RISET PROGNOSIS

advertisement
DIANA AGUSTIN 1106027705
WINA SUNDARI 1106107561
WONG HENDRA W 1106107580
AES DEI SANDIA 1106151972
 penelitian
(riset) adalah penelaahan atau
penyelidikan mengenai sesuatu atas
dasar ilmu dengan kata lain penelitian
dilakukan untuk kepentingan ilmu dan
atas dasar aturan-aturan dalam ilmu.
Berdasarkan atas ada atau tidak adanya intervensi,
desain penelitian dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Penelitian observasional, meliputi :
 studi cross-sectional
 studi case control
 studi cohort
2. Penelitian eksperimental, meliputi :
 eksperimen murni dan
 eksperimen kuasi.
Menurut pendekatannya, desain
penelitian terbagi dua, yaitu :

penelitian kualitatif

penelitian kuantitatif
Menurut variabel penelitiannya, desain
penelitian dibagi :

penelitian korelasional,

penelitian komparatif,

penelitian historikal.
Menurut jenis data dan analisisnya, penelitian
terbagi :

Penelitian deskriptif

Penelitian analitik

Penelitian case report

Penelitian case series

Penelitian survey

Penelitian case control (Retrospektif)

Penelitian cross sectional

Penelitian cohort (Prospectif)

Penelitian Retrospective cohort
Prognosis menurut DORLAND th 2002 :

Pengetahuan akan kejadian mendatang

Perkiraan keadaan akhir yang mungkin terjadi
dari serangan penyakit

Prospek yang berkaitan dengan kesembuhan
dari penyakit sebagaimana diperkirakan oleh
sifat dan gejala kasus




Prognosa mempertimbangkan resiko hasil
masa depan secara individu berdasarkan
karakteristik klinis dan non-klinis.
Memprediksi hasil tidak sama dengan
menjelaskan penyebabnya.
Studi prognosa memerlukan pendekatan
multivariabel untuk desain dan analisisnya.
Desain yang terbaik untuk menjawab
pertanyaan prognosa adalah studi cohort.
Rancangan penelitian analitik
observasional yang mempelajari
hubungan antara paparan dan
penyakit, dengan cara
membandingkan kelompok
terpapar dan kelompok tidak
terpapar berdasarkan status
penyakit
 Disain
Kohort mungkin secara
murni merupakan penelitian
deskriptik dengan maksud
melakukan penelitian tentang
perjalanan alamiah suatu
penyakit
 Yang
paling sering adalah
penelitian yang bermaksud
melakukan analisis,
menetapkan risiko akibat
paparan terhadap insiden
outcome spesifik pada mereka
yang mendapat maupun yang
tidak mendapat paparan
Titik tolak: ada tidaknya faktor risiko
 Lalu: amati prospektif terjadinya efek
pada grup dengan dan grup tanpa
faktor risiko sampai batas waktu
tertentu
 Subyek orang yang tidak sakit dan
belum terpajan pada faktor resiko
 Parameter: risiko relatif (relative risk)








Bersifat observasional
Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat
Disebut sebagai studi insidens
Terdapat kelompok kontrol
Terdapat hipotesis spesifik
Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif
Untuk kohort retrospektif, sumber data
menggunakan data sekunder
 Studi
longitudinal
 Guna:
◦ Mengetahui hubungan kausal
antara faktor risiko dengan
timbulnya efek
◦ Bisa untuk mengetahui insidens
◦ Bisa untuk memprediksi
prognosis
 Kohort
yang prospektif :
titik awal sekarang,
pengamatannya di masa y.a.d.
 Kohort yang retrospektif :
titik awal di masa lalu,
pengamatannya sekarang.
Sekarang
Faktor risiko
+
Faktor risiko
Subyek tanpa penyakit
dan sebelumnya tidak
terpapar faktor risiko
Masa yad
penyakit +
penyakit +
penyakit -
penyakit -
Masa lalu
Faktor risiko
+
Faktor risiko
Subyek tanpa penyakit
dan sebelumnya tidak
terpapar faktor risiko
Sekarang
penyakit +
penyakit +
penyakit -
penyakit -
Menentukan insidens dan mengikuti
perjalanan penyakit/efek yang diteliti
 Desain terbaik untuk menjelaskan
hubungan temporal antara risiko dan
timbulnya efek
 Pilihan terbaik untuk studi kasus yang
fatal dan progresif
 Dapat menentukan beberapa efek dari
1 faktor risiko

