c. Gastrulasi
b. Fiksasi
d. Neurulasi
6. Perhatikan gambar berikut!
3
1
4
2
5
Fungsi dari bagian yang ditunjukan pada nomor 1 adalah.....
a. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk
membentuk batang dan daun.
b. Pelindung lembaga yang baru tumbuh.
c. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan kebawah untuk
membentuk akar
d. Untuk mempercepat pembelahan
7. Fungsi dari keterangan gambar pada nomor 2 adalah.....
a. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk
membentuk batang dan daun.
b. Pelindung lembaga yang baru tumbuh.
c. Sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan kebawah untuk
membentuk akar
d. Untuk mempercepat pembelahan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
171
8. Perhatikan gambar dibawah ini!
Zona meristematik pada gambar di bawah ini ditunjukkan oleh nomor …
a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
9. Tiga faktor penting yang mempengaruhi perkecambahan biji adalah…….
a. Suhu, air, hormon
b. Air, tanah, oksigen
c. Suhu, air, oksigen
d. Tanah, oksigen, makanan
10. Tanaman (a) diletakkan ditempat gelap dan tanaman (b) diletakkan ditempat terang.
perbedaan pertumbuhan pada kedua tanaman menunjukkan...
a. Cahaya membantu fotosintesis
b. Suhu udara menghambat pertumbuhan
c. Cahaya membantu pembentukan klorofil
d. Cahaya matahari menghambat fungsi hormon tanaman
11. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan adalah ....
a. Suhu dan oksigen
b. Kelembapan dan karbon dioksida
c. Lingkungan dan makhluk hidup lain
d. Gen dan hormon
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
172
12. Amati gambar dibawah ini
1
2
Bagian yang ditunjukan nomor 2 pada gambar diatas berfungsi sebagai........
a. Untuk melindungi diri terhadap benturan fisik ujung akar
b. Untuk memperpanjang akar
c. Untuk menyerap air dan nutrisi dari dalam tanah
d. Untuk mengangkut hasil fotosintesis
13. Ketika kalian melihat seekor anak ayam yang tubuhnya semula kecil dan kemudian
bertambah besar, bulunya yang kuning halus menjadi lebih tebal dan bercorak, dan
makin lama tampak mirip dengan induknya, hal ini berarti bahwa.....
a. Anak ayam mengalami metamorfosis
b. Anak ayam mengalami perkembangan
c. Anak ayam mengalami pertumbuhan dan perkembangan
d. Anak ayam mengalami kelainan hormon
14. bila kacang hijau direndam dalam air selama 2 jam, lalu dipindahkan dalam wadah
tertutup.
beberapa
hari
kemudian
biji
mengalami
perkecambahan,
perkecambahan biji tersebut berfungsi untuk...
a. Merangsang kerja auksin
b. Mengaktifkan hormon sitokinin
c. Menyerap zat makanan dalam biji
d. Merangsang metabolisme embrio dalam biji untuk tumbuh
air
pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
173
15. Amati gambar dibawah ini!
1
2
3
4
5
Pada gambar no 4 proses yang terjadi adalah....
a. Proses peleburan sel kelamin
b. Proses pembelahan sel
c. Proses terbentuknya tiga lapisan
d. Proses terebntuknya organ
B. Esai
1. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup!
2. Jelaskan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup!
3. a. Jelaskan perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder!
b. Berikan contoh dari pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder
4. Mengapa cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau
5. Pada percobaan menggunakan tanaman kacang hijau yang diberikan perlakuan ditaruh
ditempat gelap dan tempat terang, tanaman manakah yang lebih cepat tumbuh? Faktor
apa saja yang mempengaruhi tanaman tersebut cepat tumbuh?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
174
Lampiran 22: Kunci Jawaban Postest Siklus I
KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN I
A. Pilihan Ganda
1. A
6. A
11. D
2. B
7. C
12. A
3. A
8. A
13. C
4. B
9. C
14. D
5. C
10.D
15. C
B. Esai
No
1
Soal
Skor
Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk
hidup?
Jawab:
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran (volume) dan jumlah sel
5
yang tidak dapat baliksedangkan perkembangan adalah suatu perubahan
teratur dan sering kali menuju keadaan yang lebih tinggi (kompleks) atau
kedewasaan.
2
Jelaskan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan pada makhluk hidup!
Jawab:
a. Faktor luar/ eksternal

Makanan
Nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan tidak hanya karbondioksida dan
air, tetapi juga unsur-unsur makanan lain. Karbondioksida di
absorbs oleh daun, tetapi air dan mineral di sreap oleh akar. Unsur –
unsure yang di perlukan oleh tumbuhan dalam jumlah yang besar
disebut unsure makro terdiridari C, O, H, N, S, F, K, Ca, Mg. Unsur
yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang sedikit disebut
unsur Mikro, terdirid ari Fe, Cl, Cu, Mn, Zn, Mo, Bo, Ni.
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Cahaya
Cahaya di butuhkan dalam proses fotosintesis, namun cahaya juga
berpengaruh negative terhadap proses pertumbuhan karena merusak
hormat auksin.

Suhu
Suhu
berpengaruh
terhadap
fisiologi
tumbuhan
yaitu
mempengaruhi kerja enzim. Suhu yang terlau tinggi atau terlalu
rendah akan menghambat proses pertumbuhan

Air
Air mutlak diperlukan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan, tanpa air
tumbuhan tidak dapat hidup, air berfungsi untuk untuk fotosintesis,
mengaktifkan
reaksi
–
reaksi
enzim,
membantu
proses
perkecambahan biji dan menjaga / mempertahankan kelembapan

Kelembapan
Tanah dan udara yang lembab berpengaruh terhadap pertumbuhan.
Pada keadaan lembab banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan
sedikit penguapan yang terjadi sheingga pertumbuhan menjadi
cepat.

Oksigen
Oksigen diperlukan untuk pernapasan mahkluk hidup, oksigen
digunakan untuk membakar zat makanan yang menghasilkan energi
b. Faktor dalam/ internal

Gen
Gen
bertanggungjawab
dalam
pewarisan
sifat
melalui
perkembangbiakan. Gen juga berperan sebagai pembawa kode
untuk membentuk protein, enzim, dan hormon.

