Seminar Nasional IENACO

advertisement
Seminar Nasional IENACO - 2017
ISSN: 2337 - 4349
PERANCANGAN BASIS DATA APLIKASI PERMAINAN SIMULASI INDUSTRI
Alam Santosa
Jurusan Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia
Jl. Dipatiukur 112 Bandung
*
Email: [email protected]
Abstrak
Permainan simulasi industri terus berkembang setiap kali pelaksanaannya dengan
penambahan aspek baru yang disimulasikan, menuntut digunakannya aplikasi berbasis
komputer guna mendukung pelaksanaan yang cepat dan akurat. Untuk menghasilkan aplikasi
yang dapat menyajikan semua informasi yang dibutuhkan, harus terlebih dulu dirancang basis
data yang dapat membangkitkan semua informasi itu. Perancangan dilakukan dengan
mengadopsi model pengembangan database berdasarkan SDLC dari Valacich dan George dan
Tahap utama perancangan basis data dari Elmasri dan Navanthe. Perancangan basis data
diawali dengan pembuatan skenario lomba, dilanjutkan dengan membuat diagram relasi
entitas, pembuatan model data konseptual, model data logis, dan model data fisik, kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan kamus data untuk setiap entitas yang berhasil diidentifikasi,
setelah itu rancangan diimplementasikan pada suatu aplikasi DBMS. Perancangan ini
menghasilkan struktur basis data yang terdiri dari 15 tabel, yaitu tabel perusahaan, tabel kota,
tabel material, tabel produk, tabel periode, tabel moda, tabel pembelian, tabel penjualan, tabel
rincian pembelian, tabel rincian penjualan, tabel peminjaman, tabel pengembalian, tabel
skenario supply, tabel skenario demand dan tabel skenario transportasi. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah diperlukan rancangan khusus yang sama sekali berbeda untuk struktur
basis data simulasi bila dibandingkan dengan struktur basis data sistem informasi
permrosesan transaksi. Kekhasan rancangan ini adalah pada penerapan tabel skenario yang
akan memberikan data berbeda pada setiap periode simulasi.
Kata kunci: Basis Data, Permainan Industri, Simulasi
1. PENDAHULUAN
Renshaw (1957) menulis mengenai Monologs yang dikenal sebagai permainan simulasi
industri atau dikenal juga dengan istilah permainan simulasi bisnis, pertama kali dikembangkan
oleh US Air Force dalam proyek permainan simulasi manajemen persediaan yang diberi nama
Monopologs tahun 1957. Dilanjukan dengan proyek lain yaitu Baselogs dan Misslogs. Faria (1996)
mendaftar beberapa permainan lain yang dikembangkan pada era itu diantaranya Top Management
Decision Simulation yang dikembangkan tahun 1969 oleh American Management Assosiation, dan
permainan Top Management Decision Game yang dikembangkan Schreiber menjadi permainan
bisnis pertama yang digunakan di kelas di University of Washington pada 1957.
Saat ini permainan industri (industrial games) menjadi ajang perlombaan yang sudah
menjadi tradisi yang rutin dilaksanakan oleh banyak program studi teknik industri, sebagai salah
satu metode pembelajaran dan pengenalan yang menerapkan berbagai konsep keteknik-industrian
secara komprehensif. Beragam jenis permainan diciptakan untuk mensimulasikan peran penting
seorang teknik industri dalam berbagai fungsi perusahaaan baik berperan sebagai seorang
pengambil keputusan (decision maker) atau sebagai seorang pemecah masalah (problem solver).
Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia adalah salah satu yang
menyelenggarakan permainan ini yang secara rutin dilaksanakan setiap tahun ajaran sebagai salah
satu metode untuk mengenalkan semua aspek keteknik-industrian pada para mahasiswa baru. Pada
pelaksanaan kegiatan ini diperiode-periode sebelumnya, semua tahapan permainan dilaksanakan
secara manual tanpa menggunakan dukungan sistem informasi. Permainan terus berkembang
dengan penambahan ragam fungsi perusahaan sebagai komponen yang perlu disimulasikan,
pengembangan ini menjadikan permainan menjadi semakin kompleks dan menantang pengetahuan
para mahasiswa untuk dapat mengambil keputusan dengan tepat dan cepat, dilain pihak permainan
menjadi lebih sulit untuk dikelola secara manual oleh panitia penyelenggara, sehingga untuk
mengatasi permasalahan itu diperlukan sebuah rancangan aplikasi permainan simulasi industri
dapat mengatasi kompleksitasnya.
642
Seminar Nasional IENACO - 2017
ISSN: 2337 - 4349
Sebelum mengembangkan aplikasi sistem informasi permainan simulasi industri ini, terlebih
dulu perlu dirancang struktur basis data yang dapat memenuhi semua kebutuhan informasi selama
pelaksanaan dan penyelesaian lomba. Perancangan basis data diawali dengan pembuatan skenario
lomba, dilanjutkan dengan membuat diagram relasi entitas, pembuatan model data konseptual,
model data logis, dan model data fisik, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan kamus data untuk
setiap entitas yang berhasil diidentifikasi, setelah itu rancangan diimplementasikan pada suatu
aplikasi DBMS.
Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Menentukan skenario permainan industri yang akan
dilaksanakan, 2. Membuat diagram relasi entitas permainan industri, dan 3. Membuat model data
yang dapat memenuhi semua kebutuhan informasi.
2. METODOLOGI
Perancangan dilakukan dengan mengadopsi model pengembangan database berdasarkan SDLC
dari Valacich dan George (2016) dan Tahap utama perancangan basis data dari Elmasri dan
Navanthe (2016).
Gambar 1. Metodologi Penelitian
643
Seminar Nasional IENACO - 2017
ISSN: 2337 - 4349
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Penetapan Persyaratan Sistem
Pemilihan Peralatan Pengembangan Sistem
Mengacu pada hasil penelitian Robert Williams dan Des Klass (2007), mereka
mengidentifikasi persyaratan peralatan pengembangan sistem yang dibutuhkan dalam permainan
simulasi bisnis. Dalam penelitian ini alat pengembangan sistem yang digunakan antara lain
Microsoft Visio 2013, PowerDesigner 16.6, dan Microsoft Access 2013.
Skenario Permainan
Permainan simulasi industri yang akan dilaksanakan merupakan jenis permainan interaktif
dimana sertiap tim peserta (selanjutnya disebut perusahaan) akan berinteraksi di pasar material dan
di pasar produk. Berdasarkan kategori yang dibuat Hall (2011) permainan ini berupa simulasi
manajemen taktis, yang secara khusus mensimulasikan operasi pabrik dan finansial, meliputi aspek
pemasaran, penggunaan sumber daya, pengendalian dana dan aliran kas yang dilaksanakan
biasanya dalam satu hari. Pada simulasi ini peserta diberikan pengalaman untuk memahami operasi
bisnis harian perusahaan, dan pada simulasi industry ini periode yang dibuat menggambarkan
operasi dalam satu bulan, dan dirancang dilaksanakan dalam 12 periode, simulasi juga bersifat
deterministik tanpa melibatkan inflasi, faktor suku bunga pinjaman dibuat sederhana walaupun
tetap mensimulasikan konsep compound interest, dan melibatkan elemen acak (random).
Secara ringkas simulasi dimulai dengan pendaftaran perusahaan, kemudian perusahaan akan
mendapatkan lokasi pabrik dan kantor secara random. Setiap awal periode perusahaan akan
mendapatkan informasi demand dari tiap kota berupa kuantitas dan harga. Kemudian perusahaan
aka memilih produk yang akan dipenuhi dan menentukan kebutuhan material, material akan
dipasok oleh beberapa kota dengan kapasitas dan harga yang berbeda, perusahaan yang lebih dulu
sampai di pasar material akan mendapat keuntungan untuk memilih sumber pasokan, pembatasnya
adalah setiap tansaksi hanya terjadi untuk satu kota saja, jika ada lebih dari kota yang dipilih maka
perusahaan tersebut harus mengantri ulang. Cara serupa juga terjadi di pasar produk saat
perusahaan akan menjual hasil produksinya, kompetisi yang terjadi adalah siapa yang lebih dulu
bertransaksi akan mendapat keuntungan, disini elemen random digunakan untuk menentukan
berapa persen jumlah produk cacat yang gagal terjual.
