pengembangan sistem informasi perikanan

advertisement
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERIKANAN
BUDIDAYA PERAIRAN DARAT KABUPATEN BOGOR
JAWA BARAT
FAHMI RAHMANSYAH
SKRIPSI
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERIKANAN
BUDIDAYA PERAIRAN DARAT KABUPATEN BOGOR ,
JAWA BARAT
Adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk
apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber dan informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir Skripsi ini.
Bogor, April 2013
Fahmi Rahmansyah
C54080084
RINGKASAN
FAHMI RAHMANSYAH. Pengembangan Sistem Informasi Perikanan
Budidaya Perairan Darat Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh Setyo
B. Susilo dan Jonson L Gaol.
Kebutuhan informasi tentang sumber daya perikanan semakin meningkat, tetapi
seringkali terbatasi oleh ruang dan waktu. Para konsumen pun sering mengalami
keterbatasan untuk mencari sumber informasi yang dibutuhkannya. Oleh karena itu,
perlu suatu sistem informasi yang dapat membantu para pelaku distribusi perikanan
budidaya.
Sistem informasi sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan
khususnya untuk pemasaran perikanan budidaya di Kabupaten Bogor secara online.
Pengembangan sistem informasi dilakukan pada bulan April sampai Desember 2012.
Data yang digunakan yakni data produksi perikanan budidaya perairan darat dan data
curah hujan Kabupaten Bogor tahun 2011 sebagai informasi pendukung dari
WebGIS. Sistem informasi ini dibuat dengan tujuan memetakan, serta menampilkan
informasi mengenai perikanan darat dalam sebuah WebGIS. Sistem ini bekerja secara
online dan portable. Tampilan website dibangun dengan menggunakan HTML dan
bahasa pemrograman menggunakan PHP, sedangkan untuk aplikasi WebGIS
menggunakan Engine ArcGis.com.
Data ikan yang terekap oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor
meliputi data ikan bawal, mujair, gurame, mas, nila, lele, tawes dan patin. Setiap jenis
ikan tersebut, data yang mewakili yakni mengenai rekapitulasi penjualan, daerah
pemasaran, harga rata-rata untuk setiap komoditas serta data pelaku tata niaga
perikanan Kabupaten Bogor.
Dari hasil yang diperoleh untuk setiap jenis ikan budidaya daerah distribusi di
sekitar Kabupaten Bogor, berbeda dengan hal nya pemasaran, wilayah pemasaran
dari setiap jenis ikan budidaya mencakup wilayah kota Jakarta, Bekasi, Tangerang,
maupun kota Bogor sendiri.
Adapun informasi lain dalam WebGIS ini merupakan informasi hubungan
antara curah hujan dengan produksi perikanan budidaya perairan darat. Peningkatan
curah hujan akan diikuti peningkatan produksi perikanan budidaya. Namun pada
penelitian ini menyebutkan jika nilai curah hujan melebihi nilai 311 mm akan
menyebabkan produksi perikanan yang tidak stabil, hal ini diperkuat oleh perhitungan
dengan menggunakan uji korelasi Spearman yang menunjukkan hubungan curah
hujan dengan produksi perikanan budidaya adalah negatif.
© Hak Cipta milik Fahmi Rahmansyah, tahun 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumbernya
2. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah
3. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh
karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin dari Institut Pertanian
Bogor
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI
PERIKANAN BUDIDAYA PERAIRAN DARAT KABUPATEN
BOGOR, JAWA BARAT
FAHMI RAHMANSYAH
SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kelautan pada
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
SKRIPSI Judul Skripsi
: PENGEMBANGAN SISTEM TI'JFORMASI PRODUKSI
PERIKANAN BUDIDA Y A PERAIRAN DARAT
KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT
Nama Mahasiswa
: Fahmi Rahmansyah
Nomor Pokok
: C54080084
Departemen
: Ilmu dan Teknologi Kelautan
Menyetujui,
Pembimbing Anggota
Pem
/
Prof. Dr. Ir. S
udi Susilo M.Sc
NIP. 19580909 198303 1 0003
Tanggal ujian :
,
• I
,
I
Dr. . Jonson L. Gaol M.Si
NIP. 19660712 199103 2 003
SKRIPSI
Judul Skripsi
: PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PRODUKSI
PERIKANAN BUDIDAYA PERAIRAN DARAT
KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT
Nama Mahasiswa
: Fahmi Rahmansyah
Nomor Pokok
: C54080084
Departemen
: Ilmu dan Teknologi Kelautan
Menyetujui,
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota
Prof. Dr. Ir. Setyo Budi Susilo, M.Sc
NIP. 19580909 198303 1 0003
Dr. Ir. Jonson L. Gaol, M.Si
NIP. 19660712 199103 2 003
Mengetahui,
Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc
NIP. 19640801 198903 1 0001
Tanggal ujian :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan
karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian yang dituangkan dalam skripsi berjudul “PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA PERAIRAN
DARAT KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT”. Skripsi ini merupakan
tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan yaitu Sarjana Ilmu Kelautan.
Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih dengan tulus dan penghargaan setinggi-tingginya
penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Setyo B. Susilo, M.Sc dan Dr. Ir Jonson L. Gaol, M.Si selaku
pembimbing I dan II, serta Dr. Syamsul Bahri Agus,S.Pi, M.Si selaku dosen
penguji atas bimbingan, pengetahuan, dan nasehat yang telah diberikan.
2. Dr. Ir. Henry M. Manik, MT selaku pembimbing akademik, atas bimbingannya
kepada penulis.
3. Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor yang telah memberikan
bantuan berupa data perikanan Kabupaten Bogor.
4. Staff pengajar dan para pegawai di lingkungan Departemen Ilmu dan
Teknologi Kelautan.
5. Seluruh warga ITK, khususnya ITK 45 atas dukungan, kerjasama dan
perjuangannya.
6 Kedua orang tua saya, Saefurahman dan Lenny Aurini atas doa restu yang
diberikan dan kakak saya, M. Syamsul Arif, Anne Siti H, Fahrul Rahmansyah,
Resti Aprissa, serta Melania atas motivasi dan semangatnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan penulis sendiri sehingga kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapan. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
Bogor, April 2013
Fahmi Rahmansyah
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
1.
2.
PENDAHULUAN ......................................................................................
1
1.1. Latar Belakang....................................................................................
1
1.2. Tujuan ................................................................................................
2
TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................
3
2.1. Sistem Informasi ................................................................................
3
2.2. Basis Data .........................................................................................
4
2.3. Teknologi Internet ...............................................................................
5
2.4. MapServer ...........................................................................................
6
2.5. Pemrograman HTML dan PHP ...........................................................
7
2.6. SistemWebsite ......................................................................................
8
2.7. Perikanan Darat ...................................................................................
8
2.8. Kondisi Geografis dan Administratif .................................................. 10
2.8.1. Letak dan Batas Wilayah ......................................................... 10
2.8.2. Keadaan Alam Kabupaten Bogor ............................................ 11
2.8.3. Kondisi Perikanan di Kabupaten Bogor ................................... 11
3.
METODE PENELITIAN ......................................................................... 13
3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................. 13
3.2. Alat dan Bahan .................................................................................. 13
3.3. Metode Penelitian ............................................................................... 14
3.3.1. Perancangan Desain.................................................................. 15
3.3.2. Perancangan Basis Data .......................................................... 16
3.3.3. Perancangan Menu .................................................................. 16
3.3.4. Implementasi ............................................................................ 17
3.4. Analisis Hubungan Data Curah Hujan dan Produksi Perikananan ..... 18
ix
x
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 19
4.1. Halaman Website ................................................................................ 19
4.2. MapServer for Windows ..................................................................... 22
4.3. Distribusi Perikanan Budidaya Perairan Darat ................................... 23
4.4.1. Produksi Ikan Bawal ................................................................ 23
4.4.2. Produksi Ikan Gurame ............................................................. 25
4.4.3. Produksi Ikan Mujair ................................................................ 27
4.4.4. Produksi Ikan Mas ................................................................... 28
4.4.5. Produksi Ikan Nila ................................................................... 30
4.4.6. Produksi Ikan Lele ................................................................... 33
4.4.7. Produksi Ikan Patin .................................................................. 35
4.4.8. Produksi IkanTawes ................................................................ 36
4.4. Informasi Curah Hujan ....................................................................... 38
5.
