1 PENDAHULUAN Latar Belakang Keamanan

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keamanan pangan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan
dalam upaya penyediaan pangan hewani bagi konsumsi masyarakat, karena sangat
erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat. Produk asal unggas seperti daging,
telur dan hasil olahannya merupakan salah satu sumber pangan hewani bagi
konsumsi masyarakat yang tidak selalu bebas dari kontaminasi mikroba baik yang
bersifat pembusuk atau patogen dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan
masyarakat. Foodborne disease merupakan penyakit yang penularannya dalam tubuh
manusia dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang mengandung mikroba
patogen dari tingkat yang tidak parah sampai pada tingkat kematian, salah satu
penyebabnya adalah Salmonella. Makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan
selama pengolahan dapat berperan sebagai media pembawa atau media penularan
mikroorganisme yang terinfeksi atau terkontaminasi penyakit tersebut.
Salmonellosis termasuk dalam foodborne disease. Salmonellosis adalah
penyakit
yang
sisebabkan
oleh
infeksi
salmonella.
Meningkatnya
kasus
salmonellosis pada manusia terjadi diantaranya karena mengkonsumsi daging, telur,
dan hasil olahannya yang terkontaminasi oleh Salmonella. Salmonella spp banyak
ditemukan pada ternak ayam dan dapat mengakibatkan kontaminasi produk ayam
(khususnya telur). Telur sebagai sumber protein hewani harus dijamin keamanan
pangannya bagi konsumen sebab telur merupakan media tumbuh yang baik bagi
mikroba yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan makanan pada konsumen.
Pada manusia, infeksi Salmonella spp bisa meyebabkan gejala antara lain
demam dan diare. Depkes (2000) menyatakan bahwa diantara 741 pasien yang
mengalami demam, 150 pasien (20%) positif terinfeksi S. Thyphi dan 36 pasien
(4,8%) positif terinfeksi salmonella, diantara 948 pasien mengalami diare, 64 pasien
(16%) positif terinfeksi salmonella. Penyediaan produk pangan asal ternak
khususnya ayam, dituntut menghasilkan pangan hewani dan produk-produknya yang
bebas dari salmonella. Kondisi pangan yang demikian merupakan salah satu
indikator yang sangat penting dalam persyaratan keamanan pangan. Selanjutnya
dilakukan monitoring salmonella pada produk ayam. Penanganan yang tepat
1
terhadap ternak dan produk olahannya berguna untuk menunjang keberhasilan
penyediaan bahan pangan asal ternak yang sehat, aman, dan layak untuk dikonsumsi.
Oleh karena itu, bakteri ini harus dihindari keberadaannya di telur ayam. Cara yang
tepat untuk mengatasi infeksi ini adalah dengan pencegahan pada masa pemeliharaan
ayam petelur periode produksi karena penularannya dimulai sejak pembentukan telur
di dalam tubuh ayam. Salah satu alternatif pencegahan Salmonella spp pada ayam
petelur adalah dengan penggunaan probiotik.
Bakteri asam laktat yang dapat digunakan sebagai agen probiotik adalah L.
acidophilus. Bakteri ini mampu bertahan pada pH 2 dan 7,2 serta toleran terhadap
garam empedu 0,3% dan mempunyai aktivitas antimikroba terhadap bakteri patogen
diantaranya E. coli, S. Typhimurium dan S. aureus sehingga dinyatakan sebagai
bakteri kandidat probiotik. Bakteri probiotik merupakan bakteri yang dalam keadaan
hidup dikonsumsi oleh hewan dan manusia dan dapat menimbulkan efek kesehatan
bagi inangnya. Probiotik diketahui mempunyai beberapa keunggulan, terutama
adalah kemampuannya dalam menghasilkan senyawa antimikroba yang dapat
membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Efektifitas antimikroba
probiotik sangat spesifik tergantung dari strainnya. Kaitannya dengan infeksi
Salmonella spp pada ayam petelur, strain probiotik khusus diharapkan mampu
berfungsi sebagai agen penghambat ataupun bersifat bakterisidal bagi keberadaan
Salmonella spp yang ada di dalam tubuh ayam petelur (dimulai dari infeksi pada
saluran pencernaan yang akhirnya invasif ke ovarium).
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas probiotik L.
acidophilus untuk mencegah infeksi Salmonella spp pada ovarium dan telur ayam ras
petelur.
2
Download