perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 BAB 1

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kota Semarang yang merupakan ibu kota Propinsi Jawa Tengah adalah satusatunya kota di Propinsi Jawa Tengah yang dapat digolongkan sebagai kota
metropolitan. Sebagai ibukota propinsi, Kota Semarang menjadi parameter
kemajuan kota-kota lain di Propinsi Jawa Tengah. Kemajuan pembangunan Kota
Semarang tidak dapat terlepas dari dukungan daerah-daerah di sekitarnya, seperti
Kota Ungaran, Kabupaten Demak, Kota Salatiga dan Kabupaten Kendal.
Jumlah penduduk Kota Semarang menurut Profil Kependudukan Kota
Semarang oleh BPS sampai dengan akhir Desember tahun 2012 sebesar :
1.628.590 jiwa, terdiri dari 798.467 jiwa penduduk laki-laki dan 830.123 jiwa
penduduk perempuan. Dengan jumlah sebesar itu Kota Semarang masih termasuk
dalam 5 besar Kabupaten/Kota yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di
Jawa Tengah.
Tabel 1.1 : Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Tahun 2004 – 2011
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah
Penduduk
1.399.133
1.419.478
1.434.132
1.454.594
1.481.640
1.506.924
1.527.433
1.544.358
1.628.590
Tingkat pertumbuhan
Setahun ( % )
1,52
1,45
1,02
1,43
1,86
1,53
1,41
1,11
Sumber data : Kantor BPS Kota Semarang – Semarang Dalam Angka
Dengan data tersebut diatas maka Potensi permasalahan yang muncul akibat
pertumbuhan penduduk juga akan semakin besar. jumlah penduduk yang besar
dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang dimiliki. Bila jumlah
penduduk yang besar sedangkan tingkat pertumbuhannya tinggi, maka beban
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
2
digilib.uns.ac.id
untuk mencukupi kebutuhan pangan, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan
dan sebagainya menjadi sangat berat.
Dari data yang didapat dari profil kesehatan kota semarang tercatat Cakupan
kunjungan pelayanan kesehatan pada tahun 2011 total kunjungan tingkat Kota
Semarang pada unit rawat jalan sebesar 2.207.706 kunjungan , sedangkan untuk
kunjungan rawat inap pada tahun 2011 sebesar 142.116 kunjungan. Sedangkan
pada tahun 2012 tercatat Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan Kota Semarang
pada unit rawat jalan sebesar 2.845.274 kunjungan, sedangkan untuk kunjungan
rawat inap pada tahun 2012 sebesar 388.858 kunjungan. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kebutuhan akan fasilitas kesehatan terus meningkat dari tahun
ke-tahun.
Melihat kondisi perkembangan penduduk saat ini dapat dipastikan bahwa
pengembangan fasilitas kesehatan juga harus ditingkatkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat pada tahun-tahun mendatang. Untuk menindak lanjuti hal
tersebut RSUP Dr.Kariadi Kota Semarang selaku rumah sakit terbesar di kota
Semarang, saat ini sedang melakukan investasi yang sangat besar untuk
mengembangkan rumah sakitnya. Yaitu menambah kapasitas tampung dari rumah
sakit dengan membangun beberapa gedung baru yang akan selesai pada akhir
tahun 2013, dan akan di resmikan pada tahun 2014. Dari pembangunan tersebut
terdapat satu gedung Instalasi Rawat Inap bagi pasien dari kalangan menengah
kebawah atau biasa disebut kelas 3 ( IRNA Kelas 3). Gedung baru IRNA tersebut
direncanakan berkapasitas sebesar 490 tempat tidur. Dengan penambahan tersebut
maka jumlah tempat tidur untuk pasien rawat inap kelas 3 RSUP Dr.Kariadi saat
ini berjumlah total 1017 tempat tidur. Yang pada awalnya sudah terdapat 527
tempat tidur. Dengan kenaikan jumlah total tempat tidur sebesar hampir 92.9 %
untuk pasien kelas 3 ini diharapkan rumah sakit dapat menampung jumlah pasien
untuk tahun-tahun mendatang.