Di setiap akhir periode, kinerja perusahaan akan dievaluasi dengan menampilkan laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Perusahaan dengan performa terbaik diakhir periode
akan ditetapkan sebagai pemenang. Secara umum dapat digambarkan dalam diagram use case
berikut:
Gambar 2. Use Case Diagram Permainan Simulasi Industri
644
Seminar Nasional IENACO - 2017
ISSN: 2337 - 4349
3.2 Pembuatan Model Data Konseptual
Setelah scenario selesai disusun, selanjutnya dibuat diagram relasi entitas seperti terlihat
pada gambar 3. Pada analisis awal teridentifikasi 12 entitas yang saling terelasi, kemudian model
konseptual itu dielaborasi lebih lanjut dengan membangun model logis dan model fisiknya seperti
terlihat pada gambar 4 dan 5. Hasil dari permodelan data konseptual itu adalah sebagai berikut:
Gambar 3. E-R Diagram Permainan Simulasi Industri
3.3 Pembuatan Model Data Logis
Setelah hasil dari permodelan data konseptual kemudian selelsai, dilanjutkan ke perancangan
logis menggunakan software PowerDesigner sehingga diperoleh rancangan model data logis yang
telah lengkap dengan empat kaidah Entity integrity, Referential integrity constraints, Domains, dan
Trigger.
RincianPenjualan
KodeJual
<pi,fi2> Characters (6) <M>
IDRincianJual <pi>
Serial
<M>
KodeProduk
<fi1>
Characters (5) <M>
QtyJual
Integer
HargaJual
Float
Produk
Untuk
KodeProduk <pi> Characters (5) <M>
NamaProduk
Characters (20) <M>
HargaProduk
Float
KodeProduk <pi>
IDRincianJual <pi>
Penjualan
IDKontrak
<pi,fi> Characters (6) <M>
NomorBayar <pi>
Serial
<M>
KodeJual
KodePerusahaan
Periode
NamaKota
NamaModa
TarifKirim
NomorBayar <pi>
KodeJual <pi>
Pengembalian
<pi>
<fi1>
<fi2>
<fi3>
<fi4>
Characters (6) <M>
Characters (3)
Integer
Characters (15)
Characters (10)
Float
Mengandung
Ke
Memakai
Periode_Jual
Bayar
Peminjaman
IDKontrak
<pi>
KodePerusahaan <fi1>
Periode
<fi2>
NIlaiPinjaman
BungaPinjaman
Periode
Characters (6) <M>
Characters (3) <M>
Integer
Float
Float
Melayani
Periode_Pinjam
Periode <pi> Integer <M>
Bunga
Float
<M>
Periode <pi>
IDKontrak <pi>
Kota
Memohon
NamaKota <pi> Characters (15) <M>
Moda
Perusahaan
NamaKota <pi>
NamaModa <pi> Characters (10) <M>
Tarif
Float
KodePerusahaan <pi> Characters (3) <M>
NamaPerusahaan
Characters (20) <M>
Lambang
Image
Direktur
Characters (20)
Manajer
Characters (20)
NamaModa <pi>
KodePerusahaan <pi>
Melakukan
Pembelian
KodeBeli
KodePerusahaan
Periode
NamaKota
NamaModa
TarifTransportasi
<pi>
<fi1>
<fi2>
<fi3>
<fi4>
Characters (6) <M>
Characters (3)
Integer
Characters (15)
Characters (10)
Float
Periode_Beli
Menggunakan
Dari
KodeBeli <pi>
Material
RincianPembelian
Berisi
KodeBeli
<pi,fi2> Characters (6) <M>
IDRincianBeli <pi>
Characters (6) <M>
KodeMaterial <fi1>
Characters (5) <M>
QtyBeli
Integer
HargaBeli
Float
Menentukan
KodeMaterial <pi> Characters (5) <M>
NamaMaterial
Characters (20) <M>
HargaMaterial
Float
KodeMaterial <pi>
IDRincianBeli <pi>
Gambar 4. Model data logis permainan simulasi industri