Hormon
Peran hormon tumbuhan adalah merangsang pertumbuhan,
pembelahan, dan pemanjangan sel. Pada manusia hormon
mempengaruhi penambahan tinggi seseorang, dan berpengaruh
pada perkembangan sifat seks manusia.
175
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
176
a. Jelaskan perbedaan pertumbuhan primer dan sekunder!
Jawab:
Pertumbuhan primer adalah pertambahan ukuran panjang pada bagian
batang tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem primer.
Sedangkan, pertumbuhan sekunder adalah pertambahan besar atau tebal
dari organ tubuh tumbuhan karena adanya aktivitas jaringan meristem
sekunder, yaitu kambium gabus pada kulit batang, kambium batang dan
5
akar.
b. Berikan contoh pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunde!
Jawab:
Contoh pertumbuhan primer adalah batang dan akar tumbuh
memanjang, contoh pertumbuhan sekunder adalah jaringan xilem dan
floem
4
Mengapa cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup terutama
tumbuhan hijau?
Jawab:
Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahaya
matahari dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Cahaya berpengaruh
5
langsung pada ketersediaan makanan. Klorofil dibentuk dari hasil
fotosintesis dan berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan setiap
organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan.
5
Pada percobaan menggunakan tanaman kacang hijau yang diberikan
perlakuan ditaruh ditempat gelap dan tempat terang, tanaman manakah
yang lebih cepat tumbuh? Faktor apa yang mempengaruhi tanaman tersebut
cepat tumbuh?
Jawab:
5
Tumbuhan yang ditempatkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih cepat
di bandingkan dengan tempat terang. Namun tumbuhan di tempat gelap itu
terlihat pusat, kurus dan perkembangannya lambat, tumbuhan itu
kekurangan klorofil karena pembentukan klorofil memerlukan cahaya
Skor keseluruhan
Nilai =
30
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 23: Contoh Jawaban Postest Siklus I
177
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
178
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
179
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
180
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
181
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
182
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
183
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
184
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
185
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
186
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
187
Lampiran 24: Kisi-Kisi Soal Postest Siklus II
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS II
Nama Sekolah
: SMP Joannes Bosco Yogyakarta
Kelas/ Semester
: VIII/ 2
Mata Pelajaran
: IPA
Kurikulum
: KTSP
Bentuk Soal
: Pilihan ganda dan Esai
Indikator
Pengetahuan
(C1)
Mengidentifikasi proses pertumbuhan dan perkembangan A9, A12, B4
Pemahaman
(C2)
A2
Aspek
Analisis
(C3)
Sintesis
(C4)
Penerapan
(C5)
pada embrio
A3, A7, B3
A10
Mengidentifikasi proses metamorfosis dan metagenesis
A5
Membandingkan proses metamorfosis dan metagenesis
A14
A4, A6, A8,
A13
A1, A11, B1
Mengidentifikasi proses pertumbuhan dan perkembangan
A15
manusia
Keterangan:
A = Pilihan Ganda
B = Esai
B5
B2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
188
Lampiran 25: Soal Postest Siklus II
SOAL ULANGAN SIKLUS II
A. Pilihan Ganda
1. Berikut ini organisme yang mengalami metagenesis, kecuali ....
a. Lumut
b. Ubur-Ubur
c. Tumbuhan Paku
d. Serangga
2. Berikut merupakan organ-organ tubuh yang dihasilkan dari lapisan mesoderm...kecuali..
a. Ginjal
b. Paru-paru
c. Otot
d. Tulang
3. Yang menyebabkan terjadinya menstruasi pada wanita adalah ....
a. Peluruhan Sel Sperma
b. Perubahan Dinding Rahim
c. Sel Telur Tidak Dibuahi Sperma
d. Sel Sperma Tidak Dibuahi Sel Telur
4. Amati gambar dibawah ini!
Urutan tahapan dalam daur hidup nyamuk yang benar adalah....
a.
b.
c.
d.
5. Proses
1-2-3–4
1-4-3–2
2-4-1–3
2-1-3-4
yang tidak dialami serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna
adalah ....
a. Nimfa
b. Telur
c. Imago
d. Pupa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
189
6. Tumbuhan paku yang kamu temui sehari-hari merupakan fase ....
a. Sporofit
b. Gametofit
c. Protonema
d. Spora
7. Berikut ciri-ciri tahap perkembangan pada manula ialah ....
a. Perubahan Suara
b. Tumbuhnya Rambut Di Dada
c. Pertambahan Berat Badan
d. Rambut Menjadi Putih
8. Amati gambar dibawah ini!
Urutan tahapan daur hidup lalat yang benar adalah...
a. 4 - 2- 1 – 3
b. 3 - 1 - 4 – 2
c. 3 - 1 - 2 – 4
d. 4 - 2 - 3 - 1
9. Pembentukan organ-organ tubuh dari lapisan ektoderm merupakan pertumbuhan pada
tahap....
a. Blastula
b. Organogenesis
c. Gastrula
d. Morula
10. Apabila seorang telah berpikir kritis dan menetapkan pendirian dalam mengambil
keputusan, dia berada dalam tahap perkembangan ....
a. Dewasa
b. Manula
c. Balita
d. Remaja
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
190
11. Kalau kamu menemukan seekor larva maka kamu akan berpikir bahwa . . . .
a. hewan tersebut adalah masa kecil dari seekor larva dewasa
b. hewan tersebut mengalami metagenesis
c. hewan tersebut merupakan hewan langka
d. hewan tersebut suatu saat akan berubah menjadi serangga dewasa dengan bentuk
yang berbeda dengan bentuk sekarang
12. Pada zigot terjadi pembelahan sel yang akan membentuk bola padat yang memiliki
rongga berisi cairan.apa nama fase yang dimaksud?
a. Gastrula
b. Zigot
c. Morula
d. Blastula
13. Tahapan metamorfosis kupu-kupu yang sering merugikan para petani adalah...
a. Ulat
b. Pupa
c.
Telur
d. Nimfa
14. Perhatikan gambar di bawah ini! !
Gambar di atas merupakan tahapan daur hidup...
a. Katak
b. Capung
c. Belalang
d. Lalat
15. Ali berumur 20 tahun, tetapi postur tubuhnya seperti seorang anak berumur 7 tahun. Hal
ini terjadi karena.....
a. Ali kelebihan hormon tiroksin
b. Ali kelebihan hormon somatotropin
c. Ali kekurangan hormon testosteron
d. Ali kekurangan hormon tiroksin
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
B. Esai
1. Jelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan metamorfosis sempurna serta contoh hewannya!
3. Sebutkan ciri-ciri pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan!
4. Apa yang dimaksud dengn proses grastulasi?
5. Buatlah bagan proses metamorfosis pada katak!
191
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
192
Lampiran 26: Kunci jawaban postest siklus II
KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN SIKLUS II
A. Pilihan Ganda
1. D
6. A
11. D
2. C
7. D
12. D
3. C
8. D
13. A
4. D
9. B
14. A
5. D
10. A
15. B
B. Esai
No
Soal
1
Jelaskan perbedaan metamorfosis dan metagenesis!
Skor
Jawab:
Metamorfosis adalah perubahan bentuk dari suatu fase tertentu
sampai dengan fase dewasa. Sedangkan metagenesis adalah
5
pergantian generasi (keturunan), dari fase generasi aseksual
(vegetatif)
ke
generasi
seksual
(generatif)
dan
sebaliknya.
Metagenesis terjadi pada tumbuhan paku dan tumbuhan lumut
2
Jelaskan apa yang dimaksud dengan metamorfosis sempurna serta
contoh hewannya!
Jawab:
Metamorfosis sempurna adalah pertumbuhan hewan dengan
5
mengalami perubahan bentuk, hewan yang baru menetas memiliki
bentuk berbeda dengan hewan dewasa. Contohnya kupu-kupu,
nyamuk, lalat, dan katak.
3
Sebutkan ciri-ciri pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan!
Jawab:
Ciri-ciri pubertas pada remaja laki-laki:

