masalah dan kebijakan peningkatan produk

advertisement
MASALAH DAN KEBIJAKAN
PENINGKATAN PRODUK
PERIKANAN UNTUK
PEMENUHAN GIZI MASYARAKAT
Ditjen Pengolahan & Pemasaran Hasil Perikanan
Departemen Kelautan dan Perikanan
Seminar Hari Pangan Sedunia 2007
Bogor, Indonesia
MENGAPA HARUS IKAN ?
• Ikan merupakan bahan pangan tak ternilai
• Penelitian ilmiah ungkap manfaat ikan :
z
z
z
z
z
z
z
z
Mengurangi resiko penyakit jantung
Meningkatkan kesehatan otak dan mental: perbaiki
kecerdasan & daya ingat, cegah alzheimer, pikun,
depresi & gangguan mental
Mengurangi prevalensi asma pada anak-anak
Meningkatkan kesehatan kulit
Meningkatkan kesehatan mata
Mengurangi risiko kanker
Mencegah autisme dan diabetes
Mempercepat penyembuhan penyakit kronis
Penyakit Abad 21
¾
Kerusakan otak & gangguan mental, mengalahkan isu
penyakit jantung & obesitas (Prof. M. Crawford, Director
of the Institute of Brain Chemistry & Human Nutrition,
University of North London pada World Seafood
Congress, Dublin Sep 2007)
¾
Tahun 2004 (European Journal of Neurology Juni 2005)
z
z
¾
127 juta dari 466 juta penduduk Eropa mengalami gangguan
otak dan mental
Dana untuk pengobatan dan hilangnya produktivitas mencapai
€386 milyar.
Solusi perbanyak makan ikan / seafoods
Isu Strategis
¾
Ketersediaan sumber daya ikan
z
z
¾
¾
¾
¾
Tangkap: stock depletion, eksploitasi tidak merata,
CITES, tropis, IUU fishing & destructive fishing
practices, BBM, dll
Budidaya: ethic, GMO, pakan pabrikan, dll
Lingkungan: kerusakan coastal area, tata ruang
pesisir (benturan kepentingan), black campaign
Pemasaran global
Quality & safety
Struktur masyarakat perikanan Indonesia
PERATURAN INTERNASIONAL
BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN
United Nations Convention on the Law of the Sea
(UNCLOS 1982).
(Ratifikasi Pemerintah Indonesia terhadap UNCLOS 1982
melalui UU No. 17 Tahun 1985)
Agreement to Promote Compliance with International
Conservation and Management Measures by Fishing
Vessels on the High Seas (1993)
Agreement for the Implementation of the Provisions of the
Convention relating to the Conservation and
Management of Straddling Fish and Highly Migratory
Fish Stocks (UNIA 1995)
(Ratifikasi Pemerintah Indonesia terhadap UNIA 1995,
saat ini masih dalam proses untuk mendapatkan
pengesahan melalui Undang-undang)
FAO “Code of Conduct for Responsible Fisheries” (CCRF)
KOMPOSISI ARMADA PERIKANAN LAUT
TAHUN 2003-2007
(Data Statistik Tahun 2006)
ARMADA
PERIKANAN
Perahu Tanpa Motor
Perahu Motor Tempel
2003
2004
2005*
2006**
2007***
250.469
256.830
244.471
244.190
244.150
158.411
165.337
165.314
165.430
164.480
79.218
90.148
102.456
102.880
102.910
24.358
22.917
26.841
26.880
26.900
Kapal Motor
¾ KM
< 5 GT
¾ KM 5 - 10 GT
¾ KM
10 - 20 GT
5.764
5.952
6.968
6.970
6.980
¾ KM
20 - 30 GT
3.131
3.598
4.553
4.570
4.590
¾ KM
30 - 50 GT
2.338
800
1.092
1.120
1.140
¾ KM
50 - 100 GT
2.698
1.740
2.160
2.170
2.180
¾ KM 100 - 200 GT
1.731
1.342
1.403
1.410
1.420
¾ KM > 200 GT
599
436
323
330
340
Satuan : Unit
* : Angka diperbaiki
** : Angka sementara
*** : Angka perkiraan
KEBIJAKAN UMUM DKP
¾ PENGENDALIAN PENANGKAPAN,
¾ PENGEMBANGAN BUDIDAYA,
¾ PENINGKATAN NILAI TAMBAH
¾ HASIL PERIKANAN
Proyeksi Pertumbuhan
Perikanan 2007-2009 Sebesar
20% per Tahun
Satuan Volume : Juta Ton
KEGIATAN
Perikanan Tangkap
Perikanan Budidaya
Total
2005 2006
2007
2008
2009
Volume Volume Kenaikan Volume Kenaikan Volume Kenaikan Volume
4.705 4.769 3.63% 4.942 8.24% 5.349 2.00% 5.456
2.160 2.620 35.70% 3.555 41.13%
5.018 45.39% 7.295
6.865 7.389 15.00% 8.497 22.00% 10.367 23.00% 12.751
Sumber : Hasil Kesepakatan Penelaahan Kerangka Acuan Tim Implementasi
Program Peningkatan Produksi Perikanan sebesar 20% pada tanggal 16 April
