BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi
keuangan bagi pihak-pihak berkepentingan sebagai bahan dasar pertimbangan di
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah :
investor, kreditor, pialang, agen publik, analis keuangan dan pihak-pihak lain yang
memiliki ketertarikan di dalamnya. Masa yang akan datang selalu penuh dengan
ketidakpastian, sehingga pihak-pihak tersebut perlu menganalisis laporan
keuangan supaya keputusan investasi yang dibuatnya tepat.
Publikasi laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
go public dikatakan memiliki kandungan informasi bila di reaksi oleh pasar di
seputar tanggal publikasi tersebut (Brigham dan Gapenski,1999; Sujoko,1999).
Penelitian empiris telah banyak dilakukan (Pettit,1972; Watts,1973; Aharony dan
Suary,1980; Healy dan Palepu 1988) dengan hasil bahwa, pasar bereaksi cepat
terhadap pengumuman laporan keuangan yang ditunjukkan dengan adanya
abnormal return. Pasar akan bereaksi tergantung pada bagaimana informasi yang
terkandung di dalamnya.
Publikasi laba (laporan keuangan) suatu perusahaan memiliki kandungan
informasi, sehingga pada saat suatu perusahaan mempublikasikan laporan
keuangannya terjadi transfer informasi intra-industri. Transfer informasi intra
2
industri merupakan suatu fenomena laten yang sering terjadi dalam aktivitas
perdagangan saham di pasar modal. Transfer infomasi intra industri terjadi ketika
pengumuman-pengumuman informasi yang dilakukan oleh satu atau beberapa
perusahaan secara bersamaan mempengaruhi return-return saham dari satu atau
beberapa perusahaan lain dalam kelompok industri yang sama yang tidak
mengumumkan laporan keuangannya (Schipper,1990). Secara lebih spesifik,
Foster (1981) dan Deegan (2003) menjelaskan bahwa fenomena transfer informasi
intra industri terjadi ketika suatu perusahaan mengumumkan laba tahunannya,
maka pengumuman tersebut umumnya mengakibatkan abnormal return tidak
hanya untuk perusahaan-perusahaan yang mengumumkannya, tapi juga untuk
perusahaan-perusahaan lain dalam industri sejenis yang tidak mengumumkan.
Dalam hal ini, ada kandungan informasi untuk perusahaan-perusahaan yang
mengumumkan laporan keuangan tahunan dan juga untuk perusahaan-perusahaan
yang tidak mengumumkan atau belum mengumumkan. Fenomena transfer
informasi intra industri ini disebut dengan istilah free riding. Perusahaanperusahaan yang ikut menikmati keuntungan (gains) dari kenaikan abnormal
returns saham atau yang menderita kerugian (losses) karena penurunan abnormal
returns disebut free riders.
Infomasi akuntansi atau informasi laporan keuangan sebagai suatu public
goods (komoditas yang dapat dikonsumsi secara bebas) dalam suatu free market
menghadapai dua masalah serius. Masalah pertama adalah eksternalitas
(externality). Eksternalitas merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu
3
perusahaan atau individual pelaku pasar yang membebankan costs atau benefits
pada perusahaan-perusahaan lain namun entinitas yang menghasilkan eksternalitas
tersebut tidak dibebankan atau tidak menerima revenue (Scott, 2003).
Masalah kedua adalah free riders, yaitu orang-orang yang mengkonsumsi infomasi
laporan keuangan namun tidak berkewajiban untuk membayar cost dari tindakan
mereka tersebut. Menurut Scott (2003), masalah eksternalitas dan free riding
merupakan salah satu sumber kegagalan mekanisme pasar (market failure) untuk
membatasi perilaku para pelaku pasar saham sehingga menyebabkan terjadinya
information asymmetry.
Wolk (2001) dan Scott (2003) menyatakan: suatu informasi akuntansi yang
diumumkan oleh suatu perusahaan dapat membawa implikasi atau ekspektasi pasar
terhadap perusahaan-perusahaan lain dalam industri sejenis yang tidak
mengumumkan laporan keuangannya. Hal ini berakibat bahwa harga-harga
sekuritas dari perusahaan-perusahaan tersebut dapat saja meningkat atau menurun
karena korporat lain yang merupakan pesaingnya dalam industri sejenis
mempublikasikan laporan keuangannya yang memiliki “signal” tertentu.
B. Perumusan Masalah
Berdasar latar belakang diatas penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
Apakah perilaku free riding terhadap publikasi laba terjadi?
4
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan terhadap obyek yang diteliti tidak terlalu luas, dan lebih terfokus
terhadap permasalahan yang ada, maka peneliti membatasi penelitian ini pada:
1. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam
Indeks LQ45 di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang mengumumkan laporan
keuangannya selama tahun 2001-2005.
2. Pengumuman laba Good news, yaitu apabila laporan keuangan tersebut
membawa kandungan informasi laba meningkat.
3. Pengumuman laba Bad news, yaitu apabila laporan keuangan tersebut
membawa kandungan informasi laba menurun.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Menguji terjadinya perilaku free riding terhadap publikasi laba good news.
2. Menguji terjadinya perilaku free riding terhadap publikasi laba bad news.
E. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi:
1.
Bagi investor, sebagai bahan pertimbangan agar dapat membuat keputusan
yang tepat dalam melakukan transaksi.
2.
Bagi perusahaan, sebagai warning agar berhati-hati dalam pengumuman
laporan keuangannya agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang salah.
5
3.
Bagi pemerintah, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan kepada pemerintah untuk selanjutnya dapat menentukan langkahlangkah kebijakan yang berhubungan dengan aturan pengumuman/ publikasi
laporan keuangan.
Download