laporan penelitian evaluasi kesesuaian lahan rawa pasang surut

advertisement
LAPORAN PENELITIAN
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN RAWA PASANG SURUT UNTUK
TANAMAN PERTANIAN ORGANIK DI KECAMATAN TAMBAN
KABUPATEN BARITO KUALA
Oleh
Ir. Meldia Septiana, M.Si
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI ILMU TANAH
2010
RINGKASAN
Evaluasi Kesesuaian Lahan Rawa Pasang Surut Untuk Tanaman Pertanian Organik di
Kecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala (Septiana, M.)
Kegiatan evaluasi kesesuaian lahan yang berdasarkan pertimbangan aspek parameter dari
kualitas/karakteristik lahan sebagai bahan untuk mengarahkan rencana pengembangan komoditas
pertanian di lahan rawa pasang surut sangat diperlukan di wilayah Kabupaten Barito Kuala
untuk mendukung visi Kabupaten Barito Kuala yakni terwujudnya masyarakat Barito Kuala
yang maju dan sejahtera dengan berbasis agribisnis melalui kepemerintahan yang baik.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kesesuaian lahan untuk pertanian di lahan rawa pasang
surut Kecamatan Tamban dan menentukan usaha perbaikan pada masing-masing kelas
kesesuaian lahan untuk pertanian di lahan rawa pasang surut Kecamatan Tamban
Lokasi penelitian berada di lokasi community development (CD) I-MHERE Universitas
Lambung Mangkurat, sampel tanah dan pengamatan di tukungan, surjan, sawah, kolam dan
sebagai pembanding lahan alami di sekitarnya.
Tukungan dan Surjan termasuk kelas kesesuaian lahan S3 yang menjadi faktor pembatasnya
adalah retensi hara (terutama pH) dan ketersediaan hara (terutama Nitrogen). Sawah tidak
memiliki factor pembatas atau masuk kelas kesesuaian lahan S1, artinya sesuai untuk tanaman
padi. sedangkan lahan yang masih alami memiliki kesesuaian lahan kelas S3 dengan faktor
pembatas retensi hara (terutama pH).
Tanah tukungan dapat ditanami tanaman palawija dan hortikultura dengan beberapa faktor
pembatas seperti pH tanah dan kandungan Nitrogen tanah. Untuk mengatasi faktor pembatas
dapat diberikan kapur 1 ton/ ha hanya untuk meningkatkan pH saat pertama, dan pupuk organik
seperti bokashi 3-5 ton/ha. Mengingat program yang ingin dijalankan pada community
development adalah pertanian organik terpadu sehingga pemberian pupuk organik seperti
bokashi dari gulma insitu, jerami padi dan kotoran hewan (ternak yang dikembangkan pada
lokasi CD I-MHERE adalah itik dan sapi) sangat direkomendasikan.
Kata kunci : Kesesuaian lahan, tukungan, surjan, faktor pembatas, pertanian organik.
Download