Hal yang menarik minat penulis untuk melakukan penelitian pada
pembangunan gedung baru Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi semarang
adalah karena rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit terbesar di jawa
tengah. dan pada tahun 2005 RSUP Dr.kariadi Semarang diubah statusnya
menjadi Instansi Pemerintah yangcommit
menerapkan
to userPPK-BLU berdasarkan PP No. 23
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tahun
2005
dan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
1243/MENKES/SK/VII/2005 tanggal 11 Agustus 2005. Sebagai RS yang
melaksanakan Pengelolaan Keuangan BLU, dan berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) RI.Nomor :44/PMK.05/2010 Tentang Rencana Bisnis dan
Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran BLU.dan sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan
R.I.Nomor
:
550/MENKES/SK/VII/2010,
Tentang
Pedoman
Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran BLU Rumah Sakit. Maka setiap tahun
RSUP.Dr.Kariadi menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) menganut pola
anggaran fleksibel (flexible budget) dengan suatu persentase ambang batas
tertentu. Dengan fleksibilitas pengelolaan keuangan kemandirian RS dalam
memenuhi kebutuhan biaya operasionalnya makin tinggi, termasuk memenuhi
kebutuhan investasinya.
Proyek adalah kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam
bentuk kesatuan dengan menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan
keuntungan. kegiatan tersebut dapat berbentuk investasi baru atau perluasan
program-program yang sedang berjalan.
Investasi adalah menempatkan faktor-faktor produksi ke dalam suatu proyek
tertentu, baik bersifat baru sama sekali atau hanya perluasan dari proyek yang
sudah ada dengan tujuan memperoleh berbagai manfaat yang cukup layak
dikemudian hari.
Dari pengertian proyek dan investasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pada setiap proyek pembangunan mempunyai resiko yang harus dipertimbangkan
agar memperoleh hasil yang positif. Maka studi kelayakan sangat diperlukan
untuk merangkum resiko-resiko apa saja yang dapat muncul, serta pemecahan dari
masalah yang muncul dari setiap proyek pembangunan.
Dengan adanya studi kelayakan terhadap proyek, maka akan diketahui
apakah proyek tersebut menguntungkan atau tidak. Suatu proyek yang
mempunyai nilai dan manfaat yang diperoleh dari modal investasi baru dapat
dinikmati setelah beberapa tahun proyek tersebut berjalan dengan kata lain proyek
commit
to user
tersebut mendapatkan keuntungan.
Analisa
investasi merupakan analisis dengan
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
periode waktu tertentu yang relatif panjang sesuai dengan umur investasi atau
umur proyek. Jadi pada dasarnya biaya investasi tidak terlepas dari faktor waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dan suku bunga yang berlaku dari
masa pelunasan kredit. Sudah barang tentu aspek keuangan dalam studi kelayakan
bukan hanya mempertimbangkan jumlah modal yang diperlukan, tetapi
pertimbangan-pertimbangan yang lain dalam aspek keuangan perlu pula
dipertimbangkan. Misalnya tingkat rentabilitas, jangka waktu pengembalian
modal, dan sebagainya.
Dari semua permasalahan yang muncul diatas maka studi kelayakan dalam
proyek pengembangan rumah sakit RSUP Dr.kariadi, studi kasus pembangunan
Gedung IRNA kelas3 sangat diperlukan untuk mengetahui apakah pembangunan
gedung tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
a. Apakah investasi pembangunan gedung baru untuk pasien rawat inap
RSUP Dr.Kariadi Kota Semarang tersebut layak untuk dilaksakan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kelayakan
investasi pembangunan gedung. Studi kasus : Pembangunan gedung IRNA kelas 3
RSUP Dr.Kariadi Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
a. Bagi mahasiswa :
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai analisis kelayakan
investasi terhadap pengembangan bangunan rumah sakit.
b. Bagi pihak investor :
Sebagai masukan dalam melakukan investasi dalam bidang pengembangan
bangunan rumah sakit.
commit to user
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1.5 Batasan Masalah
Batasan masalah penelitian adalah sebagai berikut :
a. Penilaian kelayakan investasi dilakukan hanya pada lingkungan RSUP
DR.KARIADI SEMARANG.
b. Jenis bangunan yang dikaji adalah bangunan gedung IRNA untuk pasien
kelas 3.
c. Kelayakan ivestasi ditinjau berdasarkan dari sudut pandang investor.
d. Tinjauan analisis tidak memperhitungkan manajemen resiko investasi.
1.6 Sistimatika Laporan
Secara garis besar sistimatika penulisan laporan penelitian ini adalah :
a. Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah.
b. Bab II Landasan Teori, memuat tinjauan pustaka dari penelitian
sebelumnya, dan landasan teori.
c. Bab III Metode Penelitian, memuat lokasi penelitian, data penelitian,
langkah-langkah penelitian, dan bagan alir penelitian,
d. Bab IV Analisis data dan pembahasan, yang memuat gambaran umum dari
objek penelitian, deskripsi penelitian, interpretasi serta pembahasan hasil
penelitian,
e. Bab V Kesimpulan dan Saran, memuat kesimpulan hasil penelitian
kemungkinan dikembangkannya penelitian ini dalam tahap yang lebih
detail.
commit to user
Download