Suara membesar

Tumbuh kumis dan jenggot

Otot-otot membesar

Mengalami mimpi basah

Tumbuh rambut di kemaluan

Menghasilkan sperma

Tumbuh jakun
8
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
193
Ciri-ciri pubertas pada perempuan:
4

Mengalami menstruasi

Tumbuh payudara

Pinggul melebar

Suara menjadi lembut

Tumbuh rambut pada kemaluan
Apa yang dimaksud dengn proses grastulasi?
Jawab:
Grastulasi merupakan proses penyusunan dan pengaturan sel ke
5
dalam lapisan yang berbeda, serta terjadinya pembentukan rongga
saluran.
5
Jelaskan proses metamorfosis pada katak!
Jawab:
Zigot- berudu (kecebong)- berudu berekor- berudu berkaki- katak
5
muda berkaki (ekor hilang)- katak dewasa
Skor keseluruhan
Nilai =
28
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 27: Contoh Hasil Postes II
194
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
195
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
196
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
197
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
198
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
199
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
200
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
201
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 28: Pedoman Skoring
PEDOMAN SKORING
A. Pretest
I. Pilihan Ganda
Skor tiap soal
Tidak di jawab atau salah
Skor maksimal
:1
:0
: 20
Perhitungan nilai pretest:
Skor maksimal : 20
Nilai pretest :
B. Postest I
I. Pilihan Ganda
Skor tiap soal
:1
Tidak di jawab atau salah
:0
Skor maksimal
: 15
II. Essay
1. Skor maksimal
Jawaban benar, penjelasan spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang benar
Jawaban salah
2. Skor maksimal
Jawab minimal 4 faktor, menjelaskan spesifik
Jawab minimal 4 faktor, menjelaskan kurang spesifik
Jawab 3 faktor menjelaskan spesifik
Jawab 3 faktor menjelaskan kurang spesifik
Jawab 2 faktor menjelaskan spesifik
Jawab 2 faktor menjelaskan kurang spesifik
Jawab 1 faktor menjelaskan spesifik
Jawab 1 faktor menjelaskan kurang spesifik
Jawab salah
3. Skor maksimal
Jawaban benar, penjelasan spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang benar
Jawaban salah
4. Skor maksimal
Jawaban benar, penjelasan spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang benar
:5
:5
:4
:3
:1
: 10
: 10
:9
:8
:7
:6
:5
:4
:3
:1
:5
:5
:4
:3
:1
:5
:5
:4
:3
202
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Jawaban salah
5. Skor maksimal
Jawaban benar, penjelasan spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang benar
Jawaban salah
:1
:5
:5
:4
:3
:1
Perhitungan nilai postest I:
Skor maksimum : 45
Nilai =
C. Postest II
I. Pilihan Ganda
Skor tiap soal
:1
Tidak di jawab atau salah
:0
Skor maksimal
: 15
II. Essay
1. Skor maksimal
Jawaban benar, penjelasan spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang benar
Jawaban salah
2. Skor maksimal
Jawaban benar, penjelasan spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang benar
Jawaban salah
3. Skor maksimal
Menyebutkan minimal 6 ciri dengan benar
Menyebutkan 5 ciri dengan benar
Menyebutkan 4 ciri dengan benar
Menyebutkan 3 ciri dengan benar
Menyebutkan 2 ciri dengan benar
Menyebutkan 1 ciri dengan benar
Jawaban salah atau tidak menjawab
4. Skor maksimal
Jawaban benar, penjelasan spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang benar
Jawaban salah
:5
:5
:4
:3
:1
:5
:5
:4
:3
:1
:8
:8
:7
:6
:5
:4
:3
:1
:5
:5
:4
:3
:1
203
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5. Skor maksimal
Jawaban benar, penjelasan spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang spesifik
Jawaban benar, penjelasan kurang benar
Jawaban salah
Perhitungan nilai postest II:
Skor maksimum : 43
Nilai =
:5
:5
:4
:3
:1
204
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
205
Lampiran 29: Handout Materi Pertumbuhan Dan Perkembangan
HANDOUT
MATERI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANMAHKLUK HIDUP
A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang meliputi tinggi,
berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat kembali ke bentuk semula).
Sebagai contoh : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat sapi, tubuh anak-anak
bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain sebagainya. Pertumbuhan bersifat
kualitatif/punya nilai yang dapat diukur dalam angka. Selama hidupnya makhluk hidup
selain mengalami pertumbuhan juga mengalami perkembangan. Ciri-ciri pertumbuhan
antara lain sebagai berikut.
1. Terjadi perubahan fisik dan perubahan ukuran.
2. Terjadi peningkatan jumlah sel.
3. Terdapat penambahan kuantitatif individu.
4. Dapat dinyatakan dalam ukuran panjang maupun berat.
5. Dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
6. Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.
Perkembangan merupakan proses biologis
makhluk hidup menuju tingkat
kedewasaan, dapat berupa perubahan bentuk, susunan dan fungsi organ-organ tubuh
menuju kedewasaan/kesempurnaan. Sebagai contoh : perubahan biji menjadi kecambah,
perubahan telur menjadi anak ayam, pohon mangga berbunga. Dalam perubahan tersebut
perbedaan ukurannya tidak terlalu besar/mencolok namun terjadi perubahan besar yang
tidak dapat diukur berupa perubahan bentuk. Contoh perkembangan yang jelas dapat
dilihat dari siklus hidup kupu-kupu. Ciri perkembangan antara lain sebagai berikut.
1. Terjadi peningkatan kualitatif individu.
2. Adanya proses kedewasaan.
3. Tidak dapat dinyatakan dalam ukuran jumlah, panjang, maupun berat.
4. Bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan. Artinya proses
perkembangan terus terjadi sampai makhluk hidup tersebut mati.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
206
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor Dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk kepada
anakannya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk
tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan
sebagainya.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang dihasilkan makhluk hidup yang berfungsi untuk
mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit,
hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses
dalam tubuh.
1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon. Beberapa di antaranya
adalah auksin, sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang
pembentukan bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk
membentuk sel-sel baru.
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan
akar dan tunas.
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta
merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin
dapat menyebabkan munculnya bunga lebih cepat dan tinggi
tanaman melebihi tanaman normal.
d) Etilen,
berperan
untuk
menghambat
pemanjangan
batang,
mempercepat penuaan buah, dan menyebabkan penuaan daun.
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan daun.
2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon
ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan
fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
207
3) Hormon pada manusia
Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut :
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/tiroid. Hormon ini
memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme
karbohidrat
dalam
tubuh.
Kekurangan
hormon
ini
dapat
mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH), hormon ini
dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga
hormon somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi
kecepatan pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh
dengan normal jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa
pertumbuhan,
kelebihan
hormon
ini
akan
mengakibatkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan
menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi
setelah dewasa, akan menyebabkan membesarnya bagian tubuh
tertentu, seperti pada hidung atau telinga. Kelainan ini disebut
akromegali.
c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi dan
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ
reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita.
2. Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a. Makanan atau Nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi yang digunakan untuk
aktivitas, perumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kualitas dan kuantitas
makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Zat
gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral. Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa air
dan zat hara yang terlarut dalam air maupun yang diperoleh dari udara.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
208
b. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya.
Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh manusia yang normal adalah
sekitar 37°C. Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di
pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas
pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah
sebelumnya.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.
d. Air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan
hidup.
Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa
air, reaksi kimia dalam sel-sel tubuh tidak akan terjadi sehingga makhluk hidup
tersebut akan mati.
C. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
1. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio pada
biji tumbuhan. Plumula tumbuh dan berkembang menjadi batang dan daun, sedangkan
radikula tumbuh dan berkembang menjadi akar. Berdasarkan letak kotiledonnya pada
saat berkecambah, perkecambahan dibagi menjadi dua tipe, yaitu hipogeal dan epigeal.
Pada perkecambahan hipogeal, kotiledonnya tetap berada didalam tanah,
contohnya kacang kapri dan jagung. Pada perkecambahan epigeal, kotiledonnya berada
diatas tanah contohnya pada kacang hijau, kacang tanah, dan jarak.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
209
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan
meristem primer atau disebut juga meristem apikal. Jaringan meristem ini terdapat di
ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang tumbuhan
bertambah panjang.
3. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder.
Jaringan meristem sekunder misalnya jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil
dan Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke
arah dalam membentuk xilem atau kayu sedangkan pembelahan keluar membentuk
floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter
batang dan akar bertambah besar.
Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau spesialisasi sel atau
bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi dewasa).
Perkembangan pada tingkat sel misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem
mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut, penyokong, pelindung dan
lain sebagainya. Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya
organ generatif yaitu munculnya bunga.
D. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda
dengan tumbuhan yang terjadi hanya di daerah meristem saja. Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan
terus terjadi hingga hewan mencapai usia dewasa.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
210
1. Tahapan Perkembangan Hewan
Tahapan perkembangan pada hewan secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
pembelahan sel, gastrulasi, dan pembentukan organ (organogenesis)
a) Pembelahan Sel
Zigot merupakan satu sel yang berasal dari peleburan sel kelamin jantan
dan sel kelamin betina. Zigot mengalami pembelahan mitosis dari satu sel
menjadi dua sel, kemudian menjadi empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan
seterusnya. Pembelahan terus berlanjut sampai berbentuk seperti bola padat
yang disebut morula. Selanjutnya, bagian tengah dari morula membentuk
lubang berisi cairan, dan lubang tersebut disebut blastosoel. Bentukan seperti ini
disebut blstula
b) Gastrulasi (Pembentukan Usus)
Sel-sel di satu kutub membelah lebih cepat daripada sel-sel dikutub lainnya,
sehingga terbentuk lekukan ke dalam seperti sebuah bola yang ditekan di satu
sisinya. Akhirnya blastula berbentuk seperti mangkuk yang memiliki dua
lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Bentuk
semacam
ini
disebut
gastrula.
Endoderm
membatasi
lengkung
usus
(arkenteron). Selama proses grastulasi terjadi pembelahan sel-sel, dan terbentuk
lapisan baru yang terletak di antara lapisan ektoderm dan endoderm. Lapisan
tersebut adalah mesoderm. Dengan demikian pada tahapan gastrulasi terbentuk
tiga lapisan, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm.
c) Pembentukan Organ
Setelah gastrulasi selesai, selanjutnya lapisan ektoderm, mesoderm, dan
endoderm berkembang menjadi jaringan khusus yang kemudian membentuk
berbagai organ. Ektoderm bagian dorsal membentuk bumbung neural setelah
notokord terbentuk. Bumbung neural ini berkembang menjadi saraf, otak, dan
sumsung tulang belakang. Bagian tubuh lain yang merupakan perkembangan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
211
dari ektoderm adalah kulit luar, bola mata, lensa mata, hidung, telinga, rambut,
kuku, sistem saraf, lapisan epitelium mulut dan rektum, serta medula kelenjar
adrenal (kelenjar yang terletak di atas ginjal)
Notokord terbentuk dari mesoderm dorsal. Mesoderm berkembang
membentuk dua lapisan, yaitu lapisan yang bersisian dengan lapisan ektoderm
dan lapisan yang bersisian dengan lapisan endoderm. Diantara kedua lapisan
tersebut terdapat rongga, rongga ini akan berkembang menjadi rongga tubuh
atau selom. Mesoderm lebih lanjut akan berkembang menjadi lapisan kulit
dalam (dermis), otot, tulang, pembuluh darah, ginjal, lapisan rongga tubuh,
ureter, testis, ovarium, oviduk, uterus, dan sistem limfa
Endoderm membentuk usus primitif. Usus primitif berdiferensiasi menjadi
faring, esofagus, lambung, usus, hati, dan prankreas. Lapisan endoderm juga
