PENGARUH KONSERVATISME

advertisement
Nama: Fauziah Shofiyani
NIM : 06320152
Prodi : MEPI 2/SMT 6
Tugas : MSI
PENGARUH KONSERVATISME
PADA ISLAM
A. Pengertian Konservatisme
Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional.
Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa latin, conservare, melestarikan, menjaga,
memelihara dan mengamalkan.1
Sebagaimana yang diketahui arti dari konservatisme adalah filsafat politik yang
didukung oleh nilai-nilai tradisional. Dimana pemikiran konservatisme dianggap biang dari
segala kebekuan pemikiran, sehingga seseorang yang memiliki pemikiran konservatif tidak
akan maju. Apabila pada islam diterapkan pemikiran konservatif maka islam dipandang
sebagai agama yang terbatas pemikirannya, kampungan dan irasional. Contohnya pada
Negara Indonesia yang sebagaimana ditetapkan oleh fatwa MUI tentang keharaman
penggunaan
facebook,
mereka
mengharamkannya
facebook
karena
mengandung
kemudharatan. Dimana kemudharatannya adalah apabila facebook tersebut disalah
pergunakan. Tapi, menurut saya pengaharaman facebook tersebut merupakan pemikiran
irasional, karena apabila fatwa MUI menilai dari segi negatifnya saja sedangkan dari segi
positifnya tidak digunakan maka para muslim di Indonesia tidak akan pernah maju
menghadapi zaman modern ini dimana teknologi semakin canggih
B. Sejarah Konservatisme
Awal abad 11 islam dinasti Abbasiyah di Bagdhad membuka diri dengan aliran
Mu’tazilah (liberal), maka islam melahirkan pakar-pakar sains aljabar astronomi dan
kedokteran tingkat dunia sementara Eropa yang meninggalkan ajaran nabi Isa dan
1
Id. Wikipedia. Org/wiki/konservatisme
1
mengangkat penyembahan “dewi” bunda maria masuk makin dalam ke abad kegelapan.
Kemudian, mu’tazilah (liberal) mempertentangkan akal dan iman, dan islam memutuskan
kembali pada pemikiran konservatif, dengan kemunculan Ahlu Sunnah Wal Jama’ah yang
kembali pada konservatisme islam. sejak itulah berhentilah kemajuan islam.2
Islam konservatif menjadi ancaman bagi umat islam sendiri, karena islam
konservatif membawa perang dan kemunduran. Dimana seseorang makin konservatif, maka
dia akan makin beringas dan suka perang. Islam konservatif itu termasuk eksperimen gagal,
karena islam konservatif yaitu sebuah pemikiran yang kembali pada primitifisme
C. Argumentasi Konservatisme Pada Islam
Menurut Dr. Deliar Noer, mantan ketua umum PB-HMI yang juga pakar politik.
Beliau mengingatkan muslim agar bisa meresponi modernisasi secara kreatif, seorang
muslim haruslah terlebih dahulu berusaha mengatasi masalah-masalah internal umat islam
seperti tradisi mengikuti konsepsi-konsepsi abad pertengahan secara taklid buta serta
mengikuti kecenderungan beberapa praktik-praktik sufi. Dalam pandangan Deliar, jika
umat islam belum bisa membebaskan diri dari persoalan tradisionalisme dan eksklusivisme
dalam berpikir, akan menemui banyak hambatan dalam meresponi modernisasi. Persoalan
mendasar yang penting, menurut Deliar adalah bagaimana umat islam dapat berbuat dan
berfungsi hingga sampai pada suatu sikap modern dalam menghadapi tantangan zaman, jika
umat islam benar-benar yakin bahwa islam selalu sesuai dengan perkembangan zaman.3
Dari pandangan Deliar diatas, dapat diuraikan bahwasannya Deliar mengajak umat
islam untuk bersikap positif terhadap perkembangan zaman pada saat ini. Karena dengan
terus berkembangnya zaman modern sekarang tidak harus dilihat sebagai sesuatu yang
bertentangan dengan islam. Apabila seorang muslim mempunyai pemikiran konservatif
atau tradisional maka umat islam tidak akan bisa berperan atau berfungsi pada zaman
modern ini serta tidak akan pernah maju dalam berpikir.
