Piramida

advertisement
situs
REPUBLIKA ● AHAD, 28 NOVEMBER 2010
ANCIENTOFEGYPT
VIRTOURIST.COM
●
Piramida
PERADABAN MESIR KUNO
BERDASARKAN
PENELITIAN
SEJUMLAH AHLI,
PEMBANGUNAN
PIRAMIDA SUDAH
BERLANGSUNG
SEJAK AKHIR
MASA NABI NUH
AS, ATAU
SEBELUM MASA
NABI HUD AS.
Oleh Syahruddin El-Fikri
esir dikenal sebagai salah satu negara dengan
tingkat peradaban yang
sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah peninggalan sejarah
yang terdapat di negeri 1000 menara tersebut. Mulai dari piramida, patung sphinx,
Istana Karnak, al-Fayyum, Museum Tahrir,
Universitas Al-Azhar, dan Sungai Nil.
Dari sekian banyak peninggalan peradaban Mesir kuno yang masih kokoh
hingga saat ini adalah piramida. Dalam
sejumlah literatur disebutkan, piramida
dibangun pada masa pemerintahan Firaun
yang bernama Khufu (Cheops), yang
memerintah dari 2576-2467 SM. Ia berasal
dari dinasti keempat Firaun.
Jika menilik pada tahun di atas, pembangunan Piramida
Giza sudah ada
sebelum Nabi
M
B
Batu piramida setinggi orang dewasa
ketiga piramida besar yang terdapat di
Nekropolis, Giza itu memiliki kesamaan isi
bangunan. Pada ketiganya terdapat
ruangan raja dan ratu. Selain itu, di ketiga
bangunan itu terdapat pintu terowongan
yang menggambarkan kehidupan rakyat
Mesir. Pintu itu sendiri berdiameter sekitar
1,25 meter dengan panjang mencapai 40
meter.
Pembangunan Piramida Giza (terbesar)
diperintahkan oleh Raja Khufu, putra dari
Sneferu dan Ratu Hetepheres I, yang telah
mewarisi tahta sejak berumur 20 tahun.
Begitu menjadi Firaun (raja), Khufu memerintahkan pembangunan makamnya dalam
Piramida Giza. Pembangunan piramida itu
berlangsung cukup lama. Ada yang menyatakan selama 20 tahun, namun sebagian
berpendapat 80 tahun.
Sementara itu, luas Piramida Giza mencapai 0,5 kilometer persegi dan tingginya
mencapai 148 meter. Karena erosi pada
ribuan tahun lalu, Piramida Giza hanya
memiliki ketinggian sekitar 137 meter.
Pembangunan Piramida Giza ini menurut
sejumlah peneliti menggunakan sekitar 23
juta bongkah batu. Berat masing-masing
batu diperkirakan antara 2,5 hingga 70 ton.
Besar dan tingginya pembangunan
piramida ini menandakan bahwa bangsa
Mesir kuno sangat menyukai bangunan
yang tinggi. Bahkan, pada masa Firaun
yang hidup di zaman Nabi Musa, Allah
menyebutkan bahwa Firaun memerintahkan Haman, sang pembesarnya, untuk
mendirikan bangunan tinggi dengan tujuan
untuk melihat Tuhan Musa.
“Berkata Firaun, ‘Hai pembesar kaumku,
aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain
aku. Maka, bakarlah hai Haman untukku
tanah liat, kemudian buatkanlah untukku
bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik
melihat Tuhan Musa. Sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orangorang pendusta.’” (Al-Qashash [28]: 38).
“Dan berkatalah Firaun, ‘Hai Haman,
buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang
tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu,
(yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat
melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku
memandangnya seorang pendusta.’” (QS AlMu’min [40]: 36-37).
Dibangun oleh Para Pekerja
Oleh Syahruddin El-Fikri
ila dilihat dari bangunannya, tentu setiap orang
akan memikirkan bagaimana proses pembuatan Piramida Giza. Sebagaimana Candi Borobudur, pembangunan piramida juga menggunakan batu-batu alam yang sangat besar dengan tinggi
mencapai 140 meter.