berkembang menjadi organ trakea dan paru-paru
Tiap hewan memiliki pola perkembangan yang berbeda-beda. Misalnya pada
hewan berpori, embrionya memiliki dua lapisan saja yaitu ektoderm dan
endoderm; disebut organisme diploblastik. Serangga, Echinodermata, dan
Chordata, embrionya memiliki tiga lapisan; disebut organisme triploblastik
2. Metamorfosis
Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang
dimulai dari larva sampai dewasa. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah
katak. Katak pada awalnya berupa berudu/kecebong yang hidup di air dan bernapas
dengan insang luar tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu
kemudian terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu
mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki,
hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak yang hidup di darat.
Berdasarkan prosesnya metamorfosis dibedakan menjadi dua :
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
212
a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai bentuk larva dengan hewan dewasa jauh berbeda.
Tahapan dalam metamorfosis sempurna, Contoh metamorfosis sempurna misalnya
pada katak dan kupu-kupu. Tahapan metamorfosis pada kupu-kupu adalah :
telur → larva → pupa (kepompong) → dewasa (imago)
b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang
baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago).
Contoh metamorfosis tidak sempurna misalnya pada jangkrik dan belalang. Urutan
daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai
berikut : telur → nimfa → dewasa (imago)
E. Metagenesis
Beberapa jenis makhluk hidup selama pertumbuhan dan perkembangannya
mengalami pergiliran keturunan. Peristiwa ini disebut metagenesis. Metagenesis adalah
Pergiliran daur hidup antara generasi gametofit dan generasi sporofit, sedangkan pada
hewan adalah pergiliran keturunan antara generasi generatif dengan generasi vegetatif
1. Metagenesis pada tumbuhan lumut
Pada tumbuhan lumut, misalnya lumut daun, spora tumbuh menjadi
protonema. Protonema tumbuh menjadi tumbuhan lumut. Tumbuhan lumut akan
menghasilkan anteridium (alat perkembangbiakan jantan) dan arkegonium (alat
perkembangbiakan betina). Kedua organ ini dapat berada dalam satu tumbuhan
(berumah satu), dapat juga berada pada tumbuhan yang berbeda (berumah dua).
Anteridium akan menghasilkan sperma, dan arkegonium akan menghasilkan ovum
(sel telur). Oleh karena itulah tumbuhan lumut disebut sebagai gametofit atau
tumbuhan penghasil gamet. Tumbuhan lumut bersifat haploid (n).
Pertemuan antara sperma dan ovum akan menghasilkan zigot yang akhirnya
berkembang menjadi sporofit atau tumbuhan penghasil spora. Sporofit bersifat
diploid (2n). Pada lumut daun, sporofit tetap menempel pada ujung tumbuhan lumut
(gametofit). Pembentukan spora pada sporofit terjadi melalui pembelahan sel-sel
induk spora dalam sporangium. Perhatikan bagan metagenesis lumut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
213
2. Metagenesis pada tumbuhan paku
Spora pada tumbuhan paku akan tumbuh atau berkecambah menjadi
protalium. Protalium tumbu menghasilkan alat perkembangbiakan jantan dan betina,
yakni anteridium dan arkegonium. Oleh karena itulah protalium disebut sebagai
gametofit. Jika anteridium dan arkegonium dihasilkan dalam satu protalium, maka
disebut berumah satu, sedangkan jika dihasilkan pada protalium yang berbeda
disebut berumah satu.
Sperma dan ovum yang dihasilkan dari kedua alat perkembangbiakan tersebut
mengalami fertilisasi menjadi zigot. Zigot akhirnya berkembang menjadi tumbuhan
paku. Tumbuhan paku dewasa akan memiliki daun yang menghasilkan spora, yang
disebut sporofil. Oleh karena itu tumbuhan paku disebut sporofit.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
214
F. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Manusia
Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya
menyangkut masalah kemampuan berkembang biak (reproduksi) namun juga banyak
aspek
lainnya,
misalnya
kemampuan
berpikir
dan
kemampuan
emosional.
1. Tahapan Perkembangan Embrio.
Perkembangan pada manusia diawali melalui proses pembuahan. Proses pembuahan
yaitu pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Inti sel sperma akan
bergabung/melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot.
Zigot ini akan senantiasa membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan
seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi
embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan
berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah
kurang lebih 9 bulan. Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga
tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan :
a. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang
lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya
sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat
menggerakkan tangan dan kakinya.
b. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah
mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang bahkan jarijari tangan dan kaki sudah mulai terbentuk, muka tumbuh memanjang. Pada tiga
bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin
juga mulai aktif.
c. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh
sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin
tidak terlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada
umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke
dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
215
Janin menerima semua zat hara dan oksigen dari pasokan darah ibunya. Tetapi,
darah janin itu tak pernah langsung bercampur dengan darah ibunya. Janin membuat darah
sendiri dan berhubungan dengan darah ibunya melalui plasenta. Plasenta menghubungkan
dinding rahim ibu dengan tali pusar bayi. Maelalui plasenta inilah ibu dan janin
mempertukarkan zat hara/makanan, gas-gas dan sisa buangan.
2. Masa Setelah kelahiran
a. Masa Balita dan Anak-anak
Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem
organ sebagaimana orang dewasa, namun organ-organ tersebut belum matang.
Bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun
belum dapat memegang dengan baik. Seiring dengan bertambahnya usia, organorgan pada bayi juga akan berkembang.
Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan
fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut. Organ- organ tersebut
akan semakin matang pada saat usia anak-anak. Pada saat usia masuk sekolah
(sekitar usia 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang,
kecuali organ reproduksi.
b. Masa remaja atau Puberitas
Masa puberitasas
adalah masa saat
organ-organ reproduksi
mencapai
kematangannya. Masa pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun
dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Perubahan fisik yang terjadi
merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ
reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi
anak laki-laki.
1) Ciri-ciri pubertas secara fisik
a) Ciri kelamin primer

Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin. Lakilaki mulai menghasilkan sperma di dalam testis, sedangkan
perempuan mulai menghasilkan sel telur di dalam indung telur
(ovarium).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

216
Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki ditandai
dengan pertama kali mengalami “mimpi basah" yaitu proses
keluarnya sperma atau air mani. Pada perempuan ditandai dengan
mengalami menstruasi yang pertama kali. Pada saat perempuan
yang telah mengalami pematangan organ reproduksi, ovarium
akan secara ritun mengeluarkan sel telur. Pengeluaran sel telur
pada umumnya terjadi sekitar empat minggu (28 hari) sekali.
Dalam proses ini dinding rahim juga mengalami penebalan sebagai
persiapan jika sel telur dibuahi. Oleh sebab itu, jika dalam akhir
siklus tersebut tidak terjadi pembuahan, sel-sel dinding rahim akan
menciut, lalu mati dan akhirnya meluruh. Proses peluruhan
dinding rahim ini akan keluar bersama darah, lendir, dan cairan
yang berasal dari dinding rahim tersebut dikenal dengan
menstruasi. Pendarahan menstruasi berlangsungselama 1 sampai 8
hari.
b) Ciri kelamin sekunder
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder
sebagai berikut:

Mulai tumbuh jakun.

Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.

Tumbuh kumis atau jenggot.

Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ kelamin.

Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan
menonjol.

Bahu melebar melebihi bagian pinggul.

Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori tampak
membesar.

Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri kelamin
sekunder sebagai berikut:

Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.

Pinggul melebar.

Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Suara lebih nyaring.

Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka.
217
2) Ciri-Ciri Pubertas Secara Psikis
Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga
terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan
tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai
berikut.
a) Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang
kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Meskipun cara
berpikirnya belum dewasa namun remaja tidak mau dikatakan sebagai
anak-anak. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin
tahu yang sangat besar.
b) Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja
mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis. Namun demikian
pernikahan pada usia remaja belum diperbolehkan karena secara
mental belum siap. Kehamilan pada usia remaja dapat berpengaruh
negatif baik pada diri maupun bayi yang dikandungnya.
c. Masa Dewasa dan Tua
Setelah melewati masa remaja, kamu akan memasuki masa dewasa sebagai
tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan
tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi badanmu akan terhenti pada usia
sekitar dua puluh tahunan. Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan
terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal
keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus
berprestasi. Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran
ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
218
Tubuh semakin renta, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun,
kecerdasan menurun, bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan
membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan
kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan lain-lain.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
219
Lampiran 30: Rubrik Skor Lembar Observasi Siswa
RUBRIK PENSKORAN LEMBAR OBSERVASI SIWA
No
1
2
3
4
Aspek yang
Skor 5
dinilai
Skor 4
Skor 3
Skor 2
Skor 1
Mengajukan

Jika pertanyaan bermutu
Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika
pertanyaan

Memacu berpikir tingkat tinggi
kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan

Tanpa ragu-ragu
saja

Suara lantang
Menjawab

Jika jawaban tepat
Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika
pertanyaan

Berani
kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan

Menggunakan bahasa sendiri
saja

Suara lantang
Menyampaikan

Jika berani
Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika
argumentasi

Suara lantang
kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan

Argumen benar
saja

Serius
Menerima

Jika menghargai pendapat orang lain
Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika
pendapat

Berani menanggapi jika kurang tepat
kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan

Memperhatikan orang yang sedang saja
berbicara
saja
saja
saja
saja
saja
saja
saja
saja
tidak
pertanyaan
tidak
pertanyaan
tidak
pertanyaan
tidak
pertanyaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
220
5
6

Tidak memaksakan pendapat pribadi
Merefleksikan

Berani menyampaikan hasil diskusi
Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika
hasil diskusi

Mampu membuat kesimpulan
kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan

Menemukan manfaat dari diskusi
saja

Belajar menerapkan hasil dskusi
Memperhatikan 
arahan guru
saja
saja
tidak
pertanyaan
Serius
Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika

Mendengarkan
kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan

Memahami arahan guru
saja

Melaksanakan
kegiatan
saja
saja
tidak
pertanyaan
sesuai
arahan guru
7
Bekerja sama

Terlibat aktif dalam diskusi
Jika hanya ada 3 Jika hanya ada 2 Jika hanya ada 1 Jika
dengan

Berani mengemukakan pendapat
kriteria penskoran kriteria penskoran kriteria penskoran mengajukan
kelompok