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 42
5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 42
5.2. Saran .................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 43
LAMPIRAN ....................................................................................................... 45
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 54
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Informasi Produksi Perikanan Darat Menurut Provinsi dalam satuan ton .... 9
2. Jumlah RTP Pembudidaya Luas Area dan Total Produksi Ikan Budidaya di
Kabupaten Bogor Tahun 2009 ...................................................................... 12
3. Data Curah Hujan .......................................................................................... 48
4. Perhitungan Uji Analisis Korelasi Jenjang Spearman ................................... 51
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Peta Batas Wilayah Kabupaten Bogor ........................................................... 10
2. Peta Lokasi Penelitian .................................................................................... 13
3. Diagram Alir Pembuatan WebGIS ................................................................. 15
4. Perancangan Desain ...................................................................................... 16
5. Perancangan Menu ........................................................................................ 17
6. Implementasi Sistem Informasi Distribusi Perikanan Budidaya .................... 18
7. Tampilan Utama Website .............................................................................. 19
8. Tampilan Peta Produksi Perikanan Budidaya ................................................ 20
9. Tampilan Menu Informasi Lain ...................................................................... 20
10. Tampilan Menu Guestbook .......................................................................... 21
11. Tampilan Menu Voting ................................................................................ 21
12. Tampilan Data Tabel Perikanan Pada Web Browser .................................... 23
13. Peta Lokasi Distribusi Ikan Bawal ............................................................... 23
14. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Bawal ............................................................. 24
15. Diagram Rekapitulasi Ikan Bawal ................................................................ 25
16. Diagram Rekapituasi Ikan Gurame ............................................................... 25
17. Peta Lokasi Distribusi Ikan Gurame ............................................................. 26
18. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Gurame ............................................................ 26
19. Diagram Rekapitulasi Ikan Mujair ................................................................ 27
20. Peta Lokasi Distribusi dan Pemasaran Ikan Mujair ...................................... 28
21. Diagram Rekapitulasi Ikan Mas .................................................................... 29
22. Peta Lokasi Distribusi Ikan Mas .................................................................. 30
23. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Mas ................................................................. 30
24. Diagram Rekapitulasi Ikan Nila ................................................................... 31
25. Peta Lokasi Distribusi Ikan Nila ................................................................... 32
26. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Nila .................................................................. 32
27. Diagram Rekapitulasi Ikan Lele.................................................................... 33
28. Peta Lokasi Distribusi Ikan Lele ................................................................... 34
29. Peta Lokasi Pemasaran Ikan Lele ................................................................. 34
30. Diagram Rekapitulasi Ikan Patin .................................................................. 35
xii
31. Peta Lokasi Distribusi dan Pemasaran Ikan Patin ......................................... 36
32. Diagram Rekapitulasi Ikan Tawes ................................................................ 37
33. Peta Lokasi Distribusi dan Pemasaran Ikan Tawes ...................................... 37
34. Grafik Hubungan Curah Huujan dengan Produksi Perikanan ...................... 39
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Script *.php Menampilkan Peta ..................................................................... 45
2. Script *.php Menampilkan Data Tabel Persebaran Ikan ............................... 46
3. Data Curah Hujan Kabupaten Bogor Tahun 2011 ......................................... 48
4. Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Perikanan .......................... 48
4.1.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Gurame............... 48
4.2.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Nila..................... 49
4.3.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Mas..................... 49
4.4.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Lele .................... 49
4.5.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Mujaer ................ 50
4.6.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Tawes ................. 50
4.7.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Patin ................... 50
4.8.Grafik Hubungan Curah Hujan dengan Produksi Ikan Bawal ................. 51
5. Perhitungan Uji Analisis Korelasi Jenjang Spearman ................................... 51
xiii
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumberdaya perikanan Indonesia merupakan salah satu kekayaan alam
yang dimiliki bangsa Indonesia. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk
Indonesia dan kebutuhan akan bahan pangan dan gizi yang lebih baik, permintaan
ikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada sektor perikanan, ikan air tawar
merupakan komoditas perikanan yang saat ini banyak menghasilkan devisa.
Perhitungan Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) menunjukkan bahwa
permintaan ikan tawar di Indonesia meningkat mencapai 247.369 ton pada tahun
2010 sehingga memiliki makna positif bagi pengembangan perikanan.
Kementrian Kelautan dan Perikanan melakukan kontrak produksi dengan
Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota. Agar tercapainya produksi yang
ditetapkan sebesar 6,85 juta ton. Nilai yang disepakati berdasarkan potensi
kemampuan daerah dalam meningkatkan produksi perikanan budidaya, untuk
Provinsi Jawa Barat adalah sebesar 749.176 ton.
Kabupaten Bogor merupakan salah satu kawasan dalam lingkup Provinsi
Jawa Barat yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha perikanan
budidaya. Tersedianya kualitas air yang baik, tenaga kerja yang berlimpah dan
lokasi pasar perikanan yang dekat dan terbuka lebar. Hal tersebut yang
menjadikan Kabupaten Bogor menjadi salah satu sentra produksi dan pemasaran
budidaya ikan di Indonesia.
Kebutuhan informasi tentang sumber daya perikanan semakin meningkat,
tetapi seringkali terbatasi oleh ruang dan waktu. Konsumen pun sering mengalami
keterbatasan untuk mencari sumber informasi yang dibutuhkannya. Oleh karena
2
itu, perlu suatu sistem informasi yang dapat membantu para pelaku distribusi
perikanan budidaya.
Sistem informasi ini diharapkan dapat menyeimbangkan distribusi hasil
produksi perikanan, sehingga memberikan kemudahan bagi petani budidaya
perikanan air tawar maupun konsumen (pemerintah, perusahaan dan masyarakat)
untuk mendapatkan informasi secara realtime.
Saat ini telah tersedia sistem informasi berbasis teknologi internet melalui
media website. Kelebihan dari media website, yaitu memiliki kemampuan
pelayanan 24 jam sehari dan dapat diakses oleh siapapun yang membutuhkan
tanpa dibatasi tempat maupun waktu. Selain itu, media ini dapat menampung
informasi dalam jumlah yang besar serta pengelolaannya dapat diefisiensikan
dengan bantuan teknologi web database serta web programming.
Sistem informasi sangat diperlukan untuk mendukung pengembangan
khususnya untuk pemasaran perikanan budidaya perairan darat di Kabupaten
Bogor secara online yang dikembangkan oleh penulis. Sistem informasi ini
memiliki peranan dalam membuat, menyimpan, memanipulasi, dan menampilkan
geografik yang berbasis web. Adapun informasi lain dalam melengkapi dari data
perikanan budidaya perairan darat ini yakni informasi mengenai curah hujan di
daerah Kabupaten Bogor pada Tahun 2011. Sehingga penelitian ini diperlukan
sebagai penyaji informasi yang interakif, efektif dan efisien.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
•
Mengembangkan sistem dan informasi produksi dan pemasaran
perikanan budidaya perairan darat Kabupaten Bogor.
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi
Sistem informasi mengandung unsur-unsur pengertian yang satu dengan
lainnya saling berkaitan, yaitu sistem dan informasi. Sistem adalah kumpulan dari
berbagai unsur yang tersusun teratur, dapat dikenal dan saling melengkapi untuk
suatu tujuan. Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Sistem informasi merupakan sistem
pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan
informasi pengambilan keputusan (Barus, 1997).
Data secara umum mempunyai dua kegunaan atau fungsi yaitu untuk
mengetahui atau memperoleh suatu gambaran mengenai suatu keadaan atau persoalan
dan untuk membuat keputusan atau memecahkan persoalan (Prahasta, 2008).
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah alat untuk mengumpulkan,
menyimpan, menayangkan kembali data spasial dari dunia nyata (real world) untuk
kepentingan-kepentingan tertentu (Prahasta, 2001). Sistem informasi geografis sering
juga diartikan sebagai suatu integrasi dari perangkat keras dan lunak beserta
menusianya yang dapat membantu dalam menginterpretasikan dan menganalisa data
berbasis geografi. Sistem ini mereferensi koordinat dunia nyata. SIG dapat juga
menyimpan data atribut yang mengandung informasi yang menjelaskan fitur peta.
Informasi ini biasanya diletakkan terpisah dari data grafis, dala suatu file database,
tetapi tetap terkait dengan data grafis yang ada.
4
Secara umum terdapat 2 jenis data yang dapat digunakan untuk
mempresentasikan atau memodelkan fenomena-fenomena yang ada di dunia nyata.
Pertama yaitu data spasial, jenis data ini mempresentasikan aspek-aspek keruangan
dan fenomena yang bersangkutan. Kedua merupakan jenis data yang
mempresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkan. Aspek
deskriptif ini mencakup items atau properties dari fenomena yang bersangkutan
hingga dimensi waktu, data ini sering disebut juga data non spasial.
2.2 Basis Data
Basis data adalah kumpulan terorganisir dari data yang secara nalar saling
berkaitan (Hoffer et al. 2005). Menurut Prahasta (2009) database atau basis data
adalah kumpulan data yang saling terkait satu sama lainnya, dalam usaha membentuk
bangunan informasi yang penting dan dapat digunakan bersama oleh sistem aplikasi
yang berbeda. Penerapan database dalam suatu sistem informasi dinamakan database
sistem, yaitu sebuah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan data yang
saling berhubungan, dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi (Kadir 2008).