Sebagaimana pendapat para peneliti, pembangunan
piramida Giza menggunakan sekitar 23 juta bongkah
batu, dengan berat masing-masing batu diperkirakan
antara 2,5 hingga 70 ton. Bagaimana cara orang dahulu
membangun piramida dengan batu yang demikian besar
dan berat?
Inilah yang menimbulkan sejumlah kontroversi. Ada
yang berpendapat, hanya raksasa yang mampu mengangkat batu seberat 2,5-70 ton itu. Yang lain menyebutkan, piramida dibangun oleh Alien, sebagaimana
disebutkan oleh Erich von Daniken.
Dalam bukunya Chariots of the Gods, Erich von
Daniken menyatakan bahwa piramida dibangun oleh
alien dengan teknologi yang maju. Daniken mengemukakan teorinya itu dengan mendasarkan pada struktur piramida yang memiliki teknologi tinggi untuk
zaman itu. Bahkan, hipotesis Daniken ini kemudian
diterjemahkan oleh beberapa sutradara film dengan
Musa diutus. Berdasarkan analisa Sami bin
Abdullah Al-Maghluts dalam Athlas Tarikh
al-Anbiya wa ar-Rusul (Atlas Sejarah Nabi
dan Rasul) serta Syauqi Abu Khalil dalam
Athlas Al-Qur’an, Nabi Musa AS diperkirakan hidup pada 1527-1407 SM.
Berdasarkan data ini, pembangunan
Piramida sudah berlangsung setelah masa
Nabi Nuh (3993-3043 SM), atau sebelum
masa Nabi Hud AS yang hidup pada 24502320 SM.
Ada tiga piramida besar yang ada di
Mesir. Ketiga piramida ini diberi nama Khufu
(Cheops), Khafre (Rakhaef atau Chephren),
dan Menkaure (Mycerinus). Kemudian, ada
tiga piramida kecil di sekitarnya. Piramida
Khufu disebut juga dengan Piramida Giza
karena bangunannya tampak lebih besar
dibandingkan lainnya.
Namun, menurut
Rinda Yosa dkk
dalam bukunya
Dahsyatnya
Otak Manusia 1,
menampilkan film berjudul Stargate dan Transformer 2.
Ada lagi yang berpendapat bahwa pembangunan Piramida Giza dilakukan oleh budak-budak Firaun. Mereka
dipekerjakan tanpa upah. Alasan kenapa budak sebagai
pekerja piramida ini dikarenakan Firaun dikenal sebagai
raja yang paling kejam di dunia. Bahkan, Herodotus,
sejarawan Yunani kuno, mendukung analisa di atas.
Pekerja
Namun, dari hasil penelitian para ilmuwan dan arkeologi mengenai pembuat piramida ini, berdasarkan
bahan baku yang digunakan dan asal bahan baku tersebut diambil, dikemukakan bahwa pembuat Piramida
Giza adalah para buruh pekerja.
Di sana ditemukan sejumlah lubang kecil. Di dalamnya terdapat tulang-belulang yang diyakini sebagai
pekerja piramida. Pada 1990, Kepala Arkeologi Mesir,
Dr Zahi Hawass, mengemukakan, para pekerjalah yang
membangun piramida tersebut. Mereka adalah buruh
upah yang didatangkan dari negeri lain—tempat asal
bahan baku, seperti Libanon.
●
B3
Lubang makam disekitar piramida
DRHAWASS.COM
Hawass juga menambahkan, bukti lain yang menunjukkan bahwa mereka itu pekerja adalah sekitar 10.000
buruh yang bekerja di piramida, diberi makan 21 sapi
dan 23 domba yang dikirimkan kepada mereka setiap
hari dari peternakan di bagian utara dan selatan Mesir.