Menghargai
pendapat
kelompok

Serius dalam berdiskusi
anggota saja
saja
saja
tidak
pertanyaan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
221
Lampiran 31: Lembar Observasi Siswa Siklus I
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
SIKLUS I
Hari/ Tanggal :
Observer
:
PETUNJUK
1. Amatilah kegiatan siswa dikelas dalam melaksanakan pembelajaran
2. Tuliskan skor (1-5) pada setiap aspek sesuai dengan keadaan yang anda amati
Aspek yang dinilai:
Catatan: skor tiap aspek 1-5
8) Mengajukan pertanyaan
1= Sangat kurang
9) Menjawab pertanyaan
2= Kurang
10) Menyampaikan argumentasi
3= Cukup
11) Menerima pendapat
4= Baik
12) Merefleksikan hasil diskusi
5= Sangat baik
13) Memperhatikan pengarahan guru
14) Bekerjasama dengan kelompok diskusi
No.
absen
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama siswa
Agustinus Setia Budi
Ajeng Aprisari
Alfino Osila Putra
Anou Gerry Julian
Antonius Sandi
Bimantoro
Aristides Refsi Bawono
Bernadet Inezita Damara
Deva Tiana Kusuma
Ningrum
Aspek yang dinilai
Total
1
2
3
4
5
6
7
4
3
2
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
2
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
skor
Nilai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
10
11
12
Felina Angelita
Ferdinad Putra Nugroho
Fransiska Devi
Kurniasari
Grasellia Reyna Deka
Agatha
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Gregorius Oktaviano
Purnama Dewa
Ignatius Wisang Puda
wijaya
Ivan Kristian Hareva
Janiesha Beatrisa Zavera
Myriam Dena Kristiana
Nanda Wewewang
Hudya Dharma
Nova Klaudia Kali
Raden Bentanindo
Priyagung Hardoyojati
Raden Roro Esther
Kurnianingsih
Regina Lucky
Prabangningtyas
Ritnawan Ade Waskita
Ronald Andhy Putra
Veronica Christina
Yunita Sari
Yohanes William Vito
Perdana Putera
Yosua Arya Putra
Yovinus Nugrohantoro
Tyasdiasto
Chrisitan Kevin
Adiyatma Rasendriya
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
2
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
2
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
2
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
OBSERVER
(
222
PRAKTIKAN
)
(
)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 32: Contoh Hasil Lembar Observasi Siklus I
223
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
224
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
225
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
226
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
227
Lampiran 33: Lembar Observasi Siswa Siklus II
LEMBAR OBSERVASI SISWA
SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
SIKLUS II
Hari/ Tanggal :
Observer
:
PETUNJUK
3. Amatilah kegiatan siswa dikelas dalam melaksanakan pembelajaran
4. Tuliskan skor (1-5) pada setiap aspek sesuai dengan keadaan yang anda amati
Aspek yang dinilai:
Catatan: skor tiap aspek 1-5
15) Mengajukan pertanyaan
1= Sangat kurang
16) Menjawab pertanyaan
2= Kurang
17) Menyampaikan argumentasi
3= Cukup
18) Menerima pendapat
4= Baik
19) Merefleksikan hasil diskusi
5= Sangat baik
20) Memperhatikan pengarahan guru
21) Bekerjasama dengan kelompok diskusi
No.
absen
1
2
3
4
5
6
7
8
Nama siswa
Agustinus Setia Budi
Ajeng Aprisari
Alfino Osila Putra
Anou Gerry Julian
Antonius Sandi
Bimantoro
Aristides Refsi Bawono
Bernadet Inezita Damara
Deva Tiana Kusuma
Ningrum
Aspek yang dinilai
Total
1
2
3
4
5
6
7
4
3
2
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
2
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
skor
Nilai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
10
11
12
Felina Angelita
Ferdinad Putra Nugroho
Fransiska Devi
Kurniasari
Grasellia Reyna Deka
Agatha
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Gregorius Oktaviano
Purnama Dewa
Ignatius Wisang Puda
wijaya
Ivan Kristian Hareva
Janiesha Beatrisa Zavera
Myriam Dena Kristiana
Nanda Wewewang
Hudya Dharma
Nova Klaudia Kali
Raden Bentanindo
Priyagung Hardoyojati
Raden Roro Esther
Kurnianingsih
Regina Lucky
Prabangningtyas
Ritnawan Ade Waskita
Ronald Andhy Putra
Veronica Christina
Yunita Sari
Yohanes William Vito
Perdana Putera
Yosua Arya Putra
Yovinus Nugrohantoro
Tyasdiasto
Chrisitan Kevin
Adiyatma Rasendriya
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
2
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
2
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
3
2
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
OBSERVER
(
228
PRAKTIKAN
)
(
)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 34: Contoh Hasil Observasi Siswa Siklus II
229
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
230
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
231
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
232
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
233
Lampiran 35: Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Awal Dan Motivasi Akhir
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI AWAL
No
Indikator Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan
Pernyataan positif
Pernyataan negatif
6, 14, 16
11, 8
1
Penguasaan materi
2
Kesiapan
17, 19
12, 7
3
Ketertarikan
1, 13
20, 4
4
Keseriusan
3, 9
5, 8, 2
5
Partisipasi
10
15
10
10
Jumlah pernyataan
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI AKHIR
No
Indikator Motivasi Belajar
Bentuk Pernyataan
Pernyataan positif
Pernyataan negatif
1
Penguasaan materi
19,12
8
2
Kesiapan
20, 13
7, 3
3
Ketertarikan
6, 14, 9
18, 16, 11
4
Keseriusan
1, 10
5, 15
5
Partisipasi
2
17, 4
10
10
Jumlah pernyataan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
234
Lampiran 36: Kuesioner Motivasi Awal
KUISIONER MOTIVASI I
Nama :
No
:
Petunjuk:
1. Bacalah cetiap pernyataan baik-baik sebelum memberikan jawaban
2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana moyivasi belajar dalam mata
pelajaran IPA
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai akademik. Oleh karena itu, jawablah
sesuai keadaan sebenarnya
4. Beri tanda (ѵ) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang
disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:
STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat setuju
No
Pernyataan
1
Materi pelajaran IPA menarik bagi saya
2
Modul IPA saya baca hanya selama pembelajaran
di kelas berlangsung
3
Saya selalu memperhatikan ketika guru
menjelaskan mengenai materi IPA
4
Saya kurang tertarik jika belajar IPA dengan
berdiskusi
5
Saya merasa tidak perlu mengerjakan tugas rumah
yang diberikan oleh guru
6
Saya selalu percaya diri dan berani
mengemukakan gagasan saya di depan kelas
STS
TS
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
Saya belajar IPA hanya dari modul yang diberikan
guru
8
Nilai ulangan saya selalu jelek meskipun saya
sudah belajar
9
Saya mengamati penjelasan guru dengan sungguhsungguh
10
Saya selalu bekerja sama ketika belajar kelompok
11
Setelah sampai dirumah saya tidak ingat lagi
materi IPA yang dipelajari di sekolah
12
Saya tidak pernah menambah waktu belajar ketika
akan ada ulangan IPA
13
Saya lebih berminat mengerjakan tugas setelah
mempelajari materi IPA dengan teman-teman
dikelas
14
Setiap kali ulangan nilai IPA saya selalu bagus
15
Saya malas memberikan pendapat ketika
berdiskusi dalam kelompok
16
Saya merasa lebih paham mengenai materi IPA
jika saya belajar bersama teman-teman
17
Saya selalu menyisikan waktu luang untuk belajar
IPA dirumah
18
Saya malas mencatat penjelasan yang diberikan
oleh guru
19
Saya belajar IPA dua atau satu hari sebelum
diadakan ulangan
20
Saya tidak suka mengerjakan tugas IPA yang
diberikan oleh guru
235
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 37: Contoh Hasil Lembar Motivasi Awal
236
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
237
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
238
Lampiran 38: Kuesioner Motivasi Akhir
KUISIONER MOTIVASI II
