( NON LACTOSE FERMENTATION ) Setio Harsono Dept

advertisement
ENTEROBACTERIACEAE
( NON LACTOSE FERMENTATION )
Setio Harsono
Dept. Mikrobiologi Kedokteran
Fakultas Kedokteran Unair
Salmonella
Salmonella
* Morfologi :
- Basil Gram negatif
- Motil ( mempunyai peritrichous flagella)
* Perbenihan :
- Fakultatif anaerob
- Media sederhana  Nutrient agar
- Media diferensial  Mc.Conkey agar, EMB agar
- Media selektif  Salmonella-Shigella agar (S-S
agar)
Dibedakan dari Enterobacteriaceae yang lain:
* Karakteristik biokimia:
- fermentasi glukosa dan mannosa menjadi
asam tanpa produksi gas.
- tidak memfermentasi laktosa atau sukrosa.
- produksi H2S.
* Struktur antigen:
- O-antigen = Somatic antigen
- H-antigen = Flagellar antigen
- Vi-antigen = Virulence antigen
* Daya tahan :
- Hidup dalam air beku dalam waktu lama.
- Tahan bahan kimia  Sodium tetrathionate
Sodium deoxycholate
- Tahan bahan warna  Brilliant green
Bahan-bahan tersebut dapat dipakai untuk
menghambat kuman enterik yang lain bila akan
mengisolasi Salmonella dari faeces penderita.
* Infeksi pada manusia :
Secara epidemiologi ada 1400 Salmonella yang
dapat diisolasi dan dikelompokkan dalam serogroup A, B, C1, C2, D dan E.
Serogroup yang sering menginfeksi manusia :
- Serogroup A : - S.paratyphi A.
- Serogroup B : - S.paratyphi B, S.typhimurium.
- Serogroup C1 : - S.cholerasuis
- Serogroup D : - S.typhi, S.enteritidis.
* Sumber Infeksi :
- Hewan ternak : - Sapi, Babi, Unggas
- Hewan piaraan : - Burung, Kura-kura, Rodent
* Infeksi :
- Melalui oral: kontaminasi makanan dan minuman.
- Ada 3 jenis penyakit:
- Demam enterik  S.typhi, S.paratyphi.
- Septicemia
 S.cholerasuis.
- Enterocolitis  S.typhimurium, S.enteritidis.
* Imunitas :
- Kekebalan yang didapat tidak sempurna.
- Dapat terjadi infeksi ulang (reinfeksi).
- Dapat terjadi kekambuhan (relaps) 2 - 3 minggu
setelah sembuh.
* Pengobatan :
- Ampicillin
- Trimethoprim-Sulfamethoxazole
- Cephalosporin
* Carrier :
- Convalescent carrier: - bakteri persisten berada
didalam saluran empedu, kandung empedu dan
usus dalam waktu beberapa bulan setelah
sembuh.
- Permanent carrier: - bakteri persisten tetap berada
didalam kandung empedu. Sebanyak 3% dari
penderita akan menjadi Permanent carrier.
Pengobatan carrier : - Ampicillin
- Cholecystectomy
* Epidemiologi :
- Sumber penularan:
- Faeces penderita subklinis atau carrier yang
bekerja sebagai “food-handlers”
- Hewan sapi, babi, rodent, unggas, telur unggas,
anjing, kucing, kura-kura.
- Cara Penularan :
- Air tercemar faeces.
- Air susu tidak dipasteurisasi sempurna.
- Daging dan telur unggas tidak dimasak
sempurna.
* Pencegahan :
- Memperbaiki higiene dan sanitasi.
- Pemeriksaan “food-handlers” sebagai carrier.
- Vaksinasi.
Salmonella typhi
S. typhi colonies ( Media S-S Agar)
Typhoid fever
Pathogenesis of Typhoid fever
Geographic Distribution of Typhoid fever
Typhoid Prevention
Shigella
Shigella
* Morfologi :
- Basil, Gram negatif.
- Non motil.
* Perbenihan :
- Fakultatif anaerob.
- Media Mc.Conkey , EMB dan SS-agar.
- Fermentasi glukose menjadi asam tanpa
produksi gas.
* Struktur antigen : Group dan type
- Group A : - Shigella dysenteriae
- Group B : - Shigella flexneri
- Group C : - Shigella boydii
- Group D : - Shigella sonnei
* Toxin :
- Endotoxin  iritasi usus besar  nyeri perut.
- Exotoxin
 berupa enterotoxin
menimbulkan diarhea disertai
lendir dan darah.
* Imunitas :
- Tidak terjadi proteksi setelah infeksi
tergantung respons antibodi yang terbentuk.
* Pengobatan :
- Ampicillin.
- Ciprofloxacin.
- Doxycycline.
- Trimethoprim-Sulfamethoxazole.
* Epidemiologi :
- Penularan melalui  4 F : - Food, Fingers,
Feces, Flies.
* Pencegahan :
- Memperbaiki sanitasi ; - air, air susu,
makanan dan minuman, saluran air, lalat.
- Mengisolasi penderita, desinfeksi ekskreta.
- Deteksi infeksi subklinis, carrier (food handlers)
- Pengobatan antibiotik.
Shigella dysenteriae
Shigella colonies on Media Agar
Shigella Transmission
Hand washing
Yersinia enterocolitica
Yersinia enterocolitica
* Morfologi :
- Basil, Gram negatif.
- Motil pada suhu 25 C.
- Non motil pada suhu 37 C.
* Perbenihan :
- Tidak memfermentasi laktose.
- Memproduksi enzim Urease.
- Tidak memproduksi enzim Oxidase.
- Dapat tumbuh pada media Mc.Conkey.
- Pembiakkan untuk isolasi kumannya dengan cara
“cold enrichment” pada suhu 4 C selama 2-4 mgg
agar kuman enterik yang lain mati.
* Struktur antigen :
- Terdiri 50 serotype.
- Serotype O3, O8 dan O9 dapat menimbulkan
infeksi pada manusia.
* Penyakit pada manusia :
- Dapat menimbulkan infeksi pada usus timbul
diarhea disertai lendir dan darah.
* Pengobatan :
- Tetracyclin
- Chloramphenicol
- Cephalosporin
- Trimethoprim-Sulfamethoxazole
* Sumber penularan :
- Hewan ternak dan hewan piaraan :
- domba, sapi, babi, anjing dan kucing.
- Air dapat tercemar ekskreta hewan dan
menginfeksi manusia melalui makanan dan
minuman.
* Pencegahan :
- Perbaikan sanitasi
- Mencegah kontaminasi dengan feces hewan
ternak dan hewan piaraan.
Yersinia enterocolitica
Yersinia colonies
Urease Test
Yersinia enterocolitica transmission
Download