Komponen-komponen utama dalam sebuah sistem database adalah perangkat keras
(hardware), sistem operasi, database, sistem pengelola Database Management
System (DBMS), pemakai (user), dan aplikasi lainnya (Fathansyah 2002)
Basis data dikelola dengan perangkat lunak yang mungkinkan pengguna
memakai, memelihara dan mengakses sumberdayadata secara efisien yakni DBMS.
Kelebihan menggunakan DBMS adalah mengurangi duplikasi data dan untuk
keamanan data (Mulyanto 2009). Kecenderungan peningkatan pengguna DBMS
5
adalah dalam pengolahan data SIG dan data non-spasial. Hampir semua SIG yang
bersifat komersil turut menyertakan beberapa bentuk dari DBMS (Aronof 1991).
2.3 Teknologi Internet
Teknologi internet merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya,
yaitu teknologi client/server, dimana file program dan database disimpan di server
dan input/output dilakukan oleh pengguna dikomputer client yang dihubungkan
melalui internet.
Didalam internet pemrograman dibagi menjadi dua menurut jenisnya, server
side script (programming) dan client side script (programming). Server side artinya
bahasa pemrograman dieksekusi di server dan hasilnya akan dikirim kepada pihak
pengguna sudah berbentuk file Hyper Text Markup Languange (HTML), sedangkan
pada client side program disimpan di file HTML dan diolah di komputer client.
Salah satu hal terbaik dari World Wide Web (WWW) adalah bahwa dalam
menampilkan halaman disebuah web sama mudahnya dengan melihat-lihat atau
membacanya. WWW itu sendiri adalah sebuah koleksi informasi yang sangat luas
yang tersebar di ratusan ribu komputer diseluruh dunia. Ketika pengguna mengakses
sebuah dokumen di web, ada banyak hal yang terjadi dibalik tampilan tersebut
(Kusumadewi, 2003).
Dari beribu-ribu komputer kita dapat mengelompokkannya menjadi dua
kategori, yaitu client dan Server. Server bertugas dalam menyampaikan informasi dan
memproses permintaan client. Informasi yang diterima sangat beragam mulai dari
gambar, text dan suara. Keseluruhan dari informasi tersebut dikirim melalui interface
yang berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan dan server yang digunakan. HTML
6
dapat digunakan secara bebas dan yang paling umum digunakan, Personal Home
Page (PHP) khusus digunakan untuk server berbasis Linux, Active Server Pages
(ASP) digunakan untuk server berbasis Windows, dan untuk server berbasis
ColdFusion yang digunakan adalah bahasa dengan ekstensi .ccf . File HTML atau file
template ini berisikan teks yang menyusun konfigurasi tampilan (layout) secara
keseluruhan dalam sebuah halaman web. Penyusunan konfigurasi halaman web
tersebut menggunakan bahasa pemrograman HTML. File HTML dapat disisipkan
bahasa pemrograman seperti JavaScript atau PHP. Sebuah dokumen HTML
merupakan satu halaman web.
2.4 MapServer
MapServer merupakan aplikasi freeware dan open source yang
memungkinkan pemakai menampilkan data spasial (peta) di web. Bentuk paling dasar
dari MapServer berupa sebuah program Common Gateway Interface (CGI).
Dalam pengembangan beerbasis MapServer, diperlukan beberapa pengetahuan dasar,
yaitu: 1) Pengetahuan tentang peta digital antara lain meliputi skala format, bentuk,
koordinat, dan sistem proyeksi. Pengetahuan ini sangat penting karena peta digital
memenag merupakan data utama yang dikelola oleh MapServer, 2) Pengetahuan
tentang sistem operasi dan server web pada tempat MapServer akan dipasang, 3)
Pengetahuan tentang struktur dan cara penanganan file berformat HTML karena
informasi yang dihasilkan oleh MapServer akan dikirim ke klien (Web Browser)
dalam format HTML, 4) Pengetahuan pemrograman di web, seperti dengan
menggunakan PHP di sisi server atau Javacript di sisi klien. Aplikasi MapServer
umumnya bersifat dinamis dan interaktif, sehingga hampir dipastikan pengguna perlu
7
melakukan penyesuaian, 5) Pengetahuan tentang basis data, karena data spasial
hamper tidak pernah lepas dari informasi lain dalam basis data.
Perkembangan MapServer sebagai sebuah aplikasi open source, banyak
memanfaatkan aplikasi lain yang juga bersifat open source. Sedemikian mungkin
menggunakan aplikasi yang sudah tersedia jikan memang memenuhi kebutuhan,
untuk menghemat sumber daya dan waktu pengambangan.
2.5 Pemrograman HTML dan PHP
Bahasa pemrograman merupakan suatu himpunan dari aturan sintak dan
semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Pembuatan website
dapat dilakukan dengan menggunakan Java, HTML, PHP, ASP, dan lainnya.
HyperText Markup Language (HTML) merupakan salah satu bahasa yang
digunakan untuk membuat sebuah halaman web. Dokumen dan aplikasi yang dapat
berjalan di atas web browser umumnya memiliki format HTML. HTML merupakan
dasar dalam mempelajari tentang web programming. Hal ini menunjukan bahwa
sangat pentingnya mempelajari dasar-dasar HTML. Karena itu untuk dapat
melakukan pemrograman web, harus terlebih dahulu menguasai HTML.
Sejarah Hypertext Preprocessor (PHP) adalah bahasa pemrogaman web atau
scripting language yang didesain untuk web. PHP dibuat pertama kali oleh Rasmus
Lerdford untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepagenya pada akhir tahun
1994. PHP terus berkembang dari PHP 1 yang ditulis ulang Rasmus dalam bahasa C
pada tahun 1995 sampai PHP 4 yang diluncurkan tanggal 22 Mei 2000. PHP
merupakan sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML dan bersifat Open
8
Source Product, sehingga dapat digunakan secara gratis. Sebagian besar sintak mirip
dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik.
PHP merupakan bahasa pemrograman web yang bersifat server-side HTML
embedded scripting, dimana script-nya menyatu dengan HTML dan berada di server.
Artinya adalah sintak dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya
dijalankan di server tetapi disertakan HTML biasa. PHP dikenal sebagai bahasa
scripting yang menyatu dengan tag HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk
membuat halaman web yang dinamis seperti Active Server Pages (ASP) dan Java
Server Pages (JSP).
2.6 Sistem Website
Sistem website menggunakan dua tingkatan pengguna, yaitu pengelola sistem
(administrator) dan user. Kedua tingkatan pengguna memiliki perbedaan aktivitas
terhadap sistem. Pengelola sistem sebagai pengguna yang memiliki akses penuh
terhadap sistem. User sebagai pengguna yang memiliki hak terbatas. User dapat
mengunjungi website, memperoleh informasi, mengirim pesan pada buku tamu, dan
menghubungi pengelola sistem. Namun user tidak dapat merubah ataupun
menambah/mengurangi informasi yang telah disediakan.
2.7 Perikanan Darat
Ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat berguna bagi manusia
dan dikonsumsi oleh hamper seluruh penduduk di dunia. Oleh karena itu seiring
dengan pertumbuhan populasi dunia, konsumsi ikan semakin meningkat dari tahun ke
tahun. Saat ini lebih kurang seperempat bagian dari ikan yang dikonsumsi oleh
penduduk dunia adalah berasal dari perikanan budidaya dan persentase ini akan terus
9
meningkat, sementara produk hasil tangkapan dari laut dan danau akan terus menurun
disebabkan overfishing dan kerusakan lingkungan (Effendi 2004).
Menurut Badan Statistik Nasional (BSN), produksi perikanan hasil budidaya
saat ini menyumbang sekitar 45% dari total produksi ikan dunia dan negara-negara
Asia Pasifik mendominasi sekitar 90%. Produksi perikanan budidaya secara nasional
diperkirakan 15,59 juta hektar (ha) yang terdiri potensi air tawar 2,23 juta ha, air
payau 1,22 juta ha dan budidaya laut 12,14 juta ha, sedangkan pemanfaatannya
hingga saat ini masing-masing baru 10,1% untuk budidaya air tawar, 40% pada
budidaya air payau dan 0,01% untuk budidaya air laut. Contoh informasi data yang
diberikan oleh BSN perikanan Indonesia disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Informasi produksi perikanan darat menurut provinsi dalam satuan ton
Daerah
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
D.I Yogyakarta
Jawa Timur
2005
2006
2007
2008
2009
2010
6.830
3.365
2.683
2.905
915
14.055
110.247
127.578
118.162
147.941
158.871
247.369
25.360
28.350
34.619
44.191
55.031
66.964
8.225
9.059
11.427
14.100
17.009
38.772
31.026
33.379
35.711
37.704
42.690
65.869
7.423
9.409
12.217
Banten
5.254
4.972
8.319
Sumber : Badan Statistik Nasional Indonesia 2005-2011
Melihat dari data tersebut dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami
kenaikan yang melonjak pada ke-6 Provinsi tersebut, namun informasi tersebut belum
terperinci sehingga pemakai informasi tidak mengetahui secara lengkap baik lokasi
pemasaran, harga hasil produksi perikanan budidaya serta produksi perikanan
budidaya menurut kota dan kabupaten.
