2017-07-19 rilis.id_Kontroversi Listrik Panas Bumi

advertisement
Badan Tenaga Nuklir Nasional
JAKARTA
Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional
Nomor :
GUNTINGAN BERITA
HHK 2.1/HM 01/07/2017
Hari, tanggal
Rabu, 19 Juli 2017
Sumber Berita
http://rilis.id/kontroversilistrik-panas-bumibaturraden-ganjar-kitake-nuklir-saja-yuk.html
Hal. - Kol. -
Kontroversi Listrik Panas Bumi Baturraden, Ganjar: Kita ke Nuklir Saja, Yuk!
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. FOTO: RILIS.ID/Indra Kusuma
Jakarta, Juli 2017
Bagian Humas,
Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama
Copy dikirim kepada Yth.:
1. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir
2. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir
3. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir
4.
5.
Sekretariat Utama
BGAC-melalui PAIR
RILIS.ID, Banyumas— Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan panas bumi merupakan
salah satu energi yang bersih untuk kebutuhan pembangkit listrik sehingga masyarakat perlu mendapatkan
penjelasan manfaat energi tersebut.
"Justru ajaklah bicara aktivis lingkungan, lingkungan paling bersih apa sih? Apa kita sudah mau ke nuklir,
aktivis lingkungannya diajak ngobrol dong," katanya kepada wartawan usai Peringatan Hari Lingkungan
Hidup se-Dunia Tingkat Jawa Tengah di Kebun Raya Baturraden, Kabupaten Banyumas, Rabu
(19/7/2017).
Ganjar mengatakan hal itu terkait penolakan sejumlah elemen masyarakat terhadap proyek pembangunan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Baturraden di lereng Gunung Slamet.
"Kalau kita enggak punya energi, kita ke nuklir saja yuk, mau enggak? Saya yakin hipotesis ini pasti dijawab
takut dan tidak mau," katanya.
Dia juga memastikan tidak ada yang mau jika menggunakan solar atau fosil sebagai energi pembangkit
listrik.
Bahkan, kata dia, penggunaan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang juga
diprotes.
"Waktu saya dipanggil Presiden untuk bicara pembangunan strategis di Jawa Tengah, terjadi perdebatan
yang menarik tapi sehat antara Pak Jonan (Menteri ESDM) dan Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan),"
katanya.
Menurut dia, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan ekonomi energi dunia harus pindah ke green
energy (energi hijau) dan yang dicontohkan adalah panas bumi di Islandia.
Dalam hal ini, kata dia, Sri Mulyani mengatakan ekonomi energi di Islandia bangkrut karena negaranya
bangkrut sehingga pindah ke panas bumi dan sekarang dalam tahap pemulihan.
"Sekarang terserah kita, pilihan saja, yang penting sekarang bukan cabut-tidak cabut (izin). Yuk kita tahu
dulu apa yang kita miliki karena kita butuh energi dan kita punya, mau kita gunakan (apa) enggak," kata
Ganjar.
Oleh karena itu, dia meminta semua pihak terutama yang menolak pembangunan PLTPB Baturraden
diajak bicara untuk mengetahui pokok permasalahannya.
Dalam kesempatan terpisah, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Banyumas
Didi Rudwiyanto mengatakan dengan adanya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas
Bumi, usaha pertambangan dan panas bumi dipisahkan setelah sekian lama digabung.
Menurut dia, pemisahan tersebut dilakukan karena panas bumi yang berada di kawasan hutan lindung
tidak mungkin untuk pertambangan.
"Panas bumi seperti ketel, ada air masuk, batunya panas karena terkena magma dan jadi uap, yang
diambil uapnya. Jadi, jangan khawatir kawasan Guci (Tegal) dan Baturraden akan kehilangan air karena
yang diambil uapnya," kata dia yang memiliki latar belakang pendidikan geologi.
Ia mengakui pesan yang disampaikan dalam UU Nomor 21 Tahun 2014 belum sampai ke masyarakat
karena mengubah bahasa undang-undang menjadi bahasa gaul yang mudah dipahami itu belum
dilakukan oleh pemerintah.
Dengan demikian, kata dia, masyarakat memperkirakan pembangunan PLTPB Baturraden seperti
pengeboran Lapindo.
"Yang dicari bukan minyak, bukan gas. Ini yang dicari uap di batuan beku di kedalaman 2.500-3.000
meter yang ada uap panasnya dan pengeborannya bisa dilakukan dengan posisi miring. Itu di undangundang diizinkan di hutan lindung dengan luasan yang ditentukan," katanya.
Seperti diwartakan, proyek pembangunan PLTPB Baturraden di lereng Gunung Slamet mendapat
kecaman dari berbagai elemen masyarakat karena dikhawatirkan merusak lingkungan khususnya
kawasan hutan lindung.
Bahkan, ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Slamet menggelar unjuk rasa di
Pendopo Si Panji Kabupaten Banyumas pada hari Selasa (18/7/2017) untuk menolak pembangunan
PLTPB Baturraden.
Penulis Yayat R Cipasang
Sumber Antara
Download