Nama :
No
:
Petunjuk:
1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum memberikan jawaban
2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam mata
pelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Head
Together (NHT)
3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai akademik. Oleh karena itu, jawablah
sesuai keadaan sebenarnya
4. Beri tanda (ѵ) pada jawaban yang sesuai dengan keadaanmu pada kolom yang
disediakan dengan ketentuan sebagai berikut:
STS
: Sangat Tidak Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
SS
: Sangat setuju
5. Selamat mengerjakan
No
Pernyataan
1
Pada saat pembelajaran dikelas berlangsung saya
mengikuti
STS
langkah
demi
langkah
proses
pembelajarannya
2
Saya merasa antusias dan bersemangat saat
pembelajaran berlangsung
3
Saya malas mencari referensi lain dari koran,
majalah atau berita ditelevisi untuk menambah
informasi mengenai materi pembelajaran
4
Saya hanya diam dan pura-pura tidak mendengar
TS
S
SS
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ketika guru bertanya selama proses pembelajaran
dikelas
5
Saat pelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT berlangsung, saya asyik
bercerita dengan teman sebangku saya
6
Setelah belajar dengan model pembelajaran
kooperatif NHT rasa ingin tahu saya meningkat
7
Saya kurang memperhatikan penjelasan guru
tentang konsep awal yang digunakan dalam
pembelajaran kooperatif tipe NHT
8
Setelah
belajar
IPA
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT nilai saya justru
menjadi jelek
9
Saya sangat tertarik jika guru IPA mengajar
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT
10
Saya
mengikuti
pembelajaran
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT dengan sungguh-sungguh
11
Pelajaran
IPA
terasa
membosankan
jika
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT
12
Saya merasa lebih paham mengenai materi IPA
jika
diajarkan
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe NHT
13
Saya banyak membaca buku sebelum dan sesudah
pembelajaran dikelas
14
Saya lebih berminat mengerjakan tugas setelah
mempelajari materi IPA menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT
15
Saya menjadi tidak fokus ketika mendapat teman
kelompok yang kurang pintar
239
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
Saya merasa malas belajar IPA jika menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT
17
Karena kegiatan dilakukan secara berkelompok,
saya tidak perlu aktif dalam menjawab soal, biar
teman kelompok saya yang berdiskusi dan
menjawab pertanyaan.
18
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT tidak ada bedanya dengan
cara belajar lainnya
19
Setelah belajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT nilai IPA saya semakin bagus
20
Sebelum belajar dikelas, malam sebelumnya saya
sudah mempelajari materi yang akan dibahas
240
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 39: Contoh Hasil Lembar Motivasi Akhir Siswa
241
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
242
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
243
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
244
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
245
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
246
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 40: Daftar Nilai LKS Siklus I Dan Siklus II
DAFTAR NILAI PRETEST
KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
Siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Skor
8
9
7
8
8
9
9
8
9
12
7
8
8
8
7
7
8
9
7
9
9
9
8
8
9
7
6
8
7
Nilai
40
45
35
40
40
45
45
40
45
60
35
40
40
40
35
55
40
45
35
45
45
45
40
40
45
35
30
40
35
Keterangan
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
247
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 41: Daftar Nilai Postest Siklus I
DAFTAR NILAI POSTEST SIKLUS I
KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
SISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
SKOR
33
36
31
35
35
32
36
36
36
32
32
36
37
36
34
35
36
35
31
30
33
35
24
32
33
33
36
33
33
NILAI
73,3
80
68,8
77,7
77,7
71,1
80
80
80
71,1
71,1
80
82,2
80
75,5
77,7
80
77,7
68,8
66,6
73,3
77,7
53,3
71,1
73,3
73,3
77,5
73,3
73,3
KETERANGAN
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
248
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 42: Daftar Nilai Postest Siklus II
DAFTAR NILAI POSTEST SIKLUS II
KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO JOGYAKARTA
SISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
SKOR
NILAI
KETERANGAN
249
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 43: Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus I
LEMBAR OBSERVASI SISWA
KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
Siklus I
Siswa ke1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Rata-rata
Skor
17,5
18
17
18
17
18
18,5
16,5
22
15,5
20
17
15,5
15,5
16
17,5
16,5
18
17,5
17
15,5
16
17,5
17,5
17,5
14,5
13
16
18
17,03
Pertemuan-1
Nilai
Kategori
50
Sedang
51,3
Sedang
48,5
Sedang
51,3
Sedang
48,5
Sedang
51,3
Sedang
52.8
Sedang
46,8
Sedang
62,8
Sedang
44
Sedang
57,1
Sedang
48,2
Sedang
44
Sedang
44
Sedang
45,1
Sedang
50
Sedang
46,8
Sedang
51,3
Sedang
50
Sedang
48,5
Sedang
44
Sedang
45,1
Sedang
50
Sedang
50
Sedang
50
Sedang
41,2
Sedang
37,1
Sedang
45,1
Sedang
51,4
Sedang
48,5
Skor
18,5
24
19
24
18
24
24
18
24
18
24
18,5
24
24
24
18
19,5
19,5
18
17,5
24
19
18
18
24
19,5
18
20
20
20,6
Pertemuan-2
Nilai Kategori
52,8
Sedang
68,5
Tinggi
54,3
Sedang
68,5
Tinggi
51,3
Sedang
68,5
Tinggi
68,5
Tinggi
51,3
Sedang
68,5
Tinggi
51,3
Sedang
68,5
Tinggi
52,8
Sedang
68,5
Tinggi
68,5
Tinggi
68,5
Tinggi
51,3
Sedang
55,6
Sedang
55,6
Sedang
51,3
Sedang
50
Sedang
68,5
Tinggi
54,2
Sedang
51,3
Sedang
51,3
Sedang
68,5
Tinggi
55,6
Sedang
51,3
Sedang
57,1
Sedang
57,1
Sedang
59
250
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
251
Lampiran 44: Hasil Lembar Observasi Siswa Siklus II
LEMBAR OBSERVASI SISWA
KELAS VIII E SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
Siklus II
Siswa keSkor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Rata-rata
24
24
25
24
24
20,5
24
24
24
23,5
24
21,5
24
22
24
21
23,5
25
21,5
24
24
23,5
23,5
24
24
24
21
24
24
23,4
Pertemuan-1
Pertemuan-2
Nilai
Kategori Skor Nilai Kategori
68,5
68,5
71,4
68,5
68,5
58,5
68,5
68,5
68,5
67,1
68,5
61,4
68,5
62,8
68,5
60
67,1
71,4
61,4
68,5
68,5
67,1
67,1
68,5
68,5
68,5
60
68,5
68,5
66,8
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tinggi
Tinggi
26,5
27
29
25,5
25,5
26,5
28
28
29,5
25,5
28,5
27,5
28
26,5
26,5
26,5
28,5
28
27,5
28
28,5
27
28
28
28
27
26
27,5
27,5
27,3
75,6
77,1
82,8
72,8
72,8
75,6
80
80
84,2
72,8
81,2
78,5
80
75,6
75,6
75,6
81,2
80
78,5
80
81,2
77,1
80
80
80
77,1
74,2
78,5
78,5
78,1
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 45: Perhitungan Motivasi Awal Siswa
PERHITUNGAN MOTIVASI AWAL
KELAS VIIIE SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
SISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
JUMLAH
52
59
61
65
59
60
48
59
59
62
60
63
60
46
44
58
58
54
46
65
56
65
59
45
60
61
67
63
45
PERSENTASE
65
73
76
81
73
75
60
73
73
77
75
78
75
57
55
72
72
67
57
81
70
81
73
56
75
76
83
78
56
KRITERIA
B
B
B
SB
B
B
C
B
B
B
B
B
B
C
C
B
B
B
C
SB
B
SB
B
C
B
B
SB
B
C
252
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran 46: Perhitungan Motivasi Akhir Siswa
PERHITUNGAN MOTIVASI AKHIR
KELAS VIIIE SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
SISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
JUMLAH
68
74
71
76
64
64
71
68
63
76
62
64
70
62
68
62
68
63
68
69
62
64
62
70
63
69
73
71
70
PERSENTASE
85
92
88
95
80
80
88
85
78
95
77
80
87
77
85
77
85
78
85
86
77
80
77
87
78
86
90
88
87
KRITERIA
SB
SB
SB
SB
B
B
SB
SB
B
SB
B
B
SB
B
SB
B
SB
B
SB
SB
B
B
B
SB
B
SB
SB
SB
SB
253
Download