75 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan

advertisement
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah peneliti lakungan didapatkan
kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu alasan yuridis yang
tepat bagi penggunaan MoU adalah terdapat dalam pasal 1338 ayat 1
KUHPerdata yang artinya apapun yang dibuat sesuai kesepakatan kedua
belah pihak, merupakan hukum yang berlaku baginya sehingga mengikat
kedua belah pihak tersebut. Selain itu menurut asas kebebasan berkontrak dan
asas konsensual maka hal apa saja asalkan halal menurut hukum dan telah
secara bebas disepakati maka berlaku suatu perjanjian atau jika diterapkan
secara tertulis maka hal tersebut bisa dikatakan sebagai kontrak.Memorandum
of Understanding merupakan bentuk perjanjian yang dapat dikategorikan
sebagai pra kontrak atau perjanjian pendahuluan. Hal perjanjian ini terkait
perikatan yaitu perhubungan hukum antara dua orang atau pihak berdasarkan
mana pihak yang satu berhakmenuntut sesuatu hal dari pihak yang lain dan
pihak yang lain berkewajiban memenuhi tuntutan itu..Nota Kesepahaman
(MoU) keberadaannya didasarkan pada ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata.
Selain pasal tersebut, Pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat sahnya
perjanjian, khususnya yang berhubungan dengan kesepakatan, dijadikan
sebagai dasar pula bagi Nota Kesepahaman. MoU dapat dikatakan sebuah
perjanjian yang sah dan memiliki dasar hukum jika didalamnya memuat hak
dan kewajiban dari para pihak serta secara jelas mengatur klausula
penyelesaian jika terjadi perselisihan dan memenuhi unsur-unsur dalam
perjanjian yaitu harus bersifat esensialia yaitu para pihak wajib mematuhi isi
dari MoU tersebut dan tidak ada pengecualian sehingga jika salah satu pihak
ingin membatalkan MoU tersebut maka pihak yang satu dapat menggugat
pihak tersebut karena sudah dapat memenuhi sebuah perjanjian yang sah dan
unsur naturalia dimana para pihak dapat menyimpang dari perjanjian yang
ada jika sudah diatur klausula tersebut. MoU akan mengikat bagi yang
menandatanganinya sehingga akan berlaku sebagai undang-undang bagi yang
melakukan perjanjian tersebut.
75
76
2. MoU dapat dikatakan sebuah perjanjian yang sah dan memiliki dasar hukum
jika didalamnya memuat hak dan kewajiban para pihak serta secara jelas
mengatur klausula penyelesaian jika terjadi perselisihan dan memenuhi
unsur-unsur
dalam
perjanjian
dan
akan
mengikat
bagi
yang
menandatanganinya sehingga akan berlaku sebagai undang-undang bagi yang
melakukan perjanjian tersebut. Kasus yang pernah terjadi antara Perusahaan
PT. Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) dengan PT. Jaya Makmur
Bersama
Dalam
kasus
ini
menyatakan
bahwa
Nota
Kesepahaman
(Memorandum of Understanding) antara Tergugat dengan Penggugat tentang
Pengembangan Lot C-5 (Kantor BTDC) merupakan perjanjian yang mengikat
antara Penggugat dengan Tergugat dan Turut Tergugat.
Pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama yang menyatakan Nota
Kesepahaman (Memorandum of Understanding) No. 88/SP/IX/2008 tanggal
19 September 2008 tentang pengembangan Lot C-5 (kantor LTDC) adalah
suatu perjanjian karena telah diatur hak dan kewajiban masing-masing secara
imperatif, dan sudah memenuhi ketentuan dalam pasal 1320 KUH Perdata
tentang syarat sahnya suatu perjanjian, sehingga mengikat kedua belah pihak
yang membuatnya. Pertimbangan yang demikian adalah keliru karena Majelis
Hakim kurang cermat menilai atau tidak mempertimbangkan keterangan
Prof.Dr, Ridwan Khairandy,SH.MH secara lengkap dan menyeluruh,
sedangkan menurut pendapat Prof.Dr. Hikmahanto Juwana,SH.MH. bahwa
Memorandum of Understanding maih bersifat kesepakatan pendahuluan yang
tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sebagaimana layaknya
perjanjian, dan biasanya hanya mengatur hak dan kewajiban para pihak yang
sifatnya hanya menggiring para pihak yang akan dituangkan dalam
perjanjian. Dalam putusan kasus tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa jika
terdapat permasalahan hukum ataupun wanprestasi didalam suatu MoU maka
MoU tersebut dapat dijadikan dasar hukum perjanjian jika memiliki dan
mengatur hak dan kewajiban dari para pihak secara imperatif atau dapat
dikatan mengharuskan para pihak untuk mematuhi isi-isi dari MoU tersebut
sehingga dapat disimpulkan bahwa MoU secara umum dapat dijadikan dasar
hukum ke pengadilan jika sudah memenuhi unsur-unsur perjanjian dan telah
mengatur hak dan kewajiban dari para pihak secara imperatif.
77
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan saran seperti
berikut:
1. Menurut saran dari penulis sudah seharusnya MoU dibuat tidak hanya
sebagai suatu prakontrak saja, harusnya dengan banyaknya para pelaku usaha
yang menjadikan MoU sebagai awal dari kerjasama tapi dibeberapa MoU
masih belum dapat memenuhi unsur-unsur dari perjanjian dan hanya terikat
ke moral saja bagi masing-masing pihak yang melakukan perjanjian dalam
bentuk MoU dan beberapa MoU tidak memiliki dasar hukum yang jelas, jadi
sebaiknya jika sesorang ingin melakukan kerjasama ataupun
perjanjian
prakontrak sebaiknya dalam bentuk LoI ( Letter of Intent)dikarenakan banyak
pihak yang masih belum mengerti dan mengetahui kedudukan MoU dan
hanya mengetahui MoU adalah sebuah perjanjian yang resmi tetapi dalam
fakta nya MoU dapat dikatakan sebagai Perjanjian yang memiliki dasar
hukum atau pun hanya sebuah gentlement agreement saja atau sebuah
perjanjian prakontrak yang terikat secara moral dapat juga dikatakan
perjanjian kerjasama.
2. Untuk kasus yang pertama melakukan penyitaan asset yang ada dan
melakukan banding
3. Untuk kasus yang kedua untuk pihak tergugat maupun penggugat harus lebih
jeli lagi dalam membuat surat putusan dan untuk majesi hakim juga harus jeli
dalam memutusakan surat perjanjian.
78
Download