1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah makanan, yang
merupakan sumber energi vital manusia agar ia dapat melaksanakan kegiatan
sehari-hari dengan baik. Susunan kimia dalam makanan yang berguna bagi
kesehatan tubuh dikenal sebagai zat gizi. Pengelompokan zat gizi meliputi
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan gizi bisa
didapatkan dari berbagai sumber seperti misalnya susu. Menurut Dr. Powell,
dari Medicine Endocrinology, Diabetes and Nutrition Department di Boston
Medical Center, susu merupakan sumber protein yang lengkap, kaya kalsium,
vitamin D dan potasium.
Di negara maju, susu merupakan minuman biasa dan banyak aneka
makanan yang menggunakan susu sebagai bahan dasarnya, sehingga
konsumsi susu per kapita menjadi tinggi. Sebaliknya di negara berkembang
susu belum merupakan minuman yang biasa dan masih dianggap mewah. Hal
ini membuat konsumsi susu per kapita di negara berkembang masih rendah.
Berdasarkan hasil survei, penduduk Indonesia adalah salah satu negara yang
konsumsi susunya paling rendah. Survei yang dilakukan oleh Kementerian
Pertanian Republik Indonesia pada tahun 2011 memaparkan bahwa tingkat
konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya mencapai 11.9 liter/kapita/tahun,
atau setara dengan lima tetes sehari.
Tingkat konsumsi susu Indonesia rendah dapat disebabkan oleh
beberapa hal. Diantaranya adalah kurangnya kesadaran masyarakat bahwa
meminum susu itu sangat baik (Abdullah, 2012).
Rendahnya konsumsi susu ini dapat mempengaruhi kualitas SDM di
Indonesia, baik dalam aspek kesehatan maupun kecerdasan. Keberhasilan
pembangunan suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas SDM yang baik.
Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun
1
2
psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh kembang anak pada usia
dini (Wulandari, 2010).
Maka dari itu, masyarakat perlu diberikan wawasan kembali akan
manfaat yang terkandung dalam susu untuk kesehatan tubuh, seperti menjaga
kesehatan tulang dan gigi, menurunkan tekanan darah, menjaga berat badan,
hingga mengurangi stress. Khususnya untuk anak yang memerlukan nutrisi
lengkap dan seimbang dalam membantu pertumbuhan otot dan tulang
mereka, memperlancar impuls saraf otak serta meningkatkan kemampuan
memori otak.
Kampanye “Indonesia Milk Everyday” oleh Ultrajaya ini merupakan
kampanye digital yang bertujuan mengajak masyarakat untuk mengonsumsi
susu setiap hari. Namun karena luasnya target dan hanya terjangkau oleh
pengguna internet, penulis menyadari bahwa dibutuhkan suatu kampanye
pendukung yang dapat menjangkau target spesifik, yaitu anak-anak, dengan
membuat suatu event yang menarik, interaktif dan terjangkau oleh target
audience.
1.2
Ruang Lingkup
Lingkup Tugas Akhir ini dibatasi oleh pendekatan disiplin ilmu
Desain Komunikasi Visual, yaitu masalah perencanaan komunikasi visual
untuk mendukung kampanye “Indonesia Milk Everyday” oleh Ultrajaya
untuk anak-anak berusia 6-10 tahun di daerah perkotaan, khususnya Jakarta.
Kampanye yang dibuat berbentuk event agar dapat terjangkau oleh anak-anak
dan non pengguna internet. Jangka waktu kampanye ini dimulai sebulan
sebelum Hari Susu Nusantara yang jatuh pada tanggal 1 Juni.
Download