Sedangkan Nurcholish madjid sangat menekankan perlunya apresiasi terhadap
tradisi dan intelektual klasik islam yang kaya dimensi, dengan menggunakannya untuk
memperkaya wawasan intelektual islam yang baru. Itulah sebabnya ia sangat apresiatif
2
http://groups.yahoo.com/group/apakabar/
3
M. Syafe’i Anwar, pemikiran dan aksi islam Indonesia, 1995, hal: 41
2
dengan jargon klasik kalangan ulama yang terkenal, yakni “al-muhafazah ‘ala al-qadim alshalih wa ‘l-akhdl bi ‘l-jadid al-aslah” (memelihara yang lama yang baik, dan mengambil
yang baru yang lebih baik).4
Dari ungkapan Nurcholish madjid dapat disimpulkan, bahwa ia menyayangkan
kalangan modernis yang pemahamannya terhadap khazanah dan tradisi islam klasik sangat
terbatas. Untuk itu ia menghimbau agar para cendikiawan muslim Indonesia bersedia
menggali khazanah intelektual muslim masa lalu yang sangat kaya itu. Dalam memproyeksi
pemikirannya kepada bangsa Indonesia sebagai nation muslim, ia selalu menekankan
perlunya umat islam Indonesia dengan golongan non-islam lainnya mengisi dan memberi
makna yang substantive dalam meresponi modernitas. Untuk itu ia mengingatkan perlunya
umat islam belajar dari keberhasilan bangsa-bangsa barat dan bangsa-bangsa lainnya.
Bangsa-bangsa tersebut, dapat berhasil dan sukses karena mengembangkan etos kerja yang
dilandasi dengan spirit dan etika keagamaan yang mendukung kepada modernitas dan
kemajuan.
Ide-ide tradisional sangat dikondisikan oleh peran sentral yang dimainkan oleh teksteks Al-Qur’an maupun hadist-hadist nabi. Sebagaimana kaum muslim menganggap AlQur’an dan hadist tidak dapat berubah dan dianggap sebagai pedoman bagi tindakan masa
kini. Bagaimanapun, semua tradisi diciptakan melalui praktik bersama, yang secara dan
sadar dapat dimodifikasi, dan dimanipulasi dibawah penyamaran yang merujuk pada
praktik sah terdahulu. Termasuk yang lebih signifikan adalah bahwa kondisi politik dan
ekonomi yang berubah dapat mengubah makna dan signifikansi ide-ide, pergerakan,
identitas social dan personal, dan susunan kelembagaan institusional. Ini dapat terjadi
meskipun para pendukung ide-ide itu tidak sepenuhnya menyadari sifat hakiki dari
perubahan tersebut.5
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwasannya pemikir tradisional menghasilkan
ide-ide dengan menggunakan Al-Qur’an dan hadist sebagai pedoman tindakan masa kini.
Tetapi dengan terus berkembangnya zaman, seorang muslim juga perlu mengimbangi
segala sesuatu yang berkembang pada zaman modern sekarang baik berperan dalam politik,
4
5
Ibid, hal: 218
James Piscatori. Ekspresi Politik Muslim, 1998, hal: 41
3
ekonomi maupun teknologi yang semakin canggih, asalkan tidak menyimpang dari ajaran
syari’ah. Apabila seorang muslim hanya terpaku pada ajaran tradisional saja, maka dia
tidak akan bisa berpikir lebih maju, sedangkan kita hidup pada zaman modern.
Apabila suatu pemerintahan menjadi sebuah pemerintahan konservatif, maka
pemerintahan tersebut akan gagal menjadi pemerintahan yang berhasil. Karena
keterbatasannya dalam berpikir serta mengancam suatu Negara yang memiliki karakter
plural dan toleran. Pada suatu Negara tidak hanya ada satu agama tetapi bermacam-macam
agama, apabila dalam suatu Negara menggunakan pemikiran konservatif maka pada Negara
tersebut akan terus terjadi peperangan antar agama, karena saling membenarkan ajaran
sesama agama serta tidak adanya rasa toleran terhadap antar agama.
4
DAFTAR PUSTAKA
 Id. wikipedia. Org/wiki/konservatisme
 Piscatori, James. 1998, “Ekspresi Politik Muslim” Bandung. MIZAN.
 Anwar, syafe’i. 1995, “Pemikiran Dan Aksi Islam Indonesia” Jakarta.
PARAMIDA.
 http://groups.yahoo.com/group/apakabar/
5
Download