10
2.8 Kondisi Geografis dan Administratif
2.8.1
Letak dan Batas Wilayah
Kabupaten Bogor Merupakan Salah satu wilayah di Jawa Barat yang
berbatasana langsung dengan DKI Jakarta yang secara geografis terletak antara
6˚19’ - 6˚47’ lintang selatan dan 106˚1’ – 107˚ 103’ bujur timur, dengan luas Sekitar
2.301,95 Km2 (BPS 2011).
Gambar 1. Peta batas wilayah kabupaten Bogor
Secara administratif batas-batas wilayah Kabupaten Bogor adalah seperti berikut:
a) Sebelah utara
: Kota Depok
b) Sebelah barat
: Kabupaten Lebak
c) Sebelah barat daya : Kabupaten Tangerang
d) Sebelah timur
: Kabupaten Purwakarta
e) Sebelah timur laut : Kabupaten Bekasi
11
f) Sebelah selatan
: Kabupaten Sukabumi
g) Sebelah tenggara : Kabupaten Cianjur
Kabupaten Bogor memiliki 40 Kecamatan dan 42 Desa/Kelurahan. Hampir
sebagian besar desa di Kabupaten Bogor sudah terklasifikasi sebagai desa swakarya
yakni 237 desa dan 191 desa merupakan desa swasembada, Kabupaten Bogor tidak
memiliki desa swadaya.
2.8.2
Keadaan Alam Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor merupakan daerah yang identik dengan sektor pertanian.
Topografi wilayah Kabupaten Bogor sangat bervariasi, yaitu berupa daerah
pegunungan di bagian selatan hingga daerah dataran rendah di sebelah utara, daerah
dataran rendah industri di sebelah timur dan daerah pegunungan, perkebunan dan
pertanian di sebelah barat. Fungsi lahan di Kabupaten Bogor tidak hanya di jadikan
sebagai pemukiman dan industri, tetapi juga masih banyak potensi lahan yang
digunakan untuk pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
Umumnya struktur tanah di wilayah Kabupaten Bogor terdiri dari regosol dan latosol
dengan curah hujan yang cukup tinggi per tahunnya. Wilayah Kabupaten Bogor
terdapat enam Daerah Aliran Sungai (DAS) besar yang memiliki cabang-cabang yang
sangat banyak hingga 339 cabang, yaitu meliputi DAS Cisadane, DAS Ciliwung,
DAS Cidurian, DAS Cimanceuri, DAS Angke dan DAS Citarum.
2.8.3
Kondisi Perikanan di Kabupaten Bogor
Potensi produksi ikan budidaya di Kabupaten Bogor cukup tinggi, unuk
seuruh jenis ikan yang dibudidayakan mencapai 24.072,98 ton per tahun pada tahun
2009 atau sekitar 66,85 ton per hari. Jumlah jenis ikan yang dibudidayakan ada 10
12
jenis ikan antara lain mas, gurame, nila, lele, tawes, tembakan, mujair, nilem, patin
dan bawal. Jenis lain yang jumlahnya cukup banyak adalah ikan hias dan lobster air
tawar. Ditinjau dari penyerapan tenaga, produk perikanan menyerap tenaga kerja
cukup besar mencapai 6.605 Rumah Tangga Perikanan (RTP). Berikut tampilan data
jumlah RTP, luas areal, dan produksi perikanan budidaya disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Jumlah RTP Pembudidaya, luas area dan total produksi ikan budidaya di
Kabupaten Bogor tahun 2009.
Zona
Jumlah RTP
Luas Areal
Produksi
Pengembangan
(orang)
(Ha)
(Ton)/hari
Zona 1
699
167,8
309,9
Zona 2
947
121,5
1577,6
Zona 3
933
124
1566,6
Zona 4
2203
503,8
19179,5
Zona 5
582
44,9
278,7
Zona 6
358
40,6
278
Zona 7
680
58,3
460,1
Zona 8
203
15
422,6
Total
6605
1075,94
24072,98
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan 2009
Dalam program Revitalisasi Pembangunan pertanian dan Perdesaan (RP3),
wilayah di Kabupaten Bogor telah diklasifikasi menjadi 8 zona pembangunan.
Satu dari 10 jenis komoditi perikanan yang dibudidayakan produksi terbanyak
adalah ikan lele. Ikan lele merupakan jenis yang produksinya paling tinggi (18312,86
ton/tahun), diikuti dengan ikan mas (1966,17 ton/tahun), ikan nila (1946,43
ton/tahun) dan ikan gurame (1092,59 ton/tahun). Komoditas perikanan di Kabupaten
Bogor, lele merupakan komoditas dengan produksi tertinggi yakni 18312,86 per
tahun atau sekitar 50.87 ton/hari pada tahun 2009. Produksi ini semakin meningkat
hingga pada akhir tahun 2010 produksi ikan lele mencapai 70 ton/hari.
13
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Oktober 2012 bertempat di
laboratorium Penginderaan Jauh Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Wilayah penelitian adalah
Kabupaten Bogor yang terdiri dari beberapa Kecamatan (Gambar 2).
Gambar 2. Peta lokasi Penelitian
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah notebook yang
menggunakan sistem operasi windows, dan memiliki spesifikasi hardware, yaitu
14
Random Access Memory (RAM) 1 Gb, processor Celeron ® Dual Core, harddisk
232 Gb, Liquid Crystal Display (LCD) 16:9 Ratio dan Video Graphics Adaptor
(VGA) perangkat lunak (software) yang digunakan adalah MapServer for Windows
(MS4W) sebagai web server, notepad ++ untuk menulis script PHP, HTML dan
perancangan sistem, Adobe photoshop CS 4 sebagai desain fitur dalam website,
ArcGIS sebagai pengolahan data serta Web Page Maker sebagai ekstensi pengubah
format tampilan file .Shp menjadi file .Map.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi dan
pemasaran perikanan yang bersumber dari Dinas Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Bogor tahun 2011.
3.3 Metode Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan, yaitu:
a. Tahapan pengumpulan data
Pengumpulan data perikanan dilakukan dengan membuat basis data dari hasil
rekapitulasi yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Data yang diperoleh dalam bentuk angka yang selanjutnya
akan diolah dengan menggunakan Ms. Excell untuk mengubah bentuk
simpanannya menjadi .Csv .pengolahan database dengan menggunakan software
MS4W.
b. Tahapan pengembangan sistem informasi
Pembuatan sistem informasi perikanan budidaya dengan menggunakan
software ArcGIS serta menggunakan Web Page Maker untuk mengubah format
15
penyimpanan peta untuk ditampilkan pada website. Pembuatan website terdiri dari
perancangan arsitektur sistem desain basis data, menu dan implementasi. Metode
penelitian secara lebih jelas ditunjukan oleh Gambar 3.
Mulai
Data ikan (*.csv)
Data curah hujan
Peta Dasar
Kabupaten Bogor
Konversi ke
*.Map
Desain web
MS4W admin
Integrasi Perangkat
Tidak
Uji Coba
Ya
Sistem Informasi Perikanan Budidaya bebasis web
Gambar 3. Diagram alir pembuatan WebGIS
3.3.1 Perancangan Desain
Pembuatan desain website menggunakan perangkat lunak yang telah tersedia
di internet. Perangkat lunak yang dimaksud adalah MapServer for Windows dan web
page maker 3.0.1. kedua software tersebut digunakan untuk merancang desain web.
Mapserver for Windows digunakan untuk membuat halaman web berbasis php,
sedangkan web page maker 3.0.1 digunakan untuk membuat halaman web berbasis
16
HTML. Perancangan desain web terdiri dari beberapa bagian, yaitu header, isi
website, banner, dan footer. Pada umumnya tampilan desain website ditunjukan pada
Gambar 4.
Header
Banner
Halaman Menu
isi Website
Footer
Gambar 4. Perancangan desain
3.3.2 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data meliputi parancangan struktur data yang akan
ditampilkan pada sistem. Perancangan ini sebagai penunjang ketersediaan informasi
yang dibutuhkan oleh user. Penekanannya pada hubungan antar file dan struktur data.
Data ditampilkan dalam bentuk file *.xls (Microsoft excel) dan *.pdf sehingga data
tersebut dapat digunakan untuk keperluan lainnya.
