Nurdiana: Langit Ketujuh bagaikan runtuh, Ulah bumi

advertisement
Nurdiana:
NISTA
Langit Ketujuh bagaikan runtuh,
Ulah bumi gemuruh gaduh,
Semenjak Ahok jadi perkara,
Ahok dinista “menista agama”
Diadili tersangka “menista agama”,
Umat bergulat serba menista,
Yang dinista justru agama,
Yang dinista itu Islam,
Yang dinista ulama.
Nusantara dilanda huru-hara,
Digerakkan ratusan ribu manusia,
Bela agama yang dinista,
Menista agama sungguh dosa tiada tara,
Agama mencuat jadi soal sehari-hari,
Apa saja disangkutkan agama,
Bermacam larangan menyangkut agama,
Umat bergerak atas nama agama.
Di Nusantara maha jelita,
Segenap umat hargai wanita,
Wanita disanjung serta dipuja,
Pakai kebaya bersarung batik,
Indah molek dipandang cantik,
Wanita “limpapeh di rumah gadang”,1)
Puja disanjung dicintai sayang,
Keindahannya lenyap karena burqah, 2)
Hitam kelam mengurung.jasad dan wajah
Dipelopori oleh Bung Karno,
Priya berpeci beledru hitam,
Sederhana bepenampilan tampan,
Mengangkat khusus ciri bangsa.
FPI tampil bertopi putih,
Singkirkan kopiah peci hitam,.
Berganti topi bundar putih,,
Pakaian Arab di anggap suci.
Salah kaprah taat agama:
Nista kepribadian Nusantara,
Agama penerang jadi kurungan,
Bermacam larangan bendung kebebasan.,
Ada-ada saja “atas nama agama”
Wanita kentut-berbunyi disalahkan,
Ber-sepeda-motor duduk mengangkang,
Dinyatakan terlarang.
Wanita dinista kentut berbunyi,
Wanita dinista duduk mengangkang,
Itu pelaksanaan syari’at Islam di Aceh.
Berkumandang suara “bela agama”,
Sebentar-sebentar muncul seruan:
“Mau lancarkan perang membela agama”,
Genderang perang ditabuhi,
Sang Saka Merah Putih dilukisi
Pedang terhunus berhuruf Arab,
Dan mengaku satu dengan ISIL,
Mau membangun Khalifah Dunia,
Nistakan kepribadian Nusantara.
Di Bogor MUI larang umat ikut “capgomeh”,3)
“Capgomeh itu agama Konghucu” 4)
Hari Raya nasional dinista,
Dalam aksi duabelas Februari,
Dari mesjid Istiqlal demonstrasi,
Diusung semboyan “wajib memilih pemimpin Muslim”,5)
Berarti nistakan demokrasi,
Demi agama tak peduli benar atau salah,
Sampai bermuara pada jihad.
Nista mengandung semangat celaan,
Nista-menista pangkal huru-hara,
Huru hara jadi tindak kekerasan,
Kekerasan menyangkut kekuasaan,
Demi kekuasaan ditanamkan jihad,
Jihad ajaran rela berkorban,
Tak takut mati demi keyakinan,
Inilah sumber teror,
Teror memanggang negeri-negeri Arab.
Menjalar ke Nusantara.
Mencegah teror budaya nista harus dilawan,
Harus bertolak dari kebenaran,
Buang kebiasaan serba percaya,
Cari kebenaran dari kenyataan.
Keterangan:
1) Ungkapan Minang: Limpapeh adalah kupu-kupu besar,
rama-rama Ungkapan ini berarti, wanita itu adalah hiasan,
kebanggaan, pujaan keluarga dan rumahtangga.
2) Cadar penutup wajah wanita, bukan pakaian wajib tuntutan
Islam, adalah pakaian adat wanita Islam di negeri Arab, Mesir,
India, Afganistan dll.
3) Hari ke-lima belas Tahun Baru Imlek, hari terakhir Hari Raya
Imlek, yang dirayakan sebagai Hari Raya lampion.
4) Kong Hucu bukanlah agama. Hari Raya Imlek tak ada
hubungannya dengan Kong Hucu, tapi adalah Hari Raya
pergantian musim, menyambut datangnya musim semi, Hari
Raya yang sudah diperingati setiap tahun jauh sebelum lahirnya
Kong Hucu.
5) Semboyan yang diusung dalam demonstrasi dari mesjid Istiqlal
tanggal 12 Februari 2017.untuk menghadapi Pemilihan
Gubernur Jakarta 15 Februari 2017.
>
Download