2007
REVITALISASI PERIKANAN
TANGKAP
¾
¾
¾
¾
¾
Mempertahankan trend produksi nasional
dengan mempertimbangan potensi serta
ketentuan CCRF
Meningkatkan kualitas ikan dan nilainya sebagai
bahan baku sejak penanganan di atas kapal
hingga didaratkan melalui penerapan cold chain
system
Membangun dan mengembangkan sentra
produksi perikanan tangkap berbasis komoditas
Mengakselerasi peningkatan efisiensi usaha
perikanan tangkap
Memberdayakan usaha perikanan tangkap skala
kecil
MENGAPA BUDIDAYA
)
Akuakultur Dapat Dilakukan Oleh Seluruh
Lapisan Masyarakat Pedesaan Sampai Perkotaan
(small scale
big scale)
)
Cepat Menghasilkan Dengan Margin Keuntungan
Yang Cukup Besar
)
Mempunyai keterkaitan usaha Yang Cukup Luas
)
Mengatasi Kemiskinan
)
Teknologi Tersedia Dan Beragam
)
Produk ekspor dan konsumsi dalam negeri
PROGRAM PERIKANAN
BUDIDAYA
1. Peningkatan produksi perikanan budidaya
untuk ekspor (PROPEKAN)
2. Peningkatan produksi perikanan budidaya
untuk konsumsi ikan masyarakat
(PROKSIMAS)
3. Perlindungan dan rehabilitasi sumberdaya
perikanan budidaya (PROLINDA)
Pendekatan Kebijakan
1. PENGEMBANGAN KAWASAN;
dengan maksud : mendorong
penerapan manajemen hamparan untuk mencapai skala ekonomi,
mencegah penyebaran penyakit, meningkatkan efisiensi dalam
penggunaan air, sekaligus mengintegrasikan pemenuhan kebutuhan
sarana produksi, proses produksi, pemasaran hasil dan
pengelolaan lingkungan dalam suatu kesisteman yang mapan.
dengan
2. PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN;
maksud : untuk lebih memacu pengembangan komoditas yang
memiliki kriteria : (i) bernilai ekonomis tinggi, (ii) teknologi tersedia,
(iii) permintaan pasar besar, dan (iv) dapat dikembangkan secara
masal.
3. PENGEMBANGAN USAHA;
dengan maksud : agar seluruh
usaha perikanan budidaya dilakukan dengan menggunakan prinsip
bisnis secara profesional dan berkembang dalam suatu kemitraan
usaha yang saling memperkuat dan menguntungkan.
KOMODITAS
UNGGULAN
• Teknologi dikuasai
•
•
•
•
•
dan berkembang di
masyarakat.
Peluang pasar ekspor
tinggi
Serapan pasar dalam
negeri cukup besar
Permodalan relatif
rendah
Penyerapan tenaga
kerja tinggi
Hemat BBM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
UDANG
RUMPUT LAUT
NILA
KERAPU
BANDENG
PATIN
7. LELE
8. GURAME
9. ABALONE
10. IKAN HIAS
11. SIDAT
SASARAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA
2007 – 2009 (Ton)
Kenaikan
Tahun
No
Komoditas
(%/th)
2007
2008
2009
410.000
470.000
540.000
14,76
1.714.750
2.713.200
4.389.300
60,00
19.000
24.000
30.000
25,66
1
Udang
2
Rumput Laut *)
3
Kerapu
4
Nila
161.000
233.000
337.000
44,68
5
Bandeng
414.000
550.000
822.000
41,15
6
Patin
29.000
51.000
75.000
61,46
7
Lele
132.000
162.000
250.000
38,52
8
Gurame
39.000
52.000
78.000
41,67
9
Mas
310.000
375.000
446.800
20,06
10
Kakap
9.500
11.000
12.500
14,71
11
Kepiting/Rajungan
7.900
8.800
9.600
10,24
12
Kekerangan
62.500
78.000
97.000
24,58
13
Lainnya
251.350
290.000
307.800
10,59
3.560.000
5.018.000
7.295.000
44,15
Jumlah
PROGRAM
PENINGKATAN NILAI TAMBAH
„
„
„
„
„
„
Jaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan
Susut hasil masih tinggi
Utilitas industri rendah
Penggunaan bahan ilegal
Pola dan jenis produksi olahan hasil
perikanan tidak berubah
Beberapa lokasi potensial kurang
berkembang
VISI P2HP
Menuju produk
perikanan prima
Prima:
high quality
safe
high value content
competitive
traceable
STRATEGI PENINGKATAN
KONSUMSI IKAN NASIONAL
‡
Penguatan Demand : GEMARIKAN, FORIKAN
‡
Penguatan Supply: Pengembangan Sentra dan
Klaster, Perbaikan Sistem Jaminan Mutu dan
Sarpras Pemasaran
‡
Bridging : Kelembagaan Pemasaran, SIP, Match
Making Program
Terimakasih
Download