3.3.3 Perancangan Menu
Perancangan menu merupakan suatu kegiatan penyusunan menu yang akan
diolah untuk memenuhi keinginan user. Perancangan menu sebagai tampilan yang
akan dimunculkan apabila dilakukan suatu koneksi agar menghasilkan informasi yang
diinginkan. Perancangan menu dibagi menjadi tujuh bagian, yaitu : home, GIS
17
Persebaran, pemasaran, forum, informasi, guestbook, download. Perancangan menu
ditunjukkan secara lengkap oleh Gambar 5.
Halaman Utama
Menu Utama
Pemasaran
Home
Informasi SDI
Halaman Utama
Data Lokasi,
produksi dan peta
perikanan
Diagram
pemasaran ikan
Informasi lain
Data curah
hujan, daftar
harga, tingkat
pendapatan,
kualitas tanah,
kualitas air,
iklim, tenaga
kerja,
transportasi,
pasar
Fitur
Guestbook,
download,
forum
Gambar 5. Perancangan Menu
3.3.4 Implementasi
Implementasi merupakan proses untuk memastikan terlaksananya suatu
program dan tercapainya program tersebut. Pada perancangan website ini
implementasi menitikberatkan terhadap informasi-informasi yang akan diterima oleh
user. Perancangan implementasi ditunjukkan pada Gambar 6. Website ini dirancang
untuk memberikan informasi mengenai pemetaan distribusi dan pemasaran perikanan
darat Kabupaten Bogor.
18
Persebaran perikanan darat
User
Pemasaran, data lokasi pebudidaya,
informasi perikanan darat
Website
File
Gambar 6. Implementasi sistem informasi distribusi perikanan budidaya
3.4 Analisis Hubungan Data Curah Hujan dan Produksi Perikanan
Metode dasar yang digunakan dalam analisis curah hujan terhadap produksi
perikanan adalah metode deskriptif. Data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan
kemudian dianalisis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data curah
hujan dan produktivitas perikanan budidaya.
Hubungan antara curah hujan (faktor independent ) dengan produktivitas
perikanan budidaya (faktor dependent) dianalisis secara korelasi jenjang Spearman
dengan fungsi matematis sebagai berikut :
Dimana:
= Selisih antara peringkat bagi ke
dan
n = Banyaknya pasangan data
Koefisien korelasi jenjang Spearman dapat digunakan untuk mengukur
keeratan hubungan antara dua contoh berpasangan dari data berperingkat (skala
ordinal). Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis korelasi jenjang Spearman
19
dengan membandingkan nilai
(
dan nilai kritik koefisien korelasi jenjang Spearman
).
Analisis korelasi jenjang Spearman termasuk kedalam statistik non
parametrik. Statistik non parametrik digunakan pada data dengan skala pengukuran
yang bersifat nominal (pengklasifikasian) dan ordinal (pemeringkatan). Statistik non
parametrik digunakan dalam kondisi jika hipotesis yang akan diuji tidak melibatkan
parameter populasi dan data yang diukur memiliki skala yang lebih rendah (nominal
dan ordinal) dari skala yang diperlukan untuk uji-uji statistik parametrik (interval dan
rasio).
19
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Halaman Website
Pada pembuatan halaman website terdapat 7 (tujuh) menu utama, yaitu:
home, Informasi Sumberdaya Ikan (SDI), pemasaran, forum, informasi lain,
Guestbook dan download peta. Hal ini dikarenakan bahwa seluruh informasi yang
ingin ditampilkan sudah cukup memadai dengan ketujuh menu tersebut. Pada
menu home merupakan tampilan depan website. Menu home dilengkapi dengan
banner yang langsung terkoneksi ke website setiap banner tersebut. Tampilan
utama website ditunjukkan oleh Gambar 7.
Gambar 7. Tampilan utama website
Pada menu Informasi SDI berisi mengenai informasi jumlah produksi
perikanan darat, lokasi distribusi, peta pemasaran, serta diagram perikanan
budidaya di Kabupaten Bogor. Contoh tampilan menu informasi SDI ditunjukkan
oleh Gambar 8.
20
Gambar 8. Tampilan peta produksi perikanan budidaya
Pada menu informasi lain menampilkan data curah hujan dan daftar harga
rata-rata komoditas perikanan budidaya Kabupaten Bogor Tahun 2011. Tampilan
menu informasi lain ditunjukkan oleh Gambar 9.
Gambar 9. Tampilan menu Informasi lain
Menu lainnya seperti menu forum, guestbook, download serta menu
voting. Pada menu forum disediakan laman untuk saling berbagi informasi
21
mengenai perikanan antara admin dengan pengguna. Menu guestbook di fasilitasi
oleh nama pengguna serta pesan yang akan disampaikan oleh pengguna tersebut.
Menu download, sajian artikel mengenai distribusi perikanan darat dapat di unduh
oleh pengguna dengan keluaran format *.Pdf , sedangkan untuk voting sebagai
halaman yang disediakan kepada user untuk dapat memberikan penilaian terhadap
web ini apakah berguna atau tidak. Tampilan guestbook dan menu voting
ditunjukkan oleh Gambar 10 dan 11.
Gambar 10. Tampilan menu guestbook
Gambar 11 . Tampilan menu voting
22
4.3. Mapserver for Windows
Sistem informasi geografis yang berjalan pada media jaringan LAN dan
atau internet; khususnya dengan layanan web-nya. Aplikasi webGIS membantu
para penggunanya dalam proses “meng-internet-kan” peta-peta digital (baik
format raster maupun vektor) sedemikian rupa hingga dapat diakses oleh berbagai
komunitas yang memakai program aplikasi browser internet (Prahasta, 2009).
Website ini menggunakan MS4W sebagai aplikasi WebGIS. Hal ini
dikarenakan MS4W merupakan perangkat lunak open source yang mudah
digunakan dan dimengerti, serta memiliki fasilitas yang memadai. Aplikasi ini
memfasilitasi basis data yang akan ditampilkan pada web dibantu dengan notepad
+ + untuk melakukan proses edit coding pada tampilan web.
Pada web browser tampilan data tabel perikanan yang sudah diproses
ditunjukkan pada Gambar 12.
Gambar 12. Tampilan data tabel perikanan pada web browser
23
4.4 Distribusi Perikanan Budidaya Perairan Darat
Data ikan yang terekap oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Bogor meliputi data ikan bawal, mujair, gurame, mas, nila, lele, tawes dan patin.
Setiap jenis ikan tersebut, data yang mewakili yakni mengenai rekapitulasi
penjualan, daerah pemasaran, harga rata-rata untuk setiap komoditas serta data
pelaku tata niaga perikanan Kabupaten Bogor.
4.4.1 Produksi Ikan Bawal
Dari hasil yang diperoleh untuk jenis ikan bawal dalam satu tahun
penjualan mencapai angka 2230 kg dengan total nilai Rp.33.450.000,00. Daerah
distribusi untuk jenis ikan bawal meliputi Kecamatan Ciseeng, Pamijahan serta
Kalapanunggal, sementara untuk daerah pemasaran meliputi Kecamatan
Kalapanunggal, Kota Jakarta, Bekasi, serta Tangerang. Pada tampilan web dapat
dilihat peta lokasi distribusi (Gambar 13), hingga peta lokasi pemasaran (Gambar
14).
Gambar 13. Peta lokasi distribusi ikan bawal
24
Gambar 14. Peta lokasi pemasaran ikan bawal
Rekapitulasi penjualan ikan bawal Kabupaten Bogor terlihat paling
mendominasi pada bulan Januari tahun 2011 mencapai 870 kg dengan harga
mencapai Rp.13.050.000,00 sedangkan paling rendah ikan bawal dipasarkan pada
bulan Februari sebanyak 630 kg dengan harga mencapai Rp.9.450.000,00
sehingga pada tahun 2011 dapat diketahui harga untuk satu kilogram (kg) ikan
bawal mencapai Rp.15.000,00. Dapat dilihat fluktuasi dari ikan bawal yang
dipasarkan dari Kabupaten Bogor ditunjukkan pada Gambar 15.
25
Gambar 15. Diagram rekapitulasi ikan bawal
4.4.2 Produksi Ikan Gurame
Berbeda dari ikan bawal, ikan gurame di Kabupaten Bogor berhasil
menempati nilai jual yang tinggi dengan harga Rp.30.033,00 untuk setiap kg.
Dalam satu tahun, pemasaran ikan gurame mencapai jumlah 678.048 kg dengan
pemasaran tertinggi pada bulan Maret sebesar 90.144 kg yang berbanding terbalik
pada bulan April yang hanya mencapai nilai 21.667 kg. Grafik pemasaran ikan
gurame ditunjukkan pada Gambar 16.
