implikasi paedagogis dari pandangan muhammad quthb tentang

advertisement
ABSTRAK
Nama
: Didan Hermanudin
NPM : 10030100003
Judul
: IMPLIKASI PAEDAGOGIS DARI PANDANGAN
MUHAMMAD QUTHB TENTANG KONSEP
MANUSIA TERHADAP PEMBINAAN MODEL
PENDIDIKAN HOLISTIK
Masalah pendidikan, dalam hal ini pendidikan Islam bukanlah masalah
yang sederhana, melainkan merupakan masalah yang rumit, sehingga sangat
mendesak menuntut pemecahan. Bahkan dewasa ini, menurut Al-Faruqi, dalam
aspek pendidikan didapati krisis yang buruk, sehingga Muhammad Quthb
mengatakan, sesungguhnya realitas kontemporer muslim dewasa ini yang terburuk
sepanjang sejarahnya. Maka dari itu, jika umat Islam ingin bangkit kembali serta
memegang kendali dan memberi andil dalam sejarah dan peradaban dunia, seperti
di masa jayanya dahulu, amat ditentukan oleh sejauh mana umat Islam itu sendiri
mampu mengatasi problematika pendidikan itu.
Berbicara mengenai pemikiran Islam dewasa ini, tidak bisa terlepas dari
kontribusi pemikiran seorang pakar dan pemikir muslim yang kini menjadi guru
besar di King Abdul Aziz University, Arab Saudi, yaitu Muhammad Quthb.
Muhammad Quthb merupakan pemikir muslim atau intelektual muslim tingkat
dunia yang cukup kesohor saat ini. Selain dikenal sebagai pakar Teologi, pakar
pemikir Islam, beliau juga dikenal sebagai pemikir pendidikan Islam.
Muhammad Quthb bersama dengan barisan intelektual lainnya seperti
almarhum Muhammad al-Mubarak, Dr. Sayid Hossein Nasr, Dr. Abdullah Zaid,
Dr. Sayid Naquib al-Attas, Syeikh Ahmad Lemu, Dr. Ghulam Nabi Saqib, Dr.
Muhammad Saad al-Rasheed, Ismail Raji al-Faruqi dan pemikir lainnya cukup
cemas menyaksikan realitas pendidikan Islam yang berjalan selama ini. Namun,
walau pun begitu, dengan kondisi pendidikan Islam seperti itu, pada akhirnya ini
justru menguntungkan dunia umat Islam pada umumnya, dan dunia pendidikan
Islam pada khususnya. Betapa tidak, sejarah pendidikan Islam, terutama pada
periode kontemporer ini, mencatat beberapa nama cendikiawan muslim yang rela
menyumbangkan pemikirannya demi kemajuan pendidikan Islam.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pandangan Muhammad
Quthb tentang konsep manusia; untuk mengetahui pandangan Muhammad Quthb
tentang esensi konsep manusia; untuk mengetahui pendapat para ahli pendidikan
tentang konsep manusia; dan untuk mengetahui implikasi dari pandangan
Muhammad Quthb tentang pembinaan model pendidikan holistik
Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
adalah deskriptif analitis, yaitu usaha untuk mengumpulkan dan menyusun data,
kemudian diusahakan pula adanya analisis dan interpretasi terhadap data tersebut.
Sedangkan teknik penelitiannya menggunakan studi literatur atau book survey,
yaitu dengan mempelajari buku-buku atau bahan bacaan yang erat kaitannya
dengan masalah penelitian.
ii
Dari hasil analisis, diperoleh kesimpulan bahwa dalam persepsi
Muhammad Quthb, konsep manusia dalam sistem pendidikan yang dipergunakan
Islam, adalah dengan cara memandang manusia seutuhnya, yaitu akal dan hatinya,
rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya, serta segala aktivitasnya,
baik berupa aktivitas pribadi maupun hubungan dengan masyarakat dan
lingkungannya berdasarkan nilai-nilai moral Islam. Karena hakikat pendidikan
adalah memanusiakan manusia, dalam artian, pendidikan bertujuan
mengembangkan potensi yang ada di dalam diri manusia, serta
mengaktualisasikannya sehingga hakikat itu terpenuhi. Ini berarti, seperti
dipaparkan di atas, bukan hanya aspek kognitif saja, tetapi juga moral, spiritual,
sosial, budaya, dan afeksi, yang mana dimaksudkan keadaan jasmani dan gerak
sosial yang senantiasa menciptakan kreativitas, rohani atau jiwa yang senantiasa
menciptakan moralitas, serta akal dan struktur kesadaran yang senantiasa
menciptakan produktivitas. Karena sesungguhnya pendidikan mengemban citacita pemuliaan manusia.
Pemikiran ini jelas merefleksikan bahwa dalam suatu proses pendidikan
perlu adanya pendekatan holistik. Model pendidikan holistik ini adalah
pendidikan yang secara eksplisit ditujukan untuk mengembangkan seluruh
dimensi manusia, yaitu aspek kognitif, emosi, sosial, spiritual, psikomotorik, dan
kreatifitas.
Maka dari itu, secara ringkas implikasi paedagogisnya, pertama, manusia
mempunyai potensi-potensi yang dapat dikembangkan dan kebutuhan-kebutuhan
materi dan spiritual yang harus dipenuhi. Kedua, pendidikan Islam merupakan
suatu proses pembentukan manusia sejati yang sejalan dengan nilai-nilai moral
Islam. Ketiga, dikarenakan urusan utama pendidikan adalah manusia, sehingga
tujuan akhir dari pendidikan adalah memanusiakan manusia. Keempat, pemikiran
Muhammad Quthb berimplikasi pada pengembangan pendidikan Islam pada
tataran teoritis-aplikatif, karena Muhammad Quthb tidak membatasi pada aspek
teorits saja, tetapi juga sangat memperhatikan segi aplikatif pendidikan Islam
dalam masyarakat.
Bandung, 11 Januari 2006
Penulis
Didan Hermanudin
Pembimbing I
H. Odang Muchtar, Drs
Pembimbing II
Enoh, Drs., M.Ag
Download