Pandangan Hawass ini didukung pula oleh arkeolog
lainnya. Mereka menyatakan, pekerja yang membangun
makam Piramida Mesir kuni adalah pengrajin batu yang
dIhormati karena pekerjaan mereka. Apalagi, di sekitar
Piramida Agung Giza adalah bagian
utama dari kompleks bangunan makam yang
terdiri dari dua kuil untuk menghormati
Khufu (satu dekat dengan piramida dan satunya lagi di dekat Sungail Nil); tiga piramida
yang lebih kecil untuk istri Khufu; dan sebuah piramida satelit yang ukurannya lebih
kecil lagi, berupa lintasan yang ditinggikan,
dan makam-makam mastaba berukuran kecil
di sekeliling piramida para bangsawan. Salah
satu dari piramida-piramida kecil itu menyimpan makam Ratu Hetepheres (ditemukan
pada 1925), adik dan istri Sneferu, serta ibu
dari Khufu. Juga ditemukan sebuah kota, termasuk sebuah pemakaman, toko-toko roti,
pabrik bir, dan sebuah kompleks peleburan
tembaga. Kabarnya, banyak lagi bangunan
dan kompleks ditemukan oleh Proyek
Pemetaan Giza.
Beberapa ratus meter di barat daya
Piramida Agung terdapat sebuah piramida
yang sedikit lebih kecil, Piramida Khafre,
dia salah satu penerus Khufu yang juga
dianggap sebagai pembangun Sphinx
Agung, dan beberapa meter lebih jauh ke
barat daya adalah Piramida Menkaure,
penerus Khafre, yang ketinggian piramidanya sekitar separuhnya.
Ada yang menarik dari pembangunan
piramida ini. Menurut Michael Kimmelman
pada Egyptian Art: The Mysterious Lure of
an Old Friend, The New York Times edisi 17
September 1999, pembangunan piramida
oleh Firaun Khufu dengan tujuan agar dia
bisa menempati surga abadi. Karena itu
pula dia juga yang mendesain dan mengarsiteki pembangunan Piramida Giza itu.
Surga abadi menurut Khufu adalah Orion,
sebagaimana rasi bintang Orion. Orang
Mesir kuno percaya bahwa Orion adalah
tempat tinggal Osiris, dewa tertinggi. Rasi
bintang Orion membentuk gambaran
persegi panjang seperti tubuh seseorang, di
tengah-tengahnya melintang tiga bintang
yang seolah-olah merupakan sabuk dari
orang tersebut.
Pada sudut kiri atas tubuh persegi itu
dibentuk oleh bintang Betelgeuse yang
bersinar merah, sedangkan sudut kanan
bawah dibentuk oleh Rigel berwarna biru.
Di bawah sabu ada nebula (awan dari gas),
yang dibayangkan sebagai pedang Orion.
Itulah tafsiran orang Yunani tentang rasi
bintang ini, sebagaimana dijelaskan dalam
The Great Piramida of Giza, karya
Ashmawy, dan The Oxford Encyclopedia of
Ancient Egypt (Oxford University
Press, New York, 2001). ■
piramida ditemukan banyak lubang kecil yang digunakan untuk mengubur mayat-mayat mereka yang
meninggal dunia sebelum piramida selesai dibangun.
Awalnya, ada yang mengganggap lubang-lubang kecil
itu sebagai bekas galian untuk masuk dari bawah tanah.
Namun, setelah diteliti, tidak ada bukti yang menguatkan kalau lubang itu sebagai jalan masuk.
Pada 11 Januari 2010 lalu, otoritas arkeologi Mesir
menunjukkan makam para pekerja Giza. Makam tersebut berasal dari dinasti ke-4 Firaun (2575-2467 SM),
tepat saat Piramida Giza dibangun. Makam-makam
tersebut berukuran sembilan kaki. Dalam lubang tersebut ada 12 kerangka para pembangun piramida.
Sementara itu. Jean Francois Champollion, yang
disebut-sebut sebagai Bapak Pengetahuan Mesir Kuno
Modern, memperkirakan bahwa orang yang mendirikan
piramida ini berbeda dengan manusia sekarang. Ia
menyebutkan, tinggi mereka mencapai 100 kaki (35
meter), seperti raksasa.
Analisa ini mengingatkan pandangan Dr Homi Lesser
dari Hebrew University yang menyatakan leluhur manusia memiliki tinggi sekitar 90 kaki. Lalu, selama ribuan
tahun mengalami penyusutan badan (genetic bottlenect). Hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan
Bukhari menyebutkan, Nabi Adam memiliki tinggi 60
hasta, atau sekitar 90 kaki (30 meter). Wallahu A’lam. ■
ANCIENTOFEGYPT
Download