Gambar 16. Diagram rekapitulasi ikan gurame
Lokasi distribusi ikan gurame di Kabupaten Bogor meliputi daerah
Kecamatan Ciseeng, Kecamatan Petir, Kecamatan Kalapanunggal, Kecamatan
26
Cibinong, Kecamatan Ranca Bungur dan Kota Bogor. Sedangkan untuk daerah
pemasaran ikan gurame meliputi Kota Bekasi, Kota Jakarta, Kodya Tangerang,
Kecamatan Ciampea, Kecamatan Kalapanunggal, Kecamatan Ranca Bungur,
Kecamatan Leuwiliang. Pada tampilan web peta lokasi distribusi ditunjukkan pada
Gambar 17 dan peta lokasi pemasaran ditunjukkan pada Gambar 18.
Gambar 17. Peta lokasi distribusi ikan gurame
Gambar 18. Peta lokasi pemasaran ikan gurame
27
4.4.3 Produksi Ikan Mujair
Data untuk ikan mujair yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa harga rata-rata sebesar
Rp.12.625,00 untuk setiap kg. Selain itu, data rekapitulasi menyebutkan bahwa
sebanyak 18.514 kg ikan mujair yang keluar dari Kabupaten Bogor dalam tahun
2011. Setiap bulan dari Januari hingga Desember jumlah ikan mujair yang keluar
bervariasi dimulai dengan sebanyak 130 kg pada bulan Februari hingga sebanyak
6.602 kg pada bulan Oktober. Sehingga dapat diketahui untuk ikan mujair di
Kabupaten Bogor paling banyak produksi dan terjual di tahun 2011 pada bulan
Oktober. Pada tampilan web dapat dilihat diagram rekapitulasi ikan mujair
ditunjukkan pada Gambar 19.
Gambar 19. Diagram rekapitulasi ikan mujair
Titik-titik lokasi distribusi untuk ikan mujair yakni meliputi Kecamatan
Cibinong dan Kecamatan Rancabungur. Data yang diperoleh mengatakan untuk
informasi ikan mujair, daerah persebaran dan pemasaran meliputi daerah yang
sama yakni Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Rancabungur, namun pastinya
untuk pemasaran lebih luas jangkauannya hingga ke daerah Kota Bogor. Lokasi
distribusi dan pemasaran ikan mujair ditunjukkan pada Gambar 20.
28
Gambar 20. Peta lokasi distribusi dan pemasaran ikan mujair
4.4.4 Produksi Ikan Mas
Pada data ikan mas menyebutkan untuk informasi harga rata-rata dalam
satu tahun dalam setiap kilogramnya sebesar Rp.18.792,00. Dari hasil
rekapitulasi, jumlah ikan mas keluar terbanyak pada bulan September dengan
jumlah 189.266 kg berbanding terbalik pada bulan Januari dengan jumlah 13.494
kg. Sehingga dalam satu tahun jumlah ikan mas yang keluar sebanyak 1.240.187
kg di Kabupaten Bogor. Tampilan fluktuasi ikan keluar dapat dilihat pada Gambar
21.
29
Gambar 21. Diagram rekapitulasi ikan mas
Pada tampilan distribusi ikan mas menunjukkan data lokasi, data lokasi
tersebut yakni menyebutkan titik-titik lokasi persebaran ikan mas di Kabupaten
Bogor. Selain itu, ada kolom yang menampilkan informasi peta distribusi dan peta
lokasi pemasaran. Titik-titik lokasi distribusi ikan mas di kabupaten bogor
meliputi wilayah Kecamatan Tenjolaya, Kecamatan Ciampea, Kecamatan
Cinaraga, Kecamatan Cijeruk, Kecamatan Cigombong, Kecamatan Cileungsi,
Kecamatan Pamijahan, dan Kecamatan Rancabungur. Sedangkan titik-titik lokasi
pemasaran ikan mas meliputi beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor seperti
Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Citeureup, Kecamatan
Pamijahan, Kecamatan Rancabungur, hingga ke wilayah DKI Jakarta, Bekasi dan
Tangerang. Tampilan untuk menunjukkan lokasi distribusi disediakan pada
Gambar 22 sedangkan tampilan peta lokasi pemasaran ditunjukkan pada Gambar
23.
30
Gambar 22. Peta lokasi distribusi ikan mas
Gambar 23. Peta lokasi pemasaran ikan mas
4.4.5 Produksi Ikan Nila
Data untuk ikan nila yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa harga rata-rata dalam tahun 2011 sebesar
31
Rp.14.583,00 untuk setiap kg. Selain itu, data rekapitulasi menyebutkan bahwa
sebanyak 226.693 kg ikan nila yang keluar dari Kabupaten Bogor dalam tahun
2011. Setiap bulan dari Januari hingga Desember jumlah ikan nila yang keluar
bervariasi dimulai dengan sebanyak 5.078 kg pada bulan Februari hingga
sebanyak 72.982 kg pada bulan Oktober. Sehingga dapat diketahui untuk ikan nila
di Kabupaten Bogor paling banyak produksi dan terjual di tahun 2011 pada bulan
Oktober. Pada tampilan web dapat dilihat diagram rekapitulasi ikan nila
ditunjukkan pada Gambar 24.
Gambar 24. Diagram rekapitulasi ikan nila
Titik-titik lokasi distribusi untuk ikan nila yakni meliputi Kecamatan
Ciampea, Kecamatan Pamijahan, Kecamatan Cinaraga, Kecamatan Cigombong,
serta Kecamatan Cileungsi. Data yang diperoleh mengatakan untuk informasi ikan
nila, daerah distribusi dan pemasaran meliputi daerah yang berbeda tidak seperti
daerah distribusi dan pemasaran ikan mujair. Daerah pemasaran ikan nila meliputi
Kota Bekasi, Ibu Kota Jakarta, Kota Tangerang serta dalam Kota Bogor sendiri.
Lokasi distribusi dan pemasaran ikan mujair ditunjukkan pada Gambar 25 dan
Gambar 26.
32
Gambar 25. Peta lokasi distribusi ikan nila
Gambar 26. Peta lokasi pemasaran ikan nila
33
4.4.6 Produksi Ikan Lele
Pada data ikan lele menyebutkan untuk informasi harga rata-rata dalam
satu tahun dalam setiap kilogramnya sebesar Rp.13.708,00. Dari hasil
rekapitulasi, jumlah ikan lele keluar terbanyak pada bulan Maret dengan jumlah
2.304.901 kg berbanding terbalik pada bulan Juli dengan jumlah 600.100 kg.
Sehingga dalam satu tahun jumlah ikan lele yang keluar sebanyak 16.417.564 kg
di Kabupaten Bogor. Tampilan fluktuasi ikan keluar dapat dilihat pada Gambar
27.
Gambar 27. Diagram rekapitulasi ikan lele
Pada tampilan distribusi ikan lele menunjukkan data lokasi, data lokasi
tersebut yakni menyebutkan titik-titik lokasi persebaran ikan lele di Kabupaten
Bogor. Selain itu, ada kolom yang menampilkan informasi peta distribusi dan peta
lokasi pemasaran. Titik-titik lokasi distribusi ikan lele di Kabupaten Bogor
meliputi wilayah Kecamatan Cikampak, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan
Cibinong, Kecamatan Ciseeng, Kecamatan Kalapanunggal. Sedangkan titik-titik
lokasi pemasaran ikan lele meliputi beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor
seperti Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan Kalapanunggal,
hingga ke wilayah DKI Jakarta, dan Tangerang. Tampilan untuk menunjukkan
34
lokasi distribusi disediakan pada Gambar 28 sedangkan tampilan peta lokasi
pemasaran ditunjukkan pada Gambar 29.
Gambar 28. Peta lokasi distribusi ikan lele
Gambar 29. Peta lokasi pemasaran ikan lele
35
4.4.7 Produksi Ikan Patin
Data untuk ikan patin di Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa harga ratarata dalam tahun 2011 sebesar Rp.13.708,00 untuk setiap kg. Selain itu, data
rekapitulasi menyebutkan bahwa sebanyak 132.368 kg ikan patin yang keluar dari
Kabupaten Bogor dalam tahun 2011. Setiap bulan dari Januari hingga Desember
jumlah ikan nila yang keluar bervariasi dimulai dengan sebanyak 4.311 kg pada
bulan Juni hingga sebanyak 29.080 kg pada bulan September. Sehingga dapat
diketahui untuk ikan patin di Kabupaten Bogor paling banyak produksi dan terjual
di tahun 2011 pada bulan September. Pada tampilan web dapat dilihat diagram
rekapitulasi ikan patin ditunjukkan pada Gambar 30.
Gambar 30. Diagram rekapitulasi ikan patin
Titik-titik lokasi distribusi untuk ikan patin yakni meliputi Kecamatan
Cigombong, serta Kecamatan Cibinong. Data yang diperoleh mengatakan untuk
informasi ikan patin, daerah distribusi dan pemasaran meliputi daerah yang sama.
Hal tersebut serupa dengan daerah distribusi dan pemasaran pada ikan mujair.