 Lama,
out
 Tidak
mahal, rumit, mudah drop
efisien untuk efek/penyakit
yang jarang terjadi
 Dapat menimbulkan masalah etik
karena membiarkan subyek
terpajan risiko
A.
B.
Populasi Umum
Populasi Khusus
Bisa dipilih dari populasi yang sama
atau bukan dengan populasi
terpapar
A.
Populasi umum , untuk keadaan
sbb :
 Prevalensi paparan pada populasi
cukup tinggi
 Mempunyai batas geografik yang
jelas
 Secara demografik stabil
 Ketersediaan catatan demografik
yang lengkap dan up to date
B. Populasi Khusus, untuk keadaan
sbb :
1. Prevalensi paparan dan kejadian
penyakit pada populasi umum
rendah
2. Kemudahan untuk memperoleh
informasi yang akurat dan
pengamatan yang lebih terkontrol
 Untuk
menetapkan beban
paparan, variabel paparan
diukur dengan metoda
wawancara atau observasi
pada suatu periode waktu
tertentu

Perhitungan Relative Risk (RR)
outcome +
Exposure +
Exposure -
outcome –
a
b
c
d
a+c
b+d
a+b
c+d
a/(a+b)
Risiko Relatif (RR) =
(Relative Risk)
c/(c+d)
Latar belakang :
 Teh merupakan salah satu minuman yang
paling sering dikonsumsi di dunia
 Baik green tea maupun black tea mengandung
antioksidan polifenol seperti catechin dan
flavonol yang telah diteliti mempunyai efek
anti karsinogenik pada penelitian terhadap sel
dan binatang
Tujuan Penelitian :
 Mencari hubungan antara konsumsi black tea
dengan risiko timbulnya kanker lambung,
kolorektal, paru dan payudara yang telah
diteliti pada The Netherlands cohort Study on
Diet and Cancer pada 58.279 laki-laki dan
62.573 perempuan berusia 55-69 tahun
Metode :
 Subjek telah mengisi lengkap kuestioner
tentang kebiasaan diet dan faktor risiko
lainnya untuk kanker pada base line tahun
1986
 Follow up untuk kanker dilakukan dari
database patologi nasional dan sembilan pusat
kanker di Belanda yang terhubung secara
komputerisasi


Dari follow up yang dilakukan selama 4,3
tahun didapatkan 200, 650, 764 dan 650
kasus kanker lambung, kolorektal, paru-paru
dan payudara
Data kuestioner dari kasus subjek dengan
random subcohort (n= 3500) digunakan untuk
menghitung ratio rate ( RRs) kanker pada
konsumer black tea dibanding bukan
konsumer.
Hasil :
 13 % subjek kohort tidak mengkonsumsi teh,
sedangkan 37%, 34% dan 16% subjek
mengkomsumi 1-2 cangkir, 3-4 cangkir dan 5
cangkir atau lebih teh setiap hari.
 Didapatkan tidak ada hubungan antara
konsumsi teh dan risiko timbulnya kanker
kolorektal : risiko antara subjek yang
mengkonsumsi dan yang tidak mengkonsumsi
sama.


RR untuk kanker payudara di antara subjek
yang mengkonsumsi teh sebanyak 5 cangkir
atau lebih per hari adalah 1,3 (95% confidence
interval = 0,9-2,0) ; tidak tampak adanya
hubungan antara dosis dan respon
Pada analisa antara usia dan jenis kelamin,
konsumsi teh dihubungkan terbalik dengan
kanker lambung (P = 0.147) dan paru (
P<0.001)



Para peminum teh ternyata juga sedikit
merokok dan makan lebih banyak sayur dan
buah dibanding mereka yang tidak minum teh
Pada saat faktor merokok dan diet dihilangkan
dari penghitungan, ternyata teh sendiri tidak
menunjukkan efek proteksi terhadap kanker
lambung dan paru
RR pada seluruh kategori konsumsi hampir
sama

Analisa hubungan antara teh dan kanker
pada subgroup di mana subjeknya sedikit
mengkonsumsi sayuran dan buah juga gagal
menunjukkan efek proteksi konsumsi teh
terhadap risiko terjadinya 3 jenis kanker
( kolorektal, paru dan payudara)
KESIMPULAN :
 Penelitian ini tidak menunjang hipotesa
bahwa konsumsi black tea mencegah 4 jenis
kanker utama pada manusia ; juga tidak
terjadi efek peningkatan kanker




BMJ. (2009). Prognosis and prognostic
research: what, why, and how?. Published 23
February 2009
DORLAND. Kamus Kedokteran. 2002.Jakarta
Susanto, Nugroho. (2011). Modul Kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan. Yogjakarta
Sigarlaki, J.O, Herke. 2003. Metodologi
Penelitian Kedokteran Dan Kesehatan. Jakarta
THANK YOU…
Download