Domain yang terdefinisi pada hasil rancangan ini diantaranya nama (nama perusahaan nama
kontak, nama material, nama produk, nama kota, dan nama moda), kode (kode perusahaan, kode
produk, kode material, kode pembelian, kode penjualan, kode peminjaman), quantitas (quantitas
jual, quantitas beli, quantitas rusak, quantitas kirim), rupiah (harga jual, harga beli, tarif kirim,
645
Seminar Nasional IENACO - 2017
ISSN: 2337 - 4349
biaya penjualan, biaya pembelian, biaya pengiriman), integer (periode), persen (bunga), dan
gambar (logo perusahaan).
3.4 Perancangan Data Fisik
Model data fisik dibangkitkan dari model data logis dengan memilih DBMS yang akan
digunakan saat imlementasi, untuk keperluan pembuatan rupa dipilih Microsoft Access sebagai
targetnya. Gambar 8 adalah hasil dari model data fisik itu.
Gambar 5. Model data fisik permainan simulasi industri
3.5 Implementasi
Hasil implementasi diperhalus dengan menambahkan tiga tabel tambahan dengan composite
key, ketiga tabel ini digunakan untuk menampung data skenario permainan simulasi yang dibuat
oleh simulator. Sehingga setiap transakti pada setiap periodenya bila dilaksanakan dengan lebih
akurat dan konsisten. Penghalusan itu menghasilkan rancangan yang terdiri dari 15 tabel, yang
terelasi seperti terlihat pada gambar 6.
Untuk keperluan pembuatan informasi pada formulir dan laporan disusun rancangan query
menggunakan SQL, yaitu query pembelian, query penjualan, query peminjaman, query laporan
keuangan, dan query perhitungan biaya transportasi.
Gambar 6. Hasil Implementasi basis data permainan simulasi industri
646
Seminar Nasional IENACO - 2017
ISSN: 2337 - 4349
4. KESIMPULAN
Hasil perancangan basis data ini adalah men struktur basis data yang sesuai akan
memudahkan implementasi pembuatan aplikasi sistem informasi pada tahap berikutnya.
Diperlukan rancangan khusus yang sama sekali berbeda untuk struktur basis data simulasi bila
dibandingkan dengan struktur basis data sistem informasi permrosesan transaksi. Kekhasan
rancangan ini adalah pada penerapan tabel skenario yang akan memberikan data berbeda pada
setiap periode simulasi.
DAFTAR PUSTAKA
Elmasri, R. & Navathe, S. B., 2016. Fundamentals of Database System. New York: Pearson.
Faria, A. J. & Nulsen, R., 1996. Business Simulation Games: Current Usage Levels. Developments
In Business Simulation & Experiential Exercises, Volume 23, pp. 22-28.
Hall, J., 2016. Business Simulations. [Online]
Available at: http://www.simulations.co.uk/TYPES.HTM
[Accessed 24 02 2017].
Renshaw, J. R. & Heuston, A., 1957. The Game Monologs, Santa Monica: The RAND
Corporation.
Valacich, J. S. & George, J. F., 2016. Modern Systems Analysis and Design. New York: Pearson
Education, Inc..
Williams , R. & Klass, D., 2007. Developing a Business Simulation Game: Integrating Multiple
Development Tools. Issues in Informing Science and Information Technology , Volume 4,
pp. 257-265.
647
Download