Daerah pemasaran ikan patin meliputi Kecamatan Cibinong dan Kecamatan
Cigombong. Lokasi distribusi dan pemasaran ikan patin ditunjukkan pada Gambar
31.
36
Gambar 31. Peta lokasi distribusi dan pemasaran ikan patin
4.4.8 Produksi Ikan Tawes
Pada data ikan tawes menyebutkan untuk informasi harga rata-rata dalam
satu tahun dalam setiap kilogramnya sebesar Rp.15.167,00. Dari hasil
rekapitulasi, jumlah ikan tawes keluar terbanyak pada bulan September dengan
jumlah 3.147 kg berbanding terbalik pada bulan Juli dengan jumlah 277 kg.
Sehingga dalam satu tahun jumlah ikan tawes yang keluar sebanyak 20.955 kg di
Kabupaten Bogor. Tampilan fluktuasi ikan keluar dapat dilihat pada Gambar 32.
37
Gambar 32. Diagram rekapitulasi ikan tawes
Pada tampilan distribusi ikan tawes menunjukkan data lokasi, data lokasi
tersebut yakni menyebutkan titik-titik lokasi distribusi ikan tawes di Kabupaten
Bogor. Selain itu, ada kolom yang menampilkan informasi peta distribusi dan peta
lokasi pemasaran. Titik lokasi distribusi dan pemasaran ikan tawes hanya di
daerah Kecamatan Rancabungur. Tampilan untuk menunjukkan lokasi distribusi
dan pemasaran disediakan pada Gambar 33.
Gambar 33. Peta lokasi distribusi dan pemasaran ikan tawes
38
4.5 Informasi Curah Hujan
Menurut Effendie (2002), bila satu spesies ikan dimasukkan ke dalam satu
lingkungan yang baru, kecepatan pertambahan dalam jumlah dan juga dalam berat
akan seperti bentuk pertumbuhan sigmoid dari individu. Pada awalnya individu
yang dimasukkan akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru dan
akan melengkapi daur reproduksinya. Bila tidak ada penghambat dari lingkungan,
natalitas (kelahiran ikan) berhasil dimana survival (keberlangsungan hidup) dari
ikan akan melampaui kecepatan mortalitasnya. Hal ini akan menyebabkan jumlah
ikan dalam populasi akan bertambah secara eksponensial untuk waktu tertentu.
Berdasarkan informasi pendukung yakni curah hujan tahun 2011, apabila
dikaitkan dengan jumlah produksi perikanan budidaya maka akan terlihat
hubungan positif. Namun dengan demikian, curha hujan yang tinggi akan
menyebabkan produksi ikan yang tidak stabil. Contoh dalam penelitian ini angka
produksi ikan mengalami ketidakstabilan jika dikaitkan dengan curah hujan
mencapai angka 311 mm. Angka tersebut hanya terjadi dalam penelitian ini
karena data yang di olah kurang dari 30 data dan hanya dalam satu tahun. Grafik
hubungan curah hujan dengan produksi perikanan disajikan pada Gambar 34.
Adapun data curah hujan tersedia pada Lampiran 3.
39
150000
Produksi Ikan Mas
(Kg)
Produksi ikan Gurame
(Kg)
100000
y = 5573x + 49482
R² = 0,9695
80000
60000
40000
20000
0
49
103 148 163 187
Curah Hujan (mm)
310
y = 10277x + 55235
R² = 0,6926
100000
50000
0
49
311
91
157
273
310
Curah Hujan (mm)
(b)
6500
y = 157,8x + 5369,2
R² = 0,9513
6000
5500
5000
49
91
103
157
187
310
Produksi Ikan Tawes
(Kg)
Produksi Ikan Nila (Kg)
(a)
1650
1600
1550
1500
1450
1400
1350
y = 40,8x + 1397
R² = 0,6823
91
Curah Hujan (mm)
800
750
700
187
310
311
Curah Hujan (mm)
(e)
Produksi Ikan Patin (Kg)
Produksi Ikan Mujaer
(Kg)
y = 24,4x + 756,8
R² = 0,8381
157
273
310
(d)
900
103
157
Curah Hujan (mm)
(c)
850
25000
20000
y = 3955,3x - 1806,7
R² = 0,8964
15000
10000
5000
0
91
157
187
Curah Hujan (mm)
273
(f)
Produksi Ikan lele (Kg)
2000000
y = 182194x + 305562
R² = 0,626
1500000
1000000
500000
0
49
321
91 103 187 273 310 318 321
Curah Hujan (mm)
(g)
Gambar 34. Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan gurame (a), ikan
mas (b), ikan nila (c), ikan tawes (d), ikan mujaer (e) ikan patin (f), ikan lele (g)
311
40
Hasil dari grafik menunjukkan curah hujan tinggi, produksi perikanan
akan meningkat. Berbeda jika curah hujan yang melebihi angka 311 mm, akan
membuat produksi yang tidak stabil karena menurut Ondara (1992) jika pH
perairan semakin tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan dari ikan budidaya
sehingga nilai produksi pun akan mengalami penurunan. derajat keasaman (pH)
6,5 - 7,0 adalah pH yang ideal. Unsur- unsur hara akan relatif banyak tersedia.
Sedangkan pada pH diluar nilai normal, unsur – unsur Al, Mn, dan Fe akan
bersifat racun. Curah hujan yang sangat tinggi pada dasarnya akan mempengaruhi
pH dari perairan (Tim IPB, 1976).
Selain itu, diperkuat oleh uji korelasi koefisien Spearman. Uji korelasi
untuk ikan gurame menghasilkan nilai 0,224 yang berarti tidak adanya hubungan
yang erat, karena semakin jauh nilai korelasi jenjang Spearman dari angka satu.
Uji korelasi untuk ikan mas menghasilkan nilai -0,293. Berbeda dengan ikan
gurame, uji korelasi untuk ikan lele menghasilkan nilai 0,615 yang berarti terdapat
hubungan yang erat antara curah hujan dengan produksi ikan lele. Uji korelasi
untuk ikan nila menghasilkan nilai -0,202, Uji korelasi untuk ikan patin
menghasilkan nilai 0,202. Uji korelasi untuk ikan tawes mencapai nilai -0,104
sedangkan ikan mujair mencapai nilai -0,573. Nilai-nilai tersebut terjadi karena
data yang diolah tidak dilakukan pemilihan data sehingga nilai korelasi yang
dihasilkan jauh dari angka satu. Grafik hubungan curah hujan dengan produksi
perikanan tersedia pada Lampiran 4 dan contoh perhitungan uji analisis korelasi
jenjang Spearman tersedia pada Lampiran 5.
Faktor penghambat seperti makanan, ruang, penyakit dan sebagainya akan
menghambat kecepatan pertumbuhan sehingga berjalan dengan lambat dan
41
populasi akan mencapai ukuran dimana natalitas dan mortalitas seimbang. Akan
tetapi, besarnya populasi tidak terhenti melainkan berfluktuasi.
42
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sistem informasi produksi perikanan darat Kabupaten Bogor telah berhasil
dikembangkan dalam bentuk web untuk memberikan informasi sebaran produksi
dan pemasaran perikanan secara cepat.
Informasi-informasi yang tersedia, meliputi informasi produksi perikanan
budidaya perairan darat, pemasaran dan harga dari setiap spesies ikan yang di
produksi. Selain itu, sebagai pendukung, terdapat informasi lainnya sehingga
melengkapi dari WebGIS ini seperti informasi mengenai curah hujan, kualitas
tanah, kualitas perairan, transportasi, tingkat pendapatan, tenaga kerja, dan pasar.
Pada penelitian ini, informasi curah hujan dilakukan uji analisis. Metode dasar
yang digunakan merupakan metode deskriptif lalu dianalisis secara korelasi
jenjang Spearman.
5.1.
Saran
Sistem yang dibangun masih memiliki kelemahan yang dapat
dikembangkan pada penelitian selanjutnya, yaitu
a.
Data yang digunakan masih terbatas, sehingga diharapkan bisa melanjutkan
dengan memperluas wilayah produksi perikanan hingga ke seluruh kota
maupun Negara Indonesia.
b.
Mengembangkan kembali sistem ini agar tiap wilayah dapat memasukkan
data produksi daerah masing-masing dan user dapat langsung mencetak data
produksi perikanan yang diinginkan oleh user.
43
DAFTAR PUSTAKA
Aronoff S. 1991. Geographic Information System: a management perspective.
Ottawa: WDL Publications.
Barus, B dan U.S Wiradisastra. 1997. Sistem Informasi Geografis : Sarana
Manajemen Sumberdaya. Lab. Penginderaan Jauh dan Kartografi Jurusan
Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Effendie, I. 2002. Biologi perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama
Effendi, I. 2004. Pengantar Akuakultur . Jakarta: Penerbit Swadaya
Fathansyah. 2002. Basis Data (Cetakan Keempat). Bandung: Penerbit Informatika.
