Presentasi PHK - Nur-Indo

advertisement
03/01/2015
The Presenting
MSDM
PemutusanHub
ungan Kerja
(PHK)
Kelompok V
Nama Anggota :
Ahmad Baiquni Al-Hakim (C1B013009)
Shandra Syah Putra (C1B013012)
Erick Willy Stevant M (C1B013017)
Fatlilah (C1B013010)
Oktia Eliza (C1B013004)
Metra Hayati (C1B013030)
Latar Belakang
Dalam kehidupannya setiap orang mempunyai kebutuhan yang beraneka
ragam. Untuk dapat memenuhi kebutuhannya tersebut, kita dituntut untuk bekerja,
baik bekerja sendiri dengan membuka peluang usaha baru, berwirausaha ataupun
juga bisa dengan bekerja dengan orang lain.
Bila kita bekerja pada orang lain, dan diterima sebagai karyawan pada
suatu perusahaan. Berarti kita sudah menjalankan hubungan kerja antara karyawan
dan perusahaan. Dengan adanya hubungan pekerjaan, karyawan mempunyai hak
dan tanggung jawab begitu pula dengan pihak perusahaan. Seperti halnya hidup,
pengabdian dan tanggungjawab kita di perusahaan juga pasti akan berakhir.
Namun setiap orang yang bekerja memiliki waktu pengabdian di perusahaan yang
berbeda-beda,ada yang hingga batas ketentuan yang telah disepakati, atau
mungkin berakhir di tengah karier. Bagi yang telah mencapai batas perjanjian,
tentu saja tidaklah bermasalah. Namun lain halnya dengan yang terpaksa harus
berhenti ditengah masa kerjanya. Pemutusan hubungan kerja sangatlah
berpengaruh terhadap kondisi perekonomian masyarakat yang sudah di PHK dari
perusahaannya.
1
03/01/2015
Definisi PHK
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah berakhirnya
hubungan kerja sama antara karyawan dengan perusahaan, baik karena
ketentuan yang telah disepakati, atau mungkin berakhir di tengah karier.
Menurut Undang-undang RI No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, Pasal 1 ayat 25, pemutusan hubungan kerja (PHK)
adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang
mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja atau buruh
dan pengusaha.
Maka dapat disimpulkan bahwa Pemutusan Hubungan kerja
(PHK) yang juga dapat disebut dengan Pemberhentian. Pemisahan
memiliki pengertian sebagai sebuah pengakhiran hubungan kerja dengan
alasan tertentu yang mengakibatkan berakhir hak dan kewajiban pekerja
dan perusahaan.
Alasan Pemutusan Hubungan Kerja
UU
Keinginan
perusahaan
Keinginan
karyawan
Kontrak kerja
Berakhir
Pensiun
Kesehatan
karyawan
Meninggal
dunia
Perusahaan
dilikuidasi
Pemutusan hubungan kerja dapat terjadi karena
kemauan
karyawan
kemauan
perusahaan
kemauan kedua
belah pihak
2
03/01/2015
Jenis-Jenis PHK
PHK Pada Kondisi
Normal (Sukarela)
PHK Pada Kondisi Tidak
Normal (Tidak Sukarela)
Mekanisme PHK
Selain karena pengunduran diri dan hal-hal tertentu,PHK harus
dilakukan melalui penetapan Lembaga Penyelesaian Hubungan Industrial
(LPPHI).
Hal-hal tersebut adalah :
Pekerja masih dalam masa percobaan kerja
Pekerja mengajukan permintaan pengunduran diri
Pekerja mencapai usia pensiun sesuai dengan ketetapan dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama, atau
peraturan perundang-undangan.
Pekerja meninggal dunia.
Pekerja ditahan
Pengusaha tidak terbukti melakukan pelanggaran yang dituduhkan
pekerja melakukan permohonan PHK.
Perselisihan PHK
Perselisihan PHK termasuk kategori perselisihan hubungan industrial
bersama perselisihan hak, perselisihan kepentingan dan perselisihan antar serikat
pekerja. Perselisihan PHK timbul karena tidak adanya kesesuaian pendapat antara
pekerja dan pengusaha mengenai pengakhiran hubungan kerja yang dilakukan
salah satu pihak. Perselisihan PHK antara lain mengenai sah atau tidaknya alasan
PHK, dan besaran kompensasi atas PHK.
3
03/01/2015
Penyelesaian Perselisihan PHK
Perundingan Bipartit
Perundingan Tripartit
Mediasi
Konsiliasi
Arbitrase
Pengadilan Hubungan
Industrial
Kasasi (Mahkamah
Agung)
Kompensasi PHK
Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja,
pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon (UP) dan
atau uang penghargaan masa kerja (UPMK) dan uang
penggantian hak (UPH) yang seharusnya diterima. UP, UPMK,
dan UPH dihitung berdasarkan upah karyawan dan masa
kerjanya.
Perlindungan Bagi Tenaga Kerja Apabila Terjadi Pemutusan
Hubungan Kerja Secara Sepihak
kasus Pemutusan Hubungan Kerja yang melibatkan pihak
pengusaha dengan pihak tenaga kerja banyak terjadi di berbagai
perusahaan.
Pemutusan Hubungan Kerja tidak dapat dilakukan pihak perusahaan
tanpa disertai adanya alasan-alasan pembenaran mengenai pemutusan
hubungan kerja.
Adapun alasan-alasan pembenaran:
a. Alasan-alasan yang berhubungan atau yang melekat pada pribadi
buruh.
b. Alasan-alasan yang berhubungan dengan tingkah laku buruh.
c. Alasan-alasan yang berkenaan dengan jalannya perusahaan, artinya
demi kelangsungan jalannya perusahaan.
4
03/01/2015
SEKIAN DAN TERIMAKASIH
5
Download