Hoffer J, A Prescott, MB McFadden, Fred R. 2005. Modern Database Management.
New Jersey: PearsonEducation, Inc.
Kadir A. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL.
Yogyakarta: Andi Offset.
Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta:
Graha Ilmu
Mulyanto A. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: penerbit
Pustaka Pelajar.
Nasyiruddin M. 2005. Perkembangan Kegiatan Budidaya Ikan Di Perairan Umum
Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya (3) 1 :63-76
Ondar. 1992. Pemanfaatan dan Pengelolaan Perikanan Perairan Umum. Temu Karya
Ilmiah Perikanan Perairan Umum, Palembang 12-13 Februari 1992. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
Prahasta, E. 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung:
Penerbit Informatika Bandung.
_________. 2008. Remote Sensing. Bandung: Penerbit Informatika Bandung
_________. 2009. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis (Perspektif
Geodesi dan Geomatika). Bandung: Penerbit Informatika.
Rahardi, f. 1993. Agribisnis perikanan. Jakarta: Swadaya.
Tim IPB. 1976. Laporan Survei Daerah Banjir dan Rawa-rawa (Daerah Flood Way)
Proyek Irigasi Way Jepara Lampung. Bogor.
44
Yuhefizar. 2006. Cara Mudah Membangun Website Berbasis CMS Joomla.
Jakarta: Penerbit ELEX MEDIA.
45
LAMPIRAN
Lampiran 1 Script *.php Menampilkan Peta
<html>
<head>
<title>Peta Ikan Bawal</title>
<meta name="generator" content="Web Page Maker
(unregistered version)">
<style type="text/css">
/*----------Text Styles----------*/
.ws6 {font-size: 8px;}
.ws7 {font-size: 9.3px;}
.ws8 {font-size: 11px;}
.ws9 {font-size: 12px;}
.ws10 {font-size: 13px;}
.ws11 {font-size: 15px;}
.ws12 {font-size: 16px;}
.ws14 {font-size: 19px;}
.ws16 {font-size: 21px;}
.ws18 {font-size: 24px;}
.ws20 {font-size: 27px;}
.ws22 {font-size: 29px;}
.ws24 {font-size: 32px;}
.ws26 {font-size: 35px;}
.ws28 {font-size: 37px;}
.ws36 {font-size: 48px;}
.ws48 {font-size: 64px;}
.ws72 {font-size: 96px;}
.wpmd {font-size: 13px;font-family: 'Arial';font-style:
normal;font-weight: normal;}
/*----------Para Styles----------*/
DIV,UL,OL /* Left */
{
margin-top: 0px;
margin-bottom: 0px;
}
</style>
</head>
<body>
<div id="image1" style="position:absolute;
overflow:hidden; left:75px; top:98px; width:1056px;
height:816px; z-index:0"><img src="peta_bawal.jpg" alt=""
title="" border=0 width=1056 height=816></div>
</body>
</html>
46
Lampiran 2 Script *.php Menampilkan data tabel persebaran ikan
<? session_start();
session_unregister("map");
session_unregister("tahun");
?>
<html>
<script languange="Javascript1.2"><!-function pilikan(nama_ikan){
location.replace("index.php?page=5&type=p&nama_ikan="+nam
a_ikan);}
--></script>
<script languange="Javascript1.2"><!-function pilbulan(pilih){
location.replace("index.php?page=5&type=t&bulan="+pilih);}
--></script>
<br>
<table width="45%" border="0" align="center" cellpadding="0"
cellspacing="0" bordercolor="#99CC99">
<tr>
<td width="3%" align="right"><img
src="./img/kiri.jpg"></td>
<td width="88%" bgcolor="#5686c6" ><div
align="center"><strong><font face="verdana" size="2"
color="#FFFFFF">TABEL PERSEBARAN IKAN
DARAT</font></strong></div></td>
<td width="9%"><img src="./img/kanan.jpg"></td>
</tr>
<tr>
<td> </td>
<td>
<table width="722" align="center">
<tr><td width="514"><font face="verdana"
size="2"> 
</font>
<table width="508" align="center">
<tr>
<td width="402" align="center" >
<select title="Ganti jenis Ikan"
onChange="pilikan(this.value)">
<option value="Pilih Ikan" method="get"
selected="selected">Pilih Ikan</option>
<?
$query=mysql_db_query($db,"select * from
tb_ikan",$koneksi);
while($row=mysql_fetch_row($query))
{
?><option value="<? echo $row[1];
?>"><? echo $row[1]; ?></option><?
47
}
?>
</select>
</td>
<!--<td width="1"> </td>
<td width="189" align="left">
<select title="Ganti bulan"
onChange="pilbulan(this.value)">
<option value="Pilih Bulan"
selected="selected">Pilih Bulan</option>
<?
$query=mysql_db_query($db,"select * from
tb_bulan",$koneksi);
while($row=mysql_fetch_row($query))
{
?><option value="<? echo $row[1];
?>"><? echo $row[1]; ?></option><?
}
?>
</select>
</td>-->
</tr>
<tr>
<td colspan="5"><p> </p>
<p> </p></td>
</tr>
<tr>
<td colspan="5" align="center">
<? include "tabel-view.php"; ?>
</td>
</tr>
</table>
</td>
</tr>
</table>
</td>
<td> </td>
</tr>
<tr>
<td align="right"><img src="./img/kib.jpg"></td>
<td bgcolor="#5686c6" ><div align="left"><font
color="#FFFFFF" size="2" face="Arial, Helvetica, sansserif"><em>Sumber Data : Dinas Perikanan Kabupaten Bogor
</em></font></div></td>
<td><img src="./img/kab.jpg"></td>
</tr>
</table>
<p> </p>
</html>
48
Lampiran 3 Data Curah Hujan Kabupaten Bogor Tahun 2011
Curah Hujan
TrataNomor (mm)
Tmin(˚C) Tmax(˚C) rata(˚C)
1
318
19.7
29.05
24.38
2
321
19.46
29.35
24.4
3
311
19.51
29.16
24.33
4
273
19.71
28.7
24.21
5
157
19.32
28.85
24.09
6
91
19.41
28.71
24.06
7
49
19.62
28.68
24.15
8
103
19.38
29.2
24.29
9
148
19.54
29.21
24.38
10
163
19.51
29.28
24.4
11
187
19.39
29.36
24.38
12
310
19.56
29.16
24.36
Lampiran 4 Grafik hubungan data curah hujan dengan produksi perikanan
Lampiran 4.1 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan gurame
49
Lampiran 4.2 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan nila
Lampiran 4.3 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan mas
Lampiran 4.4 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan lele
50
Lampiran 4.5 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan mujaer
Lampiran 4.6 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan tawes
Lampiran 4.7 Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan patin
51
Lampiran 4.8 Grafik hubungan curah hujan denga produksi ikan bawal
Lampiran 5 Contoh perhitungan uji analisis korelasi jenjang Spearman
Curah
Hujan
(mm)
xi
318
321
311
273
157
91
49
103
148
163
187
310
61291
39490
90144
21677
22778
30394
53017
61382
68541
72573
77556
79206
yi
11
12
10
8
5
2
1
3
4
6
7
9
6
4
12
1
2
3
5
7
8
9
10
11
di = xiyi
di^2
5
25
8
64
-2
4
7
49
3
9
-1
1
-4
16
-4
16
-4
16
-3
9
-3
9
-2
4
jumlah
222
rs
0.223776
52
rs =
rs = 1 -
rs = 0.223776
Keterangan
Xi = peringkat dari curah hujan
Yi = peringkat dari produksi ikan
Di = hasil pengurangan peringkat curah hujan dengan peringkat produksi ikan
= hasil kuadrat dari Di
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cirebon, 06 Oktober1990 dari Bapak
Saefurahman dan Ibu Lenny Aurini. Penulis merupakan anak ketiga
dari tiga bersaudara. Pendidikan formal ditempuh di TK Putera
Beringin (1996), SDN Kalijaga Permai Cirebon (2002), SMPN 1
Cirebon (2005), SMAN 1 Cirebon (2008).
Pada tahun 2008, penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur
SNMPTN dan diterima di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis mendapatkan kesempatan sebagai asisten
mata kuliah Dasar-dasar Instrumentasi Kelautan (2011), asisten mata kuliah Pemetaan
sumberdaya Hayati Laut (2012-2013), dan sebagai ketua fieldtrip mata kuliah Biologi
Laut (2009). Penulis juga aktif dalam kegiatan organisasi, seperti anggota Ikatan
Kekeluargaan Cirebon (IKC) 2009-2010,anggota divisi Sosial dan Lingkungan Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM-C) 2009-2010,
anggota Dewan Formatur - Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan
(HIMITEKA) 2010-2011.
Penulis menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan
skripsi yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Perikanan Budidaya Perairan
Darat Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
54
Download